POSITIF
Zahra Frida Intani
Pada saat mengasuh anak, terkadang anak-anak berperilaku
yang tidak seharusnya, tidak semestinya atau melakukan hal-
hal yang dapat membahayakan, sesuatu yang kita anggap
“salah” atau yang tidak disukai oleh orangtua, seperti sulit
diatur, tidak mau mengerjakan apa yang diperintahkan
orangtua, memukul orang lain, berkelahi, mengamuk,
merengek, membantah dan lainnya.
Bimbingan
Quiet Time
Terarah
Menetapkan
aturan yang
Disiplin Time out
jelas Positif
Untuk dapat memberikan pemahaman pada anak dan
mengoreksi apa yang dilakukan anak, anak harus merasa
terhubung dan dapat dimengerti, dan diterima oleh
orangtua.
Terhubung = memahami perasaan anak
Jalankan aturan
dengan konsisten. Berilahcontoh
Ayah dan Ibu kompak
2. Memberikan Bimbingan Terarah
Anak merengek- rengek minta Jangan merengek- rengek Bunda tidak bisa memahami perkataanmu.
sesuatu. seperti itu. Tolong berkatalah dengan jelas kepada Bunda.
Anak menolak mematikan televisi Matikan televisi itu. Adik punya waktu lima menit lagi untuk nonton
pada jam belajar TV ? Setelah itu tolong matikan televisi ya. Lalu
kamu bisa segera siap-siap tidur.
Ketika ibu berbicara dengan Jangan menyela, ibu sedang Ibu sedang berbicara dengan nenek, tolong
nenek, anak menyela berbicara. diam sebentar dan ibu akan
pembicaraan. mendengarkanmu nanti.
Anak menangis karena takut Kok kamu menangis terus. Mama mengerti kamu takut sendirian di kamar.
berada dikamarnya sendirian. Anak Apakah kamu memilih untuk menghidupkan
i
lampu atau membantu Mama membersihkan
tidak mau ditinggal. halaman ?
4. Pengabaian Terencana
❉ Pengabaian terencana adalah perilaku tidak memberikan perhatian
pada perilaku yang salah atau masalah minor (kecil), seperti
merengek, mengeluh, mengganggu, gaduh, mencibir, mengejek,
bertengkar, dan menangis.
❉ Pengabaian ini dilakukan untuk menurunkan kemunculan perilaku minor.
Pengabaian dapat dilakukan dengan cara tidak melihat, tidak
berbicara, tidak tersenyum kepada anak saat anak melakukan
perilaku minor, meninggalkan anak begitu saja, berbicara dengan
orang lain, atau meninggalkan ruangan tempat anak melakukan
perilaku tersebut.
❉ Apabila digunakan secara konsisten, pengabaian terencana ini akan
efektif berfungsi seperti hukuman dalam tingkat ringan.
PERHATIKAN!!!
• Tentukan perilaku yang akan diabaikan (siapa yang melakukan,
apa perilaku yang diabaikan, di mana perilaku tersebut muncul,
dan kapan perilaku tersebut muncul)
• Pilihlah bentuk pengabaian yang akan digunakan untuk
menurunkan perilaku yang sudah ditentukan sebelumnya.
Beberapa alternatif bentuk pengabaian :
´ Meninggalkan saat anak perilaku yang tidak diharapkan
´ Tidak memberikan respon berupa ekspesi wajah
´ Tidak berbicara dengannya
´ Menolak semua permintaan anak
´ Meninggalkan ruangan
PERHATIKAN!!!
• Putuskan waktu melakukan pengabaian. Tetapkan batas toleransi
yang masih diterima untuk perilaku yang akan dikenai pengabaian.
´ Tentukan seberapa banyak perilaku yang akan ditoleransi, misal mengabaikan
semua perilaku menangis saat Anda sudah menjelaskan aturannya sekali
´ Menggunakan pengabaian sesaat setelah batas toleransi dicapai
´ Menggunakan pengabaian setiap kali perilaku yang tidak diharapkan muncul
Konsekuensi natural
v Konsekuensi natural adalah akibat yang akan terjadi secara alami setelah anak melakukan
perilaku yang tidak diharapkan apabila orangtua tidak melakukan sesuatu. Konsekuensi natural
membantu anak memahami hubungan antara perilakunya dan akibat yang dihasilkan.
Sarah, 2 tahun, melempar-lempar uang logam di dalam mobil. Ibu Sarah memintanya untuk
menyimpan uang logam itu di sakunya. Sarah terus saja melempar uang logamnya dan
uang logam itu terlempar keluar melalui jendela. Sarah kehilangan uang logamnya.
Perilaku yang tidak tepat : melempar-lempar uang
Konsekuensi natural : uang hilang terlemparkeluar
v Konsekuensi natural tidak selalu tepat digunakan untuk mendisiplinkan anak. Apabila
konsekuensi natural tampak berbahaya, digunakanlah konsekuensi logis.
Contoh
Berikutiniserangkaian konsekuensi logis yang diberikan kepada anak usia 3 tahun karena anak
melemparkan makanan dan menjadikan minuman susuuntukmainan di meja dapur dengan
menumpahkannya. Ketikaanak terus menerus melemparkan makanan di dapur atau
menumpahkan susudi pinggiran meja.
Langkah-langkahnya adalah :
• Mintalah dengan tegas kepada anak untuk tenang dalam beberapa menit.
• Deskripsikan kepada anak dengan tenang perilaku tidak tepat yang telah
dilakukannya dan konsekuensi yang harus diterimanya. Anak harus mengikuti
perintah ini dan tidak ada perdebatan dan negosiasi.
• Saat quiet time sudah selesai, anak diperbolehkan melakukan aktivitasnya
kembali dengan harapan anak akan melakukan perilaku dengan lebih baik.
• Berilah apresiasi sesegera mungkin setelah anak menunjukkan perilaku yang
baik. Apabila anak tidak menunjukkan perubahan dalam setengah menit,
berikan time-outuntuknya.
Contoh penggunaan kalimat di Quiet Time
Pada saat anak marah, baik orang tua dan anak memerlukan waktu untuk istirahat
sejenak agar dapat mengekspresikan apa yang di rasakan sehingga menjadi lebih tenang
dan dapat berpikir secara rasional. Waktu istirahat atau jeda ini disebut dengan time out.