Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk medidik generasi

penerus bangsa agar memeiliki ilmu pengetahuan yang tinggi sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memiliki kemampuan

yang dapat membekali hidupnya di masyarakat. Kualitas pembelajaran

sanhgat menentukan tingkat keberhasilan prestasi belajar siswa. Prestasi

belajar merupakan bukti keberhasilan yang telas dicapai oleh seseorang,

dengan demikian prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai

oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.

Media pembelajaran terdiri dari beberapa macaam bentuk, salah

satunya adalah media audio visual. Media audio visual adalah media yang

mengandung unsur suara dan juga memeliki unsur gambar yang dapat dilihat,

seperti rekaman video, film dan sebagainya. Media pembelajaran yang baik

adalah media yang mampu mengaktifkan siswa dalam memberikan

tanggapaan, umpan balik, dan mendorong siswa untuk melakukan praktik-

praktik yang benar. Berdasarkan fakta dilapangan saat guru mengajarkan

materi gambar bentuk, guru hanya menyampaikan materi melalui metode

ceramah dan manual, sedangkan siswa hanya mencontoh apa yang telah

diberikan oleh guru.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan media audio visual?

2. Apa macam-macam media audio visual?

3. Apa saja kelebihan dan kekurangan media pembelajaran audio visual?

1
4. Bagaimana cara mengembangkan media berbasis audio visual pada

pembelajaran kimia?

C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui pengertian media audio visual.

2. Dapat menjelaskan macam-macam media audio visual.

3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan media pembelajaran audio

visual.

4. Dapat mengembangkan media berbasis audio visual pada pembelajaran

kimia.

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Audio Visual

kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

tengah, perantara atau pengantar1. Sedangkan pengertian media menurut

Usman dan M.Basyiruddin Asnawir adalah sesuatu yang bersifat

menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan

audien sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya2.

Media audio visual adalah media perantara atau penggunaan materi dan

penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun

kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,

keterampilan, dan sikap.

Menurut Arsyad menyatakan bahwa media pembelajaran interaktif atau

interaktif video adalah suatu sistem penyampaian pelajaran yang menyajikan

materi video rekaman dengan pengendalian computer kepada siswa yang

tidak hanya mendengar dan melihat video dan suara, tetapi juga memberikan

respon yang aktif, dan respon itu yang menentukan kecepatan dan efesiensi

penyajian3. Sedangkan video compact disc adalah sistem penyimpanan dan

rekaman video dimana signal audio visual direkam pada disket plastic,

bukan pada pita magnet4.

B. Macam-macam Media Audio Visual

1. Media Audio Visual Gerak

Media audio visual gerak adalah media intruksional modern yang

1
Azhar Arsyad, “Media Pembelajaran”. (Jakarta : Raja grafindo Perkasa, 2009), hal. 3.
2
Usman dan Basyirrudin Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta : Ciputat Press, 2002) hal. 11.
3
Azhar Arsyad, “Media…”, hal. 36.
4
Azhar Arsyad, Media...”, hal. 36.

3
sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi) karena meliputi pengelihatan, pendengaran dan gerakan, serta

menampilkan unsur gambar yang bergerak. Jenis media yang termasuk

dalam kelompok ini adalah televisi, video tape, dan film bergerak.5

a. Film

Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame

dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor

secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup.

Kemampuan film melukiskan gambar hidup dan suara memberinya

daya tarik tersendiri. Kedua jenis media ini pada umumnya

digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dan juga dokumentasi, dan

pendidikan. Mereka dapat menyajikan informasi, memaparkan

proses, lalu menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan

keterampilan, menyingkat ataupun memperpanjang waktu, dan

mempengaruhi sikap.

b. Video

Video sebagai media audio visual yang menampilkan gerak,

semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang

disajikan dapat bersifat fakta (kejadian/peristiwa penting, berita),

maupun fiktif, bisa bersifat informatif, edukatif maupun intruksional.

Sebagian tugas film dapat digantikan oleh video, namun tidak berarti

bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Masing-masing

memiliki keterbatasan dan kelebihan sendiri.

5
Farid Ahmadi & Hamidullah Ibda, “Media Literasi Sekolah”, (Semarang: CV. Pilar Nusantar,
2018). hal. 273.

4
c. Televisi

Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar

diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel dan ruang.

Televisi dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan mudah

dapat dijangkau melalui siaran dari udara ke udara dan dapat

dihubungkan melalui satelit. Televisi pendidikan adalah penggunaan

program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran

tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkannya. Televisi

pendidikan tidak hanya menghibur, tetapi lebih penting adalah

mendidik.

2. Media Audio Visual Diam

Media audio visual diam yaitu media yang menampilkan suara dan

gambar diam, seperti:6

a. Film bingkai suara (sound slides)

Film bingkai adalah suatu film transparan berukuran 35 mm,

yang biasanya dibungkus bingkai berukuran 2 X 2 inci tersebut dari

karton atau plastik. Ada program yang selesai dalam satu menit, tapi

ada pula yang hingga satu jam atau lebih. Namun yang lazim, satu

program film bingkai suara lamanya berkisar antara 10-30 menit.

Jumlah gambar (frame) dalam satu program pun bervariasi ada yang

hanya sepuluh buah, tetapi ada juga yang sampai 160 buah atu lebih.

b. Film rangkai suara

Berbeda dengan film bingkai suara, gambar pada film rangkai

6
Ibid, 274.

5
suara berurutan merupakan satu kesatuan. Ukurannya sama dalam

film bingkai, yaitu 35 mm. Jumllah gambar dalam satu rol film

rangkai antara 50-75 gambar dengan panjang kurang lebih 100

sampai dengan 130, bergantung pada isi film itu.

C. Kekurangan Dan Kelebihan Media Pembelajaran Audio Visual

Kekurangan media audio visual

1. Memerlukan komputer dan pengetahuan progam.


2. Membutuhkan hadware khusus untuk proses pengembangan dan

penggunaannya.
3. Resolusi untuk image grafik sangat terbatas pada sistem microprocessor.
4. Hanya efektif jika digunakan untuk penggunaan seseorang atau beberapa

orang dalam kurun waktu tertentu.


5. Tidak kompatibel antar jenis yang ada7

Kelebihan Media Audio Visual

1. Lebih efektif dalam menerima pembelajaran karena dapat melayani gaya

bahasa siswa auditif maupun visual.


2. Dapat memberikan pengalaman nyata lebih dari yang diisampaikan

media audio maupun visual.


3. Siswa akan lebih cepat mengerti karena mendengarkan disertai melihat

langsung, sehingga tidak hanya membayangkan.


4. Lebih menarik dan menyenangkan menggunakan media audio visual.8
5. Dalam media audio visual ini mencakup segala aspek indera pendengar,

penglihat dan peraba. Sehingga kemampuan semua indera dapat terarah

dengan baik karena digunakan dengan seimbang dan bersama.9

7
Andi Prastowo, “Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif”, (Yogyakarta :
Diva Press, 2014) hlm.332
8
Rudy Sumiharsono & Hisbiyatul Hasanah, “Media Pembelajaran”, (Jember: Pustaka Abadi,
2018). Hal. 72.
9
Husniyatus Salamah, “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT”, (Jakarta: Kencana,
2017). Hal. 73.

6
D. Mengembangkan Media Berbasis Audio Visual Pada Pembelajaran

Kimia

Salah satu jenis media pembelajaran berdasarkan unsur pokok yang

terkandung di dalamnya adalah media audio visual. Menurut Ronal Anderson,

media video adalah rangkaian gambar elektronis yang disertai oleh unsur

suara (audio) serta unsur gambar (visual) yang dituangkan dalam pita video

(video tape). Rangkaian gambar elektronis tersebut kemudian diputar dengan

suatu alat yaitu video cassette recorder atau video player. Media jenis ini

sangat relevan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

(TIK) saat ini. Hampir semua informasi dalam segala bidang sudah dapat

diubah dan ditampilkan dalam bentuk digital termasuk bahan pembelajaran.

Keadaan seperti ini memungkinkan siswa dapat melakukan pembelajaran

mandiri dengan perangkat TIK yang dimilikinya tanpa batasan ruang dan

waktu.

Kimia merupakan ilmu tentang materi dan perubahan yang terjadi di

dalamnya.10 Ilmu ini menjelaskan materi dari sudut pandang komponen

terkecilnya, yaitu atom dan molekul. Kajian ilmu ini berukuran mikroskopis

sehingga sulit bagi siswa untuk menggambarkan obyek yang dibicarakan.

Menurut Tresna Sastrawijaya, kurikulum ilmu kimia terlalu berat pada

komponen teori sehingga melupakan dimensi manusia dan sosial.11 Hal ini

bisa menyebabkan siswa cepat bosan dan tidak bersemangat dalam

pembelajaran kimia. Problematika seperti inilah yang perlu disiasati dengan

10
Martin S. Sibelberg, “Principles of General Chemistry 2nd Edition”, (New York: McGraw-Hill,
2007), hal. 9.
11
Widha Nur Agastya, “Pengembangan Media Audio Visual Materi Pokok Senyawa Hidrokarbon
bagi Siswa SMA/MA Kelas X Semster 2 Berdasarkan Standar Isi”, Skripsi tidak diterbitkan,
(Yogyakarta: FST UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009), hal. 3.

7
media pembelajaran yang mampu menarik perhatian siswa dalam memahami

ilmu kimia. Salah satu materi dalam pembelajaran kimia adalah koloid.

Koloid merupakan suatu campuran berfase dua, yaitu: fase pendispersi dan

fase terdis-persi dengan ukuran partikel terdispersi berkisar antara 1 nm

sampai dengan 100 nm. Dilihat dari definisinya, materi koloid ini sangat

abstrak dan sulit untuk dipahami tanpa adanya model untuk menggambarkan

materi ini. Koloid sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari namun tidak

jarang ada beberapa siswa masih merasa asing dengan materi koloid ini

karena terbatasnya media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran.

Media audio visual dapat digunakan untuk memudahkan siswa memahami

konsep koloid dan menyadarkan siswa bahwa koloid sangat dekat dengan

kehidupan sehari-hari. Media ini mengandung komponen audio yang dapat

menyampaikan informasi pengetahuan seperti halnya penjelasan verbal di

kelas. Media ini juga mengandung video yang menampilkan gerakan dan

animasi dalam menjelaskan materi sehingga dapat membangkitkan kesan

pada siswa dan menarik perhatian mereka.

Stephen Allesi & Stanley R. Trollip mendeskripsikan tahap-tahap dalam

model pengembangan yang meliputi:

1) Tahap Perencanaan (Planning)

a) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai dan mengidentifikasi

kebutuhan dalam pengembangan media audio visual.

b) Menyiapkan buku-buku referensi dan sumber belajar lainnya yang

memuat materi koloid.

c) Merangkai ide gagasan sebagai rambu-rambu dalam tampilan media

berupa rancangan isi video, rancangan isi dan tampilan media, dan

8
rancangan proses produksi dan evaluasi.

2) Tahap Penyusunan Kerangka Tampilan Media (Design)

a) Merancang skrip, skenario, dan instrumen pendukung lainnya yang

berisi narasi naskah verbal, dan deskripsi materi serta soal-soal

latihan.

b) Membuat storyboard secara tertulis yang merupakan perencanaan

(drafting) tentang rangkaian gerakan yang akan diperagakan model

dalam video sesuai naskah.

c) Melakukan pengambilan gambar (video shooting), pemindahan

gambar (video rendering) dari kamera ke komputer, dan perbaikan

gambar (video editing) tentang demonstrasi pembuatan kolois di

laboratorium kimia.

d) Membuat flowchart untuk mengoperasikan program Macromedia

Flash 8.0 yang digunakan media placement for the video and lesson

content dalam media audio visual ini.

3) Tahap Pengembangan (Development)

a) Memrogram materi, tahap ini merupahan tahap penggabungan semua

materi yang dikembangkan termasuk aplikasi program yang akan

digunakan yaitu Macromedia Flash 8.0.

b) Mengekspor file video yang ukurannya sudah diperkecil ke program

induk media audio visual lalu dirangkai dengan animasi yang telah

disiapkan dalam program.

c) Memroduksi video dan audio, dalam tahap ini pembuatan tampilan,

animasi, grafik, musik, narasi, dan instrumen yang dapat mendukung

pengembangan.

9
d) Mengevaluasi dan meninjau kembali (pengujian dan pengesahan).

4) Penilaian Produk.

a) Subjek dan Objek penilaian, Subjek penilaian dalam penelitian ini

adalah media audio visual dalam bentuk CD (Compact Disk). Objek

penilaian dalam penelitian ini adalah kualitas media audio visual

untuk praktikum koloid.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Media audio visual adalah media perantara atau penggunaan materi dan

penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga

membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

2. Media audio visual dibagi menjadi 2 macam yaitu media audio visual

gerak dan media audio visual diam.

3. Kekurangan media audio visual yaitu, Memerlukan komputer dan

pengetahuan progam,Membutuhkan hadware khusus untuk proses

pengembangan dan penggunaannya. Sedangkan kelebihan media audio

10
visual yaitu, Lebih efektif dalam menerima pembelajaran karena dapat

melayani gaya bahasa siswa auditif maupun visual, Dapat memberikan

pengalaman nyata lebih dari yang diisampaikan media audio maupun

visual

4. Cara mengembangkan media audio visual dalam pembelajaran kimia

yaitu melalui materi koloid.

B. SARAN

Dari pembahasan diatas telah dideskripsikan Media Audio Visual.

Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca dapat memahami

penjelasan yang terdapat dalam makalah ini. Penulis menyadari bahwa

makalah ini jauh dari kata sempurna karena sumber dan pengetahuan yang

masih terbatas. Maka dari itu dibutuhkan saran dan kritik dari pembaca yang

bersifat membangun.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Farid & Hamidullah Ibda. “Media Literasi Sekolah”. Semarang: CV.

Pilar Nusantar. 2018.

Agastya, Widha Nur. “Pengembangan Media Audio Visual Materi Pokok Senyawa

Hidrokarbon Bagi Siswa SMA/MA Kelas X Semester 2 Berdasarkan

Standar Isi”. Yogyakarta: FST UIN Sunan Kalijaga. 2009.

Arsyad, Azhar. “Media Pembelajaran”. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa. 2009.

Prastowo, Andi. “Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif”. Yogyakarta:

Diva Press. 2014.

Salamah, Husniyatus. “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT”.

Jakarta: Kencana. 2017.

11
Sibelberg, Martin S. “Principles Of General Chemistry 2nd Edition”. New York:

McGraw-Hill. 2007.

Sumiharsono, Rudy & Hisbiyatul Hasanah. “Media Pembelajaran”. Jember:

Pustaka Abadi. 2018.

Usman & Basyirrudin Asnawir. “Media Pembelajaran”. Jakarta: Ciputat Press.

2002.

12

Anda mungkin juga menyukai