45
Pada Yayasan Masjid Al Falah Bogor
Printed by:
Nama : Cevanny Yusnita
Nim : 20170420314
Kelas :C
Oleh : Hurriyaturrohman
ABSTRAK
Adanya tuntutan atas akuntabilitas dan transparansi pada sektor publik serta pentingnya
laporan keuangan yang disusun oleh organisasi nirlaba, maka pembahasan secara mendalam
mengenai laporan keuangan yang mengacu pada PSAK No. 45 perlu untuk dianalisis secara
lebih mendalam lagi. Obyek penelitian ini adalah Yayasan Masjid Al Falah Bogor. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyusunan, bentuk, dan isi laporan keuangan
pada yayasan dengan mengacu pada ketentuan-ketentuan PSAK No. 45. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (1) Yayasan belum mempunyai pedoman struktur organisasi yang
memisahkan pembagian wewenang, dan tanggung jawab. (2) Laporan keuangan telah
disajikan sesuai dengan PSAK No. 45, namun terdapat sebagian akun yang belum disajikan
sesuai dengan PSAK No. 45 yaitu klasifikasi aset bersih. (3) Pengakuan kerugian piutang
diakui secara langsung.
Organisasi sektor publik saat ini istilah yang asing didengar oleh masyarakat
dituntut untuk mampu mengefisienkan saat ini. Menurut Pasal 1 ayat (1)
biaya ekonomi maupun biaya sosial yang Undang-Undang No. 16 tahun 2001
dikeluarkan untuk suatu aktivitas yang tentang yayasan adalah badan hukum yang
dilakukan. Berbagai tuntutan tersebut terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan
ilmu yang dibutuhkan untuk membantu tertentu dibidang sosial, keagaaman, dan
yang saat ini dikenal oleh masyarakat masyarakat cenderung memilih bentuk
pajak. Kegiatan-kegiatan yang pada Keputusan yang telah diambil tidak hanya
lain adalah memberikan santunan kepada yang ada di yayasan, namun juga pihak-
orang-orang yang sedang menderita suatu oleh yayasan adalah dengan cara
anak yang berasal dari golongan tidak mempublikasi laporan keuangannya setiap
dari organisasi nirlaba. Seperti halnya maupun untuk meningkatkan mutu pada
organisasi laba, organisasi nirlaba juga yayasan itu sendiri. Organisasi nirlaba
kepada masyarakat maka yayasan juga Dengan adanya organisasi nirlaba ini, maka
dituntut untuk dapat menyusun laporan disusunlah PSAK atau Pernyataan Standar
keuangan yang sesuai dengan aturan atau Akuntansi No. 45. Di dalam PSAK No. 45
standar yang telah ada. Dijaman globalisasi diatur mengenai bagaimana bentuk format
arus kas serta catatan atas laporan masyarakat, hal ini meliputi teknik dan
keuangan. Standar ini juga mengatur analisis akuntansi yang digunakan oleh
akuntabilitas dan transparansi pada sektor pada wilayah publik. Menurut Bastian
yang disusun oleh organisasi nirlaba, maka publik sebagai mekanisme teknik dan
pembahasan secara mendalam mengenai analisis akuntansi yang diterapkan pada
laporan keuangan yang mengacu pada PSAK
pengelolaan dana masyarakat di lembaga-
No. 45 perlu untuk dianalisis secara lebih
lembaga tinggi negara dan departemen-
mendalam lagi. Untuk itu perlu dilakukan
departemen di bawahnya, pemerintah
penelitian lebih mendalam bagaimanakah
daerah, BUMN, BUMD, LSM, dan
penerapan PSAK No. 45 dalam pelaporan
yayasan sosial, maupun pada proyek-
keuangan Yayasan Masjid Al Falah. Tujuan
proyek kerja sama sektor publik serta
dari penelitian ini untuk mengetahui
swasta.
penyusunan, bentuk, dan isi laporan
Ruang lingkup akuntansi sektor
keuangan pada Yayasan Masjid Al
publik menurut (Bastian, 2010:4) meliputi
Falah dengan mengacu pada ketentuan-
lembaga-lembaga tinggi negara dan
ketentuan PSAK No. 45.
departemen-departemen di bawahnya,
publik mencakup beberapa bidang utama atau menjual barang dan jasa dengan
yakni: (a) akuntansi pemerintah pusat, (b) maksud untuk memperoleh laba dan
partai politik, (d) akuntansi LSM, (e) yang dikehendaki oleh para pemilik. (3)
pendidikan, (g) akuntansi kesehatan, (h) organisasi yang menyediakan dan menjual
pengertian suatu kesatuan dari sekelompok macam, yaitu profit organization dan non
demi suatu tujuan tertentu. Tujuan tersebut pengelompokkan diatas maka organisasi
dapat bersifat kualitatif maupun kuantitatif sektor publik dapat dikategorikan sebagai
yang dapat dibagi lagi menjadi tujuan yang non profit organization.
financial. Tujuan dari setiap organisasi definisi organisasi nirlaba adalah lembaga
menurut (Mahsun, 2006:3): (1) Pure-Profit atau organisasi nirlaba merupakan suatu
bertujuan untuk menyediakan atau menjual individu yang memiliki tujuan tertentu dan
barang dan jasa dengan tujuan utama untuk bekerja sama untuk mencapai tujuan tadi,
sehingga bisa dinikmati oleh para pemilik. mereka lakukan tidak berorientasi pada
deskripsi bahwa organisasi nirlaba sebagai dengan organisasi bisnis. Perbedaan utama
organisasi yang tujuannya adalah sesuatu yang mendasar terletak pada cara
diluar menerima keuntungan untuk para organisasi memperoleh sumber daya yang
nirlaba tidak dapat memperoleh modal para anggota dan para penyumbang lain
ekuitas dari para investor luar, kecuali yang tidak mengharapkan imbalan apapun
Sehingga dapat disimpulkan bahwa arus kas untuk suatu periode pelaporan,
organisasi nirlaba adalah organisasi yang dan catatan atas laporan keuangan.
publik untuk menyediakan berbagai barang laporan keuangan organisasi nirlaba dapat
atau jasa yang dibutuhkan secara sosial, lebih mudah dipahami, memiliki relevansi,
tujuannya bukan untuk meningkatkan laba dan memiliki daya banding yang tinggi.
dimana modal yang didapatkan berasal dari
Penerapan PSAK No. 45 berlaku efektif
keuangan mulai 1 Januari 2000. PSAK No. informasi mengenai hubungan di antara
45 berlaku bagi laporan keuangan yang unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu.
disajikan oleh organisasi nirlaba yang Informasi dalam laporan posisi keuangan
(a) sumber daya entitas berasal dari para dan informasi dalam laporan keuangan
ekonomi yang sebanding dengan jumlah lain untuk menilai: (a) kemampuan
sumber daya yang diberikan. (b) organisasi untuk memberikan jasa secara
menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa berkelanjutan dan (b) likuiditas, fleksibilitas
bertujuan memupuk laba, dan kalau suatu keuangan, kemampuan untuk memenuhi
koperasi, dan perkumpulan saling badan hukum yang mempunyai maksud dan
menanggung. (b) Perkumpulan yang tidak tujuan yang bersifat sosial, keagamaan, dan
tujuan yang spesifik dan unik yang dapat Sumber pembiayaan yayasan berasal
Tujuan yang bersifat kuantitatif mencakup dalam bentuk uang atau barang. Selain itu,
pangsa pasar, pertumbuhan organisasi, dan bantuan yang tidak mengikat, seperti
produktivitas. Sementara tujuan kualitatif berupa: (a) Wakaf adalah kekayaan yang
dapat disebutkan sebagai efisiensi dan diserahkan untuk dikelola dan dimanfaatkan
kepada yayasan karena wasiat dari yayasan. Anggota pembina tidak boleh
Struktur organisasi yayasan merupakan Hayat yang Sesuai dengan PSAK No. 45”.
turunan dari fungsi, strategi, dan tujuan Akan tetapi terdapat perbedaan yaitu
organisasi. Menurut UU No. 16 Tahun 2001, penggunaan satuan kajian atau unit of
yayasan mempunyai organ yang terdiri dari analysis pada penelitian kualitatif
pembina, pengurus, dan pengawas. Pembina deskriptif ini.
adalah organ yayasan yang mempunyai
Penelitian ini dilakukan dengan cara
kewenangan yang tidak diserahkan kepada
mengumpulkan data dan informasi
pengurus atau pengawas oleh undang-
mengenai keuangan yang dimiliki oleh
undang tersebut atau anggaran dasar. Pihak
Yayasan Masjid Al Falah Bogor apakah
yang dapat diangkat menjadi anggota
sudah menerapkan pelaporan keuangan
pembina adalah individu pendiri
organisasi nirlaba yang sesuai dengan
yayasan dan/atau mereka yang,
PSAK No. 45. Melakukan proses analisis
berdasarkan keputusan rapat anggota,
terhadap data dan informasi yang telah
dinilai mempunyai dedikasi yang tinggi
dimiliki oleh Yayasan Masjid Al Falah
jurnal pendukung dan catatan yang analisis dan menarik suatu kesimpulan dari
diperlukan, serta laporan keuangan hasil akhir penelitian yang telah dilakukan.
Gambar 1
Rerangka Pemikiran
Informasi
Analisis dan
Penyajian
Informasi
Keuangan
Penarikan
Kesimpulan
III.METODA PENELITIAN
Dalam penelitian ini, jenis penelitian dengan cara deksripsi dalam bentuk kata-
yang digunakan adalah penelitian kualitatif kata dan bahasa, pada suatu konteks
divisi tertentu di perusahaan, suatu kegiatan Satuan kajian atau unit of analysis
pemberian kredit), dan suatu aspek atau yang diinginkan peneliti sebagai klasifikasi
fungsi-fungsi tertentu dari organisasi pengumpulan data. Untuk itu satuan kajian
perusahaan (misalnya aspek pemasaran, yang diperlukan dalam penelitian ini adalah
sumber daya manusia, keuangan, produksi, (a) Laporan Posisi Keuangan; (b) Laporan
akuntansi, dan pengauditan). Aktivitas; (c) Laporan Arus Kas; (d)
menjadi instrumen utama untuk terjun ke kasus. Hal ini dilakukan guna mendapatkan
dihimpun berupa data primer yaitu data Kemudian hasil penelitian yang telah
yang diperoleh langsung dari informan dan diperoleh akan dibandingkan dengan
dapat berupa kalimat tertulis atau lisan, kriteria-kriteria yang digunakan sebagai
pengetahuan, atau objek studi. Data ini Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
dapat berupa data kuantitatif dan data (PSAK) No. 45 tentang pelaporan
data dan informasi dari Yayasan Masjid Al Tujuan laporan keuangan adalah untuk
keuangannya. (b) Menganalisis data dan Masjid Al Falah yang akan digunakan oleh
Bogor dengan PSAK No. 45. (c) Penyusunan laporan keuangan disajikan
informasi yang telah dianalisis untuk standar akuntansi yang digunakan adalah
Saat ini Yayasan Masjid Al Falah tanggal 31 Desember atau 1 tahun fiskal.
organisasi. Hal ini jelas akan merugikan Falah disusun setiap akhir tahun sesuai
belum jelasnya wewenang dari masing- perolehan. Laporan arus kas disusun
disajikan dalam laporan posisi keuangan tahun, alat sekolah, kantor, dan rumah
dengan nilai bruto dan tidak dibentuk tangga disusutkan selama 5 tahun, dan alat
piutang yang tidak dapat ditagih. Pada Berdasarkan PSAK No. 45 terdapat 4
tahun 2016 piutang disajikan berdasarkan laporan keuangan yang harus disusun oleh
nilai bersih yang dapat direalisasi. organisasi nirlaba (dalam hal ini adalah
Aset bersih merupakan selisih antara yayasan) yaitu laporan posisi keuangan
aset dengan liabilitas. Pendapatan Masjid atau neraca, laporan aktivitas, laporan arus
dan Lembaga Kursus diakui pada saat kas, dan catatan atas laporan keuangan.
diterima (cash basis) sedangkan Dalam hal ini keempat laporan keuangan
pendapatan Lembaga Pendidikan Al Falah tersebut telah disusun oleh yayasan sesuai
diakui berdasarkan cash basis untuk dengan ketentuan yang diatur di dalam
Sedangkan untuk beban dicatat disusun pada setiap akhir tahun dengan
dinilai menurut harga perolehan kecuali Laporan posisi keuangan disusun dengan
taksiran. Aset tetap disusutkan dengan mengenai aset, liabilitas, dan aset bersih
line method) berdasarkan taksiran masa diantara unsur-unsur tersebut pada waktu
sesuai dengan tingkat likuiditasnya untuk langsung. Jika akun kerugian piutang pada
aset, dan sesuai dengan tanggal jatuh piutang tak tertagih telah disusun oleh
temponya untuk liabilitas. Laporan posisi yayasan, maka laporan keuangan akan
Aset lancar merupakan aset atau harta penyelesaian dan premi pensiun. Akun
yang dimiliki yayasan untuk digunakan aset dalam penyelesaian dan premi
dalam waktu yang perputarannya kurang program pensiun merupakan bagian dari
dari atau satu tahun periode. Kas dan setara akun aset lain-lain.
kas adalah akun yang dimiliki yayasan Aset dalam penyelesaian merupakan
dalam bentuk uang tunai serta saldo aset atas pembangunan tempat wudhu putri
rekening tabungan, giro, dan deposito yang mushollah yang terdiri dari:
digunakan untuk membiayai kegiatan rutin
- Biaya material Rp. 13.666.000,00
yayasan. Kas dan setara kas adalah akun
- Tenaga kerja langsung 6.335.000,00
yang dimiliki yayasan dalam bentuk uang
Jumlah Rp. 20.001.000,00
tunai serta saldo rekening tabungan, giro,
Namun pada tahun 2015, aset ini telah
dan deposito yang digunakan untuk
selesai pembangunannya, dan segala
membiayai kegiatan rutin yayasan.
bentuk biaya-biaya yang dikeluarkan
Pada bagian akun aset lancar terdapat
untuk pembangunan tersebut telah
akun piutang. Piutang yayasan terdiri dari
direklasifikasi kepada akun aset tetap.
piutang siswa, piutang karyawan, dan
Untuk akun premi pensiun, merupakan
piutang pihak ketiga. Baik laporan tahun
pembayaran premi asuransi jiwa pada PT.
2013 hingga 2016, Yayasan Masjid Al
Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.
menyertakan pegawainya pada program Pada tahun 2015 akun liabilitas bank,
max protection plan yang memenuhi yang merupakan salah satu akun liabilitas
kesejahteraan karyawan pasca pensiun. tidak lancar jumlah saldonya sebesar Rp.
Premi program pensiun yang pada tahun 0. Hal ini terjadi karena saldo pada tahun
sebagai aset pada laporan posisi keuangan diakumulasikan pada bagian yang akan
yayasan, namun pada tahun 2010 telah jatuh tempo dalam waktu satu tahun.
di laporan aktivitas. Sehingga atas tidak muncul pada laporan keuangan tahun
pengaruh ini terjadi penurunan aset bersih 2013 dan 2014. Akun imbalan kerja
Pada tahun 2014 masih terdapat akun 2014, menurut Bapak Ahmadselaku
saldo yang sama yaitu sebesar Rp. bahwa akun ini muncul pada tahun 2015
11.489.000,00. Namun untuk tahun 2015, saat akan diaudit. Menurut beliau akun ini
Rp. 0. Pada tahun 2015 saldo untuk akun tidak memahaminya, karena perhitungan
aset lain-lain berjumlah Rp 0 karena akun- tersebut dilakukan oleh aktuaris. Rincian
akun yang tercantum pada tahun 2014 dan untuk akun imbalan kerja adalah sebagai
imbalan kerja
Beban periode berjalan 592.284.957,00 terdiri dari aset bersih terikat, terikat
Yayasan telah melakukan perhitungan sesuai. Aset bersih menurut PSAK No. 45
berdasarkan UU RI No. 13 Tahun 2003 dapat berupa hibah atau wakaf. Menurut
dengan PSAK No.24 (revisi 2004) dimana bagian keuangan di Yayasan Masjid Al
perhitungan ini dilakukan oleh PT. Gema Falah menjelasakan bahwa yayasan pernah
Biaya jasa kini Rp 335.695.303,00 mengelola aset tersebut sudah terlalu tua
karyawan Rp 592.284.957,00 Mulia perhitungan aset bersih yang ada saat ini
Al Falah dengan beban yang dikeluarkan serta jasa layanan. Sedangkan laporan
untuk seluruh kegiatan yang ada. Laporan aktivitas yang disusun oleh Yayasan Masjid
dengan menggunakan metode cash basis sumbangan yang diterima secara tersendiri,
penerimaan tidak terikat serta penerimaan apa saja untuk kegiatan rutin yang ada di
untuk sisi penerimaan tidak terikat terdiri terikat temporer masjid adalah penerimaan
atas penerimaan siswa, formulir dari zakat maal. Zakat maal termasuk
dibatasi oleh penyumbang. Dalam hal ini membutuhkan atau kurang mampu dan
pendidikan Al Falah. Untuk penerimaan atau beban yang dikeluarkan oleh Yayasan
penerimaan terikat temporer karena dana kedalam pengeluaran tidak terikat kecuali
tersebut harus digunakan untuk satu tahun pengeluaran mustahiq zakat. Pengeluaran
terdiri atas lembaga kursus, infaq, subsidi menyalurkan dananya harus dikeluarkan
termasuk kedalam penerimaan tidak terikat Jumlah kenaikan aset baik sebelum
karena tidak ada pembatasan dalam maupun sesudah pajak merupakan selisih
penggunaannya. Dalam hal ini penerimaan dari perhitungan jumlah penerimaan atau
pengeluaran atau beban. Aset bersih awal bersih terjadi karena adanya liabilitas
tahun merupakan saldo akhir dari aset imbalan kerja sebesar Rp 3.358.990.396
bersih pada tahun sebelumnya. Sedangkan sehingga jumlah tersebut mengurangi aset
untuk koreksi saldo awal aset bersih untuk bersih yang dimiliki oleh Yayasan Masjid
Sumber : Diolah oleh penulis dari informasi Bagian Keuangan Yayasan Masjid
Al Falah
Sumber : Diolah oleh penulis dari informasi Bagian Keuangan Yayasan Masjid Al Falah
Sumber : Diolah oleh penulis dari informasi Bagian Keuangan Yayasan Masjid Al Falah
Menurut PSAK No. 45 laporan arus kas Yayasan Masjid Al Falah baik itu untuk
yang disusun oleh Yayasan Masjid Al kegiatan operasional lembaga pendidikan
Falah adalah sesuai dengan contoh bentuk maupun kegiatan masjid. Arus kas pada
laporan arus kas dengan metode langsung. aktivitas investasi digunakan untuk
Laporan arus kas yang disusun oleh membeli dan menjual aset tetap yang
Yayasan Masjid Al Falah terdiri atas kas dimiliki Yayasan Masjid Al Falah.
dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, Kemudian yang terakhir arus kas pada
dan aktivitas pendanaan. Arus kas pada aktivitas pendanaan digunakan untuk
aktivitasoperasidigunakanuntuk membayar hutang kepada bank.
membiayai kegiatan rutin yang ada di