P1 P 2 P3 .... Pn
Pi distribusi gumbel dan distribusi log person
i 1
P
n n III.cara ini dilakukan dengan mengurutkan data
2) Cara poligon Thiessen hujan hasil pengamatan mulai dari yang
terbesar sampai yang terkecil. Kemudian
dihitung parameter statistiknya dengan rumus-
rumus sebagai berikut:
1) Rata-rata (Xr) Yt Yn
Rumus: XT = X Sx
1 i n Sn
xi
n i 1 2
Sx =
( X X )
2) Simpangan Baku (s) n 1
1 in Dimana:
[ xi xr 2 ]1/2
n 1 i 1 XT = Hujan dengan return periode T (mm)
3) Standar Deviasi (S) = Curah hujan maks rata-rata (mm)
2 n = Banyak data tahun pengamatan
(xi xr)
s2
n 1 Sx = Standart deviasi
4) Koefisien Varian (Cv) Yn = hubungan dengan banyak data,
S YT = hubungan dengan return Period
Xr Sn = hubungan dengan banyaknya data
5) Koefisien Skew (G) NilaiYT, Yn dan Sn telah ditetapkan
in
dalam tabel (lampiran)
n
xi xr 3
Dimana: Dimana:
1) Tentukan Logaritma dari semua X 5) Hitung curah hujan kala ulang T-tahun
Perumahan :
- Rumah tinggal 0,30-0,50
- Multi uni, terpisah 0,40-0,60
- Multi unit, tergabung 0,60-0,75
- Perkampungan 0,75-0,40
- Apartemen 0,50-0,70
Industri :
- Ringan 0,50-0,80
- Berat 0,60-0,90
Perkerasan : 0,70-0,95
- Aspal dan beton 0,50-0,70
- Batu bata, paving 0,75-0,95
Atap
Halaman, tanah berpasir :
- Datar 2 % 0,05-0,10
- Rata-rata, 2-7 % 0,10-0,15
- Curam, 7 % 0,15-0,20
Halaman, tanah berat :
- Datar 2 % 0,13-0,17
- Rata-rata, 2-7 % 0,18-0,22
- Curam, 7 % 0,25-0,35
Halaman kereta api 0,10-0,35
Taman tempat bermain 0,20-0,35
Taman, perekuburan 0,10-0,25
Hutan
- Datar, 0-5 % 0,10-0,40
- Bergelombang, 5-10 % 0,25-0,50
- Berbukit, 10-30 % 0,30-0,60
Sawah 0,45-0,75
Sumber: sistem drainase perkotaan yang berkelanjutan, Dr.Ir.Suripin,M.Eng.
d. Periode Ulang Hujan Dimana:
Dari faktor distribusi yang sesuai, yaitu Rn = Besar curah hujan rencana (mm/hari)
dengan menggunakan Distribusi Log Pearson Yr = Curah hujan rata-rata (mm)
Type III, maka untuk menghitung curah hujan KT = Koefisien distribusi
rencana dipakai rumus, sebagai berikut: S = Standar deviasi
Log Rn = Yr + KT . S
Dalam tinjauan ulang ini periode ulang mendatang, bisa dengan mengikuti standar
hujan dilakukan untuk beberapa tahun yang berlaku seperti tabel berikut:
Periode Ulang Hujan Rencana
Catcment Area ( Ha )
Tipologi Kota
< 10 10 s/d 100 100 s/d 500 > 500
Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, Nomor 12/Prt/M/2014, Tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase
Perkotaan
e. Intensitas Curah Hujan 2) Karakteristik intensitas-durasi pada
Intensitas curah hujan adalah besarnya frekuensi yang dipilih
prepitasi/curah hujan dalam jangka waktu yang 3) Waktu kosentrasi
relative singkat, biasanya dinyatakan dalam Waktu kosentrasi (tc) adalah waktu yang
mm/jam. Apabila data hujan jangka pendek diperlukan oleh butiran air untuk bergerak dari
tidak tersedia, yang ada hanya data hujan titik terjauh pada daerah pengaliran sampai ke
harian, maka Intensitas curah hujan dapat titik pembuangan.
dihitung dengan menggunakan rumus f. Debit Air Hujan(Metode Rasional)
Mononobe (Muljana Wangsadipura, M.Eng, Metode Rasional banyak digunakan
Drainase Perkotaan, ITB), yaitu: untuk memperkirakan debit puncak yang
R 24
0.67 ditimbulkan oleh hujan dengan luas DAS kecil.
I = (mm/jam)
24 tc Pemakaian metode Rasional sangat sederhana.
0.77 Beberapa parameter hidrologi yang
L
tc = 0.0195 (jam) diperhitungkan adalah intensitas hujan, durasi
S
hujan, frekuensi hujan, luas catchment area,
Dimana:
absraksi (kehilangan air akibat evaporasi,
I = Intensitas curah hujan (mm/jam)
intersepsi, infiltrasi, tampungan permukaan)
R = Hujan harian (mm)
dan konsentrasi aliran. Metode ini dipakai
Tc = Waktu tempuh aliran (T0+Td) (jam)
untuk daerah perkotaan dengan luas DAS
Intensitas diperoleh dengan analisis curah
kurang dari 200 acres atau ± 81 ha.
hujan, baik secara statistik, maupun secara
Metode Rasional didasarkan pada
empiris. Dalam menentukan Intensitas suatu
persamaan berikut: Q = 0.278 C.I.A
perencanaan drainase, faktor yang
dengan:
mempengaruhinya antara lain:
I = Intensitas hujan (mm/jam)
1) Priode Ulang Hujan
C = Koefisien aliran Dimana: Pt = Jumlah penduduk tahun terakhir
A = Luas Daerah Aliran (km2) Po = Jumlah penduduk sebelum.
3
Q = Debit Maksimum (m /detik) r = Laju pertumbuhan penduduk
g. Debit Air Kotor n = Jumlah selisih tahun peninjauan
Air buangan adalah air yang telah dipakai h. Saluran drainase
yang berasal dari rumah tangga, institusi, Untuk mengitung kapasitas saluran
daerah komersil, daerah industri dan lain-lain digunakan rumus manning, yaitu:
yang bercampur dengan air tanah, air Q = V.A
permukaan, maupun dengan air hujan. Dalam 1 23 12
V = R S (Manning)
hal ini yang dibahas adalah air buangan n
tinggi genangan air yang tersisa di dalam Vt = volume tampungan total (m3)
kolam dapat dihitung sebagai berikut: ntc = lama terjadinya banjir (detik)
Tinggi genangan kolam (m) = volume Ada dua jenis dasar pompa yang biasa
berfungsi sebagai tempat akhir buangan Pompa jenis Archemidian screw jarang
drainase dari sistem drainase polder berasal digunakan, karena hanya sesuai bila
dari sistem pembawa (confeyance system) kapasitas alirannya tertentu dan tidak
berfungsi untuk menyalurkan genangan pada berubah secara drastis(lebih kurang tetap)
daerah tangkapan yang terletak di dalam Pompa Rotodynamic terdiri atas 2 jenis:
stasiun pompa (outfall system). Badan air umumnya bercirikan kapasitas aliran
penerima (recipient waters) dalam sistem sedang dengan kuatan desak yang cukup
sungai utama (main drain)/sungai banjir b) Pompa Axial memiliki kapasitas besar
kanal (dari stasiun pompa dibuang ke sungai dengan tinggi desak (tekan) yang rendah
sampai sedang.
Tabel Jenis Pompa dan Penerapannya
Kapasitas
Jenis Pompa Tinggi Tekan (m) Keterangan
(m3/det.)
Aliran masuk konstan dan lokasi
Archemidian 2-4 0,5 – 6
terpencil
Aliran radial 20 - 60 0,5 – 1,5 Aliran masuk sedang
Aliran Campur 1 - 10 0,5 - 10 Sering digunakan
memiliki luas total area 78Ha/0,78 Km2.
Kelima komponen sistem polder harus
(Sumber: RTRW Kota Padang 2012, Hasil
direncanakan secara integral, sehingga sistem
Perhitungan GoogleEarthPro).
dapat bekerja secara optimal. Tidak ada artinya
Sedangkan secara kependudukan
membangun sistem drainase lapangan dan
Kelurahan Aie Pacah jumlah penduduk Tahun
outfall yang sempurna dengan kapasitas tinggi,
2015, jumlah penduduk di kawasan Maransi
jika saluran pembawa tidak cukup mengalirkan
Aie Pacah adalah 2.246 jiwa, terdiri dari laki-
air dari lapangan ke outfall, demikian juga
laki 1.104 jiwa dan perempuan 1.142. Maransi
sebaliknya.
Aie Pacah memiliki RT sebanyak 11 RT dan
Data Lokasi Studi
RW sebanyak 3 RW, dengan pertumbuhan
Secara astronomis Maransi Aie Pacah
penduduknya sebesar 1,70 persen.
terletak antara 100˚21’11” BT dan 0˚58’ LS.
Lokasi Studi (Peta Kota Padang)
Lokasi Studi
Peta Lokasi Stasiun Curah Hujan Terdekat
Kemudian dari data di atas dapat ditentukan distribusi yang sesuai menurut syarat perhitungan
yaitu:
Distribusi Syarat Hasil Keterangan
-0,1 < Cs < 0,1 1.1665 Tidak Memenuhi
Normal
2,7 < Ck < 3,3 4.4370 Tidak Memenuhi
Cs ≈ 1.1396 1.1665 Tidak Memenuhi
Gumbel
Ck ≈ 5.4002 4.4370 Tidak Memenuhi
Log Person III Ck ≈ (1,5Cs5 + 3 = 3.6081) (Cs=0.6216) 3.6156 Lebih Mendekati
A = (b + mh) h
Q(m3/dt)
2,5
1,5
0,5
t(menit)
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160
t0 td
tc tc + td
Tabel Perhitungan
Aliran
Komulatif Rata rata aliran Volume Komulatif
masuk 3
Waktu(dt) 3
waktu (menit) 3
masuk (m /dt) (m ) volume (m3)
(m /dt)
0,0 0,00 0 0
10,0 0,45 0,22 600 134,21 134,21
20,0 0,89 0,67 600 402,61 536,82
30,0 1,34 1,12 600 671,02 1207,84
40,0 1,79 1,57 600 939,43 2147,28
50,0 2,24 2,01 600 1207,84 3355,12
55,5 2,44 2,34 330 771,34 4126,47
60,0 2,30 2,37 600 1422,20 5548,67
70,0 2,06 2,18 600 1307,68 6856,35
80,0 1,81 1,93 600 1159,92 8016,27
90,0 1,56 1,69 600 1012,16 9028,44
100,0 1,32 1,44 600 864,40 9892,84
110,0 1,07 1,19 600 716,64 10609,48
120,0 0,82 0,95 600 568,88 11178,36
130,0 0,58 0,70 600 421,12 11599,48
140,0 0,33 0,46 600 273,36 11872,83
150,0 0,09 0,21 600 125,60 11998,43
155,5 0,00 0,04 330 14,22 12012,65
Komulatif Waktu Komulatif Waktu Komulatif Volume Pompa Volume Kolam Dengan
(menit) (dt) Volume (m3) 1,5 m3/dt Pompa 1,5 m3/dt
0 0 0 0
10 600 134 900 -766
20 1200 537 1800 -1263
30 1800 1208 2700 -1492
40 2400 2147 3600 -1453
50 3000 3355 4500 -1145
55,5 3330 4126 4995 -869
60 3600 5549 5400 149
70 4200 6856 6300 556
80 4800 8016 7200 816
90 5400 9028 8100 928
100 6000 9893 9000 893
110 6600 10609 9900 709
120 7200 11178 10800 378
130 7800 11599 11700 -101
140 8400 11873 12600 -727
150 9000 11998 13500 -1502
155,6 9330 12013 13995 -1982
Volume Kolam (m3) 928
Luas Kolam (m2) Dengan Tinggi Rencana 2 m 464
0.5 0.5
0.6
2.0 W1
W2
0.3 W3
Tekanan Tanah A Tekanan Air Tekanan Tanah
0.3 1.7
0.6 URUGAN
2.0