Anda di halaman 1dari 7

PEMBELAHAN SEL

Jenis-Jenis Pembelahan Sel


1. Amitosis
2. Mitosis
3. Meiosis

1. Amitosis
Pembelahan spontan tanpa tahap pembelahan sel.
Terjadi pada organisme prokariotik seperti bakteri.
Pembelahan sel menjadi dua sehingga disebut juga
pembelahan biner.

Gambar 1. Pembelahan biner

2. Mitosis
Pembelahan mitosis bertujuan untuk:
a. Mengganti atau memperbaiki jaringan tubuh yang sudah rusak atau aus,
b. Pertumbuhan ( perbanyakan sel sehingga baik kwantitas dan kwalitasnya bertambah).
c. Membentuk jaringan karena produk pembelahan ini kromosom /sifat induk sama dengan sifat
anakannya artinya karena membentuk jaringan baik sel baru dan lama sama.
Pembelahan mitosis punya karakter antara lain:
a. Berlangsung pada sel somatik
b. Menghasilkan 2 buah sel anakan yang identik dengan induknya.
c. Melakukan pembelahannya sekali
d. Pembelahan satu dengan yang kedua diselingi dengan fase interfase ( istirahat tidak membelah )
e. Anakan selnya mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan induk sifatnya samadengan
induk mempunyai kemampuan membelah lagi, ini tidak terjadi pada anakan hasil miosis
Tahapan pembehan mitosis
a. Interfase
Merupakan fase istirahat dari pembelahan sel. Namun tidak berarti sel tidak beraktifitas justru tahap
ini merupakan tahapn yang paling aktif dan dan penting untuk mempersiapkan pembelahan.
Fase ini membutuhkan waktu paling lama dibandingkan dengan fase fase pembelahan sel (fase
mitotik).
Terbagi atas tiga fase, yaitu:
1. Fase G1 (growth 1/pertumbuhan 1)
Merupakan fase paling aktif berlangsung selama 9 jam. Pada fase ini sel mengadakan pertumbuhan
dan perkembangan. Pada fase ini sel bertambah ukuran dan volumenya.
2. Fase S (Sintesis)
Merupakan fase sintesis DNA atau duplikasi kromosom, dengan waktu 10 jam
3. Fase G2 (Growth 2/Pertumbuhan 2)
Merupakan fase yang didalamnya terjadi proses sintesis protein. Pada fase ini sel siap untuk
mengadakan pembelahan.

Sekali lagi bahwa fase Mitosis tidak diawali dengan Interfase tetapi Fase Profase, karena Interfase
merupakan persiapan mitosis, merupakan fase istirahat sel tidak membelah sedangkan Mitosis itu
Fase sel melakukan pembelahan / reproduksi .

Gambar 2. Tahapan mitosis

1. Fase Profase
Merupakan tahap awal dari pembelahan sel secara mitosis maupun miosis , yang ditandai dengan:
 Kromatin memendek dan menebal membentuk kromosom , kemudian kromosom mengganda
membentuk kromatida.
 Membran nukleus dan nukleolus (anak inti) menghilang
 Sentriol memisah diri menuju kutub yang berlawanan.
 Benang spindel yang keluar dari masing masing sentriol pada kutub berbeda mengatur diri
memegang masing kromatid yang tidak teratur itu.
 Segera mendorong kromatid yang terbengkalai itu menjadi sangat teratur menuju ke bidang
equator.

2. Metafase
Tahap ini ditandai dengan :
 kromatid / kromosom mengatur diri pada bidang equator / bidang pembelahan berhadap
hadapan .
 Setiap sentromer memiliki dua kinetokor yang masing-masing dikaitkan oleh benang spindel
 Tentu Kromosom yang berhadapan itu sudah membawa sandi genetik yang sama karena
memang visinya membentuk 2 sel yang sama.

3. Anafase
Tahap ini ditandai dengan:
 Kedua kromatid berpisah menuju kutub yang berlawanan
 Keadaan sel jadi memanjang , membran sel melekuk, pada akhir anafase
 Pada fase ini tentu set kromosom terjadi pemisahan / pengurangan dari tetrad kromosom ketika
berhadapan pada fase metafase terpisah menjadi masing masing 2n (diploid)

4. Telofase
tahap ini ditandai dengan :
 Kromosom / kromatid telah sampai di kutub-kutub yang berlawanan
 Terbentuk sekat pemisah sehingga sel terlihat terbentuk 2 sel dengan masing masing 1 inti
 Membran nukleus terbentuk membungkus kromosom dan nukleolus mulai tampak
 Kromosom menipis dan memanjang menjadi kromatin dan akhirnya tak terlihat lagi
 Terjadi sitokinesis (Membran plasma melekuk) yang di dahului oleh Karyokinesis (inti jadi 2)
dan akhirnya terlihat sel membelah menjadi 2
Meiosis
Meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom separuh dari
jumlah kromosom sel induk, yaitu haploid (n).
Tujuan dari pembelahan meiosis yakni:
1. Menghasilkan gamet
2. Mengurangi separuh jumlah kromosom
3. Meningkatkan variabilitas genetik pada gamet
.

Gambar 3. Tahapan Meiosis 1 dan Meiosis 2


Tahap Meisosis I
Pada tahap ini terjadi dalam beberapa fase :
1. Profase I
 Pada tahap ini, benang-benang kromatin akan mengalami proses pemendekan dan penebalan
sehingga bisa membentuk sebuah kromosom.
 Pada setiap bagian dari kromosom yang terdiri dari dua bagian kromatid yang akan bergabung
dengan homolognya sendiri. Proses tersebut biasanya dinamakan dengan proses sinapsis.
 Pasangan-pasangan dari kromosom yang memiliki sifat homolog terseut akan terlihat memiliki
empat buah kromatid sehingga biasa dinamakan dengan tetrad.
 Pada saat proses pembentukan sebuah tetrad, maka proses pertukaran antar bagian dari
kromatid bisa terjadi. Hal ini biasa dinamakan sebagai proses pindah silang atau (sering
disebut dengan crossing over). Selanjutnya bagian inti kemudian akan melakukan proses
menghilang dan juga pada benang-benang spindel dapat dibentuk. Benang-benang spindel
akan membawa bagian tetrad untuk menuju ke bagian bidang pembelahan atau sering disebut
dengan bidang ekuator.
 Peristiwa pindah silang (crossing over) tersebut yang terjadi pada tahap profase I adalah
penyebab terjadinya perbedaan antara sifat yang dimilki pada sel-sel hasil pembelahan sel
secara meiosis. Hal tersebut, juga bisa mengakibatkan tidak adanya kromosom-kromosom
yang benar-benar tampak dan terlihat mirip. Tentunya dalam tahapan ini akan sangat
berpengaruh terhadap sifat-sifat yang dimiliki oleh sel-sel keturunannya. Pada tahapan profase
I, terbagi menjadi beberapa bagian subfase yang berdasarkan struktur dan juga tingkah laku
dari kromosom. Berikut ini adapun ciri dari masing-masing subfase, yakni sebagai berikut
Leptoten
Kromatin yang mengalami proses kondensasi menjadi sebuah kromosom, maka pada bagian tulang
masing-masing akan melekat pada bagian selaput inti yang biasa disebut dengan plak (plaque),
kemudian pada bagian kromosom akan melakukan proses replikasi (penggandaan) menjadi dua buah
bagian, tetapi pada bagian sentromernya akan tetap satu bagian saja sehingga bisa disebut dengan
kromatid. Kedua bagian kromatid masih akan tersusun dengan susunan yang sangat rapat.
Zigoten
Kromosom yang mempunyai sifat homolog akan melakukan proses sinapsis yang dimulai dari
bagian tepi selaput inti. Pada akhirnya pada bagian seluruh panjang kromosom yang saling
bergandengan dengan sangat rapat sesuai dengan letak-letak gen yang juga saling berpasang-
pasangan pada setiap bagian kromosom. Pada saat ini, bagaian lengan dari kromatid sendiri sudah
mulai melakukan proses perenggangan sehingga pada kromosom yang memiliki sifat homolog akan
terlihat menjadi serangkai empat yang seing disebut dengan tetrad
Pakiten
Banyak terjadi pembentukan bintil-bintil rekombinasi pada sepanjang bagian kromatid yang
memungkinkan untuk terbentuknya sebuah chiasma, kemudian akan disusul dengan proses
terjadinya pindah silang (ataupun sering disebut dengan crossing over) antara bagian kromosom
yang memiliki sifat homolog.
Diploten
Dalam proses penggandengan bagian kromosom yang memiliki sifat homolog akan melakukan
proses perenggangan meskipun demikian masih akan terjadi chiasma pada berbagai bagain suatu
tempat. Selain itu, juga akan terjadi proses peningkatan seperti pada aktivitas-aktivitas transkripsi
untuk melakukan proses sintesis pada RNA.
Diakinesis
Bagian kromosom akan semakin berkondensasi, sehingga pada ujung-ujungnya akan lepas dari
bagian selaput inti, kemudian juga akan terjadi proses penghentian pada transkripsi dan chiasma
yang masih akan terjadi antara kromosom yang memiliki sifat homolog.

2. Metafase I
Pada fase ini, maka kromosom akan bergerak menuju bagian bidang ekuator atau bidang
pembelahan, dan pada kromosom yang memiliki sifat homolog akan tetap saling bergandengan, dan
juga chiasma akan tetap ada.
3. Anafase I
Pada fase ini, maka kromosom yang memiliki sifat homolog akan berpisah dan juga bergerak ke
bagian kutub yang saling berseberangan, chiasma dan proses pindah silang (crossing over) akan
selesai.
4. Telofase I
Pada fase ini, akan terjadi proses sitokinesis sehingga akan terbentuk 2 buah sel yang masing-
masing pada bagian yang memiliki satu buah inti dengan bagian sebelah dari kromosom yang
memiliki sifat homolog. Pada setiap bagian kromosom yang memiliki sifat homolog terdiri dari dua
buah kromatid yang pada bagian sentromernya masih saling bergabung satu dengan yang lainnya.
Tahap Meiosis II
Pada tahap meiosis II akan melewati beberapa fase, yakni sebagai berikut :
1. Profase II
Pada fase ini, biasanya diawali dengan proses pembelahan sel pada dua buah sentriol sehingga bisa
menjadi dua buah bagian dan juga akan bergerak menuju bagian kutub yang saling berlawanan arah.
Kemudian, mikrotubulus akan membentuk benang-benang spindel dan juga membentuk membran
inti. Selanjutnya nukleolus akan lenyap
2. Metafase II
Pada fase ini, bagian kromatid akan bergerak menuju ke bagian bidang ekuator atau bidang
pembelahan. Bagian sentromer yang terikat oleh benang-benang spindel yang berasal dari bagian
sentriol.
3. Anafase II
Pada fase ini, bagian kromatid yang berpisah akan membentuk sebuah kromosom dengan bagian
sentromernya sendiri-sendiri, selanjutnya akan bergerak menuju ke bagian kutub yang saling
berlawanan arah. Pada fase ini juga akan terbentuk sebuah kromosom rekombinasi
4. Telofase II
Pada fase ini, bagian kromosom yang telah sampai pada bagian kutub, dan selanjutnya akan
mengalami proses dekondensasi yang akan menjadi kromatin dan juga akan terbentuk bagian
selaput inti di bagian sekeliling inti tersebut oleh mikrotubulus. Proses berikutnya adalah terjadi juga
proses sitokinesis sehingga akan terjadi pembentukan 4 buah sel yang baru. Proses pembelahan sel
secara meiosis mempunyai arti yang sangat penting dalam dunia kehidupan khususnya dalam hal
pembelahan sel.
Hal ini diakibatkan oleh beberapa faktor, yakni :
 Pembelahan sel secara meiosis akan menjaga dan memelihara jumlah kromosom yang
dimiliki oleh setiap makhluk hidup.
 Adanya proses pindah silang (crossing over) akan memungkinkan proses terjadinya
pertukaran-pertukaran gen yang nantinya akan menimbulkan berbagai macam variasi genetik
di antara spesies-spesies.

Anda mungkin juga menyukai