KEPEMIMPINAN
Definisi
Menurut Prof. Padmo Wahyono SH, Kepemimpinan (Leadership) adalah kemampuan
untuk menggerakkan sekelompok manusia menuju kearah cita-cita atau tujuan yang diinginkan
bersama.
Menurut BAKN (Lampiran II SKEP KA BAKN No. 027/KEP/1972) Memimpin adalah usaha
dan kegiatan untuk meyakinkan orang lain, sehingga dapat dibawa ikut serta dalam suatu
pekerjaan.
Memimpin meliputi kegiatan-kegiatan mengkoordinasi, mengintegrasi, mengsingkronisasi,
mendorong dan mengarahkan orang-orang (kegiatan yang dipimpinnya)
Secara umum kepemimpinan dapat diartikan suatu ilmu dan kiat tentang kemampuan seseorang
untuk mempehgaruhi atau membimbing orang lain dalam mencapai tujuan tertentu dengan cara
tertentu sehingga orang lain mengikutinya.
Syarat-syarat pemimpin
Seseorang akan dapat menjadi dan menjalankan fungsi kepemimpinan, apabila
memenuhi syarat sbb :
1. Memiliki kepercayaan dan intelegensi yang cukup baik
2. Percaya pada diri sendiri
3. Cakap dalam bergaul dan ramah tamah
4. Kreatif, penuh inisiatif dan memiliki hasrat/kemauan untuk maju dan berkembang lebih
baik.
5. Organisatoris yang berpengaruh dan berwibawa
6. Memiliki keahlian atau keterampilan dibidangnya
7. Suka menolong, memberi petunjuk dan menghukum secara konsekwen dan bijaksana
8. Memiliki keseimbangan/kestabilan emosional dan bersifat sabar
9. Memiliki semangat pengabdian dan kesetiaan yang tinggi
10. Berani mengambil keputusan dan bertanggung jawab
11. Jujur, rendah hati, sederhana dan dapat dipercaya
12. Bijaksana dan selalu berlaku adil
13. Disiplin
14. Berpengetahuan dan berpandangan luas
15. Sehat jasmani dan rohani
Bentuk-bentuk kepemimpinan
1. Otokratis
a. Pemimpin menganggap organisasi sebagai milik pribadi
b. Bertindak sebagai dictator
c. Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata
d. Berkumpul hanya untuk menyampaikan instruksi-instruksi
2. Militeristik
a. Menggerakkan bawahan dengan system perintah
b. Menggerakkan bawahan bergantung pada pangkat dan jabatan
c. Senang pada formalis yang berlebihan
d. Menuntut disiplin tinggi
3. Paternalistik
a. Menganggap bawahan sebagai manusia yang belum dewasa
b. Suka melindungi bawahan, walaupun kerap kali terlalu berlebihan
c. Tidak memberi kesempatan kepada bawahannya untuk bekerja sendiri
d. Tidak mengikutsertakan bawahan untuk mengambil keputusan
e. Jarang memberi kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan data kreasi
f. Jarang menunjukkan sikap keras/kejam terhadap bawahan
g. Bersikap maha tau
LDKMS SMP N I LAMONGAN 2012-2013
4. Kharismatik
a. Pemimpin mempunyai daya tarik yang sangat besar
b. Pemimpin mempunyai pengikut yang sangat besar tanpa paksaan
c. Para pengikut sangat patuh dan setia pada pimpinannya
5. Laissezfaire
a. Pemimpin membiarkan bawahanbertindak sendiri-sendiri
b. Adanya kebebasan yang berlebihan dalam organisasi
c. Kesimpang siuran dalam hal wewenang atau tanggung jawab didalam organisasi
sehingga timbul kekacauan
d. Jarang memberikan bimbingan, pengarahan dan pengawasan terhadap bawahan
6. Demokratis
a. Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pandangan bawahan
b. Menempatkan manusia sebagai factor utama dan terpenting
c. Senang menerima saran/pendapat, kritik dari bawahan
d. Selalu bekerja sama dalam mencapai tujuan
e. Memandang orang yang mempunyai kemampua, kemauan, kehendak dan perhatian
f. Memanfaatkan bawahan
Komitmen pemimpin
1. Komitmen Rendah :
a. Kepedulian terhadap organisasi rendah
b. Kurang tanggap dan tidak menyediakan waktu yang cukup bagi organisasi guna
membahas masalah yang ada pada organisasi
c. Hanya memperdulikan satu tugas saja
2. Komitmen Tinggi :
a. Kepedulian terhadap organisasi tinggi
b. Selalu tanggap dan menyediakan waktu yang cukup bagi organisasi guna membahas
masalah organisasi
c. Sangat kensepsional dan peduli terhadap masalah organisasi
LDKMS SMP N I LAMONGAN 2012-2013
Type-type pemimpin
Type I : Tingkat Abstraksi : RENDAH
Komitmen : RENDAH
a. Pemimpin kurang bermutu
b. Melakukan tugas rutin tanpa perhatian dan tanggung jawab
c. Sedikit memiliki motifasi, tidak tertarik pada perubahan
d. Tidak melihat adanya alas an untuk meningkatkan diri
Type II : Tingkat Abstraksi : RENDAH
Komitmen : TINGGI
a. Energic, antusias dan penuh kemauan
b. Keinginan menjadi pemimpin yang baik
c. Bekerja keras penuh pekerjaan organisasi dikerjakan dirumah
d. Jarang dapat menyelesaikan pekerjaan (permasalahan) dengan
realistik
Type III : Tingkat Abstraksi : TINGGI
Komitmen : RENDAH
a. Cukup pandai
b. Punya ide-ide dan dapat merencanakan alternative untuk kerja yang baik
c. Tahu apa yang harus dikerjakan, namun tidak bersedia mengorbankan waktu
energic untuk mewujudkan ide
Type IV : Tingkat Abstraksi : TINGGI
Komitmen : TINGGI
a. Profesional
b. Selalu memiliki praksrsa dan kesediaan untuk melibatkan anggota untuk
menyusun alternative pemecahan masalah dan penyusunan program
c. Memberi dasar pemikiran yang rasional
d. Tidak hanya mampu mencetuskan ide, namun lebih jauh terlibat secara
langsung didalam pelaksanaannya
e. Dihormati teman sejawatnya
f. Pemikir sekaligus pelaksana
Kepemimpinan pancasila
Kepemimpinan pancasila pada hakekatnya bercermin pada nilai-nilai yang terkandung didalam
12 azas, yaitu :
1. Beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME
2. Ing ngarsa sung tuladha
3. Ing madya mangun karsa
4. Tutwuri handayani
5. Waspada purba wasesa
6. Ambeng parama arta
7. Prasaja
LDKMS SMP N I LAMONGAN 2012-2013
8. Satya
9. Gemi nastiti
10. Blok
11. Legowo
12. Satrio
Untuk lenbih jauh memahami makna kepemimpinan pancasila sebagai bagian dari
kebijaksanaan pengelola bangsa dan Negara dan sekaligus sebagai kepemimpinan modern ada
beberapa hal mendasar yang perlu dipahami oleh setiap pelaku kepimpinan pancasila :
1. Ciri atau sifat modern kepimpinan pancasila :
a. Berorientasi jauh ke depan
b. Berdasarkan pola piker ilmiah
c. Berpegang pada prinsip efisien dan efektifitas
2. Pola piker kepemimpinan pancasila dijiwai :
a. Azas kebersamaan (integralistik)
b. Azas kekeluargaan dan gotong royong
c. Azas persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan
d. Azas selaras, serasi dan seimbang
3. Dilihat dari sisi lain makna kepemimpinan pancasila mengandung 3 aspek :
a. Aspek kognirif, artinya pancasila merupakan suatu pengertian yang dapat dipelajari,
dimengerti dan dipahami
b. Aspek efektif, artinya dalam kepemimpinan pancasila mengandung berbagai ajaran
moral, spiritual, masalah kewajiban dan larangan
c. Aspek motorik, artinya bahwa kepemimpinan pancasila bukan hanya sekedar sekumpulan
pengertian yang didalamnya berisi ajaran, melainkan mengandung nilai-nilai yang dapat
diamalkan dalam tingkah laku dan perbuatan nyata.
4. Nilai-nilai strategis kepemimpinan pancasila :
a. Pola piker, watak, sikap dan perilakunya yang konsisten dan konsekwen
b. Berkharisma, sikap dan perilakunya menjadi pola anutan danketeladanan
c. Membangkitkan etos kerja yang tinggi, hingga tumbuh semangat berswakarsa dan
berkreasi
d. Mendorong orang-orang yang dipimpinnya berani bertanggung jawab sendiri.
Kepemimpinan OSIS
Untuk lebih jauh memahami kepemimpinan OSIS, perlu dikaji dan dipahami pengertian
seperti : sumber, tugas dan tanggung jawab, klarifikasi serta ukuran sampai sejauh mana
kepemimpinan OSIS berhasil melaksanakan tugasnya, masing-masing dimensi secara garis besar
mengandung substansi, sebagai berikut :
1. Tugas dan tanggung jawab
Ada 4 macam tugas pokok seorang pemimpin, yaitu merumuskan atau mendifinisikan misi
organisasi, mempertahankan keutuhan organisasi dan mengatasi konflik
LDKMS SMP N I LAMONGAN 2012-2013
2. Siapa pun yang diangkat dan dituangkan untuk menduduki tanggung jawab sebagai
Pembina dan pemimpin siswa harus memiliki kwalifikasi kepemimpinan
a. Persyaratan kepemimpinan secara umum, yaitu :
1) Kondisi fisik
2) Nilai-nilai kepribadian
3) Memiliki berbagai macam keahlian
4) Berwibawa
LDKMS SMP N I LAMONGAN 2012-2013
b. Secara khusus Pembina dan pengurus OSIS harus memahami persyaratan yang telah
ditetapkan
1) Berbudi pekerti baik, sopan terhadap guru, orang tua dan teman
2) Memiliki bakat berbagai pemimpin
3) Berkemauan, berkemampuan dan pengetahuan yang memadai
4) Dapat mengatur waktu, sehingga pelajaran tidak terganggu
5) Dicalonkan oleh perwakilan kelas
c. Mengusahakan keutuhan organisasi
Keutuhan organisasi adalah sangat mutlak demi terwujudnya kerja sama dan
koordinasi antar sesama anggota dengan para atasan, maupun unsure-unsur pimpinan
yang lain. keutuhan organisasi dan terwujud apabila unsure-unsur pimpinan memiliki
kewibaan atau charisma (kemampuan untuk mengendalikan bawahan atau orang lain).
Seorang pemimpin yang baik (The best manager) adalah seorang yang mampu
mempengaruhi bukan bukan hanya bawahannya, melainkan juga rekan dan atau lainnya.
Untuk itu maka setiap pemimpin perlu memiliki dan mendayagunakan kewibawannya
secara tepat, sehingga akan mendukung tercapainya keutuhan dan tujuan organisasi.
Seksi ketaqwaan terhadap Tuhan
YME
SEKRETARIS
Seksi pendidikan penduluan dan
WAKIL SEKRETARIS I
WAKIL SEKRETARIS II
bela negara
KETUA
luhur
dan Kepemimpinan
----- Koordinasi
KETERANGAN :
LDKMS SMP N I LAMONGAN 2012-2013
LDKMS SMP N I LAMONGAN 2012-2013
PEMBINA OSIS
PERWAKILAN KELAS
PENGURUS OSIS
3. Kwalifikasi
Yang perlu dipertimbangkan didalam pengangkatan seorang pemimpin adalah MANAGERIAL
SKILL (keterampilan managemen)
Ada3 kategori keterampilan manajemen, yaitu :
1) Keterampilan tehnis (tehnical skill)
a. Pengetahuan mengenai metode, proses, prosedur dan macam-macam
teknik untuk melaksanakan suatu kegiatan
b. Kemampuan menggerakkan berbagai sarana yang ada
LDKMS SMP N I LAMONGAN 2012-2013
ADMINISTRASI OSIS
I. Pengertian
Guna memudahkan pemahaman terhadap tata persuratan dan kearsipan perlu
diberikan beberapa pengertian sebagai berikut :
1. Surat adalah suatu sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan
informasi yang tertulis oleh pihak kepada pihak lain.
2. Surat dinas adalah suatu surat yang berisi hal penting yang berkenaan dengan
administrasi pemerintahan dan pembangunan yang dibuat oleh lembaga pemerintah
3. Nota dinas adalah surat yang dibuat oleh atasan kepada bawahan atau bawahan
kepad atasan atau antar karyawan setingkat, yang berisi catatan singkat tentang suatu
pokok persoalan kedinasan
4. Memo adalah catatan singkat yang diketik atau ditulis tangan oleh atasan kepada
bawahan tentang pokok persoalan kedinasan
5. Surat pengantar adalah surat yang ditujuakn kepada seseorang atau pejabat yang
berisi penjelasan singkat tentang surat, dokumen dan atau barang, bahan lain yang
dikirimkan
6. Surat Kawat atau telegram adalah adalah surat singkat dengan menggunakan
kata-kata biasa dan atau kata-kata sandi mengenai suatu hal yang perlu cepat
diselesaikan dan disampaikan melalui telegraf
7. Surat keputusan merupakan surat yang berisi keputusan tentang suatu hal yang
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang untuk itu
8. Surat edaran merupakan surat yang berisi penjelasan atau petunjuk tentang cara
pelaksanaan suatu peraturan perundangan-undangan dan atau perintah yang telah ada
9. Surat undangan merupakan surat pemberitahuan kepada seseorang untuk
menghadiri suatu acara pada waktu dan tempat yang telah ditentukan
10. Surat tugas adalah surat yang berisi penugasan dari pejabat yang berwenang
kepada seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan
11. Surat kuasa adalah surat yang berisi kewenangan penerima untuk bertindak atau
melakukan suatu kegiatan atas nama pemberi kuasa
12. Surat pengumuman adalah surat yang berisi pemberitahuan mengenai suatu hal
yang ditunjukkan kepada para pegawai atau masyarakat umum
13. Surat pernyataan adalah surat yang menyatakan kebenaran suatu hal disertai
pertanggungjawabanatas pernyataan tersebut
14. Surat keterangan adalah surat yang berisi keterangan mengenai suatu hal agar
yidak menimbulkan keraguan
15. Berita acara adalah suatu surat yang berisi laporan tentang suatu kejadian atau
peristiwa mengenai waktu kejadian, tempat kejadian keterangan dan petunjuk lain
sehubungan dengan kejadian dan peristiwa tersebut
LDKMS SMP N I LAMONGAN 2012-2013
16. Penerima surat atau pengirim surat adalah petugas yang menerima surat masuk
atau mengirim surat keluar
17. Pengarah surat adalah pimpinan satuan kerja yang menangani surat dan kearsipan
atau petugas yang ditujukan untuk mengarahkan surat sesuai dengan masalahnya
18. Pengolah surat adalah petugas yang mengelolah atau yang menyelesaikan isi surat
19. Penata arsip adalah yang melaksanakan penataan arsip
4. Buku ekspendensi
Tanggal No. urut Isi pokok Isi pokok Dikirim Paraf
kirim surat surat surat kepada penerima
Waktu
Pokok Uraian tindak
No. Pelaksana Keterangan
masalah masalah lanjut
penjelasan
…………………..
Mengetahui, Ketua OSIS Sekretaris,
Pembina OSIS
6. Buku tamu
LDKMS SMP N I LAMONGAN 2012-2013
7. Buku inventaris
No.
Kode Nama Ket. Banyak Tahun Keadaan Harga
No. Induk Ket.
barang barang barang satuan pembelian barang barang
buku
4. Pengelolahan arsip
Arsip sebagai pusat ingatan, sumber informasi dan sumber penelitian bagi organisasi
arsip dikelola dengan baik, dengan cara sebagai berikut :
1. Sistem penataan/penyimpangan arsip yang dapat dipergunakan antara lain
menurut
2. Arsip-arsip pasif yang penting dan permanent harus diawetkan dan dijaga agar
terjamin keamanan dan keutuhannya (pasal 3 UU No. 71971)
3. Untuk mencegah terjadinya penumpukan arsip yang tidak berguna, dilakukan
penyusutan arsip/pemusnahan arsip-arsip yang tidak berguna dengan mengikuti
prosedur yang berlaku sesuai dengan PP No. 34 tahun 1979
A. Pengertian
Proposal kegiatan adalah rencana kegiatan yang dituangkan dalam bentuk tulisan yang
memuat berbagai hal yang berhubungan dengan kegiatan tersebut. Laporan kegiatan adalah
hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dalam bentuk tulisan. Proposal dan laporan kegiatan
sangat penting untuk membantu memperlancar kegiatan dan orang akan mengetahui kegiatan
tersebut melalui proposal.
C. Sistematika laporan
1. Dasar
2. Tujuan kegiatan
3. Sasaran
4. Pelaksanaan
5. Tempat
6. Sumber dana
7. Yang terlibat
8. Faktor penunjang
LDKMS SMP N I LAMONGAN 2012-2013
9. Hambatan
10. Hasil yang dicapai
E. Pengetikan proposal
1. Diketik 2 spasi diatas kertas kwarto
2. Batas pengetikan
3. Pengetik dan harus terinci dan disesuaikan dengan ejaan yang berlaku
LDKMS SMP N I LAMONGAN 2012-2013
I. Latar Belakang
Salah satu kebijaksanaan suatu organisasi adalah efisien dan efektivitas dalam hal
pemanfaatan sarana prasarana, keuangan dan sumber daya manusia yang ada.
Pemanfaatan sarana dan prasarana, keuangan dan sumber daya di OSIS tergambarkan dan
terjabarkan dalam bentuk Program Tahunan OSIS. Namun berdasarkan pengamatan dan
penelitian di OSIS yang disusun masih menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
1. OSIS belum mampu mengenali semua potensi yang bisa dikembangkan untuk
meningkatkan mutu kerja OSIS.
2. Target yang direncanakan untuk dicapai selama satu tahun tidak jelas.
3. Tolak ukur keberhasilan kegiatan selama satu tahun tidak jelas sehingga sulit untuk
dievaluasi keberhasilannya.
4. Pemanfaatan sumber-sumber daya yang ada belum efektif dan efisien.
5. Program kerja Tahunan OSIS yang telah disusun cenderung tidak dipakai sebagai
pedoman kerja karena program tersebut memang belum merupakan program kerja yang
operasional.
Pengurus harian OSIS dan Ketua OSIS perlu menyadari kelemahan-kelemahan
tersebut diatas, kemudian berusaha untuk mempelajari dan memahami cara menyusun
program kerja tahunan OSIS yang operasional dapat dan mudah dilaksanakan yang disebut
perancanaan strategis terapan (PST) atau Appllied Strategic Planning (ASP).
OSIS sebagai suatu organisasi satu-satunya di sekolah wajib dikelola sebaik-baiknya agar
sumber daya yang ada bisa dimanfaatkan secara efisien untuk mencapai tujaun organisasi
yang telah ditetapkan. Pengelola OSIS seperti halnya organisas-organisasi lain, tidak lepas
dari prinsip-prinsip managemen, yaitu :
i) Planning (Perencanaan)
Merencanakan program yang akan dijalankan selama satu tahun.
ii) Organization
Setiap suatu kegiatan yang akan dilaksanakan diorganisasikan dengan sebaik-baiknya.
iii) Actuating (Pelaksanaan)
Pelaksanaan kegiatan selalu disesuaikan dengan waktu-waktu yang direncanakan.
iv) Controlling (Pengawasan)
Suatu kegiatan harus diawasi supaya sesuai dengan tujuan yang dicapai dan tidak terjadi
kesalahan dalam pelaksanaannya.
v) Evaluation (Pengevaluasi)
Setelah selesai kegiatan perlu adanya evaluasi kegiatan apakah sudah berjalan dengan
baik dalam hal ini keberhasilan pelaksanaan tersebut.
LDKMS SMP N I LAMONGAN 2012-2013
II. Pengertian, Tujuan, Fungsi dan Sistem Etika Program Kerja Tahunan OSIS
1. Pengertian
Program Kerja Tahunan OSIS yaitu rencana kegiatan OSIS dalam waktu satu tahun
pelajaran yang penyusunan rencananya mengacu dan memperhatikan potensi yang
dimiliki, kemungkinan pengembangan, kebijaksanaan-kebijaksanaan menunjang agar
pengelolaan OSIS dapat berjalan lancer dan mampu mengembangkan sekolah untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan.
2. Tujuan
Program Kerja Tahunan OSIS yang disusun dengan tujuan agar OSIS :
i) Mengetahui semua potensi OSIS yang ada dan bagaimana yang ada itu diolah serta
dikembangkan.
ii) Memiliki pedoman operasional dalam mengelola OSIS selama satu tahun serta tahun-
tahun berikutnya.
iii) Memiliki tolak ukur keberhasilan/ketidakberhasilan dalam mengelola OSIS selama satu
tahun.
iv) Mengetahui persoalan-persoalan yang timbul di OSIS yang menjadi hambatan,
tantangan, ancaman, pengembangan OSIS.
3. Fungsi
i) Sebagai pedoman operasional pengelolaan OSIS disamping pedoman-pedoman
operasional yang lain yang berasal dari luar OSIS.
ii) Sebagai gambaran keadaan yang diharapkan selama satu tahun yang akan berjalan.
iii) Sebagai kendali agar pengelolaan sekolah tidak menyimpang dari ketentuan-
ketentuan yang berlaku
4. Sistematika Program Kerja Tahunan OSIS
1. Kata Pengantar
2. Daftar isi
3. Bab I Pendahuluan
I. Latar Belakang
II. Dasar
III. Tujuan
4. Bab II Kondisi Obyektif OSIS
I. Pembina
II. MPK
III. Keuangan
IV. Lingkungan (Intern, Ekstern)
5. Bab III Program OSIS
I. Program masing-masing seksi
1. Pembinaan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Pembinaan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
3. Pembinaan Pendidikan Pendahuluan Membela Negara
4. Pembinaan Kepribadian dan Budi Pekerti Luhur
LDKMS SMP N I LAMONGAN 2012-2013
1. Latar Belakang
Sebelum lahirnya OSIS di sekolah-sekolah SLTP dan SLTA, sudah terdapat macam-
macam organisasi yang bentuknya disesuaikan dengan kepentingannya, sehingga kegiata
sekolah tidak bisa berjalan dengan baik, karena timbulnya loyalitas ganda satu pihak harus
melaksanakan peraturan sekolah sedangkan pihak lain harus tunduk pada organisasinya
masing-masing itu sebab pada tahun 1970 s/d 1972, beberapa pemimpin organisasi siswa di
Jakarta merintis berdirinya Organisasi Siswa Intra Sekolah.
Keterangan MPR No. IV/MPR/1978, menurut strategi pembinaan dan pengembangan
generasi muda, sehingga lahirnya keputusan Mendikbud No. 0323/U/1978 tentang Pola
Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda. Oleh karena itu pengembangan
wadah pembinaan organisasi muda di lingkungan sekolah yang diterangkan mulai Organisasi
Intra Sekolah (OSIS) perlu ditata secara terarah dan teratur. Betapa besar dan perhatian
dan usaha pemerintah dalam membina kehidupan para siswa, maka ditetapkan OSIS
sebagai salah satu jalur pembianaan kesiswaan secara nasional. Jalur ini terkenal dengan
“Empat Jalur” pembinaan kesiswaan, yaitu :
1. Organisasi kesiswaan
2. Latihan kepemimpinan
3. Kegiatan ekstrakurikuler
4. Kegiatan wawasan wiyata mandala
Dengan dilandasi latar belakang diatas, OSIS dibentuk dengan tujuan pokok sebagai
berikut :
1. Menghimpun ide, pemikiran, bakat, kreatifitas serta minat para siswa kedalam salah satu
wadah yang bebas dari berbagai pengaruh negative dari luar sekolah.
2. Mendorong sikap, jiwa, semangat kesatuan dan persatuan diantara para siswa sehingga
timbul satu kebanggaan untuk mendukung para sekolah sebagai tempat
terselenggaranya proses belajar mengajar
3. Sebagai tempat dan sarana untuk berkomunikasi menyampaikan pikiran dan gagasan
dalam usaha untung mematangkan kemampuan berfikir wawasan dan pengambilan
keputusan.
- Organisasi adalah kelompok kerja sama antar pribadi yang diadakan untuk
mencapai tujuan bersama
- Siswa adalah peserta didik pada suatu jenjang pendidikan dasar dan
menengah
- Intra adalah terletak di dalam atau diantara
- Sekolah adalah satuan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar
mengajar secara berjenjang dan berkesinambung
b. Secara organisasi
OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah disekolah
c. Secara fungsional
OSIS adalah sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan kesiswaan di samping
ketiga jalur yang lain latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler dan wawasan wiyata
mandala.
d. Secara system
OSIS sebagai kehidupan berkelompok siswa bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama. OSIS sebagai salah satu system ditandai beberapa cirri pokok, yaitu :
- Beorientasi pada tujuan
- Memiliki susunan kehidupan kelompok
- Memiliki sejumlah peranan
- Terkooordinasi
- Berkelanjutan dalam waktu tertetu
2. Peranan OSIS
Sebagai suatu organisasi perlu pula memperhatikan faktor-faktor yang sangat berperan,
agar OSIS seagai organisasi tetap hidup dalam arti tetap memiliki kemampuan
beradaptasi dengan lingkungan dan perkembangan. Beberapa faktor yang perlu
diperhatikan agar OSIS tetap eksis, yaitu :
- Sunber daya
- Efisiensi
- Koordinasi kegiatan sejalan dengan tujuan
- Pembaharuan
- Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan luar
- Terpenuhinya fungsi dan peran seluruh komponen
Peranan OSIS adalah :
1. Sebagai wadah
OSIS merupakan wadah kegiatan para soiswa di sekolah bersama dengan jalur
pembinaan yang lain
2. Sebagai Penggerak/motivator
Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan, semangat para
siswa untuk membuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan.
LDKMS SMP N I LAMONGAN 2012-2013
3. Bersifat preventif
OSIS berhasil ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman yang dating
dari dalam maupun dari luar. Melalui perana OSIS tersebut dapat ditarik beberapa
manfaat sebagai berikut :
1. Meningkatkan nilai-nilai ketaqwaan terhadap Tuhan YME
2. Meningkatkan kesadaran berbangsa, bernegara dan bercinta tanah air
3. Meningkatkan kepribadian dan budi pekerti luhur
4. Menibgkatkan kemampuan berorganisasi, Pendidikan politik dan kepemimpinan
5. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani
6. menghargai dan menjiwai nilai-nilai seni, meningkatkan dan mengembangkan
kreasi seni.
3. Hambatan
1. Kehadiran OSIS sebagai organisasi formal di sekolah
2. Pengelolahan OSIS
Pengelolahan ini menyangkut segi kualitas pengelolah/siswa, yaitu :
- Kepemimpinan
- Managemen
- Pengetahuan dan pengalaman berorganisasi
- Kemampuan memahami makna OSIS
- Hubungan kerja sama
3. Peranan OSIS dalam upaya memantapkan wawasan wiyata mandala
4. Pendanaan
5. Pembina
4. Langkah-angkah Penanggulangan
1. OSIS harus dibentuk sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan
2. Aparat OSIS dipilih berdasarkan criteria tertetnu sepereti :
- Segi kepemimpinan
- Kemampuan managemen dan pengalaman dalam berorganisasi
- Segi loyalitas
- Segi keteladanan dan kewibawaan
- Segi kemampuan berkomunikasi
- Segi kesadaran terhadap tugas dan tanggung jawab
3. Agar OSIS dapat berperan dalam mendukung pencapaian tujuan kurikuler, maka perlu
dilatih dan dibina dalam pelatihan berbagai kegiatan ekstrakurikuler
4. Untuk mencegah masalah dana OSIS, program OSIS dapat dilampiri dengan saran-saran
pemecahan tentang pendanaan.
5. Pembinaan
- Personal
- Peraturan tertulis
- kegiatan terpadu
6. Para Pembina hendanya Tut Wuri Handayani
Adapun anggaran Rumah Tangga (ART) OSIS SMP Negeri 1 Lamongan memuat
ketentuan yang belum diatur dalam Anggaran Dasar untuk itu ART OSIS SMP Negeri 1
Lamongan, sebagai berikut
BAB I : PENGURUS OSIS
BAB II : SISTEM PEMILIH PENGURUS OSIS
BAB III : PENGESAHAN DAN PELANTIKAN
BAB IV : HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS
BAB V : SANGSI-SANGSI
BAB VI : PERGANTIAN PENGURUS OSIS
BAB VII : MAJELIS PERWAKILAN KELAS
BAB VIII : KEUANGAN
BAB IX : LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN
BAB X : TATA TERTIB RAPAT
6. Perangkat OSIS
2. Pembina OSIS
a. Pembina OSIS
- Kepala sekolah sebagai ketua
- Wakil kepala sekolah sebagai wakil ketua
- Guru sebagai anggotasedikitnya 5 (lima) orang dan pergantian setiap tahun
pelajaran
b. Rincian tugas
- Bertanggung jawab atas seluruh pengelolaan, pembinaan dan
pengembangan OSIS di sekolahnya
- Memberikan nasehat kepada perwakilan kelas dan pengurus OSIS
- Mengesahkan kenaggotaan perwakilan kelas dengan surat keputusan
kepala sekolah
- Mengarahkan penyusunan AD/ART dengan program kerja OSIS
- Menghadiori rapat-rapat OSIS
- Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas OSIS
3. Perwakilan kelas
a. Terdiri atas 2 (dua) orang dari setiap kelasnya
b. Rincian tugas :
- Mewakili kelasnya dalam rapat perwakilan kelas
- Mengajukan usulan kegiatan untuk dijadikan program OSIS
- Mengajukan calon pengurus OSIS berdasarkan hasil rapat kelas
LDKMS SMP N I LAMONGAN 2012-2013
4. Pengurus OSIS
2. Syarat Pengurus OSIS
a. Taqwa terhadap Tuhan YME
b. Memiliki budi pekerti yang baik terhadap orang tua, guru dan teman
c. Memiliki bakat sebagai pemimpin
d. Memiliki kemauan, kemampuan dan pengetahuan yang memadai
e. Dapat mengatur waktu dengan baik sehingga pelajarannya tidak terganggu
karena menjadi pengurus OSIS
f. Pengurus dicalonkan oleh Perwakilan Kelas
g. Tidak duduk di kelas terakhir, karena menghadapi ujian akhir
h. Untuk ketua pengurus SMU ditambah syaratnya
- Mempunyai kemampuan berfikir yang jernih
- Memiliki wawasan mengenai kondisi yang sedang dihadapi bangsa
3. Kewajiban pengurus
- Menyusun dan melaksanakan program kegiatan sesuai dengan AD dan ART
- Selalu menjunjung tinggi nama baik, kehormatan danmartabat sekolahnya
- Kepemimpinan OSIS bersifat kolektif
- Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepala rapat perwakilan kelas
pada akhir masa jabatannya
- Selalu berkonsultasi dengan pembina
2) Wakil ketua
- Bersama-sama ketua menetapkan kebijaksanaan
- Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan
LDKMS SMP N I LAMONGAN 2012-2013
3) Sekretaris
- Memberi saran/masukan kepada ketua dalam mengambil keputusan
- Mendampingi ketua dan pimpinan setiap rapat
- Menyiapkan, mendistribusikan dan menyimpan setiap rapat
- Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi kegiatan
- bersama ketua menatangani setiap surat
- Bertanggung jawab atas tertib administrasi organisasi
- Bertindak sebagai penulis dalam rapat atau diserahkan kepada wakil
sekretaris
4) Wakil sekretaris
- Aktif membantu pelaksanaan tugas sekretaris
- Menggantikan sekretaris jika sekretaris berhalangan
- Masing-masing wakil sekretaris membantu para wakil ketua
menggkoordinasi seksi-seksi
6) Ketua seksi
- Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan seksi yang menjadi tanggung
jawabnya
- Melaksanakan kegiatan seksi yang telah diprogramkan
- Memimpin rapat seksi
- Menetapkan kebijaksanaan seksi dan mengambil kegiatan seksi kepada
ketua melalui coordinator
LDKMS SMP N I LAMONGAN 2012-2013
2. Bertanggung jawab
Berperilaku pemimpin yang mencerminkan
a. Bersahabat terhadap bawahan
b. Memberikan dukungan terhadap bawahan
c. Berbaik budi terhadap bawahan
d. Selalu terbuka dan bersikap obyektif terhadap bawahan
3. Membangkitkan kepercayaan
Berperilaku pemimpin yang selalu :
a. Mendorong menimbulkan antusiasme bawahan antara sesama bawahan dalam
melaksanakan tugas-tugas kelompok
b. Mendorong timbulnya kerja sama dan keyakinan diri terhadap kecakapan bawahan dalam
keberhasilan melaksanakan tugas dan pencapaian tujuan organisasi
4. Penghargaan dan pengakuan
Perilaku pemimpin selalu :
a. Memberikan penghargaan dan pengakuan terhadap keberhasilan bawahan
b. Menunjukkan penghargaan terhadap usaha-usaha khusus dan partisipasi bawahan
c. Meyakinkan bawahan akan penghargaan terhadap saran dan gagasan-gagasan yang
diberikan oleh bawahan
5. Kemungkinan pemberian imbalan atau penghargaan
Perilaku pemimpin berupa :
Memberikan imbalan atau pengakuan atau penghargaan terhadap keberhasilan kerja
bawahan kemungkinan ikut sertakan dalam pengambilan keputusan.
6. Partisipasi pengambilan keputusan
Pemimpin mengadakan konsultasi dengan bawahan dan melibatkan bawahan kemungkinan
ikut serta dalam pengambilan keputusan
7. Memberikan otonomi dan delegasi
Pemimpin memberikan delegasi sebagian wewenang dan tanggung jawab terhadap
bawahannya sehingga kemungkinan bawahan ikut serea dalam menentukan bagaimana
mengerjakan tugas-tugas pekerjaan
8. Memberikan klarifikasi peranan pemimpin
Seorang pemimpin memberitahukan atau memberi infromasi kepada bawahan, tentang
tugas dan kewajiban pemimpin, khususnya berbagai peraturan serta kebijakasanaan harga
diperhatikan dan dipatuhi, serta minta kepada bawahan apa yang diharapkan oleh
pemimpinnya.
9. Menetapkan tujuan
Pemimpin selalu memperhatikan :
a. Betapa pentingnya pelaksanaan tujuankhusus yang ingin dicapai dari tujuan bawahan
b. Pelaksanaan proses encapaian tujuan dan umpan balik
10. Memberikan pelatihan
Perilaku pemimpin yang selalu :
LDKMS SMP N I LAMONGAN 2012-2013
UPACARA BENDERA
A. Maksud
Upacara bendera di sekolah adalah untuk mengusahakan dan memantapkan pencapaian
tujuan pendidikan nasional di sekolah dalam pemantapan sekolah sebagai wiyatamandala.
B. Tujuan
1. Membiasakan bersikap tertib dan disiplin
2. Membiasakan berpenampilan rapi
3. Meningkatkan kemampuan memimpin
4. Membiasakan kesdiaan dipimpin
5. Membina kekompakan dan kerjasama
6. Mempertebal semangat kebangsaan
C. Sasaran
1. Siswa
2. Guru dan aparat sekolah
D. Unsur Pelaksana
1. Pembina Upacara
Adalah pejabat upacara yang menerima penghormatan tertinggi
. Kepala Sekolah
. Wakil Kepala Sekolah
. Guru yang ditunjuk
2. Pemimpin Upacara
Petugas yang bertugas memimpin upacara adalah siswa yang ditunjuk oleh pelatih
(mampu)
3. Pengatur Upacara (Perwira)
Petugas (siswa yang ditunjuk/mampu) yang menyiapkan rencana acara upacara (secara
tertulis) serta segala sesuatu yang berhubungan dengan upacara
4. Pembawa acara
Petugas yang ditunjuk untuk membawakan/memandu/membacakan tata urutan upacara
atas bimbingan pembina/pelatih
5. Petugas Upacara ( siswa )
. Pembawa naskah Teks Pancasila
. Pembaca Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
LDKMS SMP N I LAMONGAN 2012-2013
. Pembaca doa
. Pemimpin Lagu/Dirigen yasng bertugas mempimpin lagu Indonesia Raya ketika Bendera
dinaikkan dan mengheningkan cipta atas aba-aba dari Pembina Upacara
6. Kelompok Paduan Suara
7. Kelompok Pengibar Bendera
KELENGKAPAN UPACARA
1. Bendera
a. Ukuran bendera kebangsaan untuk upacara selalu dengan
perbandingan lebar dan
panjang = 2 : 3, dengan ukuran terkecil 1m X 1,5 m dan terbesar 2m X 3 m.
. Cara Melipat.
1. Ujung warna merah bertali/berkait harus dipegang dengan tangan
kanan dan warna putih yang bertali/berkait harus dipegang dengan tangan kiri.
2. Melipat menurut panjang bendera, dilipat menjadi dua bagian, yaitu
warn merah dipegang tangan kanan bagian atas dan warna putih dipegang tangan
kiri bagian bawah.
3. Dilipat lagi menjadi dua bagian lagi sehingga warna putih berada
dibagian dalam, sedangkan warna merah berada dibagian luar yang sekaligus
berfungsi untuk melindungi warna putih
4. Dilipat lagi menjadi 3 atau 4 bagian, sampai ujung/tepi warna merah
selalu berada dibagian luar
. Cara Merentangkan Bendera
Cara merentang sesaat sebelum pengibaran bendera kebangsaan.
1. Ujung-ujung yang bertali/berkait selalu berada di atas tangan kiri.
2. Ujung bendera yang bertali/berkait warna merah diikat/dikaitkan
pada tali/kaitan yang di atas, sedangkan ujung bendera warna putih yang
bertali/berkait diikat/dikatkan pada tali/kaitan yang bawah.
3. Ujung/tepi bendera warna merah dipegang dengan tangan kanan di
atas lengan kiri dan ujung atau tepi bendera warna putih dipegang dengan tangan
kiri, lengan kanan diarahkan ke atas, sedang lengan kiri diarahkan ke bawah.
4. Bendera ditarik/direntangkan ke arah kanan penbawa bendera.ian
dalam, sedangkan warna merah berada dibagian luar yang sekaligus berfungsi
untuk melindungi warna putih
. Tiang Bendera
Tiang bendera hendaknya dibuat dari bahan yang baik (tidak mudah lapuk) dan dapt
berdiritegak (tidak condong dan melengkung) serta kokoh.
. Tali Bendera
Tali bendera warna putih, bahan yang terbaik adalah tali layar, jangan menggunakan
tali Plastic.
Naskah-Naskah
LDKMS SMP N I LAMONGAN 2012-2013
PELAKSANAAN
I. Susunan Acara Upacara
a. Susunan acara upacara bendera terdiri dari :
1. Acara Persiapan
2. Acara Pendahuluan
3. Acara Pokok
4. Acara Penutupan
5. Acara Tambahan
b. Teknik Pelaksanaan upacara bendera terdiri dari :
• Acara Persiapan
1. Persiapan upacara dilakukan di bawah pimpinan
(ketua kelas) dan petugas upacara lainnya (Pimpinan Satuan/Peleton).
2. Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara.
3. Penghormatan, aba-aba dipimpin oleh ketua
kelas/pemimpin satuan paling kanan “KEPADA PEMIMPIN UPACARA”…….”HORMAT
– GRAK”…….setelah mendapat balasan dari pemimpin upacara, “TEGAK – GRAK”
4. Laporan, masing-masing ketua kelas/pimpinan
satuan ke depan meluruskan dalam formasi segaris dengan, atas komando dari
petugas paling kanan, (aba-aba “LURUSKAN”, petugas paling kiri membalas
“LURUS” bila posisinya sudah lurus/segaris dengan yang paling ujung kanan).
Laporan dimulai dari yang paling kanan, “KELAS …. SIAP”, kemudian diikuti oleh
petugas yang lain ke kiri.
Selesai laporan, Pemimpin Upacara memerinyahkan untuk kembali dengan aba-
aba “LAPORAN SAYA TERIMA, KEMBALI KE SAMPING BARISAN MASING-MASING,
…….KERJAKAN”, seluruh petugas balik kanan, kembali ke temapt semula.
LDKMS SMP N I LAMONGAN 2012-2013
• Acara Pendahuluan
Karena upacara siap dimulai, Pengatur upacara/Perwira menjemput Pembina diawali
dengan menghormatan terlebih dahulu, kemudian “UPACARA BENDERA SIAP
DIMULAI”, jawaban dari pembina “LAPORAN SAYA TERIMA, KEMBALI KE TEMPAT,
…….KERJAKAN”,
• Acara Pokok
1. Pembina memasuki lapangan dan diikuti oleh Ajuda/Pembawa Teks
Pancasila, langsung disambut oleh pimpinan upacara dengan posisi sikap
sempurna kemudian menyiapkan para peserta upacara dengan aba-aba “SIAP
…..GRAK”.
2. Penghormatan Umum kepada Pembina Upacara
“KEPADA PEMBINA UPACARA…..HORMAT – GRAK” setelah Pembina membalas
penghormatan lalu pemimpin upacara memberikan aba-aba “TEGAK – GRAK”
3. Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara,
Pemimpin upacara maju dengan langkah biasa, diawali dengan pengormatan,
setelah dibalas Pembina lalu “UPACARA BENDERA SIAP DIMULAI” Pembina
membalas “LANJUTKAN” pimpinan menirukan “LANJUTKAN”, kemudian balik
kanan menuju ke tempat semula dengan langkah biasa.
4. Pengibaran Bendera Merah Putih
Tiga orang petugas yang ditunjuk melaksanakan tugasnya,
Ketika Bendera dibentangkan dan diberi aba-aba “BENDERA SIAP”maka pimpinan
memberi aba-aba “ KEPADA BENDERA MERAH PUTIH, HORMAT …GRAK” diikuti
oleh seluruh peserta upacara.
Seiring dengan naiknya Bendera, lagu Indonesia Raya dinyanyikan oleh kelompok
paduan suara yang dipimpin oleh DIRIJEN ( lagu selesai bersamaan dengan
Bendera sampai ujung atas) pimpinan upacara dengan posisi sikap sempurna
(siap), memberi aba-aba “TEGAK GRAK”
5. Mengheningkan Cipta, dipimpin oleh Pembina Upacara
Diringi kelompok Paduan Suara
6. Pembacaan Teks Pembukaan UUD 1945
Petugas maju 2 atau 3 langkah ke depan lalu membaca Teks Pembukaan UUD
1945 dengan lantang, tanpa laporan dan. Selesai membaca lalu balik kanan, maju
2 atau 3 langkah ke depan, …….balik kanan,…….tertib/sikap sempurna.
7. Pembacaan Teks Pancasila Oleh Petugas
8. Amanat Pembina Upacara
Sebelum Pembina memberi amant, Pemimpin upacara memberi aba-aba “UNTUK
PERHATIAN, … ISTIRAHAT TEMPAT,…..GRAK”.
Selesai memberi amanat dari Pembina, kembali pemimpin upacara dengan posisi
sikap sempurna (siap), memberi aba-aba “SIAP,…..GRAK”
LDKMS SMP N I LAMONGAN 2012-2013
9. Dan Hari serta tanggal yang sudah ditentukan ( berdasarkan edaran dari Pejabat
PESERTA PESERTA
setemapat ).
PESERTA PESERTA
PANITIA PANITIA
PANITIA PANITIA