Spo Pemberian Transfusi Darah PD Dewasa
Spo Pemberian Transfusi Darah PD Dewasa
DEWASA
Ditetapkan Oleh :
Direktur RSUD KOTA BAUBAU,
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 2 Januari 2018
/SPO/LAB/RSUD/I/2018 2/4
RSUD
KOTA BAUBAU
3) Masukkan abocath, kemudian hubungkan dengan set
transfusi.
4) Berikan pertama kali NaCl 0,9% sebelum darah atau
komponen darah lainnya.
h. Persiapkan labu darah.
1) Perhatikan dengan teliti, seperti nama penderita, golongan
darah, hasil uji cocok serasi, nomor labu darah / label, ada
atau tidaknya gumpalan darah.
2) Labu darah jangan dikocok, cukup dibolak-balik 2-3 kali.
3) Segera sebelum diberikan, labu darah disimpan pada suhu
ruangan ± 15 menit.
i. Temperatur darah harus dijaga. Untuk transfusi yang diberikan
secara cepat ( > 100mL/menit), jaga suhu jangan sampai
hipotermia (dapat mengakibatkan aritmia hingga henti jantung).
Bila setelah datang dari Bank Darah tidak segera digunakan,
simpan dulu di lemari pendingin.
j. Tidak diperkenankan menambah obat apapun ke dalam kantung
darah.
k. Kecepatan infus tergantung kasus yang dihadapi. Jika terjadi
kehilangan darah akut, kecepatan > 100mL/menit sampai tekanan
sistolik 100mmHg.
l. Anemia kronis, tiap unit darah diberikan dalam waktu 4 jam (tidak
melebihi 2mL/menit).
m. Penderita penyakit jantung, paru-paru dan ginjal bila harus
mendapat lebih dari 2 unit darah lebih aman diberikan dalam 2 kali
secara terpisah.
PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH/PRODUK DARAH PADA PASIEN
DEWASA
2. Pelaksanaan.
a. Darah yang datang dicek ulang dan lakukan uji kebocoran
kantong darah.
b. Transfusi sel darah merah (darah lengkap, darah merah pekat,
darah lengkap segar) dimulai dalam waktu 30 menit setelah
kantung darah dikeluarkan dari lemari pendingin, tidak perlu
dihangatkan, diberikan dalam waktu tidak lebih dari 4 jam (15
tts/menit).
3. Pemantauan.
Pemantauan pasien dilakukan sebelum dan sesudah selesai
transfusi.
a. Pantau kecepatan tetesan dan reaksi transfusi darah pada 15-
30 menit pertama transfusi.
b. Kemudian pantau rutin tiap 1 jam, pantauan rutin adalah tanda
vital, dieresis, lokasi jalur infuse (reaksi inflamasi dan
ekstravasasi), terjadinya reaksi transfusi.
c. Bila ada risiko overload, dapat diberikan diuretic kuat
(furosemid) intravena, pantauan dilanjutkan sampai 12-24 jam
pasca transfusi.
d. Jika terjadi reaksi alergi akibat transfusi, hentikan pemberian
transfusi yang sedang berlangsung. Sebagian besar reaksi
ketidakcocokan terjadi dalam 15 menit pertama, sehingga
harus diawasi pada awal prosedur.
4. Evaluasi Akhir.
a. Setelah darah atau komponen darah yang ditransfusikan habis,
kantung transfusi diganti dengan infus NaCl.
b. Ganti selang transfuse setelah 12 jam.
c. Bila melepas jarum infus, cek sekitar lokasi, bila ada tanda
radang segera tekan dan tutup dengan kasa steril
PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH/PRODUK DARAH PADA PASIEN
DEWASA