Anda di halaman 1dari 120

BELAJAR MENDIDIK ANAK

DARI LUQMAN AL-HAKIM


ABU SALMA MUHAMMAD RACHDIE, S.SI
MENGENAL SOSOK LUQMAN AL-HAKIM

Ulama berbeda pendapat tentang jati diri beliau, apakah :


1. Luqmân bin Bâ'urâ bin Nâhûr bin Târih (Azar bapaknya
Ibrahim), sebagaimana diutarakan al-Qurthûbî
2. Luqmân bin' Anqō, anaknya saudari Ayyub atau anaknya
bibinya Ayyub, sebagaimana dinyatakan As-Suyuthî
Wallahu a'lam, mana yang paling benar. Karena Nabi tidak
menjelaskan detail.
Ulama berbeda pendapat apakah beliau orang Abenissia
(Habasyah/Ethiopia), Sudan Timur ataukah dari Naubah.
SIFAT FISIK DAN PERANGAI LUQMAN AL-HAKIM

Sifat perangai beliau :


Sifat fisik beliau : banyak Luqman adalah manusia terbaik di
zamannya, orang yang shalih, hakim
riwayat yang menerangkan (memiliki hikmah), cerdas, hatinya lembut,
bahwa Luqmân itu berkulit ucapannya jujur, amanat, menjaga kesucian,
pendiam, banyak berfikir, pandangannya
hitam, berbibir tebal, pipinya tajam. Beliau menikah dan dianugerahi
lebar, hidungnya pesek. beberapa anak, semuanya wafat namun
beliau tidak pernah menangisinya...
APAKAH LUQMAN ITU NABI??

• Ulama juga beda pendapat :


Mayoritas ulama ahli tafsir menyatakan bahwa beliau adalah hakim (orang yang arif
bijaksana lagi penuh hikmah), namun bukan Nabî.
• Asy-Sya'bi dan Ikrimah berpendapat beliau adalah Nabi.
• Namun pendapat yang kuat adalah beliau bukanlah Nabi, namun ahli hikmah sebagaimana
dinyatakan Allâh di dalam QS Luqman : 12.

Luqman dihikayatkan hidup usianya sampai 1000 tahun dan bersua dengan Dawud lalu
mengambil ilmu darinya.
KENAPA BELAJAR
PARENTING DARI LUQMAN??
Karena Allah memujinya dan memberikan kelebihan
kepadanya berupa HIKMAH.

َ‫َولََق ْد آتَ ْي نَا لُْق َما َن ا ْْلِ ْك َمة‬


Dan sungguh, telah Kami berikan kepada Lukman

HIKMAH
(QS. Luqman : 12)
TAUHID / AQIDAH

ASAS IBADAH
PENDIDIKAN
LUQMAN AL-
HAKIM AKHLAQ

DAKWAH
IKHTISHAR NASEHAT LUQMAN KEPADA ANAKNYA

AJAKAN TAUHID (TIDAK MENYEKUTUKAN ALLAH)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA & MEMPERGAULI MEREKA DI DUNIA DENHGAN BAIK MESKI
KAFIR

MUROQOBATULLAH (MERASA DIAWASI ALLAH) & TAUHID ASMA WA SIFAT

MENEGAKKAN SHOLAT

AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR

SABAR

TAWADHU’ & TIDAK SOMBONG, ADAB & AKHLAQ (SAAT BERBICARA DAN BERJALAN)
METODE LUQMAN DALAM
MENDIDIK ANAK
HIKMAH ِ‫َن ا ْش ُكر ِه‬
‫ّلِل ۚ َوَم ْن يَ ْش ُك ْر‬ ِ ‫ولََق ْد آتَ ْي نَا لُْقما َن ا ْْلِ ْكمةَ أ‬
ْ َ َ َ
LUQMAN ‫َحيد‬ ‫فَِإ هَّنَا يَ ْش ُك ُر لِنَ ْف ِس ِه ۖ َوَم ْن َك َف َر فَِإ هن َه‬
َِ ٌّ‫اّلِل غَ ِِن‬

Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah


kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada
Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada
Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk
dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak
bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya
lagi Maha Terpuji".
[QS Luqman : 12]

Perkataan yang sama dengan perkataan Sulaiman di dalam QS an-Naml : 40


APA ITU
HIKMAH??

‫وضع الشيء يف موضعه‬


Meletakan sesuatu pada
tempatnya
[Abu Ismail Al-Harowi]

= ADIL
vs ZHALIM
HIKMAH = KEBAIKAN YANG BERLIMPAH

‫ُوِتَ َخ ْ ًْيا َكثِ ًْيا‬


ِ ‫ت ا ْْلِ ْك َمةَ فَ َق ْد أ‬ ‫ؤ‬ْ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫م‬‫و‬
َ ُ ََ ُ َ َ َ ‫آء‬ ‫ش‬َ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ة‬
َ ‫م‬ ‫ك‬
ْ ِ
‫ْل‬
ْ ‫ا‬ ِ
‫ِت‬‫يُ ْؤ‬
ِ َ‫َوَمايَ هذ هكر إِاله أ ُْولُوا اْألَلْب‬
‫اب‬ ُ
Allah menganugerahkan HIKMAH kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang
dianugerahi HIKMAH, dia benar-benar telah dianugerahi KEBAIKAN YANG BANYAK. Dan
hanya orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran” (Al-Baqarah: 269).
DEFINISI (LAIN) HIKMAH & KARAKTERISTIKNYA

‫ يف الوقت الذي ينبغي‬،‫ على الوجه الذي ينبغي‬،‫فعل ما ينبغي‬


Melakukan sesuatu yang tepat, dengan metode yang benar di waktu yang pas
[Ibnul Qoyyim]

HIKMAH

PERBUATAN CARANYA WAKTUNYA


TSB BENAR BENAR TEPAT
BEDA HIKMAH DENGAN NUBUWAH/RISALAH

Hikmah itu tidak sama dengan Nubuwwah, karena Nubuwwah itu berasal langsung
dari Allâh.
Sedangkan hikmah itu adalah akal, faham dan kecerdasan yang berpadu, yaitu ilmu
yang disokong oleh amal dan amal yang berasal dari ilmu.

Ibnu Qutaibah berkata :


‫ و ال يسمى املتكلم ابْلكمة حكيما حىت يكون عامال هبا‬، ‫ال يقال لشخص حكيما حىت جتتمع له اْلكمة يف القول و الفعل‬
Seseorang itu tidaklah bisa dikatakan hakim (punya hikmah) sampai terkumpul padanya hikmah di
dalam ucapan dan amalan. Dan seorang yang bicara itu tidaklah disebut orang yang hikmah sampai ia
mengamalkan ilmunya
‫‪PERINTAH UNTUK SYUKUR‬‬

‫َوَم ْن يَ ْش ُك ْر فَِإ هَّنَا يَ ْش ُك ُر‬


‫لِنَ ْف ِس ِه‬
‫ا ْْلِ ْك َمة‬ ‫َن ا ْش ُكر ِهِ‬
‫ّلِل‬ ‫ْ‬
‫أِ‬
‫َوَم ْن َك َف َر فَِإ هن ه‬
‫اّلِلَ غَ ِ ٌّ‬
‫ِن‬
‫محده ‪ ،‬ذكر نعمته وأثىن عليه‬ ‫ش َكر هللا ‪ /‬ش َكر هللِ ‪ِ :‬‬ ‫َِ‬
‫َحيد‬
‫َ‬
‫ضا َوالث َهواب‬ ‫اَّللِ ‪ِ :‬‬
‫الر َ‬ ‫الش ْك ُر ِم َن ه‬
‫ُّ‬
‫الش ْك ُر ‪ِ :‬عرفان النعمة وإظهارها والثناء هبا‬ ‫ُّ‬
SYUKUR VS KUFUR

‫َوإِ ْذ ََتَذه َن َربُّ ُك ْم لَئِن َش َك ْرُُْت َألَ ِزي َدنه ُك ْم ۖ َولَئِن َك َف ْرُُْت إِ هن َع َذ ِاِ لَ َش ِديد‬
Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku
akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-
Ku sangat pedih.” (Ibrahim: 7)

DITAMBAH
SYUKUR
KENIKMATANNYA
NIKMAT
DIADZAB DENGAN
KUFUR
PEDIH
ALLAH MENUNTUT KITA BERSYUKUR TAPI TIDAK
BUTUH DENGAN SYUKUR KITA

َ ‫ادهِ الْ ُك ْف َر ۖ َوإِن تَ ْش ُك ُروا يَ ْر‬


‫ضهُ لَ ُك ْم َوَال تَ ِزُر َوا ِزَرة ِوْزَر أُ ْخ َر ٰى‬ ِ ‫ض ٰى لِ ِعب‬ ‫إِن تَ ْك ُف ُروا فَِإ هن ه‬
ٌّ ِ َ‫اّلِلَ غ‬
َ َ ‫ِن َعن ُك ْم ۖ َوَال يَ ْر‬
“Jika kamu kafir, sesungguhnya Allah tidak memerlukan (syukur)mu dan Dia tidak meridhai
kekafiran bagi hamba- Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu
itu; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.” (az- Zumar: 7)

Allah tidak Allah


Allah tidak
ALLAH butuh meridhai
ridha
Maha Kaya syukur hamba
kekufuran
hamba bersyukur
NIKMAT JUGA UJIAN = SYUKUR ATAU KUFUR

‫ال َٰه َذا ِم ْن‬


َ َ‫ك ۚ فَ لَ هما َرآهُ ُم ْستَ ِق ًّرا ِع ْن َدهُ ق‬َ ُ‫ك طَْرف‬ َ ‫يك بِ ِه قَ ْب َل أَ ْن يَ ْرتَ هد إِلَْي‬
َ ِ‫اب أ َََن آت‬ ِ ‫ال اله ِذي ِع ْن َدهُ ِعلْم ِمن ال‬
ِ َ‫ْكت‬ َ َ َ‫ق‬
‫ِن َك ِرم‬ِ ِ ‫ه‬ ِ ِ ِ ِ‫ض ِل رِِ لِي ب لُوِِن أَأَ ْش ُكر أَم أَ ْك ُفر ۖ ومن َش َكر فَِإ هَّنَا ي ْش ُكر ل‬
‫غ‬
َ
ٌّ ِ َ ِ ‫ر‬ ‫ن‬ ‫إ‬‫ف‬
َ ‫ر‬ ‫ف‬
َ ‫ك‬َ
َ ْ ََ‫ن‬ ‫م‬ ‫و‬ ۖ ‫ه‬ ‫س‬ ‫ف‬
ْ ‫ن‬
َ ُ َ َ ْ ََ ُ ْ ُ َ ْ َ ِ َ ْ َ‫ف‬
Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu
kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di
hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku
bersyukur atau kufur (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya
dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang kufur, maka sesungguhnya
Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". [QS an-Naml : 40]
NIKMAT JUGA UJIAN = SYUKUR ATAU KUFUR

TAFSIR IBNU KATSIR :


• Orang yang punya ilmu dari al-Kitab adalah : Ashif bin Barkhiya’ (sekretaris Nabi Sulaiman)
menurut Ibnu ‘Abbas, Qotadah, adh-Dhohak dll. Mujahid berpendapat namanya Usthum.
• Singgasana yang dimaksud adalah singgasana Ratu Bilqis. Disebutkan pria tsb menghadap
ke arah Yaman (arah singgasana Bilqis), kemudian dia berwudhu, lalu berdiri dan berdoa
mengucapkan :
• ‫( اي ذا اجلالل واإلكرام‬riwayat Ikrimah)
• ‫ ائتِن بعرشها‬، ‫ ال إله إال أنت‬، ‫ إهلا واحدا‬، ‫( اي إهلنا وإله كل شيء‬riwayat Zuhri)
‫َوَم ْن َش َك َر فَِإ هَّنَا يَ ْش ُك ُر لِنَ ْف ِس ِه‬
DAN BARANGSIAPA YANG BERSYUKUR MAKA SESUNGGUHNYA DIA
BERSYUKUR UNTUK (KEBAIKAN) DIRINYA

ِ ِ‫ك بِظَهالٍم لِلْعب‬


‫يد‬ َ ‫ب‬
ُّ‫ر‬ ‫ا‬ ‫م‬‫و‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ي‬ ‫ل‬
َ ‫ع‬ ‫ف‬
َ ‫اء‬ ‫َس‬
‫أ‬ ‫ن‬ ‫م‬‫و‬ ۖ ِ
‫ه‬ ِ
‫س‬ ‫ف‬
ْ ‫ن‬
َ ِ
‫ل‬ ‫ف‬
َ ‫ا‬ ِ
‫اْل‬ ‫ص‬ ‫ل‬ ِ ‫من َع‬
‫م‬
َ َ ََ َ ْ َ َ َ ْ ََ ً َ َ َْ
Barangsiapa yang mengerjakan amal yang shalih maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan
barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-
kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hamba-Nya. (QS Fushshilat : 46)

ِ ‫من َك َفر فَ علَي ِه ُك ْفرهُ ۖ ومن َع ِمل ص‬


‫اْلًا فَِأِلَنْ ُف ِس ِه ْم ََْ َه ُدو َن‬ َ َ ْ ََ ُ ْ َ َ ْ َ
Barangsiapa yang kafir maka dia sendirilah yang menanggung (akibat) kekafirannya itu; dan
barangsiapa yang beramal saleh maka untuk diri mereka sendirilah mereka menyiapkan
(tempat yang menyenangkan) [QS ar-Rum : 44]
‫ِن َك ِرم‬ِ ‫غ‬
َ ِِ ‫ه‬ ِ
ٌّ ِ َ َ‫َوَم ْن َك َف َر ف‬
‫ر‬ ‫ن‬ ‫إ‬
DAN BARANGSIAPA YANG KUFUR, MAKA SESUNGGUHNYA
TUHANKU MAHA KAYA LAGI MAHA MULIA
َِ ‫ِن‬
‫َحيد‬ ِ ‫غ‬ ‫ل‬ ‫ه‬
‫اّلِل‬ ‫ه‬
‫ن‬ ِ
‫إ‬‫ف‬ ‫ا‬‫يع‬ ِ ِ ‫وس ٰى إِ ْن تَ ْك ُف ُروا أَنْ تُ ْم َوَم ْن ِيف ْاألَ ْر‬
ٌّ ََ َ َ ً َ ‫ض‬
‫َج‬ َ ‫ال ُم‬
َ َ‫َوق‬
Dan Musa berkata: "Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah)
maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". [QS Ibrahim : 8]

‫ك ِِف م ْل ِكي‬ ِ‫اح ٍد ِمْنكم ما زاد َذل‬


ِ ‫ب رج ٍل و‬ ِ ‫ل‬
ْ ‫ق‬
َ ‫ى‬ ‫ق‬
َ ْ‫ت‬َ‫أ‬ ‫ى‬ ‫ل‬
َ ‫ع‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ان‬‫ك‬َ ‫م‬‫هك‬
‫ن‬ ِ
‫ج‬ ‫و‬ ‫م‬‫ك‬ ‫س‬ْ‫ن‬ِ‫إ‬‫و‬ ‫م‬‫ك‬‫ر‬ ِ
‫آخ‬‫و‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ل‬
َ‫َو‬
‫ه‬ ‫أ‬ ‫ه‬
‫ن‬ َ
‫أ‬ ‫و‬ ‫ل‬
َ ‫ي‬ ِ
‫اد‬‫ب‬ ِ ‫َي‬
‫ع‬
َ ََ َ ْ َ َ َ ْ َْ َ ََْ َْ ْ َ َ
‫ك ِم ْن‬ ِ‫اح ٍد ِمْنكم ما نَ َقص َذل‬
ِ ‫ب رج ٍل و‬ ِ ‫ل‬
ْ ‫ق‬
َ ِ
‫ر‬ ‫ج‬ ‫ف‬
ْ َ
‫أ‬ ‫ى‬ َ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ان‬ ‫ك‬
َ ‫م‬ ‫هك‬ ‫ن‬ ِ‫آخركم وإِنْسكم و‬
‫ج‬ ِ ‫ َي ِعب ِادي لَو أَ هن أ هَولَكم و‬. ً‫َشيئا‬
َ َ َْ َ َ َ َ ْ َْ َ ََْ َْ ْ َ َ ْ
ً‫م ْل ِكي َشْيئا‬
Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama di antara kalian sampai orang terakhir, dari kalangan
manusia dan jin semuanya berada dalam keadaan paling bertakwa di antara kamu, niscaya hal tersebut tidak
menambah kerajaan-Ku sedikitpun. Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama di antara kalian
sampai orang terakhir, dari golongan manusia dan jin diantara kalian, semuanya seperti orang yang paling
durhaka di antara kalian, niscaya hal itu tidak mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun juga. [HR Muslim - Arbain
Nawawi hadits ke-24]
2 BAGIAN IMAN

IMAN ً‫اَْ ِْْي فِ ْت نَة‬ ‫َونَ ْب لُوُكم ِابل ه‬


ْ ‫ش ِِر َو‬
“Kami akan menguji kamu dengan keburukan
‫االيمان‬ dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-
benarnya).” (al-Anbiya: 35)

SYUKUR SABAR KEBURUKAN SABAR


‫الشكر‬ ‫الصبر‬ UJIAN
KEBAIKAN SYUKUR
KAIDAH MEMAHAMI NIKMAT DARI ALLAH

1. Semua nikmat itu berasal dari Allah


2. Nikmat Allah betapa banyaknya hingga kita tidak mampu menghitungnya
3. Nikmat dari Allah adalah ujian : syukur atau kufur?
4. Kebanyakan manusia tidak mau bersyukur
5. Segala yang baik dari Allah, segala yang buruk dari diri kita sendiri
6. Kewajiban muslim hanya syukur dan sabar, dan ini semua adalah kebaikan
7. Musibah yang mendekatkan diri kepada Allah lebih baik daripada nikmat yang menjauhkan
dari-Nya
8. Memohon Pertolongan kepada Allah agar senantiasa bisa bersyukur kepada-Nya
1 ِ‫وما بِ ُكم ِمن نِعم ٍة فَ ِمن للا‬
َ َ ْ ْ ْ ََ
SEMUA NIKMAT Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari
allah-lah (datangnya)…
BERASAL DARI
(Qs. An-nahl: 53)
ALLAH
2 ‫ص ْو َها‬‫ُت‬
ُ
ُْ َ‫ال‬ ِ
‫للا‬ ‫ة‬
َ ‫م‬
َ ‫ع‬
ْ ِ
‫ن‬ ‫ا‬‫و‬ْ ُّ
‫د‬ ‫ع‬
ُ ‫ت‬
َ ‫ن‬
ْ ِ
‫إ‬‫و‬َ
NIKMAT ALLAH “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah,
niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya.”
TAK TERHITUNG (QS. An-Nahl: 18).
BANYAKNYA
ْ َ‫ال َٰه َذا ِم ْن ف‬
ۖ ‫ض ِل َرِِِ لِيَ ْب لُ َوِِن أَأَ ْش ُك ُر أ َْم أَ ْك ُف ُر‬ َ َ‫وق‬
3 ِِِ‫َوَم ْن َش َك َر فَِإ هَّنَا يَ ْش ُك ُر لِنَ ْف ِس ِه ۖ َوَم ْن َك َف َر فَِإ هن َر‬
‫ِن َك ِرم‬ ٌّ ِ َ‫غ‬
NIKMAT ALLAH Sulaiman berkata: "Ini termasuk karunia Tuhanku untuk
mencoba aku apakah aku bersyukur atau kufur (akan
ADALAH UJIAN : nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka
SYUKUR ATAU sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri
dan barangsiapa yang kufur, maka sesungguhnya Tuhanku
KUFUR Maha Kaya lagi Maha Mulia".
[QS an-Naml : 40]
‫ور‬ ‫ه‬ ِ ِ ِ ِ
ُ ُ َ َ ْ ‫َوقَل‬
‫ك‬ ‫ش‬ ‫ال‬ ‫ي‬‫اد‬ ‫ب‬‫ع‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫يل‬
4 “Sangat sedikit sekali di antara hamba-Ku yang
mau bersyukur.” (QS. Saba’: 13).

KEBANYAKAN ِ ‫َوٰلَ ِك هن أَ ْكثَ َر ٱلن‬


‫هاس َال يَ ْش ُك ُرو َن‬
MANUSIA TIDAK “tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.” [QS
MAU BERSYUKUR al-Baqoroh : 243]
‫ك ِم ْن‬ ِ ِ ٍ ِ
5 َ ‫م ََا أ‬
‫اب‬ ‫َص‬
َ َ َ ََ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫م‬‫و‬ ۖ ‫ه‬
‫اّلِل‬ َ ََ َ ْ ‫ك‬
‫ن‬ ‫م‬ َ‫ف‬ ‫ة‬ ‫ن‬ ‫س‬ ‫ح‬ ‫ن‬‫م‬ َ َ‫َصاب‬
‫وال ۚ َوَك َف ٰى‬
ً ‫هاس َر ُس‬ِ ‫اك لِلن‬ َ َ‫ك ۚ َوأ َْر َسلْن‬
َ ِ
‫س‬ ‫ف‬
ْ ‫ن‬
َ ‫ن‬ ِ
‫م‬ ‫ف‬
َ ٍ
ْ َ‫َسيِِئ‬
‫ة‬
ِ‫ِاب ه‬
‫ّلِل َش ِهي ًدا‬
SEGALA YANG Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah,
BAIK DARI dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari
(kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi
ALLAH, YANG Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah
BURUK DARI menjadi saksi.
[QS an-Nisa : 79]
KITA SENDIRI
‫ه‬ ِ

6
‫س‬ ‫ي‬ ‫ل‬
َ‫و‬ ‫ْي‬ ‫خ‬ ‫ه‬ ‫ل‬
َ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ك‬
ُ ‫ه‬‫ر‬ ‫َم‬
‫أ‬ ‫ه‬
‫ن‬ ‫إ‬ ِ
‫ن‬ ‫م‬ ‫َع َجبًاِ ألَ ْم ِر ال ُْم ْؤ‬
َ ْ َ ْ َ ُ ُ َُْ
‫صابَ ْتهُ َس هراءُ َش َك َر فَ َكا َن‬ َ
‫أ‬ ‫ن‬ ِ
‫إ‬ ، ِ
‫ن‬ ِ‫كِ ألَح ٍد إِاله لِلْم ْؤ‬
‫م‬ ِ
َ ْ ُ َ َ ‫َذل‬
ُ‫َب فَ َكا َن َخ ْْياً لَه‬
ََ ‫ص‬َ ُ‫ض هراء‬ َ ‫ َوإِ ْن أ‬،ُ‫ْيا لَه‬
َ ُ‫َصابَ ْته‬ ً ْ ‫َخ‬
KEWAJIBAN “Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua
urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan
MUSLIM HANYA kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan
SYUKUR & kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu
merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa
SABAR kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu
merupakan kebaikan baginya.” (HR Muslim).
7 ‫مصيبة تقبل هبا على للا خْي لك من نعمة‬
MUSIBAH YANG ‫تنسيك ذكر للا‬
MENDEKATKAN DIRI
KEPADA ALLAH LEBIH “Musibah yang mengarahkanmu (mendekatkanmu)
BAIK DARIPADA kepada Allah adalah jauh lebih baik daripada
NIKMAT YANG kenikmatan yang malah melupakanmu dari
MENJAUHKAN DARI- mengingat Allah.” (Ibnu Taimiyah).
NYA
8 ‫ك‬ ِ
َ ََ‫ت‬‫اد‬ ‫ب‬ ِ
‫ع‬
ِ ‫ال ٰلِه هم أ‬
‫َع ِِِن َعلَى ِذ ْك ِر َك َو ُش ْك ِر َك َو ُح ْس ِن‬ ُ

MEMOHON “Ya Allah, bantulah aku untuk selalu mengingat-Mu,


PERTOLONGAN bersyukur untuk-Mu, dan beribadah dengan baik
KEPADA ALLAH bagi-Mu. ”
AGAR SENANTIASA (HR Abu Dawud dari Mu’adz saat Nabi mengajarkan doa
BISA BERSYUKUR ini setelah menyatakan ‫“ إني ألحبك‬Sesungguhnya aku
KEPADA-NYA mencintaimu wahai Mu’adz”).
‫‪ANAK ITU AMANAT‬‬

‫إال أن هذه النعمة وهذه الزينة ال تكتمل إال‬


‫بصالح األبناء واستقامتهم على الدين وحسن‬
‫‪ANAK‬‬ ‫اْلق وأدب اإلسالم‬
‫‪DIJAGA‬‬ ‫‪SYUKUR‬‬ ‫‪NI’MAT‬‬
‫‪AMANAT‬‬
‫‪DIABAIKAN‬‬ ‫‪KUFUR‬‬ ‫‪NIQMAH‬‬
NASEHAT ‫ِن َال‬ ‫ب‬ ‫اي‬ ‫ه‬‫ظ‬
ُ ِ
‫ع‬ ‫ي‬ ‫و‬ ‫ه‬
‫َ ْ َ ُ َ َ ُ َ ُ َه‬ ‫و‬ ِ
‫ه‬ ِ
‫ن‬ ‫ب‬ ِ
‫ال‬ ‫ن‬
ُ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ق‬
ْ ‫ل‬
ُ ‫ال‬
َ ‫ق‬
َ ‫ذ‬ْ ِ
‫َوإ‬
LUQMAN UNTUK ِ‫تُ ْش ِر ْك ِاب ه‬
MENTAUHIDKAN ‫ش ْر َك لَظُْلم َع ِظيم‬
ِِ ‫ّلِل ۖ إِ هن ال‬
ALLAH
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada
anaknya, di waktu ia menasehatinya : "Hai
anakku, janganlah kamu mempersekutukan
Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezhaliman yang besar"
[QS Luqman : 13]
‫ال لُْق َما ُن ِالبْنِ ِه‬
َ َ‫َوإِ ْذ ق‬
DAN (INGATLAH) KETIKA LUQMAN BERKATA KEPADA
ANAKNYA
• Kata ‫( قَال‬berkata) menunjukkan PENTINGNYA KOMUNIKASI, DIALOG dan
PERTEMUAN LANGSUNG antara AYAH dan ANAK
• LUQMAN berkata langsung kepada anak menunjukkan PENTINGNYA KEBERADAAN
AYAH di dalam PENDIDIKAN ANAK, terutama di dalam BERDIALOG, KOMUNIKASI
dan MEMBERSAMAI ANAK.
• PENTINGNYA tugas AYAH di dalam mendidik anak, karena anak dan isteri adalah
tanggung jawab sang AYAH.
• PENGINGAT akan realitas banyaknya para ayah yang tidak mau hadir di dalam Pendidikan
anak padahal mereka adalah PENANGGUNG JAWAB UTAMA PENDIDIKAN
• Ketika Luqman berbicara kepada anaknya, adalah berisi
NASEHAT, WEJANGAN, MAU’IDHOH. Dan Namanya nasehat
itu sesuatu yang mengandung :
• ‫[ الرفق واللين‬Kelemahlembutan dan kesantunan]

‫َو ُه َو يَِعظُ ُه‬


• ‫[ ما يرقق القلب‬sesuatu yang bisa melunakkan hati]
• ‫[ ما يؤثر في النفوس‬sesuatu yang memberikan pengaruh

DI WAKTU terhadap jiwa]


• ‫[ ما يؤثر في الوجدان‬Sesuatu yang berpengaruh terhadap
LUQMAN emosi]
MENASEHATI • ‫[ التذكير بما يحرك الشعور‬peringatan yang menggugah perasaan]
• ‫[ ليس المراد التشفي والتجريح‬tidak berujuan untuk meluapkan
amarah dan melukai]
• ‫[ المراد بها اللطف والشفقة‬tujuannya untuk kasih sayang dan
kelembu
APA ITU NASEHAT (MAU’IDHOH)

MAU’IDHOH
‫قاب‬ ِ ‫الثواب‬
ِ ‫والع‬ ِ ‫ْب ِمن‬ ُ َِِ‫❑ كان من الكالم يُل‬
َ ‫ّي ال َقل‬
• [Perkataan yang melembutkan hati dengan cara memberikan reward and
punishment] ➔ al-Qomus al-Muhith
ِ ‫❑ َكالَم الو ْع ِظ وا ِإلر َش‬
‫اد‬ ْ َ ُ
• [Perkataan yang mengandung nasehat dan bimbingan] ➔ al-Mu’jam al-Ghoniy
‫الصاْلة‬
ِ ‫السْية‬
ِ ‫❑تذكْي ابلواجبات ودعوة إىل‬
• [mengingatkan kewajiban dan mengajak untuk mengikuti jalannya orang
shalih] ➔ al-Mu’jam al-’Arobiyah al-Mu’aashir
‫❑ما كان من الكالم فيه ترغيب وترهيب‬
• [Perkataan yang mengandung motivasi dan peringatan] ➔ Ibnu Utsamin
Syarh al-Arbain
KESEMPURNAAN NASEHAT LUQMAN

DENGAN
MENYENTUH RUH
KELEMAHLEMBUTAN
ANAK
DAN KASIH SAYANG
NASEHAT LUQMAN
DENGAN
MENYENTUH AKAL
ARGUMENTASI &
ANAK
PENJELASAN
‫ِن‬
‫َاي بُ َه‬
HAI ANAKKU
• Panggilan kasih sayang, penuh kelembutan, seruan keindahan ➔ POTRET HUBUNGAN
ANTARA BAPAK DENGAN ANAK [‫]صور العالقة بّي األب وابنه‬

• Kalimat yang menyentuh dan berbicara kepada PERASAAN dan EMOSI anak ➔MENYENTUH
HUBUNGAN PALING KUAT ANTARA BAPAK DENGAN ANAK [ ‫]تتلمس أعظم الروابط بّي األب وابنه‬

• Yang menambah indah dan lebih berpengaruh adalah digunakan bentuk ism tasghir [nomina
deminutiva] dari kata “Baniyya” menjadi “Bunaiyya”, [puteraku yang imut, kecil, kesayanganku]
yang lebih mengandung ungkapan kasih sayang dan kelembutan.
• Panggilan yang mengingatkan anak akan IKATAN KEKERABATAN, menguatkan hubungan
antara anak dengan orang tuanya, dan inilah uslub (metode) para nabi ketika memanggil anak
mereka.
PARA NABI MEMANGGIL ANAKNYA DENGAN
“YA BUNAIYYA”
NABI IBRAHIM ‘alayhissalam
‫ك‬ ِِ‫ِن إِِِِن أ ََر ٰى ِيف ال َْمنَ ِام أ‬
َ ُ‫َِن أَ ْذ ََب‬ ‫َاي بُ َه‬
"Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu" [QS ash-Shaffat : 102]
NABI NUH ‘alayhissalam
ِ
َ ‫ب َم َعنَا َوَال تَ ُك ْن َم َع الْ َكاف ِر‬
‫ين‬ ْ ‫ِن ْارَك‬
‫َاي بُ َه‬
"Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang
kafir" [QS Hud : 42]
NABI YA’QUB ‘alayhissalam
َ َ‫ك فَ يَ ِكي ُدوا ل‬
ۖ ‫ك َك ْي ًدا‬ َ ِ‫ص ُرْؤَاي َك َعلَ ٰى إِ ْخ َوت‬
ْ ‫ص‬
ُ ‫ِن َال تَ ْق‬
‫َاي بُ َه‬
"Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat
makar (untuk membinasakan)mu." [QS Yusuf : 5]
BELAJAR KELEMBUTAN DARI PARA NABI SAAT
MEMANGGIL AYAHNYA [‫ت‬ِ ‫]اي أَب‬
َ َ
NABI YUSUF ‘alayhissalam
ِ ‫ف ِألَبِ ِيه اي أَب‬
‫ت‬ ُ ‫وس‬ َ َ‫إِ ْذ ق‬
َ َ ُ ُ‫ال ي‬
Ingatlah saat Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku" [QS Yusuf : 4]
NABI ISMA’IL ‘alayhissalam
‫ْع ْل َما تُ ْؤَم ُر‬ ِ
َ ‫ال َاي أَبَت اف‬
َ َ‫ق‬
"Ismail menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu" [Qs ash-Shaffat : 102]
NABI IBRAHIM ‘alayhissalam
ِ ‫ت ِِل تَ ْعب ُد ما َال يسمع وَال ي ْب‬
ِ ِ ِ َ َ‫إِ ْذ ق‬
َ ‫ص ُر َوَال يُ ْغ ِِن َع ْن‬
‫ك َش ْي ئًا‬ ُ َ ُ َ ْ َ َ ُ َ َ‫ال ألَبِيه َاي أَب‬
Ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya; "Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak
mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun? [QS Maryam : 42]
PUTERI NABI SYU’AIB ‘alayhissalam
ۖ ُ‫استَأ ِْج ْره‬
ْ ‫ت‬ِ ‫اُهَا اي أَب‬
َ َ ُ ‫ت إِ ْح َد‬
ْ َ‫قَال‬
Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia (Musa) sebagai pekerja kita [QS al-Qashash : 26]
BANDINGKAN DENGAN AZAR (AYAH IBRAHIM)
SAAT MEMANGGIL ANAKNYA
AZAR BERKATA
‫ك ۖ َوا ْه ُج ْرِِن َملِيًّا‬
َ ‫يم ۖ لَئِ ْن َِلْ تَ ْن تَ ِه َأل َْر َُجَنه‬ ِ ‫آهل ِِت اي إِب ر‬
‫اه‬ ِ ‫ت َعن‬ ‫ن‬ َ
‫أ‬ ‫ب‬ ِ ‫ال أَر‬
‫اغ‬
ُ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ‫ق‬
Berkata bapaknya: "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu
tidak berhenti, maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu
yang lama". [QS Maryam : 46]
DIA TIDAK MEMANGGIL IBRAHIM DENGAN
‫يَا بُ َني‬
“Wahai puteraku”

‫فاللطف لغة األنبياء واللّي يف اْطاب مسة األتقياء‬


Jadi, kelemahlembutan adalah bahasanya para Nabi dan keramahan saat
memanggil adalah ciri orang bertakwa
NASEHAT LUQMAN LARANGAN DARI
PERTAMA
SYIRIK (TAUHID)
ِ‫َال تُ ْش ِر ْك ِاب ه‬
‫ّلِل‬
“JANGANLAH KAMU
MEMPERSEKUTUKAN ALLAH”

• INILAH NASEHAT PERTAMA LUQMAN, yaitu TAUHID karena TAUHID adalah ASAS dan PONDASI sebelum yang
lainnya.
• Makna SYIRIK :
• Secara etimologi : ‫[ أن يكون الشيء بّي اثنّي ال ينفرد به أحدُها‬persekutuan sesuatu dari dua atau lebih yang tidak bersendirian
salah satunya] (Ibnu Faris) atau ‫[ االعتقاد بتعدد اآللهة‬Keyakinan berbilangnya sesembahan] (Mu’jam Mustholahat
Fiqhiyah)
• Secara terminologi : ‫ك‬ ِ‫ أَ ْن َجتْعل ِه‬Engkau menjadikan sekutu bagi Allah sedangkan Dia yang
َ ‫ّلِل نِدًّا َو ْه َو َخلَ َق‬ ََ
menciptakanmu.”[Muttafaq alaihi]
• Ibnu Sa’di berkata :
‫يصرف له نوع من خصائص الربوبية واإللوهية‬ ‫ه‬ ‫ه‬
َ ‫ أو‬،‫ أو يعظم كما يعظم للا‬،‫حقيقة الشرك أن يُعبَد املخلوق كما يعبَد للا‬
Hakikat syirik itu adalah, disembahnya dan diagungkannya makhluq sebagaimana Allah disembah dan diagungkan,
atau dengan kata lain memalingkan kekhususan Allah di dalam Rububiyah dan Uluhiyah-Nya kepada selain-Nya
[Taysirul Karimir Rahman]
• Hudzaifah bin al-Yaman radhiyallahu ‘anhu memberikan
jawabannya :

‫ت‬ ْ ‫صلهى للاُ َعلَْي ِه َو َسله َم َع ِن‬


ُ ‫اَْ ِْْي َوُك ْن‬ ِ ‫ول‬
‫للا‬ َ ‫هاس يَ ْسأَلُو َن َر ُس‬
َ ُ ‫َكا َن الن‬
‫ش ِِر ََمَافَةَ أَ ْن يُ ْد ِرَك ِِن‬
‫َسأَلُهُ َع ِن ال ه‬
ْ‫أ‬
“Dahulu manusia bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam tentang kebaikan, sedangkan aku justru bertanya kepada
beliau tentang keburukan KARENA KHAWATIR KEBURUKAN
ITU MENIMPAKU.” [Muttafaq alaihi]

KENAPA KITA • Umar bin al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu berkata :


HARUS ‫إَّنا تنقض عرى اإلسالم عروة عروة إذا نشأ يف اإلسالم من ال يعرف‬
MEMAHAMI ‫اجلاهلية‬
KESYIRIKAN? Sesungguhnya ikatan Islam akan terlepas satu persatu apabila
tumbuh di dalam islam orang yang tidak mengetahui perkara
jahiliyah [Mushonnaf Ibnu Abi Syaibah VI/410]
TIDAK TAHU KEBURUKAN, ‘KAN TERJEREMBAB DI
DALAMNYA
‫شر … ِر لَ ِك ْن لِتَ َوقِِ ِيه‬ ‫ش هر َال لِل ه‬
‫ت ال ه‬ ُ ْ‫َع َرف‬
ِ ‫هاس ي َقع‬
!‫فيه‬ ِ ‫ن‬‫ال‬ ‫ن‬ ِ … ‫ش هر‬
‫م‬ ‫ه‬ ‫ال‬ ‫ف‬ِ ‫ومن َال ي ع ِر‬
ْ َ َ َْ ْ ََ
Aku mengetahui keburukan bukan untuk berbuat keburukan…
Akan tetapi agar aku bisa terhindar darinya…
Siapa gerangan manusia yang tidak mengetahui keburukan…
Akan terjerembab ke dalamnya!
MAKNA SYIRIK SECARA UMUM DAN KHUSUS

UMUM : Rububiyah
Menyekutukan Allah di Uluhiyah
dalam :
Asma wa Shifat
SYIRIK
KHUSUS :
Memalingkan peribadatan kepada selain
Allah [Hanya Uluhiyah]
MEMAHAMI TAUHID DAN JENISNYA
MAKNA TAUHID :
• Secara etimologi dari kata wahhada (‫ – )و ّحد‬yuwahhidu (‫ )يو ّحد‬- tauhiidan (‫)توحيد‬
yang artiinya ‫ جعل الشيء واحدا‬menjadikan sesuatu menjadi satu.
• Secara terminologi bermakna : ‫ إفراد هللا سبحانه وتعالى بما يختص به‬mengesakan
Allah Ta’ala di dalam hal yang menjadi kekhususan bagi-Nya, yaitu di dalam :
• RUBUBIYAH
• ULUHIYAH
• ASMA WA SIFAT
• Tauhid ini tidak akan bisa tegak kecuali dengan :
• NAFYU (meniadakan)
• ITSBAT (menetapkan)
PEMBAGIAN JENIS TAUHID

TAUHID
RUBUBIYAH ULUHIYAH ASMA WA SIFAT
‫إفراد هللا بأسمائه الحسنى وصفاته‬
‫افراد هللا تعالى في افعال الخالق‬ ‫افراد هللا تعالى في افعال المخلوق‬
‫ وال مثيل‬،‫العلى؛ ال شريك له في ذلك‬

[Mengesakan Allah di dalam [Mengesakan Allah di dalam [Mengesakan Allah di dalam


PERBUATAN SANG KHALIQ] PERBUATAN PARA NAMA-NAMA-NYA YANG
MAKHLUQ] INDAH DAN SIFAT-SIFAT-NYA
YANG MULIA yang tidak ada
sekutu dan serupa dengan-Nya]
DALIL ADANYA 3 MACAM TAUHID

َ ‫ب ْالعَالَ َم‬
‫ين‬ ‫ر‬
َ َ َ
‫ّلِل‬
‫ه‬ َ ُ
‫د‬ ‫م‬
ْ ‫ح‬
َ ْ
‫ال‬

َ ‫ب ْال َعالَ َم‬


‫ين‬ َ ‫َر‬ َ‫َه‬
‫ّلِل‬ ‫ْال َح ْم ُد‬
TAUHID TAUHID TAUHID ASMA
RUBUBIYAH ULUHIYAH WA SHIFAT
DALIL ADANYA 3 MACAM TAUHID

TAUHID
‫ب النها َس‬
َ ‫بَ َر‬ RUBUBIYAH

SURAT AL-IKHLAS TAUHID ASMA


َ ‫َم َل َك النه‬
‫اس‬
ُ َ ‫قُ ْل أ‬
ُ‫عوذ‬ WA SIFAT

TAUHID
َ ‫َإلَ َه النه‬
‫اس‬ ULUHIYAH
DALIL PEMBAGIAN 3 MACAM TAUHID

‫ادتِِه َه ْل تَ ْعلَ ُم لَهُ َِمسيِ ًا‬ ِ ِ


‫ل‬ ِ
‫َب‬َ‫ط‬ ‫اص‬‫و‬ ‫ه‬ ‫د‬‫ب‬‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ ‫ا‬ ‫م‬‫ه‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫م‬‫و‬ ِ
َ َ ْ ْ َ ُ ْ ُ ْ َ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ ‫س َم َاو‬
‫ب‬‫ع‬ ‫ض‬ ‫ر‬َ
‫األ‬
ْ ‫و‬ ِ
‫ات‬ ‫ب ال ه‬
ُّ ‫َر‬
“Rabb (yang menguasai) langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di antara keduanya,
maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu
mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?” (Maryam: 65).

ِ ‫ات َو ْاأل َْر‬ ِ ‫سماو‬ ُّ ‫َر‬


‫ض َوَما‬ َ َ ‫ب ال ه‬
‫بَ ْي نَ ُه َما‬ َ َ‫اصطَِ َْب لِ ِعب‬
‫ادتِِه‬ ْ ‫فَا ْعبُ ْدهُ َو‬ ً‫َه ْل تَ ْعلَ ُم لَهُ َِمسيِا‬

TAUHID ASMA WA
TAUHID RUBUBIYAH TAUHID ULUHIYAH
SHIFAT
SEMUA ISI AL-QUR’AN ADALAH TENTANG TAUHID

TAUHID ‘ILMI AL-KHOBARI /


TAUHID MA’RIFAH WA ITSBAT • Berisi tentang nama-nama, sifat-sifat dan perbuatan Allah Azza wa Jalla
[RUBUBIYAH DAN ASMA WA SIFAT]

TAUHID IRODAH WA THOLAB • Berisi perintah untuk beribadah hanya kepada Allah dan larangan dari
[TAUHID ULUHIYAH/IBADAH] menyekutukannya.

HUQUQ AT-TAUHID WA
MUKAMMILATUHU • Berisi perintah untuk taat dan menjauhi segala larangan, halal dan haram.
[Hak Tauhid dan penyempurnanya]

JAZAA’UT TAUHID • Berisi tentang balasan-balasan orang yang bertauhid di dunia dan akhirat dan
balasan hukuman bagi orang yang menyekutukan Allah berupa siksa dan
(Balasan Tauhid) adzab.
TAUHID TAKKAN BENAR SAMPAI MENOLAK
SEGALA BENTUK KESYIRIKAN
SYIRIK DALAM RUBUBIYAH
• Meyakini ada pencipta lain selain Allah, atau ada makhluk (wali, jin, dll) yang bisa
mengatur rezeki, menurunkan hujan, mendatangkan manfaat, menolak madharat,
mengatur urusan makhluk, dll.

SYIRIK DALAM ULUHIYAH


• Berdoa, istighotsah, berkurban (menyembelih), beribadah, dll kepada selain Allah.
Termasuk takut, berharap, bertawakkal kepada selain Allah.
SYIRIK DALAM ASMA WA SIFAT
• Meyakini ada yang memiliki kemampuan melihat, mendengar, mengetahui perkara ghaib
sebagaimana Allah. Menyerupakan sifat Allah dengan makhluk-Nya.
BAHAYA SYIRIK

1. KEKAL DI NERAKA [lihat : QS al-Bayyinah : 6]


2. PERUSAK FITRAH HAMBA YANG PALING UTAMA [akan dibahas di next slide]
3. MENJADIKAN DARAH DAN HARTA PELAKUNYA HALAL [lihat QS at-Taubah : 5]
4. ALLAH DAN RASUL-NYA BERLEPAS DIRI DARI PELAKU SYIRIK [lihat QS at-Taubah : 3]
5. AKAN TERSESAT DI DUNIA DAN DI AKHIRAT [lihat QS an-Nisa : 116]
6. MENGHAPUSKAN SEMUA AMALAN [lihat QS al-An’am : 88]
7. DOSA TERBESAR YANG TAKKAN DIAMPUNI ALLAH [lihat QS an-Nisa : 48]
1. SECARA FITRAH SEMUA ANAK BERADA DI ATAS TAUHID,

KENAPA LUQMAN 2.
IMAN DAN ISLAM

PERUSAK FITRAH PALING BERBAHAYA ADALAH SYIRIK


MENGAWALI 3. PENYEBAB RUSAKNYA FITRAH ANAK ADALAH ORANG

NASEHAT TUA, SETAN DAN LINGKUNGAN

DENGAN KALIMAT
4. NASEHAT ITU BISA BERISI :
▪ LARANGAN & PERINTAH SEKALIGUS

“JANGAN” ▪ LARANGAN SAJA


▪ PERINTAH SAJA
[LARANGAN] SESUAI KONDISI, KEADAAN, MOMEN DAN PERKEMBANGAN
USIA ANAK
ALLAH MENCIPTAKAN Al-Hafizh Ibnu Katsir menafsirkan :
MANUSIA BERADA DI ‫ وأنه ال إله غيره‬،‫فإنه تعالى فطر خلقه على معرفته وتوحيده‬
“Sesungguhnya Allah Ta’ala menciptakan makhluk-Nya sudah
ATAS FITRAH
dalam keadaan mengenal dan mentauhidkan-Nya, dan

ِ‫ت ه‬
‫اّلِل الهِِت‬ َ ‫ك لِل ِِدي ِن َحنِي ًفا ۚ فِط َْر‬ َ ‫فَأَقِ ْم َو ْج َه‬
bahwasanya tidak ada sesembahan yang haq kecuali Dia
semata.” Adapun firman-Nya
ِ‫فَطَر النهاس علَي ها ۚ َال تَب ِديل َِْل ِْق ه‬
ۚ ‫اّلِل‬ َ ‫ ال ت َ ْبدَي َل َلخ َْل‬:‫وقوله تعالى‬
َ ْ َْ َ َ َ
َ‫ق ه‬
‫ أن هللا ساوى بين خلقه كلهم في الفطرة‬:‫ّللا معناه‬

ِ ‫ين الْ َقيِِ ُم َوٰلَ ِك هن أَ ْكثَ َر الن‬


‫هاس َال‬ ُ
ِِ ‫ك ال‬
‫د‬ َ ِ‫ٰذَل‬ ‫على الجبلة المستقيمة‬
“Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah” maksudnya adalah :
‫يَ ْعلَ ُمو َن‬ Allah menyamakan semua makhluk-Nya dalam keadaan fitrah
Maka hadapkanlah wajahmu dengan di atas pembawaan yang lurus. [Tafsir Ibnu Katsir III/433]
lurus kepada agama Allah; (tetaplah
atas) FITROH Allah yang telah
Syaikh ‘Alawi ‘Abdul Qodir as-Seggaf memaknai :
menciptakan manusia menurut fitrah itu.
Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. ‫ أو هي اإلسالم والدين القيم‬،‫خلق الخليقة على قبول اإلسالم والتهيؤ للتوحيد‬
(Itulah) agama yang lurus; tetapi “Allah menciptakan watak/tabiat manusia untuk menerima
kebanyakan manusia tidak mengetahui. Islam dan condong kepada Tauhid. Dengan kata lain, FITRAH
[QS ar-Rum : 30] itu adalah ISLAM dan AGAMA LURUS.
MANUSIA DILAHIRKAN DI ATAS FITRAH : ISLAM,
IMAN DAN TAUHID
• Nabi Shallallahu ‘alayhi wa Salam bersabda :

‫ فأبواه يهودانه أو ينصرانه أو َجسانه‬،‫كل مولود يولد على الفطرة‬


“Setiap bayi yang dilahirkan berada di atas FITRAH, maka KEDUA ORANGTUANYALAH
yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi” [Muttafaq ‘alaihi]

• Berkaitan makna FITRAH, Imam Nawawi rahimahullahu berkata :


‫واألصح أن معناه أن كل مولود يولد متهيأ لإلسالم‬
“Yang shahih makna hadits ini adalah, semua bayi yang lahir memiliki kecenderungan kepada
ISLAM” [Syarh Nawawi ‘ala Shahih Muslim]
Ibnu Taimiyah berkata :
‫أن الطفل خلق سليماً من الكفر على امليثاق الذي أخذه للا على ذرية آدم حّي أخرجهم من صلبه‬
“Bahwa anak itu diciptakan selamat dari kekufuran sesuai dengan perjanjian yang
Allah ambil kepada anak keturunan Adam sebelum Allah keluarkan dari sulbi
mereka”

Allah Ta’ala berfirman :


ُ ‫آد َم ِم ْن ظُ ُهوِرِه ْم ذُ ِِريهتَ ُه ْم َوأَ ْش َه َد ُه ْم َعلَ ٰى أَنْ ُف ِس ِه ْم أَلَ ْس‬
‫ت بَِربِِ ُك ْم ۖ قَالُوا بَلَ ٰى ۛ َش ِه ْد ََن ۛ أَ ْن تَ ُقولُوا يَ ْوَم ال ِْقيَ َام ِة‬ ِ َ ُّ‫َخ َذ رب‬
َ ‫ك م ْن بَِِن‬ َ َ ‫َوإِ ْذ أ‬
ِِ
َ ‫إِ هَن ُكنها َع ْن َٰه َذا غَافل‬
‫ّي‬
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
FITRAH mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
MANUSIA ITU "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami
menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
SELAMAT DARI mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah

KEKUFURAN terhadap ini (keesaan Tuhan)“ [QS al-A’raaf : 172]

DR Wahbah Zuhaili dalam Tafsirnya AL-WAJIZ berkata :


“Ayat ini menunjukkan bahwa manusia diciptakan di atas fitrah tauhid
(mengesakan Allah). Namun kemudian fitrah ini dirubah oleh akidah-akidah
rusak yang datang setelahnya.”
KESEMPURNAAN NASEHAT

TAUHID

ROGHBAH AMRU
TARGHIB MA’RUF SUNNAH
[PERINTAH]

NASEHAT
(ROJA/HARAP)

NASEHAT
THO’AH
LANDASANNYA LANDASANNYA

MAHABBAH H I K MA H SYIRIK

ROHBAH NAHYU
TARHIB MUNKAR BID’AH
(KHOUF/TAKUT) [LARANGAN]

MAKSIAT
CARA MENASEHATI
NASEHAT

PERINTAH & PERINTAH LARANGAN MOTIVASI & MOTIVASI ANCAMAN


LARANGAN SAJA SAJA ANCAMAN SAJA SAJA

Mengandung Mengandung
Lebih Lebih Menstimulasi Menumbuhkan
Larangan Perintah secara
Sempurna Sempurna Inisiatif rasa Takut
secara tersirat tersirat

Diberikan Diberikan Ta’lil


Motivasi (Alasan)
‫ش ْر َك لَظُلْم َع ِظيم‬
ِِ ‫إِ هن ال‬
“SESUNGGUHNYA KESYIRIKAN ITU
ADALAH KEZHALIMAN YANG BESAR”

• Memberikan ta’lil (ALASAN) dalam suatu PERINTAH / LARANGAN adalah METODE HIKMAH
yang diajarkan LUQMAN ➔ Intisari Pendidikan yang lurus ➔ Anak akan mengetahui ALASAN
kenapa dia DIPERINTAH / DILARANG ➔ Anak tidak akan MENENTANG dan MELAWAN dan
juga tidak akan PENASARAN
• ALASAN yang diberikan dalam PERINTAH / LARANGAN hendaknya memuaskan akal dan rasa
tahu sang anak ➔ ANAK MENERIMA LARANGAN / PERINTAH tersebut.
• ALASAN Luqman melarang KESYIRIKAN adalah karena SYIRIK = ZHALIM BESAR ➔ Zhalim =
menempatkan sesuati tidak pada tempatnya ➔ Memberikan hak dan sifat ketuhanan kepada
makhluq yang diciptakan
DASAR NASEHAT LUQMAN KEPADA ANAKNYA

1. GALI POTENSI ORTU DI DALAM MEMBIMBING = ILMU & PENGALAMAN


➔ HIKMAH ➔ baca, fahami, pelajari, latih diri, praktik, sabar, tidak tergesa-gesa
2. LEMBUT & SANTUN ➔ nasehati anak dengan cara lembut, tidak kasar, tidak
keras, tidak melukai, menyakiti, mempermalukan, secara sendirian (4 mata)
3. BANGUN JEMBATAN HUBUNGAN = KOMUNIKASI yang baik ➔ mendekati,
memilih kata yang sesuai, menunjukkan perhatian, bicara dengan hati, pandangan
mata, gestur tubuh dan ketulusan serta sentuhan kasih sayang.
DASAR NASEHAT LUQMAN KEPADA ANAKNYA

4. PILIH TEMA YANG SESUAI ➔ Dahulukan yang paling penting dari yang penting ➔
SKALA PRIORITAS
5. NASEHAT YANG UTUH & MENYELURUH ➔ mencakup kebaikan di DUNIA dan
AKHIRAT anak yang mencakup AQIDAH, IBADAH dan AKHLAQ.
6. BICARA KEPADA AKAL ANAK SEBAGAIMANA BICARA KEPADA PERASAANNYA
➔ Sebagaimana Luqman memanggil anak dengan kasih sayang (Ya Bunayya) lalu
memberikan nasehat berikut alasannya.
7. SABAR dan BERIKAN TENGGAT WAKTU bagi anak untuk menerima nasehat karena
nasehat tidak untuk MEMPENGARUHI SESAAT dan untuk MENANAMKAN NILAI
SEUMUR HIDUP
BIRRUL WALIDAIN
NASEHAT KEDUA [BERBAKTI KEPADA
ORANG TUA]
‫اإلنْ َسا َن بَِوالِ َديْ ِه ََحَلَْتهُ أ ُُّمهُ َو ْهنًا َعلَ ٰى‬
ِْ ‫ص ْي نَا‬
‫َوَو ه‬
NASEHAT ِ ِ ِ ِ
UNTUK ‫ك‬ ‫ي‬‫د‬ ‫ال‬‫و‬ ‫ل‬
َ َْ َ َ ْ ْ‫و‬ ‫ِل‬ ِ ‫ر‬ ‫ك‬
ُ ‫ش‬ ‫ا‬ ‫َن‬ ‫أ‬ ِ
‫ّي‬ ‫ام‬ ‫ع‬ ‫يف‬ِ
ْ َ َ ُ َ ‫َو ْه ٍن َوف‬
‫ه‬ ‫ل‬
ُ ‫ا‬‫ص‬
ِ ‫ِل الْم‬ ِ
BERBAKTI
KEPADA ORANG
ُ َ ‫إ‬
‫ْي‬ ‫ص‬ ‫ه‬ َ
TUA
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat
baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua
tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua
orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
[QS Luqman : 14]
Di dalam al-Qur’an, kewajiban BERBAKTI KEPADA ORANG TUA selalu
disebutkan setelah PERINTAH MENTAUHIDKAN ALLAH
‫اّلِلَ َوِابل َْوالِ َديْ ِن إِ ْح َس ًاَن‬
‫يل َال تَ ْعبُ ُدو َن إِهال ه‬ِ ِ ِ َ ‫َخذ‬
َ ‫َْن ميثَا َق بَِِن إ ْس َرائ‬ َ ‫َوإِ ْذ أ‬
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah
kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tuamua
[QS al-Baqoroh : 83]
‫اّلِلَ َوَال تُ ْش ِرُكوا بِ ِه َش ْي ئًا ۖ َوِابل َْوالِ َديْ ِن إِ ْح َسا ًن‬
‫َوا ْعبُ ُدوا ه‬
BIRRUL WALIDAIN Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan
& KEWAJIBAN sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua kedua orang tuamu [QS an-Nisa :

MENTAUHIDKAN 36]
‫قُ ْل تَ َعالَ ْوا أَتْ ُل َما َح هرَم َربُّ ُك ْم َعلَْي ُك ْم ۖ أهَال تُ ْش ِرُكوا بِ ِه َش ْي ئًا ۖ َوِابل َْوالِ َديْ ِن إِ ْح َس ًاَن‬
ALLAH
Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu
yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah
terhadap kedua orang tuamu [QS al-An'am : 151]
‫ك أهَال تَ ْعبُ ُدوا إِهال إِ هايهُ َوِابل َْوالِ َديْ ِن إِ ْح َس ًاَن‬
َ ُّ‫ض ٰى َرب‬
َ َ‫َوق‬
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah kamu berbuat baik pada kedua orang tuamu [QS al-Isra : 23]
‫سا َن بَِوالِ َديْ ِه‬‫ن‬
ْ ِ
َ ْ ‫ص ْي نَا‬
‫اإل‬ ‫َوَو ه‬
“DAN KAMI PERINTAHKAN KEPADA MANUSIA
(BERBUAT BAIK) KEPADA KEDUA IBU-BAPAKNYA”

• WASIAT ALLAH ini datang setelah WASIAT LUQMAN kepada anaknya UNTUK MENTAUHIDKAN-NYA
➔ Menunjukkan ALLAH memperhatikan HAK ORANG TUA dari PENDIDIKAN MEREKA KEPADA
ANAKNYA
• JIKA ORANG TUA MENDIDIK BAIK ANAKNYA MAKA ANAK AKAN BERBAKTI BAIK KEPADA ORANG
TUANYA
• JIKA ORANG TUA MEMPERHATIKAN HAK ALLAH (TAUHID) MAKA ALLAH PUN MEMPERHATIKAN HAK
MEREKA (BIRRUL WALIDAYN)
• Disebutkan AL-INSAN (‫سا َن‬ ِْ dengan alif lam di sini [Bukan disebutkan AL-MU’MIN/AL-MUSLIM]
َ ْ‫)اإلن‬
menunjukkan SEMUA JENIS MANUSIA tidak memandang ras, asal-usul, Bahasa, dll ➔ Hal ini
mengandung MAKNA bahwa HAK BAPAK & IBU tetaplah berlaku sekalipun berbeda agama
• Disebutkan BIWALIDAYHI (‫ )بَِوالِ َديْه‬mencakup IBU & BAPAK KEDUANYA, tidak salah satunya.
ِ ْ ‫صالُهُ ِيف َع َام‬
‫ّي‬ ِ‫ََحَلَْتهُ أ ُُّمهُ و ْهنًا َعلَ ٰى و ْه ٍن وف‬
َ َ َ َ
“IBUNYA TELAH MENGANDUNGNYA DALAM
KEADAAN LEMAH YANG BERTAMBAH-TAMBAH,
DAN MENYAPIHNYA DALAM DUA TAHUN”
• Setelah Allah menyebutkan WALIDAY (KEDUA ORANG TUA), Allah spesialkan IBU dengan
disebut secara khusus, karena IBU itu :

‫صالُهُ ثََالثُو َن َش ْه ًرا‬ ِ‫ضع ْته ُكرها ۖ و ََحْلُهُ و‬


‫ف‬ ‫و‬‫و‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ر‬ ‫ك‬ ‫ه‬ ‫ُم‬ ‫أ‬ ‫ه‬ ‫ت‬ ‫ل‬ ‫َح‬ ۖ ‫اَن‬ ‫س‬ ‫ح‬ ِ
‫إ‬ ِ
‫ه‬ ‫ي‬ ‫د‬ ِ
‫ال‬‫و‬ ِ
‫ب‬ ‫ن‬ ‫ا‬ ‫س‬ ‫ن‬ ِ
َ َ َ ْ َ ََ ْ ً ُ َ ً ُ ُ ُّ ُ ْ َ َ َ ً َ ْ ْ َ َ َ ْ ‫ص ْي نَا‬
َ ْ ‫اإل‬ ‫َوَو ه‬
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya
mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya
sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan [QS al-Ahqof : 15]

IBU MENGANDUNG MELAHIRKAN MENYUSUI


UMMUKA – UMMUKA – UMMUKA TSUMMA
ABUKA
‫هاس َِبُ ْس ِن‬
ِ ‫َح ُّق الن‬ ‫أ‬ ‫ن‬ ‫م‬ ِ‫ول ه‬
‫اّلِل‬ َ ‫س‬‫ر‬ ‫اي‬ ‫ال‬
َ ‫ق‬َ ‫ف‬
َ ‫م‬ ‫ه‬
‫ل‬ ‫س‬ ‫و‬ ِ ‫اّلِل َعلَي‬
‫ه‬ ‫ه‬ ‫ى‬ ‫ه‬
‫ل‬ ‫ص‬ ِ‫ول ه‬
‫اّلِل‬ ِ ‫س‬ ‫ر‬ ‫ىل‬َ ِ‫َجاء َر ُجل إ‬
َ َْ َُ َ َ َ َ ْ ُ َ ُ َ َ
َ ُ‫ال ُثُه أَب‬
‫وك‬ َ َ‫ك ق‬
َ َ‫ال ُثُه َم ْن ق‬ َ َ‫ال ُثُه َم ْن ق‬
َ ‫ال ُثُه أ ُُّم‬ َ َ‫ك ق‬ َ ‫ال ُثُه أ ُُّم‬َ َ‫ال ُثُه َم ْن ق‬َ َ‫ك ق‬َ ‫ال أ ُُّم‬ َ َ‫ص َحابَِِت ق‬
َ
Datang seorang pria menghadap Rasulullah sambil berkata; “Wahai Rasulullah,
siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?” Rasulullah
shallallahu ‘alaihi menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?”
Beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa lagi?” Beliau
menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” Beliau menjawab:
“Kemudian ayahmu.” [HR BUKHARI]
‫ْي‬ ِ ‫ِل الْم‬
‫ص‬ ‫ه‬ َ ِ
‫إ‬ ‫ك‬‫ي‬ ‫د‬
َ ِ
‫ال‬
َْ ََ ْ‫و‬ِ‫ل‬‫و‬ ِ
‫ِل‬ ‫ر‬ ‫ك‬
ُ ‫ش‬
ْ ‫ا‬ ِ
‫َن‬‫أ‬
ُ َ
“BERSYUKURLAH KEPADA-KU DAN KEPADA DUA
ORANG IBU BAPAKMU, HANYA KEPADA-KULAH
KEMBALIMU”
• Kita diajarkan ADAB YANG SANGAT BESAR, yaitu ADAB KEPADA ALLAH dan ADAB KEPADA ORANG
TUA.
• SYUKUR PERTAMA KALI adalah kepada ALLAH yang telah menciptakan IBU & BAPAK kita, kemudian
menciptakan kita di dalam RAHIM ibu kita, lalu menjadikan mereka berdua MENYAYANGI kita dan
MEMPERHATIKAN kita.
• SYUKUR yang KEDUA adalah kepada ORANG TUA kita yang telah berbuat baik kepada kita, menyayangi,
memperhatikan dan memelihara kita dengan sebaik-baiknya.
• Allah menyebutkan terima kasih kepada BAPAK & IBU SEKALIGUS, namun di awal perintah hanya
disebutkan ibu saja tanpa disebutkan bapak, hal ini kerena ada BEBAN BERAT yang dirasakan ibu tidak bisa
dirasakan ayah, yaitu MENGANDUNG, MELAHIRKAN dan MENYUSUI.
AJARKAN ANAK 2 HAL POKOK INI :

1. BERSYUKUR KEPADA ALLAH


2. BERSYUKUR KEPADA ORANG TUA
‫‪SYAIR INDAH TENTANG IBU‬‬

‫يع ِجنَايٍَة َِلْ ََي ِِْتَا‬ ‫ِ‬ ‫ودهِ َكيما ي نَ ُ ِ ِ‬ ‫اه ًال بِنُ ُق ِ‬ ‫أَ ْغرى امرؤ ي وما غُ َالما ج ِ‬
‫• َوَرأَى فَظ َ‬ ‫الوطَْر‬
‫ال به َ‬ ‫َْ َ‬ ‫َ ُْ َْ ً ً َ‬ ‫•‬
‫ش ْر‬ ‫َحد ِس َواهُ ُم ْن ُذ ََت ِر ِ‬
‫يخ البَ َ‬ ‫• أَ‬ ‫هر ِاه ُم َواجلََو ِاه ُر َو ُّ‬
‫الد َر ْر‬ ‫ك الد َ‬ ‫ك َاي فَ َىت َولَ َ‬ ‫ال‪ :‬ائْتِِِن بُِف َؤ ِاد أ ُِِم َ‬
‫قَ َ‬ ‫•‬
‫ت بِ ِه َعي نَاهُ ِمن سي ِل ِ‬
‫الع َ َْب‬ ‫اض ْ‬‫ْب يَغْ ِسلُهُ ِبَا فَ َ‬ ‫• َو ْارتَ هد ََْن َو ال َقل ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ضى وأَ ْغم َد ِ‬
‫ْ َْ‬ ‫ْ‬ ‫اد َعلَى األَثَ ْر‬ ‫ْب أَ ْخ َر َجهُ َو َع َ‬
‫ُ‬ ‫ل‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫ل‬‫ا‬‫و‬‫َ‬ ‫ا‬‫ه‬‫َ‬ ‫ر‬ ‫د‬‫ْ‬ ‫ص‬
‫َ‬ ‫يف‬ ‫ر‬
‫ا‬‫ً‬ ‫ج‬
‫َ‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫خ‬ ‫فَ َم َ َ َ‬ ‫•‬
‫ْب انْ تَ ِق ْم ِم ِِِن َوَال تَ ْغ ِف ْر فَِإ هن َج ِرََِِت َال تُ ْغتَ َف ْر‬
‫ول‪َ :‬اي قَ ل ُ‬ ‫• َويَ ُق ُ‬ ‫ْب املَُقطه ُع إِ ْذ َعثَ ْر‬ ‫ج ال َقل ُ‬
‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫لَكنههُ م ْن فَ ْرط ُس ْر َعته َه َوى فَ تَ َد ْح َر َ‬
‫ِ ِ‬ ‫•‬
‫َبًة لِ َم ِن ا ْعتَ َ َْب‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ََن َداهُ قَ لْب األُِِم َو ْه َو ُم َع هفر‬
‫ص ْد َرهُ طَ ْعنًا فَ يَ ْب َقى ع ْ َ‬
‫استَ هل خ ْن َج َرهُ ليَط َْع َن َ‬ ‫• َو ْ‬ ‫•‬
‫ف يَ ًدا َوَال‬ ‫ْب األُِِم ُك ه‬ ‫• ََن َداهُ قَ ل ُ‬ ‫ك ِم ْن َ‬
‫ض َر ْر‬ ‫َصابَ َ‬ ‫ِ‬
‫• َولَدي َحبِ ِيِب َه ْل أ َ‬
‫ي َم هرتَ ْ ِ‬
‫ّي َعلَى األَثَ ْر‬ ‫ِ‬
‫• تَ ْذبَ ْح فُ َؤاد َ‬ ‫س َم ِاء َعلَى الغُ َالِم قَ ِد ْاَْ َم ْر‬
‫ب ال ه‬ ‫ت َر ْغ َم ُحنُ ِِوهِ غَ َ‬
‫ض ُ‬ ‫• فَ َكأَ هن َه َذا ال ه‬
‫ص ْو َ‬
SYAIR INDAH TENTANG IBU (1)

Suatu hari, seseorang membujuk seorang bocah yang pandir••• Dengan iming-iming
uang agar ia peroleh apa yang didamba•••
Ia berkata : "bawakan padaku hati ibumu wahai pemuda••• Semua dirham, perhiasan dan
mutiara ini 'kan menjadi milikmu•••"
Maka terjadilah, ia menikam dada ibunya dengan belati••• Lalu ia keluarkan hatinya
dengan seketika itu•••
Namun karena hawa nafsu ia pun ceroboh tergesa-gesa••• Sehingga jatuhlah hati ibunya
menggelinding terkotori debu•••
Tiba-tiba hati sang ibu memanggilnya dalam keadaan terbalut debu••• "Wahai anakku,
buah hatiku, apakah kamu ditimpa bahaya?"•••
SYAIR INDAH TENTANG IBU (2)

Seakan-akan suara ini meski penuh belas kasih kepadanya••• Adalah aliran kemurkaan langit kepada
seorang bocah•••
Dia (tersadar) melihat betapa kejinya kejahatan itu••• Yang belum pernah ada orang lain melakukannya
di dalam sejarah manusia•••
Serta merta ia pun berbalik mengambil hati ibunya tersebut dan mencucinya••• Dengan cucuran air
mata yang mengalir begitu derasnya•••
Bocah itu berkata, "Wahai hati, balaslah aku dan jangan kau maafkan...••• Karena kejahatanku tidaklah
terampuni"•••
Lalu ia pun menarik belatinya untuk menikam dadanya sendiri••• Tikaman yang akan memberikan
pelajaran bagi orang yang mau mengambil pelajarannya•••
Tiba-tiba hati ibunya itu memanggilnya, "Hentikan nak...!••• Janganlah kau tikam lagi hatiku untuk kedua
kalinya!!•••
TAK ADA KETAATAN
NASEHAT KETIGA DALAM
KEMAKSIATAN
‫ك بِ ِه ِعلْم‬ َ َ‫س ل‬ َ ‫ي‬
ْ ‫ل‬
َ ‫ا‬‫م‬َ ِ ِ ‫ك‬
َ ِ
‫ر‬ ‫ش‬ْ ‫ت‬
ُ ‫ن‬ْ َ
‫أ‬ ‫ى‬ٰ ‫ل‬
َ ‫ع‬
َ ‫اك‬
َ ‫د‬َ ‫اه‬
َ ‫ج‬َ ‫ن‬
ْ ِ
‫إ‬ ‫و‬
َ
NASEHAT ِ ‫فَ َال تُ ِطعهما ۖ وص‬
UNTUK TETAP ‫الدنْ يَا َم ْع ُروفًا ۖ َواتهبِ ْع‬ُّ ‫اح ْب ُه َما ِيف‬ َ َ َُْ
BERBUAT BAIK ‫ِل َم ْرِجعُ ُك ْم فَأُنَبِِئُ ُك ْم ِبَا ُك ْن تُ ْم‬
‫ِل ۚ ُثُه إِ َه‬
‫ب إِ َه‬َ َ ْ َ َ ‫َسب‬
‫ََن‬
‫أ‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫يل‬ ِ
KEPADA ORANG ‫تَ ْع َملُو َن‬
TUA MESKI
KAFIR Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan
dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang
itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah
keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang
kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu,
maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
[QS Luqman : 15]
ALLAH MEMERINTAHKAN KITA UNTUK BERBUAT BAIK KEPADA
KEDUA ORANG TUA [BIL WALIDAYN IHSAN]

ALLAH MENGKHUSUSKAN KEISTIMEWAAN IBU

ALLAH MEMERINTAHKAN UNTUK BERSYUKUR KEPADA ALLAH

ALLAH MEMERINTAHKAN UNTUK BERSYUKUR KEPADA ORANG


TUA, SEBAGAI PENGAKUAN ATAS JASA BAIK KEDUANYA

MESKI HAK ORANG TUA BESAR DAN DIAKUI, NAMUN HAK


ALLAH LEBIH BESAR DAN LEBIH DIKEDEPANKAN
‫‪ASBABUN NUZUL‬‬

‫حلفت أم سعد أن ال تكلمه أبدا حىت يكفر بدينه وال َتكل وال تشرب قالت زعمت‬
‫أن للا وصاك بوالديك وأَن أمك وأَن آمرك هبذا قال مكثت ثالاث حىت غشي عليها‬
‫من اجلهد فقام ابن هلا يقال له عمارة فسقاها فجعلت تدعو على سعد فأنزل للا عز‬
‫وجل يف القرآن هذه اآلية ووصينا اإلنسان بوالديه حسنا وإن جاهداك على أن تشرك‬
‫ِ وفيها وصاحبهما يف الدنيا معروفا‬
• KATA ‫اك‬
َ ‫اه َد‬
َ ‫ َج‬ARTINYA KEDUANYA BERSUNGGUH-
SUNGGUH DI DALAM UPAYANYA [MENGAJAK KEPADA
KESYIRIKAN]
• KATA ‫ فَ َال تُ ِط ْع ُه َما‬MAKSUDNYA, LARANGAN MENAATI
TIDAK ADA MEREKA DI DALAM PERINTAH MAKSIAT INI. ALLAH
KETAATAN DI TIDAK MENYATAKAN “JANGANLAH KALIAN BERBAKTI
DALAM KEPADA KEDUANYA”, TAPI “JANGANLAH KALIAN
MENAATI KEDUANYA” (DI DALAM PERKARA MAKSIAT
KEMAKSIATAN INI), TANPA MENGGUGURKAN KEWAJIBAN TETAP
BERBUAT BAIK DENGAN MEREKA.
ِ ‫وص‬YAITU TETAP BERBUAT BAIK DAN
• KATA ‫اح ْب ُه َما ِيف الدُّنْ يَا َم ْع ُروفًا‬ َ َ
MEMPERGAULI MEREKA DENGAN CARA YANG BAIK DI
DUNIA
MUROQOBATULLAH
NASEHAT KEEMPAT (MERASA DIAWASI
ALLAH)
‫ال َحبه ٍة ِم ْن َخ ْر َد ٍل فَ تَ ُك ْن ِيف‬
َ ‫ك ِمثْ َق‬َُ ‫ت‬ ‫ن‬ْ ِ
‫إ‬ ‫ا‬ ْ
َ‫ه‬ ِ‫ِن إ‬
‫َاي بُ َه‬
NASEHAT ِ ْ‫ض َي‬ ِ ‫سماو‬ ٍ‫ص ْخرة‬
LUQMAN UNTUK ‫ت ِهبَا‬ َ ِْ ‫ر‬ َ‫األ‬
ْ ‫يف‬ِ ‫َو‬ ‫أ‬
ْ ََ ‫ات‬ ‫ه‬ ‫ال‬ ِ
‫يف‬ ‫َو‬‫أ‬
ْ َ َ
MUROQOBAH ‫اّلِلَ لَ ِطيف َخبِْي‬
‫اّلِلُ ۚ إِ هن ه‬
‫ه‬
(MERASA
DIAWASI)
(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada
ALLAH (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam
batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan
mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah
Maha Halus lagi Maha Mengetahui.

[QS Luqman : 16]


APA ITU MUROQOBAH

.‫علمك بأن هللا ال يخفى عليه شي ٌء من أمرك‬


ِ ‫دوا ُم‬
“Melanggengkan ilmumu bahwa tidak ada satupun yang tersamarkan dari Allah dari
keadaan/urusanmu”
Ibnul Mubarok pernah berkata kepada seseorang : ‫“ راقب هللا تعالى‬Muroqobahlah kepada Allah”
Dia bertanya tafsirnya : ‫“ كن أبدا كأنك ترى هللا عز وجل‬Jadilah hamba yang seakan2 kau bisa
melihat Allah Azza wa Jalla”
Al-Harits al-Muhasibi pernah ditanya tentang muroqobah, maka ia menjawab : ‫علم القلب بقرب‬
‫“ هللا تعالى‬ILMU HATI bahwa Allah itu dekat”
MUROQOBAH = AMALAN HATI

• PENDIDIKAN TERBAIK ADALAH PENDIDIKAN HATI.


• LUQMAN MENDIDIK HATI ANAKNYA UNTUK SELALU MERASA DIAWASI ALLAH.
• LUQMAN MENGENALKAN ALLAH KEPADA ANAKNYA BAHWA TIDAK ADA YANG
SAMAR ATAU TERTUTUPI DARI PENGETAHUAN ALLAH = ASMA WA SIFAT
• LUQMAN MENGGUNAKAN METODE TAMTSIL DI DALAM MENDIDIK ANAK, YAITU
MENGKONGKRITKAN SESUATU YANG ABSTRAK SEHINGGA LEBIH BISA
DIFAHAMI ANAK
MUROQOBAH MEMBENTUK KENDALI DIRI DARI
PENYELEWANGAN DAN MEMUPUK KEBERANIAN
• MUROQOBATULLAH ITU MENGIKATKAN HATI ANAK PADA ALLAH SEHINGGA
ANAK CINTA DAN BERHARAP KEPADA ALLAH SERTA MENUMBUHKAN RASA
TAKUT KEPADA ALLAH, TIDAK KEPADA ORANG TUANYA.
• RASA TAKUT KEPADA ALLAH MEMBUAHKAN KENDALI DIRI DARI
PENYELEWENGAN DAN MERASA TAKUT KEPADA ALLAH DI MANA SAJA,
SEDANGKAN TAKUT HANYA KEPADA ORANG TUA BISA MELAHIRKAN
PENYELEWENGAN SAAT ORANG TUA TIDAK ADA.
IHSAN TINGKATAN TERTINGGI

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata tentang al-Ihsaan:


َ‫ فَ ِإنهُ يَ َراك‬، ‫ فَ ِإ ْن لَ ْم تَك ُْن ت َ َرا ُه‬، ‫َّللا كَأَنكَ ت َ َرا ُه‬
َ ‫أ َ ْن ت َ ْعبُ َد‬
“Al-Ihsan adalah engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihatNya, maka jika
engkau tidak bisa melihatNya maka sesungguhnya Ia melihatmu” (HR Al-Bukhari no 50 dan
Muslim no 8)
Orang yang telah mencapai derajat Ihsan adalah orang yang senantiasa MUROQOBAH
(merasa di awasi dan dilihat oleh Allah) dalam segala gerak-geriknya, terutama tatkala sedang
beribadah.
ANTARA MUROQOBAH DAN SYIRIK KHOFIY

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya :


‫صالَتَهُ ِل َما يَ َرى ِم ْن نَ ْظ ِر َر ُجل‬ َ ُ‫ي أ َ ْن يَقُ ْو َم الر ُج َل ي‬
َ ‫ص ِلّي فَيُ َز ِّي ُن‬ ُّ ‫ش ْركٌ ا ْل َخ ِف‬
ّ ِ ‫ال‬
“Syirik yang samar yaitu seseorang berdiri dan mengerjakan sholat lalu ia menghias-hiasi
(membagus-baguskan) sholatnya karena ia tahu ada orang lain yang melihatnya” (HR Ibnu
Maajah no 4194 dan dihasankan oleh Al-Albani)
Demikian pula seseorang tatkala beribadah merasa diawasi dan dilihat serta dinilai oleh Allah
maka ia akan berusaha untuk beribadah dengan sebaik-baiknya di hadapan Allah.
MENGIMANI ASMA WA SIFAT KUNCI MUROQOBAH

Allah berfirman kepada NabiNya :

‫ك ِيف‬ ‫ب‬ُّ
‫ل‬
َ َ ََ‫ق‬
َ ‫ت‬‫و‬ ) ٢١٨ ( ‫وم‬ ‫ق‬ُ ‫ت‬
َ ‫ّي‬ ‫ح‬ِ ‫اك‬
َ ‫ر‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ِ
‫ذ‬ ‫ه‬
‫ل‬ ‫ا‬ ) ٢١٧ ( ِ
‫يم‬ ‫ح‬ِ ‫ر‬
‫ه‬ ‫ال‬ ِ
‫ز‬ ‫ي‬ِ
‫ز‬ ‫ْع‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ل‬‫ك‬‫ه‬‫و‬ ‫ت‬
َ‫و‬
ُ َ ََ َ َ ْ ََ
‫يم‬ ِ‫س ِميع الْعل‬‫ه‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬
‫ن‬ ِ
‫إ‬ ) ٢١٩ ( ‫ين‬ ِ
‫د‬ ِ
‫اج‬ ‫س‬
‫ه‬ ‫ال‬
ُ َ ُ َ ُ ُ َ
“Dan bertawakkallah kepada (Allah) yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang, Yang melihat
kamu ketika kamu berdiri, dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-
orang yang sujud. Sesungguhnya Dia adalah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui”
(QS Asy-Syu’aroo : 17-20)
)١٩( ‫ُور‬
ُ ‫صد‬ُّ ‫َي ْعلَ ُم َخا ِئنَةَ األ ْعيُ ِن َو َما ت ُ ْخ ِفي ال‬
“Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang
disembunyikan oleh hati“ (QS Al-Mukmin : 19)
)٧٤( ‫ُور ُه ْم َو َما يُ ْع ِلنُو َن‬
ُ ‫صد‬ُ ‫َو ِإن َربكَ لَ َي ْعلَ ُم َما ت ُ ِك ُّن‬
“Dan Robb-mu mengetahui apa yang disembunyikan (dalam)
dada mereka dan apa yang mereka nyatakan” (QS Al-Qosos : 69)
)٣٨( ‫ُور‬
ِ ‫صد‬ ِ ‫ع ِلي ٌم ِبَذَا‬
ُّ ‫ت ال‬ َ ُ‫ض ِإنه‬
ِ ‫األر‬
ْ ‫ت َو‬
ِ ‫اوا‬ َ ‫َّللا عَا ِل ُم‬
ِ ‫غ ْي‬
َ ‫ب الس َم‬ َ ‫ِإن‬
ORANG YANG “Sesungguhnya Allah mengetahui yang tersembunyi di langit dan
MUROQOBAH di bumi. Sesungguhnya Dia Maha mengetahui segala isi hati“ (QS
MEYAKINI : Faathir : 38)
ِ ‫ع ِلي ٌم ِبَذَا‬
‫ت‬ َ ُ‫ون َو َما ت ُ ْع ِلن‬
َ ُ‫ون َوَّللا‬ ِ ُ ‫ض َو َي ْعلَ ُم َما ت‬
َ ‫س ُّر‬ ِ ‫األر‬
ْ ‫ت َو‬ َ ‫َي ْعلَ ُم َما ِفي الس َم‬
ِ ‫اوا‬
)٤( ‫ُور‬ ِ ‫صد‬ ُّ ‫ال‬
“Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi dan
mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan yang kamu nyatakan.
dan Allah Maha mengetahui segala isi hati“ (QS At-Tagoobun : 4)
MENGGUNAKAN TAMTSIL/MATSAL DALAM
MENDIDIK ANAK
ِ ْ‫ض َي‬
‫ت‬ ِ ‫ر‬َ
‫األ‬
ْ ِ
‫يف‬ ‫َو‬
‫أ‬ ِ ‫سماو‬
‫ات‬ ‫ه‬ ‫ال‬ ِ
‫يف‬ ‫َو‬
‫أ‬ ٍ‫ال حبه ٍة ِمن َخر َد ٍل فَت ُكن ِيف ص ْخرة‬
َ ‫ق‬
َ ِْ ‫ك‬
‫ث‬ ‫م‬ ُ ‫ت‬
َ ‫ن‬
ْ ِ
‫إ‬ ‫ا‬َ‫ه‬
ْ ِ
‫إ‬
َ ْ ْ ََ ْ َ َ ْ َ ْ ْ َ
‫ِهبَا ُه‬
‫اّلِل‬
Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat BIJI SAWI, dan berada dalam BATU atau
LANGIT atau di DALAM BUMI, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya).
APA ITU “TAMTSIL”

Mendeskripsikan makna yang abstrak dengan gambaran


yang konkret karena lebih berkesan di dalam hati dan
merangsang nalar, seperti menyerupakan yang samar dengan
yang tampak, yang ghaib dengan yang hadhir.
[Al-Itqon fii Uluumil Qur’aan karya As-Suyuthi]
4 LANGKAH PEMBELAJARAN ANAK

(1) pembelajaran (2) pembelajaran (3) pembelajaran (4) pembelajaran


pada tahap pada tahap semi pada tahap semi pada tahap
konkret konkret abstrak abstrak.

Melalui proses pembelajaran seperti ini secara kognitif anak belajar secara universal yaitu memahami
konsep abstrak melalui proses yang konkret dan mengkonkretkan konsep yang abstrak. Apabila anak sudah
biasa berfikir bolak balik dari konkret ke abstrak dan dari abstrak ke konkret, berarti konsep sudah dapat
dikuasai dengan tuntas, dan anak sudah biasa dibawa ke topik lain yang lebih tinggi
METODE LUQMAN MENDIDIK ANAKNYA DENGAN
METODE TAMTSIL
• PERBUATAN SEKECIL APAPUN DITAMTSIL DENGAN BIJI SAWI YANG BENTUKNYA KECIL,
BERWARNA HITAM SEPERTI SEBUAH TITIK
• AJAKAN UNTUK MEMAHAMI JIKA BIJI SAWI KECIL TERSEBUT BERADA DI BATU YANG
MERUPAKAN SESUATU YANG JAMAK TERSEBAR, BANYAK RAGAMNYA DAN UKURANNYA
• AJAKAN UNTUK MEMPERHATIKAN LANGIT YANG BEGITU LUASNYA, LALU BUMI YANG BEGITU
BESARNYA, JIKA ADA BIJI SAWI DI DALAMNYA, MAKA MANUSIA TIDAK AKAN MAMPU
MELIHATNYA
• AJAKAN UNTUK MEMAHAMI BAHWA ALLAH MAHA TAHU KESEMUA HAL TERESEBUT,
SEHINGGA TERBENTUK DALAM BENAK ANAK BAHWA ALLAH YANG SEKECIL BIJI SAWI SAJA
TAHU, MAKA TENTUNYA YANG LAINNYA ALLAH LEBIH TAHU
NASEHAT KELIMA SHOLAT
ِ ‫ص َال َة وأْمر ِابلْمعر‬
‫وف َوانْهَ َع ِن‬ ِ ِ
NASEHAT ُ ْ َ ْ ُ َ ‫ِن أَق ه‬ ‫ال‬ ‫م‬ ‫َاي بُ َه‬
LUQMAN UNTUK : ‫ك ِم ْن‬ ِ
‫ل‬ ٰ
َ ‫ك ۖ إِ هن‬
‫ذ‬
َ َ َ‫َصاب‬
َ َ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ى‬ٰ ‫ل‬
َ ‫ع‬
َ ِ
‫َب‬ ِ
ْ ْ َ ‫ال ُْم ْن َك‬
‫اص‬‫و‬ ‫ر‬
* SHOLAT ِ‫َع ْزِم ْاألُ ُمور‬
* AMAR MA’RUF
NAHI MUNKAR
Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah
* SABAR (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah
(mereka) dari perbuatan yang mungkar dan
bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.
Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-
hal yang diwajibkan (oleh Allah).
[QS Luqman : 17]
PERINTAHKAN KELUARGA UNTUK SHOLAT

‫ك َوال َْعاقِبَ ُة‬ ‫ق‬


ُ ‫ز‬‫ر‬ ‫ن‬ ‫ن‬‫َن‬
َ ۖ ‫ا‬ً‫ق‬
َ ُ َْ ُ ْ ْ َ ْ َ‫ز‬ِ
‫ر‬ ‫ك‬‫ل‬
َُ‫أ‬‫س‬‫ن‬ ‫ال‬َ ۖ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ي‬‫ل‬
َ ‫ع‬ ِ
‫َب‬َ‫ط‬‫اص‬‫و‬ ِ
‫ة‬ ‫ال‬
َ ‫ص‬
‫ه‬ ‫ل‬ ِ
‫اب‬ َ َ‫َوأْ ُم ْر أ َْهل‬
‫ك‬
َْ َ ْ ْ َ
‫لِلته ْق َو ٰى‬

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan


bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki
kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang
baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. [QS Thoha : 132]
DOA NABI IBRAHIM

‫ص َالةِ َوِم ْن ذُ ِِريهِِت ۚ َربهنَا َوتَ َقبه ْل ُد َع ِاء‬ ‫ال‬ ‫يم‬‫ق‬ِ


‫اج َع ْل ِِن ُم َ ه‬ ِ
ْ ِ ‫َر‬
‫ب‬

Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang


tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.
[QS Ibrahim : 40]
SHOLAT ADALAH SARANA KOMUNIKASI
HAMBA DENGAN ALLAH

ِ َ‫إِ هن أَح َد ُكم إِ َذاصلهى ي ن‬


‫اج ْي َربه ُه‬ ُ َ ْ َ

Sesungguhnya apabila salah seorang diantara menunaikan shalat,


maka dia sedang bermunajat (berbisik) kepada Rabbnya
(HR. Al-Bukhâri)
SHOLAT TAMAN BERBAGAI IBADAH
TAKBIR Pembuka Sholat

QIYAM Membaca Kalamullah

RUKU’ Bertasbih mengagungkan Allah

I’TIDAL Memuji Allah

SUJUD Bertasbih dan berdoa

QU’UD Bertasyahhud dan berdoa

SALAM Penutup
SHALAT MERUPAKAN AMALAN TERBAIK SETELAH
DUA KALIMAT SYAHADAT
Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu yang mengatakan:
.‫ بُِّر ال َْوالِ َديْ ِن‬: ‫ال‬
َ َ‫َى ق‬
ٌّ ‫ْت ُثُه أ‬ َ َ‫ ق‬.‫صالَةُ لَِوقْتِ َها‬
ُ ‫ال قُل‬ ‫ ال ه‬: ‫ال‬ َ َ‫ض ُل ق‬ ُّ ‫ أ‬: ‫صلهى للا َعلَ ِيه َو َسله َم‬
َ ْ‫َى ال َْع َم ِل أَف‬ ِ‫ول ه‬
‫اّلِل‬ َ ‫ْت َر ُس‬
ُ ‫َسأَل‬
َ
ِ‫يل ه‬
.‫اّلِل‬ ُ ‫ ا ْجلِ َه‬: ‫ال‬
ِ ِ‫اد ِِف َسب‬ َ َ‫َى ق‬
ٌّ ‫ْت ُثُه أ‬ ُ ‫ال قُل‬
َ َ‫ق‬
Aku pernah bertanya kepada Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Apakah amalan yang paling
afdhal (terbaik)?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Shalat pada waktunya.”
Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu mengatakan, “Lalu aku bertanya lagi, “Lalu apa?” Beliau Shallallahu
‘alaihi wa sallam menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.”
Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu mengatakan lagi, “Lalu aku bertanya lagi, “Lalu apa?” Beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allâh.
[Muttafaq ‘alayhi]
SHALAT SEBAGAI PENYEJUK HATI DAN PENGHIBUR
JIWA
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ِ‫ص َالة‬
‫ َو ُج ِع َل قُ هرةُ َع ْي ِِن ِيف ال ه‬،‫يب‬‫ط‬ِ ‫الدنْ يا النِِساء وال‬
ُّ ‫ن‬‫م‬ِ ‫ِل‬ ِ
‫إ‬ ‫ب‬ ِ
ِ
ُ َُ َ َ َ ‫ه‬ َ َ ِ‫ُحب‬
“Dijadikan kesenanganku dari dunia berupa wanita dan minyak wangi. Dan dijadikanlah
penyejuk hatiku dalam ibadah shalat.” (HR. An-Nasa’i)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
ِ‫ص َالة‬
‫قُ ْم َاي بِ َال ُل فَأَ ِر ْحنَا ِابل ه‬
“Wahai Bilal, berdirilah. Gembirakanlah kami dengan mendirikan shalat.” (HR. Abu Dawud)
SHALAT MENCEGAH PERBUATAN KEJI DAN
MUNGKAR
Jika seorang hamba mendirikan shalat sesuai dengan ketentuan dan petunjuk syariat, maka
shalat tersebut akan mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
Allah Ta’ala berfirman :

‫ش ِاء َوال ُْم ْن َك ِر‬ ‫إِ هن ال ه‬


َ ‫ص َال َة تَ ْن َهى َع ِن الْ َف ْح‬
“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.” (QS. Al-‘Ankabuut
[29]: 45)
SHALAT SEBAGAI PENOLONG MANUSIA TERKAIT
URUSAN AGAMA DAN DUNIA
Allah Ta’ala berfirman,

‫ّي‬‫ع‬ ِ َْ‫ا‬
ِ ‫اش‬ ْ ‫ى‬‫ل‬ ‫ع‬ ‫ه‬
‫ال‬ ِ
‫إ‬ ‫ة‬‫ْي‬ِ‫ب‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫ا‬ْ‫ه‬ ِ
‫إ‬‫و‬ ِ‫ص َالة‬ ‫ال‬‫و‬ ِ
‫َب‬ ‫ص‬ ‫ل‬ ِ
‫اب‬ ‫وا‬ ِ
َ َ َ َ َ َ َ َ ‫ه‬ َ ْ ‫ه‬ ُ َ‫است‬
‫ين‬ ‫ع‬ ْ ‫َو‬
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu
sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.” (QS. Al-Baqarah [2]: 45)
Diriwayatkan dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,

‫صلهى‬ ِ
َ ْ ُ َ َ َ َ َ َ ‫صلهى للاُ َعلَْي‬
، ‫ر‬ ‫َم‬
‫أ‬ ‫ه‬ ‫ب‬‫ز‬ ‫ح‬ ‫ا‬‫ذ‬
َ ِ
‫إ‬ ‫م‬‫ه‬
‫ل‬ ‫س‬‫و‬ ‫ه‬ ُّ ِ‫َكا َن الن‬
َ ‫هِب‬
“Dulu jika ada perkara yang menyusahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau
mendirikan shalat.” (HR. Abu Dawud no. 1420, hadits hasan)
SHALAT ADALAH PENGHUBUNG PALING
KUAT ANTARA HAMBA DENGAN RABB-NYA
:‫ال للاُ تَ َع َاىل‬َ َ‫ ق‬، }‫ّي‬ َ ‫ب ال َْعالَ ِم‬ ِ
ِ‫ {ا ْْلم ُد ِه‬:‫ال الْعب ُد‬
ِ ‫ّلِل َر‬ ْ َ ْ َ َ َ‫ َولِ َع ْب ِدي َما َسأَ َل فَِإذَا ق‬،‫ّي‬ ِ ْ ‫ص َف‬
ْ ِ‫ّي َع ْب ِدي ن‬
َ ْ ‫ص َالةَ بَ ْي ِِن َوب‬
َ ‫ت ال ه‬ ُ ‫س ْم‬
َ َ‫ق‬
‫ َمه َدِِن‬:‫ال‬ ِ
َ َ‫ ق‬، }‫ك يَ ْوم ال ِِدي ِن‬ ِ ِ‫ {مال‬:‫ال‬ َ َ‫ أَثْ ََن َعلَ هي َع ْب ِدي َوإِ َذا ق‬:‫ال للاُ تَ َع َاىل‬ َ َ‫ ق‬، }‫ {ال هر َْحَ ِن ال هرِح ِيم‬:‫ال‬ َ َ‫َح َدِِن َع ْب ِدي َوإِ َذا ق‬ َِ
َ
‫ َولِ َع ْب ِدي َما‬،‫ّي َع ْب ِدي‬ َ ْ ‫ َه َذا بَ ْي ِِن َوب‬:‫ال‬
َ َ َ‫ّي} ق‬ ُ ‫ {إِ هاي َك نَ ْعبُ ُد َوإِ هاي َك نَ ْستَ ِع‬:‫ال‬ َ َ‫ِل َع ْب ِدي فَِإ َذا ق‬
‫ض إِ َه‬
َ َ َ‫َع ْب ِدي – َوق‬
‫ال َم هرًة فَ هو‬
‫ َه َذا‬:‫ال‬ َ َ‫ّي} ق‬ ِِ‫ضال‬
‫ه‬ ‫ال‬ ‫ال‬َ ‫و‬ ‫م‬ ِ
‫ه‬ ‫ي‬َ‫ل‬‫ع‬ ِ
‫وب‬ ‫ض‬
ُ ‫غ‬
ْ ‫ْم‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ِ
‫ْي‬ ‫غ‬
َ ‫م‬ ِ
‫ه‬ ‫ي‬َ‫ل‬‫ع‬ ‫ت‬َ ‫م‬ ‫ع‬ ْ‫َن‬‫أ‬ ‫ذين‬ ‫ه‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫ط‬َ ‫ا‬‫ر‬ ِ
‫ص‬ ‫يم‬ ‫ق‬ِ ‫ط الْمست‬ َ ‫ا‬
‫ر‬ ِ
‫الص‬ ‫َن‬
َ ‫د‬ِ ‫ { ْاه‬:‫ال‬ َ َ‫َسأ ََل فَِإ َذا ق‬
َ َْ ْ َ َ ْ ْ ْ َ َْ َ َ َ ْ ُ َِ َ
‫لِ َع ْب ِدي َولِ َع ْب ِدي َما َسأ ََل‬
“Allah Ta’ala berfirman, “Aku membagi shalat (yaitu surat Al-Fatihah, pent.) untuk-Ku dan hamba-Ku
menjadi dua bagian. Dan untuk hamba-Ku sesuai dengan apa yang dia minta.” Ketika hamba berkata
(yang artinya), “Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam”; Allah Ta’ala berfirman, “Hamba-Ku
memujiku.” Ketika hamba berkata (yang artinya), “Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”; Allah
Ta’ala berfirman, “Hamba-Ku menyanjungku.” Ketika hamba berkata (yang artinya), “Yang
menguasai hari pembalasan”; Allah Ta’ala berfirman, “Hamba-Ku memuliakanku.” Dan terkadang
Allah berfirman, “Hamba-Ku memasrahkankan urusannya kepada-Ku.” Ketika hamba berkata (yang
artinya), “Hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami meminta
pertolongan”; Allah Ta’ala berfirman, “Ini adalah antara Aku dan hamba-Ku. Dan untuk hamba-Ku
apa yang dia minta.” Dan ketika hamba berkata (yang artinya), “(yaitu) jalan orang-orang yang telah
Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan)
mereka yang sesat”; Allah Ta’ala berfirman, “Ini adalah untuk hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku sesuai
apa yang dia minta.” (HR. Muslim no. 395)
TUNTUNAN NABI DI DALAM MENDIDIK ANAK
SECARA HIKMAH

‫اء‬َ‫ن‬ ‫َب‬
‫أ‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ي‬‫ل‬
َ ‫ع‬
َ ‫م‬ ‫وه‬ ‫ب‬ِ
‫ر‬ ‫ض‬
ْ ‫ا‬‫و‬ ، ‫ّي‬ ِ
‫ن‬ ِ
‫س‬ ‫ع‬ِ ‫ب‬ ‫س‬ ‫اء‬ ‫ن‬
َ ‫َب‬‫أ‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫و‬ ِ
‫الة‬ ‫ص‬
‫ه‬ ‫ل‬ ِ
‫اب‬ ‫ُم ُروا أ َْوال َد ُك ْم‬
ُ
ُ ْ ْ َ َْ ْ ُ َ َ ُ َْ ُ ْ ْ َ ُ
ِ‫ض‬
‫اج ِع‬ َ ‫ َوفَ ِِرقُوا بَ ْي نَ ُه ْم ِيف ال َْم‬، ‫َع ْش ٍر‬
Perintahkan anak-anak kalian untuk melakukan shalat saat usia mereka tujuh
tahun, dan pukullah mereka saat usia sepuluh tahun. Dan pisahkan tempat tidur
mereka." (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Irwa’ul Ghalil, no. 247)
FASE PENDIDIKAN ANAK MENURUT
USIA

0 – 7 th 7-10 th 10 - Baligh -
baligh dewasa

MAHABBAH ROJA’ KHOUF


MUKALLAF
(CINTA) (HARAPAN) (TAKUT)
PERKEMBANGAN INDERA ANAK BERDASARKAN
AL-QUR’AN
‫ص َار َو ْاألَفْئِ َد َة لَ َعله ُك ْم تَ ْش ُك ُرو َن‬ ِ ُ‫اّلِل أَ ْخرج ُكم ِمن بط‬
‫ون أُهم َهاتِ ُك ْم َال تَ ْعلَ ُمو َن َش ْي ئًا َو َج َع َل لَ ُك ُم ال ه‬
َ ْ‫س ْم َع َو ْاألَب‬ ُ ْ ْ َ َ ُ‫َو ه‬
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu
1. PENDENGARAN,
2. PENGLIHATAN
3. dan PEMAHAMAN,
agar kamu BERSYUKUR.
FASE PERKEMBANGAN INDERA
ANAK

10 -
0 – 2 th 2- 7 th 7 – 10 th
Baligh

THUFULIYAH THUFULIYAH MUMAYYIZ MUROHIQ


SHUGHRO KUBRO

PENDENGARAN PENGELIHATAN PEMAHAMAN ALL


PENDIDIKAN ANAK SECARA HIKMAH
BERDASARKAN FASE USIA
THUFULIYAH SHUGHRO THUFULIYAH KUBRO MUMAYYIZ MUROHIQ
(0 – 2 TH) (2 – 7 TH) (7 – 10 TH) (10 – BALIGH)
INDERA PENDENGARAN INDERA PENGELIHATAN INDERA PEMAHAMAN SEMUA INDERA
DOMINAN ➔ TASMI’ ➔ DUPLIKATOR, (KOGINITIF) SEMPURNA TERMASUK
KALIMAT THOYYIBAH IMITATOR BERKEMBANG ➔ RASIO KOGNITIFNYA
REASONING
DEKATKAN BUNDA DEKATKAN AYAH & DEKATKAN SESUAI DEKATKAN KEBALIKAN
BUNDA GENDER GENDER
PENUMBUHAN MAHABBATULLAH (CINTA ALLAH) PENUMBUHAN ROJA’ PENUMBUHAN KHOUF
(HARAP) (TAKUT)
DIPERDENGARKAN DAN DICONTOHKAN ADAB, DIPERINTAHKAN DIBERI ANCAMAN
IBADAH & MUAMALAH (DIMOTIVASI) UNTUK (HUKUMAN) JIKA TDK
IBADAH IBADAH
Perkembangan anak dari fase ke fase
berikutnya terjadi secara berangsur-angsur
dan perlahan-lahan, tidak datang
secara tiba-tiba
(Muqarrar Attarbiyah Al Islamiyah Wa Turuqit Tadris,
Jami’ah Islamiyah Madinah, Hlm 178)
NASEHAT KEENAM
AMAR MA’RUF
NAHI MUNKAR
PILAR IBADAH ADA 2

:‫ قال تعاىل‬،‫ أمر وْي‬:‫ والعبادة قائمة على أمرين‬،‫إ هن للا تعاىل خلق للا اْلق لعبادته‬
Allah Ta’ala menciptakan hamba untuk mengibadahi-Nya, dan IBADAH itu tegak di atas 2 hal : (1)
PERINTAH dan (2) LARANGAN. Allah Ta’ala berfirman :

‫أحيسب اإلنسان أن يرتك سدى‬


“Apakah manusia mengira akan dibiarkan begitu saja” [al-Qiyamah : 36]
Imam Syafi’i berkata :

‫ال يؤمر وال ينهى‬


“Tidak diperintah dan tidak pula dilarang” [Tafsir Ibnu Katsir VIII/283]
AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR BAGIAN DARI
RASA SYUKUR

‫ َوُك ُّل‬،‫ص َدقَة‬ ٍ‫ وُك ُّل َُتْ ِمي َدة‬،‫ فَ ُك ُّل تَسبِيح ٍة ص َدقَة‬:‫يصبِح َعلَى ُك ِل سالَمى ِمن أَح ِد ُكم ص َدقَة‬
َ ْ َ َ َْْ َ ْ َ ْ َ ُ ِ ُ ُْ
‫ص َدقَة‬ ِ
‫ر‬ ‫ك‬
َ ‫ن‬
ُْ‫مل‬ْ‫ا‬ ‫ن‬ِ ‫ع‬ ‫ي‬ ْ
َْ ‫و‬ ، ‫ة‬‫ق‬
َ ‫د‬
َ ‫ص‬ ِ ‫ وأَمر ِابْملَعرو‬،‫ وُك ُّل تَ ْكبِ ْْيةٍ ص َدقَة‬،‫َِتْلِي لَ ٍة ص َدقَة‬
‫ف‬
َ َ َ َ ُْْ ْ َ َ َ َ َ ْ

“Setiap persendian anggota tubuh salah seorang di antara kalian menanggung


kewajiban bersedekah setiap paginya; maka setiap tasbih adalah sedekah, setiap
tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah,
amar ma’ruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah.”
(HR. muslim No.720)
AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR DAPAT
MENGHAPUSKAN DOSA

‫صالَ ُة‬
‫ام َوال ه‬‫ي‬ ِِ ‫ ي َك ِِفرَها‬،‫فِ ْت نَةُ ال هرج ِل ِيف أ َْهلِ ِه ومالِ ِه ونَ ْف ِس ِه ِوولَ ِد ِه وجا ِرِه‬
‫الص‬
َُ ُ ُ ََ َ َ ََ ُ
‫هه ُي َع ِن املُْن َك ِر‬ ِ ‫ص َدقَةُ واألَمر ِابملَعرو‬
ْ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ ‫َوال ه‬
‫الن‬‫و‬ ‫ف‬

Fitnah seorang laki-laki di tengah keluarganya, hartanya, dirinya, “


anaknya dan tetangganya, dapat dihapuskan dengan puasa, shalat,
shadaqah dan amar ma’ruf nahi mungkar” (HR. Bukhari)
AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR CIRI ORANG
YANG BERUNTUNG

ِ ‫اَْ ِْْي وَيْمرو َن ِابلْمعر‬


‫وف َويَ ْن َه ْو َن َع ِن ال ُْم ْن َك ِر‬ ْ ‫ىل‬َ ِ
‫إ‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫د‬ ‫ي‬ ‫ة‬‫م‬ُ
‫أ‬ ‫م‬ ‫ك‬‫ن‬ ِ
َ ُ ْ َ ‫َولْتَ ُك ْن ْ ُ ْ ه‬
‫و‬ ‫م‬
ُْ َ ِ ُُ َ َ ِ
‫ك ُه ُم ال ُْم ْفل ُحو َن‬
َ ‫َوأُولَئ‬

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran : 104)
AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR SYARAT
MENDAPAT PERTOLONGAN ALLAH

ِ ‫هاه ْم ِيف ْاألَ ْر‬ ‫ه‬ ِ ِ ‫ي َع ِزيز اله‬ ‫ص ُرهُ إِ هن ه‬


ٌّ ‫اّلِلَ لََق ِو‬ ‫ص َر هن ه‬
‫ض أَقَ ُاموا ال ه‬
‫ص َال َة‬ ‫ن‬‫ك‬
ُ َ َ ‫م‬ ‫ن‬
ْ ‫إ‬ ‫ين‬ ‫ذ‬ ُ ‫اّلِلُ َم ْن يَ ْن‬ ُ ‫َولَيَ ْن‬
ِ‫وف و ََْوا ع ِن الْم ْن َك ِر وِه‬
‫ّلِل َعاقِبَةُ ْاألُ ُموِر‬ ِ ِ ‫ه‬
َ ُ َ ْ َ ُ َ ُ َ ‫َوآتَ ُوا ال‬
‫ر‬ ‫ع‬
ْ ‫ْم‬ ‫ل‬ ‫اب‬ ‫وا‬‫ر‬ ‫َم‬
َ ‫أ‬‫و‬ ‫ة‬
َ ‫ا‬ ‫ك‬
َ‫ز‬

Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya.


Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa,(yaitu) orang-orang
yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka
mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan
mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala
urusan. [QS AL-HAJJ 40-41]
MENGAJARKAN ANAK BERAMAR MA’RUF NAHI
MUNKAR
Mengajarkan anak beramar ma’ruf nahi munkar bermanfaat untuk :
• Membentuk keberanian, kemandirian dan keteguhan memegang
prinsip pada anak.
• Membentuk KARAKTER yang AKTIF, tidak pasif, DINAMIS dan tidak
stagnan.
• Membangun IMUNITAS IMAN anak dari keburukan lingkungan yang
efektif.
• Membangun empati dan perhatian kepada sesame saudara
seaqidah.
NASEHAT KETUJUH SABAR
NASEHAT KEDELAPAN ADAB & AKHLAQ
‫ش ِيف‬ ِ ‫ص ِِع ْر َخ هد َك لِلن‬
ِ َْ‫هاس َوَال َت‬ َ ُ‫َوَال ت‬
NASEHAT
LUQMAN AGAR
ٍ َ‫ب ُك هل َُمْت‬
‫ال‬ ُّ ‫اّلِلَ َال ُِحي‬
‫ض َم َر ًحا ۖ إِ هن ه‬
ِ ‫ْاألَ ْر‬
TIDAK SOMBONG ‫فَ ُخوٍر‬
DAN ANGKUH
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu
dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi
dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri.
[QS Luqman : 18]
‫ض ِم ْن‬ ْ ‫و‬ ‫ك‬ ِ
ْ ُ َ َ ْ َ ْ ْ‫َواق‬
‫ض‬ ‫غ‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ش‬ ‫م‬ ‫يف‬ِ ‫د‬ ِ
‫ص‬
NASEHAT
‫ت‬ ‫و‬
ُ َْ ‫ص‬ ‫ل‬
َ ِ
‫ات‬‫و‬َْ‫ص‬ َ‫األ‬
ْ ‫ر‬ ‫ك‬
َ ‫ن‬
ْ َ
‫أ‬ ‫ن‬‫ه‬ ِ‫إ‬ ۚ ‫ك‬َ ِ
‫ت‬‫و‬ ‫ص‬
LUQMAN AGAR َ ْ َ
‫ا ْْلَ ِم ِْي‬
TAWADHU DAN
BERSIKAP
SEDERHANA
Dan sederhanalah kamu dalam
berjalan dan lunakkanlah suaramu.
Sesungguhnya seburuk-buruk suara
ialah suara keledai.
[QS Luqman : 19]
SEKILAS PEMATERI
Nama Panjang Moch. Rachdie Pratama, S.Si, lebih dikenal dengan kuniyah Abu
Salma, atau pen name @abinyasalma. Sekarang aktif sebagai KETUA YAYASAN
ANAK TELADAN, Yayasan yang bergerak di dalam bidang edukasi dan parenting
sunnah nabawi –insya Allah-. Selain itu juga aktif sebagai penulis, penerjemah
dan editor buku/makalah/tulisan baik berbahasa Arab atau Indonesia.
Pemateri juga mengampu beberapa grup Dakwah di WA & TG, seperti al-
Wasathiyah wal I’tidal, Orang Tua Teladan, dan sejumlah grup dakwah lainnya.

WA : 081554090003
YAYASAN ANAK Email : rachdie@outlook.com
Blog : abusalma.net | alwasathiyah.com
TELADAN IG : @abinyasalma
Channel TG : bit.ly/wasathiyah

Anda mungkin juga menyukai