Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Hati merupakan salah satu organ terbesar yang terdapat didalam tubuh
manusia dengan bobot 1,5 atau 3-5 % dari total berat berat badan dan
meruapakan salah satu alat ekskresi pada manusia yang memegang peranan
protein, pembekuan darah, kolesterol, ureum dan zat-zat lain yang sangat
vital.
Hati memiliki fungsi yang luas maka kita melakukan beberapa tes faal hati
pun beraneka ragam sesuai dengan apa yang hendak dinilai. Antara lainnya
yang merupakan suatu enzim yang sebagian besar terdapat dalam otot jantung
dan hati, sebagian lagi ditemukan dalam otot rangka, ginjal dan pancreas.
enzim yang banyak ditemukan terutama pada sel-sel hepar, efektif dalam
Pada praktikum ini kita akan menentukan kadar SGOT dan SGPT dalam
Metode apa yang digunakan dalam pemeriksaan SGOT dan SGPT dalam
darah dan berapa kadar dari SGOT dan SGPT dalam darah seseorang?
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hati
dalam tubuh. Dengan bobot sekitar 2 kg, hati mempunyai tugas penting yang
rumit demi kelangsungan seluruh fungsi kesehatan tubuh. Organ hati terletak
adalah sel-sel hati atau hepatosit. Sel-sel ini berkelompok dalam lempengan-
Hati tersusun oleh sel hati hepatosit berbentuk heksagonal dimana selsel
dipisahkan oleh sinusoid. Pada sinusoid terdapat selapis endotel yang tidak
kontinyu sehingga darah bisa langsung berhubungan dengan sel hati dan
dapat terjadi pertukaran metabolit antara darah dengan sel hati. Selain itu hati
juga mempunyai sel kupfer yang berfungsi memfagositosis bakteri dan benda
Dasar unit fungsional hati adalah lobulus hati. Lobulus hati sendiri terdiri
dari banyak lempeng-lempeng sel hati. Sinusoid vena dibatasi oleh dua jenis
sel yaitu sel endotel dan sel kupffer besar yang merupakan sel retikuloendotel
yang mampu memfagositosis bakteri dan benda asing dalam darah. Sel
kupffer dapat memfagosit 99% bakteri dalam darah vena porta. Sel kupffer
mempunyai sifat sitologis yang nyata seperti vakuola yang jenih, lisosom dan
reticulum endoplasma granula yang terbesar di seluruh sitoplasma yang
Hati memiliki dua sumber suplai darah, dari saluran pencernaan dan
limpa melalui vena porta dan dari aorta melalui vena hepatika. Vena porta
membawa darah penuh makanan yang diserap dari usus dan organ tertentu,
sedangkan arteri hepatika memberi darah pada sel-sel hati dengan darah
Hati (hepar) merupakan kelenjar tubuh yang paling besar dan khas karena
albumin, dan protrombin, fagositosis benda asing yang ada di dalam tubuh,
detoksifikasi obat yang larut dalam lipid, konjugasi zat atau senyawa
beracun, dan hormon steroid esterifikasi yaitu pengubahan asam lemak bebas
(Dellmann et al.1992).
seragam yang terdiri dari dari kelompok sel sel yang saling dipersatukan oleh
sinusoid. Semua darah vena dari systema digestorium akan mengalir kedalam
sinusoid ini. Sel sel hati mendapat suplai darah dari vena portae hepatis yang
peredaran darah yang tidak biasa ini, maka sel sel hepar mendapat darah yang
relatif kurang oksigen. Keadaan ini dapat menjelaskan mengapa sel hepar
mengurai protein dari sel-sel tubuh dan sel-sel darah yang rusak,
hati menyimpan toksin tertentu serta obat yang tidak dapat diuraikan
dan diekskresikan.
toksin dan obat. Hepar juga memfagosit eritrosit dan zat asing yang
2.3 Hepatosit
Hepatosit adalah sel yang terdapat di dalam organ hati. Sel hepatosit
adalah sel parenkimal utama yang terdapat di dalam hati yang mempunyai
peran dalam metabolisme. Sel hepatosit memiliki berat 80% dari berat hati
dan memiliki inti sel baik tunggal maupun ganda. Hepatosit sangat aktif
mensintesis protein dan lipid untuk disekresi, dan memiliki banyak retikulum
endoplasma dan badan golgi. Dimana retikulum endoplasma dan badan golgi
hepatica dan duktus hepatikus. Darah yang masuk ke dalam hati melalui
arteri hepatikadan vena porta serta yang akan menuju ke vena sentralis akan
dari hepatosit oleh ruang disse atau ruang yang berada diantara dinding
ditengah, nukleulus dapat satu atau lebih dengan kromatin yang menyebar.
Sering tampak adanya dua inti, sebagai hasil pembagian yang tidak sempurna
berbutir, tetapi dapat tergantung pada perubahan nutrisi serta fungsi seluler.
empedu. Selain itu hepatosit juga dapat menyerap bilirubin (pigmen empedu)
sebagai berikut.
2.4.1 Hepatitis
2.4.2 Sirosis
memperbaiki dengan membentuk bekas luka atau parut kecil. Parut ini
hepar yang rusak dapat menjadi permanen. Darah tidak dapat mengalir
dengan baik pada jaringan hepar yang rusak dan hepar mulai menciut,
serta menjadi keras. Sirosis hepar dapat terjadi karena virus hepatitis
C dan hemochromatosis.
5% dari berat hati atau lebih dari separuh jaringan sel hati. Perlemakan
hati ini sering berpotensi menjadi penyebab kerusakan hati dan sirosis
hati.
2.4.6 Hemochromatosis
terutama oleh sel-sel hati. Bila sel-sel liver rusak, misalnya pada kasus
hepatitis atau sirosis, biasanya kadar kedua enzim ini meningkat. Makanya,
kerusakan sel hati adalah Aspartat Aminotransferase yang disebut SGOT dan
bekerja sebagai katalisator dalam proses pemindahan gugus amino dari suatu
sebuah enzim yang secara normal berada disel hati dan organ lain.
aminotransferase (AST).
SGOT merupakan suatu enzim dalam tubuh yang segera terdeteksi
dalam sirkulasi perifer. Apabila terjadi trauma atau nekrosis pada suatu
untuk menilai seberapa luas kerusakan hati namun SGOT juga banyak
penyakit jantung.
jaringan tubuh, terutama dalam jantung dan hati; enzim itu dilepaskan
ke dalam serum sebagai akibat dari cedera jaringan, oleh karena itu
2.5.2 SGPT
ini dalam jumlah yang kecil dijumpai pada otot jantung, ginjal dan otot
serum dapat lebih tinggi sebelum ikretik terjadi. Pada ikretik dan ALT
SGPT merupakan enzim yang akan keluar dari sel hepar apabila sel
ini akan keluar dari sel hepar apabila sel hepar mengalami kerusakan
dalam serum darah. SGPT adalah suatu enzim yang berfungsi sebagai
Tahap pra analitik adalah tahap persiapan awal, tahap ini sangat
tepat,
5. volume yang sesuai, gunakan alat dan bahan yang benar berkualitas
baik
laboratorium
automatik merek photometer 4010. Alat ini adalah salah satu alat yang
dipengaruhi oleh pH, suhu, waktu, dan jenis substrat (Sardini, 2007).
temperatur 370C, standar 1745 U/L, pengukuran pada blanko udara dan
reagen Diasys. Cara kerja alat ini adalah 1000 µl reagen kerja
gelombang 340 nm
2.7.2 Metode Automatik
automatik analyser kimia klinik merek Selecta Pro Series. Prinsip kerja
alat ini adalah pemipetan serum dan reagen dikerjakan secara otomatis
dan reaksinya berlangsung dalam rotor. Setelah itu alat secara otomatis
sumber cahaya dan dibaca oleh photo diode. Nilai absorban tersebut
METODE PRAKTIKUM
3.2 Metode
membentuk senyawa azo yang berwarna merah. Daya serap warna dari
senyawa ini dapat langsung dilakukan terhadap sampel bilirubin pada panjang
gelombang 546 nm. Bilirubin glukuronida yang larut dalam air dapat
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu serum,
tabung reaksi, rak tabung, mikropipet, tip, sentrifuge, dispo, kapas alkohol,
3.5 Analitik
2. Kemudian dipipet kedalam tabung reaksi reagen bilirubin total sebanyak 1000
µl,
7. Dibuat program untuk tes bilirubin total dimana tes berjalan secara automatik.
Pasca analitik adalah kegiatan akhir dari proses analisis suatu sampel.
Prasetiyo, mohammad. 2015. Efek Pemberian Vitamin E Terhadap Kadar Sgot Dan
Sgpt Serum Darah Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan Galur Wistar Yang
Diberi Aktivitas Fisik. Skripsi. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Semarang
Chairani. 2017. Gambaran Histologi Dan Fungsi Hati (Sgpt & Sgot) Mencit Jantan
(Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Metanol Biji Pare (Momordica
Charantia L.) Dan Depo Medroksi Progesteron Asetat (Dmpa). Skripsi. Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara Medan.
Reza dan Rachmawati. 2017. Perbedaan Kadar Sgot Dan Sgpt Antara Subyek Dengan
Dan Tanpa Diabetes Mellitus. Jurnal Kedokteran Diponegoro. Volume 6,
Nomor 2, April 2017
Reak, Aryan dkk. 2016. Hubungan hematokrit dengan SGOT dan SGPT pada
obesitas sentral. Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember
2016
Nurminha, 2013. Gambaran Aktifitas Enzim SGOT dan SGPT Pada Penderita
Demam Berdarah Dengue di RSUD Dr. Hi. Abdoel Moeloek Bandar
Lampung. Jurnal Analis Kesehatan: Volume 2, No. 2, September 2013
Faiziyah, Ageng. 2015. Uji Aktivitas Hematoprotektiv Ekstrak Air Brung Sarang
Walet Putih Terhadap Aktivitas SGOT dan SGPT Pada Tikus Putih Jantan
Galur. Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Jakarta