Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENCEMARAN PLASTIK PADA TANAH

OLEH

HERNI
(G2J1 18 025)

PROGRAM PASCA SARJANA


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR

Pertama-tama perkenankanlah kami selaku penyusun makalah ini mengucapkan puji syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan judul Pencemaran
Tanah. Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memahami aspek pendidikan agama islam
terutama untuk. Pencemaran Tanah Dengan mempelajari isi dari makalah ini diharapkan generasi
muda bangsa mampu menjadi islam yang sesungguhnya, saleh, beriman kepada Allah SWT dan
bermanfaat bagi masyarakat.
Ucapan terima kasih dan puji syukur kami sampaikan kepada Allah dan semua pihak yang
telah membantu kelancaran, memberikan masukan serta ide-ide untuk menyusun makalah ini.
Kami selaku penyusun telah berusaha sebaik mungkin untuk menyempurnakan makalah ini,
namun tidak mustahil apabila terdapat kekurangan maupun kesalahan. Oleh karena itu kami
memohon saran serta komentar yang dapat kami jadikan motivasi untuk menyempurnakan pedoman
dimasa yang akan datang.

Kendari , 10 Oktober 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii

Bab I Pendahuluan.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan..........................................................................................................1
C. Ruang Lingkup.................................................................................................................1

Bab II Pembahasan.................................................................................................................. 2
A. Pengertian Pencemaran Tanah......................................................................................... 2
B. Sumber Pencemaran Tanah..............................................................................................2
C. Komponen-komponen Bahan Pencemaran Tanah.......................................................... 3
D. Dampak Pencemaran Tanah.............................................................................................4
E. Penanganan Pencemaran Tanah.......................................................................................5
F. Pencegahan Pencemaran Tanah......................................................................................5
G. Penanggulangan Komponen Bahan Pencemaran Tanah..................................................8

Bab III Penutup.........................................................................................................................9


A. Kesimpulan..................................................................................................................... .9
B. Saran................................................................................................................................9

Daftar Pustaka...................................................................................................................10

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi.
Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan.
Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal
dari permukaan tanah.. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban kita menjaga kelestarian tanah
sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana halnya
pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun akibat kegiatan manusia juga.Kita semua tahu
Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut,
Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang umurnya masih muda,
sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang mampu mengembalikan
permukaan muda kembali yang kaya akan unsur hara.
Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia banyak yang
digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan
dari pengolahan tanah tersebut. Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan
Pembangunan kawasan industri di daerah-daerah pertanian dan sekitarnya menyebabkan
berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran tanah dan badan air yang dapat menurunkan kualitas
dan kuantitas hasil/produk pertanian, terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau
makhluk hidup lain.Sedangkan kegiatan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan
sedimentasi, serta kekeringan. Kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau
hilangnya bentuk permukaan bumi (landscape), terutama pertambangan yang dilakukan secara
terbuka (opened mining) meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi.

B. TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini antara lain, yaitu:
1. Sebagai bahan kajian para mahasiswa mengenai dampak pencemaran pasltik pada tanah.
2. Sebagai cara untuk mencari berbagai cara untuk menanggulangi dampak pencemaran plastic
pada tanah.
3. Sebagai metode pengumpulan data tentang pencemaran plastic pada tanah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENCEMARAN TANAH


Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah
lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan
kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia,
atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang
ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian kerusakan tanah
untuk produksi bio massa: “Tanah adalah salah atu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi
yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan
mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.”
Tetapi apa yang terjadi, akibat kegiatan manusia, banyak terjadi kerusakan tanah. Di dalam
PP No. 150 tahun. 2000 di sebutkan bahwa “Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah
berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah”.
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka dapat menguap, tersapu
air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap
sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada
manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya
Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat energi, dan
atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia
atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi.
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan. Syarat-syarat suatu
zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makluk hidup.
Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih
tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila :
1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.
2. Berada pada waktu yang tidak tepat.
3. Berada di tempat yang tidak tepat.
Sifat polutan adalah :

1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
2. Merusak dalam waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi
dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak

B. SUMBER PENCEMARAN TANAH


Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa dikatakan
mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, maka sumber pencemar
udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah. Sebagai
contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara
yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga
menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.
Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif,
logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan
pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air
permukaan tanah yang tercemar tersebut. Maka sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan
juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari, sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah
rumah sakit, gunung berapi yang meletus / kendaraan bermotor dan limbah industri.

C. KOMPONEN-KOMPONEN BAHAN PENCEMARAN TANAH


1. Limbah domestic
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk;
perdagangan/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor
pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.

2. Limbah industry
Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. .
a. Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan industri berupa padatan,
lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula,
pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.
b. Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-
sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak,
khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam
seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah. Merupakan zat yang sangat beracun terhadap
mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi
mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah.
3. Limbah pertanian
Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau
tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman. Penggunaan pupuk
yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan
tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin
berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-
nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di
dalamnya. Selain itu penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman
kebal terhadap pestisida tersebut

D. DAMPAK PENCEMARAN TANAH


1. Dampak Negatif
Menurunnya tingkat kesuburan tanah akibat buangan sampah plastik, pecahan kaca, logam,
dan karet sulit diuraikan oleh organisme dekomposer dalam tanah. Matinya organisme pengurai tanah
akibat pembuangan limbah deterjen dan residu pestisida dalam tanah. Menurunnya produktivitas
tanah karena terkikisnya lapisan humus dari permukaan tanah Perubahan pH tanah akibat adanya
deposit senyawa asam yang berasal dari hujan asam. Adapun perubahan keasaman tanah ini akan
berpengaruh buruk terhadap penyerapan hara dari tanah oleh tanaman.

E. PENANGANAN PENCEMARAN TANAH


Ada 2 cara untuk penanganan pencemaran tanah
1. Remidiasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua
jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site
adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan,
venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar
dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan
dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat
pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak
yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal
dan rumit.

2. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme
(jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi
bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

F. PENCEGAHAN PENCEMARAN TANAH


Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran dapat
dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi.
Pada umumnya langkah pencegahan adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya
pencemaran, misalnyamengurangi terjadinya bahan pencemar, langkah pencegahan itu antara lain:
1) Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat
dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian
dapat diolah sebagai kompos/pupuk.
2) Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh
mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar
seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh
dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapat
dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.

3) Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah,
sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.
4) Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan aturan
dan tidak sampai berlebihan.
5) Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat
dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.
6) Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumursumur atau tangki dalam
jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke tempat yang jauh dari
pemukiman, misal pulau karang, yang tidak berpenghuni atau ke dasar lautan yang sangat dalam.

G. PENANGGULANGAN KOMPONEN BAHAN PENCEMARAN TANAH


Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan penanggulangan terhadap pencemara
tersebut. Tindakan penanggulangan pada prinsipnya mengurangi bahan pencemar tanah atau
mengolah bahan pencemar atau mendaur ulang menjadi bahan yang bermanfaat. Tanah dapat
berfungsi sebagaimana mestinya, tanah subur adalah tanah yang dapat ditanami dan terdapat
mikroorganisme yang bermanfaat serta tidak punahnya hewan tanah. Langkah tindakan
penanggulangan yang dapat dilakukan antara lain dengan cara:
a) Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah cukup banyak) dan
mengganggu kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar diolah atau dilakukan daur ulang
menjadi barangbarang lain yang bermanfaat, misal dijadikan mainan anak-anak, dijadikan bahan
bangunan, plastik dan serat dijadikan kesed atau kertas karton didaur ulang menjadi tissu, kaca-
kaca di daur ulang menjadi vas kembang, plastik di daur ulang menjadi ember dan masih banyak
lagi cara-cara pendaur ulang sampah.
b) Bekas bahan bangunan (seperti keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata, berangkal) yang dapat
menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur secara berlapis-lapis yang
dapat berfungsi sebagai resapan dan penyaringan air, sehingga tidak menyebabkan banjir,
melainkan tetap berada di tempat sekitar rumah dan tersaring. Resapan air tersebut bahkan bisa
masuk ke dalam sumur dan dapat digunakan kembali sebagai air bersih.

c) Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi untuk tanaman, maka tanah
perlu ditambah dengan kapur agar pH asam berkurang.
d) Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan yang
terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang mungkin bisa dipakai
atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah industri, cara penanggulangannya yaitu dengan
cara mengolah limbah tersebut sebelum dibuang kesungai atau kelaut. Limbah pertanian, yaitu
dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk
pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan penggunaan pupuk kompos.
Dengan melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya
pencemaran lingkungan hidup (pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah) berarti kita
melakukan pengawasan, pengendalian, pemulihan, pelestarian dan pengembangan terhadap
pemanfaatan lingkungan) udara, air dan tanah) yang telah disediakan dan diatur oleh Allah sang
pencipta, dengan demikian berarti kita mensyukuri anugerah-Nya.

H. PENCEMARAN PLASTIK PADA TANAH

I. Dampak Bahaya Penggunaan Plastik dan Sampah Plastik bagi Kesehatan dan Lingkungan
Penggunaan plastik dalam kehidupan modern ini terlihat sangat pesat sehingga
menyebabkan tingkat ketergantungan manusia pada plastik semakin tinggi. Hal tersebut disebabkan
plastik merupakan bahan pembungkus ataupun wadah yang praktis dan kelihatan bersih, mudah
didapat, tahan lama, juga murah harganya. Tetapi dibalik itu, banyak masyarakat yang tidak
mengetahui bahaya dari plastik, dan cara penggunaan yang benar. Perkembangan yang sangat pesat
dari industri polimer sintetik membuat kehidupan kita selalu dimanjakan oleh kepraktisan dan
kenyamanan dari produk yang dihasilkan, sebagai contoh plastik.
Kebanyakan plastic seperti PVC, agar tidak bersifat kaku dan rapuh ditambahkan dengan
suatu bahan pelembut. Beberapa contoh pelembut adalah epoxidized soybean oil (ESBO), di(2-
ethylhexyl)adipate (DEHA), dan bifenil poliklorin (PCB), acetyl tributyl citrate (ATBC) dan di(2-
ethylhexyl) phthalate (DEHP). Penggunaan bahan pelembut ini dapat menimbulkan masalah
kesehatan, sebagai contoh, penggunaan bahan pelembut seperti PCB dapat menimbulkan kamatian
pada jaringan dan kanker pada manusia (karsinogenik), olehkarenanya sekarang sudah dilarang
pemakaiannya.. Di Jepang, keracunan PCB menimbulkan penyakit yang dikenal sebagai yusho.
Tanda dan gejala dari keracunan ini berupa pigmentasi pada kulit dan benjolan-benjolan, gangguan
pada perut, serta tangan dan kaki lemas. Sedangkan pada wanita hamil, mengakibatkan kematian
bayi dalam kandungan serta bayi lahir cacat. Contoh lain bahan pelembut yang dapat menimbulkan
masalah adalah DEHA.
Berdasarkan penelitian di Amerika Serikat, plastik PVC yang menggunakan bahan pelembut
DEHA dapat mengkontaminasi makanan dengan mengeluarkan bahan pelembut ini ke dalam
makanan. DEHA mempunyai aktivitas mirip dengan hormon estrogen (hormone kewanitaan pada
manusia). Berdasarkan hasil uji pada hewan, DEHA dapat merusak sistem peranakan dan
menghasilkan janin yang cacat, selain mengakibatkan kanker hati. Meskipun dampak DEHA pada
manusia belum diketahui secara pasti, hasil penelitian yang dilakukan pada hewan sudah seharusnya
membuat kita berhati-hati. Untuk menghindari bahaya yang mungkin terjadi maka sebaiknya jika
harus menggunakan plastik maka pakailah plastik yang terbuat dari polietilena dan polypropylene
atau bahan alami (daun pisang misalnya). Sedangkan plastik memiliki tekstur yang kuat dan tidak
mudah terdegradasi oleh mikroorganisme tanah. Oleh karena itu seringkali kita membakarnya untuk
menghindari pencemaran terhadap tanah dan air di lingkungan kita tetapi pembakarannya dan akan
mengeluarkan asap toksik yang apabila dihirup dapat menyebabkan sperma menjadi tidak subur dan
terjadi gangguan kesuburan. Satu lagi yang perlu diwaspadai dari penggunaan plastik dalam industri
makanan adalah kontaminasi zat warna plastik dalam makanan. Sebagai contoh adalah penggunaan
kantong plastik (kresek) untuk membungkus makanan seperti gorengan dan lain-lain. Menurut
seorang ahli kimia, zat pewarna hitam ini kalau terkena panas
(misalnya berasal dari gorengan), bisa terurai terdegradasi menjadi bentuk radikal,
menyebabkan penyakit. Selain itu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup
yang sampai saat ini adalah faktor pembuangan limbah sampah plastik. Kantong plastik
telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit dikelola.
Diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk membuat sampah bekas
kantong plastik itu benar-benar terurai. Dibutuhkan waktu 1000 tahun agar plastik dapat
terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai dengan sempurna. Ini adalah sebuah
waktu yang sangat lama. Saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air
tanah.
Sejak proses produksi hingga tahap pembuangan, sampah plastik mengemisikan gas
rumah kaca ke atmosfer. Salah satunya dengan melakukan upaya kampanye untuk
menghambat terjadinya pemanasan global. Sampah kantong plastik telah menjadi musuh
serius bagi kelestarian lingkungan hidup. Sejumlah Negara mulai mengurangi penggunaan
kantong plastik diantaranya Filipina, Australia, Hongkong, Taiwan, Irlandia, Skotlandia,
Prancis, Swedia, Finlandia, Denmark, Jerman, Swiss, dll.

J. UPAYA PENANGGULANGAN LIMBAH PLASTIK


1.Kurangi penggunaan kantong plastik dan gunakan tas kain setiap kali berbelanja. Harus
diingat untuk selalu membawa tas kain saat belanja dari rumah.
2.Limbah plastik ditanggulangi dengan cara Reuse ( pakai ulang / penggunaan kembali
) adalah upaya penggunaan limbah plastik dipakai kembali tanpa perlakuan apa-apa, misal
untuk dibuat hiasan, Recycle (daur ulang) adalah upaya mendaur ulang limbah plastik
untuk dimanfaatkan dengan memproses kembali ke proses semula melalui perlkuan
fisika, kimia dan biologi menjadi produk lain seperti bahan baku sekunder produk
plastik lain, misal plastik kresek hitam, pot hitam, dan Recovery ( pungut ulang/ambil
ulang ) adalah upaya mengambil ulang bahan- bahan yang masih mempunyai nilai
ekonomi tinggi dari suatu limbah, kemudian dikembalikan ke dalam proses produksi
dengan atau tanpa perlakuan fisika, kimia dan biologi, ketiganya dikenal dengan
3 R.
3.Menghindari pembuangan sampah plastik ke lingkungan karena akan secara tidak
langsung merusak ekosistem melalui (1) sumbatan pada sistem saluran air yang
menyebabkan sedimentasi dan banjir, (2) merusak lahan subur seperti hutan mangrove
karena keberadaan sampah plastik menutupi permukaan dan mengurangi sistem
pengudaraan, (3) karena sifatnya yang tidak dapat membusuk, akan mengurangi kapasitas
lahan pembuangan akhir sampah.
4.Kelembagaan meliputi instansi dan organisasi yang khusus menangani sampah plastik
khususnya dan barang plastik.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah
cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan
pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal
dumping).
Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah, diantaranya
dengan remediasi dan bioremidiasi. Remediasi yaitu dengan cara membersihkan permukaan
tanah yang tercemar. Sedangkan Bioremediasi dengan cara proses pembersihan pencemaran
tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).
Penggunaan plastik disatu sisi telah mendatangkan manfaat yang cukup besar, namun
di sisi lain karena sifatnya yang kurang baik terhadap kesehatan dan juga sulit diurai oleh
lingkungan maka produk plastik dan sampahnya akan menimbulkan masalah baru. Namun
demikian, keberadaannya tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia sehingga manusia perlu
mengantisipasi pemakaian plastik dan pembuangan sampah plastik dengan benar sehingga
tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan. Sampah plastik jika
dikelola dengan benar yaitu memakai konsep produksi bersih ( 3R) akan mengurangi limbah
dan menciptakan iklim usaha yang menguntungkan serta dapat menyerap tenaga kerja yang
cukup besar

B. SARAN
Untuk lebih memahami semua tentang pencemaran tanah, disarankan para pembaca mencari
referensi lain yang berkaitan dengan materi pada makalah ini. Selain itu, diharapkan para
pembaca setelah membaca makalah ini mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari –
hari dalam menjaga kelestarian tanah beserta penyusun yang ada di dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA

Bachri, Moch. 1995. Geologi Lingkungan. CV. Aksara, Malang. 112 hal
Billmeyer, F.W.Jr. 1971. Text Book of Polimer Science. John Willey
and Sons Inc., New York.
Cowd M.A. (1991). Kimia Polimer. (Penerjemah Hary Firman). Bandung:
Penerbit ITB.

Malcolm P. Stevens. (2001). Kimia Polimer. (Penerjemah Iis Sopyan).


Jakarta: Pradnya Paramita.

Prodjosantoso.2011. Kimia Lingkungan. Kanisius. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai