Disusun Oleh :
Kelompok XI
SIti Nurjanah 171411092
Syntia Juliana 171411093
3C
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1. Menghitung efisiensi perpindahan panas dari kedua Heat Exchanger yang
digunakan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sehingga nilai laju perpindahan panas yang terjadi pada aliran dari alat Double
Pipe Heat Exchanger ini, dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :
𝑞 = 𝑈 𝐴 ∆𝑇LMTD
1) Kondisi tunak
2) Konduksi yang terjadi hanya berlangsung satu dimensi ke arah radial pipa
3) Harga U konstan untuk seluruh panjang pipa
4) Perpindahan panas yang terjadi hanya diatara kedua pipa saja
5) Perbedaan energy potensial dan kinetik diabaikan
𝑞 = 𝑈 𝐴 ∆𝑇m
A = Luas Permukaan
3.1.2. Bahan
Bahan yang digunakan selama praktikum adalah sebagai berikut:
1. Air
2. Steam
Pre-
TI 4 TI 3 heater
Aliran Air panas Keluar Aliran Air dingin masuk
Aliran air panas
Orrifice
V12 V4 V1
V 20 V5
V13
Pre-
TI 8 TI 7 heater
Aliran air panas keluar Aliran air panas Aliran air dingin masuk
Orrifice
V 10 V4 V1
V 15 V3
V2 V6 V7 V 11
V8
FI 2 TI 3 TI 4
Aliran air panas
keluar
Aliran steam masuk P-63
V 17 V 18
V 14
Pre- heater Steam traps
Mulai
Membuka valve V4
dan V1
Menampung aliran
keluar pada gelas ukur
Selesai
Menampung aliran
keluar pada gelas ukur
Selesai
Pengoperasian Alat
Mulai
Menampung aliran
keluar pada gelas ukur
Selesai
3.3.2. STHE
Kalibrasi Laju Alir Air Dingin
Mulai
Selesai
Selesai
Pengoperasian Alat
Mulai
Membuka Valve V8
Selesai
4) Hasil Praktikum
A. Metode LMTD
1. Laju Alir Air Panas Berubah, Laju Alir Air Dingin Tetap
Laju
Q rata-rata
𝜂 (%) U (W/m2.℃) Kondensat
(kJ/s)
(kg/min)
2,231 47,3439 28,7292 0,33
B. Metode NTU
1. Laju Alir Air Panas Berubah, Laju Alir Air Dingin Tetap
Laju
Q rata- U
𝜂 (%) ɛ (%) NTU Kondensat
rata (kJ/s) (W/m2.℃)
(kg/min)
1,595 47,22 45 717,049 505,466 0,33
1,459 70,17 54,8 402,845 427,649 0,17
1,053 75 64,5 164,483 232,814 0,12
Tabel 7. Hasil Percobaan STHE Laju Alir Air Dingin Tetap dengan
Metode NTU
2. Laju Alir Air Panas Tetap. Laju Alir Air Dingin Berubah
Laju
Q rata- U
𝜂 (%) ɛ (%) NTU Kondensat
rata (kJ/s) (W/m2.℃)
(kg/min)
0,758 52,46 68,83 310,389 494,861 0,09
0,983 443,89 13,25 491,340 391,677 0,07
1,821 475,60 12,22 869,133 461,893 0,18
Tabel 8. Hasil Percobaan STHE Laju Alir Air Panas Tetap dengan Metode
NTU
4) Hasil Praktikum
A. Metode LMTD
1) Laju Alir Air Panas Berubah, Laju Alir Air Dingin Tetap
Laju
Q rata-rata
𝜂 (%) U (W/m2.℃) Kondensat
(kJ/s)
(kg/min)
0,981224 68,24458 15,91543 0,04
1,82494 0 12,7203 0,07
1,277507 8,446728 9,838203 0,08
Tabel 14. Hasil Percobaan DPHE-1 Laju Alir Air Dingin Tetap dengan
Metode LMTD
2) Laju Alir Air Panas Tetap. Laju Alir Air Dingin Berubah
Laju
Q rata-rata
𝜂 (%) U (W/m2.℃) Kondensat
(kJ/s)
(kg/min)
0,959746 11,16249 6,210183 0,33
1,668486 8,640038 8,847517 0,05
2,010815 0 11,16379 0,08
Tabel 15. Hasil Percobaan DPHE-1 Laju Alir Air Panas Tetap dengan
Metode LMTD
3) Bukaan Steam Berubah
Laju
Q rata-rata
𝜂 (%) U (W/m2.℃) Kondensat
(kJ/s)
(kg/min)
2,877625 4,993719 2,746672 0,15
2,769033 10,96988 10,72584 0,05
2,166114 5,164747 9,155931 0,1
Tabel 16. Hasil Percobaan DPHE-1 Bukaan Steam Berubah dengan Metode
LMTD
B. Metode NTU
1. Laju Alir Air Panas Berubah, Laju Alir Air Dingin Tetap
Laju
Q rata- U
𝜂 (%) ɛ (%) NTU Kondensat
rata (kJ/s) (W/m2.℃)
(kg/min)
0,104 -79,87 21,46 19,376 3,679 0,04
1,701 0 31,02 5218,667 1666,499 0,07
1,208 -7,84 35,41 2632,187 1397,126 0,08
Tabel 17. Hasil Percobaan DPHE-1 Laju Alir Air Dingin Tetap dengan
Metode NTU
2. Laju Alir Air Panas Tetap. Laju Alir Air Dingin Berubah
Laju
Q rata- U
𝜂 (%) ɛ (%) NTU Kondensat
rata (kJ/s) (W/m2.℃)
(kg/min)
9,234 0,82 66247 3781,221 23549 0,33
16,432 0,61 41458 8210,531 25567,12 0,05
21,408 0 31931 10216,712 21209,5 0,08
Tabel 18. Hasil Percobaan DPHE-1 Laju Alir Air Panas Tetap dengan
Metode NTU
3. Bukaan Steam Berubah
Laju
Q rata- U
𝜂 (%) ɛ (%) NTU Kondensat
rata (kJ/s) (W/m2.℃)
(kg/min)
28,681 0,351 418,97 22270,403 116632 0,15
26,183 0,772 424,59 17909,910 93795,71 0,05
19,873 1,019 373,52 12457,178 65239,29 0,1
Tabel 19. Hasil Percobaan DPHE-1 Bukaan Steam Berubah dengan
Metode NTU
4.1.3. Double Pipe Heat Exchanger (DPHE)-2
1) Spesifikasi Alat DPHE -2
- Panjang pipa : 140 cm
- Diameter Shell : 11,6 cm
- Diameter Tube : 4,4 cm
2) Kalibrasi Laju Alir Air Dingin dan Air Panas
4) Hasil Praktikum
A. Metode LMTD
1. Laju Alir Air Panas Berubah, Laju Alir Air Dingin Tetap
Laju
Q rata-rata
𝜂 (%) U (W/m2.℃) Kondensat
(kJ/s)
(kg/min)
1,392501 0 10,850370 0,09
0,308459 0 3,385317 0,11
0,410733 - 9,531312 0,03
Tabel 25. Hasil Percobaan DPHE-2 Laju Alir Air Dingin Tetap dengan
Metode LMTD
2. Laju Alir Air Panas Tetap. Laju Alir Air Dingin Berubah
Laju
Q rata-rata
𝜂 (%) U (W/m2.℃) Kondensat
(kJ/s)
(kg/min)
0,487410 431,5 5,948147 0,31
0,794611 622,0 13,128059 0,21
1,126917 1128,4 21,476499 0,04
Tabel 26. Hasil Percobaan DPHE-2 Laju Alir Air Panas Tetap dengan
Metode LMTD
3. Bukaan Steam Berubah
Laju
Q rata-rata
𝜂 (%) U (W/m2.℃) Kondensat
(kJ/s)
(kg/min)
1,057667 3330,3 9,597335 0,05
2,180023 114,5 12,546096 0,03
3,151775 23,6 15,291819 0,12
Tabel 27. Hasil Percobaan DPHE-2 Bukaan Steam Berubah dengan
Metode LMTD
B. Metode NTU
1. Laju Alir Air Panas Berubah, Laju Alir Air Dingin Tetap
Laju
Q rata- U
𝜂 (%) ɛ (%) NTU Kondensat
rata (kJ/s) (W/m2.℃)
(kg/min)
0,836 19,62 15,93 4901,826 1856,752 0,09
0,155 0 25,57 4806,217 1082,481 0,11
0,205 0 37,49 3615,821 489,948 0,03
Tabel 28. Hasil Percobaan DPHE-2 Laju Alir Air Dingin Tetap dengan
Metode NTU
2. Laju Alir Air Panas Tetap. Laju Alir Air Dingin Berubah
Laju
Q rata- U
𝜂 (%) ɛ (%) NTU Kondensat
rata (kJ/s) (W/m2.℃)
(kg/min)
1,404 27,27 16647 3556,717 112,270 0,31
1,826 37,88 12485 6010,852 189,736 0,21
1,856 68,18 7768 6210,645 196,043 0,04
Tabel 29. Hasil Percobaan DPHE-2 Laju Alir Air Panas Tetap dengan
Metode NTU
3. Bukaan Steam Berubah
Laju
Q rata- U
𝜂 (%) ɛ (%) NTU Kondensat
rata (kJ/s) (W/m2.℃)
(kg/min)
1,123 202,7 17,21 329,473 1725,475 0,05
13,102 6,96 294,22 6412,401 33582,28 0,03
22,532 4,66 386,67 13451,476 70446,51 0,12
Tabel 30. Hasil Percobaan DPHE-2 Bukaan Steam Berubah dengan
Metode NTU
4.2. Pembahasan
Siti Nurjanah (171411092)
Syntia Juliana (171411093)
Perpindahan panas pada DPHE berlangsung dengan aliran co current pada HE 2 dan
counter current pada HE 1.
Laju alir panas diatur dengan variasi bukaan valve 1/4, 1/2, 3/4 putaran. Setelah
dilakukan pengolahan data, maka nilai effisiensi perpindahan panas mengalami
penurunan seiring dengan bertambahnya laju alir baik dengan metoda LMTD maupun
NTU. Pada HE 1 efisiensi terbesar ada pada laju alir dengan bukaan ¼ yaitu 68%. Hasil
yang didapatkan berbeda dengan teori bahwa seiring meningkatnya laju alir panas maka
efisiensi pindah panas dari kalor yang dilepas dan kalor yang diterima fluida semakin
besar. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya panas yang keluar ke lingkungan (Heatloss).
Selain itu, nilai koefisien perpindahan panas keseluruhannya pun mengalami penurunan
seiring dengan bertambahnya besarnya laju alir air panas yang diberikan. Hal ini
mungkin dikarenakan bukaan steam yang kurang besar sehingga temperature air
panasnya sangat rendah. Dan perbedaan temperaturnya masih rendah.
Sedangkan pada HE 2 efisiensi nya adalah 0. Dalam kata lain tidak terjadi
perpindahan panas antara kedua jenis fluida. Hal ini dikarenakan bukaan steam yang
terlalu kecil sehingga perbedaan temperature kedua fluida sangat kecil.
Pada variasi laju alir air dingin, dilakukan dengan variasi laju alir 5, 10, 15 LPM.
Dengan perhitungan dengan menggunakan metode NTU dan LMTD, efisiensi laju alir
air dingin yang didapatkan semakin menurun. Pada HE 1 efisiensi terbesar ada pada
laju alir 5 lpm yaitu 11%.
Sedangkan pada koefisien perpindahan panas, nilai U nya semakin besar seiring
dengan semakin besarnya laju alir. Hal ini sesuai dengan teori, bahwa semakin besar
laju alir fluida dingin maka nilai koefisien perpindahan panas keseluruhan akan
semakin tinggi. Sedangkan nilai effisiensi akan semakin besar bila laju alir fluida dingin
makin kecil.
Sedangkan pada HE 2 efisiensi terbesar ada pada lajua alir 15 lpm dengan nilai
1128,4 %. Secara teoritis effisiensi tidak mungkin lebih dari seratus persen.
Berdasarkan hasil praktikum effisiensi lebih dari 100% ataupun kurang dari 0%. Hal
ini dimungkinkan adanya panas yang tidak terisolasi dari lingkungan, sehingga kalor
ada yang lepas ke lingkungan maupun pindah ke dalam sistem menyebabkan proses
perpindahan panas nya tidak optimum.
Pada HE 1 variasi bukaan valve steam nilai efisiensi terbesar adalah 10%
dengan metode LMTD dan pada bukaan valve steam sebanyak 3. Sedangkan pada HE
2 variasi bukaan valve steam nilai efisiensi terbesar adalah 3330,3%. Efisiensi lebih
dari 100% dapat dikarenakan adanya panas yang tidak terisolaso dari lingkungan
sehingg ada kalor yang lepas ke lingkungan sehingga perpindahan panasnya tidak
optimum.
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Simpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa :
1. Nilai Efisiensi Perpindahan Panas
a. Double Pipe Heat Exchanger :
b. Shell and Tube Heat Exchanger :
2. Nilai koefisien perpindahan panas overall (U):
a. Double Pipe Heat Exchanger : (W/m2K)
DPHE-1
DPHE-2
b. Shell and Tube Heat Exchanger :
Panas tetap
Dingin tetap
Lampiran
b. Perhitungan ∆𝑇LMTD
Cp c Cp h ṁc ṁh Q panas Q dingin
dTh dTc η (%)
(kJ/kg.C) (kJ/kg.C) (kg/min) (kg/min) (kJ/min) (kJ/min)
4,18 4,18 7,2 3,4 4,32 4,32 130,0147 61,39584 47,22222
4,18 4,18 3,8 4 4,32 6,48 102,9283 72,2304 70,17544
4,18 4,18 2 3 4,32 8,64 72,2304 54,1728 75
h. Mencari Nilai U
𝑸𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂
U= 𝑻×𝑨
Metode LMTD
a. Perhitungan ∆𝑇1 dan ∆𝑇2
Laju alir
Laju alir ΔT1 = ΔT2 =
air dingin
air panas Thi Tho Tci Tco Thi - Tco Tho -
(m3
(m3/menit) (◦C) Tci (◦C)
menit)
0,006 0,006 36 28,8 20 23,4 12,6 8,8
0,006 0,009 30,4 26,6 20 24 6,4 6,6
0,006 0,012 26,2 24,2 20 23 3,2 4,2
b. Perhitungan ∆𝑇LMTD
c. Mencari Harga FT
Harga FT diperoleh dari kurva dengan memplotkan nilai Y dan Z.
Laju alir
air Laju alir Y = (Tco- Z = (Thi -
Thi Tho Tci Tco
dingin air panas Tci) / (Thi- Tho) / FT
(◦C) (◦C) (◦C) (◦C)
(m3 (m3/menit) Tci) (Tco-Tci)
menit)
0,006 0,006 36 28,8 20 23,4 0,2125 2,117647 1
0,006 0,009 30,4 26,6 20 24 0,384615 0,95 0,9
0,006 0,012 26,2 24,2 20 23 0,483871 0,666667 0,92
d. Menghitung ∆𝑇m
Cp c Cp h ṁc ṁh Q dingin Q panas
η (%)
(kJ/kg.C) (kJ/kg.C) (kg/min) (kg/min) (kJ/min) (kJ/min)
4,2188 4,2096 5,995 5,993 85,99906 181,6476 47,3439
4,2182 4,2187 5,995 8,992 101,1558 144,1656 70,16642
4,2209 4,2236 5,995 11,991 75,92302 101,2946 74,95266
Q rata2 Q rata2
ΔTm A (m2) U
(kJ/min) (kJ/s)
133,8233 2,231 10,58658 0,44 28,7292
122,6607 2,044 5,849538 0,44 47,65748
88,60882 1,477 3,383177 0,44 59,52502
Laju alir
Laju alir
air Thi Tho Tci Tco ΔT1 = Thi ΔT2 = Tho ΔT1 -
air panas
dingin (◦C) (◦C) (◦C) (◦C) - Tco (◦C) - Tci (◦C) ΔT2 (◦C)
(kg/min)
(kg/min)
2,88 6,488 27,2 25 20 22,6 4,6 5 -0,4
5,76 6,488 26,8 26 20 24 2,8 6 -3,2
8,64 6,488 28,6 27,2 20 25 3,6 7,2 -3,6
b. Perhitungan ∆𝑇LMTD
Cp c Cp h ṁc ṁh Q panas Q dingin
dTh dTc η (%)
(kJ/kg.C) (kJ/kg.C) (kg/min) (kg/min) (kJ/min) (kJ/min)
4,18 4,18 2,2 2,6 2,88 6,488 59,66365 31,29984 52,46049
4,18 4,18 0,8 4 5,76 6,488 21,69587 96,3072 443,8964
4,18 4,18 1,4 5 8,64 6,488 37,96778 180,576 475,6033
h. Mencari Nilai U
𝑸𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂
U= 𝑻×𝑨
𝑼
NTU = 𝑪×𝑨
Metode LMTD
a. Perhitungan ∆𝑇1 dan ∆𝑇2
b. Perhitungan ∆𝑇LMTD
c. Mencari Harga FT
Harga FT diperoleh dari kurva dengan memplotkan nilai Y dan Z.
Laju alir Laju alir Y = (Tco- Z = (Thi -
air dingin air panas Thi Tci Tho Tco Tci) / (Thi- Tho) / (Tco- FT
(m3/menit) (m3/menit) Tci) Tci)
0,004 0,009 27,2 25 20 22,6 0,3611 0,8461 0,98
0,006 0,009 28,4 26 20 23,6 0,4285 0,6667 0,96
0,008 0,009 29,2 25,6 20 24 0,4347 0,9 0,94
d. Menghitung ∆𝑇m
Cp c Cp h ṁc ṁh Q dingin Q panas
η (%)
(kJ/kg.C) (kJ/kg.C) (kg/min) (kg/min) (kJ/min) (kJ/min)
b. Perhitungan ∆𝑇LMTD
Cp c Cp h ṁc ṁh Q panas Q dingin
dTh dTc η (%)
(kJ/kg.C) (kJ/kg.C) (kg/min) (kg/min) (kJ/min) (kJ/min)
4,180 4,1800 5,6 -1,2 9,84 2,64 61,79712 -49,35744 -79,8701
4,180 4,1800 11 0 9,84 4,44 204,1512 0 0
4,180 4,1800 5,1 -0,3 9,84 7,38 157,32684 -12,33936 -7,84313
h. Mencari Nilai U
𝑸𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂
U= 𝑻×𝑨
𝑼
NTU = 𝑪×𝑨
Metode LMTD
a. Perhitungan ∆𝑇1 dan ∆𝑇2
∆T1 ∆T2
Thi Tho Tci Tco
(Thi-Tco) (Tho-Tci)
30 24,4 23 21,8 8,2 1,4
38 27,8 23 23 15 4,8
34,2 29,1 23,4 23,1 11,1 5,7
b. Perhitungan ∆𝑇lm
c. Perhitungan Q
Panas Dingin
∆T ∆T
Cp (Thi- Cp (Tco-
m (kg/s) Q (kJ/s) m (kg/s) Q (kJ/s)
(kJ/kg.K) Tho) (kJ/kg.℃) Tci)
(℃) (℃)
0,049795 4,183 5,6 1,166426 0,076761 4,185 1,2 0,385495
0,085544 4,183 10,2 3,64988 0,158507 4,185 0 0
0,110412 4,184 5,1 2,356009 0,248228 4,185 0,3 0,31165
d. Mencari Efisiensi
𝑸𝒅𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏
Qpanas (kJ/s) Qdingin (kJ/s) 𝛈=
𝑸𝒑𝒂𝒏𝒂𝒔
1,166426 0,385495 33,04926
3,64988 0 0
2,356009 0,31165 13,22789
b. Perhitungan ∆𝑇LMTD
Cp c Cp h ṁc ṁh Q panas Q dingin
dTh dTc η (%)
(kJ/kg.C) (kJ/kg.C) (kg/min) (kg/min) (kJ/min) (kJ/min)
4,180 4,1800 8,3 0,6 3,6 31,68 1099,10592 9,0288 0,8214
4,180 4,1800 14,8 0,4 7,2 31,68 1959,85152 12,0384 0,6142
4,180 4,1800 19,4 0 10,8 31,68 2568,99456 0 0
h. Mencari Nilai U
𝑸𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂
U= 𝑻×𝑨
𝑼
NTU = 𝑪×𝑨
Metode LMTD
a. Perhitungan ∆𝑇1 dan ∆𝑇2
∆T1 ∆T2
Thi Tho Tci Tco
(Thi-Tco) (Tho-Tci)
37,6 29,3 23 23,6 14 6,3
43 28,2 22,2 22,6 20,4 6
45,6 26,2 22 22 23,6 4,2
b. Perhitungan ∆𝑇LMTD
c. Perhitungan Q
Panas Dingin
∆T ∆T
Cp (Thi- Cp (Tco-
m (kg/s) Q (kJ/s) m (kg/s) Q (kJ/s)
(kJ/kg.K) Tho) (kJ/kg.℃) Tci)
(℃) (℃)
0,049735 4,183 8,3 1,726744 0,076761 4,185 0,6 0,192748
0,077399 4,183 14,8 4,791673 0,158534 4,185 0,4 0,265386
0,109992 4,184 19,4 8,928016 0,24827 4,185 0 0
d. Mencari Efisiensi
𝑸𝒅𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏
Qpanas (kJ/s) Qdingin (kJ/s) 𝛈=
𝑸𝒑𝒂𝒏𝒂𝒔
1,726744 0,192748 11,16249
4,791673 0,265386 5,538486
8,928016 0 0
Qrata - rata
∆Tlm (℃) A (m2) U (W/m2.℃)
(kJ/s)
0,959746 9,642988 0,016027 6,210183
2,52853 11,76686 0,016027 13,40809
4,464008 11,2388 0,016027 24,78361
b. Perhitungan ∆𝑇LMTD
Laju alir Laju alir
ΔT1 - ΔT2 ln ΔTlmtd = [ln ΔT max
air dingin air panas
(◦C) (ΔT1/ΔT2) (ΔT1/ΔT2)] / ΔT1 - ΔT2 (◦C)
(kg/min) (kg/min)
7,2 53,28 15 0,820302356 0,054686824 27,2
7,2 53,28 13,2 0,819440906 0,062078857 24,4
7,2 53,28 9,8 0,663876798 0,06774253 21
Cp c Cp h ṁc ṁh Q panas Q dingin
dTh dTc η (%)
(kJ/kg.C) (kJ/kg.C) (kg/min) (kg/min) (kJ/min) (kJ/min)
4,180 4,1800 15,4 0,4 7,2 53,28 3429,74016 12,0384 0,3510
4,180 4,1800 14 0,8 7,2 53,28 3117,9456 24,0768 0,7722
4,180 4,1800 10,6 0,8 7,2 53,28 2360,73024 24,0768 1,0198
h. Mencari Nilai U
𝑸𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂
U= 𝑻×𝑨
𝑼
NTU = 𝑪×𝑨
Metode LMTD
a. Perhitungan ∆𝑇1 dan ∆𝑇2
∆T1 ∆T2
Thi Tho Tci Tco
(Thi-Tco) (Tho-Tci)
49,2 33,8 22 22,4 26,8 11,8
46 32 21,6 22,4 23,6 10,4
43 32,4 22 22,8 20,2 10,4
b. Perhitungan ∆𝑇LMTD
c. Perhitungan Q
Panas Dingin
m (kg/s) ∆T ∆T
Cp (Thi- Cp (Tco-
Q (kJ/s) m (kg/s) Q (kJ/s)
(kJ/kg.K) Tho) (kJ/kg.℃) Tci)
(℃) (℃)
0,073219 4,183 15,4 4,716656 0,163519 4,185 0,4 0,273732
0,073328 4,183 14 4,294239 0,163519 4,185 0,8 0,547463
0,07343 4,184 10,6 3,256659 0,163519 4,185 0,8 0,547463
d. Mencari Efisiensi
𝑸𝒅𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏
Qpanas (kJ/s) Qdingin (kJ/s) 𝛈=
𝑸𝒑𝒂𝒏𝒂𝒔
4,716656 0,273732 5,803511
4,294239 0,547463 12,74878
3,256659 0,547463 5,164747
Qrata - rata
∆Tlm (℃) A (m2) U (W/m2.℃)
(kJ/s)
2,495194 18,28594 0,016027 2,381644
2,420851 16,10854 0,016027 9,377163
1,902061 14,76178 0,016027 8,039805
a.
Double Pipe Heat Exchanger (DPHE) -2
b. Perhitungan ∆𝑇LMTD
Cp c Cp h ṁc ṁh Q panas Q dingin
dTh dTc η (%)
(kJ/kg.C) (kJ/kg.C) (kg/min) (kg/min) (kJ/min) (kJ/min)
4,180 4,1800 7,6 0,4 9,84 2,64 83,86752 16,45248 19,617
4,180 4,1800 1 0 9,84 4,44 18,5592 0 0
4,180 4,1800 0 0,6 9,84 7,38 0 24,67872 0
h. Mencari Nilai U
𝑸𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂
U= 𝑻×𝑨
Metode LMTD
f. Perhitungan ∆𝑇1 dan ∆𝑇2
∆T1
∆T2
Thi Tho Tci Tco (Tho-
(Thi-Tci)
Tco)
32,4 24,8 20 20 4,8 12,4
26,2 25,2 20 20 5,2 6,2
23 23 20 20,6 2,4 3
g. Menghitung ∆𝑇lm
h. Perhitungan Q
Panas Dingin
m (kg/s) ∆T ∆T
Cp (Thi- Cp (Tco-
Q (kJ/s) m (kg/s) Q (kJ/s)
(kJ/kg.K) Tho) (kJ/kg.℃) Tci)
(℃) (℃)
0,043802 4,183 7,6 1,392501 0,163574 4,185 0 0
0,073741 4,183 1 0,308459 0,163574 4,185 0 0
0,1226187 4,184 0 0,000000 0,163574 4,185 0,6 0,410733
i. Mencari Efisiensi
𝑸𝒅𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏
Qpanas (kJ/s) Qdingin (kJ/s) 𝛈=
𝑸𝒑𝒂𝒏𝒂𝒔
1,392501 0 0
0,308459 0 0
0,000000 0,410733 -
Qrata -
∆Tlm (℃) A (m2) U (W/m2.℃)
rata (kJ/s)
1,392501 8,007750 0,016027 10,850370
0,308459 5,685350 0,016027 3,385317
b. Perhitungan ∆𝑇LMTD
Cp c Cp h ṁc ṁh Q panas Q dingin
dTh dTc η (%)
(kJ/kg.C) (kJ/kg.C) (kg/min) (kg/min) (kJ/min) (kJ/min)
4,180 4,1800 1 2,4 3,6 31,68 132,4224 36,1152 27,272
4,180 4,1800 1,2 2 7,2 31,68 158,90688 60,192 37,878
4,180 4,1800 1 2 10,8 31,68 132,4224 90,288 68,181
h. Mencari Nilai U
𝑸𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂
U= 𝑻×𝑨
Laju alir Laju alir
Q rata2
air dingin air panas A (m2) dTlmtd (C) U
(kg/min) (kg/min) (kJ/min)
3,6 31,68 84,2688 1,413 0,016767772 3556,716875
7,2 31,68 109,54944 1,413 0,012898286 6010,851518
10,8 31,68 111,3552 1,413 0,012689125 6210,644644
𝑼
NTU = 𝑪×𝑨
Metode LMTD
a. Perhitungan ∆𝑇1 dan ∆𝑇2
∆T2
∆T1
Thi Tho Tci Tco (Thi-
(Tho-Tco)
Tci)
27 26 20 22,4 3,6 7
25,6 24,4 20 22 2,4 5,6
25 24 20 22 2 5
b. Menghitung ∆𝑇lm
c. Perhitungan Q
Panas Dingin
∆T ∆T
Cp (Thi- Cp (Tco-
m (kg/s) Q (kJ/s) m (kg/s) Q (kJ/s)
(kJ/kg.K) Tho) (kJ/kg.℃) Tci)
(℃) (℃)
0,043846 4,183 1 0,183408 0,078795 4,185 2,4 0,791413
d. Mencari Efisiensi
𝑸𝒅𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏
Qpanas (kJ/s) Qdingin (kJ/s) 𝛈=
𝑸𝒑𝒂𝒏𝒂𝒔
0,183408 0,791413 431,5
0,220111 1,369111 622,0
b. Perhitungan ∆𝑇LMTD
Laju alir Laju alir ΔTlmtd = [ln
ΔT1 - ΔT2 ΔT max
air dingin air panas ln (ΔT1/ΔT2) (ΔT1/ΔT2)] / ΔT1 -
(◦C) (◦C)
(kg/min) (kg/min) ΔT2
7,2 53,28 -2,8 -0,405465108 0,144808967 8,6
7,2 53,28 3,2 0,277631737 0,086759918 16,6
7,2 53,28 7,6 0,540567593 0,071127315 22,2
Cp c Cp h ṁc ṁh Q panas Q dingin
dTh dTc η (%)
(kJ/kg.C) (kJ/kg.C) (kg/min) (kg/min) (kJ/min) (kJ/min)
4,180 4,1800 0,2 3 7,2 53,28 44,54208 90,288 202,7027
4,180 4,1800 6,6 3,4 7,2 53,28 1469,88864 102,3264 6,9615
4,180 4,1800 11,6 4 7,2 53,28 2583,44064 120,384 4,6598
h. Mencari Nilai U
𝑸𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂
U= 𝑻×𝑨
𝑼
NTU = 𝑪×𝑨
Metode LMTD
a. Perhitungan ∆𝑇1 dan ∆𝑇2
∆T1 ∆T2
Thi Tho Tci Tco
(Tho-Tco) (Thi-Tci)
28,6 28,4 20 23 5,4 8,6
b. Menghitung ∆𝑇lm
c. Perhitungan Q
Panas Dingin
∆T ∆T
Cp (Thi- Cp (Tco-
m (kg/s) Q (kJ/s) m (kg/s) Q (kJ/s)
(kJ/kg.K) Tho) (kJ/kg.℃) Tci)
(℃) (℃)
0,073711 4,183 0,2 0,061667 0,163574 4,185 3 2,053667
d. Mencari Efisiensi
𝑸𝒅𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏
Qpanas (kJ/s) Qdingin (kJ/s) 𝛈=
𝑸𝒑𝒂𝒏𝒂𝒔
0,061667 2,053667 3330,3
2,032558 2,327489 114,5
3,565327 2,738222 23,6
Qrata -
∆Tlm (℃) A (m2) U (W/m2.℃)
rata (kJ/s)
1,057667 6,876349 0,016027 9,597335
2,180023 10,842071 0,016027 12,546096