CM
MY
CY
CMY
K
KATA PENGANTAR
Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan (PEP) merupakan bagian yang signifikan dalam implementasi
rangkaian kegiatan aksi mitigasi yang telah ditetapkan dalam dokumen RAN dan RAD-GRK. Untuk
menjamin sinergi pelaksanaan PEP aksi mitigasi penurunan emisi GRK di seluruh wilayah Indonesia
dan pada berbagai bidang pembangunan, diperlukan sebuah pedoman yang dapat menjadi panduan
bagi para pemangku kepentingan baik di tingkat nasional maupun daerah.
Pedoman umum dan petunjuk teknis Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan RAN dan
RAD-GRK ini terdiri atas Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis yang merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan. Pedoman Umum menjelaskan secara ringkas tentang substansi, pengorganisasian
dan mekanisme PEP di tingkat nasional dan tingkat daerah. Adapun Petunjuk Teknis memuat
Lembar/Formulir Isian PEP, perhitungan beserta petunjuk pengisian untuk masing-masing bidang yang
tercakup dalam RAN dan RAD-GRK, dan disajikan secara rinci dengan penjelasannya agar mudah
dipahami dan dilaksanakan.
Penyusunan pedoman ini dilakukan melalui serangkaian diskusi yang melibatkan dan Tim Koordinasi
Penanganan Perubahan Iklim dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian
Pertanian, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Perhubungan, Kementerian
Perindustrian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Kementerian Dalam
Negeri. Dukungan juga diberikan oleh Sekretariat RAN-GRK, Sekretariat ICCTF, perguruan tinggi, ICRAF
dan beberapa mitra pembangunan, antara lain GIZ, USAID-ICED II, dan UNDP. Untuk itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat selama proses penyusunan revisi
Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis ini dari awal hingga akhir.
Akhir kata, kami berharap semoga Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis Pemantauan, Evaluasi dan
Pelaporan RAN dan RAD-GRK ini dapat bermanfaat secara optimal, sehingga dapat meningkatkan
kualitas implementasi RAN dan RAD-GRK. Hal ini sangat penting untuk mewujudkan komitmen
Indonesia dalam penurunan emisi GRK dan berkontribusi untuk mengatasi isu perubahan iklim dalam
konteks global.
Endah Murniningtyas
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ....................................................................................................................................... iv
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH .......................................................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................... 1
1.2 Ruang Lingkup ......................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................................................................... 2
1.4 Landasan Hukum ..................................................................................................................... 2
BAB 2 PELAKSANAAN PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN RAN-GRK DAN RAD-GRK............... 3
2.1 Tujuan Pelaksanaan PEP .......................................................................................................... 3
2.2 Kerangka Koordinasi Aksi Mitigasi dalam Pelaksanaan PEP .................................................... 3
2.3 Pelaksana PEP .......................................................................................................................... 4
2.4 Waktu Pelaksanaan PEP .......................................................................................................... 5
2.5 Mekanisme PEP Pelaksanaan RAN dan RAD-GRK ................................................................... 5
2.5.1 Mekanisme Pelaksanaan PEP RAN-GRK .......................................................................... 6
2.5.2 Mekanisme Pelaksanaan PEP RAD-GRK .......................................................................... 6
2.6 Data dan Informasi Pemantauan dan Evaluasi ........................................................................ 7
2.7 Alat Pemantauan dan Evaluasi ................................................................................................ 7
BAB 3 LEMBAR UMUM PEP..................................................................................................................... 8
3.1 Lembar Umum Kegiatan ........................................................................................................10
3.2 Penjelasan Lembar Umum ....................................................................................................12
3.3 Kodifikasi Aksi Mitigasi ..........................................................................................................13
BAB 4 PETUNJUK TEKNIS BIDANG PENGELOLAAN LIMBAH .................................................................. 15
4.1 Sub Bidang Persampahan Domestik ......................................................................................15
4.2 Sub Bidang Air Limbah Domestik...........................................................................................16
LEMBAR 4.1.1 Lembar Teknis Sub-Bidang Persampahan Domestik .................................................17
LEMBAR 4.1.2 Lembar Inventarisasi GRK Sub-Bidang Persampahan Domestik ...............................19
LEMBAR 4.2.1 Lembar Teknis Sub-Bidang Air Limbah Domestik ......................................................24
LEMBAR 4.2.2 Lembar Inventarisasi Sub-Bidang Air Limbah Domestik............................................26
BAB 5 MANUAL PERHITUNGAN PEP BIDANG PENGELOLAAN LIMBAH ................................................ 28
DAFTAR TABEL
Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) pada tahun
2020 sebesar 26% dengan usaha sendiri dan mencapai 41% jika mendapatkan bantuan internasional
dari kondisi tanpa adanya intervensi aksi mitigasi (business as usual/BAU). Komitmen ini telah
dijabarkan melalui Peraturan Presiden No. 61 Tahun 2011 Tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan
Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) yang diikuti oleh Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah
Kaca (RAD-GRK) untuk tingkat provinsi (termasuk kabupaten/kota). Peraturan Presiden No. 61 Tahun
2011 dan Peraturan Gubernur masing-masing provinsi mengamanatkan pemantauan, evaluasi (kaji
ulang), dan pelaporan (PEP), untuk mengetahui pencapaian target dan sasaran penurunan emisi dan
penyerapan GRK.
Peraturan Presiden No. 61 Tahun 2011 tersebut kemudian diikuti dengan Peraturan Presiden No. 71
tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Inventarisasi GRK Nasional. Peraturan ini merupakan landasan
hukum pelaksanaan inventarisasi GRK di Indonesia, yang memberikan mandat tidak hanya kepada
pemerintah pusat untuk melaksanakan inventarisasi GRK, akan tetapi juga kepada pemerintah daerah,
yakni pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Selain itu, peraturan ini juga mengamanatkan
dilakukannya verifikasi terhadap inventarisasi serta kegiatan-kegiatan penurunan emisi di Indonesia.
Keberadaan Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan (PEP) RAN/RAD-GRK merupakan langkah awal
pelaporan kegiatan penurunan emisi GRK di Indonesia. Sistem PEP ini mengacu pada peraturan yang
telah ada, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
pelaksanaan PP tersebut. PEP ini terutama diarahkan untuk pelaksanaan kegiatan yang pendanaannya
melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) dan sumber-sumber resmi lain yang tidak mengikat.
Untuk pelaksanaan PEP tersebut diperlukan adanya Pedoman PEP Pelaksanaan RAN/RAD-GRK.
Pedoman ini terdiri dari Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis yang saling terkait. Pedoman Umum
berisi pengorganisasian dan mekanisme untuk melakukan PEP pencapaian target aksi mitigasi di dalam
RAN-GRK dan RAD-GRK. Sementara Petunjuk Teknis memuat dan menjelaskan cara-cara pengisian
Lembar Isian PEP berdasarkan 3 (tiga) kelompok bidang, yaitu kelompok bidang berbasis lahan
(meliputi bidang kehutanan, lahan gambut dan pertanian), kelompok bidang berbasis energi (meliputi
bidang energi, transportasi dan industri), dan kelompok bidang pengelolaan limbah (meliputi
Persampahan dan limbah cair).
Sesuai mandat Peraturan Presiden No. 71 Tahun 2011, hasil dari pelaporan PEP tersebut kemudian
dapat dijadikan bahan untuk inventarisasi dan verifikasi pencapaian emisi dari kegiatan-kegiatan
penurunan emisi. Selanjutnya, Informasi ini disampaikan di forum internasional melalui Laporan Dua
Tahunan (Biennial Update Report – BUR) dan dokumen Komunikasi Nasional (National
Communication).
Ruang lingkup pedoman PEP pelaksanaan RAN-GRK dan RAD-GRK ini meliputi:
1. Koordinasi pemantauan, evaluasi dan pelaporan;
2. Pelaksana pemantauan, evaluasi dan pelaporan;
3. Waktu pemantauan, evaluasi dan pelaporan;
4. Mekanisme pemantauan, evaluasi dan pelaporan.
1.3 Tujuan
(a) Peraturan Presiden No. 61 Tahun 2011 telah memberikan kerangka hukum dan mekanisme
kelembagaan bagi pelaksanaan PEP dari aksi mitigasi penurunan emisi GRK.
(b) Pelaksanaan PEP dari aksi mitigasi di tingkat nasional dilakukan oleh Kementerian/Lembaga terkait
sesuai dengan fungsi dan kewenangannya dalam kelompok bidang yang tercantum di dalam RAN-
GRK. Menteri/Kepala Lembaga terkait menyampaikan laporan capaian aksi mitigasi dalam RAN-
GRK kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas dan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
(c) Di tingkat daerah, dengan fasilitasi dan koordinasi dari Kementerian Dalam Negeri, Gubernur
seluruh provinsi melaksanakan PEP dari aksi mitigasi dalam RAD-GRK dengan melibatkan
kabupaten/kota. Gubernur menyampaikan laporan capaian aksi mitigasi RAD-GRK kepada
Menteri Dalam Negeri, Menteri PPN/Kepala Bappenas, dan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan.
(d) Kementerian PPN/Bappenas melakukan koordinasi pelaksanaan PEP aksi mitigasi untuk
konsolidasi, penelaahan serta pembahasan hasil laporan per bidang dan per provinsi melalui Tim
Koordinasi Penanganan Perubahan Iklim yang didukung oleh Sekretariat RAN-GRK.
(e) Pencapaian penurunan emisi RAN dan RAD-GRK yang dilaporkan dalam PEP, selanjutnya akan
disesuaikan dengan kaidah pemantauan, pelaporan, dan verifikasi sesuai mandat Peraturan
Presiden No. 71 Tahun 2011. Sinkronisasi PEP dengan kaidah pemantauan, pelaporan dan
verifikasi dilakukan oleh Komisi Nasional Monitoring, Reporting dan Verification (MRV)1. Kerangka
koordinasi antara pelaksanaan Peraturan Presiden No. 61 Tahun 2011 dan Peraturan Presiden No.
71 Tahun 2011 terkait pencapaian penurunan emisi GRK dari kegiatan aksi mitigasi perubahan
iklim nasional dapat dilihat pada Gambar 1. Laporan PEP aksi mitigasi merupakan bahan utama
bagi penyusunan Laporan Dua Tahunan (Biennial Update Report – BUR) dan dokumen Komunikasi
Nasional (National Communication) kepada UNFCCC.
1
Komisi Nasional MRV hingga saat ini masih dalam proses pembentukan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan koordinasi verifikasi capaian penurunan
emisi GRK berdasarkan hasil PEP dari RAN dan RAD-GRK.
Menteri/Kepala Lembaga terkait merupakan pejabat pelaksana kegiatan PEP RAN-GRK di
tingkat nasional.
Menteri Dalam Negeri merupakan pejabat yang melakukan koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan PEP RAD-GRK di seluruh provinsi.
Gubernur merupakan pejabat pelaksana dan koordinator pelaksanaan PEP RAD-GRK di dalam
wilayah provinsi.
Kepala SKPD tingkat Provinsi bidang terkait merupakan pejabat pelaksana kegiatan PEP RAD-
GRK sesuai fungsi dan kewenangannya masing-masing.
Bupati/Walikota merupakan pejabat pelaksana dan koordinator pelaksanaan PEP RAD-GRK di
dalam wilayah kabupaten/kota.
Kepala SKPD tingkat kabupaten/kota bidang terkait merupakan pejabat pelaksana kegiatan PEP
RAD-GRK sesuai fungsi dan kewenangannya masing-masing.
(a) Pemantauan dan evaluasi dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu pada akhir triwulan ketiga dan
akhir triwulan keempat pada tahun berjalan;
(b) Pengumpulan Laporan Antara dilakukan pada minggu kedua bulan Oktober dan Laporan Akhir
pada minggu kedua bulan Januari tahun berikutnya;
(c) Penyampaian Laporan Antara kepada Presiden dilakukan pada minggu kedua bulan November
dan Laporan Akhir pada minggu kedua bulan Februari tahun berikutnya. Penyampaian Laporan
Antara dimaksudkan sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Indonesia untuk kebutuhan
penyusunan laporan pencapaian penurunan emisi GRK di forum internasional.
Untuk mencapai kinerja yang optimal dalam penyelenggaraan PEP maka dibangun mekanisme seperti
pada Gambar 2.
1. Pada akhir triwulan ketiga (akhir September), K/L terkait melaksanakan pemantauan dan
evaluasi kegiatan RAN-GRK. Data hasil pemantauan dan evaluasi disajikan ke dalam Lembar
Umum (lihat bab 3) dan Lembar Teknis setiap bidang (lihat bab 4 dan 5). Data dan informasi
tersebut disampaikan pada minggu kedua bulan Oktober kepada Menteri PPN/Kepala
Bappenas dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Salinan digital (softcopy)
disampaikan kepada Sekretariat RAN-GRK secara daring (online) melalui surat elektronik (e-
mail) ranradgrk@bappenas.go.id dan/atau melalui situs http://ranradgrk.bappenas.go.id.
2. Deputi Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian PPN/Bappenas mengadakan
rapat dengan Tim Koordinasi Penanganan Perubahan Iklim yang dibantu oleh Sekretariat
RAN-GRK untuk melakukan penelaahan data dan informasi dari masing-masing K/L.
3. Tim Koordinasi Penanganan Perubahan Iklim yang dibantu oleh Sekretariat RAN-GRK
menyiapkan rancangan laporan terintegrasi dari pencapaian kegiatan RAN-GRK dan RAD-
GRK untuk Menteri PPN/Kepala Bappenas. Selanjutnya Menteri PPN/Kepala Bappenas dan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyampaikan laporan capaian aksi mitigasi dan
status emisi GRK secara nasional kepada Presiden.
Pada akhir triwulan keempat (akhir Desember), K/L terkait menyampaikan Laporan Akhir PEP
pelaksanaan RAN-GRK kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan. Salinan digital (softcopy) disampaikan kepada Sekretariat RAN-GRK
secara daring (online) melalui surat elektronik (e-mail) ranradgrk@bappenas.go.id dan/atau
melalui situs http://ranradgrk.bappenas.go.id. Mekanisme PEP dapat dilihat padaGambar 2
di atas.
1. Pada pertengahan triwulan ketiga (akhir Agustus), SKPD bidang terkait tingkat
kabupaten/kota melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan SKPD yang
terkait dengan kegiatan RAD-GRK. Data dan informasi hasil pemantauan dan evaluasi
disajikan ke dalam Lembar Umum (lihat lampiran) dan Lembar Teknis setiap bidang (lihat
Buku Petunjuk Teknis PEP Pelaksanaan RAD-GRK). Data dan informasi tersebut disampaikan
pada minggu pertama bulan September kepada Kepala Bappeda Kabupaten/Kota.
2. Kepala Bappeda Kabupaten/Kota mengadakan rapat koordinasi bersama SKPD terkait untuk
menelaah data dan informasi hasil pemantauan dan evaluasi tersebut. Kemudian Kepala
Bappeda menyampaikan laporan kepada Bupati/Walikota. Selanjutnya, Bupati/Walikota
menyampaikan laporan kepada Gubernur.
3. Pada akhir triwulan ketiga (akhir September), SKPD bidang terkait tingkat provinsi
melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan RAD-GRK sesuai fungsi dan
kewenangannya masing-masing. Data dan informasi hasil pemantauan dan evaluasi disajikan
ke dalam Lembar Umum (lihat bab 3) dan Lembar Teknis setiap bidang (lihat bab 4 dan 5).
Data dan informasi tersebut disampaikan pada minggu pertama bulan Oktober kepada
Kepala Bappeda Provinsi.
a. Data dan informasi yang digunakan untuk pemantauan dan evaluasi di tingkat nasional adalah
laporan pelaksanaan kegiatan K/L (LAKIP, LKPJ dan DPA) dan laporan kegiatan oleh pemangku
kepentingan lain yang terkait dengan penurunan emisi GRK (RAN-GRK).
b. Data dan informasi yang digunakan untuk pemantauan dan evaluasi di wilayah provinsi (termasuk
kabupaten/kota) adalah laporan pelaksanaan kegiatan SKPD (LAKIP, LKPJ dan DPA) dan laporan
kegiatan oleh pemangku kepentingan lain yang terkait dengan penurunan emisi GRK (RAD-GRK).
Alat pemantauan dan evaluasi menggunakan lembar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RAN-GRK
dan RAD-GRK yang terdiri dari:
Lembar Umum yang memuat daftar kegiatan di dalam RAN-GRK dan RAD-GRK, indikator
kinerja, capaian penurunan emisi, rencana dan realisasi anggaran kegiatan mitigasi;
Lembar Teknis yang memuat daftar kegiatan dan data teknis dari masing-masing sub-bidang
pengelolaan limbah yaitu persampahan dan air limbah;
Lembar Inventarisasi yang memuat data detail perhitungan penurunan emisi GRK masing-
masing aksi mitigasi.
Pelaksanaan Pelaporan dilakukan dengan terlebih dahulu mengisi lembar umum PEP yang
dibahas pada Bab ini. Untuk pengisian lembar ini, sangat diperlukan dokumen Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
APBD provinsi/kabupaten/kota yang terbaru. Dokumen tersebut mutlak diperlukan untuk
mengidentifikasi kegiatan-kegiatan di tingkat provinsi/kabupaten/kota. Tanpa adanya
dokumen tersebut, kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan tidak dapat teridentifikasi,
sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan pengisian lembar-lembar pelaporan.
Pelaksanaan PEP aksi mitigasi emisi GRK bidang pengelolaan limbah terdiri dari dua bagian
yaitu: (1) sub-bidang Persampahan domestik, dan (2) sub-bidang air limbah domestik.
Pelaporan PEP RAN/ RAD-GRK dilakukan melalui pengisian 3 tabel, sebagai berikut:
a. Lembar Umum Kegiatan Mitigasi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca, yang memuat
seluruh kegiatan yang berkaitan dengan penurunan emisi GRK dalam sektor limbah,
baik yang berdampak langsung maupun yang tidak terhadap penurunan emisi GRK.
b. Lembar Teknis yang memuat laporan kegiatan yang berdampak langsung terhadap
penurunan emisi GRK.
c. Lembar Inventarisasi yang memuat pengumpulan dan pemutakhiran data yang terkait
dengan pengolahan Persampahan domestik dan air limbah domestik.
BIDANG :
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Provinsi Provinsi :
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
6g 6h 6i 6j 6k 6l 7 8a 8b 9
Lembar Umum digunakan untuk memantau dan mengevaluasi kegiatan inti dan pendukung. Kegiatan
inti adalah kegiatan /aksi yang berdampak langsung terhadap penurunan emisi GRK, sedangkan
kegiatan pendukung adalah kegiatan yang mendukung pelaksanaan kegiatan inti, namun tidak secara
langsung menurunkan emisi GRK. Kegiatan inti dan pendukung yang dilakukan pada tahun pelaporan
dilaporkan dalam satu lembar, dengan terlebih dahulu melaporkan kegiatan-kegiatan inti yang
dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan pendukung.
Lembar umum diisi oleh Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota berdasarkan kewenangan
masing-masing. Penjelasan mengenai tata cara dan informasi lembar umum adalah sebagai berikut:
1. Kolom BIDANG diisi dengan kelompok bidang pengelolaan limbah;
2. Kolom TAHUN diisi dengan tahun pelaporan kegiatan berjalan;
3. Kolom PELAPOR diisi dengan lembaga/instansi pemerintah pelapor di masing-masing wilayah
provinsi dan kabupaten/kota;
4. Kolom 1 diisi dengan kode/nomor setiap aksi mitigasi, jika tidak ada informasi diisi dengan
nomor setiap aksi mitigasi;
5. Kolom 2a diisi dengan judul setiap aksi mitigasi yang dilakukan (berdasarkan rencana aksi
mitigasi dalam Dokumen RAD-GRK);
6. Kolom 2b diisi dengan judul setiap aksi mitigasi yang dilakukan (berdasarkan
LKPJ/LAKIP/Dokumen pelaporan lain yang berkaitan dengan aksi mitigasi pada kolom 2a);
7. Kolom 2c diisi dengan kategori aksi mitigasi yang dilakukan di masing-masing kelompok
bidang;
8. Kolom 3 diisi dengan lembaga/institusi pelaksana aksi mitigasi;
9. Kolom 4 diisi dengan lokasi aksi mitigasi yang dilakukan;
10. Kolom 5a1 diisi dengan target setiap aksi mitigasi berupa jumlah/kapasitas;
11. Kolom 5a2 diisi dengan unit satuan jumlah target aksi mitigasi;
12. Kolom 5b1 diisi dengan realisasi dari jumlah target setiap aksi mitigasi yang dilakukan;
13. Kolom 5b2 diisi dengan realisasi dari unit satuan jumlah target aksi mitigasi yang dilakukan;
14. Kolom 5c diisi dengan persentase antara realisasi dengan target siap aksi mitigasi;
15. Kolom 6a-e diisi dengan rencana alokasi dana untuk pelaksanaan setiap aksi mitigasi dari
sumber pembiayaan masing-masing (APBN, APBD-Provinsi, APBD Kabupaten/Kota,
BUMD/Swasta, maupun Penerimaan Hibah Luar Negeri/PHLN) dalam satuan rupiah;
16. Kolom 6f diisi dengan total rencana alokasi dana untuk pelaksanaan setiap aksi mitigasi dari
sumber-sumber pembiayaan dalam satuan rupiah;
17. Kolom 6g-k diisi dengan realisasi penyerapan dana dari pelaksanaan setiap aksi mitigasi dari
sumber pembiayaan masing-masing (APBN, APBD-Provinsi, APBD Kabupaten/Kota,
BUMD/Swasta, maupun Penerimaan Hibah Luar Negeri/PHLN) dalam satuan rupiah;
18. Kolom 6l diisi dengan total realisasi penyerapan dana pelaksanaan setiap aksi mitigasi dari
sumber-sumber pembiayaan dalam satuan rupiah;
19. Kolom 7 diisi dengan manfaat pembangunan (co-benefit) yang didapatkan dari aksi mitigasi;
20. Kolom 8a diisi dengan tingkat emisi BAU Baseline dari dokumen RAD-GRK kelompok bidang
Untuk memudahkan proses identifikasi dan penelaahan Aksi Mitigasi yang tercantum didalam
RAN/RAD-GRK, maka disusun kode aksi-aksi mitigasi. Penulisan kode mengacu pada format
kodifikasi berdasarkan Kategori Rencana Aksi, Tahun Pelaporan, K/L atau Provinsi, Bidang,
Kategori Kegiatan, Kategori Kelompok Kegiatan, dan Nomor Kegiatan seperti diterangkan di
bawah ini:
Keterangan:
1) Satu digit pertama merupakan kode untuk kegiatan RAN atau RAD GRK dimana,
RAN=1 dan RAD=2;
2) Dua digit kedua merupakan kode untuk tahun pelaporan dengan memasukan dua angka
terakhir tahun pelaporan (contoh pelaporan untuk tahun 2011 maka dimasukan angka
11 saja);
3) Dua digit ketiga merupakan kode untuk Kementerian/Lembaga atau Provinsi. Untuk K/L
mengacu pada tabel 1, sedangkan untuk Provinsi mengacu pada kode BPS seperti pada tabel
2 (contoh dari Provinsi Aceh maka dimasukan angka 11);
4) Satu digit keempat merupakan kode untuk Kategori Bidang, dalam hal ini bidang
Kehutanan memiliki kode 1, bidang Pertanian memiliki kode 2, bidang Energi memiliki kode
3, bidang transportasi memiliki kode 4, bidang Industri memiliki kode 5 dan Bidang Pengelolaan
Limbah memiliki kode 6;
5) Satu digit kelima merupakan kategori kegiatan dimana kegiatan inti memiliki kode 1 dan
kegiatan pendukung memiliki kode 2;
6) Dua digit keenam merupakan kategori kelompok kegiatan pada masing-masing bidang
sesuai dengan tabel 3;
7) Dua digit ketujuh merupakan nomor kegiatan mitigasi dalam laporan PEP;
8) Pemisah antara digit pertama hingga keenam dipisahkan oleh titik (.).
Pelaksanaan Pelaporan dilakukan dengan mengisi lembar teknis dan inventarisasi yang
ditampilkan pada Bab ini. Untuk pengisian lembar-lembar tersebut, sangat diperlukan
dokumen yang memuat operasionalisasi infrastruktur persampahan dan air limbah. Dokumen
tersebut mutlak diperlukan untuk mengidentifikasi kegiatan-kegiatan di tingkat
kabupaten/kota. Tanpa adanya dokumen tersebut, kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan
tidak dapat teridentifikasi, sehingga perhitungan penurunan emisi tidak dapat dilakukan.
Pelaksanaan PEP aksi mitigasi emisi GRK bidang pengelolaan limbah terdiri dari dua bagian
yaitu: (1) sub-bidang Persampahan domestik, dan (2) sub-bidang air limbah domestik.
(2) Pengelolaan sampah terpadu Reduce, Reuse dan Recycle (3R)/ Komposting & Bank
Sampah, yang terdiri dari:
a. Pembangunan dan Operasional TPS Terpadu 3R/ Komposting;
b. Pendirian dan Operasional Bank Sampah.
Lembar Inventarisasi GRK berfungsi sebagai lembar tambahan untuk mendukung aksi
mitigasi dalam sektor limbah. Indikator-indikator yang digunakan dalam lembar
inventarisasi GRK sub sektor limbah domestik meliputi:
- Data penduduk per kota/kabupaten.
- Data TPS 3R/komposting dan bank sampah.
- Data TPA, yang terdiri dari: sarana pengangkutan, kapasitas TPA, sel (unit pengolah
sampah) TPA, dan pemanfaatan gas.
Kegiatan mitigasi sub-bidang air limbah domestik yang dilaporkan dalam lembar teknis
dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
(1) Pembangunan fasilitas pengolahan air limbah terpusat/ off-site, yaitu suatu sistem
pengelolaan air limbah dengan menggunakan suatu jaringan perpipaan untuk
menampung dan mengalirkan air limbah ke suatu tempat pengolahan, berupa:
Pembangunan IPLT dan/atau IPAL skala kota (sistem Aerobik, atau Anaerobik dengan
pemanfaatan gas metana).
(2) Pembangunan fasilitas pengolahan air limbah setempat/ on-site, yaitu suatu sistem
pengelolaan air limbah langsung di tempat tanpa melalui penyaluran terlebih dahulu,
berupaPembangunan dan Operasional Sanimas yang dikategorikan MCK++ (MCK yang
dilengkapi dengan pengolahan limbah dan pemanfaatan gas metana (biodigester)
dan/atau IPAL Komunal yang dilengkapi dengan pemanfaatan gas metana.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Judul Aksi Mitigasi/Kegiatan Inti Lokasi Indikator Kinerja Keluaran Emisi GRK
Penurunan Emisi GRK BAU
dengan Aksi Informasi
No. Emisi GRK Baseline
RAD-GRK LPJ/LAKIP RAD-GRK LPJ/LAKIP Narasi Jumlah Satuan Mitigasi Pendukung
(tonCO2e) (tonCO2e)
(tonCO2e)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
2
3
Lembar Teknis Sub-Bidang Air Limbah Domestik ini digunakan untuk memantau dan
mengevaluasi setiap kegiatan mitigasi yang dikategorikan sebagai kegiatan yang
berdampak langsung terhadap Penurunan Emisi GRK. Lembar ini diisi oleh
Pemerintah Pusat/ Pemerintah Provinsi/ Pemerintah Kabupaten/ Kota setiap 2 kali
dalam setahun berdasarkan kewenangan masing-masing. Pengisian lembar
dilakukan sebagai berikut:
1. Kolom ke-1 diisi dengan nomor setiap kegiatan mitigasi.
2. Kolom ke-2 diisi dengan judul setiap aksi/ kegiatan mitigasi pada dokumen RAD-
GRK provinsi yang telah dilakukan.
3. Kolom ke-3 diisi dengan judul setiap aksi/ kegiatan mitigasi pada dokumen LPJ
dan LAKIP APBD provinsi/ kota-kabupaten yang telah dilakukan.
4. Kolom ke-4 diisi dengan lokasi aksi/ kegiatan mitigasi pada dokumen RAD-GRK.
5. Kolom ke-5 diisi dengan lokasi aksi/ kegiatan mitigasi pada dokumen LPJ dan
LAKIP (Kabupaten/Kota).
6. Kolom ke-6 diisi dengan penjelasan Indikator Kinerja Keluaran (output) pada
setiap kegiatan mitigasi. Contoh: IKK dari Pembangunan dan Operasional
Jamban Sehat adalah Peningkatan layanan air limbah.
7. Kolom ke-7 diisi dengan kuantitas dari Indikator Kinerja Keluaran (output) pada
setiap kegiatan mitigasi.
8. Kolom ke-8 diisi dengan satuan dari Indikator Kinerja Keluaran (output) pada
setiap kegiatan mitigasi.
9. Kolom ke-9 diisi dengan penurunan emisi GRK yang dihasilkan dengan
pelaksanaan setiap kegiatan mitigasi.
10. Kolom ke-10 diisi dengan status emisi GRK BAU baseline untuk sub-bidang air
limbah domestik pada tahun pelaporan.
11. Kolom ke-11 diisi dengan estimasi emisi GRK untuk sektor air limbah pada tahun
pelaporan, apabila kegiatan mitigasi dilaksanakan. Metode IPCC 2006 digunakan
dalam melakukan estimasi penurunan emisi GRK dari IKK (output) setiap
kegiatan yang telah dilakukan.
12. Kolom ke-12 diisi dengan berbagai informasi lain yang dipandang perlu untuk
disampaikan berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan mitigasi.
Sistem
Jumlah Laju
(Aerobik/
Nama Penduduk Pertumbuhan Jumlah Jumlah
No. Jenis Treatment Anaerobik Total KK Total KK
Kabupaten/Kota per tahun Penduduk KK yang Volume KK yang Volume
Lokasi (reaktor/kolam) Lokasi Lokasi dengan yang Lokasi yang
(jiwa) (%/tahun) terlayani (m3/hari) terlayani (m3/hari) pemanfaatan terlayani terlayani
gas metana)
1 2 3 4 5a 5b 5c 5d 6a 6b 6c 7a 7b 7c 8a 8b
Lembar Inventarisasi GRK sub-bidang air limbah domestik ini dimaksudkan untuk
memuat pengumpulan dan pemutakhiran data yang terkait dengan pengolahan air
limbah pada tingkat kabupaten/ kota setiap tahunnya. Lembar ini diisi bersama-
sama oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/ Kota. Pengisian tabel dilakukan
sebagai berikut:
1. Kolom pertama diisi dengan nomor.
2. Kolom ke-2 diisi nama kabupaten/kota di provinsi terkait.
3. Kolom ke-3 dan ke-4 diisi dengan jumlah penduduk dan laju pertumbuhan
penduduk per kabupaten/kota untuk tahun pelaporan dengan menggunakan
data BPS.
4. Kolom ke-5a dan ke-5c diisi dengan lokasi pembangunan IPLT system anaerobic,
jenis treatment (reaktor/kolam), jumlah KK yang terlayani serta volumenya.
Data diperoleh dari SKPD terkait di Kabupaten/Kota yang menangani
infrastruktur air limbah.
5. Kolom ke-6a dan ke-6c diisi dengan lokasi pembangunan IPLT sistem aerobik,
jumlah KK yang terlayani dan volumenya. Data diperoleh dari SKPD terkait di
Kabupaten/Kota yang menangani infrastruktur air limbah.
6. Kolom ke-7a dan ke-7c diisi dengan lokasi pembangunan IPAL skala
kota/kawasan/komunal, sistemnya (aerobic/anaerobic) serta total KK yang
terlayani. Data diperoleh dari SKPD terkait di Kabupaten/Kota yang menangani
infrastruktur air limbah.
7. Kolom ke-8a dan ke-8b diisi data lokasi pembangunan sanimas (MCK++) dan
total KK yang terlayani. Data diperoleh dari SKPD terkait di Kabupaten/Kota yang
menangani infrastruktur air limbah.
Perhitungan penurunan emisi dalam PEP bidang pengelolaan limbah dibuat berdasarkan
perhitungan dalam Spreadsheet IPCC tahun 2006. Jenis aksi mitigasi, data aktivitas dan asumsi
yang digunakan dalam perhitungan aksi mitigasi bidang pengelolaan limbah dalam dilihat
pada tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1. Jenis aksi mitigasi, data aktivitas dan asumsi perhitungan PEP bidang pengelolaan
limbah
Perhitungan
No Jenis Aksi Mitigasi Data Aktivitas
Sebelum Aksi
Sesudah Aksi Mitigasi
Mitigasi/BAU
Persampahan
1 Rehabilitasi/ Ton sampah masuk Asumsi sampah masuk Perhitungan sampah
Pembangunan TPA TPA, m3 ke TPA open dumping, masuk ke TPA
Open Dumping Ton gas yang perhitungan dengan sanitary landfill
menjadi TPA Sanitary dibakar IPCC guidelines 4A dengan pengelolaan
Landfill + Pengelolaan Jumlah KK yang gas TPA
Gas TPA); dilayani gas TPA
Total KWH
pembangkit listrik
2 Rehabilitasi/ Ton sampah masuk Asumsi sampah masuk Perhitungan sampah
Pembangunan TPA TPA, m3 ke TPA open dumping, masuk ke TPA
Open Dumping Ton gas yang perhitungan dengan controlled landfill
menjadi TPA dibakar IPCC guidelines 4A dengan pengelolaan
Controlled Landfill (+ Jumlah KK yang gas TPA
Pengelolaan Gas TPA) dilayani gas TPA
Total KWH
pembangkit listrik
3 Pembangunan dan Total sampah yang Asumsi sampah masuk Perhitungan
Operasional TPS tertangani ke TPA open dumping, komposting
Terpadu 3R/ perhitungan dengan menggunakan IPCC
Komposting; IPCC guidelines 4A guidelines 4B
4 Pendirian dan Total sampah kertas Asumsi sampah masuk Hasil perhitungan
Operasional Bank yang masuk ke TPA open dumping, BAU= Nilai Penurunan
Sampah. perhitungan dengan Emisi
IPCC guidelines 4A
Air Limbah
5 IPLT Sistem Jumlah KK yang Asumsi menggunakan Perhitungan
Anaerobik dengan terlayani pengolahan jenis menggunakan
pemanfaatan gas septik tank/latrin. pengolahan jenis
metana Perhitungan dengan pengolahan lumpur
IPCC guidelines 4D secara anaerobik
dengan pemanfaatan
gas
a. TPA
Data perhitungan nilai penurunan emisi aksi mitigasi pada TPA diinput dari lembar
inventarisasi untuk TPA, dimana data wajib yang harus ada adalah jumlah ton sampah
yang terangkut ke TPA serta pemanfaatan gas metannya (baik itu di flaring, menjadi
biogas maupun dikonversi menjadi listrik).
Tahapan 1: mengisi nilai methane correction factor (MCF) untuk TPA open dumping.
Calculated values for MCF
Methane Correction Factor (MCF)
This worksheet calculates a weighted average MCF from the estimated distribution of site types
Enter either IPCC default values or national values into the yellow MCF cells in row 13
Then enter the approximate distribution of waste disposals (by mass) between site types in the columns below.
Totals on each row must add up to 100% (see "distribution check" values)
MSW MSW
0%
Composition of waste going to solid waste disposal sites
Karet All Other, inert waste
Terangkut Sisa
Year Kertas Nappies Taman kayu Tekstil dan Lain2 Total
ke TPA Makanan Plastik Logam Kaca
Kulit anorganik
Ton % % % % % % % % % % % (=100% )
2010 0 44% 13% 0% 0% 10% 3% 0% 30% 100%
2011 0 44% 13% 0% 0% 10% 3% 0% 30% 100%
2012 0 44% 13% 0% 0% 10% 3% 0% 30% 100%
2013 0 44% 13% 0% 0% 10% 3% 0% 30% 100%
2014 0 44% 13% 0% 0% 10% 3% 0% 30% 100%
2015 0 44% 13% 0% 0% 10% 3% 0% 30% 100%
2016 0 44% 13% 0% 0% 10% 3% 0% 30% 100%
2017 0 44% 13% 0% 0% 10% 3% 0% 30% 100%
2018 0 44% 13% 0% 0% 10% 3% 0% 30% 100%
2019 0 44% 13% 0% 0% 10% 3% 0% 30% 100%
2020 0 44% 13% 0% 0% 10% 3% 0% 30% 100%
Tahapan 3: melihat nilai emisi dari total sampah apabila dimasukan kedalam TPA
open dumping.
Methane generated
A B C D E F G H I K L M = (K-L)*(1-OX)
Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton
Tahapan 5: merubah nilai methane correction factor (MCF) dari TPA open dumping
menjadi TPA sanitary landfill/controlled landfill.
A B C D E F G H I K L M = (K-L)*(1-OX)
Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton
Tahapan 8: menuliskan emisi dari sampah yang masuk kedalam TPA sanitary landfill
setelah dikurangi nilai pemanfaatan gas metan.
Jenis Kegiatan Hasil Penurunan Emisi (ton CO2e)
Keterangan
Pemanfaatan Gas Metan BAU (open dumping) Aksi Mitigasi Penurunan Emisi
Sanitary Landfill/Controlled
Landfill= Emisi BAU (nilai dari
perhitungan emisi TPA open
Pemanfaatan Gas Metan - - -
dumping) - Aksi Mitigasi
(dengan pemanfaatan gas
metan)
Data perhitungan nilai penurunan emisi aksi mitigasi pada komposting diinput dari
lembar inventarisasi pada TPST, dimana data wajib yang harus ada adalah jumlah ton
sampah yang tertangani di TPST.
Results
City Province Country
- 0 Indonesia
Enter starting year, industrial waste disposal data and methane recovery into the yellow cells.
MSW activity data is entered on MSW sheet
Dry Basis
Methane generated
A B C D E F G H I K L M = (K-L)*(1-OX)
Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton
2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2013 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2015 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2016 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2018 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2019 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2020 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2034 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2035 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2036 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2037 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2038 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2039 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2040 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000 CO2e
Total 0.000 -
N2O
Sektor Limbah
Category Pengolahan Limbah Padat secara Biologi
Kode 4B
Lembar 1 of 1 Estimasi Emisi CH4 dari Pengolahan Limbah Padat secara Biologi
STEP 1 STEP 2
A B C
Jumlah sampah yang diolah Emission Factor Net Annual Nitrous CO2e per tahun
Tahun secara biologi dlm satu tahun Oxide Emissions
(Ton) (g N2O/kg waste treated) (Ton N2O) (Ton CO2)
A B C = A x B x (10-3)
Diisi dengan jumlah sampah organik yang Hasil emisi Hasil emisi CO2
dikompos CH4 (metan)
Data perhitungan nilai penurunan emisi aksi mitigasi pada bank sampah diinput dari
lembar inventarisasi pada TPS 3R/Bank Sampah, dimana data wajib yang harus ada
adalah jumlah kertas yang masuk kedalam TPS 3R/Bank Sampah.
Tahapan 1: memasukan nilai total sampah kertas yang masuk kedalam Bank
Sampah, dimana dibandingkan dengan nilai emisi apabila sampah kertas tersebut
masuk kedalam TPA open dumping.
MSW activity data
Help and default regional values are given in the 2006 IPCC Guidelines.
0% 100% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 100%
Composition of waste going to solid waste disposal sites
All Other, inert waste
Total Sampah Kertas yang masuk Karet
Sisa
Year Bank Sampah (peralihan dari TPA Kertas Nappies Taman kayu Tekstil dan Lain2 Total
Makanan Plastik Logam Kaca
Open dumping) Kulit anorganik
Ton % % % % % % % % % % % (=100% )
2010 0.0 0% 100% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 100%
2011 0.0 0% Diisi100%
dengan 0% 0% komposisi
presentase 0% 0%kertas0% 0% 0% 0% 0% 100%
2012 0.0 0% 100% 0% 0% 0%
yang dikompos 0% 0% 0% 0% 0% 0% 100%
2013 0.0 0% 100% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 100%
2014 0.0 0% 100% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 100%
2015 0.0 0% 100% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 100%
2016 0.0 0% 100% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 100%
2017 0.0 0% 100% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 100%
2018 0.0 0% 100% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 100%
2019 0.0 0% 100% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 100%
2020 0.0 0% 100% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 100%
Results
City Province Country
- 0 Indonesia
Enter starting year, industrial waste disposal data and methane recovery into the yellow cells.
MSW activity data is entered on MSW sheet
Dry Basis
Methane generated
A B C D E F G H I K L M = (K-L)*(1-OX)
Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton
2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2013 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2015 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2016 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2018 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2019 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2020 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2034 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2035 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2036 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2037 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2038 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2039 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000
2040 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0000 CO2e
Total 0.000 -
Aksi mitigasi pada penanganan air limbah domestik fokus pada infrastruktur
pengolahan air limbah yaitu IPAL, IPLT dan sanimas/MCK++. Data wajib yang harus ada
untuk perhitungan penurunan emisi dari aksi mitigasi adalah jumlah KK atau populasi
yang terlayani dari infrastruktur pengolahan air limbah.
LANGKAH 1 - JUMLAH MATERIAL ORGANIK YANG TERURAI DALAM AIR BUANGAN DOMESTIK
Persentase
tercampur dengan TOW Pengurangan Emisi Metan
Jumlah
Tipe pengolahan dan pembuangan air buangan (kg BOD per lumpur (kg CH4 per
Penduduk
komersial? tahun) (%) tahun)
terlayani
Sistem terolah
Sistem Septic tank 0% YES
FALSE - -
Sistem terolah
IPLT aerobik(dgn kapasitas) 0% YES
TRUE 0.00 0.00 0.00 0.00
IPLT aerobik (berlebihan) 0% YES
TRUE 0.00 0.00 0.00 0.00
IPLT anaerobik/IPAL anaerobik/MCK++ 0% YES
TRUE 0.00 0.00 0.00
IPAL anaerobik dangkal (<2 meter) 0% YES
TRUE 0.00 0.00 0.00
IPAL anaerobik dalam (>2 metres) 0% YES
TRUE 0.00 0.00 0.00
Total 0%
Diisi dengan nilai 100% pada infrastruktur Diisi dengan nilai gas metan yang ditangkap
pengolahan ir limbah yang digunakan
Emisi Metan sebelum aksi mitigasi (ton CH4) 0.0 Emisi Metan setelah aksi mitigasi (ton CH4) 0.0
Emisi GRK sebelum aksi mitigasi (ton CO 2e) 0.0 Emisi GRK setelah aksi mitigasi (ton CO 2e) 0.0
Reduksi Emisi GRK (ton CO2e) 0.00 Jika nilai minus maka penurunan emisi bernilai 0
Keterangan
Metode ini menggunakan pendekatan tingkat satu dari Pedoman IPCC 2006 Guidelines menggunakan
persamaan dan nilai pasti dari Volume 5 Chapter 6. Informasi yang menjelaskan sistem air buangan kota
perlu dimasukkan pada Langkah 2.
Referensi:
IPCC (2006). IPCC Guidleines for National Greenhouse Gas Inventories, Vol 5. Chapter 6, Waste water
treatment and discharge.
*nilai yang dipergunakan setelah penyesuaian dan konsultasi dengan Puskim, Kementerian PUPR, 2015
Informasi tambahan.
Penanganan sampah yang baik secara nyata dapat menurunkan emisi Gas Rumah Kaca
Penghitungan potensi penurunan ini memerlukan data lapangan (real) yang akurat
agar diperoleh nilai yang tidak melebihi kenyataan sebenarnya
Pemantauan, evaluasi dan pelaporan merupakan bagian penting dari rangkaian kegiatan penurunan
emisi GRK di Indonesia. Pedoman PEP ini diharapkan akan memudahkan K/L dan pemerintah daerah
dalam melakukan PEP pelaksanaan RAN-GRK dan RAD-GRK berdasarkan fungsi dan kewenangan di
bidang dan wilayah masing-masing. Selain itu, hasil pelaksanaan PEP menjadi bahan kaji ulang dan
verifikasi dokumen RAN-GRK dan RAD-GRK, serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan penurunan
emisi GRK. Pedoman ini akan terus disesuaikan dengan memperhatikan perkembangan terbaru sesuai
dengan kebutuhan nasional, data dan informasi terbaru, serta hasil negosiasi di tingkat internasional
yang disepakati dalam UNFCCC.
2. Status Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca pada Kondisi BAU Baseline
Menjelaskan status emisi pada kondisi Business as Usual (merupakan ringkasan dari dokumen
Rencana Aksi Daerah pada bidang pengelolaan limbah).
5. Penutup
Menjelaskan rekapitulasi capaian penurunan emisi seluruh bidang serta kendala yang dihadapi
dan langkah yang telah dilakukan dalam menyelesaikan PEP RAD-GRK.
6. Lampiran 1
Lembar Umum dari Pedoman Umum, Juknis dan Manual Perhitungan PEP Pelaksanaan RAD-
GRK.
7. Lampiran 2
Lembar Teknis dari Pedoman Umum, Juknis dan Manual Perhitungan PEP Pelaksanaan RAD-
GRK.
8. Lampiran 3
Lembar Inventarisasi dari Pedoman Umum, Juknis dan Manual Perhitungan PEP Pelaksanaan
RAD-GRK.
CM
MY
CY
CMY