Untuk memudahkan dapat melihat pencapaian hasil kinerja Puskesmas, maka hasil cakupan
kegiatan pelayanan dan manajemen Puskesmas dapat disajikan dalam bentuk gambaran “grafik
sarang laba-laba “.
Hasil pencapaian cakupan kegiatan pelayanan dan manajemen disajikan dalam bentuk sarang
laba-laba yang berbeda. Setiap jari-jari grafik sarang laba-laba untuk satu kelompok jenis
kegiatan pelayanan/manajemen Puskesmas. Sedangkan bagi masing-masing penanggung jawab
kegiatan, dapat membuat hal yang sama untuk masing-masing variabel kegiatannya.
Hasil pencapaian mutu pelayanan dan manajemen dapat juga disajikan dalam bentuk grafik
sarang laba-laba.
Dengan grafik sarang laba-laba diharapkan pembaca lebih mudah mengetahui tingkat
kesenjangan pencapaian dan ketidakserasian antara hasil kegiatan dengan manajemen, karena
antara keduanya mempunyai keterkaitan yang sejajar.
Cara penyajian grafik tersebut sebaiknya dibuat secara periodik bulanan atau triwulan, sehingga
dapat digunakan sebagai bahan pemantauan dan identifikasi masalah sedini mungkin.
B. Analisa Data
Analisis data merupakan kegiatan untuk mengambil kesimpulan dari data yang sudah diolah,
yang selanjutnya akan menjadi bahan pertimbangan untuk memberikan masukan bagi
perencanaan, monitoring, bimbingan dan pengendalian fungsi Puskesmas.
Kesalahan yang sering dilakukan dalam upaya menetapkan/merumuskan masalah secara benar,
ada 3 buah hambatan :
Untuk melakukan analisa data selain diperlukan hasil pencapaian cakupan kegiatan pelayanan,
manajemen termasuk mutu pelayanan (bagi Puskesmas yang telah menerapkan mutu
pelayanan) juga diperlukan semua data kegiatan Puskesmas, sumber daya Puskesmas dan
keadaan lingkungan (fisik dan non fisik), yang terkait dengan kegiatan yang akan dianalisa.
Untuk melakukan analisa data tingkat Puskesmas dapat dimulai dengan mengidentifikasi
kesenjangan yang tergambar dalam grafik sarang laba-laba. Pencapaian hasil cakupan kegiatan
yang terjadi kesenjangan di grafik sarang laba-laba ditulis ke lampiran : “ Analisa data I “ pada
judul matrik RAGPIE (dibawah Matrik RAGPIE / untuk evaluasi kegiatan). Setiap lembar matrik
untuk satu kegiatan yang terjadi kesenjangan.
Analisis penyebab kesenjangan, dalam aspek penyediaan dan pemanfaatan sumber daya.
Tuliskan pada kolom sumber daya di kolom perencanaan tentang semua sumber daya (tenaga,
biaya, alat, obat, sarana transport, fasilitas kesehatan) yang direncanakan untuk melakukan
kegiatan tersebut. Kemudian tuliskan pada kolom sumber daya di kolom pelaksanaan tentang
pelaksanaannya penggunaan yang tertulis pada kolom sumber daya di kolom perencanaan.
Demikian juga tuliskan berapa % ternyata hasil yang dimanfaatkan penggunaan sumber daya
pada kolom sumber daya di kolom evaluasi dengan cara hasil sumber daya di kolom
pelaksanaan dibagi sumber daya perencanaan dikalikan 100 %.
Tuliskan pada kolom kegiatan di kolom perencanaan tentang semua rencana kegiatan yang
akan dilaksanakan dengan menggunakan sumber daya yang tercantum dalam kolom sumber
daya di kolom perencanaan. Dengan cara penilaian/ hitungan yang sama tulislah pada kolom
kegiatan di kolom pelaksanaan dan kolom kegiatan di kolom evaluasi.
Tuliskan pada kolom pencapaian di kolom perencanaan tentang semua hasil rencana kegiatan
yang akan dilaksanakan dengan menggunakan sumber daya yang tercantum dalam kolom
sumber daya di kolom perencanaan. Dengan cara penilaian/ hitungan yang sama, tulislah pada
kolom pencapaian di kolom pelaksanaan dan kolom pencapaian di kolom evaluasi.
Demikian juga tim kecil menuliskan hasil pengamatan dan analisa kegiatan manajemen
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan yang menjadi hambatan/ kendala (tulislah
pada kolom kelemahan), dan yang menjadi kekuatan/ dukungan kegiatan tersebut (tulislah
pada kolom kekuatan/ pendukung), hal-hal yang menjadi peluang bila kegiatan dilaksanakan
pada tahun mendatang (pada kolom peluang), serta hal-hal yang menjadi ancaman bila
kegiatan tersebut tidak dilaksanakan pada tahun mendatang (pada kolom ancaman).
Sumber daya Puskesmas dan keadaan lingkungan fisik dan non fisik yang dicantumkan hanya
yang terkait saja.
Dalam merumuskan analisis sebab akibat dapat menggunakan Pohon masalah, karena
metodenya mudah namun hasilnya relevan, namun Puskesmas kabupaten/ kota dapat
menggunakan metode lain yang sederhana, mudah dan hasilnya relevan.
Pohon masalah adalah suatu teknik untuk mengidentifikasikan semua masalah dalam suatu
situasi tertentu, menyusun dan memperagakan informasi ini sebagai rangkaian hubungan
sebab akibat.
Mulai dengan yang menjadikan prioritas utama masalah kegiatan pelayanan kesehatan yang
dipecahkan.
Catat semua masalah terkait lainnya yang sudah diidentifikasikan dalam matrik RAGPIE dan
format SWOT.
Teknik curah pendapat (brainstorming) dapat dipergunakan, atau disebutkan masalah yang
diidentifikasikan dengan pertanyaan berikut:
Susun masalah yang telah diidentifikasi oleh tim ke dalam bentuk sebuah pohon masalah Setiap
format pohon masalah untuk satu jenis kegiatan.
Demikianlah yang dapat kami bagikan kepada Mitra Kesehatan Masyarakat tentang Penyajian,
Analisa Data dan Pemecahan Masalah pada Penilaian Kinerja Puskesmas, pada pembahasan
selanjutnya kami akan membagikan informasi tentang Pedoman Pembinaan Penilaian Kinerja
Puskesmas. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk mitra kesehatan masyarakat. Jika ada
pertanyaan, saran atau komentar, silakan isi kolom komentar yang ada di bawah.