Anda di halaman 1dari 9

Akuntabilitas Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah (Suatu Studi Pada Dinas

Pendapatan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan)

Melina marcori ludani


Gustaf budi tampi
Jericho pombengi

ABSTRACT: Accountability can live and thrive in a transparent and democratic atmosphere and the
freedom to express opinions. And then, the government should really be aware the government and the
public service is something can not be separated from the public. The realization of the region 's financial
accountability will be the initial basis for governance better and all financial accountability that comes
from public funds going smoothly as public confidence in the government in the field of financial
management.

This research used descriptive research through in-depth interviews to 23 informants, the data
collection techniques using of observation, interviews and documentation. The resultAccountability system
is one of the crucial points of the implementation of the regional administration. Accountability system is
a systematic and continuous process for assessing the success or failure of governance and development
activities in accordance with the policies, programs, goals, and objectives that had set in realizing the
vision of the district as government of Banggai Islands set out in Medium Term Development Plan
(RPJMD).

The Conclusion isLocal governments is very trying to account for funds from the public for
development and welfare of the communities in district of Banggai islands..

Keywords: Accountability, Local Financial Management

PENDAHULUAN publicservices sebagaimana yang diharapkan


oleh masyarakat.(Sedarmayanti, 2012)
Semangat reformasi telah mewarnai
Reformasi sektor publik tidak saja
pendayagunaan aparatur Negara dengan
sekedar perubahan format lembaga, akan
tuntutan untuk mewujudkan adminstrasi
tetapi mencakup pembaharuan alat-alat yang
Negara yang mampu mendukung kelancaran
digunakan untuk mendukung berjalannya
dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan
lembaga-lembaga publik tersebut secara
fungsi penyelenggaraan pemerintah Negara
ekonomis, efisien, efektif, transparan dan
dan pembangunan, dengan mempraktekan
akuntabel sehingga cita-cita reformasi yaitu
prinsip-prinsip good governance.Selain itu,
menciptakan good governancebenar-benar
masyarakat menuntut agar pemerintah
tercapai (Mardiasmo 2002).
memberikan perhatian yang sungguh-
Terselenggaranya good governance
sungguh dalam menanggulangi korupsi,
merupakan persyaratan utama untuk
kolusi dan nepotisme (KKN), sehingga
meujudkan aspirasi masyarakat dalam
tercipta pemerintah yang bersih dan mampu
mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan
menyediakan public goods dan
Negara.Dalam rangka hal tersebut,

1
diperlukan pengembangan dan penerapan lain meningkatnya kesadaran masyarakat
sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, untuk memiliki pemerintahan yang bersih,
dan nyata sehingga penyelenggaraan akuntabel, dan transparan dalam mengelola
pemerintah dan pembangunan dapat keuangan daerah.
berlangsung secara berdaya guna, berhasil Akuntabilitas dapat hidup dan
guna, bersih dan bertanggung jawab serta berkembang dalam suasana yang transparan
bebas KKN (Sedarmayanti, 2012). dan demokratis serta adanya kebebasan
Para ahli juga sepakat bahwa untuk dalam mengemukakan pendapat.Oleh karena
membangun good governance harus ada itu, pemerintah harus betul-betul menyadari
clean government artinya pemerintah yang bahwa pemerintahan dan pelayanan kepada
harus bersih dari tindakan korupsi, kolusi dan masyarakat adalah hal yang tidak dapat
nepotisme (KKN) Tanpa adanya dipisahkan dari publik.Terwujudnya
pemberantasan KKN, konsep good akuntabilitas keuangan daerah akan menjadi
governancetidak mungkin dapat landasan awal bagi tata kelola pemerintahan
diwujudkan.Suhadak (dalam Jurnal yang lebih baik dan segala
Administrasi Publik) mengatakan bahwa pertanggungjawaban keuangan yang berasal
masalah pengelolaaan keuangan daerah dan dari dana masyarakat akan berjalan lancar
anggaran daerah merupakan aspek yang seiring kepercayaan masyarakat terhadap
harus diatur secara hati-hati oleh pemerintah pemerintahan dalam bidang pengelolaan
daerah. Pengelolaan keuangan daerah adalah keuangan daerah. Pemerintah daerah
keseluruhan kegiatan yang meliputi Kabupaten Banggai Kepulauan adalah salah
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, satu bagian pemerintahan yang mengelola
pelaporan, pertanggungjawaban, dan sumber daya daerah, termasuk pengelolaan
pengawasan keuangan daerah dimana aspek keuangan daerah. Pemerintah daerah
yang sangat penting dalam pengelolaan Kabupaten Banggai Kepulauan wajib
keuangan daerah.Pengelolaan keuangan menjalankan tugas pengelolaan keuangan
daerah merupakan suatu kegiatan yang akan daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah
mempengaruhi peningkatan kesejahteraan yang sudah diatur. Peraturan Pemerintah
dan kemakmuran rakyat dan bangsa dimaksud adalah Peraturan Pemerintah
Indonesia. Kewajiban seluruh instansi baik di Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
pemerintah pusat dan daerah untuk Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam
menyusun laporan keuangan sebagai wujud Negeri Nomor 56 Tahun 2007 tentang
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam
Saat ini terjadi perubahan lingkungan Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, dan
keuangan daerah, perubahan tersebut antara

2
Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 menekankan akuntabilitas kepada publik atau
Tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah. masyarakat luas.
Pemerintah dalam hal ini harus dapat Berdasarkan latar belakang pemikiran
meningkatkan akuntabilitas pengelolaan tersebut, maka penulis tertarik
keuangan negara (pusat dan daerah).Salah untukmengambil pokok bahasan dengan
satu prasyarat untuk mewujudkan hal judul :Akuntabilitas Dalam Pengelolaan
tersebut adalah dengan melakukan reformasi Keungan Daerah (Suatu Studi pada Dinas
dalam penyajian laporan keuangan, yakni Pendapatan Daerah Kabupaten Banggai
pemerintah harus mampu menyediakan Kepulauan)
semua informasi keuangan relevan secara
jujur dan terbuka kepada publik, karena METODOLOGI PENELITIAN
kegiatan pemerintah adalah dalam rangka Jenis penelitian yang digunakan dalam
melaksanakan amanat rakyat.Penyajian penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
laporan keuangan yang lengkap dan secara Pada dasarnya penelitian kualitatif
langsung tersedia dan aksesibilitas bagi dilaksanakan dalam keadaan yang alamiah
pengguna informasi menentukan sejauh mana (natural setting) dan data yang dikumpulkan
akuntabilitas (pertanggungjawaban) umumnya bersifat kualitatif.Oleh karena itu,
pengelolaan keuangan daerah tersebut. penelitian ini disebut penelitian kualitatif.
Masalah yang seringkali terjadi dalam Sedangkan yang dimaksud penelitian
proses akuntabilitas yaitu kualitatif menurut Sugiono adalah metode
pertanggungjawaban bagi aparat pemerintah penelitian yang digunakan untuk meneliti
masih belum sesuai yang diharapkan pada kondisi objek alamiah, sebagai
masyarakat pada umumnya karena instrumen lawannya adalah eksperimen, dimana peneliti
yang digunakan tidak jelas lingkup dan adalah sebagai instrumen kunci, teknik
penggunaannya. Secara teoretis, akuntabilitas pengumpulan data dilakukan secara triagulasi
menyangkut tiga instrumen pokok, (gabungan), analisis data bersifat induktif,
yaitu:verifiability, responsibility, dan dan hasil penelitian kualitatif lebih
answerability. Dengan demikian instrumen menekankan makna dari pada generalisasi
akuntabilitasada yang menyangkut (Pasolong, 2012).
prosedurpertanggungjawaban secara internal, Penelitian kualitatif adalah penelitian
maupun pertanggungjawaban secara yang bermaksud untuk memahami fenomena
eksternal.Dan juga kecenderungan bahwa tentang apa yang dialami oleh subyek
konsep akuntabilitas masih cenderung penelitian (misalnya perilaku, persepsi,
menekankan pada akuntabilitas prosedur, tindakan, dan lainnya), secara holistik, dan
legal dan akuntabilitas kepada pejabat dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
terpilih (elected officials). Kurang dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang

3
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai (3) informan tambahan, yaitu mereka yang
metode alamiah (Moleong : 2007 ). dapat memberikan informasi walaupun tidak
Fokus penelitian dalam penelitian ini langsung terlibat dalam interaksi sosial yang
yaitu untuk mengetahui akuntabilitas dalam sedang diteliti (Hendarso dalam Suyanto,
pengelolaan keuangan daerah di Dinas 2005).
Pendapatan Daerah Kabupaten Banggai Dari penjelasan yang sudah diterangkan
Kepulauan. diatas, maka peneliti menggunakan teknik
Untuk mengetahui akuntabilitas Purposive Sampling dalam menentukan
tersebut, maka akan digunakan konsep yang informannya.Purposive sampling merupakan
dikemukakan oleh J. B. Ghartey(dalam penentuan informan tidak didasarkan atas
Sedarmayanti, 2012:68) yang mengatakan strata, kedudukan, pedoman, atau wilayah
bahwa akuntabilitas ditujukan untuk mencari tetapi didasarkan pada adanya tujuan dan
jawaban terhadap pernyataan yang pertimbangan tertentu yang tetap
berhubungan dengan pelayanan apa, siapa, berhubungan dengan permasalahan
kepada siapa, milik siapa, yang mana, dan penelitian. Yang menjadi informan dalam
bagaimana. Pertanyaan yang memerlukan penelitian ini berjumlah 23 orang yang terdiri
jawaban tersebut antara lain, apa yang harus dari:
dipertanggungjawabkan, mengapa 1. Sekertaris Dinas :1 orang
pertanggungjawaban harus diserahkan, siapa 2. Kepala Bidang :1 orang
yang bertanggungjawab terhadap berbagai 3. Pegawai :6 orang
bagian kegiatan dalam masyarakat, apakah 4. Masyarakat : 15 orang
pertanggungjawababan berjalan seiring Untuk mendapatkan data yang
dengan kewenangan yang memadai dan lain diperlukan dalam penelitian nanti, maka
sebagainya? teknik pengumpulan data yang dilakukan
Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan ialah melalui:
untuk membuat generalisasi dari hasil 1. Menggunakan observasi
penelitiannya. Subjek penelitian menjadi Adalah merupakan suatu pengamatan
informan yang akan memberikan berbagai secara langsung dengan sistematis
informasi yang diperlukan selama proses terhadap gejala-gejala yang hendak diteliti
penelitian. Informan penelitian ini meliputi (Pasolong 2012).
tiga macam yaitu (1) informan kunci, ( key 2. Menggunakan wawancara
informan ), yaitu mereka yang mengetahui Adalah kegiatan tanya jawab antara dua
dan memiliki informasi pokok yang orang atau lebih secara langsung
diperlukan dalam penelitian, (2) informan (Pasolong 2012).
biasa, yaitu mereka yang terlibat secara 3. Dokumentasi
langsung dalam interaksi sosial yang diteliti,

4
Dokumen merupakan catatan peristiwa demikian data yang telah direduksi akan
yang sudah berlalu, dokumen bisa memberikan gambaran yang lebih jelas,
berbentuk tulisan, gambar, atau karya- dan mempermudah peneliti untuk
karya monumental dari seseorang melakukan pengumpulan data
(Sugiyono, 2010). selanjutnya, dan mencarinya bila
Analisis data dalam penelitian kualitatif diperlukan. Reduksi data dapat di bantu
dilakukan pada saat pengumpulan data dengan peralatan elektronik .
berlangsung, dan seteleh selesai 2. Penyajian Data
pengumpulan data dalam periode Dalam penelitian kualitatif, penyajian data
tertentu.Pada saat wawancara, peneliti sudah bisa dilakukan dalam bentuk uraian
melakukan anaisis terhadap jawaban yang singkat, bagan, hubungan antar kategori,
diwawancarai (Sugiono, 2010).Miles dan dan sejenisnya.Yang paling sering
Huberman (dalam Sugiono 2010), digunakan untuk menyajikan data dalam
mengemukakan bahwa aktivitas dala analisis penelitian kualitatif adalah dengan teks
data kualitatif dilakukan secara interaktif dan yang bersifat naratif.
berlangsung secara terus menerus sampai 3. Verifikasi
tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Langkah ketiga dalam analisis data
Adapun aktivitas dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman
yaitudata reduction, data display, dan adalah penarikan kesimpulan dan
conclusion drawing/verification. Model verifikasi. Kesimpulan awal yang
interaktif dalam analisis data ditunjukan pada dikemukakan masih bersifat sementara,
gambar berikut: dan akan berubah bila ditemukan bukti-
bukti yang kuat yang mendukung pada
Data
Data tahap pengumpulan data berikutnya.
collection
display Tetapi apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal, didukung
oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten
Data
reduction Conclusions saat peneliti kembali kelapangan
:drawing/ve mengumpulkan data, maka kesimpulan
rification
yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel.
1. Reduksi Data
PEMBAHASAN
Mereduksi data berarti merangkum,
memilih hal-hal yang pokok, Untuk mengetahui akuntabilitas
memfokuskan pada hal-hal yang penting, tersebut, maka akan digunakan konsep yang
dicari tema dan polanya. Dengan dikemukakan oleh J. B. Ghartey yang

5
mengatakan bahwa akuntabilitas ditujukan pertanggungjawaban pemda tergantung pada
untuk mencari jawaban terhadap pernyataan keputusan pada saat dilaksanakannya
yang berhubungan dengan pelayanan apa, musrembang.
siapa, kepada siapa, milik siapa, yang mana,
2. Mengapa Pertanggungjawaban Harus
dan bagaimana. Pertanyaan yang
Diserahkan
memerlukan jawaban tersebut antara lain, apa
Sistem pertanggungjawaban merupakan
yang harus dipertanggungjawabkan, mengapa
salah satu sisi penting dari pelaksanaan
pertanggungjawaban harus diserahkan, siapa
pemerintahan daerah.Sistem
yang bertanggungjawab terhadap berbagai
pertanggungjawaaban adalah proses
bagian kegiatan dalam masyarakat, apakah
sistematis dan berkesinambungan untuk
pertanggungjawababan berjalan seiring
menilai keberhasilan atau kegagalan
dengan kewenangan yang memadai dan lain
pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan
sebagainya. Yang akan di uraikan sebagai
pembangunan sesuai dengan kebijakan,
berikut:
program, tujuan, dan sasaran yang telah
1. Apa yang Harus
ditetapkan dalam mewujudkan visi
Dipertanggungjawabkan
Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai
Pemerintah daerah harus
Kepulauan sebagaimana ditetapkan dalam
mempertanggungjawabkan dana dari
Rencana Pembangunan Jangka Menengah
masyarakat baik itu dana dari pajak dan
Daerah (RPJMD).
retribusi daerah. Dari hasil penelitian yang
ada yaitu bentuk pertanggungjawaban Tujuan Akuntabilitas Pemerintah
pemerintah daerah berupa pembangunan Daerah adalah sebagai media
infrastruktur, pembangunan di sector pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
pertanian, kalautan dan perikanan. Sebelum pokok dan fungsi Pemerintah Daerah dalam
pemda melaksanakan suatu program, pemda penyelenggaraan pemerintahan selama 1
terlebih dahulu melakukan debat melalui (satu) tahun. Adapun manfaat dibuatnya
perencanaan program musrembang pada Akuntabilitas Pengelolaan keuangan Daerah
setiap kecamatan. Dalam pelaksanaan bagi penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten
musrembang tersebut, hanya dihadiri oleh Banggai Kepulauan adalah:
pemerintah desa dan juga utusan dari 1. Peningkatan akuntabilitas
beberapa masyarakat.utusan dari setiap desa penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
yang ada mamaparkan beberapa rencana 2. Meningkatkan kredibilitas dan
pembangunan yang akan dilaksanakan. meningkatkan tingkat kepercayaan
Kemudian pemerintah daerah memilih salah masyarakat kepada Pemerintah Daerah.
satu program prioritas dari setiap desa untuk 3. Mengetahui dan menilai (mengevaluasi)
dilaksanakan.Dengan demikian bentuk keberhasilan atau kegagalan dalam

6
melaksanakan tugas dan tanggungjawab program tersebut pemerintah daerah selalu
Pemerintah Daerah. berkomitmen untuk melakukan yang terbaik
4. Sebagai sumber informasi untuk untuk masyarkat sesuai dengan ketentuan
melakukan perbaikan dan penyempurnaan hukum yang belaku agar dalam pelaksanaan
pelaksanaan program dan kegiatan dalam program tersebut masyarakat merasa puas
rangka peningkatan kinerja Pemerintah atas setiap pelayanan yang diberikan.
Daerah secara berkesinambungan.
4. Pertanggungjawaban Berjalan
5. Sebagai dasar penyempurnaan dokumen
Seiring dengan Kewenangan yang
perencanaan tahun berikutnya.
Memadai
6. Mendorong Pemerintah Daerah untuk
Pengelolaan keuangan daerah yang baik
melaksanakan tugas, tanggung jawab, dan
tentu harus sejalan dengan visi dan misi
fungsinya secara baik dan transparan,
pemerintah daerah, rencana pembangunan
serta dapat diper- tanggungjawabkan
jangka menengah, rencana kerja pemerintah
kepada masyarakat
daerah, serta didasarkan atas performance-
3. Siapa yang Bertanggungjawab
based budgeting. Pengelolaan keuangan
terhadap Berbagai Bagian Kegiatan
daerah yang baik ini menunjukkan bahwa
dalam Masyarakat
daerah tersebut memiliki komitmen dan
Pemerintah daerah bertanggungjawab
integritas untuk menjadi lebih baik. Dalam
dan terlibat langsung atas pelaksanaan
hal ini, yang paling pokok dari
program yang ada. Dalam pelaksanaan
pertanggungjawaban keuangan adalah
kegiatan atau program yang ada
sebagai upaya konkrit dan niat baik
membutuhkan koordinasi yang baik antara
pemerintah daerah dalam mewujudkan
dinas-dinas yang tekait dalam pelaksanaan
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
program tersebut dan juga membutuhkan
keuangan daerah yang dilaksanakan dengan
kerja sama yang baik antara pemerintah
prinsip-prinsip keadilan dan kepatutan dalam
daerah dan masyarakat agar pelaksanaan
mengalokasikan anggaran daerah agar
program yang ada dapat terlaksana dengan
efektif, efisien dana bertanggungjawab
baik sesuai dengan harapan dari masyarakat
sehingga hasilnya dapat dirasakan seluruh
yang ada. Dari hasil wawancara yang saya
lapisan masyarakat.
dapatkan bahwa dalam pelaksanaan program
Pengelolaan keuangan daerah yang
yang ada sudah sesuai dengan harapan setiap
transparan dan berkualitas juga merupakan
masyarakat. Karena setiap program yang
salah satu unsur penting dalam mewujudkan
akan dilaksanakan selalu mengacu pada
tata pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
permintaan dari masyarakat yang dilakukan
Untuk itu, menjadi tugas semua pihak terkait
pada saat pelaksanaan musrembang di setiap
untuk melaksanakan upaya menyeluruh
kecamatan. Dalam proses pelaksanaan

7
memperbaiki kualitas penyusunan dan Berdasarkan hasil penelitian yang ada
penyajian laporan keuangan pemerintah. maka penulis menyimpulkan bahwa:
Reformasi pengelolaan keuangan daerah 1. Pemerintah daerah sudah sangat
telah lama dilaksanakan. Berbagai persoalan berusaha dalam mempertanggung
dan proses pembelajaran menuju pengelolaan jawabkandana dari masyarakat untuk
keuangan daerah yang baik memang belum pembangunan dan kesejahteraan
mencapai kestabilan yang sempurna. Namun, masyarakat yang ada di daerah
terlihat transparansi dan akuntabilitas kabupaten Banggai kepulauan.
keuangan daerah mengalami kemajuan yang 2. Pertanggungjawaban diserahkan kepada
sangat berarti. Membaiknya kualitas laporan masyarakat agar masyarakat dapat
keuangan pemerintah daerah dari tahun ke mengetahui dana yang ada dikelola
tahun, yang ditandai dengan kemajuan untuk apa dan juga meningkatkan
signifikan membaiknya opini audit BPK tingkat kepercayaan masyarakat kepada
selama ini, tentu merupakan modal yang kuat Pemerintah Daerah dalam hal
untuk membangun transparansi pengelolaan pengelolaan keuangan daerah.
keuangan daerah 3. Kurangnya kerja sama antara
Hasil penelitian yang ada akuntabilitas pemerintah daerah dan masyarakat
dalam pengelolaan keuangan daerah sudah dalam pelaksanaan program yang ada di
mulai bagus. Hal ini dibuktikan dengan daerah Kabupaten Banggai Kepulauan.
Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai 4. Pertanggungjawaban yang diberikan
Kepulauan secara berturut-turut mendapat pemerintah daerah kepada masyarakat
opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian).Jadi belum sepenuhnya berjalan sesuai
dalam akuntansi WTP itu sudah yang paling dengan ketentuan hukum yang berlaku.
baik dalam system Pengelolaan B. Saran
Keuangan.Namun kalau melihat pada sisi Dari pembahasan dan kesimpulan yang
masyarakat Pertanggungjawaban yang diperoleh maka penulis memberikan
diberikan pemda kepada masyarakat belum saran:
berjalan dengan baik, karena pelaksanaan 1. Pemerintah Daerah harus lebih
program yang ada tidak dilaksanakan secara meningkatkan lagi kinerja untuk
menyeluruh, hanya melihat beberapa pihak pelaksanaan akuntabilitas dalam
saja atau desa-desa tertentu. pengelolaan keuangan daerah.
2. Pemerintah daerah harus lebih
KESIMPULAN DAN SARAN meningkatkan kredibilitas dalam
pelaksanaan akuntabilitas pengelolaan
A. Kesimpulan
keuangan daerah.

8
3. Masyarakat harus ikut serta dalam setiap Sugiyono, 2010, Metode Penelitian
pelaksanaan program yang ada, agar Kuantitatif Kualitatif dan R&D:
pelaksanaan program yang ada bisa Alfabeta, Bandung.
berjalan dengan baik dan hubungan Suyanto, Bagong dan Sutinah, 2005, Metode
antara pemerintah daerah dan Penelitian Sosial : Berbagai Altenatif
masyarakat menjadi lebih baik. Pendekatan: Prenada Media, Jakarta.
4. Pemerintah daerah harus lebih
Sumber Lain:
mengutamakan kepentingan atau
kesejahteraan masyarakat dari pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
kepentingan politik untuk pelaksanaan Tentang Pemerintah Daerah
akuntabilitas dalam pengelolaan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
keuangan daerah.
Nomor 58 Tahun 2005 Tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Moleong, L, J, 2007, Metode Penelitian
Nomor 56 Tahun 2005 Tentang Sistem
Kualitatif : Remaja Karya, Bandung.
Informasi Keuangan Daerah
Pasolong,2012, Metode Penelitian
Administrasi Publik: Alfabeta, Bandung. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59
Sedarmayanti, 2012, Good Governance Tahun 2007 Tentang Pedoman
“Kepemerintahan Yang Baik” Bagian Pengelolaan Keuangan Daerah
Pertama, Edisi Revisi: Mandar Maju,
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Bandung.
Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah

Anda mungkin juga menyukai