Anda di halaman 1dari 3

TATA LAKSANA

Penatalaksanaan ketuban pecah dini adalah sebagai berikut:


a. Tatalaksana Umum
Berikan eritromisin 4x250 mg selama 10 hari lalu pasien dirujuk ke fasilitas yang
memadai.

b. Tatalaksana Khusus

Di RS rujukan, lakukan tatalaksana sesuai dengan usia kehamilan:


 >34 minggu:
Lakukan induksi persalinan dengan oksitosin bila tidak ada kontraindikasi.
 24-33 minggu:
- Bila terdapat amnionitis, abrupsio plasenta, dan kematian janin, lakukan
persalinan segera.
- Berikan deksametason 6 mg IM tiap 12 jam selama 48 jam atau betametason 12
mg IM tiap 24 jam selama 48 jam.
- Lakukan pemeriksaan serial untuk menilai kondisi ibu dan janin.
- Bayi dilahirkan di usia kehamilan 34 minggu, atau di usia kehamilan 32-33
minggu, bila dapat dilakukan pemeriksaan kematangan paru dan hasil
menunjukkan bahwa paru sudah matang (komunikasikan dan sesuaikan dengan
fasilitas perawatan bayi preterm).
 <24 minggu:
- Pertimbangan dilakukan dengan melihat risiko ibu dan janin.
- Lakukan konseling pada pasien. Terminasi kehamilan mungkin menjadi pilihan.
- Jika terjadi infeksi (korioamnionitis), lakukan tatalaksana korioamnionitis

Pentaaksanaan persalinan preterm adalah sebagi berikut :

a. Tatalaksana Umum

Tatalaksana utama mencakup pemberian tokolitik, kortikosteroid, dan antibiotika


profilaksis. Namun beberapa kasus memerlukan penyesuaian.

b. Tatalaksana Khusus

Jika ditemui salah satu dari keadaan berikut ini, tokolitik tidak perlu diberikan dan
bayi dilahirkan secara pervaginam atau perabdominam sesuai kondisi kehamilan:
 Usia kehamilan di bawah 24 dan di atas 34 minggu
 Pembukaan > 3 cm
 Ada tanda korioamnionitis (infeksi intrauterin), preeklampsia, atau
perdarahan aktif
 Ada gawat janin
 Janin meninggal atau adanya kelainan kongenital yang kemungkinan
hidupnya kecil
- Lakukan terapi konservatif (ekspektan) dengan tokolitik, kortikosteroid, dan
antibiotika jika syarat berikut ini terpenuhi:
 Usia kehamilan antara 24-34 minggu
 Dilatasi serviks kurang dari 3 cm
 Tidak ada korioamnionitis (infeksi intrauterin), preeklampsia, atau
perdarahan aktif
 Tidak ada gawat janin
- Tokolitik hanya diberikan pada 48 jam pertama untuk memberikan kesempatan
pemberian kortikosteroid. Obat-obat tokolitik yang digunakan adalah:
 Nifedipin: 3 x 10 mg per oral, ATAU
 Terbutalin sulfat 1000 μg (2 ampul) dalam 500 ml larutan infus NaCl 0,9%
dengan dosis awal pemberian 10 tetes/menit lalu dinaikkan 5 tetes/menit tiap
15 menit hingga kontraksi hilang, ATAU
 Salbutamol: dosis awal 10 mg IV dalam 1 liter cairan infus 10 tetes/ menit.
Jika kontraksi masih ada, naikkan kecepatan 10 tetes/menit setiap 30 menit
sampai kontraksi berhenti atau denyut nadi >120/ menit kemudian dosis
dipertahankan hingga 12 jam setelah kontraksi hilang
- Berikan kortikosteroid untuk pematangan paru janin. Obat pilihannya adalah:
 Deksametason 6 mg IM setiap 12 jam sebanyak 4 kali, ATAU
 Betametason 12 mg IM setiap 24 jam sebanyak 2 kali
- Antibiotika profilaksis diberikan sampai bayi lahir. Pilihan antibiotika yang
rutin diberikan untuk persalinan preterm (untuk mencegah infeksi streptokokus
grup B) adalah:
 Ampisilin: 2 g IV setiap 6 jam, ATAU
 Penisilin G 2 juta unit IV setiap 6 jam, ATAU
 Klindamisin: 3 x 300 mg PO (jika alergi terhadap penisilin)
- Antibiotika yang diberikan jika persalinan preterm disertai dengan ketuban
pecah dini adalah eritromisin 4x400 mg per oral

- Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan persalinan adalah sebagai


berikut:
 Lakukan seksio sesarea bila janin lintang
 Persiapan resusitasi/konsul dokter anak untuk perawatan bayi berat lahir
rendah:
 Prinsipnya adalah mencegah hipotermia
 Jaga suhu ruang tempat melahirkan agar tidak kurang dari 25oC
 Keringkan bayi dan jauhkan handuk yang basah
 Letakkan bayi pada dada ibu
 Periksa nafas dan denyut jantung bayi
 Pakaikan bayi topi dan kaos kaki
 Bungkus bayi dengan plastik
 Selimuti Ibu dan bayi dan dijaga agar tetap hangat
 Lakukan IMD satu jam pertama kelahiran
- Untuk menghangatkan bayi, perawatan metode kanguru dapat dilakukan bila
syarat-syarat di bawah ini dipenuhi:
 Bayi tidak mengalami kesulitan bernapas
 Bayi tidak mengalami kesulitan minum
 Bayi tidak kejang
 Bayi tidak diare
 Ibu atau keluarga bersedia, dan tidak sedang sakit

Anda mungkin juga menyukai