Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS PADA NY.

P DENGAN

POST OP LAPARATOMI OBSTRUKSI ILEUS

DI RUANG ICU RSUD AMBARAWA

Nama : Nuraini Wikant

NIM : 22016026

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ESTU UTOMO BOYOLALI

2019
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nuraini Wikanti

NIM : 22016026

Stase Praktik : Keperawatan Kritis

Tempat Praktik : Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa

Menyatakan bahwa tugas ini telah dilakukan revisi sesuai dengan saran yang telah diberikan oleh
pembimbing saat konsultasi penyusunan tugas ini.

Demikian surat keterangan ini disusun untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Boyolali, September 2019

Mengetahui, Yang Menyatakan

Pembimbing

(Ns. Titik Anggraeni, S.Kp., M.Kes.) (.................................................)


ASUHAN KEPERAWATAN

Tanggal/Jam Pengkajian : 14 Agustus 2019 / 07.00

Tempat Pengkajian : Ruang ICU RSUD AMBARAWA

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
Nama : Ny.p
Umur : 63 Taun
Jenis Kelamin : Perempuan
Bb : 45 Kg
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SLTP
Alamat : Kebonsari, Kebondowo, Banyu biru
Suku Bangsa : Indonesia
Diagnosa : Obstruksi Illeus
No RM : 160949-****
Tanggal Masuk : 12 Agustus 2019

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesag nafas
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RSUD Ambarawa diantar oleh kelurganya dengan keluhan tdak
dapat BAB dan kentut selama 3 hari. Pasien di anjurkan untuk oprasi oleh dokter.
Oprasi dilakukan pada tanggal 13 Agustus 2019. Setelah oprasi dilakukan pasien
mengalami penurunan kesadaran dan sesag nafas kemudian pasien di pindah ke
ICU.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan dulu pernah mengalami apendiksits dan di oprasi 10 tahun
yang lalu. Pasien mengatakan tdak memiliki riwayat Penyakit diabetes maupun
hipertensi
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tdak ada anggota keluarga yang memiliki penyakit yang sama
sengan dirinya, juga tdak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit
diabetes, asama, maupun hipertensi.
3. Pengkajian Primer
a. Air Way
Jalan nafas tdak ada sumbatan, lidah tdak jatuh ke belakang, tdak ada secret,
terdapat nasal canul 3L/mnt
b. Breathing
Rr : 17x/menit, SpO2 : 97%, terdapat retraksi dinding dada dan tahap ekspirasi
yang lama, pergerakan dada simetris.
c. Circulaton
TD : 131/70 MmHg
Hr : 85 x/menit
MAP : 89
d. Disability
Tingkat Kesadaran : Apats
GCS : E3 M6 V4, total : 13
e. Eksposure
Terdapat selang drainase, dower cateter (DC), dan NGT dengan residu hijau tua.
4. Pengkajuan Sekunder
Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum : Lemah
b. Kesadaran : Apats ( E3 M6 V4)
c. Ttv :
TD : 131/70 MmHg
N : 85 x/menit
S : 36,1
Rr : 17 x/menit
SpO2 : 97%
MAP : 89
d. Pengkajian Nutrisi
A : BB : 45Kg, TB : 150cm, IMT : 20
B : HB : 14,3 , Trombosit : 143
C : Pasien mengatakan lemas, mukosa kering, belum dapat kentut dan
residu lambung berwarna hijau tua.
D : Air puth 10cc/6jam
e. Pengkajian Head To Toe
1) Kepala, Leher, Wajah
a) Pemeriksaan rambut, kulit kepala, dan wajah
b) Rambut hitam dengan sedikit uban, tdak ada luka, tdak ada nyeri tekan,

tdak ada luka, bentuk kepala normal, tdak ad edema pada wajah.
c) Pemeriksaan mata, telinga, mulut, dan bibir.
Mata bersih, nampak sayu, tdak ada perdarahan, tdak ada kelainan
bentuk, terpasang NGT pada hidung dengan residu hijau tua dan nasal
canul 3Lpm, bibir kering.
d) Pemeriksaan leher.
Tidak ada distansi vena leher, tdak ada perdarahan, maupun
pembengkakan.
2) Dada Paru
I : Tidak ada lesi, pergerakan simetris, Rr : 17x/menit.
P : Tidak ada nyeri tekan
P : Suara perkusi sonor
A : Suara nafas vesikuler, tanpa suara nafas tambahan.
3) Dada jantung
I : Tampak denyut jantung

P : Tidak ada nyeri tekan

P : Suara perkusi pekak

A : Suara jangung Lup-Dup, tanpa bunyi jantung tambahan.

4) Abdomen
I : Terdapat luka insisi sepanjang 3cm berbalut perban pada abdomen
tengah, abdomen tampak membesar, terpasang drainase di sebelah kiri, tdak
ada penambahan cairan pada penampung, cairan sebanyk 10cc.
A : Bising usus menurun, 10x/menit
P : Perkusi abdomen tmpani
P : Nyeri abdomen pada luka insisi dengan skala nyeri :
P : Nyeri bertambah ketka pasien bergerak
Q : Sepert tersayat benda tajam
R : Abdomen tengah dengan panjang 3 cm
S : Skala 5
T : Nyeri hilang tmbul
5) Genetalia
Pasien terpasang dower cateter (DC) dengan urine 100cc
6) Ekstremitas
Kekuatan otot ekteremitas atas 4|4 dan ekteremitas bawah 4|4. Ekstremitas
atas terpasang infus Frutolit 24tpm di gan kiri, dan tdak ada luka maupun
edema pad ekstremitas bawah.
7) Kulit
CRT <3 detk, tdak ada sianosis
f. Balance cairan dalam 7 jam

INPUT

Infuse 504 cc Urine

Nonepinephrine 9,8 cc Residu

Fentanyl 7 cc IWL

Minum 100 cc

Paracetamol 50 cc

Metronidazole 100 cc

TOTAL 770,8 cc

5. Pemeriksaan Penunjang Laborat


Ny.P (62th) 13 Agsutus 2019
24-agustus-1956

PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL

HEMATOLOGI

Darah Lengkap

Hemoglobin 14,3 11,7 -15,5

Leukosit 3,2 3,6-11,0

Eritrosit 5,45 3,8-5,2

Hematokrit 42,6 35-47

Trombosit 143 150-400

MCV 78,1 82-98

MCH 26,3 27-32

MCHC 33,6 32-37


RDW 14,2 10-15

MPV 11,6 7-11 M

Limfosit 0,21 1-4,5 10

Monosit 0,11 0,2-1,0 10

Eosinofil 0,01 0,04-0,8 10

Basofil 0,02 0-0,2 10

Neutrofil 2,81 1,8-7,5 10

Limfosit % 6,5 25-40

Minosit % 3,5 2-8

Eosinofil % 0,4 2-4

Basofil % 0,5 0-1

Gula Darah Sewaktu 177 70-110

6. Pemeriksaan Penunjang Lain


a) Foto Rotgen Abdomen
Menunjukan adanya obstruksi pada illeus
7. Therapy
a) Chefotaxim 1 gram 3x1
b) Metronidazole 500mg 2x1
c) Paracetamol 500mg 2x1
d) Fentanyl 100mcg/24 jam = 1cc/jam
e) Nonepinephrine 0,1mcg/kg BB/menit = 1,4cc/jam
B. ANALISA DATA

No. Data Fokus Etologi Problem Ttd

1. Ds : Pasien mengatakan sesag nafas dan lemas Penurunan Pola Nafas

Do : Rr = 17x/menit Energi Tidak Efektf

SpO2 = 97%

Penggunaan otot bantu nafas


Tahap ekspirasi lama
Pasien nampak lemas
Penggunaan nasal canul 3Lpm

2. Ds : Pasien mengatakan nyeri pada luka post OP Agen Injuri Gangguan

Do : P : Nyeri bertambah ketka pasien bergerak Fisik Rasa Aman

Q : Sepert tersayat benda tajam (Luka Insisi) Dan Nyaman

R : Abdomen tengah dengan panjang 3 cm (Nyeri)

S : Skala 5

T: Nyeri hilang tmbul

Pasien tampak meringis kesakitan


No. Data Fokus Etologi Problem Ttd

3. Ds : pasien mengatakan lemas Ketdak Pemenuhan Nutrisi

Do : A = BB : 45Kg, TB : 150cm, IMT : 20 Mampuan Kurang Dari

B = HB : 14,3 , Trombosit : 143 Mencerna Kebutuhan Tubuh

C : Pasien mengatakan lemas, mukosa kering, belum dapat kentut dan Nutrisi
residu lambung berwarna hijau tua.

D : Air puth 10cc/6jam

C. INTERVENSI
No dx. TUJUAN INTERVENSI TTD

1. Pola nafas kembali efektf setelah dilakukan tndakan 1. Monitor ttv dan kemampuan
keperawatan 2x24 jam dengan kriteria hasil : pernafasan
2. Monitor suara paru
Menunjukan jalan nafas yang paten : 3. Kaji GCS
4. Berikan posisi semi-fowler
 Klien tdak merasa sesag nafas 5. Pemantauan pemberian O2 yang
 Tahap ekspirasi dan inspirasi normal adekuat.
 Tanda - tanda vital dalam rentan normal (Rr :18-24x)

2. Nyeri pasien dapat teratasi setelah dilakukan tndakan 1. Kaji skala nyeri
2. Observasi ketdak nyamanan non
keperawatan 3x24 jam dengan kriteria hasil :
verbal
 Pasien mengatakan nyeri berkurang. 3. Ajarkan teknik nafas dalam
 Skala nyeri 1-3. 4. Kolanorasi dengan dokter
 Wajah pasien nampak rileks. pemberian analgetk

3. Kebutuhan nutrisi psien kembali terpenuhi setelah di lakukan 1. Kaji balance cairan
2. Kaji kemampuan faltus dan defekasi
tndakan keperawatan 3x24 jam dengn kriteria hasil :
3. Observasi residu lambung
4. Lakukan bilas lambung
 Pasien mengatakan sudah tdak lemas. 5. Pemberian diit cair
 Residu lambung bersih. 6. Kolaborasi dengan ahli gizi.
 Pasien sudah dapat kentut dan BAB.
D. IMPLEMENTASI

TANGGAL/ NO. IMPLEMENTASI RESPON KLIEN TTD


DX
JAM

14-08-2019 1.  Memonitor TTV klien Ds : Pasien mengatakan sesag nafas dan lemas.

07.20 Do :

 TD : 137/77 MmHg
 Hr : 81x/menit
TANGGAL/ NO. IMPLEMENTASI RESPON KLIEN TTD
DX
JAM

 MAP : 97
 SpO2 : 95%
 Rr : 17x/menit
 S : 36
 Terdapat penggunaan otot bantu pernafasan
 Tahap ekspirasi lama
 Pasien nampak lemas.

07.22 2.  Mengkaji nyeri pasien Ds : Pasien juga mengatakan nyeri pada luka post
OP.

P : nyeri bertambah ketka bergerak


Q : sepert tersayat benda tajam
R : abdomen tengan sepanjang 3cm
S : skala 5
T : hilang tmbul.

Do : Pasien nampak meringis kesakitan

07.35 1.  Mendengarkan suara nafas Ds : Pasien mengatakan sesag.


tambahan.
Do : tdak ada suara nafas tambahan.

07.40  Mengkaji GCS Ds : pasien berbicara membingungkan

Do : E3 M5 V5 total : 13
TANGGAL/ NO. IMPLEMENTASI RESPON KLIEN TTD
DX
JAM

07.45 3.  Mengkaji residu lambung Ds : pasien bersedia untuk di kaji

Do : residu lambung 10ml

Residu berwarna hijau empedu.

07.50 3.  Melakukan oral hygiene Ds : pasien mengatakan mulutnya terasa segar.

Do : mulut bersih.

08.00 3.  Melakukan bilas lambung Ds : pasien bersedia untuk di bilas lambung

Do : residu lambung bersih.

08.10 3.  Memberikan sukrafat 15cc + air Ds : pasien bersedia untuk di berikan obat melalui
puth 15cc melalui NGT. NGT.

Do : sukrafat dan air masuk sesuai dosis dan


kebutuhan.

08.25 3.  Memberikan air puth melalui Ds : pasien mengatakan bersedia untuk minum.
oral.
Do : pasien minum per oral sebanyak 10cc

08.30 2.  Memberikan obat injeksi : Ds : pasien mengatakan bersedia untuk di injeksi


Chefotaxim 1gr
TANGGAL/ NO. IMPLEMENTASI RESPON KLIEN TTD
DX
JAM

Metronidazole 500mg Do : obat msuk sesuai dosis.


Paracetamol 500mg

09.00 1.  Memberikan posisi semi-fowler Ds : pasien mengatakan bersedia untuk di ubah


posisi

Do : posisi pasien semi-fowler/45'

09.15 2.  Mengajarkan teknik relaksasi Ds : pasien mengatakan bersedia untuk di ajarkan


nafas dalam.
Do : pasien melakukan relaksasi nafas dalam.

09.20 1.  Memonitor O2 tambahan. Ds : pasien mengatakan merasa lebih baik saat


menggunakan O2 tambahan.

Do : pasien menggunakan nasal canul 3lpm

09.30 1.  Memonitor TTV Ds : Pasien mengatakan masih sesag nafas namun


sudah lebih baik.

Do :

TD : 127/70 MmHg
Hr : 81x/menit
MAP : 93
SpO2 : 93%
TANGGAL/ NO. IMPLEMENTASI RESPON KLIEN TTD
DX
JAM

Rr : 18x/menit
S : 36
 Terdapat penggunaan otot bantu pernafasan
 Tahap ekspirasi lama

10.15 1.  Mengkaji TTV dan kemapuan Ds : pasien mengatakan merasa lemas dan belum
flatu dapat kentut juga BAB.
3.
Do :

 TD : 124/65 MmHg
 Hr : 79
 MAP : 84
 Rr : 18
 SpO2 : 96

11.00 2.  Mengkaji skala nyeri Ds : Pasien juga mengatakan nyeri pada luka post
OP.

P : nyeri bertambah ketka bergerak


Q : sepert tersayat benda tajam
R : abdomen tengan sepanjang 3cm
S : skala 5
T : hilang tmbul.
TANGGAL/ NO. IMPLEMENTASI RESPON KLIEN TTD
DX
JAM

Do : Pasien nampak meringis kesakitan

11.30 1.  Mengkaji TTV Ds : pasien mengatakan merasa lebih baik

Do :

 TD : 135/78 MmHg
 MAP : 97
 N : 87x/menit
 SpO2 : 96%
 Rr : 18x/menit

12.15 1.  Mengkaji TTV Ds : pasien mengatakan merasa lemas

Do :

 TD : 136/73 MmHg
 MAP : 95
 N : 82x/menit
 SpO2 : 98%
 Rr : 18x/menit

12.45 3.  Memberikan susu peroral Ds : pasien mengatakan bersedia untuk minum.

Do : pasien minum susu 50cc

13.15 1.  Mengkaji TTV Ds : pasien mengatakan badan terasa sakit


TANGGAL/ NO. IMPLEMENTASI RESPON KLIEN TTD
DX
JAM

semuadan sesag.

Do :

 TD : 130/63 MmHg
 MAP : 95
 N : 85x/menit
 SpO2 : 96%
 Rr : 17x/menit
 S : 36,1'

13.20 3.  Mengkaji residu lambung Ds : pasien mengatakan badan lemas.

Do : residu lambung 150ml

Residu lambung berwarna hijau empedu

13.25 3.  Memonitoring urine Ds : pasien mengatakan bersedia untuk di kaji

Do : urine : 500cc

13.40 3.  Mengkaji balance cairan. Ds : -

Do :

a. Input:
TANGGAL/ NO. IMPLEMENTASI RESPON KLIEN TTD
DX
JAM

Cairan Jumlah

Infus 550 cc

Nonepinephrin 9,8 cc

Fentanyl 7 cc

Minum 60 cc

Paracetamol 50 cc

Metronidazole 100 cc

Total 776,8

b. Output

Cairan Jumlah

Urine 500 cc

Residu NGT 150 cc


TANGGAL/ NO. IMPLEMENTASI RESPON KLIEN TTD
DX
JAM

IWL 196,8

Total 846,8 cc

Balance cairan = 776,8 - 846,8 = -70cc

15-08-2019 1.  Mengkaji GCS Ds : pasien mengatakan ingin lindah bangsal

07.15 Do : E4 M6 V5 total 15

Tingkat kesadaran composments.

07.20 1.  Monitoring ttv dan keluhan Ds : Pasien mengatakan badan terasa lebih enak
 Mengkaji skala nyeri
dan sudah tdak sesag, namun nyeri di lika post op
2.
masih terasa.

 P : nyeri bertambah ketka bergerak


 Q : sepert tersayat benda tajam
 R : abdomen tengah sepanjang 3 cm
 S : skala 4
 T : hilang tmbul

Do : wajah pasien nampak tegang menahan nyeri.

 TD : 131/70 MmHg
 MAP : 89
TANGGAL/ NO. IMPLEMENTASI RESPON KLIEN TTD
DX
JAM

 Hr : 85x/menit
 SpO2 : 97%
 Rr : 22x/menit

07.45 3.  Mengkaji residu lambung Ds : pasien bersedia untuk di kaji

Do : residu lambung berwarna puth dan berlendir.

07.50 3.  Melakukan oral hygiene Ds : pasien mengatakan mulutnya terasa segar

Do :Mulut pasien bersih

08.00 3.  Melakukan bilas lambung Ds : pasien mengatakan bersedia untuk di bilas


lambung

Do : cairan lambung berwarna puth.

08.15 3.  Memberikan sukrafat 15cc + air Ds : pasien mengatakan bersedia untuk di berikan
outh 15 cc melalui NGT obat melalui NGT.

Do : sukrafat masuk sesuai dosis.

08.30 3.  Memberikan susu 100cc melalui Ds : pasien mengatakan versedia untuk minum susu
oral
Do : pasien minum susu 75cc dan air outh 25cc

08.35 2.  Memberikan obat injeksi Ds : pasien mengatakan bersedia untuk di injeksi


TANGGAL/ NO. IMPLEMENTASI RESPON KLIEN TTD
DX
JAM

Cefotaxim 1gram Do : obat masuk sesuai dosis.


Metronidazole 500mg
Paracetamol 500mg

09.30 1.  Memonitoring TTV Ds : pasien mengatakan badan terasa enakan

Do :

 TD : 131/69 MmHg
 MAP : 86
 N : 88x/menit
 SpO2 : 97%
 Rr : 22x/menit

10.15 1.  Memonitoring TTV Ds : pasien mengatakan badan terasa enakan dan


ingin pindah bangsal

Do :

 TD : 133/71 MmHg
 MAP : 88
 Hr : 94x/menit
 SpO2 : 95%
 Rr : 22x

11.30 1.  Mengkaji TTV Ds : -


TANGGAL/ NO. IMPLEMENTASI RESPON KLIEN TTD
DX
JAM

Do :

 TD : 129/70 MmHg
 Hr : 76x/menit
 MAP : 92
 SpO2 : 94%
 Rr : 22x

12.00 3.  Melkukan hygine personal dan Ds : pasien mengatakan badan terasa nyaman.
penghitungan feses
Do : feses 100cc

Pempers telah tergant.

12.15 1.  Mengkaji TTV Ds : pasien mengatakan badan terasa lebih enakan


dan ingin pindah bangsal.

Do :

 TD : 147/79 MmHg
 Hr : 70x/menit
 MAP : 102
 SpO2 : 95%
 S : 36
 Rr : 23x/menit
TANGGAL/ NO. IMPLEMENTASI RESPON KLIEN TTD
DX
JAM

12.20 3.  Memberikan diit cair, susu 50cc Ds : pasien mengatakan bersedia untuk minum susu

Do : pasien minum susu 50cc peroral

13.15 1.  Mengkaji TTV dan skala nyeri Ds : pasien emngtakn nyeri sudah berkurang

P : nyeri bertambah ketka bergerak

Q : sepert tersayat benda tajam

R : abdomen tengah sepanjang 3 cm

S : skala 3

T : hilang tmbul.

Do :

 TD : 139/74 MmHg
 Hr : 76x/menit
 MAP : 97
 SpO2 : 95%
 Rr : 23x/menit
 S : 36

13.25 3.  Mengkaji residu lambung Ds : pasien mengatakan bersedia untuk di kaji


TANGGAL/ NO. IMPLEMENTASI RESPON KLIEN TTD
DX
JAM

Do : tdak terdapat residu lambung.

13.40 3.  Melakukan hygiene personal dan Ds : psien mengatakan terasa nyaman setelah di
penghitungan feses. bersihkan.

Do : feses 100cc

Pempers telah tergant

13.55 3.  Monitoring urine Ds : Pasien mengatakan bersedia untuk di kaji

Do : urine sebanyak 400 cc

14.00 3.  Menghitung balance cairan Ds :-

Do :

a. Input :

CAIRAN JUMLAH

Infuse 550 cc

Nonepinephrine 9,8 cc

Fentanyl 7 cc
TANGGAL/ NO. IMPLEMENTASI RESPON KLIEN TTD
DX
JAM

Minum 100 cc

Paracetamol 50 cc

Metronidazole 100 cc

Total 816,8 cc

b. Output

CAIRAN JUMLAH

Urine 400 cc

Feses 200cc

IWL 196,8 cc

Total 896,8

Balance cairan : 816,8 - 896,8 = -80 cc

E. EVALUASI

Tanggal / Jam No. Implementasi Evaluasi TTD


Dx

14 - 08 - 2019 1.  Memonitor TTV dan S : pasien mengatakan sesag nafas dan badan terasa
kemampun pernafasan. sakit semua
 Monitor suara paru
tambahan. O:
 Memberikan pisisi semi-
 TD : 130/63 MmHg
fowler.  N : 85x/menit
 Memonitor pemberian O2
 MAP : 95
tambahan.  SpO2 : 96%
 S : 36.1'C
 Tidak ada suara nafas tambahan.
 Pasien dalam posisi semi-fowler.
 Pasien menggunakan nasal canul 3Lpm

A : masalah gangguan pola nafas belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

 Monitor TTV dan kemampuan pernafasan


 Monitor suara nafas tambahan.

2.  Kaji skala nyeri S : pasien mengatakan nyeri pada luka post OP


 Observasi ketdak nyamanan
non verbal  P : nyeri bertambah ketka bergerak
 Ajarkan teknik nafas dalam  Q : sepert tersayat benda tajam
 Kolanorasi dengan dokter  R : abdomen tengah
 S : skala 5
pemberian analgetk
 T : hilang tmbul

O : - pasien nampak meringis kesakitan

- Pasien melakukan nafas dlam setap merasakan nyeri

- Obat cefotaxime masuk 1 gram, metronidazole masuk


500mg, Paracetamol masuk 500mg

A : masalah nyeri belum teratasii

P : lnjutkan intervensi

 Kaji skala nyeri dan ketdak nyamanan non-


verbal.
 Lanjutkan program therapy
Chefotaxim 1 gram 3x1
Metronidazole 500mg 2x1
Paracetamol 500mg 2x1
Fentanyl 100mcg/24 jam = 1cc/jam
Nonepinephrine 0,1mcg/kg BB/menit =
1,4cc/jam

3.  Kaji balance cairan S : pasien mengatakan badan terasa lemas dan belum
 Kaji kemampuan faltus dan
dapat kentut juga BAB.
defekasi
 Observasi residu lambung O : - Residu lambung 150ml
 Lakukan bilas lambung
 Pemberian diit cair - Residu lambung berwarna hijau empedu
 Kolaborasi dengan ahli gizi
- Pasien minum air puth 10cc melalui NGT dan 50cc air
susu.

- Balance cairan :

a. Input :

776,8Cairan Jumlah

Total

550 cc

9,8 cc

7 cc

60 cc

50 cc

100 cc

Infus
776,8Cairan Jumlah

Total

Nonepinephrin

Fentanyl

Minum

Paracetamol

Metronidazole

b. Output :

846,8 ccCairan Jumlah

Total

500 cc

150 cc
846,8 ccCairan Jumlah

Total

196,8

Urine

Residu NGT

IWL

Balance cairan = 776,8 - 846,8 = -70cc

A : Masalah kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan


tubuh belum teratasi.

P : Lanjutkan intervensi

 Kaji balance cairan, kemampuan flatus dan


defekasi
 Observasi residu lambung
 Pemberian diit cair

15-08-2019 1.  Memonitor TTV dan S : pasien mengatakan badan terasa enkaan dan sudah
kemampuan pernafasan
 Memonitor suara nafas tdak sesag.
tambahan.
O : tdak ada sura nafas tambahan.

 TD : 139/74 MmHg
 Hr : 76 x/menit
 MAP : 97
 SpO2 : 95%
 Rr : 23x/menit
 S : 36'C

A : Masalah gangguan pola nafas teratasi

P : Hentkan intervensi.

2.  Mengkaji skala nyeri dan S : pasien mengatakan nyeri sudah berkurang.


ketdak nyamanan non-verbal.
 Melanjutkan program therapy  P : nyeri bertambah ketka bergerak
 Q : sepert tersayat benda tajam
:  R : abdomen tengah sepanjang 3cm
Chefotaxim 1 gram 3x1  S : skala 3
Metronidazole 500mg 2x1  T : hilang tmbul.
Paracetamol 500mg 2x1
Fentanyl 100mcg/24 jam =
O : pasien nampak tegang menhaan sakit
1cc/jam
Nonepinephrine 0,1mcg/kg A : masalah nyeri belum teratasi
BB/menit = 1,4cc/jam
P : lanjutkan intervensi

 Kaji skala nyeri dan ketdak nyamanan non-


verbal.
 Lanjutkan program therapy
Chefotaxim 1 gram 3x1
Metronidazole 500mg 2x1
Paracetamol 500mg 2x1
Fentanyl 100mcg/24 jam = 1cc/jam
Nonepinephrine 0,1mcg/kg BB/menit =
1,4cc/jam

3.  Mengkaji balance cairan, S : pasien mengatakan dpat BAB dan Kentut. Pasien
kemampuan flatus dan mengatakanbadannya sudah tdak lemas dan merasa
defekasi enakan
 Mengobservasi residu
lambung O : - tdak ada residu lambung
 Memberikan diit cair
- Pasien minum susu 100cc

- Balance cairan :

a. Intake

816,8 ccCairan JUMLAH

Total

550 cc
816,8 ccCairan JUMLAH

Total

9,8 cc

7 cc

100 cc

50 cc

100 cc

Infuse

Nonepinephrine

Fentanyl

Minum

Paracetamol

Metronidazole
b. Output

896,8Cairan JUMLAH

Total

400 cc

200cc

196,8 cc

Urine

Feses

IWL

Balance cairan : 816,8 - 896,8 = -80 cc

A : masalah nutrisi pasien teratasi

P : hentkan intervensi.

Anda mungkin juga menyukai