Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Sifilis dimasa lalu, merupakan salah satu penyakit yang dikatakan dalam
oleh kuman sifilis ini dan sulit untuk dilakukan pengobatan jika sudah
termasuk rentan untuk penyakit sifilis adalah para pekerja seks seperti gigolo
dan wanita pekerja seks, namun tidak menutup kemungkinan juga pada orang
perjalanan penyakit ini dapat menyerang seluruh organ tubuh. Selain itu
penyakit sifilis ini juga bersifat laten dan kronis, juga dapat kambuh lagi
sewaktu-waktu.
53.000 kasus pada tahun 1996, sedangkan pada tahun 1992 113.000 kasus.
Namun, jumlah kasus sifilis primer dan sekunder meningkat pada tahun
pada pria, terutama pada pria yang berhubungan seks dengan pria lain.
Keseluruhan kasus yang dilaporkan pada wanita menurun. Lebih dari 80%
1
kasus yang dilaporkan di selatan Amerika Serikat. Kecenderungan untuk
Namun pada abad modern seperti sekarang ini sudah ditemukan obat
pemahaman lebih mengenai penyakit sifilis mulai dari definisi, tanda terkena
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
melalui kontak seksual, infeksi ini juga dapat ditularkan dari ibu ke janin
2008: 2).
penyakit ini cenderung kronis dan bersifat sistemik. Hampir semua alat tubuh
dapat diserang, termasuk sistem kardiovaskuler dan saraf. Selain itu wanita
atau bahkan kematian. Jika cepat terdeteksi dan diobati, sifilis dapat
berkembang ke fase selanjutnya dan meluas ke bagian tubuh lain di luar alat
Asal penyakit ini tidak jelas. Sebelum tahun 1492, penyakit ini belum
dikenal di Eropa. Ada yang berpendapat bahwa penyakit ini berasal dari
penduduk indian yang dibawa oleh anak buah Christopher Colombus sewaktu
3
mereka kembali ke Spanyol dari benua Amerika pada tahun 1492. Pada tahun
1494 terjadi epidemi di Napoli, Italia. Pada abad ke 18 baru diketahui bahwa
akhirnya diketahui bahwa kedua penyakit itu disebabkan oleh jenis kuman
yang berbeda dan gejala klinisnyapun berlainan (Hartono Olivia R, 2008: 2).
mokusa utuh atau ganguan kulit. Oleh karena itu dapat ditularkan melalui
mencium area di dekat lesi, serta seks oral, vaginal, dan anal. Sekitar 30
sampai 60% dari mereka yang terkena sifilis primer atau sekunder akan
kasus baru di United States terjadi pada laki-laki yang berhubungan seks
Namun, produk darah telah diuji di banyak negara dan risiko penularan
suntik tidaklah banyak. Sifilis tidak dapat ditularkan melalui dudukan toilet,
aktifitas sehari-hari, bak panas, atau berbagi alat makan serta pakaian (Daili,
S.F., 2009).
4
2.3 Stadium Sifilis
Penyakit sifilis memiliki empat stadium yaitu primer, sekunder, laten dan
beda dan menyerang organ tubuh yang berbeda-beda pula (Hakim, L., 2009).
Treponema pallidum. Lesi pada umumnya hanya satu. Terjadi afek primer
meradang, dan bila diraba ada pengerasan. Kelainan ini tidak nyeri. Dalam
beberapa hari, erosi dapat berubah menjadi ulkus berdinding tegak lurus,
sedangkan sifat lainnya seperti pada afek primer. Keadaan ini dikenal
padat, kenyal pada perabaan, tidak nyeri, tunggal dan dapat digerakkan
kompleks primer. Lesi umumnya terdapat pada alat kelamin, dapat pula di
bibir, lidah, tonsil, putting susu, jari dan anus. Tanpa pengobatan, lesi
dapat hilang spontan dalam 4-6 minggu, cepat atau lambatnya bergantung
2. Stadium II (sekunder)
sudah sembuh. Waktu antara sifilis I dan II umumnya antara 6-8 minggu.
Kadang-kadang terjadi masa transisi, yakni sifilis I masih ada saat timbul
5
gejala stadium II. Sifat yang khas pada sifilis adalah jarang ada rasa gatal.
kelainan pada kulit. Kelainan kulit yang timbul berupa bercak-bercak atau
lain. Selain pada kulit, stadium ini juga dapat mengenai selaput lendir dan
Lesi yang khas adalah guma yang dapat terjadi 3-7 tahun setelah
dan organ, termasuk tulang rawan pada hidung dan dasar mulut. Guma
juga dapat ditemukan pada organ dalam seperti lambung, hati, limpa, paru-
paru, testis dll. Kelainan lain berupa nodus di bawah kulit, kemerahan dan
stadium ini. Pria dan orang kulit berwarna lebih banyak terkena. Kematian
karena sifilis terutama disebabkan oleh stadium ini. Diagnosis pasti sifilis
6
dilakukan dengan mikroskop lapangan gelap sampai 3 kali (selama 3 hari
Tanda dan gejala sifilis bervariasi bergantung pada fase mana penyakit
tersebut muncul (primer, sekunder, laten, dan tersier). Fase primer secara
menimbulkan rasa sakit, tidak gatal di kulit), sifilis sekunder ditandai dengan
ruam yang menyebar yang seringkali muncul di telapak tangan dan tumit kaki,
sifilis laten biasanya tidak memiliki atau hanya menunjukkan sedikit gejala,
N.O., 2009).
dilakukan melalui tes darah; namun, bakteri juga dapat dilihat melalui
ataupun ceftriakson, dan bagi pasien yang memiliki alergi berat terhadap
1. Fase Primer
tampak pada saat kontak. Lesi ini biasanya (40 % dari waktu) tunggal,
7
kokoh, tanpa rasa sakit, pemborokan kulit tanpa rasa gatal dengan dasar
yang bersih serta berbatasan tajam antara ukuran 0,3 dan 3,0 cm. Walau
bentuk yang umum, luka baerkembang dari maculeke papule dan akhirnya
(~40%). Lesi ganda lebih umum ketika koinfeksi dengan HIV. Lesi
mungkin nyeri atau perih (30%), dan bisa terjadi di luar kelamin (2–7%).
Letak paling umum pada wanita adalah di cervix (44%), penis laki-laki
heteroseksual (99%), dan anal serta rektal umumnya secara relatif (laki-
hari setelah pembentukan tukak. Lesi dapat bertahan selama tiga hingga
2. Fase Skunder
muncul dalam waktu 6-12 minggu setelah terinfeksi. Ruam ini bisa
diobati, ruam ini akan menghilang. Tetapi beberapa minggu atau bulan
kemudian akan muncul ruam yang baru. Pada fase sekunder sering
8
3. Fase Laten
fase laten dimana tidak nampak gejala sama sekali. Fase ini bisa
sepanjang hidup penderita. Pada awal fase laten kadang luka yang infeksi
4. Fase Tersier
awal, dan bisa dibagi kedalam tiga bentuk berbeda; sifilis gummatous
setelah infeksi awal, dengan rata-rata 15 tahun. Fase ini ditandai oleh
saraf pusat yang bisa terjadi dini, menjadi tak bergajala atau dalam bentuk
lemah dan nyeri kilat pada ekstrimitas lebih rendah. Akhir neurosifilis
9
pupil Argyll Robertson, tempat pupil kecil bilateral menyempit ketika
orang fokus pada objek dekat, tapi tidak menyempit ketika terkena cahaya
awal. Komplikasi yang paling umum adalah syphilitic aortitis, yang dapat
Tidak ada vaksin yang efektif untuk pencegahan. Berpantang dari kontak
fisik intim dengan orang yang terinfeksi secara efektif mengurangi penularan
jangka panjang dengan satu pasangan yang tidak terinfeksi dan menghindari
zat seperti alkohol dan zat terlarang lainnya yang dapat meningkatkan risiko
Sifilis bawaan pada bayi dapat dicegah dengan penapisan ibu selama
pertama antenatal dan sekali lagi pada trimester ketiga. Jika mereka positif,
banyak wanita yang sama sekali belum menerima perawatan antenatal, dan
10
penapisan, dan ini terkadang masih terjadi di negara maju, karena mereka
termasuk di Kanada Uni Eropa , dan Amerika Serikat. Ini berarti penyedia
11
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Mandiri Gorontalo.
3.2 Metode
3.3 Prinsip
Rapid tets strip immunoassay untuk mendeteksi antibody (IgG dan IgM)
Troponema Palidum dalam serum. Antigen sifilis yang terdapat pada daerah
test akan bereaksi dengan antibody sifilis yang terdapat pada serum.
Campuran ini akan bergerak secara kromatografi sepanjang garis test dan akan
3. Persiapan alat dan bahan : alat test, pipet tetes, dan serum
3.5 Analitik
serum
12
4. Tunggu selama 5-20 menit
(+) : Terbentuk 2 garis merah pada daerah control (C) dan test (T)
atau sumur
Invalid : Tidak timbul garis merah sama sekali atau timbul hanya pada
daerah test
13
BAB IV
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
test ini adalah alat yang dapat mendeteksi sifilis dengan sangat cepat karena
hanya diperlukan waktu kurang dari 20 menit. Prinsip dari Rapid test ini
dengan pada bantalan sampel bereaksi dengan partikel yang telah dilapisi
daerah test (T), sehingga akan menghasilkan garis warna. Garis warna pada
daerah control (C) dan test (T) menandakan sampel positif, apabila garis
warna hanya muncul pada daerah control (C) maka sampel tersebut negative
dan apabila tidak terdapat garis pada daerah control dan test menandakan
invalid atau pun dia muncul garis merah tetapi hanya pada bagian test.
14
dengan penutup warna merah ini tidak terdapat zat additive (antikoagulan),
sehingga darah cepat untuk membeku. Setelah itu diamkan darah selama
mendapatkan serum yang baik. Ciri-ciri serum yang baik yaitu berwarna
serum dengan plasma. Setelah disentrifuge letakan sampel pada rak tabung,
sampel, setelah itu tambahkan 4 tetes reagen anti sifilis, setelah itu tunggu
sampai beberapa menit sampai muncul garis merah pada strip test.
karena hanya terbentuk garis warna pada daerah control. Adapun beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi hasil laboratorium yaitu Serum atau plasma
15
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
sifilis karena hanya muncul 1 garis pada daerah control. Garis warna pada
daerah control (C) dan test (T) menandakan sampel positif, apabila garis
warna hanya muncul pada daerah control (C) maka sampel tersebut negative.
5.2 Saran
alat, bahan, dan reagen agar pada saat melakukan praktikum tidak salah dalam
16
DAFTAR PUSTAKA
Daili, S.F., 2007. Tinjauan Penyakit Menular Seksual (PMS). In: Djuanda, A.,
Hamzah, M., and Aisah, S., Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 5th ed.
Jakarta: Balai Penerbitan FKUI, 363-365.
Daili, S.F., 2009. Gonore. In: Daili, S.F., et al., Infeksi Menular Seksual. 4th ed.
Jakarta: Balai Penerbitan FKUI, 65-76.
Hakim, L., 2009. Epidemiologi Infeksi Menular Seksual. In: Daili, S.F., et al.,
Infeksi Menular Seksual. 4th ed. Jakarta: Balai Penerbitan FKUI, 3-16.
Hutapea, N.O., 2009. Sifilis. In: Daili, S.F., et al., Infeksi Menular Seksual. 4th
ed. Jakarta: Balai Penerbitan FKUI, 84-102.
17