Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

“Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis”


Disusun Oleh :

1. M. Fadly NPM : 065117199


2. Andi Nurjaman NPM : 065117204
3. Hanif Prasetyo NPM : 065117207

Tanggal Percobaan : 25 November 2017

Rekan Kerja:
1. Arie Fajar R.P NPM : 065117203
2. Cita Suci Saputri NPM : 065217183
3. Rizky Septiyadi NPM : 065117208

Asisten Praktikum : 1. Desi Astriningsih


2. Desi Tri Sularsih
3. Noorlela Marcheta
4. Nural Fahira

LABORATORIUM FISIKA
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. TujuanPercobaan

Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah mempelajari dan membuktikan berlakunya


Hukum Archimides dan Hukum Utama hidrostatis serta penggunaannya dalam mengukur
kerapatan zat padat dan zat cair.

1.2. DasarTeori

1.2.1. HukumArchimides

Bunyi Hukum Archimides:

"Suatu benda yang dicelupkan kedalam zat cair akan mengalami gaya tekan
keatas (Fa) seberat zat cair yang dipindahkan".

Tekan keata sini (Fa) secara matematis dituliskan ebagai berikut:

Fa= ρc . Vc . g

Keterangan:
Fa = Gaya tekan keatas (N)
Vc= volume zat cair yang dipindahkan (m3)
g = Percepatan gravitasi (m.s2)
ρc =kerapatan / massa jenis zat cair (Kg.m-3)

Adanya gaya tekan keatas ini menyebabkan adanya berat semu benda di dalam
air. Berat benda didalam air adalah hasil pengurangan dari berat benda di udara oleh
gaya tekan keatasnya.
wa = wu - Fa

Keterangan:
wa = Berat benda didalam air
wu = beratbenda di udara
Fa = Gaya tekan keatas

Adanya gaya tekan keatas juga menyebabkan benda mengalami 3 kondisi yang
berbeda, yaitu: terapung, melayang, dantenggelam

 Terapung(ρb <ρf)
 Melayang (ρb = ρf)
 Tenggelam (ρb >ρf)

1.2.2. Hukum Utama Hidrostatis


Hidrostatika adalah ilmu yang mempelajari tentang fluida yang tidak mengalir
/ tidak bergerak / statis. Kajiannya mencakup semua kondisi fluida dalam keadaan
kesetimbangan yang stabil.
Tekanan adalah gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu permukaan bidang
dan dibagi luas permukaan bidang tersebut.
BunyiHukumUtamaHidrostatis:
“Tekanan Hidrostatis pada sembarang titik yang terletak pada bidang mendatar
didalam zatcair yang sejenis dalam keadaan setimbang adalah sama”.
Tekanan Hidrostatis (Ph) dapat dinyatakan sebagai berikut:
Ph = ρ . g . h
Keterangan:
Ph = tekanan hidrostatis (N.m-2)
ρ = massa jenis fluida (kg.m-3)
g = percepatan gravitasi (m.s-2)
h = kedalaman titik dari permukaan fluida (m)

Tekanan total di titik A dan titik B sama besar. Menuru tpersamaan tekanan
hidrostatis, besarnya tekanan di titik A dan titik B bergantung pada massa jenis fluida
dan ketinggian fluida di dalam tabung. Secara matematis, persamaannya dapat
dituliskan sebagai berikut:
PhA = PhB
ρA . g . hA = ρB . g . hB
ρA . hA = ρB . hB
BAB II
ALAT DAN BAHAN

1. Peralatan yang Digunakan

a. Gelas Piala / gekas ukur 500 ml

b. Bejana berhubungan (pipa U)

c. Pipet Tetes

d. Kertas atau benang

2. Bahan yang Digunakan

a. Air

b. Minyak goreng

c. Minyak tanah
BAB III
METODE PERCOBAAN

PercobaanHukumUtamaHidrostatik

1) Menyiapkan pipa U, air, minyak goreng dan minyak tanah;


2) Mengisi pipa U dengan air secukupnya
3) Menambahkan 20 tetes minyak goreng pada salah satu pipa dengan pipet;

4) Menghitung kerapatan minyak goreng dengan menggunakan persamaan: ρ minyak=


5) Menambahkan kembali minyak goreng dan ukur kembali h1 dan h2 serta hitung
kerapatannya. Lakukan penambahan dan perhitungan ini hingga empat kali;
6) Lakukan percobaan 1 sampai 5 dengan menggunakan minyak tanah
BAB IV
DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
4.1. Data Pengamatan
Berdasarkan pengamatan den percobaan yang telah dilakukan pada hari Sabtu, 02
Desember 2017. Kelompok kami mendapatkan hasil data pengamatan sebagai berikut :

KeadaanRuangan P(cm)Hg T C (%)

SebelumPercobaan 75,6 26 71
SesudahPercobaan 75,5 26 69

Tabel 1

No JenisMinyak tetes hair hminyak(cm)


(cm) (gr.cm-
3
)
1 10 0,7 0,9 0,78
2 20 1,7 2 0,85
3 MinyakGoreng 30 2,3 2,5 0,92
4 40 3,1 3,4 0,912

1,95 2,2 0,8655

Tingkat Ketelitian Minyak Goreng = 95,8%


Tabel 2

No JenisMinyak tetes hair hminyak(cm)


(cm) (gr.cm-
3
)
1 20 1,1 1,3 0,846
2 30 1,7 2 0,85
Minyak
3 40 2,1 2,7 0,778
Tanah
4 50 2,2 2,8 0,786
5 60 2,5 3,4 0,735

0,799

Tingkat Ketelitian Minyak Tanah = 96,4%

4.2. Data Perhitungan

hair = batasbawahminyak – batasatas air


hminyak = batasbawahminyak – batasatasminyak

Ket:
h₁ = hair

h2 = hminyak

Ketelitian = (1 - )x 100%
Ket:

ρ1 = ρliteratur ρ2
= ρpercobaan

=
A. Minyak Goreng
Diketahui : - ρ minyak goreng = 0,904 gr/cm3
 Percobaan 1

10 tetesan minyak goreng


Hair = BBM( Batas Bawah Minyak ) - BBA ( Batas Atas Minyak )
Hminyak = BBM ( Batas Bawah Minyak ) – BAM (Batas Atas MInyak )
Hair = 10 – 9,3 = 0,7 cm
Hminyak = 10 – 9,1 = 0,9 cm
ℎ𝑎𝑖𝑟
𝜌2 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 = ℎ
𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘

0,7
= 0,9

= 0,78 gr/cm3
 Percobaan 2

20 tetesan minyak goreng


Hair = BBM( Batas Bawah Minyak ) - BBA ( Batas Atas Minyak )
Hminyak = BBM ( Batas Bawah Minyak ) – BAM (Batas Atas MInyak)
Hair = 10,5 – 8,8 = 1,7 cm
Hminyak = 10,5 – 8,5 = 2 cm
ℎ𝑎𝑖𝑟
𝜌2 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 = ℎ
𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘

1,7
= 2

= 0,85 gr/cm3
 Percobaan 3

30 tetesan minyak goreng


Hair = BBM( Batas Bawah Minyak ) - BBA ( Batas Atas Minyak )
Hminyak = BBM ( Batas Bawah Minyak ) – BAM (Batas Atas MInyak)
Hair = 10,7 – 8,4 = 2,3 cm
Hminyak = 10,7 – 8,2 = 2,5 cm
ℎ𝑎𝑖𝑟
𝜌2 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 = ℎ
𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘

2,3
= 2,5

= 0,92 gr/cm3
 Percobaan 4

40 tetesan minyak goreng


Hair = BBM( Batas Bawah Minyak ) - BBA ( Batas Atas Minyak )
Hminyak = BBM ( Batas Bawah Minyak ) – BAM (Batas Atas MInyak)
Hair = 11,2 – 8,1 = 3,1 cm
Hminyak = 11,2 – 7,8 = 3,4 cm
ℎ𝑎𝑖𝑟
𝜌2 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 = ℎ
𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘

3,1
= 3,4

= 0,912 gr/cm3
̅)
Rata-rata (𝒙
0,7+1,7+2,3+3,1
 Hair = = 1,95 cm
4
0,9+2+2,5+3,4
 Hminyak = = 2,2 cm
4
0,78+0,85+0,92+0,912
 𝜌= = 0,8655 gr/cm3
4
Tingkat Ketelitian
̅
𝝆 𝒍𝒊𝒕𝒆𝒓𝒂𝒕𝒖𝒓− 𝝆
( 1-| | ) x 100%
𝝆 𝒍𝒊𝒕𝒆𝒓𝒂𝒕𝒖𝒓

0,904−0,8655
= ( 1-| | ) x 100%
0,904

0,0385
= ( 1-| 0,904 | ) x 100%

= ( 1-0,042 ) x 100%
= 95,8%
B. Minyak Tanah
Diketahui : - ρ minyak tanah = 0,805 gr/cm3
 Percobaan 1

10 tetesan minyak goreng


Hair = BBM( Batas Bawah Minyak ) - BBA ( Batas Atas Minyak )
Hminyak = BBM ( Batas Bawah Minyak ) – BAM (Batas Atas MInyak )
Hair = 10 – 9,2 = 0,8 cm
Hminyak = 10 – 9 = 1 cm
ℎ𝑎𝑖𝑟
𝜌2 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 = ℎ
𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘

0,8
= 1

= 0,8 gr/cm3
 Percobaan 2

20 tetesan minyak goreng


Hair = BBM( Batas Bawah Minyak ) - BBA ( Batas Atas Minyak )
Hminyak = BBM ( Batas Bawah Minyak ) – BAM (Batas Atas MInyak )
Hair = 10,3 – 8,8 = 1,5 cm
Hminyak = 10,3 – 8,6 = 1,7 cm
ℎ𝑎𝑖𝑟
𝜌2 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 = ℎ
𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘

1,5
= 1,7

= 0,882 gr/cm3
 Percobaan 3

30 tetesan minyak goreng


Hair = BBM( Batas Bawah Minyak ) - BBA ( Batas Atas Minyak )
Hminyak = BBM ( Batas Bawah Minyak ) – BAM (Batas Atas MInyak )
Hair = 10,5 – 8,6 = 1,9 cm
Hminyak = 10,5 – 8,2 = 2,3 cm
ℎ𝑎𝑖𝑟
𝜌2 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 = ℎ
𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘

1,9
= 2,3

= 0,826 gr/cm3
 Percobaan 4

40 tetesan minyak goreng


Hair = BBM( Batas Bawah Minyak ) - BBA ( Batas Atas Minyak )
Hminyak = BBM ( Batas Bawah Minyak ) – BAM (Batas Atas MInyak )
Hair = 10,7 – 8,3 = 2,4
Hminyak = 10,7 – 7,8 = 2,9
ℎ𝑎𝑖𝑟
𝜌2 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 = ℎ
𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘

2,4
=
2,9

= 0,828 gr/cm3
̅)
Rata-rata (𝒙
0,8+1,5+1,9+2,4
 Hair = = 1,65 cm
4
1+1,7+2,3+2,9
 Hminyak = = 1,975 cm
4
0,8+0,882+0,826+0,828
 𝜌= = 0,834 gr/cm3
0,834

Tingkat Ketelitian
̅
𝝆 𝒍𝒊𝒕𝒆𝒓𝒂𝒕𝒖𝒓− 𝝆
( 1-| | ) x 100%
𝝆 𝒍𝒊𝒕𝒆𝒓𝒂𝒕𝒖𝒓

0,805−0,834
= ( 1-| | ) x 100%
0,805

0,029
= ( 1-|0,805| ) x 100%

= ( 1-0,036) x 100%
= 96,4%
C. Perhitungan
 Minyak Goreng

(1,95−0,7)2 + (1,95+1,7)2 + (1,95−2,3)2 + (1,95−3,4)2


∆𝒉𝒂𝒊𝒓 =√ 4(4−1)

(1,25)2 + (0,25)2 + (−0,35)2 + (−1,45)2


=√ 4(3)

1,5625+0,0625+0,1225+2,1025
=√ 12

3,85
=√ 12

= √0,32083
= 0,566 cm

(2,2−0,9)2 + (2,2−2)2 + (2,2−2,5)2 + (2,2−3,4)2


∆ℎ𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 = √ 4(4−1)

(1,3)2 +(0,2)2 +(−0,3)2 + (−1,2)2


= √ 4(3)

1,69+0,04+0,09+1,44
=√ 12
3,26
=√ 12

= √0,2716
= 0,521 cm

(0,8655−0,78)2 +(0,8655−0,85)2 +(0,8655−0,92)2 +(0,8655−0,912)2


∆𝝆 =√ 4(4−1)

(0,0855)2 +(0,0155)2 +(−0,0545)2 +(−0,0465)2


=√
4(3)

0,00731025+0,00024025+0,00297025+0,00216225
=√ 12

0,012683
=√ 12

= √0,001056916
= 0,032 gr/cm3

 Minyak Tanah

(1,65−0,8)2 + (1,65−1,5)2 + (1,65−1,9)2 + (1,65−2,4)2


∆ℎ𝑎𝑖𝑟 =√ 4(4−1)

(0,85)2 +(0,15)2 +(−0,25)2 + (−0,75)2


=√ 4(3)

0,7225+0,0225+0,0625+0,5625
=√ 12

1,37
= √ 12

= √0,11416
= 0,338 cm
(1,975−1)2 + (1,975−1,7)2 + (1,975−2,3)2 + (1,975−2,9)2
∆ℎ𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 =√ 4(4−1)

(0,975)2 + (0,275)2 + (−0,325)2 + (−0,925)2


=√ 4(3)

0,950625+0,075625+0,105625+0,855625
=√ 12

1,9875
=√ 12

= √0,165625
= 0,407 cm

(0,834−0,8)2 + (0,834−0,882)2 + (0,834−0,826)2 + (0,834−0,828)2


∆ℎ𝜌 =√ 4(4−1)

(0,034)2 + (−0,048)2 + (0,008)2 + (0,006)2


=√ 4(3)

0,001156+0,002304+0,000064+0,000036
=√ 12

0,00356
=√ 12

= √0,000296
= 0,017 gr/cm3
BAB V

PEMBAHASAN

Pada pembahasan kali ini kami Membahas percobaan Hukum Utama


hidrostatis. Karena Hukum Archimides telah dibahas pada percobaan minggu-minggu
sebelumnya.
Sebelum kami melakukan percobaan hukum utama hidrostatik, kami terlebih dahulu
mengamati keadaan ruangan seperti mengukur kelembaban, temperatur, dan tekanan
udaranya. Begitu pula setelah percobaan selesai, kami kembali mengamati keadaan ruangan
seperti sebelum percobaan.Sehingga diperoleh data sebagai berikut:

KeadaanRuangan P(cm)Hg T C (%)

SebelumPercobaan 75,6 26 71
SesudahPercobaan 75,5 26 69

Percobaan utama hidrostatik ini dilakukan dengan cara mengisi pipa U dengan air
secukupnya, lalu menambahkan tetes minyak goreng sebanyak 20 tetes menggunakan
pipet. Ukur batas atas air, batas atas minyak, dan batas bawah minyak sehingga kerapatan
minyak tersebut dapat dicari. Ulangi hal ini sampai lima kali, dengan menambahkan 10
tetes minyak goreng setiap kalinya. Lakukan hal yang sama menggunakan minyak tanah.
Tetapi sebelum mengganti dengan menggunakan minyak tanah, pipa U harus di cuci dan
diganti airnya terlebih dahulu. Dan pipet yang digunakan pun harus berbeda dengan pipet
yang digunakan pada minyak goreng. Karena, minyak goreng dan minyak tanah tidak
sejenis dan kerapatannya pun berbeda. Sehingga dapat mempengaruhi pengukuran
kerapatan nantinya.
Berikut data yang diperoleh dari percobaan hukum utama hidrostatik:
Tabel 1

No JenisMinyak tetes hair hminyak(cm)


(cm) (gr.cm-
3
)
1 10 0,7 0,9 0,78
2 20 1,7 2 0,85
3 MinyakGoreng 30 2,3 2,5 0,92
4 40 3,1 3,4 0,912

1,95 2,2 0,8655

Tabel 2

No JenisMinyak tetes hair hminyak(cm)


(cm) (gr.cm-
3
)
1 20 1,1 1,3 0,846
2 30 1,7 2 0,85
Minyak
3 40 2,1 2,7 0,778
Tanah
4 50 2,2 2,8 0,786
5 60 2,5 3,4 0,735

0,799

Dari percobaan ini, didapatkan data hasil pengamatan berupa tinggi kolom air, tinggi
kolom minyak, dan kerapatan atau massa jenisnya. Dan untuk mendapatkan data hasil
pengukuran dengan tingkat ketelitian yang tinggi, kami juga perlu hati-hati dalam setiap
kali meneteskan minyak goreng atau minyak tanah kedalam pipa U. Karena kecerobohan
dalam hal ini, dapat mempengaruhi tingkat ketelitian juga.
Adapun ketelitian yang kami peroleh dari percobaan menggunakan minyak goreng
adalah 95,8 % sedangkan ketelitian dari percobaan menggunakan minyak tanah adalah 96,4
%.
BAB VI

KESIMPULAN

Dari pengamatan percobaan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Massa jenis atau kerapatan merupakan suatu ciri khas benda.
2. Berapapun volumenya, zat yang jenisnya sama memiliki massa jenis
yang sama, begitu pula sebaliknya.
3. Setiap zat mempunyai massa jenis zat yang berbeda-beda.
4. Apabila dalam meneliti setiap perubahan tetesnya kurang teliti, akan menyebabkan
kerapatan percobaan berbeda jauh dari kerapatan literartur, dan tingkat ketelitiannya
pun akan rendah.
DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, Solihin. 2000.Fisika. Erlangga: Jakarta


Foster, Bob. 2003 “FisikaTerpadu 1, 2, 3” Jakarta: Erlangga
Giancoli, D.C. 1998. “Physics: Principles and Applications”, 5th edition, Prentice-Hall
Sears, Zemansky, 1985 “FisikauntukUniversitas”, terj. Binancipta
A Laboratory Manual of Physics. Tyler Edward Arnold. 1997

Anda mungkin juga menyukai