PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Hormon insulin adalah suatu hormon yang diproduksi oleh sel beta dari pulau-pulau
langerhans kelenjar pankreas. Insulin dibentuk dari proinsulin yang bila kemudian distimulasi,
terutama oleh peningkatan kadar glukosa darah akan terbelah untuk menghasilkan insulin dan
peptide penghubung (C-peptide) yang masuk dalam aliran darah dalam jumlah ekuimolar.
Sejumlah proinsulin juga akan masuk kedalam aliran darah. Kadar C-peptide dapat digunakan
untuk memantau insulin produksi insulin endogen dan dapat digunakan untuk menyingkirkan
penggunaan insulin secara faktisia sebagai penyebab hipoglikemia yang tidak dapat dijelaskan.
Karena insulin dan C-peptide mempunyai jangka waktu yang berbeda, maka kadar C-peptide
tidak seluruhnya mencerminkan secara akurat kadar insulin endogen.
Insulin adalah suatu polipeptida yang mengandung dua rantai asam amino yang
dihubungkan oleh jembatan disulfida. Insulin dibentuk di retikulum endoplasma sel β. Insulin
kemudian dipindahkan ke aparatus golgi dalam granula-granula berlapis membran. Granula-
granula ini bergerak ke dinding sel melalui suatu proses yang melibatkan mikrotubulus dan
membran granula, mengeluarkan insulin ke eksterior melalui eksositosis. Insulin kemudian
melintasi lamina basalis sel β serta kapiler dan endotel kapiler yang berpori mencapai aliran
darah. Waktu paruh insulin dalam sirkulasi pada manusia adalah sekitar lima menit.
1.2 TUJUAN
Untuk mengetahui dan memahami mengenai hormone insulin dan hipoglikemik oral.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Sekresi insulin adalah proses yang membutuhkan energi dan melibatkan sistem
mikrotubulus mikrofilamen dalam sel β pulau Langerhans. Sejumlah perantara
(mediator) terlibat dalam proses pelepasan insulin. Insulin disekresikan dalam sel β
normal sebagai reaksi terhadap stimulus glukosa dengan mode bifasik dengan
lonjakan dini (fase awal) yang diikuti dengan peningkatan sekresi insulin secara
progresif (fase kedua) sepanjang ada stimulus hiperglikemik.
Setelah adanya rangsangan oleh molekul glukosa. Tahap pertama sekresi insulin
adalah proses glukosa (masuk ke dalam sel) melewati membran sel. Glukosa masuk ke
dalam sel secara difusi dengan bantuan GLUT-2 glucose transporter. Glucose
transporter adalah senyawa asam amino yang terdapat di dalam berbagai sel yang
berperan dalam proses metabolisme glukosa yang berfungsi sebagai “kendaraan”
pengangkut glukosa masuk dari luar kedalam sel jaringan tubuh. Kemudian intraseluler
glukosa dimetabolisme (glikolisis dan fosforilasi) membentuk ATP. Molekul ATP yang
terbentuk, dibutuhkan untuk tahap selanjutnya yakni proses mengaktifkan penutupan K
channel pada membran sel. Pembentukan ATP yang telah berlangsung akan
mengakibatkan terjadinya peningkatan rasio ATP/ADP dan kadar glukosa intraseluler
yang tinggi menyebabkan depolarisasi membran sel serta menginduksi penutupan KATP
channel pada permukaan sel. Kemudian diikuti oleh tahap pembukaan Cell-surface
voltage dependent Calsium channels (Ca channel). Keadaan inilah yang memungkinkan
masuknya ion Ca ke dalam sel β sehingga menyebabkan peningkatan kadar ion Ca
intrasel dan memicu exocytosis insulin. Selanjutnya molekul insulin masuk ke dalam
sirkulasi darah terikat dengan reseptor. Ikatan insulin dan reseptornya membutuhkan
GLUT-4 glucose transporter untuk dapat masuk ke dalam sel otot danjaringan lemak,
serta uptake glukosa dengan efisien, yang akhirnya menurunkan kadar glukosa dalam
plasma (Manaf:2006).
2
Berikut beberapa faktor yang memengaruhi sekresi insulin.
1. Glukosa
2. Faktor hormonal
3. Preparat farmakologi
3
B. mekanisme umpan balik hormone insulin
4
Umpan balik positif
Hal yang paling penting dalam organisme disimpan dalam homeostasis dengan
umpan balik negatif dan kontra-regulasi hormon. Namun beberapa hal dikendalikan
dalam cara yang berbeda. Salah satu cara yang jarang adalah umpan balik positif. Dalam
umpan balik negatif, efek hormon membuat kelenjar berhenti membuat hormon. Dalam
umpan balik positif sebaliknya terjadi. Efek hormon memberitahu kelenjar hormon untuk
membuat bahkan lebih. Sebuah contoh dari umpan balik positif adalah hormon yang
menyebabkan melahirkan Hormon yang menyebabkan ini adalah oksitosin (ketika bayi
lahir.). Hormon ini dibuat oleh kelenjar hipofisis . Ketika bayi mulai keluar, itu
meregangkan otot di leher rahim (bagian bawah rahim.) Saraf di leher rahim mengirim
pesan ke hipofisis. Pesan ini membuat oksitosin rilis pituitari lebih. Oksitosin kemudian
menyebabkan otot-otot rahim untuk berkontraksi, atau menekan. Hal ini menyebabkan
lebih peregangan di leher rahim. Ini peregangan kemudian memberitahu pituitari untuk
membuat oksitosin bahkan lebih. Jadi tingkat oksitosin terus meningkat sampai meremas
atau kontraksi rahim kekuatan bayi keluar. (Rahim ini juga disebut rahim
A. struktur insulin
Secara kimia, insulin adalah protein kecil sederhana yang terdiri dari 51asam
amino,30 di antaranya merupakan satu rantai polipeptida, dan 21 lainnya yang
membentuk rantai kedua. Kedua rantaidihubungkan olehikatan disulfida.Kode genetik
untuk insulin ditemukan dalam DNA di bagian atas lenganpendek dari kromosom kesebelas
yang berisi 153 basa nitrogen (63dalamr antai A dan 90 dalam rantai B). DNA yangmembentuk
kromosom, terdiridari dua heliks terjalin yang dibentuk dari rantai nukleotida, masing-
masingterdiri darigula deoksiribosa, fosfat dan nitrogen. Ada empat basa nitrogen 9 yang
berbeda yaitu adenin, timin, sitosin danguanin. Sintesis proteintertentu seperti insulin
ditentukan oleh urutan dasar tersebut yang diulang.Insulin adalah suatu hormon
polipetida yang diproduksi dalam sel-berperan penting dalam regulasikadar gula darah
5
(kadar gula darah dijaga3,5-8,0 mmol/liter). Hormone insulin yang diproduksi oleh tubuh kita dikenal juga sebagai
sebutaninsulinendogen. Namun, ketika kalenjar pankreas mengalami gangguan sekresiguna
memproduksi hormon insulin, disaat inilahtubuh membutuhkanhormon insulin dari luar
tubuh, dapat berupa obat buatan manusia ataudikenal juga sebagaisebutaninsulin
eksogen. Kekurangan insulin dapat menyebabkan penyakit seperti diabetes mellitus
tergantung insulin (diabetestipe 1).Insulin terdiri dari 51 asam amino. Molekul insulin
disusun oleh2rantai polipeptida A dan B yang dihubungkan dengan ikatan disulfida. RantaiA terdiri
dari21 asam amino dan rantai B terdiri dari30 asam amino.
B. aktivitas insulin
Insulin mempunyai fungsi penting pada berbagai proses metabolisme dalam
tubuh terutama metabolisme karbohidrat. Hormon ini sangat krusial perannya dalam
proses utilisasi glukosa oleh hampir seluruh jaringan tubuh, terutama pada otot, lemak,
dan hepar. Pada jaringan perifer seperti jaringan otot dan lemak, insulin berikatan
dengan sejenis reseptor (insulin receptor substrate = IRS) yang terdapat pada membran
sel tersebut. Ikatan antara insulin dan reseptor akan menghasilkan semacam sinyal yang
berguna bagi proses regulasi atau metabolisme glukosa didalam sel otot dan lemak,
meskipun mekanisme kerja yang sesungguhnya belum begitu jelas. Setelah berikatan,
transduksi sinyal berperan dalam meningkatkan kuantitas GLUT-4 (glucose transporter-
4) dan selanjutnya juga pada mendorong penempatannya pada membran sel. Proses
sintesis dan translokasi GLUT-4 inilah yang bekerja memasukkan glukosa dari ekstra ke
intrasel untuk selanjutnya mengalami metabolism (Gb. 3). Untuk mendapatkan proses
metabolisme glukosa normal, selain diperlukan mekanisme serta dinamika sekresi yang
normal, dibutuhkan pula aksi insulin yang berlangsung normal. Rendahnya sensitivitas
atau tingginya resistensi jaringan tubuh terhadap insulin merupakan salah satu faktor
etiologi terjadinya diabetes, khususnya diabetes tipe 2.
Baik atau buruknya regulasi glukosa darah tidak hanya berkaitan dengan
metabolisme glukosa di jaringan perifer, tapi juga di jaringan hepar dimana GLUT-2
berfungsi sebagai kendaraan pengangkut glukosa melewati membrana sel kedalam sel.
6
Dalam hal inilah jaringan hepar ikut berperan dalam mengatur homeostasis glukosa
tubuh. Peninggian kadar glukosa darah puasa, lebih ditentukan oleh peningkatan
produksi glukosa secara endogen yang berasal dari proses glukoneogenesis dan
glikogenolisis di jaringan hepar. Kedua proses ini berlangsung secara normal pada orang
sehat karena dikontrol oleh hormon insulin. Manakala jaringan ( hepar ) resisten
terhadap insulin, maka efek inhibisi hormon tersebut terhadap mekanisme produksi
glukosa endogen secara berlebihan menjadi tidak lagi optimal. Semakin tinggi tingkat
resistensi insulin, semakin rendah kemampuan inhibisinya terhadap proses
glikogenolisis dan glukoneogenesis, dan semakin tinggi tingkat produksi glukosa dari
hepar.
7
2.3 tahap-tahap sintesa hormone
Insulin merupakan hormon yang terdiri dari rangkaian asam amino, dihasilkan
oleh sel beta kelenjar pankreas. Dalam keadaan normal, bila ada rangsangan pada sel
beta, insulin disintesis dan kemudian disekresikan kedalam darah sesuai kebutuhan tubuh
untuk keperluan regulasi glukosa darah. Secara fisiologis, regulasi glukosa darah yang
baik diatur bersama dengan hormone glukagon yang disekresikan oleh sel alfa kelenjar
pankreas.
Sintesis insulin dimulai dalam bentuk preproinsulin (precursor hormon insulin)
pada retikulum endoplasma sel beta. Dengan bantuan enzim peptidase, preproinsulin
mengalami pemecahan sehingga terbentuk proinsulin, yang kemudian dihimpun dalam
gelembung-gelembung (secretory vesicles) dalam sel tersebut. Di sini, sekali lagi dengan
bantuan enzim peptidase, proinsulin diurai menjadi insulin dan peptida-C (C-peptide)
yang keduanya sudah siap untuk disekresikan secara bersamaan melalui membran sel.
Mekanism diatas diperlukan bagi berlangsungnya proses metabolisme secara
normal, karena fungsi insulin memang sangat dibutuhkan dalam proses utilisasi glukosa
yang ada dalam darah. Kadar glukosa darah yang meningkat, merupakan komponen
utama yang memberi rangsangan terhadap sel beta dalam memproduksi insulin.
Disamping glukosa, beberapa jenis asam amino dan obat-obatan, dapat pula memiliki
efek yang sama dalam rangsangan terhadap sel beta. Mengenai bagaimana mekanisme
sesungguhnya dari sintesis dan sekresi insulin setelah adanya rangsangan tersebut,
merupakan hal yang cukup rumit dan belum sepenuhnya dapat dipahami secara jelas.
Diketahui ada beberapa tahapan dalam proses sekresi insulin, setelah adanya
rangsangan oleh molekul glukosa. Tahap pertama adalah proses glukosa melewati
membrane sel. Untuk dapat melewati membran sel beta dibutuhkan bantuan senyawa
lain. Glucose transporter (GLUT) adalah senyawa asam amino yang terdapat di dalam
berbagai sel yang berperan dalam proses metabolisme glukosa. Fungsinya sebagai
“kendaraan” pengangkut glukosa masuk dari luar kedalam sel jaringan tubuh. Glucose
transporter 2 (GLUT 2) yang terdapat dalam sel beta misalnya, diperlukan dalam proses
masuknya glukosa dari dalam darah, melewati membran, ke dalam sel. Proses ini penting
bagi tahapan selanjutnya yakni molekul glukosa akan mengalami proses glikolisis dan
fosforilasi didalam sel dan kemudian membebaskan molekul ATP. Molekul ATP yang
8
terbentuk, dibutuhkan untuk tahap selanjutnya yakni proses mengaktifkan penutupan K
channel pada membran sel. Penutupan ini berakibat terhambatnya pengeluaran ion K dari
dalam sel yang menyebabkan terjadinya tahap depolarisasi membran sel, yang diikuti
kemudian oleh tahap pembukaan Ca channel. Keadaan inilah yang memungkinkan
masuknya ion Ca sehingga menyebabkan peningkatan kadar ion Ca intrasel. Suasana ini
dibutuhkan bagi proses sekresi insulin melalui mekanisme yang cukup rumit dan belum
seutuhnya dapat dijelaskan.( Gambar 1 )
Seperti disinggung di atas, terjadinya aktivasi penutupan K channel tidak hanya
disebabkan oleh rangsangan ATP hasil proses fosforilasi glukosa intrasel, tapi juga dapat
oleh pengaruh beberapa faktor lain termasuk obat-obatan. Namun senyawa obat-obatan
tersebut, misalnya obat anti diabetes sulfonil urea, bekerja pada reseptor tersendiri, tidak
pada reseptor yang sama dengan glukosa, yang disebut sulphonylurea receptor (SUR)
pada membran sel beta.
Glucose Ca2+
Insulin
K+ channel Channel
GLUT-2 Release
shut Opens
Glucose K+ Exocytosis
↑
Glucose-6-phosphate Insulin secretory
+ C peptide
Depolarization Cleavage
Glucose signaling
preproinsulin
Preproinsulin
B. cell Insulin Synthesis
Glukosa ( Kramer,95 )
9
2.4 Mekanisme kerja dan efek samping farmakologi hormone
– subunit α yang besar dengan BM 130.000 yang meluas ekstraseluler terlibat pada
pengikatan molekul insulin.
– subunit β yang lebih kecil dengan BM 90.000 yang dominan di dalam sitoplasma
mengandung suatu kinase yang akan teraktivasi pada pengikatan insulin dengan akibat
fosforilasi terhadap subunit β itu sendiri (autofosforilasi).
10
Reseptor insulin
Reseptor adalah molekul pengenal spesifik dari sel tempat hormon berikatan
sebelum memulai efek biologisnya. Reseptor dapat ditemukan pada permukaan
(membran plasma) ataupun intraseluler. Interaksi hormon dengan reseptor permukaan sel
akan memberikan sinyal pembentukan senyawa. Reseptor insulin berupa heterotetramer
(α2β2) yang mana terikat lewat ikatan disulfida yang multipel (Indah, 2004). Djoko, dkk
(2010) menambahkan bahwa reseptor insulin merupakan reseptor tirosin kinase. Reseptor
insulin memediasi aktivitasnya dengan memfosforilasi tirosin pada protein di dalam sel.
Protein substrat yang difosforilasi oleh reseptor insulin termasuk protein yang disebut
IRS-1 atau Insulin Receptor Substrate 1. Terfosforilasinya ikatan IRS-1 akan
meningkatkan afinitas molekul transporter glukosa di membran luar jaringan yang
responsif terhadap insulin seperti sel otot dan jaringan lemak, sehingga meningkatkan
masuknya glukosa ke dalam sel.
Reseptor insulin dikode oleh gen yang disebut gen IRS 1. Gen IRS 1 ini terletak
pada kromosom 2q35–36.1 yang terdiri 2 ekson yang mengandung 64.538 basa. Kodon
927 terletak pada ekson 1. Molekul protein IRS 1 terdiri atas 1.242 residu asam amino
dengan berat molekul 131.592 kDa. Fungsi gen tersebut adalah menyandi sintesis protein
IRS 1 yang diekspresikan secara luas pada jaringan yang peka insulin, yaitu otot skelet,
hepar, jaringan adiposa, dan sel beta pankreas (Djoko, dkk:2010).
Biosintesis Insulin
11
B. efek hormone insulin
12
obat atau zat kimia tertentu, infeksi, bentuk tidak lazim dari immune mediated diabetes
mellitus, serta disebabkan oleh sindrom genetik lainnya.
1. Insulin
Insulin adalah senyawa yang dapat menyebabkan efek hipoglikemik dengan cara
menaikkan penggunaan karbohidrat dan lemak dalam jaringan perifer.
Insulin bekerja dengan memudahkan pemasukan glukosa, asam amino, dan ion-ion, terutama
Ca2+, dengan mempengaruhi proses di dalam sel. Mekanisme kerjanya masih belum begitu
jelas meskipun diketahui bahwa insulin pada tingkat molekul dapat berinteraksi dengan
reseptor khas pada permukaan membran sel, mengatur sintesis dan aktivitas beberapa enzim
dan merangsang sintesis protein dan ARN pada beberapa jaringan.
13
•Tiazolinedion (glitazone), memperbaiki kadar glukosa darah, juga menurunkan kadar
trigliserida dan asam lemak bebas.
3. Penghambat enzim alfa glukosidase
•Contoh : akarbose, menghambat penyerapan karbohidrat dengan menghambat enzim
disakarida di usus, menurunkan kadar glukosa darah setelah makan.
ESO : kembung, buang angin dan diare. Efektif dikonsumsi bersama dengan makanan
A. Insulin
1. Hipoglikemia
2. Insulin Lipodistrofi
14
4. Insulin Resisten
Apabila untuk mencegah hiperglikemia dan ketosis diperlukan insulin > 200
U/hari. Hal ini disebabkan timbulnya antibody terhadap insulin. Terapi : Prednison 80-
100 mg/hari.\
I. Komplikasi Akut
Ø hipoglikemik
Ø Makrovaskuler :
– penyakit cerebrovaskuler
Gejala yang muncul adalah adanya luka yang tidak sembuh sembuh, biasanya
dikaki atau jari2 kaki. jarang sekali berasa perih ato nyeri. hal ini yang membuat
pasien tidak pernah mengeluh dan memperhatikan luka kakinya. berakibat luka
menjadi makin besar dan merusak jaringan sekitarnya.
15
Ø Mikrovaskuler :
– diabetik retinopati
– diabetik neuropati
– diabetik nefropati
16
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Hormon Insulin adalah hormon yang bertanggung jawab mengatur kadar glukosa darah sebagai
bagian dari metabolisme tubuh. Insulin diproduksi oleh tubuh di dalam pancreas. Insulin mempunyai
beberapa pengaruh dalam jaringan tubuh. Insulin menstimulasi pemasukan asam amino kedalam
sel kemudian meningkatkan sintesa protein. Insulin meningkatkan penyimpanan lemak dan
mencegah penggunaan lemak sebagai bahan energi. Insulin menstimulasi pemasukan glukosa
kedalam sel untuk digunakan sebagai sumber energi dan membantu penyimpanan glikogen
didalam sel otot dan hati. Insulin endogin adalah insulin yang dihasilkan oleh pankreas,
sedangkan insulin eksogin adalah insulin yang disuntikkan dan merupakan suatu produk farmasi.
Obat Hipoglikemik Oral (OHO) merupakan obat penurun kadar glukosa pada darah yang
diresepkan oleh dokter khusus bagi diabetesei. Obat Penurun Glukosa Darah bukanlah hormon
insulin yang diberikan secara oral. OHO bekerja melalui beberapa cara untuk menurunkan kadar
glukosa darah.
2.2 saran
Semoga dapat dijadikan sumber informasi dan pengetahuan untuk para pembaca Semoga
makalah ini mampu memberikan manfaat dan mampu memberikan nilai tambah kepada para
pembacanya. Kami sebagai penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna.oleh karena itu,kritik dan saran yang ada relevansinya dengan
penyempurnaan makalah ini sangat kami harapkan dari pembaca. Kritik dan saran sekecil
apapun akan kami perhatikan dan pertimbangkan guna perbaikan di masa datang.
17