Kristal Dan Mineral
Kristal Dan Mineral
KRISTALOGRAFI
1
1
yang lurus yang menembus kristal melalui pusat kristal. Sumbu kristal tersebut
mempunyai satuan panjang yang disebut sebagai parameter.
Kimia Kristal
Kristal merupakan susunan kimia antara dua atom akan terbentuk bilamana
terjadi penurunan suatu energi potensial dari sistem ion atau molekul yang akan
dihasilkan dengan penyusunan ulang elektron pada tingkat yang lebih rendah.
Kristalografi dapat diartikan sebagai cabang dari ilmu geologi, kimia, fisika yang
mempelajari bentuk luar kristal serta cara penggambarannya.
1).Untuk mengetahui hubungan antara susunan atom dan komposisi kimia dari
suatu jenis kristal.
2).Dalam bidang geokimia tujuan mempelajari kimia kristal adalah untuk
memprediksi struktur kristal dari komposisi kimia dengan diberikan temperatur
dan tekanan
Perubahan energi yang dihasilkan oleh ikatan kimia yang terbentuk oleh dua
macam ikatan yaitu ikatan elektrovalen dan ikatan kovalen.
a.Isomorfisme
2
Isomorfisme adalah suatu substansi yang mempunyai rumus analog serta
keamanan
dari pada kristalografi dalam merefleksikan struktur dari dalamnya.
b.Polimorfisme
Polimorfisme adalah kemampuan unsur atom untuk membentuk lebih satu
macam kristal. perbedaan dari sifat fisik kristal akan membentuk substansi polimerfic
sebagai morfic, trimorficdan seharusnya. Polimorfisme menunjukan bahwa struktur
kristal tidak hanya ditentukan oleh unsur kimia saja akan tetapi dapat disebabkan juga
oleh unsur dari susunan atom yang dibangaun kristal.
1. Enantriotrop yaitu suatu proses timbal balik
2. Monotropisme yaitu merupakan suatu proses yang tidak timbal balik
Contoh : Markasit menjadi pyrite
c. Pseudomorfisme
Mineral dapat mengalami perubahan mineral lain tanpa merubah ikatan
kimianya proses ini dikenal sebagai proses pseudomorfisme.
Pseudomorfisme ini terbagi menjadi dua yaitu :
1.Tidak terjadi perubahan unsur kimianya, akan tetapi terjadi perubahan
sistem dari pada kristalografinya.
2.Unsur lama diganti unsur baru.
Secara umum, ikatan kuat memiliki kekerasan yang lebih tinggi, titik leleh
yang lebih tinggi dan koefisien ekspansi termal yang lebih rendah. Ikatan kimia
3
dari suatu kristal dapat dibagi menjadi 4 macam, yaitu: ionik, kovalen, logam dan
van der Waals.
Identifikasi Kristal.
Untuk dapat mengelompokan Kristal kedalam tujuh sistem serta 32 kelas, maka
dipanjang perlu untuk mengrtahui cara-cara penentuan dari sistem dan kelas kristal
adalah :
1.Langkah-langkah dalam penentuan sistem kristal adalah :
a. Ambil sampel kristal yang akan di diskripsikan.
Perkiraan letak sumbu-sumbu simetri utama dengan mengingat bahwa sumbu
vertikal c adalah sumbu yang terpendek atau terpanjang, kecuali sistem cubic.
Tentukan konstanta Kristalografi, meliputi : besar sudut antara sumbu dan
Axial Rationya.
Kelompok kristal tersebut kedalam sistemnya berdasarkan konstanta
Kristalografinya.
b. Langkah dalam penentuan kelas kristal adalah :
Ambil sampel kristal yang akan di diskripsikan
Tentukan sistem kristalnya.
Tentukan unsur-unsur simetrinya, meliputi : sumbu-sumbu simetri berikut
nilai sumbunya dan bidang simetrinya serta pusat simetrinya.Tentukan kelas
kristalnya berdasarkan pada ciri-ciri pemilikan simetri di atas, dengan cara
menyusun.
4
melalui satu sumbu kristal. Bidang simetri ini sering pula dikatakan sebagai
bidang siemetri diagonal.
5
Pusat simetri Kristal
Suatu kristal dikatakan mempunyai pusat simetri bila kita dapat membuat
garis bayangan tiap-tiap titik pada permukaan kristal menembus pusat kristal dan
akan menjumpai titik yang lain pada permukaan di sisi yang lain dengan jarak
yang sama terhadap pusat kristal pada garis bayangan tersebut. Atau dengan kata
lain, kristal mempunyai pusat simetri bila tiap bidang muka kristal tersebut
mempunyai pasangan dengan kriteria bahwa bidang yang berpasangan tersebut
berjarak sama dari pusat kristal, dan bidang yang satu merupakan hasil inversi
melalui pusat kristal dari bidang pasangannya.
Secara umum, ikatan kuat memiliki kekerasan yang lebih tinggi, titik leleh
yang lebih tinggi dan koefisien ekspansi termal yang lebih rendah. Ikatan kimia
dari suatu kristal dapat dibagi menjadi 4 macam, yaitu: ionik, kovalen, logam dan
van der Waals.
Sistem Kristalografi dibagi menjadi 7 sistem, dibawah ini akan diterangkan lebih
lanjut tentang 4 sistem kristal yaitu sistem reguler, sistem tetragonal, sistem
triklin, dan monoklin.
Ketentuan :
Sumbu a = b = c
Sudut α = β = γ = 90°
Karena Sb a = Sb b = Sb c
Disebut juga Sb a
Cara Menggambar :
a= ^ b- = 30°
a:b:c=1:3:6
6
Penentuan Klas Simetri Sistem Reguler Menurut Herman Mauguin
4 2
Bagian ini dinotasikan dengan : , 4 , 4̅ , 𝑚 , 2
𝑚
Angka menunjukkan nilai sumbu dan huruf ‘,’ menunjukan adanya bidang simetri
yang tegak lurus sumbu a tersebut.
2
Bagaian etiga dinotasikan dengan 𝑚 , 2, m atau tidak ada.
Contoh :
4 2 4 2
- Klas Hexotahedral ......................................... 𝑚 3̅ 𝑚 --- 3̅ 𝑚
𝑚
2 2
- Klas Dyakisdodecahedral .............................. 𝑚 3̅ --- 3̅ -
𝑚
7
Contoh Bentuk-Bentuk Kristal Sistem Reguler
AXES Herman-
Center
Planes
System Class Name Maugin
(1) (2) 2- 3- 4- 6-
Fold Fold Fold Fold Symbols (3)
Tetartoidal 3 4 - - - - 23
Diploidal 3 4 - - 3 yes 2/m 3
Isometric
Hextetrahedr 3 4 - - 6 - 4 3m
al
Gyroidal 6 4 3 - - - 432
Hexocahedra 6 4 3 - 9 Yes 4/m 3 2/m
l
(Quadratic)
Ketentuan :
Sb a = b ≠ c
Sudut α = β = γ = 90°
Cara Menggambar :
a= ^ b- = 30°
a:b:c=1:3:6
8
Penentuan Klas Simetri Sistem Tetragonal Menurut Herman Mauguin
4
Bagian ini dinotasikan dengan : , 4 , 4̅
𝑚
Bagian kedua : Menerangkan ada tidaknya nilai sumbu lateral dan ada
tidaknya bidang simetri yang tegak lurus terhadap sumbu
lateral tersebut.
2
Bagian ini dinotasikan dengan : , 2 , m atau tidak ada
𝑚
Contoh :
4 2 2 4 2 2
1. Klas Ditetragonal bipyramidal ........ 𝑚, 𝑚, 𝑚 , ,
𝑚 𝑚 𝑚
9
Contoh Bentuk-Bentuk Kristal Sistem Tetragonal
AXES Herman-
Center
Planes
System Class Name Maugin
(1) (2) 2- 3- 4- 6-
Fold Fold Fold Fold Symbols (3)
Dispheoidal 1 - - - - - 4
Pyramidal - - 1 - - - 4
Dipyramidal - - 1 - 1 yes 4/m
Scalenohedra 3 - - - 2 - 4 2m
Tetragonal
l
Ditetragonal
- - - - 4 - 4mm
pyramidal
Trapezohedr 4 - 1 - - - 422
al
Ditetragonal- 4/m 2/m
4 - 1 - 5 yes
Dipyramidal 2/m
Ketentuan :
Sumbu a ≠ b ≠ c
Sb a disebut Sb Brachy
Sb b disebut Sb Macro
Sb c disebut Sb Basal/Vertikal
Cara Menggambar :
a+ ^ b- = 45°
b+ ^ c- = 80°
10
Penentuan Klas Simetri Sistem Triklin Menurut Herman Mauguin
AXES Herman-
Center
Planes
System Class Name 2- 3- 4- 6- Maugin
(1) (2) Fold Fold Fold Fold Symbols
(3)
Pedial - - - - - - 1
Triclinic
Pinacoidal - - - - - yes 1
Ketentuan :
Sumbu a ≠ b ≠ c
Sb a diebut Sb Clino
Sb b disebut Sb Ortho
Sb c disebut Sb Basal/Vertikal
Cara Menggambar :
a+ ^ b- = 45°
a : b : c sembarang
11
Penentuan Klas Simetri Sistem Monoklin Menurut Herman Mauguin
Hanya ada satu bagian, yaitu menerangkan nilai sumbu b dan ada tidaknya bidang
simetri yang tegak lurus sumbu b tersebut.
Contoh :
2
1. Klas prismatic.........................................................
𝑚
AXES Herman-
Maugin
Center
System (1)
Class Planes Symbols
Name (2) 2- 3- 4- 6- (3)
Fold Fold Fold Fold
Domatic - - - - 1 - m
Monoclinic
Sphenoidal 1 - - - - - 2
Prismatic 1 - - - 1 yes 2/m
12
BAB II
MINERALOGI FISIK
Mineralogi terdiri dan kata mineral dan logos, dimana mengenai arti mineral
mempunyai pengertian berlainan dan bahkan di kacaukan di kalangan awam. Wing
diartikan sebagai bahan bukan ormanik (anorganik).
Maka pengertian yang jelas dan batas mineral oleh beberapa ahli geologi
perlu diketahui walaupun dan kenyataannya tidak ada satupun persesuaian umum
untuk definisinya.
13 13
Batasan-batasan definisi mineral :
14
6. Dapat berupa padat, cair dan gas.
- Berupa zat padat : Quartz (SiO2), Barite (BaSO4)
- Berupa zat cair : Air raksa (HgS), Air (H2O)
Warna (Colour)
Perawakan kristal (Crystal habit)
Kilap (Luster)
Kekerasan (Hardness)
Gores (Streak)
Belahan (Cleavage)
Pecahan (Fracture)
Daya tahan terhadap pukulan (Tenacity)
Berat jenis (Specific gravity)
Rasa dan bau (Tasteand odour)
Kemagnetan
Derajat ketransparanan
Nama mineral dan rumus kimia
Bila suatu permukaan mineral dikenal suatu cahaya, maka cahaya yang
mengenai permukaan mineral tersebut sebagian akan diserap (arbsorpsi) dan
sebagian dipantulkan (refleksi).
15
Warna penting untuk membedakan antara warna mineral akibat
pengotoran dan warna asli yang berasal dari elemen-elemen pada mineral tersebut.
Warna mineral yang tetap dan tertentu karena elemen-elemen utama pada
mineral disebut dengan nama idochromatic.
Misal : Sulfur warna kuning.
Magnetite Hitam
Pyrite warna kuning loyang
16
Melanite - Hitam.............Melas (greek)
Erythrite - Merah ...............Erythrite
(greek) (sel darah merah)
Rhodonite - Merah Jambu...Erythrite(greek)
Meniang (Columnar)
Bentuk kristal prismatic yang menyerupai bentuk tiang.
17
Contoh : - Tourmaline
- Pyrolusite
- Wollastonite
Menyerat (fibrous)
Bentuk kristal yang menyerupai serat-serat kecil.
Contoh : - Asbestos
- Gypsum
- Silimanite
- Tremolite
- Pyrophyllite
Menjarum (acicular) :
Bentuk kristal yang menyerupai jarum-jarum kecil.
Contoh : - Natrolite
- Glaucophane
Menjaring (Reticulate) :
Bentuk kristal yang kecil panjang yang tersusun menyerupai jaring
Contoh : - Rutile
- Cerussite
Membenang (filliform) :
Bentuk kristal kecil-kecil yang menyerupai benang.
Contoh : - Silver
Merabut (capillary)
Bentuk kristal kecil-kecil yang menyerupai rambut.
18
Contoh : - Cuprite
Contoh : - Zircon
Membintang (stellated):
Bentuk kristal yang tersusun menyerupai bintang
Contoh: - Pirofilit
Menjari (radiated) :
Bentuk-bentuk kristal yang tersusun menyerupai bentuk jari-jari.
Contoh : - Markasit
- NatroHt
- Kalaverit
Memapan (tabular)
Bentuk kristal pipih menyerupai bentuk papan, dimana lebar dengan tebal
tidak terlalu jauh.
Contoh: - Barite
- Hematite
19
- Hypersthene
Membata (blocky) :
Bentuk kristal tebal menyerupai bentuk bata, dengan perbandingan antara
tebal dan lebar hampir sarna.
Contoh: - Microline
Mendaun (foliated) :
Bentuk kristal pipih dengan melapis (lamellar) perlapisan yang mudah
dikupas / dipisahkan.
Contoh : - Mica
- Talc
- Chorite
Memencar (divergent)
Bentuk kristal yang tersusun menyerupai bentuk kipas terbuka.
Contoh : - Gypsum
- Millerite
Membulu (plumose) :
Bentuk kristal yang tersu5un membentuk tumpukan bulu.
Contoh : - Mica
Mendada (mamilary)
Bentuk kristal bulat-bulat menyerupai buh dada (breast like)
Contoh : - Malachite
- Opal
- Hemimorphite
Membulat (colloform):
20
Bentuk kristal yang menunjukkan permukaan yang bulat-bulat.
Contoh: - Glauconite
- Cobaltite
- Bismuth
- Geothite
- Franklinite
- Smallite
- Anhydrite - Cryollite
- Chromite - Cordirite
- Sodalite - Cinabar
- Alunite - Rhodochrosite
Memisolit (pisolitic)
Kelompok kristal lonjong sebesar kerikil, seperti kacang tanah.
Contoh: - Opal (variasi Hyalite)
- Gibbsite
- Pisolitic Limestone
Stalaktif (stalactitic)
Bentuk kristal yang membulat dengan itologi gamping
21
Contoh : - Geothite
Mengginjal (reniform) :
Bentuk kristal menyerupai bentuk ginjal.
Contoh : - Hematite
Macam-macam kilap :
a. Kilap logam (metallic luster) ialah mineral opag yang mempunyai indeks bias
sama dengan 3 buah atau lebih. Contoh : galena, native metal.
b. Kilap sub-metalik (sub metallic luster) ialah mineral yang mempunyai indeks
bias antara 2, 6 sampai 3. contoh : cuprite (n = 2.85)
c. Kilap bukan logam (non metallic luster) ialah mineral yang mempunyai
warna terang dan dapat membiaskan, dengan indeks bias kurang dari gores dari
mineral ini biasanya tak berwarna atau berwarna muda.
22
Macam-Macam Kilap bukan logam :
Contoh : - Serpentine
- Cerargyrenite
Kilap dengan permukaan yang licin seperti berminyak atau kena lemak,
akibat proses oksidasi.
23
Contoh: - Asbestos
- Serpentine
- Hematite
Contoh : - Talc
- Mica
- Gypsum
Contoh : - Kaoline
- Diatoea
- Montmorilonite
- Pyrolusite
- Chalk
- variasi ochres
Tidak sulit untuk rnembedakan antara kilap logam dengan kilap bukan
logam, ` perbedaannya jelas sekali. Tetapi dalam membedakdn jenis -jenis
kilap bukan logam akan sulit sekali. Padahal perbedaan inilah yang sangat
penting dalam diskripsi mineral, karena dapat untuk menentukan jenis suatu
mineral tertentu.
24
II.4. Kekerasan (hardness)
talc Mg3Si4O10(OH)2
gypsum CaSO2 2H2O
calcite CaCO3
fluorite CaF2
apatite Ca5(PO4)3F
orthoclase K(AlSi3O8)
quartz SiO2
topaz Al2SiO4(FOH)2
corundum Al2O3
diamond C
Misal suatu mineral digores dengan calsite (H = 3) ternyata mineral itu
tidak tergores, tetapi dapat tergores dengan fluorite (H = 4), maka mineral tersebut
mempunyai kekerasan antara 3 dan 4.
25
Dapat pula penentuan kekerasan relatif mineral dengan mempergunakan
alat sederhana yang terdapat disekitar kita.
Misal :
Gores adalah merupakan warna asli dari mineral apabila mineral tersebut
ditumbuk sampai halus. Gores ini dapat lebih dipertanggungjawabkan stabil dan
penting untuk membedakan dua mineral yang warnanya sama tetapi goresnya
berbeda.
26
Mineral yang warnanya terang biasanya mempunyai gores berwarna putih.
Mineral bukan logam dan berwarna gelap akan memberikan gores yang
lebih terang dari pada warna mineralnya sendiri.
Pada beberapa mineral, warna dan gores sering menunjukkan warna yang
sama.
27
Contoh : calcite
Jelas (distinct) ialah apabila bidang belahan mineral dapat terlihat jelas,
tetapi mineral tersebut sukar membelah melalui bidang belahannya dan
tidak rata.
Contoh : staurolite
Tidak jelas (indistinct) ialah apabila arah belahan mineral masih terlihat,
tetapi kemungkinan untuk membentuk belahan dan pecahan sama besar.
Contoh : beryl
28
Contoh : quartz
Macam-macam tenacity :
malleable ialah apabila mineral ditempa dengan palu akan menjadi pipih.
Contoh : gold
ductile ialah apabila mineral ditarik dapat bertambah panjang dan apabila
dilepaskan maka mineral akan kembali seperti semula.
Contoh : silver
29
flexible ialah apabila mineral dapat dilengkungkan kemana-mana dengan
mudah.
Contoh : olivine
Berat jenis merupakan berat dari suatu zat yang terkandung didalam suatu
mineral tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan cara uji sample di laboraturium
terhadap mineral tertentu dengan cara mengukur kadar zat yang terkandung di
dalam mineral tersebut.
I.10. Kemagnetan
Kemagnetan ini merupakan salah satu sifat yang dapat kita temui dalam
beberapa,jenis mineral. Sifat kemagnetan ini terdiri dari tiga jenis, yaitu :
1. Paragmagnetik
2. Diagmagnetik
Apabila didalam tubuh suatu mineral sama sekali tidak terkandung sifat
kemagnetan.
3. Magnetik
30
Derajat ketransparanan terdiri dari beberapa macam,diantaranya :
Opaque
Suatu mineral dikatakan opaque apabila mineral tersebut tidak memiliki
system kristal,sehingga nampak gelap (tidak tembus pandang),
Gelas
Suatu mineral dikatakan gelas apabila mineral tersebut mempunyai system
kristal,
31
BAB III
PENUTUP
III. 1. Kesimpulan
Berdasarkan dari apa yang telah penulis kemukakan dalam penulisan sebagai
berikut :
a. Sistem Reguler
Cubic = Isometric = Tesseral = Tessular)
Ketentuan :
Sumbu a = b = c
Sudut α = β = γ = 90°
Karena Sb a = Sb b = Sb c
Disebut juga Sb a
Cara Menggambar :
a= ^ b- = 30°
a:b:c=1:3:6
32
32
b. Sistem Tetragonal
(Quadratic)
Ketentuan :
Sb a = b ≠ c
Sudut α = β = γ = 90°
b.
Cara Menggambar :
a= ^ b- = 30°
a:b:c=1:3:6
c. Sistem Triklin
Ketentuan :
Sumbu a ≠ b ≠ c
33
Sb a disebut Sb Brachy
Sb b disebut Sb Macro
Sb c disebut Sb Basal/Vertikal
Cara Menggambar :
a+ ^ b- = 45°
b+ ^ c- = 80°
d. Sistem Monoklin
Monoclonihedral)
Ketentuan :
Sumbu a ≠ b ≠ c
Sb a diebut Sb Clino
Sb b disebut Sb Ortho
Sb c disebut Sb Basal/Vertikal
Cara Menggambar :
a+ ^ b- = 45°
a : b : c sembarang
34
2. Mineralogi adalah salah satu cabang imu geologi yang mempelajari
tentang mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk
kesatuan antara lain mempelajari sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia, cara
terdapatnya, cara terjadinya dan kegunaannya. Mineralogi terdiri dan kata
mineral dan logos, dimana mengenai arti mineral mempunyai pengertian
berlainan dan bahkan di kacaukan di kalangan awam. Wing diartikan sebagai
bahan bukan ormanik (anorganik). Maka pengertian yang jelas dan batas
mineral oleh beberapa ahli geologi perlu diketahui walaupun dan
kenyataannya tidak ada satupun persesuaian umum untuk definisinya.
III. 2. Saran
35