Anda di halaman 1dari 9

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI KEGIATAN

3.1. IDENTIFIKASI ISU/ LIST ISU


Indonesia adalah bangsa dan negara besar baik dari sumber daya alam maupun
sumberdaya manusia. Sehingga diperlukan tata kelola negara yang baik, efektif, dan efisien
demi terwujudnya tujuan nasional bangsa Indonesia yang tertuang dalam UUD 1945. Tujuan
nasional tersebut yaitu membentuk suatu pemerintahan Negara Republik Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Salah satu
unsur yang memiliki peran strategis dalam rangka mewujudkan tujuan nasional adalah ASN.
Namun demikian, berbagai stigma negatif mengenai ASN masih banyak ditemui dalam
pemberitaan media massa. Seperti berita ASN yang bolos kerja, berbelanja di mall saat jam
kerja, dan juga kasus-kasus korupsi yang menjerat banyak ASN. Selain itu masih ada
pandangan dan masyarakat bahwa pegawai ASN kurang efektif dan efisien dalam bekerja
sehingga mutu pelayanan publik tidak memuaskan. Maka diperlukan sosok PNS yang
akuntabel, nasionalis, beretika, berkomitmen mutu dan anti terhadap korupsi sehingga mampu
secara professional melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif, efisien dan
kompeten.
Dalam konteks di dunia kesehatan, mutu pelayanan kesehatan sangatlah penting dalam
peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang merupakan gerbang ke dunia profesional.
Puskesmas dituntut untuk selalu berinovasi dalam meningkatkan pelayanannya kepada
pasien. Isu yang menjadi prioritas dalam hal ini Kurangnya kelengkapan isi dan pengetahuan
mengenai cara pengisian Rekam Medis yang berpengaruh terhadap berkurangnya mutu
pelayanan kesehatan di Puskesmas Perawatan Sahulau, Kurangnya monitoring dan evaluasi
terhadap hasil terapi yang diberikan oleh dokter di Poli Umum Puskesmas Perawatan Sahulau.
Seiring dengan minimnya jumlah sumber daya manusia terutama profesi apoteker di beberapa
Puskesmas di Kabupaten Maluku Tengah, memaksa para petugas kesehatan di berbagai
Puskesmas yang tidak memiliki Apoteker untuk berupaya mencari solusi agar pelayanan
kesehatan tetap berjalan, salah satunya dengan memberikan obat kepada pasien dengan dosis
yang kurang tepat namun yang pastinya tidak melebihi dosis maksimal yaitu dengan
menggunakan metode jumlah tablet sesuai umur tanpa mempertimbangkan berat badan.
Dengan alasan itulah maka perlu adanya perubahan melalui peningkatan pengetahuan dalam
meracik obat pulvus di Apotek Puskesmas Perawatan Sahulau yang berdampak pada
ketepatan dosis obat yang diberikan kepada pasien.
3.2. ISU PRIORITAS/ ISU YANG DIANGKAT

Langkah selanjutnya untuk menentukan isu prioritas adalah dengan melakukan analisis
Urgency, Seriousness dan Growth (USG). Analisis USG adalah salah satu alat untuk
menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dilakukan dengan
menentukan tingkat urgensi, keseriusan dan perkembangan isu dengan memberikan skala l-5.
Isu yang memiliki skor tertinggi merupakan isu prioritas (Tabel III.1).

Tabel III.1. Hasil Analisis Isu dengan USG

SKOR TOTAL
U S G
No ISU
1 Kurangnya pengetahuan dalam meracik obat pulvus di 5 5 5 15
Apotek Puskesmas Perawatan Sahulau yang
berdampak pada ketidaktepatan dosis obat yang
diberikan kepada pasien.

2 Kurangnya kelengkapan isi dan pengetahuan 4 5 4 13


mengenai cara pengisian Rekam Medis yang
berpengaruh terhadap berkurangnya mutu
pelayanan kesehatan di Puskesmas Perawatan
Sahulau
3 Kurangnya monitoring dan evaluasi terhadap hasil 5 4 4 13
terapi yang diberikan oleh dokter di Poli Umum
Puskesmas Perawatan Sahulau
3.3. GAGASAN PEMECAHAN ISU DAN KEGIATAN

Berdasarkan isu prioritas yang diangkat yaitu “Kurangnya pengetahuan dalam meracik
obat pulvus di Apotek Puskesmas Perawatan Sahulau yang berdampak pada ketidaktepatan
dosis obat yang diberikan kepada pasien.”, maka gagasan yang diambil dalam memecahkan
isu adalah “Peningkatan pengetahuan dalam meracik obat pulvus di Apotek Puskesmas
Perawatan Sahulau yang berdampak pada ketepatan dosis obat yang diberikan kepada
pasien.”. Untuk tercapainya gagasan tersebut maka melalui hasil konsultasi dengan
Atasan di Puskesmas Perawatan Sahulau terdapat beberapa kegiatan untuk memecahkan
masalah tersebut antara lain:
1. Sosialisasi Cara meracik obat pulvus sesuai dengan dosis yang tepat
2. Demonstrasi cara meracik obat di Apotek Puskesmas Perawatan Sahulau
3. Membuat uraian standar peracikan obat pulvus
4. Pembuatan banner “5 O” ;
- Obat ini apa nama dan kegunaannya
- Obat ini apa indikasi dan khasiatnya
- Obat ini berapa dosisnya
- Obat ini bagaimana cara menggunakannya
- Obat ini apa efek sampingnya
3.4. KEGIATAN INISIATIF/KREATIVITAS

Unit Kerja : Puskesmas Perawatan Sahulau


Identifikasi Isu : 1. Kurangnya pengetahuan dalam meracik obat pulvus di Apotek Puskesmas Perawatan Sahulau
yang berdampak pada ketidaktepatan dosis obat yang diberikan kepada pasien.
2. Kurangnya kelengkapan isi dan pengetahuan mengenai cara pengisian Rekam Medis yang
berpengaruh terhadap berkurangnya mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Perawatan
3. Kurangnya monitoring dan evaluasi terhadap hasil terapi yang diberikan oleh dokter di Poli
Umum Puskesmas Perawatan Sahulau
Isu Prioritas : Kurangnya pengetahuan dalam meracik obat pulvus di Apotek Puskesmas Perawatan Sahulau
Yang Diangkat
yang berdampak pada ketidaktepatan dosis obat yang diberikan kepada pasien.
Gagasan : Peningkatan pengetahuan dalam meracik obat pulvus di Apotek Puskesmas Perawatan Sahulau
Pemecahan Isu yang berdampak pada ketepatan dosis obat yang diberikan kepada pasien.
Tabel III.2. Rancangan Kegiatan
Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
dan Misi Organisasi
1 Sosialisasi Cara 1. Konsultasi Terlaksananya Mata konsultasi
Melakukan Pelatihan Dengan terlaksananya Dengan Organisasi
terlaksananya
meracik obat pulvus dengan Pimpinan sosialisasi cara (WOG) dengan pimpinan kegiatan sosialisasi dapat kegiatan sosialisasi dapat
sesuai dengan dosis Puskesmas meracik obat merupakan langkah awal memperkuat misi memperkuat nilai
yang tepat terkait kegiatan pulvus dari kegiatan ini sebagai organisasi yaitu “ organisasi yaitu utamakan
sosialisasi tanggungjawab (Etika Meningkatkan mutu pelayanan
Publik) kepada pimpinan. pelayanan kesehatan”
2. Menyiapkan seluruh petugas Puskesmas
materi hadir dalam kegiatan
sosialisasi sosialisasi“adil dan tidak
diskriminatif
3. Menyiapkan (Nasionalisme)”
undangan Selanjutnya dilakukan
kepada Seluruh penyiapan materi sosialisasi,
staf pegawai menyiapkan undangan
Puskesmas kepada seluruh staf pegawai,
menyiapkan ruangan dan
4. Menyiapkan
peralatan, melakukan
Ruangan dan
sosialisasi dengan
Peralatan untuk
bertanggungjawab
Sosialisasi
(Antikorupsi). Dalam
5. Melakukan penyampaian sosialisasi ini
sosialisasi dilakukan dengan bahasa
yang sopan dan santun
6. Melakukan (Etika Publik) sehingga
evaluasi seluruh Petugas Puskesmas
dapat memahami kejelasan
7. Melaporkan (Akuntabilitas) dan
kepada kegiatan sosialisasi
pimpinan diharapkan menjadi inovasi
bahwa kegiatan (Komitmen Mutu)
telah terlaksana
2 Demonstrasi cara 1. Melakukan Terlaksana Pelaksanaan kegiatan ini Dengan terlaksananya Dengan terlaksananya
meracik obat pulvus konsultasi kegiatan dibutuhkan konsultasi kegiatan demonstrasi dapat kegiatan demonstrasi
dengan demonstrasi (WOG) dan komunikasi memperkuat visi dapat memperkuat
pimpinan
Puskesmas yang baik (Etika Publik) organisasi yaitu nilai organisasi yaitu
terkait dengan pimpinan “Terwujudnya masyarakat utamakan pelayanan
kegiatan puskesmas, seluruh petugas sehat mendiri serta
demonstras Puskesmas hadir dalam berkeadilan melalui
2. Menyiapkan kegiatan demonstrasi “adil pelayanan yang berkualitas
undangan dan tidak diskriminatif dan professional di
kepada seluruh (Nasionalisme)” Wilayah Puskesmas
staf pegawai Selanjutnya dilakukan Perawatan Sahulau”.
Puskesmas
penyiapan alat dan bahan
3. Menyiapkan alat yang digunakan untuk
dan bahan yang meracik obat, melakukan
digunakan untuk demonstrasi dengan
meracik obat
pulvus (lumpang, bertanggungjawab
kertas pulvus, (Antikorupsi), selain itu
obat, pena, kertas) juga evaluasi dilakukan
dengan profesional
4. Melakukan
demonstrasi (Akuntabilitas), demi
cara meracik upaya perbaikan
pulvus pelayanan di Apotek
secara berkelanjutan
5. Melakukan
Evaluasi (Komitmen Mutu) dan
konsisten (Akuntabilitas)
6. Melaporkan
kepada pimpinan
bahwa kegiatan
telah terlaksana
3 Membuat uraian 1. Melakukan Tersedianya Dalam membuat uraian Dengan tersedianya uraian Dengan tersedianya
standar peracikan konsultasi dengan uraian Standar Peracikan Obat standar peracikan obat uraian standar peracikan
obat pulvus Pimpinan standar sebelumnya dilakukan pulvus dapat memperkuat
Puskesmas terkait peracikan obat pulvus dapat
pembuatan uraian obat pulvus konsultasi (WOG) dengan Visi organisasi yaitu memperkuat nilai
Standar peracikan pimpinan Puskesmas, “Terwujudnya masyarakat organisasi yaitu
obat pulvus kemudian membuat alur sehat mendiri serta utamakan pelayanan
kerja atau Flowchart dan berkeadilan melalui
2. Membuat alur
kerja atau Mereview hasil penyusunan pelayanan yang berkualitas
Flowchart Flowchart dengan dan professional di Wilayah
bertanggungjawab Puskesmas Perawatan
3. Mereview hasil
(Akuntabilitas) dan Sahulau”.
penyusunan
Flowchart cermat dan teliti
(Komitmen Mutu). Dalam
4. Meminta forum diskusi dengan
persetujuan dan
seluruh staf pegawai
otorisasi dari
Pimpinan yang Puskesmas dijelaskan
berwenang dalam mengenai uraian standar
hal ini Pimpinan peracikan obat pulvus
Puskesmas secara jujur
5. Melakukan (Nasionalisme) dengan
diskusi menggunakan bahasa yang
mengenai uraian santun dan hormat (Etika
Standar Publik).
peracikan obat
yang telah
disetujui oleh
Pimpinan
kepada seluruh
staf pegawai
Puskesmas
6. Melaporkan
kepada
pimpinan
bahwa kegiatan
telah terlaksana
4 Pembuatan 1. Melakukan Tersedianya Dalam pembuatan Banner Dengan tersedianya Banner Dengan tersedianya
Banner “5 O” konsultasi dengan Banner“5 O” “5 O” sebelumnya 5”O” dapat memperkuat Banner 5”O” dapat
Pimpinan Visi organisasi yaitu memperkuat nilai
Obat ini : Puskesmas terkait dilakukan konsultasi
pembuatan banner (WOG) dengan pimpinan “Terwujudnya masyarakat organisasi yaitu akuntabel
1. apa nama & 5O Puskesmas, kemudian sehat mendiri serta dan utamakan pelayanan
kegunaannya berkeadilan melalui
2. apa indikasi & menyusun Kerangka
2. Menyusun pelayanan yang berkualitas
khasiatnya Kerangka Banner Banner dengan
3. berapa dosisnya bertanggungjawab dan professional di Wilayah
4. bagaimana cara 3. Meminta (Akuntabilitas) dan Puskesmas Perawatan
menggunakannya persetujuan dan cermat dan teliti Sahulau”.
5. efek sampingnya otorisasi dari
Pimpinan yang (Komitmen Mutu). Dalam
berwenang dalam forum diskusi dengan
hal ini Pimpinan seluruh staf pegawai
Puskesmas Puskesmas dijelaskan
4. Melakukan mengenai 5 “O”secara
diskusi hasil jujur (Nasionalisme)
pembuatan dengan menggunakan
Banner yang bahasa yang santun dan
telah disetujui
hormat (Etika Publik).
oleh Pimpinan
kepada seluruh
staf pegawai
Puskesmas
6. Melaporkan
kepada
pimpinan
bahwa kegiatan
telah terlaksana

Anda mungkin juga menyukai