Anda di halaman 1dari 20

TUGAS BIOKIMIA TANAMAN

“RUANG LINGKUP BIOKIMIA”

Dosen pengampu :
Dr. Dra. Hj. ARZITA, M.Si.
Dr. NOVALINA, S.P., M.Si

Nama kelompok 1 :
Intan Sintiana D1A018128
Rosmauli Siringoringo D1A018107
Dumaria Simbolon D1A018112
Devi Maria Haloho D1A018134
Intan Maria CH Saragi D1A018140

PRODI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Biokimia merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang makhluk hidup.
Secara tidak langsung biokimia merupakan salah satu disiplin ilmu dari kimia organik dan sains
biologi. Biokimia mempelajari seluruh proses kimia yang berhubungan dengan makhluk hidup.
Lebih dari 40 tahun biokimia berhasil menjelaskan proses hidup yang merupakan bahasan
khusus dalam bidang ilmu botani sampai kedokteran.

Saat ini fokus utama biokimia adalah mempelajari proses biologi yang terjadi dalam sel.
Biokimia erat kaitannya dengan biologi molekuler. Biologi molekuler yaitu studi mekanisme
molekuler dengan adanya informasi genetik yang terkode dalam DNA.

Biokimia diusulkan pertama kali oleh Corl Neuberg pada tahun 1903. Biokimia adalah sains
yang menjelaskan struktur dan fungsional makhluk hidup dalam lingkup kimia. Biokimia
mengarahkan bidang penelitiannya pada struktur, fungsi, dan interaksi biologi pada
makromolekul seperti karbohidrat, lipida (lemak), protein, asam nukleat yang berperan dalam
kehidupan.

Kebangkitan biokimia diawali dengan penemuan pertama molekul enzim, diastase, pada
tahun 1833 oleh Anselme Payen. Tahun 1828, Friedrich Wöhler menerbitkan sebuah buku
tentang sintesis urea, yang membuktikan bahwa senyawa organik dapat dibuat secara mandiri.
Penemuan ini bertolak belakang dengan pemahaman umum pada waktu itu yang meyakini
bahwa senyawa organik hanya bisa dibuat oleh organisme. Istilah biokimia pertama kali
dikemukakan pada tahun 1903 oleh Karl Neuber, seorang kimiawan Jerman. Sejak saat itu,
biokimia semakin berkembang, terutama sejak pertengahan abad ke-20, dengan ditemukannya
teknik-teknik baru seperti kromatografi, difraksi sinar X, elektroforesis, RMI (nuclear magnetic
resonance, NMR), pelabelan radioisotop, mikroskop elektron, dan simulasi dinamika molekular.
Teknik-teknik ini memungkinkan penemuan dan analisis yang lebih mendalam berbagai molekul
dan jalur metabolik sel, seperti glikolisis dan siklus Krebs. Perkembangan ilmu baru seperti
bioinformatika juga banyak membantu dalam peramalan dan pemodelan struktur molekul
raksasa.

Saat ini, penemuan-penemuan biokimia digunakan di berbagai bidang, mulai dari genetika
hingga biologi molekular dan dari pertanian hingga kedokteran. Penerapan biokimia yang
pertama kali barangkali adalah dalam pembuatan roti menggunakan khamir, sekitar 5000 tahun
yang lalu.

Penemuan penting lain di bidang biokimia adalah penemuan gen dan perannya dalam
mentransfer informasi di dalam sel. Bagian biokimia ini terkadang juga disebut dengan biologi
molekuler. Pada tahun 1950-an, James D. Watson, Francis Crick, Rosalind Franklin, dan
Maurice Wilkins menemukan bagaimana struktur DNA dan mencoba mencari hubungannya
dengan transfer informasi genetik. Pada tahun 1958, George Beadle dan Edward Tatum berhasil
memenangkan Hadiah Nobel akibat penelitian mereka mengenai jamur yang menunjukkan
bahwa satu gen memproduksi satu enzim. Pada tahun 1988, Colin Pitchfork adalah orang
pertama yang terbukti melakukan tindak kriminal melalui bukti DNA. Belum lama ini, Andrew
Z. Fire dan Craig C. Mello memenangkan Hadiah Nobel pada tahun 2006 atas penemuan fungsi
dari RNA interferensi (RNAi).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja peranan biokimia dalam kehidupan sehari-hari?
2. Apa contoh produk dari pemanfaatan biokimia?
3. Apa saja peranan biokimia dalam bidang pertanian?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Biokimia

Biokimia adalah kimia makhluk hidup. Biokimiawan mempelajari molekul dan reaksi kimia
terkatalisis oleh enzim yang berlangsung dalam semua organisme. Biokimia merupakan ilmu
yang mempelajari struktur dan fungsi komponen seluler, seperti protein, karbohidrat, lipid, asam
nukleat, dan biomolekul lainnya. Saat ini biokimia lebih terfokus secara khusus pada kimia
reaksi diperantarai enzim dan sifat-sifat protein.

Biokimia, berasal dari dua kata, yaitu bio (artinya kehidupan) dan kimia. Biokimia dapat
diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang dasar-dasar kimia dari kehidupan. Biokimia juga
dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang zat-zat kimia penyusun tubuh makhluk
hidup, serta reaksi-reaksi dan proses kimia, yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup.
Reaksi dan proses kimia yang berlangsung didalam tubuh makhluk hidup atau didalam sel, kita
namakan metabolisme. Dengan definisi ini dapat dipahami bahwa biokimia mencakup atau
bersinggungan dengan sebagian bahasan dalam biologi sel dan biologi molekuler.

Biokimia diusulkan pertama kali oleh Corl Neuberg pada tahun 1903. Biokimia adalah sains
yang menjelaskan struktur dan fungsional makhluk hidup dalam lingkup kimia. Biokimia
mengarahkan bidang penelitiannya pada struktur, fungsi, dan interaksi biologi pada
makromolekul seperti karbohidrat, lipida (lemak), protein, asam nukleat yang berperan dalam
kehidupan.

Telah dipercaya bahwa segala sesuatu yang hidup adalah berasal darim sesuatu yang tak
hidup. Kemudian, pada tahun 1828 Friedrich Wöhler mempublikasi sebuah karya tentang
sintesis urea yang membuktikan bahwa senyawa organik dapat dihasilkan. Awal mula penelitian
biokimia meliputi fotosintesis, respirasi, metabolisme nitrogen, dan asam nukleat. Secara khusus
penemuan biokimia dijelaskan pada timeline berikut ini:
 Louis Pasteur

Louis Pasteur merupakan saintis terkenal Perancis yang berperan besar pada penemuan
fermentasi dan pentingnya enzim dalam proses tersebut. Louis Pasteur memberikan penjelasan
tentang organisme aerob dan anaerob serta hubungannya dengan fermentasi.

 Emil Fischer

Emil Fischer menemukan bahwa sistem pengikatan enzim dan substrat harus mempunyai
bentuk yang sesuai. Dengan demikian, enzim dan substrat bisa saling mengunci. Pada tahun
1981, Fischer mengelusidasi konfigurasi D-glukosa yang sampai sekarang dipakai dalam
bahasan kimia organik. Fischer juga menemukan cara pemisahan asam amino dari hidrolisat
protein dan struktur primer protein.

 Hans Adolf Krebs

Pada tahun 1932 Hans Krebs dab Kurt Heneleit mengusulkan siklus urea yang merupakan
jalur siklus metabolik pertama yang ditemukan. Pada tahun 1937, Hans Krebs kembali
menemukan siklus asam sitrat.

 Embden, Meyerhof dan Parnas

Jalur glikolitik yang lengkap diusulkan oleh Gustav Embden, Otto Meyerhof, Carl Neuberg,
Jacob Parnas, Otto Wrburg, Gerty Cori, dan Carl Cori. Glikolisis juga sering disebut sebagai
jalur Embden-Meyerhof.

Gerty Cori dan Carl Cori menyandang gelar nobel pada tahun 1947 atas temuan mereka yang
diberi nama siklus Cori.

 James Watson dan Francis Crick

Watson dan Crick mengusulkan model tiga dimensi DNA dan selanjutnya mengusulkan
replikasi DNA. Penemuan ini dinilai sebagai yang terpenting dalam sejarah bioligi karena
mengarahkan pada pengertian fungsi gen dalam konteks molekuler.
 Har Gobind Khorana

Pada tahun 1964 Khorana berhasil mensintesis poliribonukleotida. Polimer tersebut digunakan
sebagai template pada sintesis protein tanpa tanpa sel. Pada tahun 1966 Khoranaand Nirenberg
mengelusidasi kode dan fungsi genetik yang lengkap dari kodon individual untuk
masing0masing asam amino pada sintesis protein.

 Anthoin Lavoisier

Penelitian klasiknya tentang oksidasi dan peranannya oleh oksigen mengarahkannya pada
proses pembakaran dalam tubuh dan menyimpulkan oksigen digunakan dalam reaksi,
karbondioksida terleminiasi dan panas gdihasilkan. Lavoisier juga dikenal sebagai bapak
biokimia modern.

2.1 Peranan Biokimia dalam kehidupan sehari-hari

Dalam perkembangannya, biokimia telah mengalami pekembangan yang begitu pesat


dalam beberapa tahun ini, dengan berbagai penelitian yang telah dilakukan sudah banyak hasil
yang bisa dirasakan manusia dalam kehidupan kita sehari-hari, beberapa bidang yang merasakan
dampak dari biokimia ini diantaranya :

A. Penerapan biokimia dalam bidang kesehatan

Dengan dimanfaatkannya biokimia dalam bidang kesehatan kita dapat dapat memahami
kesehatan dan memilihara kesehatan kita agar terhindar dari berbagai penyakit yang ada. Jika
kita sudah terkena penyakit kita juga bisa memahami dan melakukan penanganan suatu penyakit
secara efektif. Selain itu Biokimia juga dapat menjelaskan hal-hal dalam bidang farmakologi dan
toksikologi karena dua bidang ini berhubungan dengan pengaruh bahan kimia dari luar terhadap
metabolisme. Lalu dalam kasus Obat-obatan biasanya mempengaruhi jalur metabolik tertentu,
misalnya antibiotik penisilin dapat membunuh bakteri dengan menghambat pembentukan
polisakarida pada dinding sel bakteri. Dengan demikian bakteri akan mati karena tak dapat
membentuk dinding sel. Selain itu manfaat dari biokimia dalam bidang kesehatan antara lain :

1. Hasil penelitian biokimia turut menentukan diagnosis, prognosis dan pengobatan


penyakit.
2. Pendekatan biokimia sering menjadi unsur fundamental untuk menjelaskan sebab
penyakit dan merancang terapi yang tepat.
3. Penggunaan berbagai pemeriksaan biokimia laboratorium secara bijaksana
merupakan komponen integral dalam penegakan diagnosis dan pemantauan hasil
terapi.
B. Penerapan Biokimia dalam bidang pertanian

Beberapa contoh penerapan Biokimia dalam bidang pertanian diantaranya adalah dalam
proses penggunaan pestisida. Pada umumnya pestisida bekerja dengan jalan menghambat
enzim yang bekerja pada hama atau organisme tertentu. Dalam kasus ini biokimia berperan
dalam meneliti mekanisme kerja pestisida tersebut sehingga dapat meningkatkan selektivitasnya
dan dengan demikian dapat dicegah dampak negatif terhadap lingkungan hidup yang dapat
ditimbulkannya. Selain itu peningkatan kualitas produk dalam bidang pertanian dan peternakan
tak bisa lepas pula dari peran biokimia karena dengan biokimia kita dapat mewujudkan dan
menerapkan hasil-hasil penelitian dalam bidang genetika. Rekayasa genetika pada waktu ini
telah banyak dilakukan dan hasil yang diberikan cukuplah memusakan.

Selain contoh diatas manfaat biokimia dalam bidang pertanian adalah :

1. Peningkatan kualitas dan kuantitas produk pertanian.


2. Pengetahuan tentang reaksi-reaksi yang terjadi dalam tanaman.
3. Mengenal tumbuhan berdasarkan tipr fotosintesis
4. Keterkaitan Biokimia dengan Ilmu Lain
5. Pengetahuan tentang mekanisme resistensi organisme pengganggu tanaman.

Dengan mempelajari biokimia kita mengetahui tentang reaksi-reaksi kimia penting yang
terjadi dalam sel. Hal ini berarti kita dapat memahami proses-proses yang terjadi dalam tubuh.
Dengan demikian diharapkan kita akan mampu menghindari hal-hal dari luar yang akan
mempengaruhi proses dalam sel-sel tubuh, misalnya kita akan dapat mengatur makanan yang
akan kita konsumsi sehingga kita memperoleh manfaat dari makanan secara optimal. Contoh lain
kita akan mampu menghindari dampak dari suatu lingkungan yang tercemar oleh limbah yang
membahayakan kesehatan.

C. Hubungan Biokimia dengan Status Gizi


Pemeriksaan biokimia dalam penilaian status gizi memberikan hasil yang lebih tepat dan
objektif daripada menilai konsumsi pangan dan pemeriksaan lain. Pemeriksaan yang sering
digunakan adalah teknik pengukuran kandungan berbagai gizi dan substansi kimia lain dalam
darah dan urine. Adanya parasit dapat diketahui melalui pemeriksaan feses, urine, dan darah
(Ningtyias, 2010).

D. Pengertian Penentuan Status Gizi Secara Biokimia

Penentuan status gizi secara biokimia/laboratorium terdiri dari pemeriksaan status biokimia
dalam tubuh dan tes fungsional/fisiologis. Pada pemeriksaan status biokimia dalam tubuh diukur
kandungan nutrien dalam cairan dan jaringan tubuh. Tes yang dipilih merefleksikan nutrien total
dalam tubuh atau ukuran jaringan dalam tubuh (Ningtyias, 2010).

Tes fungsional/fisiologis bertujuan untuk mengukur fungsi spesifik organ tubuh yang
terganggu karena kekurangan nutrien. Tes ini lebih signifikasi jika dibandingkan dengan
pemeriksaan status biokimia dalam tubuh. Tes fungsional/fisiologis dibagi menjadi tes fungsi
biokimia dan tes psikologis (Ningtyias, 2010).

E. Pemecahan masalah kekurangan gizi

Biokimia mempunyai peranan dalam memecahkan masalah gizi, penyakit-penyakit akibat


dari kurang gizi terutama pada anak-anak. Adapun salah satu penyebab dari kekurangan gizi
adalah asupan makanan, infeksi penyakit. Seperti halnya yang telah di jelaskan di atas dengan
mengetahui reaksi-reaksi apa saja yang terjadi dalam tubuh kita, kita dapat mengatasi
kekurangan gizi dan kita akan dapat mengatur makanan yang akan kita konsumsi sehingga kita
memperoleh manfaat dari makanan secara optimal. Serta kita mampu menghindari dampak dari
suatu lingkungan yang tercemar oleh limbah yang membahayakan kesehatan.

F. Penerapan biokimia dalam farmakologi obat

Biokimia juga dapat menjelaskan hal-hal dalam bidang farmakologi dan toksikologi karena
dua bidang ini berhubungan dengan pengaruh bahan kimia dari luar terhadap metabolisme. Obat-
obatan biasanya mempengaruhi jalur metabolik tertentu, misalnya antibiotik penisilin dapat
membunuh bakteri dengan menghambat pembentukan polisakarida pada dinding sel bakteri.
Dengan demikian bakteri akan mati karena tak dapat membentuk dinding sel.
Contoh penerapan biokimia

Berikut contoh-contoh produk penerapan biokimia, yaitu :

a. Nata De Coco

Nata De Coco dibuat dari limbah air kelapa yang bisa menjadi salah satu bentuk minuman segar
menyerupai agar-agar atau yang jelly yang sudah dikenal lama di Indonesia. Kunci utama
pembuatan Nata De Coco dan bentuk Nata yang lainnya adalah berkat adanya
bakteri acetobacterxylinum.

b. Tempe

Proses pembuatannya dengan cara fermentasi dari kacang kedelai atau kacang-kacang
yang lainnya yang dapat difermentasikan Rhizopus oligosporus. Tempe merupakan makanan
alami yang baik untuk kesehatan.

c. Keju

Mikroorganisme yang digunakan untuk membuat keju adalah kelompok bakteri asam
laktat yang berfungsi memfermentasi laktosa dalam susu menjadi asam laktat. Bakteri asam
laktat yang biasa digunakan adalah Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus lactis, dan
Streptococcus.

d. Susu beruang

Susu beruang merupakan contoh produk penerapan biokimia. Susu beruang


menngandung kalori lengkap, mengandung banyak protein, vitamin dan lemak sehingga baik
untuk pertumbuhan dan menjaga kesehatan. Susu berunag sebenarnya bukan diperah dari susu
beruang, melainkan susu sapi yang disterilkan.

e. Yoghurt

Pembuatan yoghurt diawali dengan pasteurisasi susu, kemudian sebagian besar lemak
dibuang. Mikroorganisme yang digunakan adalah bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus camemberti. Kedua bakteri tersebut ditambahkan pada susu dengan
jumlah yang sama, kemudian disimpan pada suhu 95oC selama 5 jam. Penyimpanan ini
menyebabkan terjadinya aktivitas bakteri sehingga mengakibatkan turunnya pH menjadi 4,0.
f. Kecap

Kecap merupakan makanan fermentasi dengan bahan baku kedelai. Mikroorganisme


yang berperan dalam pembuatan kecap adalah Aspergillus wentii.

2.2 Biokimia Tanaman

Biokimia tanaman merupakan studi tentang molekul dasar kehidupan pada tanaman yang
meliputi struktur, fungsi, jenis dan reaksi pembentukan dan perombakan molekul dasar tersebut.
Proses ini mempunyai inti mengkonversi substrat menjadi produk melalui reaksi yang dikatalis
oleh enzim.

Proses biokimia pada tanaman diawali dengan pembentukan enzim yang kemudian diikuti
dengan metabolisme karbohidrat, metabolisme asam amino, energi molekul, metabolisme lipid,
metabolisme asam nukleat sampai dengan sintesis protein.

Biokimia tanaman adalah ilmu yang mempelajari mengenai berbagai dasar kimia dan
rekasinya pada kehidupan berseta interaksi molekul didalam sel makhluk hidup yang meliputi
struktur dan fungsi komponen seluler seperti karbohidrat, lipid, protein, penyusun inti sel dan
biomolekul lainnya.

Reaksi dalam biokimia tanaman disebut metabolisme yang merupakan sebuah aktivitas sel
yang terorganisasi dan memiliki tujuan serta mancangkup berbagai kerja sama dari sistem multi
enzim.

Tanaman akan mengalami rekasi biokimia dalam proses metabolisme primer dengan
membentuk dan mengurangi produk kimia ketika terjalin hubungan dengan makhluk hidup
lainnya. Dengan mempelajari struktur senyawa dan rekasi yang terjadi didalamnya, sifat umum
organisme hidup dapat dijelaskan secara rinci.

a. Ruang Lingkup Biokimia Tanaman

Ruang lingkup biokimia meliputi studi tentang hal-hal sebagai berikut;

1) Susunan kimia sel


2) Sifat senyawa tersebut serta reaksi kimia yang terjadi dalam sel
3) Senyawa-senyawa yang menunjang aktivitas organisme hidup dan energi yang dihasilkan
Dalam biokimia tanaman senyawa tersebut dapat digambarkan dengan molekul kompleks
utama dalam tubuh tanaman yang meliputi RNA dan DNA, protein, polisakarida dan lipid.

RNA dan DNA merupakan materi genetik yang dapat ditularkan kepada setiap generasi.
Materi ini sangat penting dalam tubuh tanaman yang salah satunya dapat berkaitan dengan
pembentukan karakteristik tanaman. Kemudian protein adalah senyawa penting dalam
metabolisme.

Metabolisme merupakan inti dari biokimia. Protein pada tumbuhan terdapat hampir pada
seluruh bagian tubuh tumbuhan. Tumbuhan menyerap unsur hara dalam tanah dan disalurkan
keseluruh bagian tanaman sehingga sampai ke daun dan membentuk protein serta melakukan
perombakan atau katabolisme.

Pada tumbuhan, protein dapat dilihat sebagai kandungan nitrogen pada tanaman. Nitrogen
merupakan unsur dominan dalam pertumbuhan tanaman terutama pada pembentukan sel,
jaringan dan organ tanaman. Berkaitan dengan hal tersebut, protein merupakan senyawa yang
berpengaruh dalam perombakan yang berkaitan dengan metabolisme sebagai inti proses biokimia
pada tanaman.

Polisakarida merupakan molekul karbohidrat yang tersusun atas rantai monosakarida yang
menghasilkan ikatan glikosidik. Pada tumbuhan, polisakarida terdapat beberapa jenis yang
dengan fungsi yang berbeda. Polisakarida dapat terbentuk sebagai glukosa pada pati dan
glikogen sebagai cadangan energi.

Selain itu jenis lain polisakarida adalah selulosa dan kitin yang berkaitan dengan kebutuhan
makhluk hidup lain seperti hewan. Senyawa selanjutnya adalah lpid sebagai salah satu makro
molekul penting berperan dalam proses biokimia yang dirombak menjadi cadangan lemak dan
minyak dalam biji sebagai sumber energi dan penyimpanan.

b. Peranan Biokimia Tanaman

Peranan biokimia tanaman erat kaitannya dengan kegiatan pertanian. Hal ini dikarenakan
pertanian merupakan kegiatan yang berkaitan langsung dengan tanaman. Biokimia tanaman
memiliki peran antara lain:

a) Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk tanaman


Melalui pengetahuan mengenai proses buokimia pada tanaman dapat menunjang
kualitas dan kuantitas dari produk tanaman tersebut. Dalam hal ini manusia sangat
diuntungkan apabila memahami betul bagaimana memaksimalkan potensi produk
tanaman melalui perbaikan atau penyediaan lingkungan yang tepat berdasarkan ilmu
biokimia yang diketahui.
Tanaman akan menjalankan prosesnya tanpa kekurangan suatu unsur dan dalam
kondisi lingkungan mendukung sehingga proses kimia dapat terjadi sempurna pada
tanaman yang dapat mendorong kualitas dan kuantitas pada tanaman tersebut.
b) Pengetahuan tentang reaksi yang terjadi dalam tanaman
Pentingnya pengetahuan mengenai apa saja proses yang terjadi didalam tanaman
dapat menjadi perhatian khusus agar pertumbuhan tanaman dapat maksimal.
Pengetahuan tentang reaksi ini dapat diperoleh dengan mempelajari biokimia
tanaman yang dapat memberikan informasi tepat sehingga pengetahuan yang
diperoleh dapat dibuktikan serta menambah wawasan mengenai proses kimia pada
tanaman.
c) Mengenal tumbuhan berdasarkan tipe fotosintesis
Ruang lingkup biokimia tanaman dapat mencakup struktur dan fungsi molekul
pada tanaman yang salah satunya berkaitan dengan fotosintesis. Fotosintesis
merupakan proses penting pada tanaman yang melibatkan banyak molekul besar
dalam tubuh tanaman.
Melalui biokimia tanaman, dapat diketahui karakter tumbuhan berdasarkan tipe
fotosintesisnya sehingga manusia dapat mengadaptasikan lingkungan tumbuh serta
kebutuhan penting lainnya yang berkaitan langsung dengan tumbuhan tersebut.
d) Pengetahuan tentang mekanisme resistensi organisme penganggu tanaman
Proses kimia pada tanaman jika diketahui dengan baik dapat digunakan juga
sebagai pengetahuan dalam mengatasi ketahanan organisme penganggu pada
tanaman. Pada dasarnya organisme penganggu yang resisten terjadi karena adanya
mutase gen dalam orgnaisme tersebut sehingga tindakan penanganan yang terjadi
kurang berpengaruh.
Melalui pengetahuan mengenai proses kimia pada tanaman dapat membantu
dalam mengetahui mekanisme resistensi yang terjadi pada organisme penganggu
dengan menganalisis bagaimana resistensi itu terbentuk dengan memperhatikan
proses kimia pada tanaman.
Dalam hal ini biokimia tanaman telah berperan dalam memahami dan menangani
penanganan terhadap organisme pengganggu secara efektif.
c. Keterkaitan biokimia dengan ilmu lainnya

Biokimia merupakan cabang ilmu yang memiliki keterkaitan dengan ilmu lainnya seperti
dalam bidang farmasi maupun pertanian. Sejatinya biokimia terdiri dari aspek kimia dan biologi
yang dapat dengan mudah dipelajari. Peranan biokimia dalam ilmu lainnya dapat membantu
memecahkan permasalahan yang ada atau dengan kata lain dpaat menjadi solusi dari suatu
masalah.

Hal tersebut banyak terlihat dari bidnag farmasi khususnya obat obatan yang mengandalkan
bahan tanaman untuk melawan organisme merugikan seperti jamur. Dalam hal ini reaksi kimia
pada tanaman yang membentuk bahan aktif dalam bentuk antibodi dapat digunakan dalam
menangkal serangan organisme merugikan tersebut. Dan dalam bidang pertanian dapat dilihat
dari mekanisme kerja pestisida.

d. Contoh Biokimia Tanaman

Contoh dari penerapan biokimia tanaman antara lain adalah sebagai berikut;

a) Mekanisme kerja pestisida

Mekanisme kerja pestisida dalam meningkatkan selektivitas pada tanaman. Tanaman akan
merepson cepat dan beradaptasi melalui proses kimia yang terjadi dalam tubuhnya sehingga
pestisida tidak banyak menimbulkan kerusakan dan dapat menjadi racun bagi organisme
penganggu.

Peristiwa seperti ini terjadi pada mekanisme pestisida sistemik yang dapat etrserap kedalam
jaringan tanaman. Adanya pestisida pada jaringan tidak menganggu proses kimia yang terjadi
dan molekul dalam tanaman dapat langsung menyesuaikan sehingga tidak mengacaukan
metabolisme tanaman. Bahan aktif dari pestisida akan bersifat racun bagi organisme pengganggu
namun tidak menjadi racun bagi tanaman tersebut.

b) Kultur jaringan
Contoh lainnya yaitu teknologi kultur jaringan yang memberikan manfaat salah satunya
meningkatkan kualitas tanaman. Kultur jaringan yang dalam pelaksanaannya terdapat manipulasi
genetika pada tanaman tidak menimbulkan dampak yang buruk pada tanaman.

Melalui langkah dan perlakuan khusus pada tanaman, akan terjadi pembentukan sifat genetic
dengan kualitas baik pada tanaman akibat respon biokimia yang terjadi pada tanaman tersebut.
Contoh dari peristiwa biokimia pada tanaman dalam kultur jaringan memberikan keuntungan dan
manfaat yang besar bagi manusia yang memanfaatkannya maupun bagi tanaman itu sendiri.

c) Rekayasa genetika

Rekayasa genetika juga dapat menjadi salah satu contoh menarik yang melibatkan proses
biokimia tanaman. Salah satu kegiatannya dapat dilakukan melalui persilangan tanaman.
Persilangan tanaman dengan cara mengawinkan dua varietas tanaman berbeda untuk
menghasilkan individu baru hasil persilangan tersebut menyebabkan proses biokimia dalam
tubuh tanaman mengalami perubahan yang menguntungkan tanaman.

Proses ini terjadi apda saat tanaman disilangkan dan setelah menghasilkan individu baru
maka proses kimia akan berjalan normal dan selalu menyokong pertumbuhan tanaman hasil
persilangan tersebut. Tanaman hasil persilangan biasanya akan memiliki sifat genetic tanaman
yang lebih baik gabungan dari kedua tetuanya serta kebanyakan lebih berkualitas.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Biokimia merupakan salah satu dasar ilmu dari ilmu kimia. Biokimia ini berasal dari
kata Yunani bios ” kehidupan” dan chemis “kimia” yang sering diartikan sebagai ilmu
yang mempelajari dasar kimia kehidupan.Beberapa peranan biokimia dalam kehidupan
sehari-hari yaitu :
1. Peranan dalam bidang kesehatan
2. Peranan dalam bidang pertanian
3. Penerapan biokimia dalam masalah gizi
4. Penerapan biokimia dalam farmakologi obat
Penerapan biokimia sudah menjadi hal familiar kita jumpai dalam kehidupan sehari-
hari. Penerapan biokimia banyak dipergunakan dalam berbagai bidang baik itu
pertanian, pertambangan, hingga kedokteran. Berikut contoh-contoh produk
penerapan biokimia, yaitu:
a. Nata De Coco
b. Keju
c. Kecap
d. Susu beruang
e. Yoghurt
f. Tempe
A. Ruang lingkup biokimia tanaman :
1) Susunan kimia sel
2) Sifat senyawa tersebut serta reaksi yang terjadi didalam sel
3) Senyawa yang menunjang aktivitas organisme hidup dan energi yang
dihasilkan.
B. Peranan Biokimia Tanaman
a) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pada tanaman
b) Pengetahuan tentang reaksi yang terjadi dalam tanaman
c) Mengenal tumbuhan berdasarkan tipe fotosintesis
d) Pengetahuan tentang mekanisme resistensi organisme penganggu tanaman
C. Contoh biokimia tanaman
a. Mekanisme kerja pestisida
b. Kultur jaringan
c. Rekayasa genetik
DAFTAR PUSTAKA

https://dosenpertanian.com/biokimia-tanaman/ diakses pada senin 2 September 2019 pada 13


:00 Wib

https://islamiardela.wordpress.com/2014/04/30/biokimia-http://alatkimia.com/biokimia diakses
pada senin 2 september 2019 pada 12: 30 Wib

https://firdaayuwinarti95.wordpress.com/2014/03/30/penerapan-aspek-biokimia Diakses pada


selasa 3 september 2019 pada 15:40 wib

httlap://yud-susanto.blogspot.com/2010/01/peran-biokmia-dalam-kehidupan.html diakses pada


selasa 3 september 2019 pada 12:12 Wib

https://firdaayuwinarti95.wordpress.com/2014/05/18/31/ Diakses pada senin 2 september 2019


pada 17:37 Wib
http://darmawanpertanian10101994.blogspot.co.id/2014/04/manfaat-biokimia diakses pada senin
2 septe,ber 2019 pada 14 :22 wib
Soal Dan Pertanyaan Ruang Lingkup Biokimia Kelompok 1

1.Apa Fungsi dari Enzim diastase??? (ANGELI 06)

Jawab : Untuk Mengubah Karbohidrat Kompleks menjadi yang lebih sederhana

2.Sekarang Kultur jaringan sudah ada,tetapi kenapa masih ada banyak yang kekurangan
gizi?sementara biokimia berperan dalam pemecahan masalah kekurangan gizi?? (LEO 16)

Jawab : Berikut beberapa fungsi kultur jaringan ;

• Untuk memperbanyak tanaman secara vegetatif

• Untuk pemuliaan tanaman dan menghasilkan tanaman dengan genetic baru yang sudah
diperbaiki dengan pencampuran jenis

• Untuk mempelajari fisiologi tanaman dan hubungannnya dengan penyakit tanaman

• Untuk mempelajari biokimia tanaman, yaitu untuk memperoleh senyawa metabolit


sekunder (nikotin, gosipol, steroid dan lain sebagainya).

• Menghasilkan tanaman baru dengan cepat

Jadi kultur jaringan itu tidak berfungsi untuk dpat memecahkan masalah gizi Karena seperti yang
kita tahu Kultur Jaringan Hanya dapat memperbanyak tanaman dan tanamaanyya pun
tertentu.Kita juga Tahu bahwa salah satu penyebabab kekurangan gizi adalah asupan makanan
dan infeksi penyakit.

Jadi Kita dapat mengatasi kekurangan gizi dengan mengatur makanan yang akan mita
konsumsi secara optimal.

3.Mengapa dikatakan bahwa reaksi biokimia itu sangat unik, spesifik, terorganisasi dan
terkontrol? ( CHANDRO 37 )

Jawaban :
1. sel tidak akan menguraikan glukosa untuk melepaskan energi dalam bentuk ATP apabila
konsentrasi ATP sel cukup untuk aktifitas seluler.

2. karena melibatkan multienzim dan interkoneksi antar senyawa maka enzim dapat
diregulasi/diatur artinya suatu produk metabolisme dapat terbentuk jika suatu enzim kunci
dihambat aktivitasnya

3. reaksi kimia dalan sel dikontrol melalui mekanisme molekuler yaitu melibatkan proses
biosignaling dan ekspresu genetik dimana inti sel meregulasi proses seluler yang terjadi termasuk
reaksi-reaksi biokimia.

4.Apa tujuan utama kita mempelajari biokimia? (ALFON 138)

Jawab :

Tujuan utama mempelajari biokimia adalah untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif
pada tataran molekuler, tentang berbagai proses kimia yang berlangsung di dalam tubuh makhluk
hidup. Dengan demikian dapat pula dipahami apabila biokimia juga memiliki ketumpang-
tindihan yang cukup besar dengan fisiologi, sebab fisiologi mempelajari berbagai proses dalam
tubuh makhluk hidup, yang pada tataran molekuler tentu saja merupakan cakupan biokimia.

5. Apa peranan biokimia dalam sayuran? ( JOSHUA 135)

Jawab :

Peranan biokimia dalam sayurab berpengaruh terhadap karakteristik komoditas sayuran yang
meliputi respirasi, transpirasi, perubahan warna, perubahan tekstur, dan perubahan cita rasa. Fase
hidup sayuran yaitu diawali dengan proses perkembangan dengan terbentuknya organ yang
dapat dimakan. Kemudian berlanjut pada periode yang memasuki daya guna maksimum hingga
dapat dikonsumsi. Secara garis besar komponen kimia pada sayuran terdiri dari : air, karbohidrat,
protein, vitamin dan mineral, serta sedikit lipid. Buah dan sayur mengandung air yang cukup
tinggi, berkisar antara 80 -- 90%. Karbohidrat dalam bentuk fruktosa dan glukosa banyak
dijumpai pada kelompok buah, sedangkan pati dijumpai pada sayuran yang berasal dari umbi.
Buah dan sayur mengandung protein dan asam amino yang relatif cukup rendah sehingga tidak
diposisikan sebagai sumber protein bagi manusia. Komponen kimia yang penting pada sayuran
adalah pigmen sebagai komponen pembentuk warna, asam-asam organik bersama-sama dengan
karbohidrat sebagai komponen pembentuk cita rasa serta aroma buah dan sayur. Komponen
penting penting lainnya adalah komponen pembentuk dinding sel, seperti protopektin, sellulosa,
hemisellulosa dan lignin, yang secara khusus berhubungan dengan struktur sayuran.

Ditinjau dari segi nutrisi, pada sayuran lebih banyak dihubungkan dengan peranannya
sebagai sumber vitamin, mineral-mineral baik makro dan mikro, serta sumber serat. Dalam
perkembangannya dewasa ini, meskipun sebagian sudah diketahui sejak lama, telaah tentang
hubungan pada sayuran dengan kesehatan semakin luas dari peranannya sebagai sumber nutrisi
vitamin dan mineral. Peran kelompok fitokimia antioksidan, fitosterol (plant sterol) dan serat
mendapat perhatian yang semakin tinggi jika dihubungkan dengan kesehatan. Salah satu bahan
kandungan sayuran sudah pasti terdiri dari komponen senyawa kimia yang menyusunnya, antara
lain lemak, protein, air, karbohidrat, vitamin dan sebagainya. Sayuran sangat terkenal memiliki
kandungan vitamin yang tinggi. Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan
tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan
aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena
penyakit pada tubuh kita.

Anda mungkin juga menyukai