Anda di halaman 1dari 14

RESUME KASUS ROTASI I

RUANG ASTINA RSUD SANJIWANI GIANYAR

Nama : Ni Putu Karina Griyadi


NIM : 19J10081
Kelompok : 20

MINGGU I

1. Seorang perempuan berusia 86 tahun dirawat di Ruang Astina RSUD Sanjiwani


Gianyar dengan keluhan nyeri pada perutnya. Pasien tampak lemas, ekspresi wajah
pasien sesekali nampak menyeringai saat nyeri mulai timbul. Pada saat pengkajian
didapat skala nyeri sedang yaitu 5 dari 0-10 skala nyeri yang diberikan, perutnya seperti
ditusuk-tusuk yang dirasakan hilang timbul selama 10-15 menit. Dari hasil pemeriksaan
tanda – tanda vital didapatkan TD=100/60 mmHg, Nadi=80 x/menit, RR=20 x/menit,
Suhu=36°C. Diagnosa medis pasien adalah Abdominal Pain ec Partial Bowel Obstruktif
dan diagnosa keperawatanya adalah nyeri akut. Intervensi keperawatan yang diberikan
yaitu observasi tanda-tanda vital, kaji skala nyeri, beri posisi istirahat yang nyaman,
ajarkan teknik manajemen nyeri (distraksi dan relaksasi), serta kolaborasi dalam
pemberian obat analgetik. Tindakan keperawatan yang telah diberikan adalah
mengobservasi tanda-tanda vital pasien, mengkaji skala nyeri, memberikan posisi
istirahat yang nyaman yaitu semi fowler, mengajarkan pasien relaksasi (nafas dalam)
serta delegatif dalam pemberian analgetik yaitu ketorolac 30mg dan paracetamol flash.
Evaluasi keperawatannya adalah diharapkan nyeri pasien berkurang dari skala nyeri
sedang (5) menjadi skala nyeri ringan (0-3).

MINGGU II

2. Seorang laki-laki 46 tahun dirawat di Ruang Astina RSUD Sanjiwani dengan diagnose
medis Diabetes Mellitus. Dari hasil pengkajian, pasien mengatakan banyak makan,
banyak minum serta banyak kencing. Pasien juga mengatakan berat badannya menurun
drastis, terdapat luka gangren pada kaki kanan pasien. Tekanan darah=130/90 mmHg,
Nadi=64x/menit, RR=18x/menit, suhu=36°C. GDS=28 mg/dL. Diagnosa keperawatan
yang muncul adalah ketidakstabilan kadar glukosa darah. Intervensi keperawatan yang
diberikan yaitu monitor kadar glukosa darah, monitor tanda dan gejala hiperglikemia,
monitor status cairan (intake dan output), beri KIE pada pasien dan keluarga mengenai
penyakit serta diet yang tepat untuk pasien, kolaborasi dalam pemberian terapi insulin.
Tindakan keperawatan yang telah diberikan adalah memberikan terapi insulin sebanyak
8 IU. Evaluasi keperawatannya diharapkan kadar glukosa darah pasien dalam rentang
normal atau stabil

MINGGU III

3. Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat di Ruang Astina RSUD Sanjiwani


Gianyar dengan diagnose medis SNT, pasien mengatakan nyeri pada lehernya serta
mengatakan sedikit susah menelan karena terdapat pembesaran pada lehernya. Pada
saat pengkajian pada tanggal 27 September 2019, pasien mengatakan telah melakukan
tindakan operasi pada tanggal 24 September 2019, ekspresi wajah pasien sudah tampak
rileks dan tidak meringis lagi serta nyeri sudah tidak dirasakan lagi oleh pasien. Dari
hasil pemeriksaan tanda – tanda vital didapatkan TD=120/80 mmHg, Nadi=80 x/menit,
RR=18 x/menit, suhu=37,1°C. WBC=15,58 10^3/uL. Terdapat luka post operasi di
leher pasien ± 10cm, keadaan luka bersih dan kemerahan. Diagnosa keperawatan yang
muncul adalah resiko infeksi. Intervensi keperawatan dapat yang diberikan yaitu
observasi tanda-tanda vital terutama suhu, monitor tanda dan gejala infeksi, lakukan
perawatan luka secara berkala, beri KIE pasien dan keluarga mengenai personal
hygiene untuk menghindari adanya faktor pemicu infeksi, serta kolaborasi dalam
pemberian antibiotik. Tindakan keperawatan yang telah diberikan adalah melakukan
rawat luka steril serta memberikan KIE pada pasien dan keluarga mengenai personal
hygiene yaitu cara mencuci tangan 6 langkah. Evaluasi keperawatannya diharapkan
tidak ada tanda ataupun gejala infeksi, jumlah leukosit dalam batas normal,
menunjukkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Nama : NI PUTU SRI ANDAYANI

NIM : 19J10216

Ruang OK

RESUME KASUS

Seorang perempuan berusia 73 tahun melakukan operasi ORIIF P/S di Ruang OK RSUD
Gianyar karena mengalami close fraktur radius ulna sinistra 1/3 distal, pasien mengalami
fraktur akibat jatuh terpeleset di rumah. Pasien menjalani operasi selama 2 jam dengan
menggunakan anastesi inhalasi. Setelah operasi selesai dan pasien sadar pasien mengeluh nyeri
setelah dilakukan pemasangan plat screw pada tangan kirinya, nyeri seperti di tusuk-tusuk,
nyeri timbul bila tangan digerakan, skala nyeri 4, dan pasien tampak meringis. TTV post
operasi yaitu TD : 120/70 mmHg, N : 80 x/menit, Suhu : 36o C, RR : 20 x/menit. Diagnosa
keperawatan yang muncul pasca operasi yaitu nyeri akut b.d luka post Op d.d pasien mengeluh
nyeri. Tindakan yang diberikan yaitu pemberian analgesik ketorolak 3x1 gr, paracetamol 1
flash 500 gr, dan teknik distraksi relaksasi.

RESUME KASUS

Seorang laki-laki di rawat di Ruang Astina dengan keluhan nyeri pada kepala dan dada setelah
menabrak anjing pasien sempat tidak sadar <30 detik, saat pengakajian di ruangan hasil Tanda-
tanda vital Td : 130/70 mmHg, Nadi 78, RR 28 x/mnt, suhu 37,3 C setelah dilakukan
pemeriksaan fisik terdapat jejas pada anterior dextra median, pasien mengeluh sesak, dan
sedikit pusing, data lain terdapat hematome, masalah keperawatan yang muncul adalah
ketidakefektifan perfusi jaringan serebral b.d cidera biologis d.d pasien mengeluh pusing,
ketidakefektifan pola nafas b.d suplai O2 menurun d.d mengeluh sesak, rr 28 x/mnt, pusing,
tindakan keperawatan yang diberikan yaitu memberikan O2 NRM 12 Lpm,posisi semi fowler
dan pemberian pentholin, dan ambroxol 3x1, setelah diberikan tindakan keperawatan pasien
mengatakan lebih nyaman, dan sesak berkurang.
RESUME KASUS

Seorang perempuan berusia 64 tahun di rawat di ruang astina dengan keluhan mual muntah
pasien mengatakan menderita riwayat hipertensi, dan di diagnosa tumor mamae sejak 2 tahun
namun pasien tidak mau operasi,pasien mengeluh nyeri pada daerah mamae skala nyeri 5 dari
0-10 skala yang diberikan, setelah dilakukan pemeriksaan pasien di diagnosa T.u mamae dan
dilakukan operasi insisi biopsi,hasil USG kesan tidak ada pembesaran dan metastase ke liver,
masalah keperawatan yang muncul adalah nyeri akut b.d luka post Op d.d luka tampak
kemerahan, berdarah, bengkak. Tindakan keperawatan yang diberikan yaitu perawatan luka
setelah dilakukan perawatan luka pasien mengatakan pasien mengatakan lebih baik.

Nama : Ni Kadek Ayu Dwi Astari

Nim : 19J10185

Stase Bedah

Minggu 1

RESUME KASUS

Tanggal 8 September 2019

Seorang laki-laki usia 36 tahun, datang ke IGD RSUD Sanjiwani Gianyar dan di rawat di ruang
Astina RSUD Sanjiwani Gianyar dengan keluhan sakit perut sejak 1 minggu yang lalu. Pasien
mengatakan nyeri perut dengn skala nyeri 5. Pasien tampak pucat dan lemas. Pemeriksaan fisik
di dapatkan data suhu 360C tekanan darah 140/90 mmhg nadi 80 x/mnt, respirasi 20x/mnt.
Diagnosa keperawatan prioritas utama yaitu nyeri akut. Intervensi keperawatan adalah ajarkan
teknik distraksi relaksasi. Implementasi keperawatan yang diberikan mengajarkan pasien
teknik distraksi relaksasi. Evaluasi : S : Pasien mengatakan nyeri perut. O : Pasien tampak
terbaring lemas d tempat tidur dan meringgis. A : Masalah belum teratasi. P : Lanjutkan
intervensi
Minggu ke 2

RESUME KASUS

Tanggal 14 September 2019

Seorang perempuan 45tahun, di rawat di ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar dengan
keluhan nyeri perut daan tak kunjung membaik. Pasien di diagnosa dengan susp hepatitis.
Pasien mengeluh sakit pada perut bekas oprasi dan disertai demam. Pasien tampak terbaring di
tempat tidur dan terdapat bekas oprasi d perut pasien. Pemeriksaan fisik di dapatkan data suhu
380C tekanan darah 120/80 mmhg nadi 84 x/mnt, respirasi 20x/mnt lekosit WBC = 11,88/uL.
Diagnosa keperawatan prioritas utama yaitu resiko infeksi Intervensi keperawatan adalah rawat
luka. Implementasi keperawatan yang diberikan merawat luka. Evaluasi : S : Pasien
mengatakan sakit pada perut. O : Pasien tampak terbaring di tempat tidur. Suhu 380C tekann
darah 120/80mmhg nadi 84x/mnt respirasi 20x/mnt, WBC = 11,88uL. A : Masalah belum
teratasi. P : Lanjutkan intervensi

Minggu ke 3

RESUME KASUS

Tanggal 30 September 2019

Seorang laki-laki datang ke ruang oprasi RSUD Sanjiwani dengan keluhan sakit pada perut
disertai mual, muntah. Pasien mengatakan nyeri pada perut dengan skala nyeri 5 dan akan di
lakukan pembedahan laparatomi. Pasien tampak terbaring di tempat tidur dan tampak
meringgis.Dari pemeriksaan fisik didapatkan data suhu 360C tekanan darah 110/90 mmhg nadi
80 x/mnt, respirasi 20x/mnt. Diagnosa keperawatan prioritas utama yaitu nyeri akut. Intervensi
keperawatan adalah ajarkan teknik distraksi relaksasi. Implementasi keperawatan yang
diberikan mengajarkan pasien teknik distraksi relaksasi. Evaluasi S : Pasien mengatakan nyeri
perut. O : Pasien tampak terbaring di tempat tidur dan meringgis . A : Masalah belum teratasi
. P : Lanjutkan intervensi
Nama : Dewa Ayu Sasih Purnama Dewi

Nim : 19J10103

Stase Bedah

Minggu 1

RESUME KASUS

Tanggal 17 September 2019

Seorang laki-laki usia 45 tahun, datang ke IGD RSUD Sanjiwani Gianyar dan di rawat di ruang
Astina RSUD Sanjiwani Gianyar dengan keluhan BAB berdarah sejak 1 minggu yang lalu,
darah berwarna merah segar. Pasien mengatakan nyeri perut dengn skala nyeri 5. Pasien
tampak pucat dan lemas. Pemeriksaan fisik di dapatkan data suhu 360C tekanan darah 140/90
mmhg nadi 80 x/mnt, respirasi 20x/mnt. Diagnosa keperawatan prioritas utama yaitu nyeri
akut. Intervensi keperawatan adalah ajarkan teknik distraksi relaksasi. Implementasi
keperawatan yang diberikan mengajarkan pasien teknik distraksi relaksasi. Evaluasi :

S : Pasien mengatakan nyeri perut

O : Pasien tampak terbaring lemas d tempat tidur dan meringgis

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

Minggu ke 2

RESUME KASUS

Tanggal 24 September 2019

Seorang laki-laki usia 52 tahun, di rawat di ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar dengan
keluhan mual sejak 6 hari yang lalu, pasien sempat dirawat di puskesmas namun tidak
membaik nyeri pada perut kanan atas sejak 1 minggu yang lalu dan demam pasien di diagnosa
degan susp hepatitis. Pasien mengeluh sakit pada perut bekas oprasi .Pasien tampak terbaring
di tempat tidur dan terdapat bekas oprasi d perut pasien. Pemeriksaan fisik di dapatkan data
suhu 380C tekanan darah 120/80 mmhg nadi 84 x/mnt, respirasi 20x/mnt lekosit WBC =
11,88/uL. Diagnosa keperawatan prioritas utama yaitu resiko infeksi Intervensi keperawatan
adalah rawat luka. Implementasi keperawatan yang diberikan merawat luka.

Evaluasi :
S : Pasien mengatakan sakit pada perut

O : Pasien tampak terbaring di tempat tidur. Suhu 380C tekann darah 120/80mmhg nadi
84x/mnt respirasi 20x/mnt, WBC = 11,88uL

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

Minggu ke 3

RESUME KASUS

Tanggal 30 September 2019

Seorang laki-laki datang ke ruang oprasi RSUD Sanjiwani dengan keluhan sakit pada perut
bagan kanan atas disertai mual, muntah dan urine berwarna. Pasien mengatakan nyeri pada
perut dengan skala nyeri 5 dan akan di lakukan pembedahan colectomy. Pasien tampak
terbaring di tempat tidur dan tampak meringgis.Dari pemeriksaan fisik didapatkan data suhu
360C tekanan darah 110/90 mmhg nadi 80 x/mnt, respirasi 20x/mnt. Diagnosa keperawatan
prioritas utama yaitu nyeri akut. Intervensi keperawatan adalah ajarkan teknik distraksi
relaksasi. Implementasi keperawatan yang diberikan mengajarkan pasien teknik distraksi
relaksasi. Evaluasi :

S : Pasien mengatakan nyeri perut

O : Pasien tampak terbaring di tempat tidur dan meringgis

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

Nama : Pandew Putu Santi Dewi


Nim : 10J10101

RESUME KASUS

MINGGU I

Seorang laki-laki berusia 50 tahun akan dilakukan tindakan operasi hemoroid di ruang
IBS RSUD Sanjiwani , pasien mengatakan nyeri pada bagian perut bawah nyeri yang dirasakan
seperti diiris iris. Pasien tampak meringis . Pemeriksaan fisik didapatkan TD:120/70 mmHg,N
:88X/menit , RR: 20x/menit , S:36C. Diagnosa keperawatan pada pasien tersebut yaitu nyeri
akut. Tindakan keperawatan yaitu ajarkan tehnik distraksi dan relaksasi.

MINGGU KE II

Seorang wanita 30 tahun di rawat di ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar . Pasien
mengatakan tidak bisa menggerakkan kakinya pasca operasi appendiktomy yang dijalani.
Pasien mengeluh nyeri pada area operasi, nyeri yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk dengan
skala 4 dari 0-10 skala yang diberikan nyeri hilang timbul dan dirasakan ketika bergerak. Pasien
tampak cemas dan meringis. Terlihat ada luka bekas operasi dengan diameter +7cm. Diagnosa
keperawatannya yaitu resiko infeksi. Tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu melalukan
perawatan luka. Tujuannya agar luka bekas operasi bersih dan terhindar dari infeksi.

MINGGU KE 3

Seorang laki-laki 20 tahun di rawat di ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar . Pasien
mengatakan sakit pada kakinya operasi Fraktur yang dijalani. Pasien mengeluh nyeri pada
area operasi, nyeri yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk dengan skala 3 dari 0-10 skala yang
diberikan nyeri hilang timbul dan dirasakan ketika bergerak. Pasien tampak cemas dan
meringis. Diagnosa keperawatannya yaitu nyeri akut. Tindakan keperawatan yang dilakukan
yaitu melakukan ajarkan tehniuk distraksi dan relaksasi . Tujuannya agar nyeri pasien
berkurang,

Nama : Ni Made Purwahyuni

NIM : 19J10152

Resume Kasus Stase Bedah


Minggu I

RESUME

Tanggal: 19 September 2019

Identitas Pasien

Nama : Tn.L No.RM : 648158

Umur : 74 th Tgl. MRS : 14-04-2019

J. K : Laki-laki Dx. Medis : BPH

Alamat : Jln. Mulawarman 142 Gianyar

DS: Pasien mengatakan sulit buang air kecil, kencing keluar sedikit-sedikit, pasien
mengatakan panas saat buang air kecil.

DO: Pasien tampak gelisah, pasien tampak meringis kesakitan, tampak distensi kandung
kemih. Diangnosa keperawatan utama pada kasus ini adalah Gangguan pola eleminasi urine .
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan pasien tidak terjadi dintensi kandung
kemih. Intervensi keperawatan yang diberikan adalah lakukan pemasangan kateter.
Implementasi keperawatan yang dilakukan adalah melakukan pemasangan kateter. Evaluasi
keperawatn S= pasien mengatakan terasa lebih nyaman dan tidak nyeri , O= pasien tampak
tenag dan terpasang kateter, A: masalah teratasi, P: pertahankan kondisi pasien

RESUME

Tanggal: 26 September 2019

Identitas Pasien

Nama : Tn.S No.RM : 646678

Umur : 64 th Tgl. MRS : 25 September 2019


J. K : Laki-laki Dx. Medis : Post Op Uretrolithiasis

DS: Pasien mengeluh nyeri pada bagian luka operasi

P= Post op uretrilithiasis

Q= Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk

R= Pada bagian pinggang kanan

S= Skala nyeri nyeri 5

T= nyeri dirasakan hilang timbul

DO: Pasien tampak meringis

Diagnosa kasus utama diatas adalah nyeri akut berhubungan dengan insisi pembedahan.
Setelah diberikan asuhan keperawatn diharapkan nyeri dapat berkurang. Intervensi
keperawatan yang diberikan adalah delegatif pemberian obat ketorolak 30 mg melalui injeksi
IV perset. Implementasi keperawatan yang dilakukan adalah delegasi pemberian obat ketorolak
30 mg melalui injeksi IV perset. Evaluasi keperawatan S: pasien mengatakan nyeri berkurang,
O= pasien tampak tidak meringis, A: tujuan tercapai maslah teratasi, P= pertahankan kondisi
pasien.

RESUME

Tanggal : 02 Oktober 2019

Identitas Pasien

Nama : Ny. S No.RM : 661557

Umur : 50th Tgl. MRS : 30 september 2019

J. K : Perempuan Dx. Medis : Post op STT Femur

DS: Pasien mengatakan hari ini lukanya belum dirawat


DO: Terdapat luka post op STT femur dextra, luka tampak masih basah,, panjang luka kurang
lebih 6cm, WBC: 10,26

Diagnosa utama pada kasus di atas adalah resiko infeksi berhubungan dengan tindaka
pembedahan. Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan tidak terjadi infeksi luka
dalam keadaan bersih dan baik tidak ada pus. Intervensi keperawatan yang diberikan adalah
obesevasi tanda-tanda infeksi seperti: kalor, dolor, rubor, tumor, dan fungsio laesa dan lalukan
perawatn luka dengan tekhnik steril. Implementasi keperawatan yang dilakukan adalah
mengobservasi melakukan perawatn luka tanda-tanda infeksi seperti: kalor, dolor, rubor,
tumor, dan fungsio laesa dan melakukan perawatan luka dengan tekhnik steril. Evaluasi
Keperawatan S= pasien mengatakn merasa lebih nyaman , O= luka tampak bersih dan tidak
terjadi tanda-tanda infeksi seperti: kalor, dolor, rubor, tumor, dan fungsio laesa, A= masalah
teratasi, P= pertahankan kondisi pasien.

Nama :I K.C. Witha Dharmaja


NIM : 19J10223

MINGGU 1

1. Seorang perempuan berusia 60 tahun dirawat di Ruang Astina RSUD Sanjiwani


Gianyar dengan keluhan nyeri pada perutnya. Pasien tampak lemas, ekspresi wajah
pasien sesekali nampak menyeringai saat nyeri mulai timbul. Pada saat pengkajian
didapat skala nyeri sedang yaitu 4 dari 0-10 skala nyeri yang diberikan, perutnya seperti
ditusuk-tusuk yang dirasakan saat bergerak. Dari hasil pemeriksaan tanda – tanda vital
didapatkan TD=120/80 mmHg, Nadi=85 x/menit, RR=22 x/menit, Suhu=36°C.
Diagnosa medis pasien adalah Post Op Laparatomy ec Trauma Tumpul Abdomen dan
diagnosa keperawatanya adalah nyeri akut. Intervensi keperawatan yang diberikan
yaitu observasi tanda-tanda vital, kaji skala nyeri, beri posisi istirahat yang nyaman,
ajarkan teknik manajemen nyeri (distraksi dan relaksasi), serta kolaborasi dalam
pemberian obat analgetik. Tindakan keperawatan yang telah diberikan adalah
mengobservasi tanda-tanda vital pasien, mengkaji skala nyeri, memberikan posisi
istirahat yang nyaman yaitu semi fowler, mengajarkan pasien relaksasi (nafas dalam)
serta delegatif dalam pemberian analgetik yaitu ketorolac 30mg dan paracetamol flash.
Evaluasi keperawatannya adalah diharapkan nyeri pasien berkurang dari skala nyeri
sedang (4) menjadi skala nyeri ringan (0-3).

MINGGU 2

2. Seorang perempuan datang ke ruang oprasi RSUD Sanjiwani dengan keluhan patah
tulang femur. Pasien mengatakan nyeri pada paha dengan skala nyeri 5 dan akan di
lakukan pembedahan ORIF. Pasien tampak terbaring di tempat tidur dan tampak
meringgis.Dari pemeriksaan fisik didapatkan data suhu 36,30C tekanan darah 120/90
mmhg nadi 90 x/mnt, respirasi 20x/mnt. Diagnosa keperawatan prioritas utama yaitu
nyeri akut. Intervensi keperawatan adalah ajarkan teknik distraksi relaksasi.
Implementasi keperawatan yang diberikan mengajarkan pasien teknik distraksi
relaksasi. Evaluasi S : Pasien mengatakan nyeri pada paha. O : Pasien tampak terbaring
di tempat tidur dan meringgis . A : Masalah belum teratasi . P : Lanjutkan intervensi

MINGGU 3

3. Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat di Ruang Astina RSUD Sanjiwani


Gianyar dengan diagnose medis Post Op Debridement, pasien mengatakan nyeri pada
kakinya, ekspresi wajah pasien sudah tampak rileks dan tidak meringis lagi serta nyeri
sudah tidak dirasakan lagi oleh pasien. Dari hasil pemeriksaan tanda – tanda vital
didapatkan TD=120/80 mmHg, Nadi=85 x/menit, RR=20 x/menit, suhu=37,1°C, hasil
GDS: 65. Terdapat luka post operasi dikaki, keadaan luka bersih dan kemerahan.
Diagnosa keperawatan yang muncul adalah resiko infeksi. Intervensi keperawatan
dapat yang diberikan yaitu observasi tanda-tanda vital terutama suhu, monitor tanda
dan gejala infeksi, lakukan perawatan luka secara berkala, beri KIE pasien dan keluarga
mengenai personal hygiene untuk menghindari adanya faktor pemicu infeksi, serta
kolaborasi dalam pemberian antibiotik. Tindakan keperawatan yang telah diberikan
adalah melakukan rawat luka steril serta memberikan KIE pada pasien dan keluarga
mengenai personal hygiene dan cara merawat luka. Evaluasi keperawatannya
diharapkan tidak ada tanda ataupun gejala infeksi.

Nama : I Wayan Indarawan

Nim : 19J10140
Stase Bedah

Minggu 1

RESUME KASUS

Tanggal 9 September 2019

Seorang laki-laki usia 40 tahun, datang ke IGD RSUD Sanjiwani Gianyar dan di rawat di ruang
Astina RSUD Sanjiwani Gianyar dengan keluhan sakit perut sejak 2 minggu yang lalu. Pasien
mengatakan nyeri perut dengan skala nyeri 5. Pasien tampak pucat dan lemas. Pemeriksaan
fisik di dapatkan data suhu 360C tekanan darah 140/90 mmhg nadi 80 x/mnt, respirasi 20x/mnt.
Diagnosa keperawatan prioritas utama yaitu nyeri akut. Intervensi keperawatan adalah ajarkan
teknik distraksi relaksasi. Implementasi keperawatan yang diberikan mengajarkan pasien
teknik distraksi relaksasi. Evaluasi : S : Pasien mengatakan nyeri perut. O : Pasien tampak
terbaring lemas di tempat tidur dan meringgis. A : Masalah belum teratasi. P : Lanjutkan
intervensi

Minggu ke 2

RESUME KASUS

Tanggal 15 September 2019

Seorang perempuan 50 tahun, di rawat di ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar dengan
keluhan nyeri perut yang tak kunjung membaik. Pasien di diagnosa dengan susp hepatitis.
Pasien mengeluh sakit pada perut bekas oprasi dan disertai demam. Pasien tampak terbaring di
tempat tidur dan terdapat bekas operasi di perut pasien. Pemeriksaan fisik di dapatkan data
suhu 37,70C tekanan darah 110/80 mmhg nadi 84 x/mnt, respirasi 20x/mnt lekosit WBC =
11,88/uL. Diagnosa keperawatan prioritas utama yaitu resiko infeksi Intervensi keperawatan
adalah rawat luka. Implementasi keperawatan yang diberikan merawat luka. Evaluasi : S :
Pasien mengatakan sakit pada perut. O : Pasien tampak terbaring di tempat tidur. Suhu 380C
tekann darah 120/80mmhg nadi 84x/mnt respirasi 20x/mnt, WBC = 11,88uL. A : Masalah
belum teratasi. P : Lanjutkan intervensi

Minggu ke 3
RESUME KASUS

Tanggal 30 September 2019

Seorang laki-laki datang ke ruang oprasi RSUD Sanjiwani dengan keluhan sakit pada perut
disertai mual, muntah. Pasien mengatakan nyeri pada perut dengan skala nyeri 5 dan akan di
lakukan pembedahan laparatomi. Pasien tampak terbaring di tempat tidur dan tampak
meringgis.Dari pemeriksaan fisik didapatkan data suhu 36,50C tekanan darah 120/90 mmhg
nadi 80 x/mnt, respirasi 20x/mnt. Diagnosa keperawatan prioritas utama yaitu nyeri akut.
Intervensi keperawatan adalah ajarkan teknik distraksi relaksasi. Implementasi keperawatan
yang diberikan mengajarkan pasien teknik distraksi relaksasi. Evaluasi S : Pasien mengatakan
nyeri perut. O : Pasien tampak terbaring di tempat tidur dan meringgis . A : Masalah belum
teratasi . P : Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai