Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

STUDI KASUS DENGAN MANAJEMEN PASIEN GANGGUAN SISTEM


PERNAFASAN DENGAN MASALAH PERTUKARAN GAS TIDAK EFEKTIF

KELOMPOK :

1. SRI RAHAYUNINGSIH
2. SUCI KRIA LARASATI
3. SUCI LESTARI
4. SWANITA ISWARA
5. SWASTI ZAMACHSARI
6. TAUFIK DEBYANSYAH
7. TAUFIK KADARUSMAN
8. TIKA APRILIANI
9. TITI MA’RIFAH
10. TITIK RAHMAWANTI
11. TRI WAHYUDI
12. TRI WAHYUNINGSIH

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

TAHUN AKADEMIK 2016/2017

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan
karunianya sehingga makalah yang berjudul “STUDI KASUS DENGAN
MANAJEMEN PASIEN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN DENGAN
MASALAH PERTUKARAN GAS TIDAK EFEKTIF ” ini dapat diselesaikan.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu nilai mata kuliah dan untuk
memberikan pengetahuan kepada calon perawat.
Dalam pembuatan makalah ini kami banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak. Kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, karena
kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Kami berharap para pembaca berkenan
kiranya menyampaikan kritik, usul, dan saran kepada kami sehingga makalah yang ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca kelak.

Gombong, 30 September 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................................


1
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................
2

DAFTAR ISI ................................................................................................................................


3

BAB 1 PEMBAHASAN SEVEN JUMPS

1.1 Skenario kasus ..........................................................................................................


4

1.2 Seven jumps ..............................................................................................................


4

BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN

BAB I
PEMBAHASAN SEVEN JUMPS

1.1 Skenario Kasus

Sdr. MK umur 25 tahun dirawat diruang isolasi penyakit dalam RS dengan keluhan
demam, batuk-batuk dan kesulitan bernapas. Kulit kemerahan, sakit kepala, nyeri
otot, mual-mual, muntah dan diare. Keluhan ini dirasakan sejak pulang dari luar
negeri 15 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan kondisi umum lemah dan mengalami
penurunan kesadaran. Hasil pemeriksaan fisik : Inspeksi : sesak, batuk, nyeri dada,
penggunaan otot bantu pernapasan, pernapasan diafragma dan perut meningkat.
Pernapasan cuping hodung, pola napas cepat dan dangkal, retraksi otot bantu
pernapasan, RR : 34x/menit. Palpasi : Fremitus vokal menurun, Perkusi : Suara
perkusi redup sampai pekak. Auskultasi : Ronkhi basah, suara napas bronkial.
Sianosis, nadi : 110x/menit, CRT 4 detik, AGD menunjukan Hipoksemia.
Pemeriksaan radiografi menunjukan adanya infiltrat paru dengan pneumonia atau
pemeriksaan outopsi menunjukan gambaran patologi pneumonia yang penyebab
lainya tidak diketahui. S : 39 C, TD : 100/60, mmHg. Uji deteksi antibody dengan IFA
( Immunofluorescence Assay ) dan EIA ( Enzyme Immunoassay ) hasilnya ( + )

A. Seven Jump
STEP 1 Mengklarifikasi Istilah atau Konsep

1. Ruang isolasi adalah dilakukan terhadap penderita penyakit menular, isolasi


menggambarkan pemisahan penderita/ pemisahan orang yang terinfeksi selama masa
inkubasi dengan kondisi tertentu untuk mencegah/mengurangi terjadinya penularan
baik langsung maupun tidak langsung.

2. Batuk adalah respon alami dari tubuh sebagai sistem pertahanan saluran napas jika
terdapat gangguan dari luar.

3. Demam adalah suatu keadaan saat suhu badan melebihi 37 C yang disebabkan oleh
penyakit atau peradangan.

4. Diare adalah sebuah penyakit disaat tinja/feses berubah menjadi lembek atau cair
yang biasanya terjadi paling sedikit 3x dalam 24 jam.
5. Inspeksi adalah proses pemeriksaan dengan metode pengamatan/observasi
menggunakan panca indra untuk mendeteksi masalah kesehatan pasien.

6. Sesak adalah perasaan sulit bernapas ditandai dengan napas yang pendek dan
penggunaan otot bantu pernapasan.

7. Pernapasan diafragma adalah pernapasan yang difokuskan pada rongga perut dan
rongga dada yang membesar akibat paru-paru penuh terisi udara.

8. Pernapasan cuping hidung adalah bernapas dari jaringan lunak yang membatasi
kembang kempis.

9. Retraksi adalah otot-otot yang tertarik tajam ke belakang.

10. Palpasi adalah mengetuk suatu organ yang hendak diperiksa.

11. Fremitus adalah pemeriksaan untuk mengetahui getaran suara dari saluran napas.

12. Perkusi adalah meraba suatu organ yang akan diperiksa.

13. Perkusi redup adalah suara perkusi jaringan yang lebih padat/konsolidasi paru-
paru seperti pneumonia.

14. Perkusi pekak adalah suara perkusi jaringan yang padat seperti adanya cairan
dirongga pleura, perkusi daerah jantung, perkusi daerah hepar.

15. Auskultasi adalah mendengarkan menggunakan stetoskop.

16. Suara napas bronkial adalah bernada tinggi dengan fase ekspirasi lebih lama
daripada inspirasi dan terputus.

17. Sianosis adalah warna kulit dan membran mukosa kebiruan atau pucat karena
kandungan oksigen yang rendah dalam darah.

18. CRT adalah Cappilary Refill Time ( waktu pengisian kapiler ).

19. Hipoksemia adalah rendahnya pasokan oksigen pada pembuluh darah bersih
( arteri ).

20. Pemeriksaan Radiografi adalah salah satu pemeriksaan yang dapat membantu
menegakan diagnosa suatu penyakit gigi dan mulut
21. Infiltrat adalah proses radang apendix yang penyebaranya dapat dibatasi oleh
omentum dan usus-usus dan peritoreum di sekitarnya sehingga membentuk massa.

22. Pneumonia adalah peradangan paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus,
jamur.

23. Pemeriksaan outopsi adalah

24. Patologi adalah salah satu cabang ilmu kedokteran yang berperan penting dalam
diagnosa penyakit, terutama kanker.

25. AGD atau analisa gas darah adalah pemeriksaan penting untuk penderita sakit
kritis yang bertujuan untuk mengetahui pertukaran oksigen dan karbondioksida dan
status asam basa dalam darah arteri.

26. IFA adalah sebuah metode analisis imunokimia

27. EIA adalah sebuah metode analisis imunokimia

1.Isolation room was performed on patients with infectious diseases, isolation of


sufferers describe separation / segregation of people infected during the incubation
period with specific conditions to prevent / reduce the transmission of both direct and
indirect.
2. Coughing is a natural response of the body's defense system as airway if there is
interference from outside.
3. Fever is a condition when the body temperature exceeds 37 C caused by disease or
inflammation.
4. Diarrhea is a disease when feces / stool turned into soft or liquid which usually
happens at least 3 times in 24 hours.
5. Inspection is the examination process by the method of observation / observation
using the five senses to detect the patient's health problems.
6. Shortness of breath is a difficult feeling characterized by shortness of breath and
muscle use the respirator.
7. Breathing respiratory diaphragm is focused on the abdominal cavity and chest
cavity is enlarged by the lungs filled up with air.
8. nostril breathing is the breathing of the soft tissue that limits fireworks flared.
9. Retraction are the muscles that are interested sharply backward.
10. Palpation is knocking on an organ to be examined.
11. Fremitus is an examination to determine the sound vibration of the airway.
12. Percussion is fingered an organ to be examined.
13. Percussion is a percussive sound dim denser network / consolidation of the lungs
such as pneumonia.
14. Percussion dullness is a percussive sound dense tissue such as the pleural cavity
fluid, percussion areas of the heart, liver area percussion.
15. Auscultation is listened to using a stethoscope.
16. bronchial breath sounds are high-pitched expiratory phase longer than inspiration
and disconnected.
17. Cyanosis is the color of skin and mucous membranes bluish or pale because of
low oxygen content in the blood.
18. CRT is Cappilary Refill Time (capillary refill time).
19. Hypoxaemia is the low supply of oxygen to the blood vessels clean (artery).
20. Examination Radiography is one of the checks that can help enforce the diagnosis
of an oral disease
21. Appendix inflammatory infiltrate is a process that spr
can be limited by the omentum and intestines and peritoreum around so as to form a
mass.
22. Pneumonia is an inflammation of the lungs caused by infection with bacteria,
viruses, fungi.
23. Inspection is outopsi
24. Pathology is a branch of medical science that plays an important role in the
diagnosis of disease, particularly cancer.
25. AGD or blood gas analysis is an important examination for critically ill patients
aimed to determine the exchange of oxygen and carbon dioxide and acid-base status
in arterial blood.
26. IFA is an immunochemical analysis methods
27. EIA is an immunochemical analysis methods
STEP 2 Menetapkan Permasalahan

1. Mengapa bisa terjadi demam?

2. Mengapa pasien bisa batuk-batuk?

3. Apa penyebab utama pasien mengalami sakit kepala dan kulit kemerahan?

4. Mengapa pasien nyeri otot dan muntah?

5. Apa yang menyebabkan pasien diare?

6. Apa penyebab pasien kesulitan untuk bernapas?

7. Mengapa terjadi retraksi otot pernapasan?

8. Mengapa pernapasan diafragma dan perut menjadi meningkat?

9. Mengapa fremitus vokal menurun?

10. Mengapa bisa terjadi infiltrat paru dengan pneumonia?

11. Mengapa terjadi penurunan kesadaran?

12. Mengapa perlu dilakukan uji deteksi IFA dan EIA?

13. Mengapa CRT 4 detik?

1. why could happen a fever?


2. Why can a patient cough?
3. What is major cause ofg patients to experience headaches and skin redness?
4.Mengapa patients with muscle pain and vomiting?
5. What is the cause of diarrhea patients?
6. What causes trouble for the patient to breath?
7.Why can happen respiratory muscle retraction?
8.Why do the diaphragm and abdominal breathing increase?
9.Why can fremitus vocal decline?
10.Why can occur pulmonary infiltrates with pneumonia?
11.Why do the patient have decreased consciousness?
12.Why necessary to test the detection IFA and EIA?
13. Why CRT 4 seconds?
14. What are complication of disease?
15. What are can nursing care for the patient with headhache and hipertermia, muscle
pain, vomiting, diarrhea, difficult breath?
16. What are the causes are sianosis?
17. Why does it happen it mean cianosis and what is the intervention?
18. What are the problem in this system?
19. What the priority of diagnosis?
20. What the nursing intervention in this case?

STEP 3 Menganalisis Masalah


1. Pasien bisa mengalami demam karena suhunya sangat tinggi, mual, muntah serta
sakit kepala
2. Pasien batuk-batuk karena dipengaruhi oleh faktor gangguan dari luar tubuh serta
karena pasien tersebut sesak napas
3. Penyebab utama pasien sakit kepala dan kulit kemerahan karena suhu yang tinggi
dan kurangnya pasokan oksigen ke tubuh serta mengalami nyeri otot sehingga
menyebabkan warna kulit pasien menjadi kemerahan
4. Pasien nyeri otot dan muntah karena kondisi otot yang tegang sehingga
menyebabkan infeksi. Pasien muntah karena kondisi pernapasan diafragma dan perut
sedang meningkat, suhu tubuh pasien yang tinggi juga berpengaruh
5. Penyebab pasien diare karena suatu reaksi atau tanda dari perut pasien sedang tidak
stabil dan akibat dari virus SARS
6. Pasien kesulitan bernapas karena saluran pernapasan pada pasien terganggu akibat
dari virus
7. Terjadi retraksi otot pernapasan karena dipengaruhi oleh nyeri otot pada pasien,
sehingga otot menjadi tegang dan menjadi tertarik
8. Pernapasan diafragma dan perut menjadi meningkat karena pola pernapasan pasien
cepat dan dangkal, RR menjadi tidak normal dan nafas menjadi sesak
9. Fremitus vokal menurun karena kondisi pasien yang lemah dan mengalami
penurunan kesadaran, serta kesulitan bernapas
10. Terjadi infiltrat paru karena adanya masalah pada pernapasan dan mengakibatkan
massa yang menjadikan pasien kesulitan untuk bernapas
11. Pasien mengalami penurunan kesadaran karena suhu yang tinggi dan pernapasan
yang sudah tidak normal, dan kondisi pasien yang lemah
12. Perlu dilakukan uji deteksi antibody dengan menggunakan IFA dan EIA adalah
untuk mengetahui kandungan virus dan salah satu metode analisis yang digunakan
pada pasien SARS
13. CRT bisa 4 detik karena waktu pengisian oksigen pada kapiler mengalami
kelambatan atau abnormal

1. Patients may experience fever because the temperature is very high, nausea,
vomiting and headache
2. Patient coughing because of interference influenced by factors outside the body as
well as the patient's shortness of breath
3. The main cause of the patient's headaches and redness due to the high temperatures
and lack of oxygen supply to the body and experiencing muscle pain, causing the
patient's skin becomes reddish color
4. Patients muscle pain and vomiting due to a strained muscle condition causing
infection. Patients vomit because the diaphragm and abdominal respiratory conditions
are on the rise, a high body temperature of patients who are also influential
5. Causes of diarrhea patients due to a reaction or a sign of a patient's stomach was
unstable and as a result of the SARS virus
6. Patients have difficulty breathing due to respiratory tract in patients with impaired
as a result of the virus
7. There was a retraction of the respiratory muscles as affected by muscle pain in
patients, so that the muscles become tense and became interested
8. Breathing the diaphragm and the stomach is increased due to the patient's
respiratory patterns fast and shallow, RR becomes abnormal and breathing becomes
congested
9. Fremitus vocal decline due to weak conditions of patients and decreased
consciousness, and difficulty breathing
10. There pulmonary infiltrates due to problems in breathing and result in mass that
makes the patient difficulty breathing
11. The patient experienced loss of consciousness due to high temperature and
breathing is not normal, and the patient's condition is weak
12. It should be done by using the antibody detection test IFA and EIA is to find out
the virus and one of the methods of analysis used in SARS patients
13. The CRT can be 4 seconds for oxygen in the capillary filling time experiencing
slowness or abnormal

STEP 4 Menarik Kesimpulan Dari Langkah 3

Pasien umur 25 tahun

Sulit
Demam Batuk bernapas Nyeri otot Mual
Kulit Kemerahan Sakit
kepala
1. Definisi Penyebab
2. penyebab 1. Cara mengatasi
Cara Mengatasi
2. Penyebab 1. Definisi
1. Mengapa ? 2. Penyebab
1. Cara mengatasi Definisi
2. Cara
2. Penyebab Cara mengatasi
mengatasi

Muntah Diare CRT 4 detik


Nyeri dada Pernapasa
n
1. Penyebab diafragma
1.Definisi
2. Cara dan perut 1.definisi
mengatasi 2.Penyebab 1. Penyebab
meningkat
2. Cara 2.penyebab
1. Cara penyembuhan
mengatas an

Penurunan kesadaran Suhu tinggi i


1. Definisi 1. Cara mengatasi 2. Penyebab
2. Penyebab 2. Penyebab

STEP 5 Menetapkan Tujuan Belajar

1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengkajian dan pemeriksaan fisik pada kasus

2. Mahasiswa mampu menjelaskan penyebab demam,batuk, dan kesulitan bernapas


3. Mahasiswa mampu menjelaskan penyebab kulit kemerahan,sakit kepala,nyeri otot
dan infeksi paru

4. Mahasiswa mampu menjelaskan penyebab mual, muntah dan diare

5. Mahasiswa mampu menjelaskan proses terjadinya demam, batuk dan kesulitan


bernapas

6. Mahasiswa mampu menjelaskan proses terjadinya kulit kemerahan, sakit kepala,


dan nyeri otot

7.Mahasiswa mampu mengetahui cara mengatasi Demam, batuk dan kesulitan


bernapas

8. Mahasiswa mampu mengetahui cara mengatasi mual, muntah dan diare

9. Mahasiswa mampu menjelaskan proses pernapasan diafragma dan perut

10. Mahasiswa mampu menjelaskan mengapa CRT tidak normal

11. Mahasiswa mampu menjelaskan mengapa terjadi sianosis dan bagaimana cara
perawatanya

12. Mahasiswa mampu menjelaskan cara mengatasi nyeri otot dan nyeri dada

13. Mahasiswa mampu menjelaskan mengapa terjadi penurunan kesadaran

14. Mahasiswa mampu menjelaskan mengapa perlu dilakukan pemeriksaan darah


( AGD ) dan pemeriksaan penunjang

15. Mahasiswa mampu menegakan dan menjelaskan masalah keperawatan (prioritas


diagnosa dan diagnosa keperawatan lain) yang muncul pada kasus

16.Mahasiswa mampu memberikan intervensi keperawatan

17.Mahasiswa mampu mengevaluasi pada pasien dengan masalah sistem pernapasan

STEP 6 Mengumpulkan Informasi Tambahan

1. Amin dan Hardi. Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa medis dan
nanda edisi revisi jilid 1 : 2015.
2. Herdman dan Kamitsuru. Diagnosis Keperawatan 2015-2017. Jakarta : EGC

3. www.kerjanya.net/faq/6604-sars-severe-acute-respiratory-syndrome.html

4. http://www.alodokter.com/komunitas/topic/penjelasan-tentang-penyakit-sars

STEP 7 Mensintesis/Menguji Informasi Baru

1. Pengkajian/anamnesa

2. because coronaviruses infect the respiratory tract that causes fever, cough and
shortness breath

3.

4. the virus is stable in feses and urine at room temperature for one until twp days and
can last more than for days in patient with diarrhes. As with other virusses corona
spread through the air, entering trough the respiratory tract, and lodgeg in the lungs.
Then incubate in the lungs during two days until ten days which than causes the lungs
to become inflamed making breathing diffialt method transmitted through the air and
direct contart with patient exposed to the fluid for example exposed to sanita (dioplet)
when patient wheezing and coughing

5. -Corona spred the air then goes the channel respiratory then (odged in the lungs
become inflame making breathing difficult

7. How to came the fever : - drink Plenty off warm water

-. compres with warm water

- break

- do not wrap people who sufter from hay fever

- get ride ot acces clothing of blankets

- drink more fluids, drink cold fluid if possible

Treat a cough : - inhaling warm steam to help increase the humidity in the
air
- drink more water

How to cope with shortness breathing : - provide comfortable and quit enviroment

- give a half sitting position

- teach a deep breath and lengh

- avoid alergens

- help with medical personel

9. in abdominal breathing inspiration occurs when the diaphragm muscle contraksion


so located slightly flat. This causes the abdominal cavity down, enlarged chest cavity
down, enlarged chest cavity, lungs inflate and of course the air pressure in the lungs
will shrink, so that there is oxygen-rich air into the body.

Meanwhile expiration in abdominal breathing occurs when the diaphragm muscle


berelasasi so that its location back to the posistion og the original. It would result in
the abdominal cavity back into position before the chest cavity decreases, lung
volume is reduced and the air pressurein the lungs expand, so what happens is the air
that is rich in carbon dioxide is pushed out of the body.

11. Due to changes in skin colon to blue which in caused by the presence of
deoxyglobin in supervisial blood vesses (

14. AGD ( blood gas analys tets are needed to detect the bacteria or viruses in this
case blood tets may be done to detect the substan ces in the patient’s blood ) anti
bodies : thet from to fight the viruses ( lung diese and respiratory health Center 2016
DAFTAR PUSTAKA

1. Lung Disease And Respiratory Health Center. (2016). Severe Acute respiatory
Syndrome. http: www://webmd.com/lang/tc/soviaakutseverelsyndrom. Diakses pada
tanggal : 5 Oktober 2016

2. Jong, W 1997. http: www. evibernadetha.com. Diakses pada tanggal : 5 oktober


2016

3. (http: //www.rubrikita. Com/2014/09/cara-mengatasi-sesak-nafas html)

4. Arif Mutakin

5. http:// www.spesialis.info/?penyebab-severe-acute-respiratory-syndrome-(sars),283.
diakses pada tanggal: 05 Oktober 2016

3. (mediskus.com/penyakit/bercak-merah-pada-kulit)

Anda mungkin juga menyukai