PERCOBAAN 1
PEMBAGI TEGANGAN DAN ARUS
Oleh :
HAQI BAIHAQI N.M.P.Y 21060118110001
MELIAWAN NUR HIDAYAT 21060118120005
M. LUTHFI IZZULHAQ 21060118130080
KELOMPOK 22
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
PERCOBAAN 1
Dua elemen sejajar yang harganya sama, maka arus akan dibagi sama besar.
Elemen sejajar dengan harga yang berbeda, semakin kecil hambatan maka akan
semakin besar arus masukan yang lewat.
1.2.2 Rangkaian Jembatan Seimbang
Jembatan Wheatstone seimbang dipakai untuk memperoleh ketelitian dalam
melaksanakan pengukuran terhadap suatu tahanan yang nilainya relatif sangat kecil.
Rangkaian ini dibentuk oleh empat buah resistor yang merupakan segiempat A-B-
C-D dalam hal rangkaian ini dihubungkan dengan sumber tegangan dan sebuah
galvanometer nol. Sehingga berlaku RA.RC = RB.RD.
Cara kerja rangkaian jembatan wheatstone yaitu sirkuit listrik dalam 4 tahanan
dan sumber tegangan yang dihubungkan melalui 2 titik diagonal pada kedua
diagonal yang lain, yang mana galvanometer ditempelkan.
Contoh :
10k Ω
8,2k Ω 8,2k Ω
5V
8,1k Ω 8,1k Ω
10k Ω
3,3k Ω 2k Ω
1,5k Ω
5V
2k Ω 4,7k Ω
4. Atur R5 hingga Ix=0 atau ubahlah komposisi R2, R3, dan R4 sehingga
diperoleh Ix=0.
5. Periksalah sekali lagi rangkaian Anda dan konsultasikan kepada asisten
sebelum catu daya dihidupkan.
6. Ukur dan catat tegangan masing-masing tahanan.
E (R 4 − R 3 )
Ix = dengan R 2 = R 5 = R
(R + 2R)(R 3 + R 4 )(2R 4 R 3 )
1.6 Data Percobaan
Hambatan Hambatan
No Tegangan (V)
Tertera (ohm) Terukur (ohm)
1 R1 = 10 k ±5% R1 = 9,95 k VR1 = 2,68
2 R2 = 8,2 k ±5% R2 = 8,06 k VR2 = 1,08
3 R3 = 8,2 k ±5% R3 = 10,06 k VR3 = 1,35
4 R4 = 8,13 k ±5% R4 = 10,04 k VR4 = 1,08
5 R5 = 8,1 k ±5% R5 = 8,04 k VR5 = 1,08
Rtotal = 9,04 k VAB = 0
1.6.3 Rangkaian Jembatan Tak Seimbang
Tabel 1.3 Data Hasil Pengukuran Rangkaian Jembatan Tak Seimbang
Hambatan Hambatan
No Tegangan (V)
Tertera (ohm) Terukur (ohm)
1 R1 = 10 k R1= 9,82 k 3,96
2 R2 = 3,3 k R2 = 3,24 k 0,75
3 R3 = 2 k R3 = 1,93 k 0,40
4 R4 = 2 k R4 = 1,94 k 0,37
5 R5 = 4,7 k R5 = 4,60 k 0,78
6 R6 = 1,5 k R6 = 1,50 k 0,03
Rtotal = k VAB = 0,3
= 3,068 k Ω
R Paralel 2:
R Seri 2:
Rseri 2 × R2
= R3 + Rparalel 1 =
Rseri 2 + R2
= 8,2 k Ω + 3,068 k Ω =
11,268 k × 10 k
11,268 k + 10 k
= 11,268 k Ω
= 5,298 k Ω
R total: R1 + Rparalel 2
= 5,6 k Ω + 5,298 k Ω = 10, 898 k Ω
Untuk mendapatkan Rtotal, pertama Rseri1 dihitung dengan
menjumlahkan R5 dan R6, kemudian Rparalel1 dihitung dengan mengalikan
Rseri1 dan R4 yang kemudian dibagi dengan penjumlahan antara Rseri1 dan
R4, lalu Rseri2 dihitung dengan menjumlahkan R3 dan Rparalel1, selanjutnya
Rparalel2 dihitung dengan mengalikan Rseri2 dan R2 yang kemudian dibagi
dengan hasil penjumlahan dari Rseri2 dan R2. Rtotal didapat lewat
penjumlahan antara R1 dan Rparalel2 dan didapatkan hasil Rtotal = 10,898 kΩ.
VR1 2,46V
IR1 = = = 4,47 × 10−4 A
R1 5,5 k Ω
VR2 2,65 V
IR2 = = = 2,70 × 10−4 A
R2 9,8 k Ω
VR3 1,44 V
IR3 = = = 1,78 × 10−4 A
R3 8,1 k Ω
VR4 1,21 V
IR4 = = = 0,68 × 10−4 A
R4 17,7 k Ω
VR5 1,08 V
IR5 = = = 1,09 × 10−4 A
R5 9,9 k Ω
VR6 0,13 V
IR6 = = = 1,30 × 10−4 A
R6 1,0 k Ω
Nilai arus pada setiap titik pengukuran dapat diketahui dengan membagi
nilai tegangan hasil pengukuran dengan tahanan hasil pengukuran. Arus hasil
pembagian tersebut lalu dibulatkan ke dua angka penting di belakang koma.
Contoh untuk mencari nilai arus yang melalui R6 berdasarkan pengukuran
maka dapat dihitung dengan membagi nilai VR6 hasil pengukuran dengan R6
hasil pengukuran sehingga diperoleh IR6 = VR6
R6
=
0,13 V
1,0 k Ω
= 1,30 × 10−4 A
2.5 2.2
2.7
2.5 1.77
2 1.62
1.5
0.99
1 1.45
1.23
1.1
0.5 0.1
0
R1 R2 R3 R4 R5 0.15
R6
Terhitung Terukur
0.3 0.3
0.27
0.2 0.2
0.178
0.109 0.13
0.1 0.1 0.1 0.1
0.068
0
R1 R2 R3 R4 R5 R6
Terhitung Terukur
Dari Tabel 1.5, dapat dibandingkan bahwa nilai Tegangan pada titik BC Commented [v4]: gausah di bold, nomor table salah
antara hasil pengukuran dan perhitungan adalah sama yaitu sama-sama bernilai
0 volt. Kondisi ini tercapai karena ditunjang dengan kondisi alat hitung yang
masih bagus.
= 1,320 k Ω
R1 = 9,82 kΩ R4 = 1,94 kΩ
Vp = 3,96 V Vp = 0,37
I1 = VPengukuran/R I4 = VPengukuran/R
= 3,96 /9,82 = 0,37/1,94
= 0,40 mA = 0,19 mA
R2 = 3,24 kΩ R5 = 4,60 kΩ
Vp = 0,75 V Vp = 0,78 V
I2 = VPengukuran/R I5 = VPengukuran/R
= 0,75/3,24 = 0,78/4,60
= 0,23 mA = 0,17 mA
R3 = 1,93 kΩ R6 = 1,50 kΩ
Vp = 0,40 V Vp = 0,03 V
I3 = VPengukuran/R I6 = VPengukuran/R
= 0,40/1,93 = 0,03/1,50
= 0,20 mA = 0,02 mA
V1 = 0,40 mA x 10 kΩ V4 = 0,19 mA x 2 kΩ
= 4,00 V = 0,38 V
= 1,08 V = 0,34 V
= 0,66 V = 0,03 V
Tabel 1.7 Perbandingan Data Tegangan Hasil Pengukuran dan Hasil Perhitungan Pada
Rangkaian Jembatan Tak Seimbang
Terhitung Terukur