Anda di halaman 1dari 8

Bagaimana Cara Seorang Ibu Meningkatkan Interaksi bersama Al-Quran

Assalaamu’alaykum warahmatullaahi wa barakaatuh

‫إن الحمد هلل نحمده و نستعينه و نستغفره و نعوذ باهلل من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهده هللا فال مضل له و من يضلل‬
‫ وأشهد أن محمدا عبده و رسوله صلى هللا عليه و سلم أما بعد‬،‫فال هادي له و أشهد أال إله إال هللا وحده ال شريك له‬

Segala puji milik Allah. Kami memohon pertolongan-Nya, dan mohon ampun kepada-Nya.
Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diriku dan keburukan amalku. Barang siapa yang
diberi petunjuk Allah maka tidak ada siapapun yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa
yang disesatkan Allah maka tidak ada siapapun yang dapat menunjukinya. Aku bersaksi bahwa
tiada Tuhan selain Allah, aku mengesakan-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya. Dan aku
bersaksi bahwasanya Muhammad itu hamba-Nya dan rasul-Nya. Semoga shalawat dan salam
tercurah untuknya.

Ikhwaty fillah yang dirahmati Allah,


Imam Al-Baihaqi meriwayatkan di dalam kitabnya, “al-Adab”, dari Abdullah bin Mas’ud, ia
berkata,

َّ ُ‫ فَإِن َكانَ يُحِ بُ القُرآنَ فَ ُه َو يُحِ ب‬،ُ‫الَ يَسأ َ ُل أ َ َحدٌ َعن نَف ِس ِه ِإالَّ القُرآن‬
‫اَّللَ َو َرسُولَه‬

“Hendaknya seseorang tidak bertanya tentang dirinya kecuali (tentang kedudukan) Al-Quran(di
hatinya). Jika ia mencintai Al-Quran, maka ia akan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.”

Dari atsar tersebut di atas, jelaslah bahwa jika kita mengaku cinta kepada Allah subhanahu
wata'ala dan Rasul-Nya, maka kita pasti mencintai Al Quran. Karena di dalam Al-Quran terdapat
risalah (pesan) dari Allah dan ajaran-Nya yang merupakan bukti cinta Allah kepada makhluk-
makhluk-Nya. Pesan ini disampaikan langsung melalui utusan yang mulia, Malaikat Jibril
alayhis salam kepada kekasih -Nya yang mulia, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam.
Sehingga mulialah orang yang dekat dan mencintai Al-Quran.
Kita patut prihatin kepada ummat saat ini. Tatkala peradaban manusia semakin
berkembang, manusia sibuk dengan berbagai urusan. Seluruh bidang kehidupan menyita
perhatian dengan menekankan kepentingan duniawi. Imbasnya, kebanyakan manusia tidak
menyediakan tempat di hatinya untuk AlQur’an. Hatinya lebih condong kepada kecintaan
terhadap keluarga, materi, kedudukan, bahkan waktu-waktu luang yang dimiliki dimanfaatkan
untuk menikmati hiburan (entertainment). Sedangkan AlQur’an dimasukkan dalam bidang yang
terspesialisasikan yakni menjadi urusan lembaga-lembaga keagamaan seperti pondok pesantren,
Perguruan Tinggi Islam, ulama, mubaligh dan orang-orang khusus yang mendalami agama
Diantara tanda hati seseorang mencintai Al-Quran adalah :

1. Hatinya gembira saat bertemu Al-Qur'an.


Cinta itu ada di hati bukan di lisan; cinta Al-Qur'an itu maksudnya adalah cinta kepada isi Al-
Qur'an yang berisi ayat-ayat Allah, bukan kepada tampilannya. Kemudian ia berusaha selalu
dekat dengannya. Membawanya kemanapun ia pergi. Jika ia belum hafal seluruh Al-Quran,
mushaf Al-Quran selalu menemaninya kemanapun ia pergi. Ketika ia telah hafal Al-Quran,
hafalannya itu senantiasa menjadi pengingat baginya. Bahkan menjadi pelipur lara dalam
menghadapi kegundahan dan permasalahan hidup yang dialaminya. Ia juga berusaha untuk
memenuhi hatinya dengan memikirkannya, memahami makna yang terkandung didalam ayat-
ayat cinta- Nya (tadabbur) serta mengingat-ingatnya ( tahfidz).

2. Betah duduk berlama-lama bersama Al-Quran tanpa rasa bosan.


Artinya betah untuk membaca Al-Qur'an, belajar membaca Al-Qur'an dengan tajwid yang benar,
memahami isi dari ayat-ayat Allah; dan semuanya dilakukan tanpa rasa jenuh atau bosan.

Rasa jenuh atau bosan datang karena kita tidak merasakan lezatnya membaca Al-Qur'an, serta
tidak mengetahui manfaat yang kita peroleh dari membaca Al-Qur'an.

3. Merasa rindu kepada Al-Qur'an saat lama berpisah serta berangan-angan untuk bertemu
dengannya, dan berusaha untuk menghilangkan halangan yang menghalang didepannya.

Pada hakekatnya Al-Quran itu diturunkan untuk seluruh manusia, tetapi yang dapat mengambil
manfaat dari keberkahan dan kebaikan Al-Quran hanyalah orang-orang yang beriman.
Manusialah yang butuh kepada Al-Quran bukan Allah, sehingga orang yang beriman dan butuh
kepada Allah, akan merasa rindu dengan kalam-Nya.

4. Banyak meminta pertimbangan darinya (Al-Quran) dan percaya kepada nasihatnya.

Artinya manusia selalu merujuk kepada Al-Quran pada saat menghadapi persoalan dunia, baik
persoalan kecil maupun besar. Karena bagi manusia Al-Quran juga merupakan pedoman hidup.
Apapun masalah dunia yang dihadapi kita selalu merujuk kepada Al-Quran.

5. Mentaatinya (Al-Qur'an), baik menjalankan perintah maupun ketika menjauhi larangan.


Yaitu dimana seseorang menjalankan apa yang Allah perintahkan kepada manusia, dan menjauhi
apa-apa yang Allah larang kepada manusia atas sesuatu hal, sebagaimana yang tercantum
didalam Al-Qur'an, dan manusia taat kepada apa yang disampaikan didalam Al-Qur'an.

6. Senantiasa mendakwahkan Al-Quran walaupun hanya satu ayat Al-Quran dan


memperjuangkan tegaknya ajaran Al-Quran di muka bumi.

Kiat Menumbuhkan Cinta AlQur’an

Saatnya bagi kita mengukuhkan kepribadian cinta AlQur’an. Sesibuk dan sebanyak apapun
aktivitas, kita tetap menjunjungtinggi AlQur’an. Bahkan AlQur’an yang akan memandu kita agar
senantiasa berada di jalan Alloh SWT. Maka ada beberapa tips agar tumbuh dalam diri kita sifat
cinta AlQur’an :

a. Bertawakal dan meminta pertolongan Alloh SWT. Kita berusaha senantiasa berinteraksi dengan
AlQuran dan meminta pertolongan Alloh dengan sungguh-sungguh dan berdoa kepadaNya untuk
dianugerahi sifat cinta AlQur’an.

b. Menghadirkan penyebab cinta AlQur’an, salah satu yang paling utama adalah ilmu. Caranya
dengan membaca tentang keagungan AlQur’an yang disebutkan dalam AlQur’an, As-Sunnah dan
perkataan para ulama tentang cinta dan pengagungan terhadap AlQur’an. Ambillah pelajaran dari
para sahabat dan ulama akan kecintaan mereka terhadap AlQuran dan kebaikan-kebaikan yang
diperoleh dengan mencintai AlQuran.

c. Menjadikan AlQuran sebagai kebutuhan, yakni perasaan muslim yang membutuhkan AlQuran
sebagai petunjuk dan pedoman kehidupan. Menjauhkan dari perasaan terbebani dengan kewajiban
terhadap AlQuran. Berusahalah agar kita dapat menjadikan Al-Quran sebagaimana kita
menjadikan makan sebagai kebutuhan kita. Maka diri kita pasti secara spontan akan menyiapkan
waktu setiap hari untuk berinteraksi dengan Al-Quran sebagaimana waktu makan tanpa harus
diingatkan. Jika seseorang sudah menjadikan Al-Quran sebagai kebutuhan, niscaya waktu
interaksinya dengan Al-Quran akan menjadi prioritas dan tidak akan terkalahkan dengan agenda
lain, apalagi agenda membaca medsos yang tidak akan ada selesainya kalau mau kita turuti.
Tanyakan diri sendiri, apa jadinya keberagamaan kita tanpa AlQuran?

d. Bimbing diri mendekat kepada Al Quran dengan sungguh-sungguh. Jika diawal kita masih
belum begitu menikmati, jangan berhenti. Teruskan dan tingkatkan interaksi kita. Pasti lama
kelamaan hati kita akan tertambat dan merasa senang untuk senantiasa dekat dan bersahabat
dengan Al-Quran.

Lalu bagaimana caranya kita mendekat kepada Al-Quran :


~ 1. Dekatkan diri kita kepada Al Quran dengan banyak membacanya.
~ 2. Dekatkan diri kita kepada Al Qur'an dengan sering membawa Al-Quran.
~ 3. Dekatkan diri kita kepada Al Qur'an dengan mempelajari arti dan maknanya. Boleh dengan
membaca terjemahan Al-Quran, kitab tafsir, kitab asbabunnuzul, dan buku-buku terkait ilmu Al-
Quran lainnya
~ 4. Dekatkan diri kita kepada Al Quran dengan menghafal Al-Quran (tahfidz) , terus mengingat-
ingat isi ajarannya dan berusaha menerapkan hukum, akhlak dan panduan yang terdapat di
dalamya dalam kehidupan kita sehari-hari.
~ 5. Dekatkan diri kita kepada Al Quran dengan menyampaikannya kepada orang lain walau
seayat demi seayat (mendakwahkannya).
~ 6. Dekatkan diri kita kepada Al Qur'an dengan membelanya ketika ada seorang yang mencela
(menodai isi dan ajarannya).
Kecintaan seperti diatas tidak hanya membangun persahabatan dengan Al Quran, tetapi akan
menghadirkan ridho Allah subhanahu wata'ala kepada kita hingga kita Dia masukkan kedalam
golongan Ahlul Quran in syaa Allah….

Setelah tumbuh rasa cinta terhadap Al-Quran, langkah selanjutnya adalah bagaimana kita
memanaje waktu kita yang hanya 24 jam agar dapat terus meningkatkan interaksi kita dengan
Al-Quran. Diantara tips yang bisa kita lakukan adalah :
1. Tentukan target harian interaksi kita dengan Al-Quran yang merupakan penjabaran langkah
menuju target umum yang kita buat, baik itu per tahun atau target usia berapa tahun ke
depan.
2. Menentukan prime time untuk agenda Al-Quran kita setiap harinya dan berusaha disiplin
dalam menjalankannya.
3. Pilihlah waktu prime time yang minim gangguan, dan kondisi fisik dalam keadaan fresh,
sehingga kita dapat lebih mudah untuk konsisten dan focus. Diantara waktu yang efektif dan
lebih berkesan untuk membaca, mengkaji dan menghafal Al-Quran adalah sepertiga malam
terakhir. Pada dasarnya, waktu ini bisa berbeda-beda bagi tiap orang. Pilih yang paling sesuai
dengan kondisi masing-masing.
4. Buat skala prioritas agenda atau pekerjaan.Dahulukan agenda yang paling prioritas. Buat
jadwal yang jelas untuk agenda-agenda tersebut
5. Jika pekerjaan kita banyak dan tidak memungkinkan untuk menyelesaikannya semua, maka
lihatlah pekerjaan yang memungkinkan untuk didelegasikan, maka hendaklah didelegasikan
kepada yang lain. Sebagai contoh bagi ibu rumah tangga yang punya tugas menyetrika dan
pekerjaan itu membutuhkan waktu yang tidak sedikit, maka dapat kita delegasikan ke
laundry. Sehingga waktu untuk menyetrika ini, dapat kita alihkan untuk primetime kita
dengan Al-Quran.
6. Berdoalah selalu kepada Allah agar diberi kemudahan dalam berinteraksi dengan Al-Quran,
memahaminya dan mengamalkannya setiap hari, Diantara doa tersebut, sebagaimana yang
terdapat dalam doa khatam Al-Quran.
7. Buatlah komunitas ataupun kelompok halaqoh bersama teman-teman yang sevisi dalam
berinteraksi dengan Al-Quran. Buat agenda bersama yang dapat saling menyemangati dan
menjaga agar tetap istiqomah dalam berinteraksi dengan Al-Quran.
8. Buatlah motto ataupun kata-kata penyemangat yang bisa menjadi pengingat setiap hari agar
tidak ada waktu yang terlewat tanpa interaksi dengan Al-Quran.

Ikhwaty fillah yang dirahmati Allah,


Bagi seorang ibu yang tentunya berharap agar anak-anak kita kelak menjadi anak sholih/ah,
hafidz/ah yang dekat dan cinta dengan Al-Quran, maka hendaklah kita menjadi teladan terlebih
dahulu untuk anak-anak kita. Kedekatan dan kecintaan kita yang terlihat langsung itulah yang in
syaa Allah akan memberikan pengaruh untuk mereka. Dan semoga akan menjadi amal jariah
kita, ketika kita sendiri yang berhasil mengantarkan mereka untuk pandai Al-Quran dan dekat
dengan Al-Quran.

Metode Menanamkan Nilai-Nilai Al qur’an pada Anak

Adapun metode-metode yang bisa digunakan anak mencintai Al-Qur’an diantaranya adalah:

• Bercerita kepada anak dgn kisah-kisah yang diambil dari Al-Qur’an. Mempersiapkan
cerita utk anak yang bisa menjadikannya mencintai Allah Ta’ala & Al-Qur’an Al-Karim,
akan lebih bagus jika kisah-kisah itu diambil dari Al-Qur’an secara langsung, seperti
kisah tentang tentara gajah yang menghancurkan Ka’bah, kisah perjalanan nabi Musa &
nabi Khidir, kisah Qarun, kisah nabi Sulaiman bersama ratu Bilqis & burung Hud-hud,
kisah tentang Ashabul Kahfi, & lain-lain.Sebelum kita mulai bercerita kita katakan pada
anak, “Mari Sayangku, bersama-sama kita dengarkan salah satu kisah Al-
Qur’an.”Sehingga rasa cinta anak terhadap cerita-cerita itu dgn sendirinya akan terikat
dgn rasa cintanya pada Al-Qur’an. Namun, dlm menyuguhkan cerita pada anak harus
diperhatikan pemilihan waktu yang tepat, pemilihan bahasa yang cocok, & kalimat yang
terkesan, sehingga ia akan memberi pengaruh yang kuat pada jiwa & akal anak.
• Sabar dlm menghadapi anak. Misalnya ketika anak belum bersedia menghafal pada usia
ini, maka kita harus menangguhkannya sampai anak benar-benar siap. Namun kita harus
selalu memperdengarkan bacaan Al-Qur’an kepadanya.
• Menggunakan metode pemberian penghargaan utk memotivasi anak. Misalnya jika anak
telah menyelesaikan satu surat kita ajak ia utk jalan-jalan/rekreasi, atau dgn
menggunakan lembaran prestasi/piagam penghargaan, sehingga anak akan semakin
terdorong utk mengahafal Al-Qur’an.
• Menggunakan semboyan utk mengarahkan anak mencintai Al-Qur’an .Misalnya :

Saya mencintai Al-Qur’an.

Al-Qur’an Kalamullah.
Allah mencintai anak yang cinta Al-Qur’an.

Saya suka menghafal Al-Qur’an.

Atau sebelum menyuruh anak memulai menghafal Al-Quran, kita katakan kepada
mereka, “Al-Qur’an adalah kitab Allah yang mulia, orang yang mau menjaganya, maka
Allah akan menjaga orang itu. Orang yang mau berpegang teguh kepadanya, maka akan
mendapat pertolongan dari Allah. Kitab ini akan menjadikan hati seseorang baik &
berperilaku mulia.”

• Menggunakan sarana menghafal yang inovatif. Hal ini disesuaikan dgn kepribadian &
kecenderungan si anak (cara belajarnya), misalnya : Bagi anak yang dapat berkonsentrasi
dgn baik melalui pendengarannya, dapat menggunakan sarana berupa kaset, atau program
penghafal Al-Qur’an digital, agar anak bisa mempergunakannya kapan saja, serta sering
memperdengarkan kepadanya bacaan Al-Qur’an dgn lantunan yang merdu & indah. Bagi
anak yang peka terhadap sentuhan, memberikannya Al-Qur’an yang cantik & terlihat
indah saat di bawanya, sehingga ia akan suka membacanya, karena ia ditulis dlm
lembaran-lembaran yang indah & rapi.Bagi anak yang dapat dimasuki melalui celah
visual, maka bisa mengajarkannya melalui video, komputer, layer proyektor, melalui
papan tulis, & lain-lain yang menarik perhatiannya.

• Memilih waktu yang tepat utk menghafal Al-Qur’an. Hal ini sangat penting, karena kita
tak boleh menganggap anak seperti alat yang dapat dimainkan kapan saja, serta
melupakan kebutuhan anak itu sendiri. Karena ketika kita terlalu memaksa anak & sering
menekannya dapat menimbulkan kebencian di hati anak, disebabkan dia menanggung
kesulitan yang lebih besar. Oleh karena itu, jika kita ingin menanamkan rasa cinta
terhadap Al-Qur’an di hati anak, maka kita harus memilih waktu yang tepat utk
menghafal & berinteraksi dgn Al-Qur’an.Adapun waktu yang dimaksud bukan saat
seperti di bawah ini:
1. Setelah lama begadang, & baru tidur sebentar,
2. Setelah melakukan aktivitas fisik yang cukup berat,
3. Setelah makan & kenyang,
4. Waktu yang direncanakan anak utk bermain,
5. Ketika anak dlm kondisi psikologi yang kurang baik,

Ketika terjadi hubungan tak harmonis anatara orangtua & anak, supaya anak tak
membenci Al-Qur’an disebabkan perselisihan dgn orangtuanya.

Kemudian hal terakhir yang tak kalah penting agar anak mencintai Al-Qur’an adalah dgn
membuat anak-anak kita mencintai kita, karena ketika kita mencintai Al-Qur’an, maka
anak-anak pun akan mencintai Al-Qur’an, karena mereka mengikuti orang yang dicintai.

Agar Anak Mencintai Al Quran


Adapun beberapa cara agar anak-anak kita semakin mencintai kita antara lain:

Senantiasa bergantung kepada Allah, selalu berdo’a kepada Allah utk kebaikan anak-anak.
Dengan demikian Allah akan memberikan taufikNya & akan menyatukan hati kita & anak-anak.
Bergaul dgn anak-anak sesuai dgn jenjang umurnya, yaitu sesuai dgn kaedah, “Perlakukan
manusia menurut kadar akalnya.” Sehingga kita akan dgn mudah menembus hati anak-anak.
Dalam memberi pengarahan & nasehat, hendaknya diterapkan metode beragam supaya anak tak
merasa jemu saat diberi pendidikan & pengajaran.

Memberikan sangsi kepada anak dgn cara tak memberikan bonus atau menundanya sampai
waktu yang ditentukan adalah lebih baik daripada memberikan sangsi berupa sesuatu yang
merendahkan diri anak. ujuannya tak lain supaya anak bisa menghormati dirinya sendiri
sehingga dgn mudah ia akan menghormati kita.
Memahami skill & hobi yang dimiliki anak-anak, supaya kita dapat memasukkan sesuatu pada
anak dgn cara yang tepat. Berusaha dgn sepenuh hati utk bersahabat dgn anak-anak, selanjutnya
memperlakukan mereka dgn bertolak pada dasar pendidikan, bukan dgn bertolak pada dasar
bahwa kita lebih utama dari anak-anak, mengingat kita sudah memberi makan, minum, &
menyediakan tempat tinggal. Hal ini secara otomatis akan membuat mereka taat tanpa pernah
membantah.
Membereskan hal-hal yang dapat menghalangi kebahagiaan & ketenangan hubungan kita dgn
anak-anak.

Mengungkapkan rasa cinta kepada anak, baik baik dgn lisan maupun perbuatan. Itulah beberapa
point cara utk menumbuhkan rasa cinta anak kepada Al-Qur’an. Semoga kegiatan menghafal Al-
Qur’an menjadi hal yang menyenangkan bagi anak-anak, sehingga kita akan mendapat hasil
sesuai yang kita harapkan.
Diringkas dari Agar Anak Mencintai Al-Qur’an, Dr. Sa’ad Riyadh.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Yakinlah bahwa ketika kita menyiapkan waktu kita untuk
Allah dan bermesraan (Chatting) dengan-Nya dengan membaca dan mengkaji Kalam-Nya,
waktu kita pun akan diberkahi Allah dan akan Allah penuhi hati kita dengan iman, kebahagiaan
dan kecukupan. Semoga dapat bermanfaat. Dan semoga Allah Subhanahu wa ta'alaa memberi
taufiq kepada kita dan keluarga kita untuk menjadi Ahlul Quran, sahabat Al-Quran yang kelak
akan mendapatkan syafaat Al-Quran di yaumil akhir nanti. Sesungguhnya segala kebaikan dan
kebenaran datangnya dari Allah Subhanahu wa ta'alaa. Semoga kita dapat mengamalkannya. Dan
keburukan serta kehkilafan datangnya dari saya pribadi. Saya mohon maaf atasnya dan jika ada
hal yang kurang berkenan dalam penyampaian.

َّ ‫اَّللُ أ َ ْعلَ ُم بِال‬


‫ص َّواب‬ ‫َو ه‬

‫أﻗول ﻗولﻲ هﺬا أستغفر الله لﻲ و لﻜن اللهم انفعنا بما علمتنا و علمنا ما ينفعنا سبحانك اللهم و بحمدﻙ أشهد أن لا إله إلا‬
‫أنﺖ‬

‫أستغفرﻙ و أﺗوب إليك‬

Wasalaamu'alaykum warahmatullaahi wabarakaatuh

Al-Faqiirah ilaa ridho rabbiha

Afifatun Nisa

Anda mungkin juga menyukai