Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan di dalam kebudayaan masyarakat banyak membawa
perubahan yang tidak kecil di dalam segi kehidupan manusia. Perubahan
situasi individu baik yang positif maupun negatif dapat mempengaruhi
keseimbangan fisik, mental dan sosial. Individu yang sehat jiwa ini meliputi
menyadari kemampuan dirinya secara penuh. Mampu menghadapi problem
maupun situasi yang berat dan mampu berada dengan orang lain
(Keliat,dkk.2007).
Data statistik yang dikemukakan oleh (WHO) (2012) menyebutkan
bahwa sekitar 450 juta orang di dunia mengalami masalah gangguan kesehatan
jiwa. Sepertiga diantaranya terjadi di Negara berkembang. Data yang
ditemukan oleh peneliti di Harvard University dan University College London,
mengatakan penyakit kejiwaan pada tahun 2016 meliputi 32% dari semua jenis
kecacatan di seluruh dunia. Angka tersebut meningkat dari tahun sebelumnya
(VOA Indonesia, 2016).
Menurut WHO (2016), terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60
juta orang terkena bipolar, 21 juta orang terkena skizofrenia, serta 47,5 juta terkena
dimensia. Jumlah penderita gangguan jiwa di Indonesia saat ini adalah 236 juta
orang, dengan kategori gangguan jiwa ringan 6% dari populasi dan 0,17%
menderita gangguan jiwa berat, 14,3% diantaranya mengalami pasung. Tercatat
sebanyak 6% penduduk berusia 15-24 tahun mengalami gangguan jiwa, dari 34
provinsi di Indonesia, Sumatera Barat merupakan peringkat ke 9 dengan jumlah
gangguan jiwa sebanyak 50.608 jiwa dan prevalensi masalah skizofrenia pada
urutan ke-2 sebanyak 1,9 permil. Peningkatan gangguan jiwa yang terjadi saat ini
akan menimbulkan masalah baru yang disebabkan ketidakmampuan dan gejala-
gejala yang ditimbulkan oleh penderita (Riskesdas 2013).
Dalam pasien dengan gangguan jiwa kurangnya keperawatan diri akibat
adanya perubahan proses pikir sehingga dalam kemampuan melakukan aktifitas
perawatan diri menurun. Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk
kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan. Seperti pada orang sehat
dapat memenuhi kebutuhan personal hygienenya sendiri. Cara perawatan diri
menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau keadaan emosional klien. Selain
itu,beragam faktor pribadi dan sosial budaya mempengaruhi praktik hygiene
klien.
Karena perawatan hygiene seringkali memerlukan kontak yang dekat
dengan klien maka perawat menggunakan ketrampilan komunikasi untuk
meningkatkan hubungan terapeutik dan belajar tentang kebutuhan emosional
klien. Oleh karena itu penulis membahas makalah ini untuk mempelajari
tentang defisit perawatan diri dan mengkaji pasien dengan gangguan perawatan
diri.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas permasalahan yang akan dibahas diruangan seminar


ini adalah menganalisa asuhan keperawatan pada Tn. H dengan gangguan
defisit perawatan diri di RSKD Dadi Provinsi Sulaweai Selatan tahun 2019.

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum seminr kasus ini adalah untuk memperoleh pengalaman


nyata dalam melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung dan
komprehensif pada Tn. H dengan defisit perawatan diri di RSKD Dadi
Provinsi Sulaweai Selatan tahun 2019.
2. Tujuan khusus

a) Melakukan pengkajian pada Tn. H dengan defisit perawatan diri di


RSKD Dadi Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2019
b) Mengidentifikasi diagnosa keperawatan pada Tn. H dengan gangguan
defisit perawatandiri di RSKD Dadi Provinsi Sulawesi Selatan tahun
2019.
c) Menyusun intervensi keperawatan pada Tn. H dengan gangguan defisit
perawatan diri di RSKD Dadi Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2019.
d) Melaksanakan implementasi keperawatan pada Tn. H dengan gangguan
defisit perawatan diri di RSKD Dadi Provinsi Sulawesi Selatan tahun
2019.
e) Mengevaluasi Implementasi keperawatan yang telah dilakukan pada
Tn. H dengan gangguan defisit perawatan diri di RSKD Dadi Provinsi
Sulawesi Selatan tahun 2019.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSER DASAR MEDIS


1. Pengertian
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan
aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004).
Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang
mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi
aktivitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian
atau berhias, makan, dan BAB atau BAK (toileting) (Fitria, 2009).

2. Tanda dan Gejala


a. Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit
berdaki dan bau, serta kuku panjang dan kotor
b. Ketidakmampuan berhias/berpakaian, ditandai dengan rambut acak-
acakan, pakain kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien
laki-laki bercukur, pada pasien perempuan tidak berdandan.
c. Ketidakmampuan makan secara mandiri, ditandai oleh ketidakmampuan
mengambil makan sendiri, makan berceceran, dan makana tidak pada
tempatnya
d. Ketidakmampuan eliminasi secara mandiri, ditandai dengan buang air
besar atau buang air kecil tidak pada tempatnya, dan tidak
membersihakan diri dengan baik setelah BAB/BAK.

Rentang Respon
Rentan Respon Defisit Perawatan Diri
Respon Adaptif Respon
Maladaptif

Pola perawatan Kadang perawatan diri Tidak Melakukan


diri seimbang kadang tidak
perawatan diri pada
saat
stress

Ket :
a. Pola perawatan diri seimbang, saat klien mendapatkan stressor dan
mampu berperilaku adaptif, maka pola perawatan yang dilakukan
klien seimbang, klien masih melakukan perawatan diri.
b. Kadang perawatan diri kadang tidak, saat klien mendapatkan stressor
kadang klien tidak memperhatikan perawatan dirinya
c. Tidak melakukan perawatan diri, klien menyatakan dia tidak peduli
dan tidak bisa melakukan perawatan saat stressor.

3. Penyebab
Menurut DepKes (2000), Penyebab kurang perawatan diri adalah :
a) Faktor Predisposisi
1) Perkembangan
keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan inisiatif terganggu.
2) Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri.
3) Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang
kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk
perawatan diri.
4) Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan
dalam perawatan diri.
b) Faktor Presipitasi
Yang merupakan faktor presiptasi defisit perawatan diri yaitu :
penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perseptual, cemas,
lelah/lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang
mampu melakukan perawatan diri.

4. Mekanisme Koping
Menurut Sigmond Freud, bentuk-bentuk mekanisme pertahanan ego untuk
klien dengan defisit perawatan diri antara lain sebagai berikut :
a. Regresi yaitu suatu mekanisme dimana individu untuk menghindarkan
diri dari kenyataan yang mengancam, kembali ke taraf perkembangan
yang lebih rendah itu
b. Penyangkalan / denial yaitu menyatakan ketidaksetujuan terhadap realitas
dengan mengingkari realitas tersebut, mekanisme pertahanan ini adalah
paling sederhana dan primitif.
c. Isolasi diri, menarik diri yaitu Reaksi yang ditampilkan dapat berupa
reaksi fisik atau psikologis. Reaksi fisik seperti: menjauhi polusi, sumber
infeksi, gas, beracun sedangkan reaksi psikologis : perilaku apatis,
mengisolasi diri, tidak berminat, rasa takut dan bermusuhan
d. Intelektualisasi yaitu Pengguna logika dan alasan yang berlebihan untuk
menghindari pengalaman yang mengganggu perasaannya.

B. Pohon Masalah

Gangguan pemeliharaan kesehatan Effect

Defisit perawatan diri core problem

Isolasi soaial Causa

C. Masalah Keperawatan yang Mungkin Muncul


1) Defisit perawatan diri
2) Kerusakan integritas kulit
3) Isolasi sosial
D. Data yang Perlu dikaji
Dx 1 : Defisit Perawatan Diri
Data subjektif
1) Klien mengatakan dirinya malas mandi karena airnya dingin, atau di RS
tidak tersedia alat mandi
2) Klien mengatakan dirinya malas berdandan
3) Klien mengatakan ingin disuapi makan
4) Klien mengatakan jarang membersihkan alat kelaminnya setelah BAK
maupun BAB.
Data objektif
1) Ketidakmampuan mandi/membersihkan diri ditandai dengan rambut kotor,
gigi kotor, kulit berdaki, dan berbau, serta kuku panjang dan kotor
2) Ketidakmampuan berapakaian/berhias ditandai dengan rambut acak-
acakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, tidak bercukur
(laki-laki), atau tidak berdandan (wanita).
3) Ketidakmampuan makan secara mandiri, ditandai dengan ketidakmampuan
mengambil makanan sendiri, makan berceceran dan makan tidak pada
tempatnya.
4) Ketidakmampuan BAB/BAK secara mandiri ditandai BAB/BAK tidak
pada tempatnya, tidak membersihkan diri dengan baik setelah BAB/BAK.

E. Diagnosa Keperawatan
1) Defisit perawatan diri
2) Kerusakan integritas kulit
3) Isolasi sosial : menarik diri

F. Rencana Tindakan Keperawatan


Diagnosa 1 : defisit perawatan diri
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) DEFISIT PERAWATAN DIRI
Pasien Keluarga
SP1P SP1K
1. Identifikasi masalah perawatan
diri: kebersihan diri, berdandan, 1. Diskusikan masalah yang
maka/minum, BAB/BAK. dirasakan dalam merawat
2. Jelaskan pentingnya kebersihan pasien
diri. 2. Jelaskan pengertian, tanda &
3. Jelaskan alat dan cara kebersihan gejala, dan proses terjadinya
diri defisit perawatan diri
4. Latih cara menjaga kebersihan 3. Latih dua cara merawat :
diri : mandi dan ganti pakaian, kebersihan diri dan
sikat gigi, cuci rambut dan berdandan
potong kuku. 4. Anjurkan membantu pasien
5. Masukkan pada jadwal kegiatan sesuai jadwal dan berikan
untuk latihan mandi, sikat gigi (2 pujian.
kali perhari), cuci rambut (2 kali
minggu), potong kuku (satu kali
perminggu).

SP2P
SP2K
1. Evaluasi kegiatan kebersihan
diri, beri pujian. 1. Evaluasi kegiatan keluarga
2. Jelaskan cara dan alat untuk dalam merawat/melatih
berdandan pasien kebersihan diri
3. Latih cara berdandan setelah 2. Anjurkan melatih pasien
kebersihan diri : sisiran, rias sesuai jadwal dan berikan
muka untuk perempuan, sisiran, pujian.
cukuran untuk pria.
4. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk kebersihan diri.

SP3P
SP3K
1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri
dan berdandan. Beri pujian. 1. Evaluasi kegiatan keluarga
2. Jelaskan cara dan alat makan dan dalam merawat/melatih
minum pasien kebersihan diri dan
3. Latih cara makan dan minum berdandan. Beri pujian
yang baik 2. Anjurkan membantu pasien
4. Masukkan pada jadwal kegiatan sesuai jadwal dan berikan
untuk latihan kebersihan diri, pujian.
berdandan, makan dan minum 3. Menjelaskan follow up
yang baik pasien setelah pulang

SP4P SP4P

1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri 1. Evaluasi kegiatan keluarga


dan berdandan. Beri pujian.
2. Jelaskan cara BAB dan BAK dalam merawat/melatih pasien
3. Latih cara BAB dan BAK kebersihan diri dan berdandan.
Beri pujian
4. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan kebersihan diri, 2. Bimbing keluarga merawat
berdandan, makan dan minum kebersihan diri dan berdandan
yang baik serta makan & minum pasien.

3. Anjurkan membantu pasien


sesuai jadwaldan berikan pujian

Diagnosa 2 : Halusinasi pendengaran

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) HALUSINASI


Pasien Keluarga
SP1P 1. Diskusikan masalah yang
1. Identifikasi halusinasi : isi, dirasakan dalam merawat pasien
frekuensi, waktu terjadi, 2. Jelaskan pengertian, tanda dan
situasi pencetus, perasaa, gejala, dan proses terjadinya
respon halusinasi (gunakan booklet)
2. Jelaskan cara mengontrol 3. Jelaskan cara merawat halusinasi
halusinasi : hardik, obat, 4. Latih cara merawat halusinasi :
bercakap, melakukan kegiatan hardik
3. Latih cara mengontrol 5. Anjurkan membantu pasien
halusinasi dengan menghardik sesuai jadwal dan memberi pujian
4. Masukkan pada jadwal 6. Jelaskan 6 benar cara
kegiatan untuk latihan memberikan obat
menghardik 7. Latih cara
SP2P memberikan/membimbing
1. Evaluasi kegiatan menghardik. minum obat
Beri pujian. 8. Anjurkan membantu pasien
2. Latih cara mengontrol sesuai jadwal dan memberi pujian
halusinasi dengan obat 9. Jelaskan cara bercakap-cakap dan
( jelaskan 6 benar : jenis, guna, melakukan kegiatan untuk
dosis, frekuensi, cara, mengontrol halusinasi
kontinuitas minum obat). 10. Latih dan sediakan waktu
3. Masukkan pada jadwal bercakap-cakap dan melakukan
kegiatan untuk latihan kegiatan untuk mengontrol
menghardik dan minum obat halusinasi
SP3P 11. Jelaskan follow up ke RSJ/PKM,
1. Evaluasi kegiatan latihan tanda kambuh, rujukan
menghardik dan obat. Beri 12. Nilai kemampuan keluarga
pujian merawat pasien
2. Latih cara mengontol 13. Nilai kemampuan keluarga
halusinasi dengan bercakap- melakukan kontrol ke RSJ/PKM
cakap saat terjadi saat terjadi
halusinasi
3. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
menghardik, minum obat dan
bercakap-cakap
SP4P
1. Evaluasi kegiatan latihan
menghardik dan obat dan
bercakap-cakap. Beri pujian
2. Latih cara mengontrol
halusinasi dengan melakukan
kegiatan harian ( mulai 2
kegiatan )
3. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
menghardik, minum obat,
bercakap-cakap dan kegiatan
harian.

Diagnosa 2 : Harga diri rendah

4. STRATEGI PELAKSANAAN (SP) HARGA DIRI RENDAH


Pasien Keluarga
SP1P 1. Diskusikan masalah yang
1. Identifikasi kemampuan dirasakan dalam merawat
melakukan kegiatan dan aspek pasien
positif pasien (buat daftar 2. Jelaskan pengertian, tanda
kegiatan) & gejala, dan proses
2. Bantu pasien menilai kegiatan terjadinya Harga diri
yang dapat dilakukan saat ini rendah (guna booklet)
(pilih dari salah satu daftar) : buat 3. Diskusikan kemampuan
daftar kegiatan yang dapat atau aspek poitif pasien
dilakukan saat ini. yang pernah dimiliki
3. Bantu pasien memilih salah satu sebelum dan setelah sakit.
kegiatan yang dapat dilakukan 4. Jelaskan cara merawat
saat ini untuk dilatih. harga diri rendah terutama
4. Latih kegiatan yang dipilih (alat memberikan pujian semua
dan cara melakukannya). hal yang positif pada
5. Masukkan pada jadwal kegiatan pasien.
untuk latihan dua kali perhari. 5. Latih keluarga memberi
tanggung jawab kegiatan
pertama yang dipilih
pasien: bimbing dan beri
pujian.
6. Anjurkan membantu
SP2P pasien sesuai jadwal dan
memberikan pujian.
1. Evaluasi kegiatan pertama yang
telah dilatih dan Berikan pujian
2. Bantu pasien memilih kegiatan
kedua yang akan dilatih. 7. Evaluasi kegiatan keluarga
3. Latih kegiatan kedua (alat dan dalam membimbing
cara). pasien melaksanakan
4. Masukkan pada jadwal kegiatan kegiatan pertama yang
untuk latihan : dua kegiatan dipilih dan dilatih pasien.
masing-masing dua kali perhari. Beri pujian.
8. Bersama keluarga melatih
pasien dalam melakukan
kegiatan kedua yang
dipilih pasien.
9. Anjurkan membantu
SP3P pasien sesuai jadwal dan
memberikan pujian.
1. Evaluasi kegiatan pertama dan
kedua yang telah dilatih dan
berikan pujian.
2. Bantu pasien memilih kegiatan 1. Evaluasi kegiatan
ketiga yang akan dilatih keluarga dalam
3. Latih kegiatan ketiga (cara dan membimbing pasien
alat). melaksanakan kegiatan
4. Masukkan pada jadwal kegiatan pertama yang dipilih dan
untuk latihan: tiga kegiatan, dilatih pasien. Beri pujian.
masing-masing dua kali perhari. 2. Bersama keluarga melatih
pasien dalam melakukan
kegiatan ketiga yang
dipilih pasien.
3. Anjurkan membantu
pasien sesuai jadwal dan
memberikan pujian.

SP4P

1. Evaluasi kegiatan pertama, 1. Evaluasi kegiatan keluarga


kedua, ketiga yang telah dilatih dalam membimbing pasien
dan berikan pujian. melaksanakan kegiatan pertama,
2. Bantu pasien memilih kegiatan kedua, ketiga. Beri pujian.
keempat yang akan dilatih
3. Latih kegiatan keempat (alat dan 2. Bersama keluarga melatih
cara). pasien melakukan kegiatan
keempat yang dipilih rujukan.
4. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan: empat kegiatan 3. Jelaskan folow up ke
masing-masing dua kali perhari. RSJ/PKM, tanda kambuh

4. Anjurkan membantu pasien


sesuai jadwal dan memberikan
pujian.

BAB III

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA
RUANG RAWAT: SAWIT TANGGAL DIRAWAT:
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn “H” Tgl. Pengk. : Rabu, 14/08/2019
Umur : 40 tahun No. RM : 024972
Informan: Klien

II. ALASAN MASUK


a. Data Pada saat masuk RS
Pasien masuk di RSKD Dadi Provinsi Sulawesi Selatan untuk yang 13
kalinya. Pasien di bawa oleh keluarganya dengan keluhan sering berbicara
sendiri.

b. Data pada saat dikaji


Klien mengatakan gatal-gatal pada seluruh badan, klien jarang mandi,
klien jarang menyikat gigi

Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
[ √ ] Ya [ ] Tidak
2. Pengobatan sebelumnya:
[ ] Berhasil [ ] Kurang berhasil [ √ ] Tidak Berhasil
3.
Pelaku Korban Saksi
Aniaya fisik tidak tidak tidak
Aniayaseksual tidak tidak tidak
penolakan tidak tidak tidak
kekerasan dalam keluarga tidak tidak tidak
Tindakancriminal tidak tidak tidak
Jelaskan : Klien mengatakan sudah 13x dirawat sebelumnya di RSKD
Dadi, karena pengobatan sebelumnya tidak berhasil maka klien
dibawah kembali oleh keluarga kerumah sakit yang sama

Masalah keperawatan :
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
[√ ] Ya [ ] Tidak
Hubungan keluarga : Saudara Kandung (kakak)
Gejala :-
Riwayat pengobatan/perawatan : pernah dirawat di RSKD Dadi
Masalah keperawatan :

5. Adakah pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?


(perceraian/perpisahan/konflik dsb?)

Klien mengatakan pernah dipasung selama 11 kali oleh keluarganya


karena mengamuk, klien juga sudah berpisah dengan istrinya ± 2 tahun
yang lalu karena sring mengamuk tanpa alasan.
Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. Tanda vital TD:100/70 mmHg N: 80x/i S: 36,5oC P: 20x/i
2. Ukur TB: 153 cm BB: 51 kg [ ] Naik [ ]
Turun
3. Keluhan fisik [ √ ] Ya [ ] Tidak
Jelaskan :
Tanda-tanda vital normal namun ada keluhan fisik gatal-gatal pada tubuh
Masalah keperawatan : Tidak ada

V. KELUARGA

1. GENOGRAM (tiga Generasi)

x x x x
? ?

? ? ? x ?

Keterangan :
: Laki-laki : Klien

: Perempuan : Garis penghubung

X : Meninggal : Garis keturunan


Keterangan :
G1 : kakek dan nenek pasien sudah meninggal karena faktor usia
G2 : ayah dan ibu pasien masih hidup
G3 : pasien anak 6 dari 6 bersaudara,masuk di RSKD Dadi dengan diagnosa

Defisit perawatan diri


Penjelasan
Sistem komunikasi :Pasien selalu berkomunikasi dengan kedua
orangtuanya.
Pola asuh keluarga :Pola asuh Pasien dari kecil cenderung tegas dan
disiplin terutama masalah ibadah.
Pola pengambilan keputusan :Pasien melakukan diskusi dengan orang
tuanya dalam mengambil keputusan.
VI. PSIKOSOSIAL
1. KONSEP DIRI
a. Citra tubuh : Pasien menyukai semua anggota tubuhnya kecuali
hidungnya karena pasien mengatakan hidungnya
pesek dan besar.

b. Identitas : Klien menyatakan dirinya adalah seorang laki-laki

c. Peran diri : Pasien berperan sebagai anak dalam keluarga

d. Ideal diri : Pasien mengatakan ingin mempunyai hidung yang


mancung, klien ingin menjadi orang kaya,
tugasnya sebagai anak dalam keluarga
e. Harga diri : Klien merasa tidak percaya diri karena tidak
mempunyai hidung yang mancung dan selalu
menghindari orang yang mempunyai hidung yang
tinggi

Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah

2. HUBUNGAN SOSIAL
a. Orang terdekat : mempunya teman sebelum masuk RSKD
Dadi bernama Tn”S” dan dilingkungan sekarang mempunyai tean
yaitu Tn “B”
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat: Klien kadang
terlibat dalam aktivitas kelompok
Pasien tidak ikut serta dalam kegiatan yang diadakan
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Tidak percaya
diri karena fisiknya
Masalah keperawatan : Tidak ada

3. SPIRITUAL
a. Nilai dan keyakinan : Pasien meyakini apa yang dideritanya adalah
ujian dari Allah SWT.

b. Kegiatan ibadah : Shalat

Masalah keperawatan : Tidak ada


X. STATUS MENTAL
1. Penampilan
[ √ ] Tidak rapi [ ] Penggunaan pakaian [ ] Cara berpakaian
tidak sesuai tidak seperti biasa
Jelaskan :
Pasien nampak tidak rapi dan terlihat kotor karena jarang
membersihkan dirinya
.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri
2. Pembicaraan
[ ] Cepat [ ] Keras [ ] Gagap [ ] Inkoheren
[ ] Apatis [√ ] Lambat [ ] Membisu [ ] Tidak mampu
memulai pembicaraan
Jelaskan :
Saat diwawancarai pasien menjawab dengan pelan

Masalah keperawatan : Tidak ada


Aktivitas 17social17
[ ] Lesu [ ] Tegang [ √] Gelisah [ ] Agitasi
[ ] Tik [ ] Grimasen [ ] Tremor [ ] Kompulsif
Jelaskan : Klien nampak gelisah dan ingin pulang
Masalah keperawatan : Tidak ada
3. Alam perasaan
[√ ] Sedih [ ] Ketakutan [ ] Putus asa
[ ] Khawatir [ ] Gembira berlebihan
Jelaskan : Klien sedih karena ingin pulang
Masalah keperawatan : Tidak ada
4. Afek
[ √ ] Datar [ ] Tumpul [ ] Labil [ ] Tidak sesuai

5. Interaksi selama wawancara


[ ] Bermusuhan [ ] Tidak kooperatif [ ] Mudah tersinggung
[√ ] Kontak mata kurang [ ] Defensif [ ] Curiga
Jelaskan : Saat diwawancarai klien nampak selalu menunduk, karena selalu
mendengar suara-suara yang mengganggunya

Masalah keperawatan : Halusinasi pendengaran

6. Persepsi
Halusinasi
[√ ] Pendengaran [ ] Penglihatan [ ] Perabaan
[ ] Pengecapan [ ] Penghidup
Jelaskan : Klien mengatakan selalu mendengar suara-suara bisikan yang
mengatakan akan memberikan uang kepadanya, suara-suara
bisikan itu biasanya muncul saat klien sendiri.

Masalah keperawatan : Halusinasi pendengaran

7. Proses pikir
[ ] Sirkumstansial [√ ] Tangensial [ ] Kehilangan asosiasi
[ ] Flight of ideas [ ] Blocking [ ] Perseverasi
Jelaskan : Saat diwawancarai klien menjawab secara berbelit-belit dan
mengatakan sesuatu yang berbeda dengan yang ditanyakan
Masalah keperawatan : Tidak ada
8. Isi Pikir
[ ] Obsesi [ ] Fobia [ ] Hipokondria
[ ] Depersonalisasi [ ] Ide terkait [ ] Pikiran magis
Waham
[ ] Agama [ ] Somatik [ ] Kebesaran [ ] Curiga
[ ] Nihilistik [ ] Sisip piker [ ] Siar pikir [ ] Kontrol pikir
Jelaskan :
Masalah keperawatan : Tidak ada

9. Tingkat kesadaran
[√ ] Bingung [ ] Sedasi [ ] Stupor
[ ] Disorientasi tmpt [ ] Disorientasi wkt [√ ] Disorientasi org
Jelaskan : Klien terlihat kebingungan saat ditanya mengenai orang-orang
disekitarnya.
Masalah keperawatan : Tidak ada
10. Memori
[ ] Gangguan daya ingat jangka [ √ ] Gangguan daya ingat jangka
panjang pendek
[ ] Gangguan daya ingat saat ini [ ] Konfabulasi
Jelaskan : Klien tidak mampu mengingat hal-hal yang baru disampaikan
Masalah keperawatan : Tidak ada

11. Tingkat konsentrasi dan berhitung


[ ] Mudah beralih [√ ] Tidak mampu [ ] Tidak mampu
berkonsentrasi berhitung sederhana
Jelaskan : Klien tidak mampu memusatkan konsentrasinya saat ditanya dan
klien selalu berbicara sendiri
Masalah keperawatan : Halusinasi
12. Kemampuan penilaian
[ √ ] Gangguan ringan [ ] Gangguan bermakna
Jelaskan : Klien mampu menilai sesuatu yang terjadi disekitarnya
Masalah keperawatan :

13. Daya tilik diri


[ ] Mengingkari penyakit yang [ ] Menyalahkan hal-hal diluar
diderita dirinya
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
XI. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
Makanan [√ ] Ya [ ] Tidak
Keamanan [√ ] Ya [ ] Tidak
Perawatan kesehatan [ ] Ya [√ ] Tidak
Pakaian [√ ] Ya [ ] Tidak
Transportasi [ ] Ya [√ ] Tidak
Tempat tinggal [ ] Ya [√ ] Tidak
Keuangan [ ] Ya [√ ] Tidak
Jelaskan : Klien mampu memenuhi kebutuhannya sendiri seperti makan,
berpakaian dan keamanan dirinya sendiri, meskipun masih
dalam pengawasan perawat. Tapi klien masih dibantu perawat
dalam perawatan kesehatannya.

Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri


2. Kegiatan hidup sehari-hari
A. Perawatan diri
a. Makan [ √ ] Bantuan minimal [ ] Bantuan total
b. BAB/BAK [ √] Bantuan minimal [ ] Bantuan total
c. Mandi [ √] Bantuan minimal[ ] Bantuan total
d. Berpakaian [√ ] Bantuan minimal [ ] Bantuan total
Jelaskan : Klien masih harus dibantu dalam melakukan perawatan
dirinya.

Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri


B. Nutrisi
Apakah anda puas dengan pola makan anda [ ] Ya [ ] Tidak
Apakah anda memisahkan diri saat makan [ ] Ya [ ] Tidak
Frekuensi makan sehari 3 x sehari
Nafsu makan :
[ ] meningkat [ ] menurun [ ] berlebihan [ ] sedikit-sedikit
Berat badan : kg : [ ] meningkat [ ] menurun
Jelaskan :

Masalah keperawatan :
C. Tidur
Apakah ada gangguan tidur :
[ ] Sulit untuk tidur [ ] Bangun terlalu pagi [ ] Sonambulisme
[ ] Terbangun saat tidur [ ] Gelisah saat tidur
Apakah anda merasa segar saat bangun tidur :
Adakah kebiasaan tidur siang :
Tidur siang, lama:
Tidur malam, lama :
Aktivitas sebelum/sesudah tidur :
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
3. Kemampuan klien dalam :
Mengantisipasi kebutuhan sendiri [ ] Ya [ ] Tidak
Membuat keputusan berdasaran keinginan sendiri [ ] Ya [ ] Tidak
Mengatur penggunaan obat [ ] Ya [ ] Tidak
Melakuakan pemeriksaan kesehatan [ ] Ya [ ] Tidak
Jelaskan :

Masalah Keperawatan :
4. Aktivitas di dalam rumah
a.Menyajikan makanan [ ] Ya [ ] Tidak
b.Merapihkan rumah [ ] Ya [ ] Tidak
c. Mencuci pakaian [ ] Ya [ ] Tidak
Jelaskan :

Masalah Keperawatan :
5. Aktivitas di luar rumah
a.Belanja keperluan sehari-hari [ ] Ya [ ] Tidak
b.Aktivitas lain diluar rumah [ ] Ya [ ] Tidak
Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

XII. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


[ ] Penyakit jiwa [ ] Sistem pendukung
[ ] Faktor presipitasi [ ] Penyakit fisik
[ ] Koping [ ] Obat-obatan
[ ] Lainnya.
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
XIII. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik : Gangguan psikotik non organik YTT
Terapi Medik : Halloperidole 5 mg 3x1
Thirexyphenidyl 2 mg 3x1
Chlorpromazine 10 mg 0-0-1

XIV. POHON MASALAH

Efek Resiko perilaku kekerasan

Masalah Halusinasi: pendengaran


Utama
Isolasi sosial
Defisit perawatan diri
Etiologi

Harga diri rendah

XV. ANALISA DATA


No. DATA Masalah Keperawatan

1 Data Subjektif : Defisit Perawatan Diri


- Klien mengatakan hanya
mandi 1 kali sehari
- Klien mengatakan merasa
gatal-gatal pada tubuhnya.
Data Objektif :
- Klien nampak lusuh
- Klien nampak kotor
- Gigi klien nampak kotor
- Nampak klien selalu
menggaruk-garuk badannya
2 Data Subjektif : Halusinasi
Pendengaran
- Klien mengatakan selalu
mendengar suara-suara
bisikan yang akan
memberikan uang kepadanya
Data Objektif :
- Nampak klien berbicara
sendiri
- Klien nampak gelisah
3 Data Subjektif : Harga Diri Rendah
- Klien mengatakan tidak
menyukasi hidungnya
- Klien mengatakan tidak
percaya diri dengan dirinya
Data Objektif :
- Klien nampak memegangi
hidungnya
- Klien nampak lebih senang
menyendiri
- Klien hanya menunduk saat
dilakukan pengkajian

XVI. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Defisit Perawatan Diri
2. Halusinasi Pendengaran
3. Harga Diri Rendah

INTERVENSI KEPERAWATAN
1. STRATEGI PELAKSANAAN (SP) DEFISIT PERAWATAN DIRI
Pasien Keluarga
SP1P SP1K
6. Identifikasi masalah perawatan
diri: kebersihan diri, berdandan, 5. Diskusikan masalah yang
maka/minum, BAB/BAK. dirasakan dalam merawat
7. Jelaskan pentingnya kebersihan pasien
diri. 6. Jelaskan pengertian, tanda &
8. Jelaskan alat dan cara kebersihan gejala, dan proses terjadinya
diri defisit perawatan diri
9. Latih cara menjaga kebersihan 7. Latih dua cara merawat :
diri : mandi dan ganti pakaian, kebersihan diri dan
sikat gigi, cuci rambut dan berdandan
potong kuku. 8. Anjurkan membantu pasien
10. Masukkan pada jadwal kegiatan sesuai jadwal dan berikan
untuk latihan mandi, sikat gigi (2 pujian.
kali perhari), cuci rambut (2 kali
minggu), potong kuku (satu kali
perminggu).

SP2P
SP2K
5. Evaluasi kegiatan kebersihan
diri, beri pujian. 3. Evaluasi kegiatan keluarga
6. Jelaskan cara dan alat untuk dalam merawat/melatih
berdandan pasien kebersihan diri
7. Latih cara berdandan setelah 4. Anjurkan melatih pasien
kebersihan diri : sisiran, rias sesuai jadwal dan berikan
muka untuk perempuan, sisiran, pujian.
cukuran untuk pria.
8. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk kebersihan diri.

SP3P
SP3K
5. Evaluasi kegiatan kebersihan diri
dan berdandan. Beri pujian. 5. Evaluasi kegiatan keluarga
6. Jelaskan cara dan alat makan dan dalam merawat/melatih
minum pasien kebersihan diri dan
7. Latih cara makan dan minum berdandan. Beri pujian
yang baik 6. Anjurkan membantu pasien
8. Masukkan pada jadwal kegiatan sesuai jadwal dan berikan
untuk latihan kebersihan diri, pujian.
berdandan, makan dan minum 7. Menjelaskan follow up
yang baik pasien setelah pulang

SP4P SP4P

5. Evaluasi kegiatan kebersihan diri 1. Evaluasi kegiatan keluarga


dan berdandan. Beri pujian. dalam merawat/melatih pasien
6. Jelaskan cara BAB dan BAK
7. Latih cara BAB dan BAK kebersihan diri dan berdandan.
Beri pujian
8. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan kebersihan diri, 2. Bimbing keluarga merawat
berdandan, makan dan minum kebersihan diri dan berdandan
yang baik serta makan & minum pasien.

3. Anjurkan membantu pasien


sesuai jadwaldan berikan pujian

2. STRATEGI PELAKSANAAN (SP) HALUSINASI


Pasien Keluarga
SP1P 14. Diskusikan masalah yang
5. Identifikasi halusinasi : isi, dirasakan dalam merawat pasien
frekuensi, waktu terjadi, 15. Jelaskan pengertian, tanda dan
situasi pencetus, perasaa, gejala, dan proses terjadinya
respon halusinasi (gunakan booklet)
6. Jelaskan cara mengontrol 16. Jelaskan cara merawat halusinasi
halusinasi : hardik, obat, 17. Latih cara merawat halusinasi :
bercakap, melakukan kegiatan hardik
7. Latih cara mengontrol 18. Anjurkan membantu pasien
halusinasi dengan menghardik sesuai jadwal dan memberi pujian
8. Masukkan pada jadwal 19. Jelaskan 6 benar cara
kegiatan untuk latihan memberikan obat
menghardik 20. Latih cara
SP2P memberikan/membimbing
4. Evaluasi kegiatan menghardik. minum obat
Beri pujian. 21. Anjurkan membantu pasien
5. Latih cara mengontrol sesuai jadwal dan memberi pujian
halusinasi dengan obat 22. Jelaskan cara bercakap-cakap dan
( jelaskan 6 benar : jenis, guna, melakukan kegiatan untuk
dosis, frekuensi, cara, mengontrol halusinasi
kontinuitas minum obat). 23. Latih dan sediakan waktu
6. Masukkan pada jadwal bercakap-cakap dan melakukan
kegiatan untuk latihan kegiatan untuk mengontrol
menghardik dan minum obat halusinasi
SP3P 24. Jelaskan follow up ke RSJ/PKM,
4. Evaluasi kegiatan latihan tanda kambuh, rujukan
menghardik dan obat. Beri 25. Nilai kemampuan keluarga
pujian merawat pasien
5. Latih cara mengontol 26. Nilai kemampuan keluarga
halusinasi dengan bercakap- melakukan kontrol ke RSJ/PKM
cakap saat terjadi saat terjadi
halusinasi
6. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
menghardik, minum obat dan
bercakap-cakap
SP4P
4. Evaluasi kegiatan latihan
menghardik dan obat dan
bercakap-cakap. Beri pujian
5. Latih cara mengontrol
halusinasi dengan melakukan
kegiatan harian ( mulai 2
kegiatan )
6. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
menghardik, minum obat,
bercakap-cakap dan kegiatan
harian.

8. STRATEGI PELAKSANAAN (SP) HARGA DIRI RENDAH


Pasien Keluarga
SP1P 10. Diskusikan masalah yang
6. Identifikasi kemampuan dirasakan dalam merawat
melakukan kegiatan dan aspek pasien
positif pasien (buat daftar 11. Jelaskan pengertian, tanda
kegiatan) & gejala, dan proses
7. Bantu pasien menilai kegiatan terjadinya Harga diri
yang dapat dilakukan saat ini rendah (guna booklet)
(pilih dari salah satu daftar) : buat 12. Diskusikan kemampuan
daftar kegiatan yang dapat atau aspek poitif pasien
dilakukan saat ini. yang pernah dimiliki
8. Bantu pasien memilih salah satu sebelum dan setelah sakit.
kegiatan yang dapat dilakukan 13. Jelaskan cara merawat
saat ini untuk dilatih. harga diri rendah terutama
9. Latih kegiatan yang dipilih (alat memberikan pujian semua
dan cara melakukannya). hal yang positif pada
10. Masukkan pada jadwal kegiatan pasien.
untuk latihan dua kali perhari. 14. Latih keluarga memberi
tanggung jawab kegiatan
pertama yang dipilih
pasien: bimbing dan beri
pujian.
15. Anjurkan membantu
SP2P pasien sesuai jadwal dan
memberikan pujian.
5. Evaluasi kegiatan pertama yang
telah dilatih dan Berikan pujian
6. Bantu pasien memilih kegiatan
kedua yang akan dilatih. 16. Evaluasi kegiatan keluarga
7. Latih kegiatan kedua (alat dan dalam membimbing
cara). pasien melaksanakan
8. Masukkan pada jadwal kegiatan kegiatan pertama yang
untuk latihan : dua kegiatan dipilih dan dilatih pasien.
masing-masing dua kali perhari. Beri pujian.
17. Bersama keluarga melatih
pasien dalam melakukan
kegiatan kedua yang
dipilih pasien.
18. Anjurkan membantu
SP3P pasien sesuai jadwal dan
memberikan pujian.
5. Evaluasi kegiatan pertama dan
kedua yang telah dilatih dan
berikan pujian.
6. Bantu pasien memilih kegiatan 4. Evaluasi kegiatan
ketiga yang akan dilatih keluarga dalam
7. Latih kegiatan ketiga (cara dan membimbing pasien
alat). melaksanakan kegiatan
8. Masukkan pada jadwal kegiatan pertama yang dipilih dan
untuk latihan: tiga kegiatan, dilatih pasien. Beri pujian.
masing-masing dua kali perhari. 5. Bersama keluarga melatih
pasien dalam melakukan
kegiatan ketiga yang
dipilih pasien.
6. Anjurkan membantu
pasien sesuai jadwal dan
memberikan pujian.

SP4P

5. Evaluasi kegiatan pertama, 1. Evaluasi kegiatan keluarga


kedua, ketiga yang telah dilatih dalam membimbing pasien
dan berikan pujian. melaksanakan kegiatan pertama,
6. Bantu pasien memilih kegiatan kedua, ketiga. Beri pujian.
keempat yang akan dilatih
7. Latih kegiatan keempat (alat dan 2. Bersama keluarga melatih
cara). pasien melakukan kegiatan
keempat yang dipilih rujukan.
8. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan: empat kegiatan 3. Jelaskan folow up ke
masing-masing dua kali perhari. RSJ/PKM, tanda kambuh

4. Anjurkan membantu pasien


sesuai jadwal dan memberikan
pujian.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA


Nama pasien :Tn.H
Ruangan : Sawit
No.RM : 024972
Hari ke 1

Tgl/Jam IMPLEMENTASI TINDAKAN EVALUASI


KEPERAWATAN
Rabu/ Kamis,15-08-2019
Data Subjektif :
14 -8-2019 1. Klien mengatakan hanya mandi 1 kali Jam : 08.00
sehari S:
09.00
2. Klien mengatakan merasa gatal-gatal - Klien mengatakan hanya
pada tubuhnya. mandi satu kali sehari,
menggosok gigi
Data Objektif : 1x/minggu, memotong
3. Klien nampak lusuh kuku 1x/ dua minggu
O : pasien belum bisa
4. Klien nampak kotor membersihkan dirinya dengan ba
5. Gigi klien nampak kotor A : Masalah Defisit Perawatan(+
P : Lanjutkan intervensi
6. Nampak klien selalu menggaruk-garuk
Melanjutkan SP2 mengevalu
badannya
kegiatan dan memberi puji
DiagnosaKeperawatan : defisit perawatan dan latih pasien untu
diri berdandan yaitu sisira
cukuran
TindakanKeperawatan :

1. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri.

2. Menjelaskan alat dan cara kebersihan diri

3. Melatih cara menjaga kebersihan diri


mandi dan ganti pakaian, sikat gigi, cuci
rambut dan potong kuku.

4. Menganjurkan pada jadwal kegiatan


untuk latihan mandi, sikat gigi (2 kali
perhari), cuci rambut (2 kali minggu),
potong kuku (satu kali perminggu).
Jumat 16-08-2019
Data Subjektif :
Jam 09.00
kamis / 1. Klien mengatakan sudah mandi 1 kali S : Klien mengatakan hanya
15 -8-2019 mandi 2 kali sehari, menggoso
sehari
gigi 1x/hari, memotong kuku
09.00 2. Klien mengatakan menggosok gigi hanya 1 1x/minggu dibantu oleh
kali sehari perawat
Data Objektif :
O : klien mulai bisa
1. Klien nampak belum bisa membersihkan dirinya
membersihkan dirinya sendiri
2. Mulut klien nampak masi kotor A : Masalah Defisit Perawatan
Diri (+)
DiagnosaKeperawatan : defisit perawatan
diri P : Lanjutkan intervensi
Mengevaluasi dan memberikan
TindakanKeperawatan : pujian serta melanjutkan SP 3 dan
yaitu makan/minum
1. Menjelaskan pentingnya kebersihan
diri.

2. Menjelaskan alat dan cara kebersihan


diri

3. Melatih cara menjaga kebersihan diri


mandi dan ganti pakaian, sikat gigi,
cuci rambut dan potong kuku.

4. Menganjurkan pada jadwal kegiatan


untuk latihan mandi, sikat gigi (2 kali
perhari), cuci rambut (2 kali minggu),
potong kuku (satu kali perminggu).
Jumat Sabtu 17-08-2019
Data Subjektif :
16-8-2019 3. Klien mengatakan sudah mandi 2 kali Jam 10.00
Jam 09.00 sehari S : klien mengatakan ssudah
4. Klien mengatakan sudah tidak merasa mandi 2x/hari dan sudah tidak
gatal-gatal pada tubuhnya. merasa gatal-gatal pada
tubuhnya
Data Objektif : O : nampak klien sudah bisa
1. Klien nampak membersihkan dirinya sendiri
bersih A : Masalah Defisit Perawatan
Diri (-)
2. Mulut klien
nampak sudah bersih P : Lanjutkan intervensi
3. Nampak klien Mengevaluasi kegiatan yang tela
di lakukan dan memberikan pujia
sudah tidak menggaruk-garuk badannya
serta melanjutkan SP 4 yaitu
DiagnosaKeperawatan : defisit perawatan BAB/BAK
diri

TindakanKeperawatan :

1. Menjelaskan pentingnya kebersihan


diri.

2. Menjelaskan alat dan cara kebersihan


diri

3. Melatih cara menjaga kebersihan diri


mandi dan ganti pakaian, sikat gigi,
cuci rambut dan potong kuku.

4. Menganjurkan pada jadwal kegiatan


untuk latihan mandi, sikat gigi (2 kali
perhari), cuci rambut (2 kali minggu),
potong kuku (satu kali perminggu).
Sabtu / Sabtu /17 -8-2019
Data Subjektif :
17 -8-2019 - Klien mengatakan selalu mendengar Jam 13.00
suara-suara bisikan yang akan
09.20 S : jenis halusinasinya halusinasi
memberikan uang kepadanya
pendengaran, isi halusinasi
Data Objektif : suara yang membisikannya
- Nampak klien berbicara sendiri untuk memberikannya uang
kepadanya frekuensinya ±2
- Klien nampak gelisah menit, waktu terjadinya tidak
DiagnosaKeperawatan :Halusinasi menentu, situasi pencetu jika
klien lagi sendiri dan untuk
pendengaran responya klien menjawab sua
tersebut.
Tindakan keperwatan :
O : pasien belum bisa menghard
1. Mengidentifikasi halusinasi : isi, frekuensi, dengan baik
waktu terjadi, situasi pencetus, perasaa, A : Masalah Halusinasi (+)
respon
2. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi : P : lanjutkan intervensi
hardik, obat, bercakap, melakukan Mengevaluasi kegiatan latiha
kegiatan menghardik dan berikan puji
3. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan lanjutkan latihan menghardik
menghardik 2x/ hari (latihan ADL) jika
4. Memasukan pada jadwal kegiatan untuk terjadi halusinasi dan serta
latihan menghardik melanjutkan SP2 yaitu minum
obat
Senin / Senin /19-8-2019
Data Subjektif :
19-8-2019 - Klien mengatakan sudah bisa Jam 13.00
09.20 menghardik dan minum obat dengan S : Klien mengatakan ma
baik mendengar suara-suara bisika
- Klien mengatakan masi mendengar bisikan yang akan memberik
suara-suara bisikan-bisikan yang akan uang kepadanya
memberikan uang kepadanya O : klien sudah bisa menghardik
A : Masalah Halusinasi
Data Objektif : Pendengaran (+)
- Nampak klien menghardik dengan baik
P : lanjutkan intervensi
- Wajah klien nampak tenang Mengevaluasi kegiatan latihan
- Kontak mata klien saat berbicara menghardik dan minum obat
kurang dan berikan pujian serta
melanjutkan SP 3 yaitu
Klien nampak gelisah
bercakap-cakap
DiagnosaKeperawatan :Halusinasi
pendengaran

Tindakan keperwatan :
1. Mengidentifikasi halusinasi : isi,
frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus,
perasaa, respon
2. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi :
hardik, obat, bercakap, melakukan
kegiatan
3. Melatih cara mengontrol halusinasi
dengan menghardik
4. Memasukan pada jadwal kegiatan untuk
latihan menghardik
Selasa Selasa 20-8-2019
Data Subjektif :
20-8-2019 - Klien mengatakan masih mendengar Jam 13.00
Jam 09.30 suara-suara bisikan
Data Objektif : S : klien mengatakan kadang ma
mendengar suara-suara
- Nampak klien gelisa bisikan
- Nampak klien menghardik, minum obat O : klien sudah bisa menghardik
dengn baik dan minum obat, dan
melakukan perbincangan
- Klien nampak bercakap-cakap dengan dengan baik
teman-temannya.
DiagnosaKeperawatan :Halusinasi A : Masalah Halusinasi
Pendengaran (+)
pendengaran
P : lanjutkan intervensi
Tindakan keperwatan :
Mengevaluasi kegiatan pasien
1. Mengidentifikasi halusinasi : isi, frekuensi,
dan memberkan pujian serta
waktu terjadi, situasi pencetus, perasaa,
respon melanjutkan SP 4 yaitu
2. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi :
melakukan aktivitas
hardik, obat, bercakap, melakukan kegiatan
3. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan
menghardik
4. Memasukan pada jadwal kegiatan untuk
latihan menghardik
Rabu/ Rabu,21-08-2019
Data Subjektif :
Jam 13.20
21 -8-2019 - Klien mengatakan tidak menyukasi
10.00 hidungnya S : klien mengatakan sudah
- Klien mengatakan tidak percaya diri berkenalan dengan teman-
dengan dirinya temannya yang baru
O : pasien belum PD dengan
Data Objektif : dirinya
- Klien nampak memegangi hidungnya A : Masalah Harga Diri Rendah (
- Klien nampak lebih senang menyendiri P : Lanjutkan intervensi
- Klien hanya menunduk saat dilakukan Mengevaluasi kegiatan pertam
pengkajian yang telah dilatih dan berik
Diagnosis Keperawatan :Harga diri rendah pujian serta melanjutkan SP2 yai
membantu pasien memil
TindakanKeperawatan : kegiatan kedua yang akan dilat
yaitu bercakap-cakap deng
1. Mengidentifikasi kemampuan melakukan teman-teman.
kegiatan dan aspek positif pasien (buat
daftar kegiatan)
2. Membantu pasien menilai kegiatan yang
dapat dilakukan saat ini (pilih dari salah
satu daftar) : buat daftar kegiatan yang
dapat dilakukan saat ini.
3. Membntu pasien memilih salah satu
kegiatan yang dapat dilakukan saat ini
untuk dilatih.
4. Melatih kegiatan yang dipilih (alat dan
cara melakukannya).

5. Memasukan pada jadwal kegiatan untuk


latihan dua kali perhari.
Kamis/ Kamis,15-08-2019
Data Subjektif :
Jam 13.30
22-8-2019 - Klien mengatakan sudah mempunyai
09.40 teman baru S : klien mengatakan sudah bisa
- Klien mengatakan sudah menerima melakukan kegiatan seperti
kekurangan dari fisiknya bercakap-cakap dengan
mempertahankan kontak mata
Data Objektif : pada teman yang sedang
- Nampak klien sudah bisa menerima berbicara
kekuragan dari fisiknya O : nampak klien sudah bisa
menerima dirinya
- Nampak klien sudah bisa berbicara
dengan temannya tanpa menunduk A : Masalah HargaDiri Rendah (-
Diagnosis Keperawatan :Harga diri rendah P : Lanjutkan intervensi
Mengevaluasi kegiatan pertam
TindakanKeperawatan : dan ke dua yang telah dilatih d
1. Mengidentifikasi kemampuan melakukan memberikan pujian ser
kegiatan dan aspek positif pasien (buat melanjutkan SP 3 bantu pasi
daftar kegiatan) memilih kegiatan ketiga yang ak
2. Membantu pasien menilai kegiatan yang dilatih n seperti terlibat deng
dapat dilakukan saat ini (pilih dari salah kegiatan yang di adakan di RSK
satu daftar) : buat daftar kegiatan yang dadi bakti sosial
dapat dilakukan saat ini.
3. Membntu pasien memilih salah satu
kegiatan yang dapat dilakukan saat ini
untuk dilatih.
4. Melatih kegiatan yang dipilih (alat dan
cara melakukannya).

5. Memasukan pada jadwal kegiatan untuk


latihan dua kali perhari.
Jumat Jumat 23-8-2019
Data Subjektif :
23-8-2019 - Klien mengatakan bisa mempunya Jam 13.20
Jam 10.00 banyak teman-teman baru
S : klien mengatakan sudah bisa
Data Objektif : menerimah kekurangannya dan
- Klien nampak lebih baik sudah mempunya banyak teman-
teman baaru
- Klien sudah bisa mengikuti semua
kegiatan/aktivitas yang dilakukan O : Klien sudah bisa mengiku
semua kegiatan/aktivitas yan
Diagnosis Keperawatan :Harga diri rendah dilakukan
TindakanKeperawatan :
A : Masalah Harga Diri Rendah (
1. Mengidentifikasi kemampuan melakukan P : Lanjutkan intervensi
kegiatan dan aspek positif pasien (buat Mengevaluasi kegiatan pertam
daftar kegiatan) dan ke dua yang telah dilat
dan memberikan pujian ser
2. Membantu pasien menilai kegiatan yang melanjutkan SP 4 bantu pasi
memilih kegiatan keemp
dapat dilakukan saat ini (pilih dari salah yang akan dilatih sepe
satu daftar) : buat daftar kegiatan yang mengikuti semua kegiatan yan
nanti diadakan di RSKD Dadi
dapat dilakukan saat ini.

3. Membntu pasien memilih salah satu


kegiatan yang dapat dilakukan saat ini
untuk dilatih.

4. Melatih kegiatan yang dipilih (alat dan cara


melakukannya).

5. Memasukan pada jadwal kegiatan untuk


latihan dua kali perhari.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan Asuhan keperawatan sampai Evaluasi kepada klien
dengan defisit perawatan diri pada tanggal 12 agustus 2019 sampai tanggal 16
Agustus 2019 dapat disimpulkan:
1. Penulis dapat Menggambarkan hasil pengkajian keperawatan pada klien
dengan defisit perawatan diri
2. Mampu Mengidentifikasi diagnosa keperawatan pada masalah klien.
3. Dapat Merencanakan intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah
klien dengan defisit perawatan diri
4. Dapat Mendiskripsikan implementasi pada klien dengan defisit
perawatan diri Dapat mengevaluasi tindakan keperawatan yang
dilakukan.
5. Untuk membantu klien berperan secara aktif dalam hubungan
terapeutik
perawat-klien dilakukan dengan cara membina hubungan saling
percaya antara perawat dan klien.
B. Saran
1. Perawat sebagai seseorang yang memberikan asuhan keperawatan pada
Klien, perlu melakukan pendekatan singkat namun sering dilakukan
sebagai upaya untuk membina hubungan saling percaya antara perawat
dengan klien dan untuk membantu menyelesaikan masalah yang
dihadapi oleh klien.
2. Klien berperan serta secara aktif untuk mendapatkan dorongan dari
perawat dan keluarga, mampu melaksanakan tugas yang diberikan dari
pihak RSKD Dadi, agar dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi
oleh klien.
3. Keluarga merupakan salah satu elemen yang sangat berpengaruh pada
pemulihan klien dirumah setelah diijinkan pulang dari rumah sakit oleh
karena itu peran sangat penting dalam perawatan klien dirumah untuk
menghindari kambuhnya kembali gangguan jiwa pada klien.
4. 4.Rumah sakit diharapkan bisa menambah fasilitas dan senatiasa
menciptakan lingkungan yang terapeutik guna mempercepat
penyembuhan klien.
DAFTAR PUSTAKA

Andelton. 2015. Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri.


http://dokumen.tips/documents/lp defisit-perawatan-diri-sp1-ok.html.
Diakses tanggal 13 agustus 2019
Putri, Tessa Prymananda. 2015. ASKEP PADA PASIEN DEFISIT PERAWATAN DIRI (DPD).
https://tessaprymanandaputri.wordpress.com/2015/03/16/askep-pada-
pasien-defisit-perawatan-diri-dpd/ . Diakses tanggal 13 agustus 2019

Anna Keliat, Budi. 2010. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta :
Buku Kedokteran EGC.

Faisal, Deny. 2014. “Asuhan Keperawatan Jiwa pada Tn.J dengan Gangguan
Defisit Perawatan diri : Kebersihan Diri dan Pakaian/Berhias di Ruangan
Abimanyu RSJ Daerah Surakarta”. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Ellya. 2014. Keperawatan Jiwa: Landasan Teori Defisit Perawatan Diri.


https://ellya70.wordpress.com/2014/04/21/keperawatan-jiwa.Diakses
pada tanggal 09 Oktober 2017.

Anda mungkin juga menyukai