PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan hari Rabu tanggal 07 November 2018 di ruang Paviliun 2 Rumah
sakit Umum Daerah Kota Salatiga secara autoanamnesa
A. IDENTITAS
1. Identitas klien
Nama : Ny. SC
Umur : 68 tahun (10 Okt 1950)
Jenis kelamin : perempuan
Agama : islam
Suku/Bangsa : jawa/Indonesia
Status perkawinan : janda (cerai: mati)
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Sruwen, Tengaran
No. RM : 08-09-116158
Tanggal masuk RS : 06 November 2018 jam: 08.00 WIB
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. D
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Tengaran
Hubungan dg pasien : Anak
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
Klien mengalami sesak nafas dan nyeri dada
2. Riwayat kesehatan sekarang
Klien mempunyai penyakit jantung
3. Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan pernah mengalami gejala stroke, anemia dan tipes
4. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan dalam keluarga terdapat riwayat penyakit hipetensi dan asma
5. Genogram
ny. sc
keterangan: Ny. SC berusia 68 tahun dan sudah tidak bekerja, saat ini ia tinggal
serumah dengan anak bungsunya. Suami Ny. S sudah meninggal karena penyakit
jantung. Dalam keluarga klien dilibatkan dalam pengambilan keputusan terkait
penyakitnya. Komunikasi dalam keluarga bersifat terbuka.
: laki-laki :meninggal
: perempuan : klien
: tinggal serumah : orang yang terdekat
: bercerai
Tanda (objektif)
a. Inspeksi
Kelainan tulang belakang : tidak
Warna kulit : tidak sianosis
Lesi pada dinding dada : tidak
Terdapat luka post operasi : tidak
Terpasang WSD : tidak
Clubbing finger : tidak
Dada : simetris
Frekuensi dan irama RR : 26 x/mnt, reguler
Pola nafas : dispnea
Retraksi : tidak
Saturasi oksigen : 95%
b. Palpasi
Taktil fremitus : vocal fremitus kanan dan kiri sama
Nyeri tekan : tidak terdapat nyeri tekan
Massa abnormal : tidak terdapat massa abnormal
Ekspansi paru : tidak terdapat ekspansi paru
c. Perkusi : sonor diseluruh lapang paru
d. Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak terdengar friction
rub, ataupun bunyi nafas tambahan.
2. Sistem kardiovaskular
Tanda subjektif
a. Palpitasi: klien mengatakan jantungnya berdebar-debar
b. Nyeri dada: klien mengatakan mengalami nyeri dada skala 7, terasa
menembus kebelakang, bahu, dan lengan kiri, nyeri terasa terus menerus,
terasa lebih parah saat beraktifitas, nyeri terasa tajam
c. Riwayat pemakaian obat jantung: ya, obat: isosorbid dinitrate (ISDN)
Tanda objektif
a. Inspeksi
Sklera : tidak ikterik
Konjungtiva : anemis
Ictus cordis : tidak tampak
Pulsasi katub : tidak tampak
b. Palpasi
Heart rate : 71 x/mnt
Ciri denyutan : pulsus alternans
Irama : irreguler
Artei karotis : teraba, kuat
Ictus cordis : teraba, thrill: tidak
Ekstremitas : tidak terjadi edema
Kulit : hangat
Capillary refill: < 3 detik
c. Perkusi
Bunyi perkusi jantung: suara pekak
Batas jantung : tidak normal, klien mengalami cardiomegali
d. Auskultasi
Bunyi jantung I,II : teratur (terdengar bunyi lub dub)
Gallop : terdengar bunyi gallop
Mumur/bising jantung: tidak
3. Sistem gastrointestinal
Gejala subjektif
a. Diit biasa: keluarga mengatakan klien makan nasi lunak, klien makan sehari
3 kali.
b. Pola diit: klien diet jantung.
c. Nafsu/selera makan: nafsu makan klien baik
d. Nyeri uluh hati: klien mengatakan mengalami nyeri uluh hati dan merasa
mual
e. Alergi makanan: klien mengatakan tidak mempunyai alergi makanan
f. Masalah mengunyah/menelan: klien tidak mempunyai masalah menelan.
g. Pola BAB: pola BAB klien teratur. Klien BAB 1 kali sehari
h. Kesulitan BAB: klien tidak mengalami konstipasi
i. Penggunaan laksatif: klien tidak menggunakan laksatif/pencahar
j. Klien mengatakan tidak memiliki riwayat perdarahan, inkontenensia alvi
ataupun riwayat hemoroid.
Gejala objektif
a. Kondisi mulut: gigi klien tampak bersih, mukoso mulut klien kering
b. Antropometri
Berat badan : 42 kg
Tinggi badan : 150 cm
IMT : 18,6 kg/m2 (gizi kurang)
c. Biochemical
Hb : 11,2 (normal W: 11,5 – 16,5)
d. Clinical appearance (penampilan fisik): penampilan klien tampak pucat dan
lemas.
e. Diet: klien diet rendah garam dan cholesterol.
f. Inspeksi : klien Mampu menghabiskna porsi makan yang diberikan
oleh rumah sakit
g. Auskultasi
Bising usus : bising usus 10 x/menit
Pengkajian peristaltik: normal
h. Palpasi
Klien tidak mengalami nyeri tekan pada 4 kuadran
Tidak terdapat masa ataupun ascites
Turgor kulit < 2 dtk
i. Perkusi: thympani
4. Sistem perkemihan
Gejala subjuktif
Riwayat penyakit ginjal : klien mengatakan tidak memiliki penyakit
ginjal
Riwayat penggunaan diuretik : tidak
Rasa nyeri saat kencing : tidak
Kesulitan BAK : tidak
Tanda objektif
Pola BAK: Frekuensi BAK klien > 6 kali perhari, klien tidak mengalami retensi
kandung kemih, urin berwarna kuning
5. Sistem persyarafan
a. Klien mengatakan tidak merasa pusing
b. Klien tidak mengalami kebas maupun kelemahan pada anggota gerak
5 5
5 5
c. Klien tidak mengalami kesulitan menelan
d. Klien tidak memiliki riwayat kejang
6. Sistem immune
Klien mengatakan tidak mengetahui riwayat imunisasinya
7. Sistem reproduksi
Klien sudah mengalami menopause, pada vagina tidak terdapat lesi ataupun
perdarahan
8. Sistem muskuloskeletal
Gejala (subjektif)
a. Riwayat cidera kecelakaan: klien mengatakan sebelumnya tidak pernah
mengalami kecelakaan
b. Fraktur/dislokasi: klien mengatakan tidak pernah mengalami fraktur/
dislokasi
c. Arthitis dan sendi tidak stabil: klien mengatakan tidak mempunyai arthitis
d. Masalah punggung: klien mengatakan tidak memiliki masalah terhadap
punggungnya
Tanda (objektif)
a. Massa/tonus otot: tonus otot klien tampak baik
b. Postur: postur tubuh klien kecil
c. Tremor: klien tidak mengalami tremor
d. Rentang gerak: klien hanya berbaring ditempat tidur karena merasa lemas.
e. Kekuatan: tangan kanan: 5, tangan kiri: 4, kaki kanan:5, kaki kiri:5
f. Kelainan fungsi: klien tidak mengalami gangguan pada fungsi gerak
g. Bengkak: klien tidak mengalami bengkak
h. Kekakuan: klien tidak mengalami kekakuan anggota gerak
i. Infeksi: klien tidak mengalami infeksi
j. Instabilitas ligament: klien tidak mengalami instabilitas ligament
k. Gait/posisi jalan pasien: klien tampak lemas, berjalan membungkuk kedepan
dibantu oleh keluarga
l. Mobilisasi klien dibantu oleh keluarga
9. Sistem endokrin
Gejala (subjektif)
a. Poliuria: klien mengatakan tidak kencing terus
b. Polidipsia: klien mengatakan tidak cepat haus
c. Polifagia: klien mengatakan tidak mudah lapar
d. Susah tidur: klien mengatakan selama di rumah sakit sulit untuk tidur
e. Sering merasa lemah: klien mengatakan sering merasa lemah
f. Mudah lelah: klien mengatakan mudah lelah sehingga tidak dapat
beraktivitas berat
g. Emosi labil: keluarga mengatakan emosi klien terkadang stabil
h. Gangguan penglihatan (mata kabur): klien mengatakan tidak mengalami
gagguan penglihatan
i. Gangguan menstruasi/libido: klien mengatakan sudah mengalami
menopause
j. Sering luka: klien mengatakan jarang mempunyai luka
k. Riwayat penggunaan kortikosteroid jangka panjang: tidak
l. Riwayat penyakit keturunan jangka panjang: keluarga tidak mengetahui
adanya riwayat penyakit keluarga
m. Riwayat trauma kepala: keluarga mengatakan klien tidak memiliki riwayat
trauma kepala
n. Riwayat pengangkatan kelenjar thyroid: klien mengatakan tidak pernah
melakukan pengangkatan kelenjar thyroid
o. Riwayat defisiensi Iodin: klien mengatakan tidak pernah mengalami
defisiensi iodin
Tanda (objektif)
a. Keterlambatan pubertas : tidak
b. Tubuh sangat pendek : tidak
c. Luka sulit sembuh : tidak
d. Pengingkatan suhu tubuh : tidak
e. Penurunan berat badan : tidak
f. Buffalo Hump (punuk) : tidak
g. Edema : tidak
10. Sistem integumen
Gejala (subjektif)
a. Riwayat gangguan kulit: klien mengatakan tidak memiliki riwayat gangguan
kulit
Tanda (objektif)
a. Tidak terdapat lesi pada kulit
b. Tidak terjadi abnormalitas kuku dan rambut. Klien tidak mengalami laserasi
ataupun ruam.
11. Sistem sensori
Sistem sensori klien dalam keadaan baik, klien masih dapat merasakan panas
dan dingin dengan baik. Penciuman klien maish normal
12. Sistem hemotologi
Gelaja (subjektif)
Klien mengatakan memiliki riwayat anemia
Tanda (objektif)
a. Jenis golongan darah: golongan darah klien O
b. Tanda-tanda infeksi: klien tidak mengalami tanda-tanda infeksi seperti
demam
c. Klien tidak mengalami perdarahan
d. Warna kulit klien: pucat
e. Klien mengalami nyeri dada dan dispnea
13. Pemenuhan ADL
Aktivitas harian dasar 0 = mandiri 1 = dibantu
Mandi 1
Berpakaian 1
Berjalan 1
Berpindah 1
BAB/BAK 1
makan 1
D. DATA PENUNJANG
a. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
06.11.2018
Hemotologi
Leukosit 7.89 4.80 – 11.00 Ribu/ul
Eritrosit 4.07 W: 3.80 – 5.80 Juta/ul
Hemoglobin 11.2 W: 11.5 – 16.5 g/dl
Hematokrit 35.3 35-47 Vol%
MCH 27.5 28-33 Pg
MCHC 31.7 33-36 g/dl
Trombosit 259 150-450 Ribu/ul
Kimia
Ureum 36 10 – 50 Mg/dl
Creatinin 0.7 0.6 – 1.1 Mg/dl
SGOT 50 W: <31 U/I
SGPT 20 W: <32 U/I
07.11.2018
CK-MB 1.8 <5.1 Mg/ml
Hs-troponin I 12 Pg/ml
b. Pemeriksaan diagnostik
1. EKG : Sinus bradycardia, left ventricular hypertrophy with
repolarization abnormality, inferior infarct: abnormal ECG
2. CT Scan :
Hasil: CTR >50 % ventrikel Dx/sn membesar, corakan bronchovaskular
meningkat
Kesan: COR : cardiomegali suspek RVH/LVH
PULMO : gambaran bronchitis
c. Terapi medikasi
Tanggal dan Waktu
No Nama obat Dosis Indikasi 07.11.2018 18.11.2018 09.11.2018
P S M P S M P S M
Jenis: per oral
1 Isosorbid 3x5mg Mengatasi 07 12 17 07 12 17 07 12 17
masalah
dinitrate
jantung
2 Clopidogrel 1 x 75 Mencegah 07 07 07
penggumpala
mg
n darah
3 lansoprazole 2 x 30 Pelapis 07 17 07 17 07 17
lambung
mg
4 Analsix 3x 500 Anti nyeri 07 12 17 07 12 17 07 12 17
mg
5 spirolactone 1x 100 Menurunkan 07 07 07
TD mencegah
mg
serangan
jantung
6 salbutamol 3 x 8 Melebarkan 07 12 17 07 12 17 07 12 17
saluran nafas
mg
d. Tanda-tanda vital
Tanggal:
N Pemer Tanggal: 29.10.2018 Tanggal: 30.10.2018
31.10.2018
o iksaan
P S M P S M P S M
1 TD 124 131 145 126 152 145 142 121 161
64 56 80 62 62 80 68 50 69
2 Suhu 36,8 36,8 36,6 36,6 37,8 37,5 36,2 36,28 36,9
3 Nadi 57 57 58 51 59 67 68 69 60
4 RR 26 26 26 24 24 24 20 20 20
2. ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem
1. DS: klien mengatakan nyeri dada Agen cidera Nyeri akut
sebelah kiri, skala 7, terasa tajam, biologis
menjalar ke punggung, bahu, dan
tangan kiri, nyeri bertambah saat
beraktivitas
1. CATATAN PERKEMBANGAN
No. DP Hari/Tgl, pukul Respon Perkembangan TTD
1 07 Nov 2018 S: klien mengatakan masih sesak jika tidak menggunakan oksigen Tri
Pukul 14.00 O: RR: 24 x/mnt, irama: reguler, SPO2: 99 %. Tidak tampak sianosis
A: pola nafas tidak efektif
P: lanjutkan intervensi: NIC 1
2 S: klien mengatakan dada sebelah kiri masih nyeri, skala 6, menjalar kebelakang, terasa tumpul Tri
O: raut wajah klien tampak kesakitan TD: 124/64 mmHg, S:36,8 0C N: 57 x/mnt RR: 24 x/mnt
A: nyeri akut
P: lanjutkan intervensi: NIC 1
3 S: klien mengatakan merasa lemas Tri
O: mobilisasi dan ADLs klien dibantu oleh perawat dan keluarga
A: intoleransi aktifitas
P: lanjutkan intervensi: NIC 1
1 09 Nov 2018 S: klien mengatakan sudah tidak sesak tanpa menggunakan oksigen Tri
Pukul 20.00 O: RR: 20, irama: reguler, SPO2: 96%
A: masalah ketidakefektifan pola nafas teratasi
P: hentikan intervensi
2 S: klien mengatakan sudah tidak nyeri pada dada kiri lagi Tri
O: klien dapat beristirahat, raut wajah klien berseri. TD: 121/50 mmHg N: 69 x/mnt S: 36,8 oC RR:
20 x/mnt
A: masalah nyeri akut teratasi
P: hentikan intervensi