Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK “CAN DO HANDS”

DI RUANG AN – NUR IX

Disusun Oleh :

1. Siddiq Bima Fatkhur Rahim (J210170070)


2. Alfin Dwi Cahyaningrum
(J210170072)
3. Novita Rizky Susanti (J210170077)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN S1

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

1
PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK “Can Do Hands”

DI RUANG AN-NUR IX

A. LATAR BELAKANG
Hospitalisasi merupakan perawatan yang dilakukan dirumah sakit
dan dapat menilbulkan trauma dan stress pada klien yang mengalami rawat
inap dirumah sakit. Hospitalisasi dapat diartikan juga sebagai suatu
keadaan yang memaksa seseorang harus menjalani rawat inap dirumah
sakit untuk menjalani pengobatan maupun terapi yang dikarenakan klien
tersebut mengalami sakit. Pengalaman hospitalisasi dapat mengganggu
psikologi seseorang terlebih bila seseorang tersebut tidak dapat beradaptasi
dengan lingkungan barunya dirumah sakit. Pengalaman hospitalisasi yang
dialami klien selama rawat inap tersebut tidak hanya mengganggu
psikologi klien, tetapi juga akan menganggu sangat berpengaruh pada
psikososial klien dalam berinteraksi terutama pada pihak rumah sakit
termasuk perawat. Dengan demikian dapat dipahami bahwa didalam
melakukan asuhan keperawatan yang sangat penting untuk mengurangi
efek hospitalisasi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya
(Wong, 2008). Pada anak perasaan yang sering muncul dirumah sakit yaitu
cemas, marah, sedih, takut, dan merasa harga diri rendah. Permainan pada
anak dapat mengekspresikan perasaannya dan menyelesaikan
permasalahannya sehingga dapat memperkecil trauma hospitalisasi.
Bermain merupakan hal yang sangat menyenangkan bagi anak,
seorang anak dapat mengekspresikan bakat dan minat melalui fantasi dan
imajinasinya. Bermain juga dapat mengasah keberanian anak untuk
berkomunikasi dan melakukan percakapan dengan dua orang atau lebih
hingga dapat menyusun kalimat yang lebih kompleks. Terapi bermain
merupakan salah satu intervensi yang efektif bagi anak untuk menurunkan
atau mencegah kecemasan sebelum dan sesudah tindakan operatif.

2
Bermain adalah cara alamiah bagi anak untuk mengungkapkan konfilik
dalam dirinya yang tidak disadari (Martin, 2013).
Sebagian besar anak yang dirawat diruang An-Nur IX sering takut
kepada perawat yang melakukan tindakan kepada anak (cemas), dan
mengisolasi dari lingkungan sekitar itu semua adalah tanda dari harga diri
rendah. Untuk mengurangi tingkat stress dari permasalahan tersebut, salah
satu terapi yang cocok untuk dgunakan kepada anak – anak yaitu terapi
bermain Terapi bermain “Can Do Hands” terapi dengan cara menggambar
kelima jarinya, kemudian menggunting dan mengkreasikannya dengan
berbagai macam kreativitas. Pemberian terapi bermain ini dapat
mengalihkan perhatian anak terhadap sakit dan trauma sehingga anak bisa
beradaptasi dengan lingkungannya selain itu juga bisa untuk
mengekspresikan dan eksplorasi diri.
B. KARAKTERISTIK PESERTA
Kegiatan bermain ini diikuti peserta dengan kriteria sebagai berikut:
1. Kriteria inkulsi
a. Anak usia 5 – 7 tahun
b. Laki – laki dan perempuan
c. Suhu tubuh 36,5oC – 37o C
d. Tidak bedrest
2. Kriteria eksklusif
a. Anak yang terpasang alat – alat invasif (NGT, Kateter,
Oksigen)
b. Anak mengalami fraktur
c. Anak demam tinggi (hipertermi)
d. Anak dalam masa program kemoterapi
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
a. Mengurangi kecemasan anak pada saat hospitalisasi.
b. Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit
dan dirawat dirumah sakit.

3
2. Tujuan khusus
Untuk menumbuhkan harga diri dengan cara mengekplorasi kekuatan
diri secara individu.
D. MEDIA
Media yang dibutuhkan pada terapi bermain ini adalah sebagai berikut:
1. Kertas kosong
2. Kertas berwarna
3. Spidol
4. Lem
5. Gunting
E. METODE PERMAINAN
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Redemonstrasi
F. RENCANA PELAKSANAAN

NO KEGIATAN WAKTU KETERANGAN


1. Persiapan : 2 menit Menjawab salam
a. Membuka acara
dan memperhatikan
dengan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan
terapi bermain
2. Proses : 10 menit Mendemonstrasikan
a. Menjelaskan cara
dan mengajak anak
Bermain Can Do Hands
bermain bersama
1) Berikan kertas kosong
sesuai prosedur
yang lebar dan pena atau
pensil atau spidol kepada
tiap anak.
2) Gambar 5 jari masing
– masing anak diatas
kertas kontruksi. Pastikan
jari – jari menyebar.
3) Mintalah anak – anak
memotong garis gambar
tangan mereka.

4
4) Diskusikan dengan
anak – anak hal – hal
yang dapat mereka
lakukan dengan gambar
jari-jari mereka.
5) Tuliskan satu hal
yang dapat mereka
lakukan pada masing –
masing dari 5 jari.
6) Tempelkan gambar
jari-jari di kertas kertas
dengan warna yang
kontras.
7) Variasikan karya
dengan membuatnya
menjadi gambar hewan
contohnya ikan, kupu –
kupu, burung dan
sebagainya.
8) Untuk meningkatkan
harga diri, gantung hasil
karya mereka dan dorong
perawat dan orang tua
untuk memberikan
umpan balik yang positif.
b. Mengajak anak
bermain
3. Penutup / terminasi: 3 menit Memperhatikan dan
a. Mengevaluasi
menjawab salam
b. Mengucapkan salam

G. SUSUNAN PELAKSANAAN BERMAIN


1. Waktu Pelaksanaan
Tempat : Ruang An-Nur IX

5
Hari / tanggal : Kamis, 21 November 2019
Waktu : 09.30 – 09.45 WIB
H. PENGORGANISASIAN
1. Susunan Penatalaksanaan Bermain
a. Leader:
Tugas:
1) Membuka acara
2) Menjelaskan tentang peraturan bermain
3) Memimpin jalannya permainan
4) Memberikan semangat kepada anak
5) Menciptakan suasana menjadi meriah
6) Mengambil keputusan
b. Fasilitator :
Tugas :
1) Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung
2) Mendampingi anak selama bermain
3) Memberikan semangat dan motivasi
4) Mengamati dan mengevaluasi permainan
5) Mengamati tingkah laku anak
c. Observer :
Tugas :
1) Mengobservasi jalannya terapi bermain
2) Mengobservasi perilaku semua anggota kelompok terapi
bermain
3) Menyampaikan hasil terapi bermain
4) Memberikan penilaian terhadap terapi bermain.Setting
Tempat
2. Setting Tempat

6
Keterangan :

: Leader

: Fasilitator

: Observer

: Peserta

I. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan 10
menit sebelum acara.
b. Anak hadir diruangan minimal 5 menit sebelum acara.
c. Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan di ruang
bermain An-Nur IX.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta bersedia hadir mengikuti terapi bermain.
b. Anak mengikuti kegiatan sampai selesai.
c. Peserta antusias dan berperan aktif untuk mengikuti terapi
bermain.
d. Peserta mampu mengasah imajinasinya.
e. Kebutuhan bermain anak terpenuhi.
f. Peserta dapat menyelesaikan permainan sampai selesai.
g. Peserta sangat senang saat mengikuti terapi bermain.
3. Evaluasi Hasil
a. Anak terlihat senang dan gembira.
b. Anak mampu berkreasi dengan gambar.
c. Anak mampu menggambar sesuai dengan imajinasinya.

7
8

Anda mungkin juga menyukai