Turbin gas merupakan sebuah mesin penggerak, yang terdiri dari kompresor dan turbin,
yang berputar pada satu poros dengan memanfaatkan campuran bahan bakar serta udara
yang dimampatkan oleh kompresor sehingga mengakibatkan tekanan tertentu pada hasil
gas bakar yang nantinya dapat akan memutar turbin pada sudu-sudunya sehingga
mengakibatkan poros berputar. Dalam hal ini komponen utama pada gas turbin
diantaranya ialah kompresor, turbin, ruang bakar dan poros utama. Berikut ini merupakan
prosedur instalasi komponen dari gas turbin :
1. Pondasi
Pemasangan dari pondasi dari turbin gas haruslah kuat dalam menahan beban
atau berat dari komponen-komponen turbin gas itu sendiri. Selain itu, pertimbagan
lain ialah hubungan atau ikatan turbin gas dan pondasinya yang umumnya
menggunakan ring plat dan pin sebagai pengikat pondasi. Dalam hal ini, selain
sebagai pengikat antara pondasi dan turbin gas, ring plat ini juga berfungsi untuk
mengurangi getaran dengan torsi atau putaran terntentu sesuai desain ataupun
sesuai denga project guide turbin gas.
Pada power plant atau pembangkit, umumnya pondasi yang digunakan ialah
pondasi yang menyatu dengan alas dengan cara dicor atau menggunakan struktur
tertentu sehingga turbin gas dapat ditumpu dengan baik. Selain itu, terdapat juga
pondasi tambahan guna menyokong atau menumpuh 2 bagian sisi dari turbin gas,
yaitu turbin dan kompresor. Alasan ditambahkannya pondasi tersebut ialah untuk
mempermudah proses pemasangan serta perawatan dari gas turbin dengan
menyediakan space atau ketinggian tertentu. Berikut ini merupakan gambar turbin
gas dan pondasinya pada power plant atau pembangkit :
2 Boiler
Gambar 10.2 Pondasi Tambahan Penyokong Turbin Gas pada Power Plant
Adapun untuk detailnya, berikut ini merupakan rancangan pondasi dari turbin
gasnya :
Mengenai getaran, umumnya turbin gas menghasilkan getaran yang lebih rendah
jika dibandingkan dengan mesin recriprocating sehingga pondasi yang dirancang
memiliki nilai damping yang lebih rendah ketimbang dengan pondasi mesin
reciprocating. Hal tersebut karena prinsip kerja dan komponen dari turbin gas ini yang
berputar dalam satu poros saja. Selain itu, turbin gas ini tergolong alat penggerak yang
memiliki berat yang lebih ringan dari pada jenis propusi lainnya. Hal tersebut karena
turbin gas memiliki komponen yang ringan seperti komponen kompresor dan turbin.
Oleh karenanya, turbin gas sangat tepat digunakan pada pesawat terbang.
2. Air Intake
`
Gambar 10.4 Air intake pada turbin gas
Air Intake atau saluran masuk udara dari turbin gas merupakan salah satu
komponen yang penting dalam opeasi kerja dari turbin gas. Dalam
pengoperasiannya, komponen ini berfungsi sebagai saluran udara masuk dari
turbin sehingga nantinya akan mempengaruhi dari kerja turbin, terutama pada
hasil pembakaran yang nantinya akan berpengaruh pada putaran pada poros
utama turbin gas.
Adapun kontruksi yang biasanya digunakan untuk air take ini ialah
kontruksi dengan corong udara menghadap kebawah. Alasan kontruksi tersebut
digunakan ialah agar ketika cuaca buruk, seperti hujan, maka air tidak ikut masuk
ke dalam saluran.
Gambar 10.7 Komponen Penunjang dalam saluran airtake pada gas turbin
Jika desain filtrasi saluran masuk tidaksesuai dengan aplikasi spesifik,
kemungkinan besar kinerja turbin gas menurun. Oleh karena itu, desain yang
buruk bisa menjadi faktor penentu antara efektif dan tidak efektifoperasi.
Alasannya adalah turbin gasnyadipengaruhi oleh berbagai elemen yang hadir di
Steam Turbine Control 5
atmosfer dan dampak ini akan bervariasi sesuaidengan ukuran dan komposisi
polutan
Berikut merupakan akibat jika filter yang digunakan pada turbin gas berkualitas
buruk :
1. Kerusakan Komponen
Kerusakan ini dapat terjadi paling awal fase kompresor saat tidak ada
pertahanan mekanisme utuh. Ini bisa secara signifikan merusak turbin gas.
Untuk menghindari ini kerusakan, semakin besar juga partikel yang lebih kecil
harus diselesaikan pada awalnya.
Setelah itu, mekanisme pertahanan harus dapat melindungi kipas angin atau
kompresor untuk partikel yang masuk ke dalam sistem. Dengan mencapai ini
akan sangat kritis sama pentingnya dengan Kerusakan komponen kapasitas
untuk berdampak negatif pada fase selanjutnya di lorong aliran udara.
2. Erosi
Erosi permukaan dapat terjadi karena untuk partikel yang keras dan lebih
besar ukurannya, Karena itu, alasan paling umum terjadinya erosi adalah
karena pasir. Perambahan kecil dan keras elemen yang berdekatan dengan
blade dan stator aerodinamis terus-menerus menghilangkan partikel logam
kecil.
Ukuran partikel yang lebih besar dari lima mikron umumnya merupakan
penyebab gesekan. Ini bisa tanpa kesulitan dibersihkan dengan aksesibilitas
filter.Namun, ketika lingkungan seperti itu di mana ada kehadiran besar
partikel debu, itu filter yang membersihkan sendiri dapat memberikan yang
terbaik tujuan untuk menghilangkan berbagai jenis polutan. Selain itu, layar
lembam dapat dipekerjakan untuk menghilangkan polutan.
3. Fouling
6 Boiler
4. Korosi
Korosi terjadi ketika zat itu digunakan dalam mesin sangat reaktif, lebih dari
itu ketika logam bersentuhan dengan turbin. Diturbin gas terutama ada dua
jenis korosi yang terjadi. Ini diklasifikasikan sebagai korosi dingin dan panas.
Korosi dingin akan berlangsung di kompresor karena direndam residu garam
dan asam. Erosi panas terjadi di wilayah turbin karena area ini dapat terkena
zat itu mungkin akan melanggar sistem melalui suasana. Selain itu, zat ini juga
bisa masuk melalui air yang bisa merepotkan filter. Beberapa logam umum
adalah natrium; kalium dapat bereaksi.
Selain itu dalam sisi perawatan, udara yang telah dipanaskan coils ini
tentunya memiliki tingkat kelembapan yang rendah sehingga udara tidak
mengakibatkan kerusakan ada komponen turbin, terutama yang pertama dilewati
yaitu kompresor, sehingga komponen dapat lebih awet.
Gambar 10.8 Komponen Penunjang dalam saluran airtake pada gas turbin
Dalam saluran airtake, juga terdapat komponen yang bernama air intake
silencer. Fungsi dari komponen ini ialah untuk mengurangi kebisingan yang
disebabkan oleh udara hisab yang masuk ke kompresor. Instalasi air intarke silencer
ini ialah sama seperti granting pada saluran udara.
Gambar 10.8 Komponen Penunjang dalam saluran airtake pada gas turbin.
3. Kompressor
8 Boiler
4. Sistem Pelumasan
Pelumasan yang tepat sangat penting untuk pengoperasian turbin gas, baik yang
dilengkapi dengan rolling-contact atau bantalan film cair. Pasokan terus-menerus
dari pelumas yang tepat pada tekanan dan suhu yang tepat sangat penting
sehingga sebagian besar turbin gas dilengkapi dengan sistem pelumasan integrasi
mereka sendiri.
Mesin dilengkapi dengan bantalan rolling-contact yang tanpa perlu oli, dan
biasanya jenis yang berbeda, daripada yang dengan bantalan film cairan. Banyak
bearing anti gesekan dirancang untuk beroperasi dengan pelumas sintetis.
Hal tersebut penting bahwa pelumas sintetik hanya digunakan dalam mesin yang
dilengkapi dengan gasket, o-ring, seal, dan lainnya. Karena pelumas sintetis dapat
menyerang dan menyebabkan kerusakan yang cepat dan kegagalan dari banyak
bahan paking dan o-ring yang umum.
Pada dasarnya, sistem pelumasan terdiri dari reservoir minyak, pompa atau pompa
(untuk memompa minyak dari reservoir ke bantalan, roda gigi, dan sistem kontrol),
regulator tekanan (untuk mengontrol tekanan pasokan ke berbagai komponen),
pendingin oli atau pendingin (untuk mengontrol suhu oli), dan filter (untuk
memastikan oli bersih).
Aliran oli ditentukan oleh kuantitasnya untuk menyerap kerugian dari bearing,
ditambah pickup hent dari lingkungan, dalam suhu yang diizinkan di bantalan. Oli
yang dibutuhkan oleh semua perangkat kontrol seperti governors, silinder
penggerak hidrolik dan lain-lain juga harus disediakan. Dengan unit besar, ukuran
pompa dapat ditentukan oleh persyaratan aliran oli silinder hidrolik yang
digunakan untuk menggerakkan nozel sudut variabel dan perangkat serupa. The
village pump selalu bergantung dari ukuran untuk memberikan lebih dari
persyaratan yang dihitung, kelebihan dikembalikan ke tangki minyak (reservoir)
oleh katup pengatur tekanan
Pompa oli pelumas utama umumnya dari jenis roda gigi dan setidaknya satu
hampir selalu digerakkan langsung oleh poros turbin gas utama untuk memastikan
bahwa pompa tersebut merupakan penggerak selama poros turbin berputar.
Pompa sentrifugal yang digerakkan poros juga digunakan untuk pompa oli
pelumas utama, dan pompa sentrifugal biasanya digerakkan secara elektrik, sering
disatukan untuk pompa bantu di mana kapasitas yang dibutuhkan terpenuhi.
Steam Turbine Control 11
Dalam ukuran yang lebih kecil, roda gigi yang digerakkan motor atau pompa tipe
baling-baling digunakan untuk pasokan bantu atau keadaan darurat.
Unit bantalan lengan harus selalu memiliki pasokan minyak pelumas ke bantalan
sebelum unit dimulai, dan beberapa desain juga memerlukan kontrol tekanan
udara sebelum memulai. Ini adalah tujuan dari pompa bantu, yang biasanya di
bawah kendali saklar tekanan sehingga ini berjalan ketika sistem kontrol membesar
dan tidak ada tekanan pompa utama yang tersedia. Pompa tambahan juga akan
mulai kehilangan tekanan oli saat unit beroperasi dan dengan demikian
memberikan pelumasan bahwa unit dapat dimatikan.
Panas yang dihasilkan di bantalan dan persneling gear, ditambah panas yang
mengalir dari bagian panas mesin diserap oleh pendingin oli. Sumber yang
terakhir jumlahnya 1/3 dari total penyerapan panas. Untuk instalasi tertentu
pendingin oli adalah mengarah ke radiator, tetapi untuk instalasi pendingin air
laut atau penukar panas oli ke oli adalah pilihan yang logis. Penukar panas harus
12 Boiler
mampu menolak semua panas yang diserap oleh minyak dan memberikan suhu
keluaran warna minyak yang tepat (biasanya 133-220 F).
Penukar panas benar-benar dari jenis shell-and-tube dengan tabung mudah diakses
untuk dibersihkan. Kadang-kadang, pendingin oli berada dalam rangkap dua,
dengan katup pergantian cepat, sehingga mesin dapat beroperasi dengan
pendingin lainnya sementara yang lain sedang dibersihkan.
Filter selalu dipasang untuk memastikan oli pelumas bersih dan bebas partikel.
Filter harus memiliki kapasitas yang memadai untuk aliran oli penuh dalam
batasan penurunan tekanan pabrikan. Seringkali, filter ganda dipasang dengan
katup transfer cepat (empat arah) sehingga satu filter dapat dibersihkan atau
diganti putih yang lainnya dalam pelayanan, Sistem filtrasi harus dipilih dengan
pertimbangan untuk izin minimum dalam mesin. Pada mesin besar, yang mungkin
tidak memerlukan filtrasi yang sangat halus (di bawah 10 µm),
Filtrasi untuk minyak bantalan, filter lebih tambahan (turun hingga 2 jem) dapat
ditambahkan di sirkuit ke perangkat hidrolik lain untuk melindungi jarak bebas
yang sangat dekat dan penyelesaian halus.
Filter bypass, terutama bypass internal, tidak disarankan bahkan pada full-flow
filter. Ketika filter dicolokkan dengan kotoran dan pintas terbuka, kontaminan
dalam jumlah besar saya pergi melalui pintas dan dalam sistem bantalan. Lebih
disukai untuk memantau penurunan tekanan di seluruh filter dan menyediakan
filter jika perlu untuk memastikan operasi terus menerus dalam semua kondisi.
3. INSTALASIN TURBIN
Turbin alat yang berfungsi menggunakan energi uap dan salah satunya
digunakan untuk membangkitkan suatu energi. Di Indonesia telah tersebar
berbagai macam turbin, mulai dari turbin gas, turbin air dan turbin uap. Turbin
sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari kita, salah satunya untuk
memenuhi kebutuhan seperti membangkitkan listrik & sebagai alat penggerak
mekanis lainnya.
Kita yang tidak lepas dari alat tersebut, yaitu adanya listrik dengan turbin uap
kita dapat melakukan kegiatan malam tanpa harus dalam kondisi gelap. Kegiatan
malam akan berjalan lancar dengan adanya listrik yang tidak lepas dari turbin uap
tersebut dan dapat memenuhi kebutuhan primer kita akan hal nya listrik.
Instalasi turbin gas yang digunakan untuk menggerakkan pesawat terbang harus
ringan, memakan tempat yang sedikit serta pemakaian bahan bakar juga sedikit
sehingga, jarak tempuh pesawat terbang cukup jauh.
14 Boiler
a. CASING
Didalam structur turbin casing dibedakan menjadi 2 bagian yaitu outer
casing dan inner casing dimana: Outer casing terdapat pada HIP sisi Upper dan
Lower sedangkan untuk LP hanya sisi Upper , material yang dipakai harus
mampu menahan tekanan dan temperature tinggi. kedua casing tersebut diikat
dengan mengunakan baut dengan ukuran yang berbeda-beda.
Inner casing terdapat pada HP dan LP sisi Upper dan Lower dengan material
yang juga harus mampu menahan tekanan dan temperature tinggi , kedua casing
tersebut diikat dengan menggunakan baut dan juga ukurannya berbeda – beda.
b. ROTOR
Rotor adalah bagian terpenting dari suatu kontruksi turbin yang berputar ,
dimana fungsinya sebagai pengikat sudu –sudu turbin , pada sisi HIP terdapat 15
blade yaitu 9 stage pada HP dan 6 stage pada IP , pada HIP rotor juga terconect
main oil pump yang posisinya pada ujung rotor HIP sisi depan , sedangkan sisi
belakang terdapat Thrush dish / collar dan juga coupling flange. untuk LP rotor
terdapat 2 x 6 stage ( stage ini lebih dikenak sisi positif dan negative ) , pada ujung
sisi belakang juga terconect reduzer gear yang fungsinya untuk fasilitas memutar
rotor pada saat akan peroperasi , juga terconect coupling flange pada sisi depan
dan belakang.
Steam Turbine Control 15
c. NOZZLE
Yang dilalui uap pertama kali masuk kedalam sudu turbin disebut Nozzle Box
,Nozzle / sudu tetap sendiri merupakan inner part turbin yang fungsinya sebagai
alat untuk mengarahkan, menampah tekanan uap untuk memutar sudu ( blade )
turbin , nozzle –nozzle ini terpasang pada casing sisi upper dan lower baik pada
HIP maupun LP , sedangkan pada HP terpasang pada inner casing . sedangkan
sedangkan yang tersentuh oleh uap didalam nozzle box disebut Fist stage
( Curtis) . untuk penempatan masing – masing nozzle , pada HP dimulai dari no 2
– 9, sedangkan no 1 nozzlenya ikut dengan nozzle box. Untuk IP penempatan
masing–masing nozzle terbagi menjadi 2 bagian yaitu nutuk nozzle no 1-3
terpasang pada blade carrier #1 sedanhgkan nozzle 4-6 terpasang pada blade
carrier #2 hal ini dimaksudkan agar kebocoran uap dapat dikurangi.
d. WHEEL
e. GLAND LABYRITH
Merupakan suatu inner part dari turbin yang fungsinya sebagai perapat uap ( steam )
antara rotor dengan stator ( wheele dengan wheele yang lainnya) dimana posisi nya
dekat dengan shaft rotor disebut Gland labyrinth.
16 Boiler
g. BEARING
Bearing merupakan suatu bagian inner part utama dari turbin yang fungsinya
sebagai support / daya lincir untuk shaft turbin.
h. OIL DEFLECTOR
Oil deflector merupakan bagian dari inner part yang terpasang pada sisi depan dan
belakang dari bearing , yang fungsinya sebagai seal atau perapat agar pelumas ( oil
) tidak terjadi cross air pada saat pelumasan pada bearing beroperasi.
i. TRUSH BEARING
Trust bearing merupakan bagian dari bearing turbin yang fungsinya menahan
gaya axial pada saat turbin beroperasi , posisi trust bearing ini berada diantara
trust dish yaitu posisi aktif dan pasif ( self – positioning dan positioning ) trust
bearing ini terdiri 11 segment , yaitu 11 segment posisi aktif ( positioning ) dan 11
segment posisi pasif ( self – positioning ) kemampuan daya dorong dari trust –pad
minimum sebesar 121.8 kN sedang mampu menahan gaya dorong maximum
sebesar 131.53 kN.
Hal ini untuk mengantisipasi apabila terjadi ganguan yang mengakibatkan unit
mati / trip.
Steam Turbine Control 17
Pada sistem turbin gas terbuka langsung, fluida kerja akan keluar masuk sistem
yaitu udara lingkungan masuk kompresor dan gas bekas keluar turbin ke
lingkungan. Ruang bakar menjadi satu dengan sistem turbin gas dan bahan bakar
yang digunakan terbatas yaitu hanya bahan bakar cair dan gas. Bahan bakar
tersebut sebelum digunakan sudah dimurnikan, sehingga tidak mengandung
unsur-unsur yang merugikan.
Permasalahan turbin gas sistem terbuka terfokus pada proses pendinginan ruang
bakar dan sudu-sudu turbin. Disamping itu, karena gas pembakaran langsung
bersinggungan dengan material turbin, permasalahan korosi dan abarasi pada
sudu turbin menjadi sangat penting, jika hal ini diabaikanakan berakibat fatal dan
sangat merugikan, yaitu sudu-sudu turbin bisa bengkok atau patah. Kalau hal
tersebut terjadi, daya turbin menurun, dan secara keseluruah efisien kerja menjadi
rendah.
Turbin gas sistem terbuka banyak dipakai untuk mesin pesawat terbang, karena
bentuknya lebih simpel, ringan dan tidak banyak memakan tempat, hal ini cocok
dengan pesyaratan turbin gas untuk pesawat terbang. Bahan bakar padat tidak
disarankan untuk digunakan pada sistem turbin gas terbuka langsung, karena
hasil pembakaran banyak mengandung partikel yang bersifat korosi terhadap
material turbin, yang dapat merusak sudu turbin.
Kendala tersebut dapat diatasi dengan memisahkan ruang bakar dengan saluran
fluida kerja, dengan kata lain, fluida kerja masuk turbin dikondisikan tidak
mengandung gas hasil pembakaran. Untuk keperluan tersebut, dibuat turbin gas
sistem terbuka tak langsung. Dengan sistem ini, proses pembakaran berlangsung
sendiri di dalam ruang bakar yang terpisah dengan saluran fluida kerja yang akan
masuk turbin. Energi panas dari porses pembakaran akan ditransfer ke fluida kerja
secara langsung atau menggunakan alat penukar kalor.
Model transfer energi panas dari ruang bakarke fluida kerja secara lansung adalah
sebagai berikut. Pipa-pipa yang berisi fluida kerja udara mampat dari kompresor
dilewatkan keruang bakar atau dapur. Panas dari proses pembakaran ditransfer
secara langsung ke fluida kerja didalam pipa-pipa, temperatur fluida akan naik
sampai nilai tertentu sebelum masuk turbin.
Steam Turbine Control 19
Untuk model transfer panas dengan penukar kalor, banyak diaplikasikan pada
turbin gas berbahan bakar nuklir. Ruang bakar berbahan bakar nuklir sering
disebut dengan reaktor. Didalam reaktor nuklir terjadi reaksi fusi yang
menghasilkan panas yang tinggi, panas yang tinggi tersebut ditransfer ke fluida
yang sekaligus berfungsi sebagai pendingin reaktor, fluida tersebut sering
diistilahkan sebagai fluida primer. Kemudian, fluida primer bersuhu tinggi
dialirkan kealat penukar kalor. Didalam alat penukar kalor terdapat pipa-pipa
berisi fluida kerja bersuhu rendah, untuk fluida ini sering disebut sebagai fluida
sekunder. Dengan kondisi tersebut, terjadi tranfer panas dari fluida primer
bersuhu tinggi ke fluida sekunder bersuhu rendah.
Pada gambar tersebut, adalah contoh skema untuk turbin gassistem terbuka. Dapat
dilihat fluida kerja yang dipakai adalah udara. Udara masuk kompresor, dan
keluar sebagai udara mampat pada titik 2. Udara bertekanan tinggi tersebut masuk
ruang bakar dan menyerap panas dari proses pembakaran, lalu keluar ruang bakar
dengan temperatur tinggi pada titik 3. Selanjutnya, fluida kerja masuk turbin dan
berekspansi untuk memberikan energinya ke sudu-sudu turbin. Terjadi perubahan
energi, dari energi panas fluida kerja menjadi putaran poros turbin. Sesudah
berekspansi pada turbin, fluida kerja lalu keluar turbin dengan temperatur relatif
rendah ke lingkungan.
Pada gambar diatas adalah contoh sistem turbin gas tak langsung dengan penukar
kalor. Dapat dilihat, fluida kerja (fluida sekunder) yang dipakai adalah udara.
Udara masuk kompresor dan keluar sebagai udara mampat pada titik 2. Udara
bertekanan tinggi tersebut, masuk penukar kalor dan menyerap panas dari sumber
panas. Sumber panas tersebut adalah fluida primer bertemperatur tinggi yang
mengalir dari reaktor. Fluida primer ini, sebagai pembawa energi panas dari proses
pembakaran bahan bakar nuklir, yang biasa digunakan adalah air atau gas helium.
Sistem turbin gas tertutup langsung banyak digunakan untuk aplikasi tubin gas
dengan bahan bakar nuklir [gambar25]. Fluida kerja yang paling cocok adalah
helium. Proses kerja dari sistem tersebut adalah sebagai berikut. Helium tekanan
tinggi dari kompresor dimasukan reaktor untuk dipanasi dan sekaligus untuk
pendinginan reaktor.
20 Boiler