Tut - ANALISA RESIKO GEDUNG
Tut - ANALISA RESIKO GEDUNG
I BERESIKO RENDAH : 1. Konstruksi Bangunan : 1. Konstruksi Bangunan yang tidak sesuai 1. Konstruksi Bangunan harus memenuhi
Ruang Administrasi Lantai ketentuan yang ditetapkan sesuai standard an ketentuan yang ditetapkan oleh
Ruang Komputer Dinding peruntukanya pemerintah
Ruang Pertemuan Atap Bangunan Ambruk/jatuh karena : Dibuat sesuai dengan standar yang
Ruang Perpustakaan Langit – langit konstruksi bangunan dan struktur yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan
Ruang Resepsionis Ventilasi tidak kuat dan kokoh seperti dinding, Umum dengan melibatkan tim teknis dari
Ruang Diklat Pintu atap dan plafond dan antar ruang tidak Dinas Pekerjaan Umum dalam pembangunan
terdapat penyekat yang tahan api bila gedung agar bangunan tersebut aman, sesuai
ada kebakaran dengan standar untuk digunakan dalam
Lantai pecah dan tidak rata : jatuh dan pelayanan
keplesetyang berakibat jedera Material bangunan menggunakan bahan
Ventilasi yang tidak baik dapat yang kuat, anti rayap dan tidak mengandung
menyebabkan sakit akibat sirkulasi asbes
udara dan pencahayaan yang kurang Merubah konstruksi dan dasign pintu agar
baik dapat dibuka dari luar (membuka keluar)
Pintu yang tidak dapat dibuka dari luar
bila terkunci/kunci rusak
2. Jaringan Instalasi :
Air bersih 2. Jaringan Instalasi
Limbah Sistim jaringan Air Bersih yang tidak
Listrik sesuai dengan ketentuan sangat mudah 2. Jaringan Instalasi yang merliputi :
terjadi cross conection dan Instalasi air bersih dan air limbah mengikuti
Telekomunikasi terkontaminasi yang dapat Kep. Menkes No. 1204 Tahun 2004 tentang
Sistim penghawaan menyebabkan muntaber dan penularan persyaratan kesehatan lingkungan rumah
Alat Elektronik penyakit lainnya melalui media air sakit
Air Limbah dapat mencemari Pemilahan instalasi jalur pembuangan antara
lingkungan bila konstruksi saluranya air limbah dengan instalasi saluran air hujan
tidak kedap air dan bila tidak tertutup Instalasi Listrik mengikuti ketentuan PUIL
maupun bila effluentnya tidak 2000
memenuhi baku mutu yang ditetapkan Sistem penghawaan mengikuti aturan dan
Instalasi Listrik yang tidak memenuhi peruntukan ruangan yang ada di rumah sakit
standar yang ditentukan dalam PUIL sesuai permnkes.1204
2000 dapat mengakibatkan bahaya
hubungan arus pendek dan
mengakibatkan bahaya tersetrum dan
kebakaran
Sistem penghawaan yang tidak baik
menimbulkan ketidak nyamanan bagi
orang yang berada di dalamnya
3. Sampah : 3. Sampah :
Limbah Umum (Non Medis) Sampah non medis yang tidak dikelola
secara baik dapat mengakibatkan
meningkatnya jumlah binatang
pengganggu sebagai vector penular 3. Sampah
penyakit seperti : lalat, kecoa, tikus, Dilakukan pemilahan dalam pengumpulannya
nyamuk, dll dengan prinsip 3 R ( Reduce, Re-Use dan
Sampah yang berserakan secara Recycling) antara sampah organic dengan
estetika terlihat jorok dan dapat sampah non organic sesuai dengan Kep.
membuat citra buruk bagi pengelolaan Menkes. RI. No. 1204 tahun 2004 dan PP. No.
ybs 18 tahun 2008 tentang Sampah
4. Bahan Berbahaya & Beracun :
Pengadaan 4. Bahan Berbahaya & Beracun :
Pendistribusian Pengelolaan B3 yang tidak baik seperti :
Penggunaan penggunaan, pewadahan,
Penyimpanan penyimpanan, pelabelan dan 4. Pengelolaan B3 :
Pembuangan pembuangan yang tidak sesuai dengan Identifikasi dengan pelabelan
SOP dapat mengakibatkan kecelakaan Sosialisasi terhadap Resiko dan dampak
dalam penggunaan baik kepada penggunaan B3 beserta cara
petugas maupun pasien akibat tidak pengelolaanya dari penggunaan,
diberi label pewadahan, pelabelan, penyimpanan serta
Iritasi bila terkena organ tubuh manusia pencatatan dan pelaporan
Meledak bila tidak disimpan pada Mengacu pada PP. No. 19 Tahun 1999
tempat yang sesuai tentang Pengelolaan Limbah B3
5. Fasilitas Pemadam Kebakaran Bereaksi bila langsung kena sinar Pelatihan dan Pembuatan SOP
: matahari/panas Koordinasi dengan Unit &Dinas terkait
Fungsi Menyiapkan APD
Kuantitas&Kualitas 5. Fasilitas Pemadam Kebakaran
Fasilitas pemadam kebakaran menjadi
sangat vital di setiap unit bangunan 5. Fasilitas Pemadam Kebakaran
karena setiap saat dapat terjadi Pemasangan APAR pada tiap unit Bangunan
kebakaran dan harus berfungsi baik Pemasangan Hidrant pada tiap unit
berupa APAR maupun Hydrant Bangunan berlantai
Pelatihan bekerja sama dengan Badan
Pemadam Kebakaran Kodya Denpasar
II BERESIKO SEDANG : 1.Konstruksi Bangunan : 1. Konstruksi Bangunan 1. Konstruksi Bangunan
Ruang Rawat Inap bukan Lantai Bangunan Ambruk/jatuh : Karena dibuat sesuai dengan standar yang
penyakit menular Dinding konstruksi bangunan yang tidak kuat dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan
Ruang Rawat Jalan Atap dan kokoh seperti dinding, plafon dan Umum dengan melibatkan tim teknis dari
Ruang Ganti Pakaian Langit - langit kap atap serta terdapat sekat yang Dinas Pekerjaan Umum dalam pembangunan
Ruang Tunggu Pasien Ventilasi kuat, tahan api untuk meminimalisir gedung agar bangunan tersebut aman, sesuai
Pintu bila terjadi kebakaran dengan standar untuk digunakan dalam
Lantai pecah dan tidak rata : jatuh dan pelayanan sesuai dengan Kep Menkes RI No.
kepleset 1204 Tahun 2004 tentang Persyaratan
Ventilasi yang tidak baik dapat Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
menyebabkan sakit akibat sirkulasi Bahan dan Material bangunan menggunakan
udara dan pencahayaan yang kurang bahan yang kuat, anti rayap dan tidak
baik mengandung asbes
Pintu yang tidak dapat dibuka dari luar
bila terkunci/kunci rusak 2. Jaringan Instalasi yang merliputi :
2.Jaringan Instalasi : Instalasi air bersih dan air limbah mengikuti
Air bersih 2. Jaringan Instalasi Kep. Menkes No. 1204 Tahun 2004 tentang
Air Limbah Air Bersih yang terkontaminasi dapat persyaratan kesehatan lingkungan rumah
Listrik menyebabkan muntaber dan penularan sakit
Gas Medis penyakit melalui media air Instalasi Listrik mengikuti PUIL 2000
Hydrant Air Limbah dapat mencemari Instalasi Gas Medis , Telekomunikasi dan
Telekomunikasi lingkungan bila konstruksi saluranya system penghawaan mengikuti Pedoman
Sistim penghawaan tidak kedap air dan bila tidak tertutup Teknis di Bidang Sarana dan Prasarana
maupun bila effluentnya tidak Kesehatan tahun 2011
memenuhi baku mutu yang ditetapkan
Instalasi Listrik yang tidak memenuhi
standar yang ditentukan dalam PUIL
2000 dapat mengakibatkan bahaya
hubungan arus pendek dan
mengakibatkan bahaya tersetrum dan
kebakaran
3.Sampah : 3. Sampah
Sampah Non Medis 3. Sampah : Dilakukan pemilahan dalam pengumpulannya
Sampah Medis Infeksius Sampah non medis yang tidak dikelola dengan prinsip 3 R ( Reduce, Re-Use dan
Sampah Medis Benda Tajam secara baik dapat mengakibatkan Recycling) antara sampah organic dengan
meningkatnya jumlah binatang sampah non organic sesuai dengan Kep.
pengganggu sebagai vektor penular Menkes. RI. No. 1204 tahun 2004 dan PP. No.
penyakit seperti : lalat, kecoa, tikus, 18 tahun 2008 tentang Sampah
nyamuk, dll Khusus sampah medis benda tajam
Sampah medis yang tidak dikelola dimasukkan kedalam sharp box
secara baik juga dapat menjadi sumber Spuite dan sampah benda medis tajam
penularan penyakit dan bahkan dapat lainnya sebelum dibakar di Incinerator
menyebabkan luka tertutusuk oleh dihancurkan terlebih dahulu dengan Milling
benda tajam sampah medis seperti : Unit
spuite dan pecahan ampul/vial obat, dll Pembungkusan sampah medis dengan kresek
Sampah yang berserakan secara kuning, non medis dengan kresek hitam,
estetika terlihat jorok dan dapat radiologi dengan kresek merah, citotoksik
membuat citra buruk bagi pengelolaan dengan warna ungu
4.Bahan Berbahaya & Beracun : ybs
Pengadaan 4. Pengelolaan B3 :
Pendistribusian 4. Bahan Berbahaya & Beracun : Identifikasi dengan pelabelan
Penggunaan Pengelolaan B3 yang tidak baik seperti : Sosialisasi terhadap Resiko dan dampak
Penyimpanan penggunaan, pewadahan, penggunaan B3 beserta cara
Pembuangan penyimpanan, pelabelan dan pengelolaanya dari penggunaan,
pembuangan yang tidak sesuai dengan pewadahan, pelabelan, penyimpanan serta
SOP dapat mengakibatkan kecelakaan pencatatan dan pelaporan
dalam penggunaan baik kepada Mengacu pada PP. No. 19 Tahun 1999
petugas maupun pasien akibat tidak tentang Pengelolaan Limbah B3
diberi label Pelatihan dan Pembuatan SOP
Iritasi bila terkena organ tubuh manusia Koordinasi dengan Dinas terkait
Meledak bila tidak disimpan pada Menyiapkan APD
tempat yang sesuai
5.Fasilitas Pemadam Kebakaran : Bereaksi bila langsung kena sinar
Fungsi matahari/panas 5. Fasilitas Pemadam Kebakaran
Kuantitas&Kualitas Pemasangan APAR pada tiap unit Bangunan
5. Fasilitas Pemadam Kebakaran Pemasangan Hidrant pada tiap unit
Fasilitas pemadam kebakaran menjadi Bangunan berlantai
sangat vital di setiap unit bangunan Pelatihan bekerja sama dengan Badan
karena setiap saat dapat terjadi Pemadam Kebakaran Kodya Denpasasr
kebakaran dan harus berfungsi baik
berupa APAR, Springkler maupun
Hydrant, dll
III BERESIKO TINGGI : 1. Konstruksi Bangunan : 1. Konstruksi Bangunan 1. Konstruksi Bangunan
Ruang Isolasi Lantai Bangunan Ambruk/jatuh : dibuat sesuai dengan standar yang
Ruang Rawai Intensif Dinding Karena konstruksi bangunan yang tidak dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan
Laboratorium Atap kuat dan kokoh seperti dinding, plafon Umum dengan melibatkan tim teknis dari
Ruang Penginderaan Medis Langit - langit dan kap atap serta terdapat sekat yang Dinas Pekerjaan Umum dalam pembangunan
(Medical Imaging) Ventilasi kuat, tahan api untuk meminimalisir gedung agar bangunan tersebut aman, sesuai
Ruang Bedah Mayat Pintu bila terjadi kebakaran dengan standar untuk digunakan dalam
Ruang Jenasah Lantai pecah dan tidak rata : jatuh dan pelayanan Kep Menkes RI No. 1204 Tahun
kepleset 2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Ventilasi yang tidak baik dapat Lingkungan Rumah Sakit
menyebabkan sakit akibat sirkulasi Bahan dan Material bangunan menggunakan
udara dan pencahayaan yang kurang bahan yang kuat, anti rayap dan tidak
baik mengandung asbes
Pintu yang tidak dapat dibuka dari luar
bila terkunci/kunci rusak
2. Jaringan Instalasi : 2. Jaringan Instalasi yang merliputi :
Air bersih 2. Jaringan Instalasi Instalasi air bersih dan air limbah mengikuti
Air Limbah Air Bersih yang terkontaminasi dapat Kep. Menkes No. 1204 Tahun 2004 tentang
Listrik menyebabkan muntaber dan penularan persyaratan kesehatan lingkungan rumah
Gas penyakit melalui media air sakit
Telekomunikasi Air Limbah dapat mencemari Instalasi Eyeswasher
Sistim penghawaan lingkungan bila konstruksi saluranya Instalasi Listrik mengikuti PUIL 2000
Elektromedik tidak kedap air dan bila tidak tertutup Instalasi Gas Medis , Telekomunikasi dan
maupun bila effluentnya tidak system penghawaan mengikuti Pedoman
memenuhi baku mutu yang ditetapkan Teknis di Bidang Sarana dan Prasarana
Instalasi Listrik yang tidak memenuhi Kesehatan tahun 2011
standar yang ditentukan dalam PUIL
2000 dapat mengakibatkan bahaya
hubungan arus pendek dan
mengakibatkan bahaya tersetrum dan
3. Sampah : kebakaran
Sampah Non Medis 3. Sampah : 3. Sampah
Sampah Medis Infeksius Sampah non medis yang tidak dikelola Dilakukan pemilahan dalam pengumpulannya
Sampah Medis Benda Tajam secara baik dapat mengakibatkan dengan prinsip 3 R ( Reduce, Re-Use dan
Sampah citotoksik meningkatnya jumlah binatang Recycling) antara sampah organic dengan
pengganggu sebagai vektor penular sampah non organic sesuai dengan Kep.
penyakit seperti : lalat, kecoa, tikus, Menkes. RI. No. 1204 tahun 2004 dan PP. No.
nyamuk, dll 18 tahun 2008 tentang Sampah
Sampah medis yang tidak dikelola Khusus sampah medis benda tajam
secara baik juga dapat menjadi sumber dimasukkan kedalam sharp box
penularan penyakit dan bahkan dapat Spuite dan sampah benda medis tajam
menyebabkan luka tertutusuk oleh lainnya sebelum dibakar di Incinerator
benda tajam sampah medis seperti : dihancurkan terlebih dahulu dengan Milling
spuite dan pecahan ampul/vial obat, dll Unit
Sampah yang berserakan secara Pembungkusan sampah medis dengan kresek
estetika terlihat jorok dan dapat kuning, non medis dengan kresek hitam,
membuat citra buruk bagi pengelolaan radiologi dengan kresek merah, citotoksik
4. Bahan Berbahaya & Beracun : ybs dengan warna ungu
Pengadaan
Pendistribusian 4. Bahan Berbahaya & Beracun : 4. Pengelolaan B3 :
Penggunaan Pengelolaan B3 yang tidak baik seperti : Identifikasi dengan pelabelan
Penyimpanan penggunaan, pewadahan, Sosialisasi terhadap Resiko dan dampak
Pembuangan penyimpanan, pelabelan dan penggunaan B3 beserta cara
pembuangan yang tidak sesuai dengan pengelolaanya dari penggunaan,
SOP dapat mengakibatkan kecelakaan pewadahan, pelabelan, penyimpanan serta
dalam penggunaan baik kepada pencatatan dan pelaporan
petugas maupun pasien akibat tidak Mengacu pada PP. No. 19 Tahun 1999
diberi label tentang Pengelolaan Limbah B3
Iritasi bila terkena organ tubuh manusia Pelatihan
Meledak bila tidak disimpan pada Koordinasi dengan Dinas terkait
tempat yang sesuai Menyiapkan APD
5. Fasilitas Pemadam Kebakaran Bereaksi bila langsung kena sinar
: matahari/panas
Fungsi 5. Fasilitas Pemadam Kebakaran
Kuantitas&Kualitas 5. Fasilitas Pemadam Kebakaran Pemasangan APAR pada tiap unit
Fasilitas pemadam kebakaran menjadi Bangunan
sangat vital di setiap unit bangunan Pemasangan Hidrant pada tiap unit
karena setiap saat dapat terjadi Bangunan berlantai
kebakaran dan harus berfungsi baik Pelatihan bekerja sama dengan Badan
berupa APAR maupun Hydrant Pemadam Kebakaran Kodya Denpasasr
IV BERESIKO SANGAT TINGGI: 1. Konstruksi Bangunan : 1. Konstruksi Bangunan 1. Konstruksi Bangunan dibuat sesuai dengan
Ruang Operasi Lantai Bangunan Ambruk/jatuh : standar yang dikeluarkan oleh Kementerian
Ruang Bedah Mulut Dinding Karena konstruksi bangunan yang tidak Pekerjaan Umum dengan melibatkan tim teknis
Ruang Perawatan Gigi Atap kuat dan kokoh seperti dinding, plafon dari Dinas Pekerjaan Umum dalam
Ruang Gawat Darurat Langit - langit dan kap atap serta terdapat sekat yang pembangunan gedung agar bangunan tersebut
Ruang Bersalin Ventilasi kuat, tahan api untuk meminimalisir aman, sesuai dengan standar untuk digunakan
Ruang Patologi Pintu bila terjadi kebakaran dalam pelayanan Kep Menkes RI No. 1204
Tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lantai pecah dan tidak rata : jatuh dan Lingkungan Rumah Sakit
kepleset Bahan dan Material bangunan menggunakan
Ventilasi yang tidak baik dapat bahan yang kuat, anti rayap dan tidak
menyebabkan sakit akibat sirkulasi mengandung asbes
udara dan pencahayaan yang kurang Inspeksi dan pengawasan bangunan
baik
Pintu yang tidak dapat dibuka dari luar
bila terkunci/kunci rusak
2. Jaringan Instalasi : 2. Jaringan Instalasi yang merliputi :
Air bersih 2. Jaringan Instalasi Instalasi air bersih dan air limbah mengikuti
Air Limbah Air Bersih yang terkontaminasi dapat Kep. Menkes No. 1204 Tahun 2004 tentang
Listrik menyebabkan muntaber dan penularan persyaratan kesehatan lingkungan rumah
Gas penyakit melalui media air sakit
Telekomunikasi Air Limbah dapat mencemari Instalasi Eyeswasher
Sistim penghawaan lingkungan bila konstruksi saluranya Instalasi Listrik mengikuti PUIL 2000
tidak kedap air dan bila tidak tertutup Instalasi Gas Medis , Telekomunikasi dan
maupun bila effluentnya tidak system penghawaan mengikuti Pedoman
memenuhi baku mutu yang ditetapkan Teknis di Bidang Sarana dan Prasarana
Instalasi Listrik yang tidak memenuhi Kesehatan tahun 2011
standar yang ditentukan dalam PUIL
2000 dapat mengakibatkan bahaya
hubungan arus pendek dan 3. Sampah
mengakibatkan bahaya tersetrum dan Dilakukan pemilahan dalam pengumpulannya
kebakaran dengan prinsip 3 R ( Reduce, Re-Use dan
3. Sampah : Recycling) antara sampah organic dengan
Sampah Non Medis 3. Sampah : sampah non organic sesuai dengan Kep.
Sampah Medis Infeksius Sampah non medis yang tidak dikelola Menkes. RI. No. 1204 tahun 2004 dan PP. No.
Sampah Medis Benda Tajam secara baik dapat mengakibatkan 18 tahun 2008 tentang Sampah
meningkatnya jumlah binatang Khusus sampah medis benda tajam
pengganggu sebagai vektor penular dimasukkan kedalam sharp box
penyakit seperti : lalat, kecoa, tikus, Spuite dan sampa medis benda tajam lainnya
nyamuk, dll sebelum dibakar di Incinerator dihancurkan
Sampah medis yang tidak dikelola terlebih dahulu dengan Milling Unit
secara baik juga dapat menjadi sumber Pembungkusan sampah medis dengan kresek
penularan penyakit dan bahkan dapat kuning, non medis dengan kresek hitam,
menyebabkan luka tertutusuk oleh radiologi dengan kresek merah, citotoksik
benda tajam sampah medis seperti : dengan warna ungu
spuite dan pecahan ampul/vial obat, dll Monitoring dan pengawasan
Sampah yang berserakan secara
estetika terlihat jorok dan dapat 4. Pengelolaan B3 :
membuat citra buruk bagi pengelolaan Identifikasi dengan pelabelan
ybs Sosialisasi terhadap Resiko dan dampak
4. Bahan Berbahaya & Beracun : penggunaan B3 beserta cara
Pengadaan pengelolaanya dari penggunaan,
Pendistribusian 4. Bahan Berbahaya & Beracun : pewadahan, pelabelan, penyimpanan serta
Penggunaan Pengelolaan B3 yang tidak baik seperti : pencatatan dan pelaporan dan
Penyimpanan penggunaan, pewadahan, pengawasan penggunaanya
Pembuangan penyimpanan, pelabelan dan Mengacu pada PP. No. 19 Tahun 1999
pembuangan yang tidak sesuai dengan tentang Pengelolaan Limbah B3
SOP dapat mengakibatkan kecelakaan Pelatihan dan Pembuatan SOP
dalam penggunaan baik kepada Koordinasi dengan Dinas terkait
petugas maupun pasien akibat tidak Menyiapkan APD
diberi label 5. Fasilitas Pemadam Kebakaran
Iritasi bila terkena organ tubuh manusia Pemasangan APAR pada tiap unit
Meledak bila tidak disimpan pada Bangunan
tempat yang sesuai Pemasangan Hidrant pada tiap unit
5. Fasilitas Pemadam Kebakaran Bereaksi bila langsung kena sinar Bangunan berlantai
: matahari/panas Pengecekan dan supervisi
Fungsi Pelatihan bekerja sama dengan Badan
Kuantitas & Kualitas 5. Fasilitas Pemadam Kebakaran Pemadam Kebakaran Kodya Denpasasr
Fasilitas pemadam kebakaran menjadi
sangat vital di setiap unit bangunan
karena setiap saat dapat terjadi
kebakaran dan harus berfungsi baik
berupa APAR maupun Hydrant