Sasaran : Pasien
Waktu : 15 menit
1
III. Materi Penyuluhan (Terlampir)
a. Pengertian TBC
b. Penyebab TBC
c. Bagaimana penularan TBC
d. Tanda dan gejala TBC
e. Pengobatan TBC
f. Pencegahan TBC
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
V. Media
a. Leaflet
2
Kontrak waktu yang kurang
jelas
bagaimana dimengerti
penularan TBC
Menjelaskan tanda
dan gejala TBC
Menjelaskan
pengobatan TBC
Menjelaskan
pencegahan TBC
2. Tanya jawab
Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk
bertanya
3
Menjelaskan kembali Memperhatikan
tentang pengertian Menjawab Salam
TBC
Menjelaskan kembali
tentang tanda dan
gejala TBC
Menjelaskan kembali
tentang pencegahan
TBC
2. Menyampaikan
kesimpulan materi
3. Mengakhiri pertemuan
dan mengucapkan salam
VII. Evaluasi
Butir-butir pertanyaan:
4
VII. Materi
Penyakit TBC
Latar Belakang
A. Pengertian TBC
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Micobacterium
tuberculosis. TBC dapat menyerang berbagai organ tubuh, namun kuman ini paling sering
menyerang organ paru-paru. Ditandai dengan adanya flek putih menutupi bagian paru-paru. Itulah
sebabnya kadang penyakit ini disebut sebagai TB paru. TBC merupakan penyakit
menahun/berlansung lama dan menular.
B. Penyebab TBC
Peyebab penyakit TBC adalah kuman Micobakterium tuberculosis. Kuman TBC tersebut
biasanya masuk ke dalam tubuh manusia melalui udara pernafasan ke dalam paru. Kemudian
kuman tersebut menyebar dari paru ke bagian tubuh lainnya, melalui sistem peredaran darah,
5
sistem saluran limfe, melalui saluran nafas (bronchus) atau penyebaran langsung ke bagian-bagian
tubuh lainnya.
1. Faktor Umur
Infeksi Tuberkulosis aktif meningkat secara bermakna sesuai dengan umur. Insiden
tertinggi tuberkulosis paru biasanya mengenai usia dewasa muda. Di Indonesia
diperkirakan 75% penderita TBC adalah kelompok usia produktif yaitu 15-50 tahun.
TBC Iebih banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan dengan wanita karena laki-laki
sebagian besar mempunyai kebiasaan merokok sehingga memudahkan terjangkitnyaTBC.
3. Tingkat Pendidikan
4. Pekerjaan
Jenis pekerjaan menentukan faktor risiko apa yang harus dihadapi setiap individu. Bila
pekerja bekerja di lingkungan yang berdebu paparan partikel debu di daerah terpapar akan
mempengaruhi terjadinya gangguan pada saluran pernafasan. Jenis pekerjaan seseorang
juga mempengaruhi terhadap pendapatan keluarga yang akan mempunyai dampak
terhadap pola hidup sehari-hari diantara konsumsi makanan, pemeliharaan kesehatan selain
itu juga akan mempengaruhi terhadap kepemilikan rumah (kontruksi rumah). Mempunyai
status gizi yang kurang akan memudahkan untuk terkena penyakit infeksi diantaranya
TBC. Dalam hal jenis kontruksi rumah dengan mempunyai pendapatan yang kurang maka
kontruksi rumah yang dimilik itidak memenuhi syarat kesehatan sehingga akan
mempermudah terjadinya penularan penyakit TBC.
6
5. Kebiasaan Merokok
Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya, artinya luas
lantai bangunan rumah tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya Hal ini
tidak sehat, sebab disamping menyebabkan kurangnya konsumsi oksigen juga bila salah
satu anggota keluarga terkena penyakit infeksi, akan mudah menular kepada anggota
keluarga yang lain.
7. Pencahayaan
Cahaya ini sangat penting karena dapat membunuh bakteri-bakteri patogen di dalam
rumah, misalnya basil TBC, karena itu rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk
cahaya yang cukup. Semua jenis cahaya dapat mematikan kuman hanya berbeda dari segi
lamanya proses mematikan kuman untuk setiap jenisnya. Cahaya yang sama apabila
dipancarkan melalui kaca tidak berwarna dapat membunuh kuman dalam waktu yang lebih
cepat dari pada yang melalui kaca berwama Penularan kuman TBC relatif tidak tahan pada
sinar matahari. Bila sinar matahari dapat masuk dalam rumah serta sirkulasi udara diatur
maka resiko penularan antar penghuni akan sangat berkurang.
8. Ventilasi
Ventilasi mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk menjaga agar aliran
udara didalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan oksigen yang
diperlukan oleh penghuni rumah tersebut tetap terjaga. Kurangnya ventilasi akan
menyebabkan kurangnya oksigen di dalam rumah, disamping itu kurangnya ventilasi akan
menyebabkan kelembaban udara di dalam ruangan naik. Kelembaban ini akan merupakan
media yang baik untuk pertumbuhan bakteri-bakteri patogen/bakteri penyebab penyakit,
misalnya kuman TBC.
7
Fungsi kedua dari ventilasi itu adalah untuk membebaskan udara ruangan dari bakteri-
bakteri, terutama bakteri patogen, karena di situ selalu terjadi aliran udara yang terus
menerus. Bakteri yang terbawa oleh udara akan selalu mengalir.
9. Kondisi rumah
Kondisi rumah dapat menjadi salah satu faktor resiko penularan penyakit TBC. Atap,
dinding dan lantai dapat menjadi tempat perkembangbiakan kuman. Lantai dan dinding
yang sulit dibersihkan akan menyebabkan penumpukan debu, sehingga akan dijadikan
sebagai media yang baik bagi berkembang biaknya kuman Mycrobacterium tuberculosis.
Kekurangan gizi pada seseorang akan berpengaruh terhadap kekuatan daya tahan tubuh
dan respon immunologik terhadap penyakit.
Keadaan sosial ekonomi berkaitan erat dengan pendidikan, keadaan sanitasi lingkungan,
gizi dan akses terhadap pelayanan kesehatan. Penurunan pendapatan dapat menyebabkan
kurangnya kemampuan daya beli dalam memenuhi konsumsi makanan sehingga akan
berpengaruh terhadap status gizi. Apabila status gizi buruk maka akan menyebabkan
kekebalan tubuh yang menurun sehingga memudahkan terkena infeksi TBC.
13. Perilaku
Perilaku dapat terdiri dari pengetahuan, sikap dan tindakan. Pengetahuan penderita TBC
yang kurang tentang cara penularan, bahaya dan cara pengobatan akan berpengaruh
8
terhadap sikap dan prilaku sebagai orang sakit dan akhinya berakibat menjadi sumber
penular bagi orang disekelilingnya.
C. Penularan TBC
1. Langsung
Kuman-kuman yang berasal dari percikan ludah atau cairan hidung penderita berpindah
ke orang lain secara langsung pada waktu mereka berbicara, berhadapan, berciuman atau
bersin.
2. Tidak langsung
9
Cara Mengeluarkan Dahak :
Minum teh 1 gelas sebelum tidur
Melakukan olah raga ringan
Minum tablet gliseril guayakolat
Berjemur di bawah sinar matahari
Duduk dalam posisi condong ke depan, tarik nafas dalam-dalam kemudian
dibatukkan
1. Gejala umum :
Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari
disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan
bersifat hilang timbul.
Penurunan nafsu makan dan berat badan.
Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
Perasaan tidak enak, lemah.
2. Gejala khusus :
Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan pada saluran
yang menuju ke paru-paru, akan menimbulkan suara "mengi" yang disertai sesak.
Kalau ada cairan paru-paru, dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
E. Pengobatan TBC
1. Pengobatan untuk penderita aktif selama 6 bulan, dilakukan dua tahap yaitu:
10
Tahap awal : obat diminum tiap hari, lamapengobatan 2 tahun 3 bulan
tergantung berat ringannya penyakit.
Obat lanjutan : diminum 3 kali seminggu lama pengobatan 4 atau 5 bulan
tergantung berat ringannya penyakit.
2. Pengobatan untuk penderita kambuhan atau gagal pada pengobatan pertama yang
dilakukan selama 8 bulan, yaitu :
a. ISONIAZID
b. RIFAMPICIN
c. PYRAZINAMIDE
d. ETHAMBUTOL
e. STREPTOMYCIN
1. Sebaiknya satu papan obat (gliser) ditelan sekaligus makan pagi atau malam
sebelum tidur.
2. Jika sulit obat ditelan satu persatu, akan tetapi harus habis dalam waktu 2 jam.
3. Jangan berhenti minum obat sebelum selesai dari waktu yang ditentukan meskipun
keluhan dan gejalanya sudah tidak ada lagi.
4. Hubungi petugas kesehatan bila timbul gejala-gejala: mata menjadi kuning, nyeri
perut, mual-muntah, pusing, hilang nafsu makan, perubahan pada penglihatan, gatal-
gatal dan nyeri otot.
11
5. Jangan khawatir bila air seni berwarna kemerahan, hal ini merupakan pengaruh dari
obat anti TB Paru.
Penyakit TBC “DAPAT” disembuhkan, bila berobat dengan teratur dan benar sampai
tuntas selama 6-8 bulan
a. ”BISA”.. Apabila orang yang sudah sembuh dari TBC masih tetap kontak dengan
penderita TBC positif lainnya.
b. Jika daya tahan tubuh lemah bisa ketularan dari penderita yang kuman TBCnya
positif.
c. Oleh karena itu, setiap orang yang mempunyai gejala TBC dilingkungannya (keluarga,
teman, rekan kerja) harus memeriksakan dirinya ke puskesmas/RS untuk menghindari
penularan.
2. Meludah hendaknya pada tempat tertentu yang sudah diberi desinfektan (air sabun).
12
5. Mengusahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya ke dalam tempat tidur .
7. Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah begitu juga mencucinya dan tidak
boleh digunakan oleh orang lain.
VIII. Sumber
http://www.scribd.com/doc/52043894/SAP-TBC
http://www.scribd.com/doc/22852270/Satuan-Acara-Penyuluhan-gambaran-penyakit-
TBC
http://www.scribd.com/doc/47949057/SAP-TB-PARU
13