PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
generasi penerus yang sehat, cerdas, dan berkualitas serta untuk menurunkan
angka kematian anak. Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak janin
(delapan belas) tahun. Upaya kesehatan anak antara lain diharapkan mampu
anak yakni Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematia Bayi (AKB), dan
kematian neonatal (0-28 hari) menjadi penting karena kematian neonatal memberi
WHO mengatakan 1,5 juta anak-anak kemungkinan besar akan mati akibat
2
dunia, di negara kaya maupun miskin, kurang mendapat imunisasi. Imunisasi
aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit
tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami penyakit ringan. 3 Dikatakan oleh
1
2
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). 4 Yang termasuk kedalam
PD3I adalah
Imunisasi merupakan hak bagi setiap anak yang diatur dalam Undang-undang
imunisasi ini didasarkan atas kajian ahli dan analisa epidemilogi atas penyakit-
bayi (usia 0-11 bulan) mendapatkan imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari 1
dosis Hepatitis B, 1 dosis BCG, 3 dosis DPT-HB-Hib, 4 dosis polio tetes, dan 1 dosis
campak. 3
Indonesia bebas cacar pada tahun 1974. Program Era dikasih Polio (ERAPO)
dunia yang juga diikuti oleh Indonesia, dengan melaksanakan Pekan Imunisasi
Nasional (PIN) selama 3 tahun berturut – turut mulai tahun 1995 – 1997. Diikuti
dengan beberapa kali sub PIN di beberapa provinsi di Indonesia sampai dengan
imunisasi campak sebesar 84% dan termasuk dalam kategori cakupan imunisasi
campak sedang. 6
target Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) 91% dan Universal Child Immunization
(5)
(UCI) Desa 84% pada akhir tahun 2015 . Pada tahun 2014 cakupan IDL
capaian IDL pada bayi yang tertinggi pada tahun 2014 yaitu Provinsi Kepulauan
Riau, Lampung, dan DKI Jakarta. Sedangkan tiga provinsi dengan capaian
terendah yaitu Papua Barat sebesar 44,95%, diikuti oleh Papua sebesar 47,95%,
dan Kalimantan Tengah sebesar 57,01%. Begitu juga dengan UCI desa pada tahun
2014 mencapai 77,39%. 1 Untuk tahun 2019, target nasional IDL sebesar 93% dan
untuk UCI desa sebesar 92%. Di tahun 2015, IDL di Indonesia mencapai 86,8%,
dan UCI desa mencapai 82,9%. Sudah mulai ada peningkatan cakupan imunisasi
dasar dan UCI desa dari tahun 2014 ke tahun 2015 meski belum mencapai target
nasional. 6
Salah satu Provinsi di Indonesia yang tidak masuk kedalam provinsi dengan
cakupan IDL di bawah target nasional adalah Sumatera Barat. Di Sumatera Barat,
83,67% dan untuk UCI desa mecapai 77,4% yang terdiri dari 3.395
telah mencapai target imunisasi nasional akhir tahun 2015 yaitu Kota Solok
2014 sebesar 83,67%, menjadi 74,5% di tahun . Begitu juga dengan UCI desa,
Nasional IDL dan UCI desa, Kabupaten Sijunjung termasuk salah satunya.
Sijunjung, 6 diantaranya belum mencapai target nasional IDL. Untuk UCI desa,
kabupaten Sijunjung mancapai 77,5% yang terdiri dari 284 desa/kelurahan dan
9
hanya 220 desa/kelurahan UCI. Di tahun 2015 terjadi penurunan cakupan IDL
dan UCI desa di Kabupaten Sijunjung. Yang mana di tahun 2014 cakupan IDL
sebesar 88,06% menjadi 74,5% di tahun 2015. Begitu juga dengan UCI desa, yang
mana pada tahun 2014 sebesar 77,5% menjadi 76,76% di tahun 2015. 8 Dari data
cakupan IDL dan UCI desa terendah. Dan hingga di tahun 2015, Puskesmas
2014.
Data yang di dapat dari Puskesmas Gambok tahun 2014, cakupan imunisasi
IDL mencapai 70,3% yang terdiri dari 17 Jorong wilayah kerja. Untuk UCI desa,
10
pencapaian Puskesmas Gambok sebesar 70,25%. Dari data terbaru di tahun
2015, Puskesmas Gambok mengalami penurunan cakupan IDL. Yang mana pada
tahun 2014 pencapaian sebesar 70,3% menjadi 60,6% di tahun 2015. Namun,
untuk UCI desa terjadi peningkatan di di tahun 2015, yang mana pada tahun 2014
5
pencapaian UCI desa sebesar 70,25% menjadi 70,59% di tahun 2015, namun
peningkatan yang terjadi di tahun 2015 di sertai dengan dua Jorong yang tidak lagi
dengan cakupan IDL terendah di tahun 2015 yaitu Jorong Pinang (57,1%), Koto
Anjuang (25,0%). Kelima Jorong tersebut belum mencapai target IDL ≥ 90%,
serta untuk cakupan IDL dari tahun 2014 ke tahun 2015 tidaklah mengalami
Dari data dan kejadian yang tampak diatas, peneliti tertarik untuk meneliti
merupakan suatu perilaku manusia menuju sehat. Menurut teori Lawrance Green
dan lain - lain. Untuk faktor pendukung meliputi lingkungan fisik, sarana
prasarana, keterjangkauan sumber daya dan fasilitas kesehatan. Serta untuk faktor
ke 17 jorong, bahkan ada satu jorong yang memiliki 5 posyandu aktif. Begitu juga
bertanggung jawab pada pelaksanaan program imunisasi. 2 orang bidan ini akan
mendatangi tiap – tiap posyandu di jorong wilayah kerja Puskesmas setiap jadwal
imunisasi bulanan. Untuk kader kesehatan, tiap jorong sudah memiliki kader
kesehatan yang juga ikut menunjang jalannya program imunisasi. Setiap bulannya
diadakan pelatihan rutin kader dan saat akan diadakan Pekan Imunisasi Nasional
(PIN) maka kader tersebut juga mendapatkan pelatihan khusus. Serta untuk peran
dari tokoh masyarakat juga sudah memadai di wilayah kerja puskesmas ini,
ta’lim atau pun masjid – masjid tentang imunisasi yang akan dilaksanakan di
jorongnya. Dari sekian usaha yang ada untuk program imunisasi, cakupan
dan sikap, serta salah satu faktor penguat yang juga berasal dari masyarakat itu
tersebut.
Bajeng Kabupaten Gowa pada tahun 2011 dengan jenis penelitian yang sama,
bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap ibu dan
dukungan keluarga terhadap tindakan ibu dalam pemberian imunisasi dasar pada
bayi. 13
7
didapatkan 6 dari 10 ibu memiliki bayi dengan status imunisasi dasar tidak
imunisasi, 1 ibu tidak begitu mendukung program imunisasi pada bayinya dengan
alasan anaknya bisa demam dan 2 ibu tidak mendapat dukangan dari suaminya
Oleh karena itu, berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah penelitian
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui distribusi frekuensi bayi kelengkapan imunisasi dasar pada
2016.
D. Manfaat Penelitian
imunisasi.
penelitian.
4. Bagi Peneliti
E. Ruang Lingkup
Judul penelitian ini adalah faktor – faktor yang berhubungan dengan
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 – Desember 2016 dengan
populas adalah seluruh ibu yang memiliki batita sebanyak 252 orang dan sampel
pendidikan, sikap ibu dan dukung keluarga. Sedangkan variabel dependen pada