Anda di halaman 1dari 2

Analisis Konflik

Kelompok 4 :

1. Anita Yuliastuti (S17004)


2. Dany Dewanto (S17011)
3. Diah Angela Ri yanti (S17016)
4. Eva Oktavia Refena (S17021)
5. Ken Sholawatut T P (S17027)
6. Mila Kusumaningt yas (S17032)

Case 4 :

Perawat pelaksana A di ruang rawat penyakit dalam tidak dapat


melaksanakan dinas karena ada keluarganya yang sedang sakit. Perawat tersebut
meminta bantuan terhadap perawat pelaksana B untuk menggantikan dinas tetapi
perawat yang diminta bantuan tersebut tidak mau dengan alasan ada acara
keluarga yang tidakbisa ditinggalkan. Karena hal tersebut, hubungan kedua
perawat itu menjadi tidak baik. Perawat A selalu meminta kepada karu untuk tidak
didinaskan satu shift dengan perwat B . komunikasi diantara merekapun hampi r
tidak pernah. Menurut anda bagaimana cara penyelesaian konflik ini?

Analisis

1. Tipe konflik :
Type konflik yang sesuai dengan kasus diatas adalah tipe konflik tidak
langsung karena antara perawat A dan perawat B tidak pernak
membicarakan masalahnya secara langsung dan 4 mata melainka n perawat
B mengadukan konfliknya dengan perawat A kepada karu.

2. Tahapan konflik
Tahap terjadinya konflik :
 Tahap 1 : potensial opposition
perawat A tidak dapat melaksanakn dinas karena salah satu
keluarganya ada yang sakit, kemudian perawat A meminta bantuan
kepada perawat B untuk menggantikan dinasnya tetapi perawat B
tidak bisa menggantikannya dengan alasan bahwa ada acara keluarga
yang tidak dapat ditinggalkan. *Dari* sinilah awal terjadinya konflik.
 Tahap 2 : congnitition crel pers onalization percevet conflict
perawat A dan perawat B sama2 memikirkan ego masing2
 Tahap 3 : Behavior (perilaku)
Menimbulkan konflik *terbuka* karena perawat A dan perawat B
hampir tidak pernah berkomunikasi.
 Tahap 4 : aftermath
adanya hambatan komunikasi antara per awat A dan perawat B
mengakibatkan penurunan kinerja dan pertentangan sistem yang ada
di RS (penjadwalan) l, karena perawat B selalu meminta kepada karu
agar tidak didinaskan 1 shift dengan perawat A.

3. Akibat Yang Mungkin Timbul


Dapat mengurangi kualitas pekerjaan perawat a dan perawat b dalam
pelayanan

4. Penyelesaian konflik
Penyelesaian konflik dapat menggunakan metode kompromi atau negosiasi

5. Strategi mengatasi konflik


Untuk menyelesaikan konflik ini Karu sebagai pihak ketiga memanggil
perawat A dan per awat B untuk menjelaskan konflik antara mereka
berdua,setelah ditemukan titik permasalahannya karu menghimbau kedua
belah pihak untuk mencoba saling memahami keadaan masing - masing dan
saling memaafkan dan tetap dinas dalam shift yang sama,apabila konflik
tidak dapat teratasi dengan cara tersebut maka karu perlu melaporkan
konflik tersebut kepada manajer rumah sakit agar membantu menyelesaikan
konflik tersebut.

Anda mungkin juga menyukai