Anda di halaman 1dari 19

FINANCIAL MANAGEMENT

KEPUTUSAN PENDANAAN & KEBIJAKAN DEVIDEND

THE COST OF CAPITAL

Cost of capital adalah merupakan topik yang amat penting untuk dipelajari
dalam manajemen keuangan karena beberapa alasan :
Pertama, bahwa capital budgeting decision mempunyai pengaruh yang
besar pada perusahaan dan capital budgeting yang baik akan memerlukan ramalan
akan cost of capital yang tepat.
Kedua, bahwa capital structure dapat mempengaruhi baik besar dan risk
daripada pendapatan perusahaan dan selanjutnya adalah juga pada “ value of the
firm “.
Pengetahuan daripada cost of capital, dan bagaimana ia dipengaruhi oleh
financial leverage adalah sangat bermanfaat dalam mengambil keputusan atas
capital structure yang diambil. Akhirnya, hampir semua keputusan, termasuk
didalamnya adalah mengenai leasing, pembayaran kembali atas debt dan
kebijaksanaan modal kerja, memerlukan pengetahuan dan estimasi atas cost of
capital.
Pada awal pembahasan, kita akan bicarakan mengenai arti pentingnya
penggunaan “ weighted average cost of capital “, kemudian selanjutnya akan kita
bahas mengenai cost dari komponen dalam capital structure, yang antara lain
meliputi : debt, prefference share and equity dan retained earning.

1. Capital Component
Komponen dari capital adalah item yang ada pada sisi sebelah kiri dari
neraca. Setiap peningkatan yang ada pada asset, haruslah dibiayai oleh adanya
peningkatan dari satu atau lebih dari komponen dalam capital.

2. Komponen Dari Cost


Capital adalah merupakan faktor produksi yang amat penting dan seperti
halnya equity yang lainnya ia mempunyai ongkos. Ongkos dari setiap komponen
adalah diartikan sebagai komponen ongkos dari setiap komponen kapital. Sebagai
contoh : Apabila perusahaan dapat meminjam uang dengan bunga 8%, maka
komponen ongkos dari debt adalah sama dengan 8%.
Untuk itu tekanan pembahasan masalah ini adalah mengenai cost of debt,
prefference share, retained earning dan pengeluaran atas ordinary share yang
baru. Kesemuanya itu adalah merupakan komponen dari capital dan komponen
ongkosnya diidentifikasikan sebagai berikut ini :

COST OF CAPITAL
Arranged by. Laksmi Kusumawardhani
FINANCIAL MANAGEMENT
KEPUTUSAN PENDANAAN & KEBIJAKAN DEVIDEND

kь = interest rate atas debt baru dari perusahaan


= komponen ongkos dari debt sebelum pajak
kь ( 1 – T ) = komponen cost of debt setelah pajak, dimana T adalah
marginal tax rate
kps = komponen cost of preference share
kr = komponen cost of retained earning
ke = komponen cost of new issue of ordinary share
k = average cost of capital

COST OF DEBT BEFORE TAX ( kb )


Biaya hutang ( cost of debt ) menunjukkan berapa biaya yang harus
ditanggung oleh perusahaan, apabila perusahaan menggunakan dana yang berasal
dari pinjaman
Apabila perusahaan meminjam sebesar Rp. 10.000.000,- untuk selama
setahun dengan tingkat bunga 6%, maka investor yang memperoleh pinjaman
tersebut harus membayar sebesar Rp. 600.000,- sebagai bungan atas investasi
yang ia lakukan.
Maka besarnya biaya dari pinjaman tersebut sebelum pajak ( cost of debt
before tax / kb ) adalah :
Interest 600.000
kb = = x 100% = 6%
Total pinjaman 10.000.000

Jadi disini dapat dikatakan bahwa biaya bunga dari perusahaan adalah
sebesar Rp. 600.000,- dan prosentase ongkos dari debt adalah sebesar 6%. Dengan
demikian komponen ongkos dari debt adalah sama dengan the rate of return
earned oleh investor atau interest rate atas debt.
Sebagai contoh perhatikan ilustrasi perhitungan seperti yang tersebut
dibawah ini :
Suatu perusahaan dengan omzet penjualan sebesar Rp. 1.000.000.000,-
dimana operating costnya adalah sebesar Rp. 900.000.000,- yang dalam kegiatan
operasinya tanpa menggunakan debt. Kemudian perusahaan tersebut mengadakan
pinjaman sebesar Rp. 100.000.000,- dengan bunga 6% dan kemudian
menginvestasikannya dalam asset yang mengakibatkan meningkatnya sales
sebesar Rp. 7.000.000,- dan operating cost meningkat sebesar Rp. 1.000.000,-.
Dari contoh kasus ini akan terlihat bahwa penggunaan pinjaman dalam bentuk
debt akan mengakibatkan naiknya profit sebelum interest sebesar Rp. 6.000.000,-
Untuk lebih jelasnya perhatikan perhitungan dibawah ini :

COST OF CAPITAL
Arranged by. Laksmi Kusumawardhani
FINANCIAL MANAGEMENT
KEPUTUSAN PENDANAAN & KEBIJAKAN DEVIDEND

Tanpa Debt Dengan Debt


Sales 1.000.000.000 1.007.000.000
Operating cost 900.000.000 901.000.000
Earning Before Interest 100.000.000 106.000.000
Interest ---- 6.000.000
Earning 100.000.000 100.000.000

PREFFERENCE SHARE
Prefference share adalah merupakan perkawinan antara debt dan ordinary
share. Seperti halnya dengan debt, maka Prefference Share akan melahirkan /
menanggung tingkat bunga yang tetap bagi perusahaan, dan dalam hal adanya
likuidasi, maka claim atas prefference share holder akan mempunyai hak yang
lebih tinggi atas ordinary shareholder. Karenanya disini preference share adalah
memiliki resiko yang lebih kecil bagi perusahaan dibandingkan dengan debt,
tetapi mempunyai resiko yang lebih besar apabila dibandingkan dengan ordinary
share. Untuk investor, maka preference share adalah lebih besar resikonya
dibandingkan dengan debt, tetapi memiliki risk yang lebih kecil dibandingkan
dengan ordinary share.
Sebagai gambaran, apabila seorang investor inginmemembeli obligasi
( debt ) dari perusahaan dengan tingkat bunga sebesar 6%, maka disini investor
barangkali karena kecenderungannya adalah risk aversion, maka ia tidak ingin
membeli prefference share dengan yield yang kurang dari 9%. Katakanlah bahwa
prefference share dijual dengan harga Rp. 1.400,0 selembar dan kemudian
membayar bunga sebesar Rp. 126,- setahun, maka yield dari prefference share
dapat dihitung sebagai berikut :

Prefference Devidend Dps 126


Yield = = = x 100%
Harga Pps 1.400
= 0,09 = 9%

Karenanya ini berarti bahwa komponen cost of prefference capital ( kps )


adalah return yang diterima investor atas permbelian share. Apabila kita
bandingkan masing-masing komponen dari cost of capital, yaitu debt dan
prefference share dan memisahkan faktor pajak kedalam analisa, maka ia akan
menjadi sebagai berikut : ( pembayaran bunga adalah merupakan pengeluaran
sedangkan preference devidend tidak ). Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh
ilustrasi perhitungan dibawah ini.

COST OF CAPITAL
Arranged by. Laksmi Kusumawardhani
FINANCIAL MANAGEMENT
KEPUTUSAN PENDANAAN & KEBIJAKAN DEVIDEND

Sebuah perusahaan XYZ dapat meminjam sebesar Rp. 100.000.000,-


dengan bunga 6% atau ia dapat mengeluarkan 100.000 lembar share dalam bentuk
preference share dengan devidend sebesar 6%. Kalau kita umpamakan bahwa
tingkat corporate tax sebesar 50%. Disini perlu dipertanyakan berapa besarnya
rate of return atas investasi yang dilakukan guna membelanjai perusahaan agar
pendapatan yang tersedia bagi para pemegang saham ( ordinary share ) tidak
berubah ?

Investment in asset yielding


6% 12
Sebelumnya Debt Preference Preference
Share Share
EBIT 100.000.000 106.000.000 106.000.000 112.000.000
Interest ------ 6.000.000 000
000
EBT 100.000.000 100.000.000 106.000.000 112.000.000
Corporate
Tax (50%) (50.000.000) (50.000.000) (53.000.000) (56.000.000)
Preffered Devidend 000 000 (6.000.000) (6.000.000)
Earning available
to ordinary 50.000.000 50.000.000 47.000.000 50.000.000
shareholder

Seperti apa yang telah dijelaskan sebelumnya, apabila dana diinvestasikan


untuk bisa memperoleh 6% sebelum pajak, maka pendapatan yang tersedia bagi
pemegang saham ( ordinary shareholders ) adalah tidak berubah, jika
menggunakan alternatif debt untuk membelanjai perusahaan, tetapi pendapatan
yang diterima untuk para pemegang saham ( ordinary shareholders ) akan turun
kalau prefference share yang digunakan untuk membelanjai perusahaan.
Untuk tetap bisa mempertahankan pendapatan yang tersedia untuk para
pemegang saham ( ordinary shareholders ) sebesar Rp. 50.000.000,-, maka dana
yang diperoleh dengan mengeluarkan prefference share, share holders akan
memperoleh yield sebesar 12% sebelum pajak atau 6% setelah pajak.
6%
( 6% x ( 1 – tax rate ) = = 12%
50%
Sepanjang pendapatan para pemegang saham adalah berhubungan dengan
pendapatan setelah dipotong pajak daripada pendapatan sebelum pajak, maka
hanya cost of capital setelah dipotong pajaklah yang sebaiknya digunakan.

COST OF CAPITAL
Arranged by. Laksmi Kusumawardhani
FINANCIAL MANAGEMENT
KEPUTUSAN PENDANAAN & KEBIJAKAN DEVIDEND

COST OF RETAINED EARNING ( COST DARI LABA YANG DITAHAN )


Cost atas prefference share adalah didasarkan pada pendapatan yang
diinginkan oleh para investor apabila mereka membeli prefference shares,
sedangkan cost of debt adalah didasarkan atas tingkat bunga yang investor
inginkan atas pengeluaran debt ( obligasi ).
Kesemuanya ini kita sesuaikan dengan adanya pajak.
Cost of equity yang diperoleh dari laba yang ditahan ( retained earning )
dapat kita dasarkan atas rate of return yang diinginkan oleh para pemegang saham
( shareholders ) atas ordinary share yang diperoleh oleh perusahaan. Disini cost of
retained earning kita beri simbol kr.
Karenanya value of a share tergantung pada deviden yang dibayarkan atas
share, yaitu sebesar :

d1 d2 dt
Po = + + ............ +
( 1 + kr ) ( 1 + kr )² ( 1 + kr )t

Dimana :
Po = current price of the share
Dt = devidend yang diharapkan akan dibayar pada akhir tahun t
Kr = required rate of return

Apabila deviden yang diharapkan akan berubah dengan tingkat


pertumbuhan yang konstan, maka formulanya akan menjadi :

d1
Po =
kr – g

Dalam keadaan keseimbangan, maka expected rate of return harus sama


dengan required rate of return, maka kita akan bisa memperoleh kr sebagai
berikut ini :

d1
kr = + g
Po

COST OF CAPITAL
Arranged by. Laksmi Kusumawardhani
FINANCIAL MANAGEMENT
KEPUTUSAN PENDANAAN & KEBIJAKAN DEVIDEND

Sebagai gambaran, katakanlah perusahaan NBC mengharapkan untuk bisa


memperoleh pendapatan sebesar Rp. 280,- untuk setiap share dan membayar
deviden sebesar Rp. 140,- untuk tahun mendatang. Disini pendapatan dari
perusahaan, deviden dan harga saham telah meningkat sebesar 5% setahun, dan
tingkat pertumbuhan ini diharapkan tetap untuk tahun mendatang. Saham dapat
dijual dengan harga Rp. 2.800,- sekarang.
Dengan menggunakan informasi diatas, maka dapat dihitung besarnya
required rate of return atas share dalam keadaan keseimbangan sebagai berikut :
d1
kr = + g
Po
140
= + 5% = 0,05 + 0,05
2.800
= 0,10 = 10%

Disini expected growth rate untuk harga share adalah sebesar 5%, dimana
untuk harga semula sebesar Rp. 2.800,- diharapkan untuk bisa memperoleh
kenaikan sebesar Rp. 140,- atas nilai dari saham sehingga menjadi Rp. 2.940,-.
Kenaikan harga ini akan diperoleh apabila perusahaan NBC menginvestasikan
sebesar Rp. 140,- dari laba untuk bisa memperoleh yield sebesar 10% = Rp. 14,-
Apabila retained earning sebesar Rp. 140,- ini diinvestasikan dengan yield
hanya sebesar 5%, maka earning akan hanya bertumbuh sebesar Rp. 7,- selama
tahun mendatang dan tidak dengan expected sebesar Rp. 14,- per share. Dengan
demikian earning yang baru akan menjadi sebesar Rp. 287,- dimana
pertumbuhannya hanya sebesar 2,5% dibandingkan dengan expected return
sebesar Rp. 294,- atau kenaikan sebesar 5%.
Apabila investor yakin dan percaya bahwa firm NBC akan memperoleh
return sebesar 5% di tahun mendatang dan kemudian ia hanya memperoleh
sebesar 2,5% pertumbuhan, maka mereka akan mengadakan penilaian kembali
atas harga saham ( lebih murah ), yaitu sebagai berikut ini :

d1 140 140
Po = = = = Rp. 1.866,67
kr – g 0,10 – 0,025 0,075

Agar hal ini tidak terjadi maka perusahaan NBC dapat melakukannya
dengan jalan membayarkan seluruh pendapatannya dalam bentuk deviden, dan
karenanya akan menurunkan growth rate-nya menjadi = 0. Disini harga dari

COST OF CAPITAL
Arranged by. Laksmi Kusumawardhani
FINANCIAL MANAGEMENT
KEPUTUSAN PENDANAAN & KEBIJAKAN DEVIDEND

saham akan tidak berubah, karena investor akan tetap memperoleh required rate
of return sebesar 10% atas sahamnya.

d1 280
kr = + g = + 0 = 10%
Po 2.800

d1 280
Po = = = Rp. 2.800,-
kr – g 0,10 – 0

Dalam kondisi demikian, maka semua return akan diperoleh hanya dalam
bentuk deviden.

COST OF EXTERNAL EQUITY ( ke )


Cost atas external equity ( ke / ks ), adalah lebih tinggi dari cost of
retained earning ( kr ), karena disini mengandung apa yang disebut dengan
“ Floatation Cost “ dalam hal penjualan saham baru kepada masyarakat.

d1
ke ( ks ) = + g
Po ( 1 – F )
d1 devidend yield
ke ( ks ) = + g = + g
Pn ( 1 – Floatation % )

Dimana : Pn = net price received bagi the firm


Kalau floatation cost = 10%
Rp. 140,- 140
ke ( ks ) = + 5% = + 5%
2.800 ( 1 – 0,10 ) 2.520
= 5,56% + 5% = 10,56%

Cara untuk memperoleh basic required rate of return dalam common


equity adalah melalui :
a. CAPM Approach
b. Bond Yield + Risk Premium Approach
c. Devidend Yield + Growth Rate Approach

COST OF CAPITAL
Arranged by. Laksmi Kusumawardhani
FINANCIAL MANAGEMENT
KEPUTUSAN PENDANAAN & KEBIJAKAN DEVIDEND

Ad.1. CAPM Approach


CAPM dapat digunakan untuk membantu mengadakan estimasi atas cost
of external equity ( ke / ks ).

Dalam menggunakan CAPM maka kita lakukan langkah sebagai berikut :


 Estimate risk less risk, RF ( di Indonesia Deposito Berjangka dalam 1 tahun
atas tingkat bunga selama 1 bulan / 30 hari ) yang disebut sebagai “ minimum
return “.
 Estimate stock’s beta coefficient,  dan gunakan ini sebagai index atas stock
risk.
 Estimate rate of return on “ the market “ atau average stock. Kita kemudian
beri simbol RM, atas penerimaan ini.
 Estimate required rate of return atas stock dari perusahaan tersebut :

ke ( ks ) = R F +  ( R M – RF )

( RM – RF ) adalah merupakan risk premium dalam average stock,


sementara  adalah index dari particular stock dalam risk ( resiko atas stock
tertentu ).
Untuk menggambarkan CAPM, kita umpamakan RF = 12% dan RM =
16%,  ( beta ) = 0,7 untuk stock tertentu. Maka cost of external equity dapat
dihitung sebagai berikut :

ke ( ks ) = 12 + 0,7 ( 16 - 12 )
= 12 + ( 0,7 ) ( 4 )
= 12 + 2,8
= 14,8
Apabila beta ( ) dari stock adalah = 1,8, maka ini menunjukkan bahwa
stock tersebut lebih risky dari average,

ke ( ks ) = 12 + 1,8 ( 4 )
= 12 + 7,2
= 19,2

Ad.2. Bond Yield + Risl Premium Approach


Ini adalah merupakan cara yang sangat subyektif, dimana analist sering
mengadakan estimasi atas cost of common equity dari suatu firm dengan
menambahkan risk premium sekitar 4% dari interest rate atas long-term debt.
Sebagai gambaran : apabila bond yield = 9%, maka cost of equity akan
diestimasikan sebagai berikut :

COST OF CAPITAL
Arranged by. Laksmi Kusumawardhani
FINANCIAL MANAGEMENT
KEPUTUSAN PENDANAAN & KEBIJAKAN DEVIDEND

ke ( ks ) = Bond rate + Risk Premium


= 9% + 4%
= 13%

Besarnya risk premium ini didasarkan atas estimasi dari pandangan analist
keuangan.

Ad.3. Devidend Yield + Growth Rate Approach


Kita ketahui bahwa stock berada dalam keadaan keseimbangan dengan
expected rate of return sama dengan required rate. Apabila perusahaan diharapkan
untuk bertumbuh dengan tingkat yang konstan, maka kita mengadakan estimasi
atas ke ( ks ) sebagai berikut :
d1
ke ( ks ) = + Expected Devidend Growth Rate
Po
Apabila dimasa lampau growth rate dalam pendapatan dan deviden adalah
sercara relatif stabil, maka “g “ barangkali bisa didasarkan atas dasar growth rate
dari perusahaan di masa lampau.
Apabila growth rate dari perusahaan adalah sangat berfluktuasi, maka
investor tidak dibenarkan untuk mengadakan proyeksi dimasa mendatang dengan
menggunakan keadaan dimasa lampau. Dalam keadaan ini maka “ g “ akan
diestimasikan dengan menggunakan cara lain. Kebiasaannya, bahwa para analist
di bidang surat-surat berharga sering mengadakan growth rate forecast atas
pendapatan dan deviden dari perusahaan ( melihat sales, profit margin ).
Bahwa membuat estimasi atas cost of capital dapat digunakan apa yang
dilakukan oleh analis dalam surat berharga tersebut dan menggunakan hasilnya
sebagai estimasi atas growth rate investor secara umum, dan kemudian
mengkombinasikan “ g “ dengan devidend yield, dan kemudian mengadakan
estimasi ke ( ks ) sebagai berikut :

d1
ke ( ks ) = + Growth rate sesuai dengan proyeksi dari security analyst
Po

Dalam praktek, ketiga metode pendekatan tersebut digunakan dan


kemudian dipilih berdasarkan pandangan masing-masing investor, apabila ketiga
metode ini memberikan hasil yang berbeda.

COST OF CAPITAL
Arranged by. Laksmi Kusumawardhani
FINANCIAL MANAGEMENT
KEPUTUSAN PENDANAAN & KEBIJAKAN DEVIDEND

WEIGHTED AVERAGE ( COMPOSITE ) COST OF CAPITAL


Kita telah pelajari bahwa effect atas leverage bisa berpengaruh atas cost of
Debt, cost of Equity dan market price dari stock. Kita telah mengetahui bahwa
“ Optimal Capital Structure “ adalah satu, dimana dapat memaximumkan harga
dari stock, dan karenanya rational investor / firm akan menggunakan “ target
capital structure “.

Target capital structure adalah didasarkan pada market value, bukan


accounting value. Karenanya ini akan menjadi sangat penting apabila harga dari
stock adalah berbeda dari book value-nya.
Akhirnya, bahwa firm sebaiknya mengikatkan tambahan capital baru
dalam jumlah yang sesuai dengan proporsi yang terdapat dalam target capital
structure, dalam usaha agar bisa capital structure tetap dalam target.
Proporsi dari debt dan equity yang sesuai dengan capital structure adalah
digunakan untuk membantu mengadakan perhitungan atas “ weighted average
cost of capital “.
Katakanlah bahwa perusahaan NTB mempunyai target capital structure
antara lain : 27,61% Debt, 72,39% Equity. NTB dapat mengadakan pinjaman
dengan tingkat bunga sebesar 12%, cost of equity sebesar 18% serta NTB
membayar pajak sebesar 50%. Disini perusahaan NTB ingin meningkatkan capital
sebesar Rp. 100.000.000,-
Agar tetap terjaga capital structure sesuai dengan target, maka NTB harus
memperoleh :
0,2761 x Rp. 100.000.000,- = Rp. 27.610.000,- sebagai Debt
0,7239 x Rp. 100.000.000,- = Rp. 72.390.000,- sebagai Equity
Dengan demikian weighted average cost of capital atas tambahan capital
sebesar Rp. 100.000.000,- tersebut adalah sebagai berikut :

Component Weight Component Hasil


Capital Cost

Debt 0,2761 6%* 1.6566


Equity 0,7239 18% 13.0302
Weighted Average Cost of Capital = 14.6868

* Kd ( 1 – T ) = 12 ( 1 - 0,50 )
= 12 ( 0,50 )
= 6%

Disini setiap rupiah dari capital baru yang diperoleh oleh NTB terdiri dari
27,61% dari Debt dengan cost setelah pajak sebesar 6% dan &2,39% dari Equity

COST OF CAPITAL
Arranged by. Laksmi Kusumawardhani
FINANCIAL MANAGEMENT
KEPUTUSAN PENDANAAN & KEBIJAKAN DEVIDEND

dengan cost sebesar 13,2%. Dengan demikian, average cost atas seluruh capital
adalah sebesar 14,69% ( hasil pembulatan dari 14,6868% ).
Untuk lebih memperjelas mengenai biaya modal rata-rata tertimbang
( weighted average cost of capital ) berikut ini dikemukakan contoh.
Misalkan perusahaan menggunakan obligasi 8%, dan mempunyai tingkat
pajak 50%. Dengan demikian biaya hutang setelah pajak adalah :

Kd = ( 1 – 050 ) 0,08
= 0,04

Misalkan data lain tentang biaya modal adalah sebagai berikut :


- Saham prefferen 8%
- Saham biasa ( common ) 11%
- Laba yang ditahan 10%
Biaya modal dari kelompok diatas tidak diperkenankan disesuaikan dengan pajak,
karena pada hakekatnya merupakan biaya modal sendiri.
Misalkan perusahaan mempunyai struktur modal sebagai berikut :

Jumlah Proporsi

Hutang Rp. 30.000.000,- 30%


Saham Prefferen Rp. 10.000.000,- 10%
Saham Biasa Rp. 20.000.000,- 20%
Laba Ditahan Rp. 40.000.000,- 40%
Rp. 100.000.000,- 100%

Dengan demikian kita bisa menghitung biaya modal secara keseluruhan,


dengan menggunakan rata-rata tertimbang sebagai berikut ini.

(1) (2) (3) (4)


Metode Pembelanjaan Proporsi Biaya Weighted Average
(2) x (3)

Hutang 30% 4,0% 1,20%


Saham Prefferen 10% 8,0% 0,80%
Saham Biasa 20% 11,0% 2,20%
Laba Ditahan 40% 10,0% 4,00%
8,20%

COST OF CAPITAL
Arranged by. Laksmi Kusumawardhani
FINANCIAL MANAGEMENT
KEPUTUSAN PENDANAAN & KEBIJAKAN DEVIDEND

Apakah angka 8,20% tersebut mencerminkan angka biaya modal yang


sebenarnya, akan tergantung pada ketepatan kita didalam menaksir masing-
masing komponen biaya modal tersebut.

BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


Dalam penggunaan biaya modal rata-rata tertimbang ( weighted average
cost of capital ), ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian :

Pertama, kalau kita menggunakan biaya modal rata-rata tertimbang untuk


menilai suatu usulan investasi, berarti secara implisit kita menganggap bahwa
usulan investasi tersebut akan dibelanjai dengan komposisi pembelanjaan yang
sama dengan yang digunakan perusahaan saat ini. Karena itu perlulah dihitung
“ marginal cost of capital “.
Kedua, kalau kita menggunakan biaya modal rata-rata tertimbang dengan
menggunakan dasar struktur modal yang ada saat ini, secara implisit kita
menganggap bahwa struktur modal yang ada saat ini adalah yang optimal yang
dikehendaki oleh perusahaan.
Ketiga, penggunaan biaya modal rata-rata tertimbang sebagai angka
pembanding dalam penerimaan suatu usulan investasi hanya tepat apabila usulan
investasi tersebut mempunyai resiko yang kurang lebih sama dengan investasi
yang sudah ada. Apabila usulan investasi tersebut dianggap mempunyai resiko
yang lebih tinggi, maka penggunaan angka rata-rata tertimbang ini menjadi tidak
tepat lagi

MINIMIZING THE WEIGHTED AVERAGE COST OF CAPITAL


Suatu perusahaan yang menginginkan harga dari stock adalah maksimum,
maka ia haruslah pula berharap agar cost untuk memproduksikan output adalah
minimum.
Dengan demikian manajemen diharapkan mencoba untuk memperoleh capital
sesuai dengan yang diinginkan dengan biaya capital yang serendah-rendahnya,
dan jelas ini adalah untuk meminimumkan weighted average cost of capital.

Catatan :
Marginal tax rate = 40%

ka = (% Debt dalam Cap. Struc) (After tax cost of Debt) + (% Equity) (ks)
= { ( % Debt ) ( kd ) ( 1 – t ) } + ( 1 - % Debt ) ( ks )

Leverage = 0

COST OF CAPITAL
Arranged by. Laksmi Kusumawardhani
FINANCIAL MANAGEMENT
KEPUTUSAN PENDANAAN & KEBIJAKAN DEVIDEND

ka = ( 0 ) ( 4,80 ) + ( 1 - 0 ) ( 12 ) = 12%

Leverage = 9,58%

Ka = ( 0,0958 ) ( 0,48 ) + ( 0,9042 ) ( 12,2 ) = 11,49%

Kalau preffered stock digunakan, maka perhitungannya :

ka = Wdkd ( 1 - t ) + Wpkp + Wsks

Dimana :
W = Weight
d = Debt
p = Preffered stock
s = common stock
kp = cost of capital dari prefered stock

dp
kp =
Pnp

After Tax
Cost of Capital ks

ka
13,2

12
11,64

kd (1-t)

5,4
4,8

9,58 18,63 27,61 36,84 47,50 60,43 81,59


Leverage

COST OF CAPITAL
Arranged by. Laksmi Kusumawardhani
FINANCIAL MANAGEMENT
KEPUTUSAN PENDANAAN & KEBIJAKAN DEVIDEND

MARGINAL COST OF CAPITAL


Marginal cost of capital dari setiap item adalah cost daripada satu unit
tambahan dari item tersebut. Artinya, marginal cost dari tenaga kerja adalah cost
daripada adanya tambahan satu tenaga kerja. Dengan demikian, marginal cost of
capital adalah cost untuk bisa memperoleh tambahan setiap rupiah dari capital
baru.

COST OF CAPITAL
Arranged by. Laksmi Kusumawardhani
FINANCIAL MANAGEMENT
KEPUTUSAN PENDANAAN & KEBIJAKAN DEVIDEND

COST OF CAPITAL
Arranged by. Laksmi Kusumawardhani
FINANCIAL MANAGEMENT
KEPUTUSAN PENDANAAN & KEBIJAKAN DEVIDEND

COST OF CAPITAL
Arranged by. Laksmi Kusumawardhani
FINANCIAL MANAGEMENT
KEPUTUSAN PENDANAAN & KEBIJAKAN DEVIDEND

COST OF CAPITAL
Arranged by. Laksmi Kusumawardhani
FINANCIAL MANAGEMENT
KEPUTUSAN PENDANAAN & KEBIJAKAN DEVIDEND

COST OF CAPITAL
Arranged by. Laksmi Kusumawardhani
FINANCIAL MANAGEMENT
KEPUTUSAN PENDANAAN & KEBIJAKAN DEVIDEND

COST OF CAPITAL
Arranged by. Laksmi Kusumawardhani

Anda mungkin juga menyukai