BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dilakukan oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad yang lalu, terbukti dari
adanya naskah lama pada daun lontar Husodo (Jawa), Usada (Bali), Lontarak
pabbura (Sulawesi Selatan), dokumen Serat Primbon Jampi, Serat Racikan Boreh
Wulang nDalem dan relief candi Borobudur yang menggambarkan orang sedang
meracik obat (jamu) dengan tumbuhan sebagai bahan bakunya (Sari, 2006).
ada di Indonesia 950 jenis diantaranya memiliki fungsi penyembuhan yang sudah
Disamping itu, menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2001, 57,7%
tradisional, dan 9,8 memilih cara pengobatan tradisional. Sedangkan pada tahun
1
PENGARUH KOMBINASI PUPUK TERHADAP PARAMETER MUTU SPESIFIK DAN NONSPESIFIK
SIMPLISIA DAUN KUMIS
KUCING (Orthosiphon stamineus Benth.) 2
MARCELLINA SARASWATI FERRYANTO
Universitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Indonesia daun yang kering (simplisia) dipakai sebagai obat yang memperlancar
penyembuhan batuk, encok, masuk angin dan sembelit. Di samping itu daun
tanaman ini juga bermanfaat untuk pengobatan radang ginjal, batu ginjal
panen tanaman kumis kucing yang dapat memberikan hasil yang optimal, baik
dalam kualitas maupun kuantitas. Beberapa faktor yang terkait dengan teknik
terhadap produktivitas dan mutu bahan baku obat. Semua tanaman, termasuk
secara optimal sehingga produktivitasnya tinggi. Kekurangan salah satu hara atau
tidak seimbangnya kebutuhan hara dapat menyebabkan penurunan hasil dan mutu
2
PENGARUH KOMBINASI PUPUK TERHADAP PARAMETER MUTU SPESIFIK DAN NONSPESIFIK
SIMPLISIA DAUN KUMIS 3
KUCING (Orthosiphon stamineus Benth.)
MARCELLINA SARASWATI FERRYANTO
Universitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
zat berkhasiat obat, sehingga tidak jarang bahan baku tanaman obat yang sampai
ke industri mutunya masih di bawah standar. Hal ini salah satunya disebabkan
oleh perolehan bahan baku obat tersebut dengan cara pengumpulan bahan secara
liar di semak-semak, hutan dan atau hasil budidaya yang seadanya, sehingga tidak
bobot kering tanaman (total, panen daun, daun, batang dan akar) dan luas
dihasilkan tanaman kumis kucing dengan mutu yang memenuhi persyaratan yang
diperlukan pula adanya optimasi dalam perlakuan dalam pemanenan dan pasca
panen.
pengembangan tanaman ini menjadi fitofarmaka. Untuk mencapai hal ini, perlu
dengan metode pembuatan simplisia yang baik dan memenuhi persyaratan yang
kualitas dan efikasi bahan obat herbal. Standarisasi diartikan sebagai nilai atau
B. Rumusan Masalah
berlaku?
C. Tujuan Penelitian
Benth.) yang dihasilkan dari tiga tanaman kumis kucing yang masing-masing
susut pengeringan, kadar air, kadar abu, kadar abu larut asam, cemaran logam
Angka Lempeng Total (ALT) dan Angka Kapang Khamir (AKK) simplisia
senyawa terlarut dalam air, senyawa terlarut dalam etanol pada simplisia daun
PENGARUH KOMBINASI PUPUK TERHADAP PARAMETER MUTU SPESIFIK DAN NONSPESIFIK
SIMPLISIA DAUN KUMIS 5
KUCING (Orthosiphon stamineus Benth.)
MARCELLINA SARASWATI FERRYANTO
Universitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
penetapan kadar fenolik total simplisia daun kumis kucing dengan perlakuan
D. Tinjauan Pustaka
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Tubiflorae
Suku : Labiatae
a. Morfologi
mencapai 50-150 cm. Kumis kucing memiliki batang berkayu yang berbentuk
segi empat, beruas-ruas, serta bercabang dengan warna coklat kehijauan. Daun
kumis kucing merupakan daun tunggal yang berbentuk bulat telur, dengan
ukuran panjang 7-10 cm dan lebar 8-50 cm. Pada bagian tepi daun bergerigi
dengan ujung dan panjang runcing. Daun tipis dan berwarna hijau. Bunga
kumis kucing berupa bunga majemuk berbentuk malai yang terletak di ujung
ranting dan cabang dengan mahkota bunga berbentuk bibir dan berwarna putih.
Pada bunga terdapat kelopak yang berlekatan dengan ujung terbagi empat dan
berwarna hijau. Benang sari pada bunga berjumlah empat dengan kepala sari
berwarna ungu. Sedangkan putik pada bunga berjumlah satu dan berwarna
putih. Kumis kucing memiliki buah berbentuk kotak dan bulat telur, yang
berwarna hijau ketika masih muda dan berubah warna menjadi hitam setelah
tua. Biji kumis kucing berukuran kecil dan berwarna hijau ketika masih muda
b. Nama lain
c. Kandungan kimia
garam kalium (0,6-3,5%) dan myoinositol (Hariana, 2005), serta minyak atsiri
fenolik, glikosida flavonol, turunan asam kaffeat. Hasil ekstraksi daun dan
d. Efek farmakologi
dalam pengobatan tradisional, antara lain sebagai peluruh air seni, mengobati
batu ginjal, mengobati kencing manis, penurun tekanan darah tinggi serta
sebagai diuretik, ekstrak alkohol-air dari kumis kucing memicu urinasi dan
2. Pemupukan
bahan lain seperti bahan kapur, bahan organik, pasir ataupun tanah liat ke dalam
tanah. Sedangkan pupuk adalah suatu bahan yang bersifat organik ataupun
unsur hara serta dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, atau
buatan. Pupuk alam dibuat dengan bahan alam tanpa proses yang berarti. Pupuk
buatan dibuat oleh pabrik. Pupuk ini dibuat oleh pabrik dengan mengubah sumber
a. Pupuk kandang
Pupuk kandang yang berasal dari usaha pertanian antara lain kotoran
ayam, sapi, kerbau dan kambing. Komposisi hara pada masing-masing hewan
kandungan hara dalam kotoran hewan lebih rendah dari pupuk kimia.
Contohnya pada pupuk kandang sapi, memiliki kadar karbon yang tinggi, yang
diberikan dalam jumlah yang lebih banyak daripada pupuk kimia. Hal ini
nitrogen, fosfor dan unsur lainnya terdapat dalam kompleks organo protein atau
senyawa asam humat atau lignin yang sulit terdekomposisi (Hartatik dan
Widowati, 2005).
dekomposisi secara biologi untuk mencapai bahan organik yang stabil. Proses
dihasilkan produk kompos akhir yang stabil, bebas dari patogen dan biji-biji
tanaman karena perubahan bentuk dari tidak tersedia menjadi mudah tersedia.
unsur hara karbon 63,44 %, nitrogen 1,53 %, fosfor 0,67 % dan kalium 0,70 %.
unsur hara nitrogen 2,34 %, fosfor 1,8 % dan kalium 0,96 % (Hartatik dan
Widowati, 2005).
PENGARUH KOMBINASI PUPUK TERHADAP PARAMETER MUTU SPESIFIK DAN NONSPESIFIK
SIMPLISIA DAUN KUMIS 10
KUCING (Orthosiphon stamineus Benth.)
MARCELLINA SARASWATI FERRYANTO
Universitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Pupuk NPK adalah pupuk yang berisi kombinasi unsur hara berupa (N)
nitrogen, (P) fosfor dan (K) kalium. Nitrogen dalam tanah terdapat dalam
amonium (NH4+), dan nitrat, sedangkan nitrogen yang diambil tanaman dalam
bentuk NH4+ dan NO3-. Fosfor diserap tanaman terutama sebagai anion fosfat
valensi satu (H2PO4-) dan diserap lebih lambat dalam bentuk anion bervalensi
dua (HPO42-) (Engelstad, 1997). Kalium diserap tanaman dalam bentuk K+,
dan fosfor dalam tanah tidak terpengaruh secara signifikan (Afrianti, 2011).
perkembangan tanaman adalah unsur hara makro. Beberapa unsur hara makro
diantaranya nitrogen, fosfor dan kalium. Nitrogen merupakan salah satu unsur
hara utama yang berperan sebagai penyusun bahan dasar protein sehingga
sintesis protein ikut meningkat, selain itu unsur ini juga berperan dalam
vegetatif tanaman, seperti daun, batang, dan akar. Pemberian nitrogen secara
1992; Siregar dan Utami, 2002). Unsur hara fosfor (P) merupakan unsur
penyusun jaringan tanaman, seperti asam nukleat, fosfolipida, dan fitin. Fosfor
3. Simplisia
belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain simplisia
simplisia hewani dan simplisia pelikan atau mineral. Sedangkan yang dimaksud
dengan simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian
mikroskopik dan atau cara kimia. Beberapa jenis simplisia tertentu ada yang perlu
diperiksa dengan uji mutu secara biologi. Simplisia dinyatakan bermutu apabila
4. Ekstraksi
dengan pelarut yang sesuai (Leniger dan Beverloo, 1975). Metode paling
a. Cairan penyari
daripada air suling sehingga akan lebih banyak melarutkan komponen polar.
Etanol mudah untuk melarutkan senyawa resin, lemak, minyak, asam lemak,
dan senyawa organik lainnya, serta merupakan pelarut yang aman dalam arti
b. Metode penyarian
bahan mentah yang akan diekstraksi dan daya penyesuaian dengan tiap macam
dan maserasi.
simplisia yang sudah halus diekstraksi dengan cara melewatkan pelarut yang
sesuai, yang dapat melarutkan kandungan zat kimia dalam simplisia, pada
ini (Ansel,1989).
dalam pelarut yang sesuai, sampai pelarut meresap dan melunakkan susunan
sel, sehingga zat-zat yang terlarut dalam pelarut akan mudah larut dan tersari
bermulut lebar bersama dengan pelarut yang telah ditetapkan, lalu bejana
ditutup rapat dan isinya dikocok atau diaduk berulang-ulang dengan jangka
maserasi juga memiliki kerugian, yaitu cara pengerjaannya yang lama dan
menembus dinding sel bahan dan masuk ke dalam rongga sel yang
mengandung zat aktif. Apabila digunakan penyari yang sesuai, zat aktif akan
larut dalam cairan penyari dan menciptakan larutan zat aktif di dalam sel yang
PENGARUH KOMBINASI PUPUK TERHADAP PARAMETER MUTU SPESIFIK DAN NONSPESIFIK
SIMPLISIA DAUN KUMIS 14
KUCING (Orthosiphon stamineus Benth.)
MARCELLINA SARASWATI FERRYANTO
Universitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
memiliki konsentrasi lebih tinggi daripada cairan penyari di luar sel. Adanya
antara larutan di dalam sel dan di luar sel (Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, 1986).
c. Ekstrak
senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut
yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa
atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian rupa memenuhi baku yang
cara destilasi dengan pengurangan tekanan, agar bahan utama obat sesedikit
5. Kromatografi
a. Tinjauan umum
lain yang ada dalam sediaan, dengan jalan penyarian berfraksi, atau
PENGARUH KOMBINASI PUPUK TERHADAP PARAMETER MUTU SPESIFIK DAN NONSPESIFIK
SIMPLISIA DAUN KUMIS 15
KUCING (Orthosiphon stamineus Benth.)
MARCELLINA SARASWATI FERRYANTO
Universitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
penyerapan, atau penukaran ion pada zat padat yang berpori, menggunakan
cairan, menggunakan cairan atau gas yang mengalir. Zat yang diperoleh dapat
kromatografi lapis tipis dan kromatografi gas. Sebagai bahan penyerap selain
diaktifkan, asam silikat atau silika gel, kiselgur dan harsa sintetik. Bahan
sebagai penyangga bahan lain. Kromatografi kertas dan kromatografi lapis tipis
umumnya lebih berguna untuk percobaan identifikasi karena cara ini khas dan
memerlukan alat yang lebih rumit, tetapi cara tersebut sangat berguna untuk
Indonesia, 1980).
dengan menggunakan zat penyerap berupa serbuk halus yang dilapiskan serba
rata pada lempeng kaca. Lempeng yang dilapis dapat dianggap sebagai “kolom
pembagian atau gabungannya, tergantung dari jenis zat penyerap dan cara
Harga Rf yang diperoleh pada kromatografi lapis tipis tidak tetap jika
dibandingkan dengan yang diperoleh pada kromatografi kertas. Karena itu pada
lempeng yang sama, disamping kromatogram dari zat yang diperiksa, perlu
dibuat kromatogram dari zat pembanding kimia, lebih baik dengan kadar yang
dengan harga Rf dan ukuran yang lebih kurang sama. Ukuran dan intensitas
teliti dapat dilakukan dengan cara densitometri atau dengan mengambil bercak
dengan hati-hati dari lempeng, kemudian disari dengan pelarut yang cocok dan
Indonesia, 1980).
6. Standarisasi
kualitas dalam produksi obat herbal, yang dikembangkan oleh WHO (World
dan benar. Sehingga dapat dikatakan bahwa GACP merupakan langkah awal
akan berpengaruh terhadap keamanan dan efikasi produk obat herbal, serta
berperan penting dalam menjaga kelestarian sumber daya alam berupa tanaman
PENGARUH KOMBINASI PUPUK TERHADAP PARAMETER MUTU SPESIFIK DAN NONSPESIFIK
SIMPLISIA DAUN KUMIS 17
KUCING (Orthosiphon stamineus Benth.)
MARCELLINA SARASWATI FERRYANTO
Universitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
2003).
pemanenan, kriteria pekerja yang terlibat, ijin pemanenan, koleksi data proses
proses pasca panen meliputi inspeksi dan sortasi, proses utama (standarisasi
b. Standarisasi simplisia
ekstrak terdiri dari berbagai parameter standar umum dan parameter standar
Pengertian standarisasi juga berarti proses menjamin bahwa produk akhir, baik
pengeringan, kadar air, kadar abu, sisa pelarut, residu pestisida, cemaran logam
kandungan kimia ekstrak, kadar total golongan kandungan kimia dan kadar
E. Hipotesis
dihasilkan dari tiga tanaman kumis kucing yang masing-masing diberi pemupukan
Simplisia daun kumis kucing yang diperoleh dari tanaman kumis kucing
dengan perlakuan pemupukan yang berbeda, yaitu 3N1P1, 3N1P2 serta 3N1P3
memiliki nilai penetapan parameter nonspesifik dan spesifik yang berbeda satu
sama lain.