Anda di halaman 1dari 16

Manfaat air Bagi Tumbuhan

Tumbuhan memerlukan air untuk melakukan beberapa kerja tumbuhan dan untuk
berbagai proses yang dilakukan oleh tumbuhan. Salah satu manfaat air bagi
tumbuhan yakni digunakan untuk melakukan fotosintes. Fotosintesis ini nantinya
akan menghasilkan oksigen yang sangat dibutuhkan untuk berbagai kebutuhan
makhluk hidup. Selain melakukan proses fotosintesis, air memiliki beberapa fungsi
penting lain untuk kehidupan tumbuhan, diantaranya :

1. Sebagai komponen utama dalam proses fotosintesis dan trasnpirasi pada


tumbuhan. Air menjadi sumber energi dalam proses fotosintesis. Banyaknya
energi pada proses fotosintesis menyebabkan kebutuhan tumbuhan pada ir
menjadi tinggi.
2. Air merupakan senyawa yang berfungsi dalam pembentukan protoplasma.
3. dapat bekerja sebagai pelarut zat hara dalam proses masuknya mineral dari tanah
ke dalam tanaman serta mendistribusikannnya keseluruh bagian tumbuhan.
4. sebagai senyawa untuk proses reaksi metabolik tumbuhan.
5. Bekerja sebagai reaktan yang bekerja pada beberapa reaksi pada proses
metabolisme.
6. Bekerja sebagai penghasil tenaga mekanik pada proses pembesaran dan
pembelahan sel.
7. Menjaga turgiditas sel agar tetap terjaga.
8. Sebagai senyawa yang dapat mengatur mekanisme pergerakan untuk membuka
dan menutup stomata pada tumbuhan.air dapat bekerja sebagai sistem hidrolik
dan dapat menimbulkan turgor pada dinding sel karena memberikan tekanan pada
sel tanaman.
9. Memperpanjang sel tumbuhan, dan sebagai bahan untuk berbagai kegiatan
tumbuh dan berkembangnya tumbuhan.
10. Membantu proses respirasi tumbuhan.
11. Media pengangkut dan memindahkan hasil proses fotosintesis.
12. Mejadi media dalam proses berlangsungnya biokimia, karena air merupakan zat
pelarut yang sangat baik dalam proses biokimia.
13. Mengatur suhu pada tumbuhan agar tetap stabil, karena air memiliki panas jeis
yang tinggi dan dapat mengatur panas pada tumbuhan.

Akibat kekurangan air bagi tumbuhan

Karena pentingnya senyawa air, maka antara air dan kehidupan terlebih bagi
tumbuhan tidak dapat dipisahkan. Beberapa hal yang dapat ditimbulkan apabila
tumbuhan kekurangan air yakni :

1. Tanaman dapat menjadi lemah apabila keurangan air. Pertumbuhan dapat


terganggu karena kekurangan energi yang dibawa oleh air.
2. Tanaman akan menjadi layu dan tidak tega lagi, dikarenakan turgor pressure pada
tumbuhan akan berkurang.
3. Mineral dari tanah tidak dapat naik ke dalam batang dan tidak dapat diserap oleh
akar. Karena kekurangan air, maka akan menyebabkan juga tumbuhan
kekurangan mineral yang dapat mengganggu pertumbuhan dan kesehatan
tanaman
4. Kesehatan tumbuhan akan terganggu karena hasil fotosintesis tidak diangkut
dengan baik ke seluruh bagian tumbuhan. Segingga dapat mengakibatkan
penurunan keehatan pada akar dan tumbuhan.

 Air sebagi salah satu senyawa dalam pembentukan protoplasma


 Sebagai pelarut untuk proses masuknya mineral dari tanah ke tanaman
 Untuk proses reaksi metabolic tumbuhan
 Untuk rektan pada beberapa jumlah reaksi pada metabolism, contohnya pada
siklus asam trikarboksilat
 Untuk bahan penghasil hydrogen dalam proses fotosintesis
 Untuk menjaga turgiditas pada sel dan untuk menghasilkan tenaga mekanik
pada proses pembesaran suatu sel
 Guna mengatur suatu mekanisme pergerakan membuka dan menutup stomata
pada tumbuhan
 Untuk perpanjangan sel tumbuhan
 Untuk membantu berlangsungnya respirasi

HOME / BUDIDAYA / PERTANIAN


Budidaya padi organik dengan metode SRI, panen lebih banyak!

BY SYAHRONI YUNUS
Pada kesempatan kali ini, kami akan mengulas cara budidaya padi organik dengan
metode System of Rice Intensification (SRI). Metode ini merupakan suatu inovasi
dalam teknik budidaya padi. Di beberapa tempat, SRI dilaporkan telah berhasil
meningkatkan produktivitas padi hingga dua kali lipat.
SRI pertama kali dikembangkan di Madagaskar oleh Fr. Henri de Laulanie, SJ,
seorang Pastor Jesuit asal Prancis. Dia mempublikasikan metode temuannya pada
tahun 1983. Oleh penemunya, metodologi ini disebut Ie Systme de Riziculture
Intensive (bahasa Perancis). Dalam bahasa Inggris populer dengan nama System of
Rice Intensification disingkat SRI.
Pada tahun 1994 sebuah lembaga swadaya masyarakat bernama Tefy
Saina dan Cornel International Institute for Food and Agriculture
Development (CIIFAD) mulai bekerjasama dalam pengembangan SRI. Dengan
bantuan CIIFAD, metode SRI menyebar ke negara lain. Nanjing Agricultural
University di Cina dan Agency for Agriculture Research and Development (AARD )
melakukan percobaan pertama di luar Madagaskar pada tahun 1999.
Apa hubungan SRI dengan budidaya padi organik?
Beberapa praktek di berbagai negara menemukan bahwa metode SRI berhasil
menekan serendah mungkin input produksi. Hal ini sejalan dengan upaya para
aktivis pertanian organik untuk mengolah tanah secara berkelanjutan. Hasilnya,
ditemukan hubungan konservasi air pada sistem budidaya padi SRI dengan upaya
konservasi tanah yang dianut pada budidaya padi organik. Saat ini, banyak para
petani organik yang menerapkan budidaya padi dengan metode SRI.
Pola pertanian padi SRI organik merupakan perpaduan antara metode budidaya
padi SRI yang pertamakali dikembangkan di Madagaskar, dengan metode budidaya
padi organik dalam praktek pertanian organik. Metode ini akan meningkatkan fungsi
tanah sebagai media tumbuh dan sumber nutrisi tanaman. Dengan sistem SRI
organik daur ekologis akan berlangsung dengan baik karena memanfaatkan
mikroorganisme tanah secara natural. Pada gilirannya keseimbangan ekosistem dan
kelestarian lingkungan akan sellalu terjaga. Di sisi lain, produk yang dihasilkan dari
metode ini lebih sehat bagi konsumen karena terbebas dari paparan zat kimia
berbahaya.
Melalui sistem ini kesuburan tanah dikembalikan sehingga daur-daur ekologis dapat
kembali berlangsung dengan baik dengan memanfaatkan mikroorganisme tanah
sebagai penyedia produk metabolit untuk nutrisi tanaman. Melalui metode ini
diharapkan kelestarian lingkungan dapat tetap terjaga dengan baik, demikian juga
dengan produk akhir yang dihasilkan, yang notabene lebih sehat bagi konsumen
karena terbebas dari paparan zat kimia berbahaya.
Pemilihan metode budidaya padi organik secara SRI bisa menghasilkan produk
akhir berupa beras organik yang memiliki kualitas tinggi sebagai beras sehat, dilihat
dari beberapa aspek berikut:
 Aspek lingkungan, dengan menghilangkan penggunaan pupuk dan obat-obatan
kimia dan manajemen penggunaan air yang terukur secara tidak langsung telah
membantu mengkonservasi lingkungan.
 Aspek kesehatan, bagi konsumen produk yang dihasilkan akan lebih sehat dan
menyehatkan, karena tidak terkandung residu zat kimia berbahaya yang dapat
menimbulkan berbagai macam penyakit dalam tubuh manusia.
 Produktivitas tinggi, bagi produsen atau petani, penerapan metode ini bisa
meningkatkan hasil panen yang pada giliranya menghasilkan keuntungan maksimal.
 Kualitas yang tinggi, produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang lebih baik
dibanding dengan produk konvensional, sehingga harganya pun tentunya akan lebih
baik.
Prinsip budidaya padi organik SRI
 Tanaman bibit muda berusia kurang dari 12 hari setelah semai ketika bibit masih
berdaun 2 helai
 Bibit ditanam satu pohon perlubang dengan jarak minimal 25 cm persegi
 Pindah tanam harus sesegera mungkin (kurang dari 30 menit) dan harus hati-hati
agar akar tidak putus
 Penanaman padi dengan perakaran yang dangkal
 Pengaturan air, pemberian air maksimal 2 cm dan tanah tidak diairi secara terus-
menerus sampai terendam dan penuh, namun hanya lembab (irigasi berselang atau
terputus)
 Peningkatan aerasi tanah dengan penggemburan atau pembajakan
 Penyiangan sejak awal sekitar 10 hari dan diulang 2-3 kali dengan interval 10 hari
 Menjaga keseimbangan biota tanah dengan menggunakan pupuk organik
Keunggulan budidaya padi organik SRI
 Tanaman hemat air, Selama pertumbuhan dari mulai tanam sampai panen
memberikan air max 2 cm, paling baik macak-macak sekitar 5 mm dan ada periode
pengeringan sampai tanah retak (irigasi terputus)
 Hemat biaya, hanya butuh benih 5 kg per hektar. Tidak memerlukan biaya
pencabutan bibit, tidak memerlukan biaya pindah bibit, tenaga tanam kurang, dll.
 Hemat waktu, ditanam bibit muda 5 – 12 hari setelah semai, dan waktu panen akan
lebih awal
 Produksi meningkat, di beberapa tempat mencapai 11 ton per hektar
 Ramah lingkungan, tidak menggunaan bahan kimia dan digantikan dengan
mempergunakan pupuk organik (kompos, kandang dan mikro-oragisme lokal),
begitu juga penggunaan pestisida.
Tabel 1. Perbanding metode SRI organik dengan
sistem konvensional

Sistem Sistem SRI


No Komponen Konvensional organik

Kebutuhan
1 benih 30-40 Kg/Ha 5-7 Kg/Ha

Dilakukan
2 Pengujian Benih Tidak dilakukan pengujian

Umur
3 persemaian 20-30 HSS 7-10 HSS

3 kali
(struktur
Pengolaham 2-3 kali (stuktur lumpur &
4 tanah lumpur) rata)

Jumlah Rata-rata 5 1
5 Tanaman/lubang pohon pohon/lubang

Posisi akar Pasisi akar


6 waktu tanam Tidak teratur horizontal (L)

Tidak
digenangi
hanya
Terus lembab ,
7 Pengairan digenangi Disesuaikan

kebutuhan
hanya
dengan
Mengutamakan pupuk
8 Pemupukan pupuk kimia organic

Diarahkan Diarahkan
pada pada
pemberantasan pengelolaan
9 Penyiangan gulma perakaran

10 Rendemen 50-60% 60-70%

Langkah-langkah budidaya padi organik dengan metode SRI


Padi terdapat dua jenis, padi sawah dan padi gogo, bedanya terletak pada ada atau
tidak adanya air. Pada saat ini kita akan membahas tentang budidaya padi sawah.
Padi dapat tumbuh pada ketinggian 0-1500 meter dari permukaan laut dengan
temperatur 19-27 derajat celcius, memerlukan penyinaran matahari penuh tanpa
naungan. Angin berpengaruh pada penyerbukan dan pembuahan. Padi
menghendaki tanah lumpur yang subur dengan ketebalan 18-22 cm dan pH tanah 4
– 7. Sebelum memulai budidaya padi organik, langkah yang paling awal adalah
menyiapkan benih yang baik. Seperti apa cara menyeleksi benih padi organik yang
baik, silakah lihat di video berikut:
Tahap 1. Penyemaian
Hal pertama yang dilakukan dalam budidaya padi organik adalah menyemai benih.
Kegiatan pertama adalah melakukan seleksi benih. Pemilihan benih ini dimaksudkan
supaya kita menanam benih yang benar-benar baik. Benih padi yang digunakan
untuk luasasn 200 meter persegi adalah sebanyak setengah kilogram.Untuk
mengecek baik tidaknya benih bisa dilakukan dengan menguji benih dalam air, benih
yang baik adalah benih yang tenggelam, sementara itu benih yang mengapung
adalah benih yang kurang baik, biasanya benih yang mengapung adalah benih yang
kopong ataupun benih yang telah tumbuh.
Untuk memastikan benih yang tenggelam tersebut benar benar baik, maka uji
kembali benih tersebut dengan memasukannya kedalam air yang sudah diberi
garam. Larutan air garam yang cukup untuk menguji benih adalah larutan yang
apabila dimasukkan telur, maka telur akan terapung. Benih yang baik untuk dijadikan
benih adalah benih yang tenggelam dalam larutan tersebut. Benih yang telah diuji
lalu direndam dalam air biasa selama 24 jam kemudian ditiriskan dan diperam 2-3
hari ditempat yang lembab hingga keluar calon tunas dan kemudian disemaikan
pada media tanah dan kemudian pupuk kompos sekitar sebanyak 10 kg. Setelah
umur semai 7-12 hari benih padi sudah siap ditanam. Berikut video cara penyemaian
benih padi dengan metode SRI:
Tahap 2. Pengolahan lahan
Pengolahan lahan untuk penanaman padi sawah dilakukan dengan cara dibajak dan
dicangkul. Biasanya dilakukan minimal 2 kali pembajakan yangkni pembajakan
kasar dan pembajakan halus yang diikuti dengan pencangkulan: Total pengolahan
lahan ini bisa mencapai 2-3 hari. Setelh selasai, aliri dan rendam dengan air lahan
sawah tersebut selama 1 hari. Pastikan keesokan harinya benih yang telah disemai
sudah siap ditanam, yakni sudah mencapai umur 7-12 harian, perlu diingat,
usahakan bibit yang disemai tidak melebihi umur 12 hari mengingat jika terlalu tua
maka tanaman akan sulit beradaptasi dan tumbuh ditempat baru (sawah) karena
akarnya sudah terlalu besar. Silakan lihat video cara mengolah tanah dengan
metode SRI:
Tahap 4. Penanaman
Sebelum ditanam, lakukan pencaplakan (pembuatan jarak tanam), jarak tanam yang
baik adalah jarak tanam sesuai dengan metode SRI yakni tidak terlalu rapat,
biasanya 25 x 25 cm atau 30 x 30 cm. Lakukan penanaman dengan memasukkan
satu bibit pada satu lubang tanam. Penanaman jangan terlalau dalam supaya akar
bias leluasa bergerak.
Tahap 5. Perawatan
Pada penanaman budidaya padi organik dengan metode SRI yang paling penting
adalah menjaga aliran air supaya sawah tidak tergenang terus menerus namun lebih
pada pengaliran air saja. Untuk itu, setiap hari petani biasanya melakukan control
dan menutup serta membuka pintu air secara teratur. Berikut panduan pengairan
SRI:
 Penanaman dangkal, tanpa digenangi air, mecek-mecek, sampai anakan sekitar 10-
14 hari
 Setelah itu, isi air untuk menghambat pertumbuhan rumput dan untuk pemenuhan
kebutuhan air dan melumpurkan tanah, digenangi sampai tanah tidak tersinari
matahari, stelah itu dilairi air saja.
 Sekitar seminggu jika tidak ada pertumbuhan yang signifikan dilakukan pemupukan,
ketika pemupukan dikeringkan dan galengan ditutup
 Ketika mulai berbunga, umur 2 bulan, harus digenangi lagi, dan ketika akan panen
dikeringkan
Pemupukan biasanya dilakukan pada 20 hari setelah tebar, pupuk yang digunakan
adalah kompos sekitar 175-200 kg. Ketika dilakukan pemupukan sawah dikeringkan
dan pintu air ditutup. Setelah 27 hari setelah tebar, aliri sawah secara bergilir antara
kering dan basah.
Beberapa hama yang sering menyerang tanaman padi diantaranya burung, walang
sangit, wereng dan penyakit ganjuran atau daun menguning.
Cara penanganannya bisanya dengan cara manual, membuat orang-orangan sawah
untuk hama burung, penyemprotan dengan pestisida hayati seperti nanas, bawang
putih dan kipait atau gadung, serta untuk penyakit biasanya dengan cara mencabut
dan membakar tanaamn yang sudah terkena penyakit daun menguning. Untuk
pencegahan harus dilakukan penanaman secara serentak supaya hama dan
penyakit tidak datang, penggunaan bibit yang sehat, pengaturan air yang baik, dan
dengan melakukan sistem budidaya tanaman sehat yang cukup nutrisi dan vitamin
sehingga kekebalannya tinggi.
Hama lain yang sering menyerang adalah hama putih, thrips, wereng, walang
sangit, kepik hijau, penggerek batang padi, tikus , dan burung. Sementara itu
penyakitnya adalah penyakit bercak daun coklat, penyakit blast, Busuk pelepah
daun, fusarium, penyakit kresek atau hawar daun dan penyakit tungro.
Tahap 6. Panen
Padi mulai berbunga pada umur 2-3 bulan bulan dan bisa dipanen rata-rata pada
umur sekitar 3,5 sampai 6 bulan bulan, tergantung jenis dan varietasnya. Pada
luasan lahan 200 meter persegi, untuk padi yang berumur pendek (3,5 bulan)
biasanya diperoleh 2 kwintal gabah basah, setara dengan 1, 5 kuintal gabah kering
atau 90 kg beras. Setelah dipanen, padi bisa dijual langsung, atau juga dijemur dulu
sekitar 1-2 hari baru kemudian dijual, atau setelah dijemur digiling baru dijual berupa
beras ataupun untuk dikonsumsi sebagiannya.

Metode System of Rice Intensification (SRI) adalah metode atau teknik budidaya
padi organik dengan menekankan pada pola pengolahan tanah, pola pengelolaan
tanaman, pola pemanfaatan air, dan penggunaan pupuk organik. Artinya System of
Rice Intensification (SRI) merupakan teknik budidaya padi yang diterapkan untuk
meningkatkan hasil produksi padi dengan biaya yang lebih rendah. Hingga saat ini
metode SRI telah berkembang ke lebih dari 36 negara di dunia, termasuk salah
satunya adalah Indonesia. Beberapa negara diantaranya adalah : yang pertama
tentu saja negara asal metode ini yaitu Madagaskar, Thailand, Gambia, Cina,
Kamboja, Nepal, Vietnam, Laos dan lainnya.

ekstensifikasi pertanian adalah perluasan areal pertanian ke wilayah yang


sebelumnya belum dimanfaatkan manusia. Sasarannya adalah ke lahan hutan,
padang rumput steppe, lahan gambut, atau bentuk-bentuk lain lahan
marginal (terpinggirkan). Istilah ini dalam bahasa Indonesia tidak ada hubungan
langsung dengan pertanian ekstensif; dan dalam peristilahan internasional program
demikian lebih dikenal sebagai agricultural (land) expansion ("perluasan lahan
pertanian").
Perluasan areal pertanian diperlukan apabila lahan pertanian yang tersedia
dianggap tidak mampu lagi mendukung penyediaan produksi yang diharapkan
(misalnya untuk menyediakan bahan pangan bagi penduduk suatu wilayah/negara).
Risiko yang harus diambil adalah terganggunya ekosistem asli yang alami[1] dan
potensi terdesaknya budaya penduduk asli karena kalah bersaing dengan
pendatang[2].

Intensifikasi pertanian adalah pengolahan lahan pertanian yang ada dengan sebaik-baiknya untuk
meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan berbagai sarana. Intensifikasi pertanian banyak
dilakukan di Pulau Jawa dan Bali yang memiliki lahan pertanian sempit.

Pada awalnya intensifikasi pertanian ditempuh dengan program panca usaha tani, meliputi kegiatan
sebagai berikut :
Panca Usaha Tani :
1. Pengolahan tanah yang baik
2. Pengairan/irigasi yang teratur
3. Pemilihan bibit unggul
4. Pemupukan
5. Pemberantasan hama dan penyakit tanaman

Seiring dengan perkembangan, Panca Usaha Tani kemudian berubah menjadi Sapta Usaha Tani:
dengan penambahan 6. Pasca Panen dan 7. Pemasaran

2. Ekstensifikasi Pertanian
Adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian baru,misalnya
membuka hutan dan semak belukar, daerah sekitar rawa-rawa, dan daerah pertanian yang belum
dimanfatkan. Selain itu, ekstensifikasi juga dilakukan dengan membuka persawahan pasang surut.

Ekstensifikasi pertanian banyak dilakukan di daerah jarang penduduk seperti di luar Pulau Jawa,
khususnya di beberapa daerah tujuan transmigrasi, seperti Sumatera, Kalimantan dan Irian Jaya.

3. Diversifikasi Pertanian
Adalah usaha penganekaragaman jenis usaha atau tanaman pertanian untuk menghindari
ketergantungan pada salah satu hasil pertanian.
Diversifikasi pertanian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

Memperbanyak jenis kegiatan pertanian, misalnya seorang petani selain bertani juga beternak ayam
dan beternak ikan.
Memperbanyak jenis tanaman pada suatu lahan, misalnya pada suatu lahan selain ditanam jagung
juga ditanam padi ladang.

4. Mekanisasi Pertanian

penggunaan mesin pertanian modern


Adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan mesin-mesin pertanian modern.
Mekanisasi pertanian banyak dilakukan di luar Pulau Jawa yang memiliki lahan pertanian luas. Pada
program mekanisasi pertanian, tenaga manusia dan hewan bukan menjadi tenaga utama.
5. Rehabilitasi Pertanian
Adalah usaha memperbaiki lahan pertanian yang semula tidak produktif atau sudah tidak berproduksi
menjadi lahan produktif atau mengganti tanaman yang sudah tidak produktif menjadi tanaman yang
lebih produktif.
Sebagai tindak lanjut dari program-program tersebut, pemerintah menempuh langkah-langkah
sebagai berikut:

Memperluas,memperbaiki dan memelihara jaringan irigasi yang meluas di seluruh wilayah Indonesia
Menyempurnakan sistem produksi pertanian pangan melalui penerapan berbagai paket program
yang diawali dengan program Bimbingan Masal (Bimas) pada tahun 1970. Kemudian disusul dengan
program intensifikasi Masal (Inmas), Intensifikasi Khusus (Insus) dan Supra Insus yang bertujuan
meningkatkan produksi pangan secara berkesinambungan.
Membangun pabrik pupuk serta pabrik insektisida dan pestisida yang dilaksanakan untuk menunjang
proses produksi pertanian.

Usaha-usaha meningkatkan hasil pertanian dapat dilakukan antara lain dengan cara :

Membangun gudang-gudang, pabrik penggilingan padi dan menetapkan harga dasar gabah
Memberikan berbagai subsidi dan insentif modal kepada para petani agar petani dapat meningkatkan
produksi pertaniannya.
Menyempurnakan sistem kelembagaan usaha tani melalui pembentukan kelompok tani, dan Koperasi
Unit Desa (KUD) di seluruh pelosok daerah yang bertujuan untuk memberikan motivasi produksi dan
mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi para petani.

Kenapa Curah Hujan dan Evapotranspirasi Satuan Nya milimeter (mm)


Pengukur curah hujan biasanya berupa tabung. Volume air yang ditampung dalam
wadah yang areanya sama dari atas kebawah, dalam waktu yang sama, akan
menghasilkan kenaikan yang sama. Tidak tergantung dari bentuk penampang maupun
luasnya.

Volume=Luas x Tinggi.

Semakin besar luas penampang tabung (atau kolom bentuk apa saja) pengukurnya,
semakin besar volumenya. Tetapi volume akan dibagi lagi dengan luas penampang
tabung pengukurnya, sehingga hanya ketemu tingginya. Skala tinggi diambil dalam mm
(millimeter) karena dalam satu hari angkanya terlalu besar jika ditentukan dalam
mikron, dan terlalu kecil dalam meter.

Satuan milimeter dipakai di kalangan meteorologi sebagai ukuran curah hujan


(presipitasi cair). Satuan ini muncul dari hasil penyederhanaan untuk liter per
meter persegi. Satu liter adalah 10 pangkat 6 milimeter kubik sedangkan satu
meter persegi adalah 10 pangkat 6 milimeter persegi. Dengan demikian,
milimeter dengan liter per meter persegi adalah identik.

alat pengukur curah hujan di suatu tempat/daerah berupa tabung yang


ukurannya relatif kecil dan satuannya dalam mm,. Bila dalam cm, dm atau m
maka maka tempat/ daerah yang volume/tingkat hujannya sedikit tidak
jelas/tidak terukur volumenya.

curah hujan diukur dengan menggunakan gelas ukur dan dalam wilayah yang
kecil radius 10 - 30 cm atau per 1m2 dan dalam kurun waktu harian, sehingga
hasilnya hanya dalam satu hari hanya sekian mm.

Apa arti curah hujan 1 mm?


Curah hujan merupaka ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang
datar, tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1
mm, artinya dalam luasan 1 meter persegi pada tempat yang datar tertampung
air setinggi 1 mm atau tertampung air sebanyak 1 liter.

CURAH HUJANA.

Pengertian Curah Hujan


Curah hujan merupakan jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar selama periode tert
entu yang diukur dengan satuan tinggi (mm) di atas permukaan horizontal bila tidak terjadi
evaporasi, runoff dan infiltrasi. ). Jadi, jumlah curah hujan yangdiukur, sebenarnya adalah te
balnya atau tingginya permukaan air hujan yangmenutupi suatu daerah luasan di permukaa
n bumi/tanah. Satuan curah hujan yangumumnya dipakai oleh BMKG adalah milimeter (mm
). Curah hujan 1 (satu)milimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang
datartertampung air setinggi 1 (satu) milimeter atau tertampung air sebanyak 1 (satu) literat
au 1000 ml

Curah Hujan

Curah hujan dinyatakan sebagai tinggi air hujan yang


jatuh ke permukaan tanah sebelum mengalami aliran
permukaan, evaporasi, dan infiltrasi kedalam tanah.
Curah hujan merupaka ketinggian air hujan yang
terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap,
tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 mm,
artinya dalam luasan 1 meter persegi pada tempat
yang datar tertampung air setinggi 1 mm atau
tertampung air sebanyak 1 liter. Curah hujan
kumulatif merupakan jumlah hujan yang terkumpul dalam rentang waktu kumulatif tersebut.
Dalam periode musim, rentang waktunya adalah rata-rata panjang musim pada masing-
masing daerah perkiraan musim.

Tinggi air hujan tersebut menurut satuan internasional yang disepakati saat ini dinyatakan
dalam satuan milimeter (mm). Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa curah hujan
dihutan tropis sangat tinggi. Data curah hujan yang tercatat memang menunjukan angka yang
besar, misalnya di Assam melebihi 11.000 mm/ tahun, di Bogor sekitar 4.500 mm/ Tahun.
Angka tertinggi tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi lokal dan bersifat khusus. Secara
umum, pada kawasan yang luas dan pengamatan yang berulang-ulang pada waktu yang
lama, curah hujan dikawasan tropis hanya berkisar antara 2.500 s/d 4.000 mm/ tahun.

METODE ARITMATIK (RATA-RATA ALJABAR)

Dengan menggunakan metode Aritmatik, curah hujan rata-rata DAS dapat ditentukan
dengan menjumlahkan curah hujan dari semua tempat pengukuran untuk suatu periode
tertentu dan membaginya dengan banyaknya stasiun pengukuran. Metode ini dapat dipakai
pada daerah datar dengan jumlah stasiun hujan relatif banyak, dengan anggapan bahwa di
DAS tersebut sifat hujannya adalah merata (uniform) Secara sitematis dapat ditulis sebagai
berikut:

dengan:
p = curah hujan rata-rata,
p1,p2,...,pn = curah hujan pada setiap stasiun,
n = banyaknya stasiun curah hujan.
Metode ini sangat sederhana dan mudah diterapkan, akan tetapi kurang memberikan hasil
yang teliti memngningat tinggi curah hujan yang sesungguhnya tidak mungkin benar-benar
merata pada seluruh DAS. Utamanya di wilayah tropis termasuk Indonesia, sifat distribusi
hujan mmenurut ruang sangat bervariasi, sehingga untuk suatu Daerah Aliran Sungai (DAS)
yang relatif besar, metode Aritmatik tidak cocok untuk digunakan.

METODE POLIGON THIESSEN


Dalam metode poligon thiessen, curah hujan rata-rata didapatkan dengan membbuat
poligon yang memotong tegak lurus pada tengah-tengah garis penghubung dua stasiun
hujan. Dengan demikian setiap stasiun penakar hujan akan terletak pada suatu wilayah
poligin tertutup luas tertentu. Cara ini dipandang lebih baik dari cara rerata aljabar
(Arimatik), Yaitu dengan memmasukan faktor luas areal yang diwakili oleh setiap stasiun
hujan.
Jumlah perkalian antara tiap-tiap luas poigon dengan besar curah hujan di stasiun dalam
poligon tersebut dibagi dengan luas daerah seluruh DAS akan menghasilkan nnilai curah
hujan rata-rata DAS. Prosedur hitungan dari metode ini dilukiskan pada persamaan-
persamaan berikut:
dengan:
p = curah hujan rata-rata,
p1,p2,...,pn = curah hujan pada setiap stasiun,
A1,A2,...,An = luas yang dibatasi tiap poligon atau luas daerah yan mewakili stasiun 1,2,...,n.
Nilai perbandingan antara luas poligon yang mewakili setiap stasiun terhadap luas total
Daerah Aliran Sungai (DAS) tersebut disebut sebagai faktor bobot Thiessen untuk stasiun
tersebut. Dengan demikian cara ini dipandang lebbi baik dari cara rerata aljabar karena
telah memperhitungkan pengaruh letak penyebaran stasiun penakar hujan. Metode ini
cocok untuk menentukan hujan rata-rata dimana lokasi hujan tidak banyak dan tidak
merata.

METODE ISOHYET
Metode ini menggunakan pembagian DAS dengan garis-garis yang menghubungkan tempat-
tempat dengan curah hujan yang sama besar (isohyet). Curah hujan rata-rata di daerah
aliran sungai didapatkan dengan menjumlahkan perkalian antara curah hujan rata-rata di
antara garis-garis isohyet dengan luas daerah yang dibatasi oleh garis batas DAS dan dua
garis isohyet, kemudian dibagi dengan luas seluruh DAS.
Cara ini mempunyai kelemahan yaitu apabila dikerjakan secara manual, dimana setiap kali
harus menggambarkan garis isohyet yang tentunya hasilnya sangat tergantung pada
masing-masin pembuat garis. Unsur subyektivitas ini dapat dihindarkan dengan
penggunaan perangkat lunak komputer yang dapat menghasilkan gambar garis isohyet
berdasarkan sistem intrpolasi grid, sehingga hasilnya akan sama untuk setiap input data di
masing-masing stasiun hujan.
Ilustrasi hitungan hujan rerata DAD dengan menggunakan metode isohyet dapat kita lihat
pada Contoh Soal dan Penyelesaian. Persamaan dalam hitungan hujan rata-rata dengan
metode isohyet dapat kita rumuskan seperti berikut:

dengan:
p = curah hujan rata-rata,
p1,p2,...,pn = besaran curah hujan yang sama pada setiap garis isohyet,
At = luas total DAS (A1+A2+...+An)
Dalam praktek pemakaian hitungan hujan DAS tersebut, banyak digunakan cara kedua atau
metodePoligon thiessen karena dipandan lebih praktis dengan hasil yang cukup baik.

Assalamu'alaikum wr. wb
Daftar Nama Tim PVC
( _wajib di isi_)

00. Arju septika rama/ AGROTEKNOLOGI/ 1706123147/ 2017/ 085376746603

1. Arum Refsia M (1706111361_AGT_085265731592)


2. Tika Tia Putri (1806111611_AGT_082386916849)

3.Handoko Wahyunianto 1806124746-Agt (082388151640)

4.Rohana Elvrida sipayung (1806110022_Agt 082285781552)

5.Fajar siddik harahap_AGT_(081214215329) *NIM:1806112152*

6. Anggun Tri Wahyuni_Agt_(082283011351) *NIM*

7. RIZKI Antoni _1706110217_agt_082288232604.

8. Ferza Altsazani_1806110748_agt_081372006865

9. Annisa Novitasari (1806111794_AGT'18_082385360972)

10. Roby Ardiansyah


(1806111750)

11. Jasfarizal syaputra 1706111509 TIP 085271663946

12.Rajab Pri
(1806112076_AGT_082285372700)

13. FADHIL FADLI (1706122559. AGT .082268696782)

14.agridifa anugerah hadi(1806124956,AGT,082359516075)


15.ahmad yusuf bastari agt, 082391342525
16. Rosnia (1706110378) (082288374697)

17. Nia octa della nim ( 1806124436)


No hp ( 082362383052)
18. Novitri erlinda pratiwi (1806124982) hp:082286268078

19. Siti Dewi Ana (1706113583)


Hp : 082284063776
20. sari maya eka putri (1706122592_AGT_082287868239)
21. rosa inda wati (1706122540_agt_085375714404)
22. Sabitri hadatul aisy (1706111476_Agt_085374165547)
23. Anugrah abdi andita (1706122778
/ AGT/ 081268696752)

24. Kevin Budiman (1706113373__AGT__082391531441)

25. Melina Kumala


(1806124605_AGT_082387653313)

26.muhamad teguh pratama (1806111860_agt 18_ 082382902830)

27. Ari azhari hrp(1706113731_Kht17_082368056054)

28. Hosana Waruwu (1806195452_AGT'18_082267285551)

29. Daniel Hansen L. Gaol (1806112185_AGT'18_081269508141)

30. Muhammad Agung Islamy (1706113908_THP17_081374444575)

31. Ade ari ananda (1806124280_AGT'18_085363426747)

32. Rahma Fitrianti


(1806112258_AGT'18_082386682997)
Cttn: Bagi yang belum masuk grup silahkan di konfirmasi secepatnya.

Anda mungkin juga menyukai