Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH KIMIA UMUM

‘‘SIFAT KOLIGATIF’’

DISUSUN OLEH:

EGA JANUHANDIKA
NIM:1907036202

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sifat koligatif adalah sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi partikel
zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Sifat koligatif larutan meliputi tekanan uap, penurunan
titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik. Salah satu penerapan sifat koligatif terjadi
pada pembuatan es krim.
Penelitian ini dilakukan pada pembuatan es krim, kenaikan titik didih dan penurunan titik
beku.

1.2 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini, antara lain:
1) Mengetahui penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari seperti cara
pembuatan es krim
2) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi titik didih dan titik beku
3) Menentukan pengaruh larutan terhadap kenaikan titik didih
4) Menentukan pengaruh larutan terhadap penurunan titik beku
5) Mengetahui beberapa penerapan lain sifat koligatif larutan
BAB II
PEMBAHASAN

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat
terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat
terlarut). Hukum Roult merupakan dasar dari sifat koligatif larutan. Keempat sifat itu ialah:
1. Penurunan tekanan uap relatif terhadap tekanan uap pelarut murni.
2. Peningkatan titik didih
3. Penurunan titik beku
4. Gejala tekanan osmotik.
Sifat koligatif larutan dapat dibedakan menjadai dua macam, yaitu sifat larutan
nonelektrolit dan elektrolit. Hal itu disebabkan zat terlarut dalam larutan elektrolit bertambah
jumlahnya karena terurai menjadi ion-ion, sedangkan zat terlarut pada larutan nonelektrolit
jumlahnya tetap karena tidak terurai menjadi ion-ion, sesuai dengan hal-hal tersebut maka sifat
koligatif larutan nonelektrolit lebih rendah daripada sifat koligatif larutan elektrolit. Larutan
merupakan suatu campuran yang homogen dan dapat berwujud padatan, maupun cairan.

1. KENAIKAN TITIK DIDIH


Titik didih larutan selalu lebih tinggi dibandingkan titik didih pelarut. hal sebaliknya
berlaku pada titik beku larutan yang lebih rendah dibandingkan pelarut. Sifat ini dirumuskan
sebagai berikut :
Bila suatu zat cair dinaikkan suhunya, maka semakin banyak zat cair yang menguap.
Pada suhu tertentu jumlah uap diatas permukaan zat cair akan menimbulkan tekanan uap yang
sama dengan tekanan udara luar. Keadaan saat tekanan uap zat cair diatas permukaan zat cair
tersebut sama dengan tekanan udara disekitarnya disebut mendidih dan suhu ketika tekanan uap
diatas pemukaan cairan sama dengan tekanan uap luar disebut titik didih. Pada saat zat konvalatil
ditambahkan kedalam larutan maka akan terjadi kenaikan titik didih dari larutan tersebut.
Hasil Penelitian :

No Bahan yang diukur titik beku Titik beku/ suhu Penurunan titik beku
1 Es batu 0,3 -
2 Es batu + garam - 0,5 8
3 Es batu + gula 0,2 1
4 Es batu + urea - 0,7 10

Tabel di atas menunjukkan pengaruh penambahan larutan terhadap titik beku. Semakin
banyak kandungan yang dimasukkan, semakin besar penurunan titik beku. Jadi semakin kecillah
suhu atau titik beku larutan tersebut.
0
Perubahan terbesar dialami oleh es batu yang ditambahkan urea sebesar 10 C.
Sementara yang lain hanya mengalami perubahan sebesar 8 dan 1. Hal ini terjadi karena
banyaknya kandungan urea yang terdapat dalam es batu.
2. PENURUNAN TITIK BEKU
Proses pembekuan suatu zat cair terjadi bila suhu diturunkan sehingga jarak antar partikel
sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya bekerja gaya tarik menarik antar molekul yang
sangat kuat. Adanya partikel-partikel dari zat terlarut akan menghasilkan proses pergerakan
molekul-molekul pelarut terhalang, akibatnya untuk mendekatkan jarak antar molekul diperlukan
suhu yang lebih rendah. Perbedaan suhu adanya partikel-partikel zat terlarut disebut penurunan
titik beku. Pada saat zat konvalatil ditambahkan kedalam larutan maka akan terjadi penurunan
titik beku larutan tersebut
Titik beku larutan merupakan titik beku pelarut murni dikurangi dengan penurunan titik
bekunya. Pengukuran penurunan titik beku, seperti halnya peningkatan titik didih, dapat
digunakan untuk menentukan massa molar zat yang tidak diketahui.
Hasil Penelitian:

No Bahan yang diukur titik didih Titik didih / suhu Kenaikan titik didih
1 Air 100 -
2 Air + garam 101,5 1,5
3 Air + gula 101 1
4 Air + urea 107 7

Tabel di atas menunjukkan pengaruh penambahan larutan terhadap titik didih. Semakin
banyak kandungan yang dimasukkan, semakin besar kenaikan titik didih. Jadi semakin besarlah
suhu atau titik didih larutan tersebut.
Perubahan terbesar dialami oleh air yang ditambahkan urea yaitu sebesar 7 0 C. Sementara
yang lain hanya mengalami perubahan sebesar 1,5 dan 1. Hal ini terjadi karena banyaknya
kandungan urea yang terdapat dalam air.
3. PEMBUATAN ES KRIM
Penerapan Penurunan Titik Beku Larutan dalam Pembuatan Es Krim Bagaimana es krim
dibuat? Adonan es krim ditempatkan dalam bejana yang terendam es batu dan air yang telah
diberi garam dapur sambil diputar-putar untuk memperoleh suhu yang lebih rendah dari 00C.
Proses tersebut mengakibatkan adonan es krim membeku dengan titik beku es beberapa derajat
di bawah titik beku air murni.
Hal ini terjadi karena proses perpindahan kalor dari adonan es krim ke dalam campuran
es batu, air, dan garam dapur. Temperatur normal campuran es dan air adalah 00C. Akan tetapi,
itu tidak cukup dingin untuk membekukan es krim. Temperatur yang diperlukan untuk
membekukan es krim adalah -30C atau lebih rendah.
Untuk mencapai suhu tersebut, perlu ditambahkan garam dalam proses pembekuan es
krim. Sebenarnya, banyak bahan kimia lain yang dapat digunakan. Tetapi garam relatif murah
dan berfungsi untuk menurunkan titik beku larutan. Ketika es dicampur dengan garam, es akan
mencair dan terlarut membentuk air garam, serta menurunkan temperaturnya. Proses ini
memerlukan panas dari luar. Campuran tersebut mendapatkan panas dari adonan es krim. Maka,
hasilnya adalah es krim padat dan lezat seperti yang diinginkan.
Bahan
1) bubuk es krim
2) Es Batu
3) Garam kasar

Alat
1) Sendok
2) Baskom aluminium
3) Plastik/ wadah
4) Mixer
Cara Membuat Es Krim
1) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2) Masukkan 2 bungkus bubuk es krim dalam wadah, beri sedikit air kemudian campur adonan
tersebut hingga mengembang dengan menggunakan mixer. Tambahkan irisan coklat batang bila
perlu.
3) Setelah adonan es krim mengembang, kemudian dinginkan
Cara Mengubah Adonan Es Krim Menjadi Es Krim Beku
1) Masukkan adonan es krim yang telah mengembang tadi ke dalam gelas yang diameternya
lebih kecil dari baskom alumunium. Tutup gelas tersebut.
2) Masukkan es batu yang telah di pecah ke dalam baskom.
3) Taburkan garam secara merata di atasnya.
4) Putar gelas yang berisi adonan es krim untuk membuat es krim membeku. Jika batu es mulai
mencair, buang air dan gantilah dengan bongkahan batu es yang baru kemudian taburkan garam
kembali. Putar gelas tersebut 30-60 menit atau hingga adonan es menjadi membeku.
5) Buka tutup gelas, es krim sederhana siap di hidangkan. Hias sesuai keinginan.
Demikianlah salah satu penerapan sifat koligatif pada cara pembuatan es putar. Masih terdapat
beberapa aplikasi lainnya yang dapat diterapkan, seperti:
 Mencairkan tumpukan salju
 Proses pemberian infuse kepada pasien
 Antibeku pada radiator mobil
 Desalinasi air laut
 Penyerapan air oleh akar tanaman
 Pembuatan cairan fisiologi
 Penentuan massa atom relative
 Mesin cuci dara
 Pengawetan makanan
 Pengontrol bentuk sel
 Memisahkan limbah
 Membasmi lintah
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Dari penelitian di atas dapat disimpulkan:
 Penambahan zat terlarut pada suatu pelarut murni akan meyebabkan naiknya suhu titik didih dari
pelarut murni tersebut ( larutan memiliki titik didih lebih tinggi)
 Penambahan zat terlarut pada suatu pelarut murni akan meyebabkan turunnya suhu titik beku dari
pelarut murni tersebut larutan memiliki titik beku lebih rendah)
 Semakin banyak jumlaah xat terlarut, maka semakin besar perubahan yang dialami. Ini berarti
bahwa titik didih akan semakin tinggi dan titik beku semakin rendah. Seperti yang dialami oleh
zat terlarut yaitu urea
 Garam dapur berfungsi sebagai zat yang menurunkan titik beku dan menaikkan titik didih yang
lebih baik dari gula, karena ia merupakan salah satu zat elektrolit.
Daftar Pustaka

http://cendygoldrichtig.blogspot.co.id/2015/02/makalah-sifat-koligatif-larutan.html

http://www.slideshare.net/anggundiantriana/pembuatan-es-puter-menggunakan-prinsip-sifat-
koligatif

https://id.scribd.com/doc/212047835/Pembuatan-Es

http://teorikimia.blogspot.co.id/2015/10/Reaksi-Kimia-Pengertian-Sifat-Koligatif-Larutan-dan-
Penurunan-Titik-Beku.html

http://teorikimia.blogspot.com/2015/10/Reaksi-Kimia-Pengertian-Sifat-Koligatif-Larutan-dan-
Penurunan-Titik-Beku.html

Anda mungkin juga menyukai