Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TEORI ARSTEKTUR 2

PRINSIP DAN METODE MENATA DAN FUNGSI

TUGAS 3

DISUSUN OLEH :

NAMA : RAHMADANTI ADMAJA

NRP : 142018009

DOSEN : RENY KARTIKA SARY, ST.MT

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG


PRINSIP DAN METODE MENATA

DEFINISI

A. Prinsip
• Asas (kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dsb); dasar. (KBBI)
• Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun individual
yang dijadikan oleh seseorang/ kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau
bertindak. (Wikipedia)
• Prinsip adalah pandangan yang menjadi panduan bagi perilaku manusia yang telah
terbukti dan bertahan sekian lama (Ahmad Jauhar Tauhid)
• Prinsip adalah hal yang secara fundamental menjadi martabat diri atau dengan kata lain,
prinsip adalah bagian paling hakiki dari harga diri (Toto Asmara)

B. Metode
• Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, metode menyangkut masalah cara kerja untuk
dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode
berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan, atau bagaimana cara melakukan atau
membuat sesuatu. (Wikipedia)
• Metode memiliki arti berupa rangkaian cara atau sebuah langkah yang tertata atau telah
di setting sedimikian rupa untuk menegaskan pada suatu bidang keilmuan tertentu.
(Titus)
• Metode adalah cara yang sebelumnya sudah di fikirkan secara matang dan di kerjakan
berdasarkan langkah yang sudah di atur agar mencapai suatu tujuan tertentu. ( Drs.
Agus M. Hardjana)

C. Menata
• Aturan (biasanya dipakai dl kata majemuk); kaidah, aturan, dan susunan; cara
menyusun; system (KBBI)
• Menata adalah mengatur. Menata juga berarti menyusun. Menata juga berarti
membenahi. (Lecture)
ELEMEN-ELEMEN DALAM PENATAAN

Azaz merancang merupakan bagian dari Azaz mengatur akan diterapkan pada azaz
azaz mengatur. merancang.

Seorang perancang harus sadar akan azaz Keteraturan meliputi tiga pokok : Unsur,
mengatur. Kwalitas dan Kriteria.

Kriteria adalah cara untuk mengubah Perancang harus memahami pertalian antara
kwalitas yang merupakan unsur dasar unsur, kwalitas dan kriteria.
pengaturan.

Contoh situasi merancang, mengatur buku Untuk memahami pengertian keteraturan, kita
pada meja. harus menguraikan semua pembentuk tersebut.
PELAKSANAAN PRINSIP DAN METODE MENATA
Pelaksanaan prinsip dan metode menata, terbagi atas ;
A. Unsur
Unsur merupakan bagian terkecil dari suatu benda. Unsur haruslah diatur, ditata, atau
di organisasikan agar memancarkan kesan kesatupaduan, irama, dan keseimbangan.

Kenali dengan seksama unsur yang hendak diatur dan untuk membentuk suatu pertalian
diperlukan 2 unsur atau lebih. Sebuah unsur dapat berupa bagian keutuhan, satu keutuhan
sendiri, atau kelompok keutuhan. Agar dapat digabungkan dalam suatu susunan, semua unsur
harus memiliki kwalitas yang sama.

Satu keutuhan Keutuhan Kelompok Keutuhan

Untuk mencapai kesatuan dalam sebuah komposisi masing-masing unsur harus


”ditakar”, sehingga perbandingan masing-masing unsur itu dalam proporsi yang tepat. Dalam
mencapai komposisi yang baik kadang-kadang diperlukan sebuah penambahan agar
susunannya memiliki kekuatan tersendiri yang sering disebut dengan istilah aksen.
Kehadiran aksen akan menimbulkan daya tarik yang lebih besar ke arah bagian yang
diberi aksen itu. Apabila dalam komposisi hanya diletakkan satu saja aksen yang kuat, maka
bagian itu akan menjadi centre of interest atau pusat perhatian.

• Unsur unsur Dalam Arsitektur


Ketika akan melakukan kegiatan perancangan sebuah bangunan, seorang arsitektur harus
mempertimbangkan 3 unsur arsitektur yang ada di dalamnya, yakni unsur keindahan / estetika,
unsur kekuatan, dan unsur fungsi dari bangunan yang akan dibuat sesuai dengan yang
dikatakan oleh Vitruvius dalam bukunya yang berjudul De Architectura.
Unsur Keindahan/Estetika
Unsur keindahan / estetika berdasarkan pada Kamus
Besar Bahasa Indonesia merupakan sebuah keadaan
yang enak dipandang, cantik, bagus benar, atau elok.
Ada banyak definisi mengenai pengertian keindahan /
estetika jika dirangkum dari berbagai sumber, namun
secara garis besar estetika / keindahan merupakan
sebuah keadaan yang enak dipandang mata, cantik, atau
elok. Dalam arsitektur, unsur keindahan / estetika ini
memiliki 2 prinsip di dalamnya yakni keindahan wujud dan keindahan ekspresi.
Unsur keindahan dalam arsitektur ini sangatlah penting, sebab unsur yang satu ini sangat
berperan terhadap perasaan nyaman bagi penghuni bangunan tersebut nantinya.

Unsur Kekuatan
Unsur kekuatan pada sebuah rancangan arsitektur
lebih mengacu pada kekokohan bangunan yang akan
dibangun nantinya. Menurut Firmes, kekokohan dalam
arsitektur berhubungan erat dengan struktur bangunan itu
sendiri dan bagaimana bangunan tersebut dapat berdiri
nantinya yang di dalamnya berhubungan dengan
kekuatan fisik struktural dan persepsi struktural.
Kekokohan yang berhubungan dengan fisik struktural lebih mengarah pada perhitungan
secara matematis akan gravitasi, gaya-gaya alam, momen, mekanika, kekuatan serta keawetan
sebuah material yang akan digunakan. Sedangkan untuk persepsi struktural sendiri
berhubungan dengan kesan yang diperlihatkan oleh bangunan (indra penglihatan) dan juga
kesan rasa aman (roboh dan faktor ekstern).

Unsur Fungsi
Dalam arti yang sederhana, fungsi merupakan kegunaan,
selain itu fungsi juga memiliki makna sebagai suatu cara untuk
memenuhi keinginan. Menurut Larry R. Ligo, fungsi merupakan
tugas dan juga efek yang ditimbulkan arsitektur yang jenisnya
ada 5 yakni structure functional, physical function,
psychological function, social function, dan culture / existential
function.
B. Kualitas
Kualitas adalah dasar untuk mengatur unsur. Kualitas harus
cukup khas sehingga perbedaanya dapat dikenali untuk dasar
pengatur. Kualitas merupakan faktor-faktor yang terdapat dalam
suatu barang atau hasil yang menyebabkan barang atau hasil tersebut
sesuai dengan tujuan untuk apa barang atau hasil dimaksudkan atau
dibutuhkan, yang dimaksud faktor-faktor disini adalah sifat-sifat
yang dimiliki oleh barang tersebut. Seperti wujudnya, komposisi,
kekuatan dan sebagainya. Jadi kualitas suatu barang tergantung pada
sifat-sifat yang dimiliki oleh barang yang bersangkutan.
Kualitas atau mutu menurut Smith (1995) adalah kemampuan untuk mengatur proyek
dan menyediakan produk (barang atau jasa) sesuai keinginan pengguna, pada saat yang tepat,
sesuai anggaran yang tersedia, sedapat mungkin dengan keuntungan (profit) yang tinggi.
Dan dalam bangunan ada kualitas yang paling penting untuk diperhatikan yaitu bahan
dan material yang digunakan serta bagaimana proses atau pengerjaan bangunan. Secara umum
kualitas bangunan/konstruksi dapat ditentukan berdasarkan 3 (tiga) komponen, yaitu:
Komponen Arsitektur, adalah komponen pembentuk ruang (space) dan elemen
estetika bangunan. (dinding, kusen pintu & jendela, penutup la ntai, dst.)

Komponen Struktur, adalah komponen yang berfungsi menerima, memikul, dan


menyalurkan beban agar komponen arsitektur (bangunan) kuat dan stabil. (pondasi,
kolom, balok, pelat, kuda-kuda, dst.)

Komponen Pelengkap, adalah komponen pelengkap komponen arsitektur dan struktur


agar bangunan lebih nyaman, aman, dst. (Mekanikal: plumbing, sistem air bersih,
sistem air kotor, dst. Elektrikal: listrik, telepon, LAN, dst.)
C. Kriteria
Kriteria merupakan ukuran yang menjadi suatu dasar dalam
penilaian atau penetapan sesuatu. Kriteria dapat mementukan cara
pengaturan unsur. Kriteria menyatakan pertalian antara unsur berdasarkan
kedudukan unsur yang satu terhadap yang lain.

Kriteria berdasarkan kedudukan :

Kedudukan Kedudukan Kedudukan


berdasarkan Waktu berdasarkan Ruang berdasarkan Nilai

ELEMEN-ELEMEN DALAM PENATAAN

Unsur, kualitas dan kriteria yang sudah ditentukan kemudian digabungkan menjadi sebuah
rancangan bangunan. Berdasarkan masalah yang ada, perancang harus menentukan tata atur
menurut pentingnya. Menentapkan masalah mana yang lebih mendesak serta memilih unsur,
kualitas dan kriteria yang pokok akan menghasilkan pengutamaan satu (atau lebih) tata atur.
Keseluruhan proses ini dise but mensitesis bangunan.

Menurut White(1973) mengatakan bahwa dalam mendesain bangunan harus melibatkan kelima
elemen tata atur. Kelima elemen tersebut adalah: Fungsi, Ruang, Geometri, Tautan, Pelingkup
Merancang adalah proses dari mengatur, dan membentuk tautan yang membuat pekerjaan
merancang selanjutnya menjadi berarti. Sehingga untuk menampung keragaman dalam
pengaturan, pengetahuan merancang harus disajikan sebagai informasi yang dipelajari, masuk akal
dan dapat dinalar.
Tata atur membentuk tautan sebagai tempat untuk
mempelajari pembuatan alternatif rancangan, alat merancang,
dan sikap serta pola pikir yang optimal dalam merancang.
Karena pada dasarnya merancang adalah proses penyusunan
unsur sehingga menjadi suatu hubungan yang bermakna. Tata
atur merupakan sarana untuk membahas apa yang harus
dirakit, dan mengapa unsur bangunan harus berhubungan
menurut pola tertentu.
Tata atur sebagai konsep juga bertujuan agar konsep merancang tidak dianggap ketat, kaku,
membosankan, tak bercipta, dan seperti mesin.

FUNGSI

Fungsi dalam pengertian sederhana adalah kegunaan. Fungsi juga dapat dimaknai sebagai
suatu cara untuk memenuhi keinginan. Fungsi timbul sebagai akibat adanya kebutuhan manusia
dalam mempertahankan dan mengembangkan hidup.
A. Unsur
Unsur merupakan bagian terkecil dari suatu benda. Unsur dalam arsitektur terbagi menjadi
• Garis
Garis merupakan elemen penting dalam seluruh formasi konstruksi visual. Sebuah garis
memiliki panjang dan arah, namun tidak memiliki lebar dan kedalaman.
• Bentuk
Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar.Bentuk menurut kamus
adalah lengkung , keluk , lentur , wujud atau rupa.

• Ruang
Sebuah bidang yang diperpanjang ke arah selain arah hakikatnya akan menjadi sebuah ruang
(volume).

• Bidang
Sebuah garis jika diperpanjang ke arah selain arah hakikatnya, maka ia akan menjadi sebuah
bidang.

• Tekstur
Kualitas visual dan terutama indera sentuhan yang diberikan pada suatu permukaan melalui
ukuran, bentuk dasar, tatanan dan proporsi bagian-bagiannya.
• Warna
Warna merupakan atribut terjelas dalam membedakan sebuah bentuk dari lingkungannya. Ia
juga merupakan beban visual sebuah bentuk.

B. Kualitas

Kualitas merupakan faktor-faktor yang terdapat dalam suatu barang atau hasil yang
menyebabkan barang atau hasil tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa barang atau hasil
dimaksudkan atau dibutuhkan. Kualitas dalam arsitektur, khususnya pada sebuah bangunan dapat
dilihat dengan :
• Hal yang mempengaruhi kekuatan konstruksi suatu bangunan
Mutu bahan atau material.
Cara pelaksanaan konstruksi.
Operasional dan pemeliharaan.

• Cara menilai suatu konstruksi bangunan dapat dikatakan baik atau buruk
Kalau desainnya sudah memenuhi ketentuan yang sudah berlaku atau peraturan-peraturan yang
berlaku, maka selanjutnya perlu dilihat mutu bahan atau materialnya. Dan yang terpenting juga
adalah bagaimana pelaksanaannya di lapangan.

• Standar- standar yang dapat diterapkan dalam menilai kualitas konstruksi suatu
bangunan diantaranya adalah
Standar desain- dimana Lembaga berwenang telah mengeluarkan beberapa standar desain
seperti peraturan kayu, standar tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung,
standar tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung)
• Mekanisme untuk uji kelayakan suatu bangunan dari segi kekuatan dan keamanan
serta kenyamanan adalah
Apabila suatu konstruksi bangunan pelaksanaan pekerjaan telah sesuai dengan yang telah
direncanakan, dimana telah memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan, termasuk pemilihan
bahan dan metode pelaksanaannya bangunan tersebut akan kuat dalam memikul beban rencana,
dan aman serta nyaman untuk dihuni atau dipakai untuk kegiatan lain sesuai rencana fungsi
bangunan.

C. Kriteria
Kriteria arsitektur yang akan dijelaskan, yaitu:
1. Human Issue
• Function (Fungsi) : Mewadahi tujuan dan kegunaan
untuk aktivitas manusia.
• Social (Sosial) : Hubungan social untuk mencapai
tujuan penghuni secara efektif.
• Physical (Fisik) : Bagaimana bentuk bangunan yang
sesuai dengan karakteristik fisik penghuni.
• Physiological (Fisiologi) : Pemahaman karakteristik
sifat penghuni.

2. Environmental Issues
• Site (Situs) : Struktur permukaan bumi yang akan
ditempati suatu bangunan.
• Climate (Iklim) : Iklim dan cuaca yang
memengaruhi suatu bangunan.
• Context (Konteks) : Situasi lingkungan yang
berhubungan dengan situasi kejadian.
• Resources (Sumber):Ketersediaan sumber daya
alam sekitar.
• Waste (Limbah) : Tempat pembuangan limbah tak berguna dari suatu bangunan.
3. Cultural Issues
• Historical (Sejarah) :Latar belakang suatu daerah.
• Institutional (Kelembagaan) :Hubungan kegiatan klien yang
berterusan.
• Political (Politik) :Pembuatan bangunan yang harus dengan
proses politik.
• Legal (Hukum) :Peraturan-peraturan yang berlaku saat proses
pembuatan bangunan.

4. Technological Issues
• Material : Bahan-bahan yang akan digunakan pada konstruksi
bangunan.
• Sistem : Sistem mekanik, pipa, elektrik pada konstruksi suatu
bangunan.
• Proses : Cara atau proses yang dijalani dalam merancang atau
membangun suatu konstruksi bangunan.

5. Aesthetic Issues
• Form (Bentuk) :Penyesuaian bentuk-bentuk bangunan sesuai
dengan preferensi bangunan.
• Space (Ruang) :Penataan perlengkapan dalam menciptakan rasa
ruang.
• Meaning (Pemaknaan) :Preferensi klien mengkomunikasikan
bentuk bangunan kepada orang lain.

Anda mungkin juga menyukai