Anda di halaman 1dari 5

PAPER

MANAJEMEN TENAGA DAN MESIN PERTANIAN


“MANAJEMEN PRODUKDI PENGOLAHAN HASIL
PERTANIAN”

Dosen Pengampu :

Dina Anggraini S.TP.,M.P

Disusun Oleh :

Chorida Okasyari

J1B118038

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019
MANAJEMEN PRODUKSI DALAM PENGOLAHAN HASIL
PERTANIAN

Perencanaan agroindustri adalah suatu perencanaan dalam kegiatan lintas


disiplin yang memanfaatkan sumber daya alam (pertanian) untuk industri.
Perencanaan agroindustri terdiri dari 5 rencana yaitu pemilihan
teknologi,pemilihan lokasi,fasilitas persediaan dan masukan,perencanaan bahan
pelengkap produksi pengolahan dan perencanaan desain produksi.

Dalam pemilihan teknologi terdapat beberapa hal yang perlu dinilai dan
dievaluasi yaitu kesesuaian teknologi yang digunakan untuk menghasilkan produk
dengan kebutuhan pasar produk,proses pengadaan (ketrsediaan barangnya,suku
cadang,biaya pengadaan,dan lain –lain),biaya sosial,kapasitas
penggunaan,kemampuan sumberdaya manusia dalam pengolahan dan
pengoprasian,fleksibilitas dalam berproses,ketersedian energi dan lain – lain.

Pemilihan lokasi pabrik atau industri dalam pengolahan perlu


mempertimbangkan beberapa hal yaitu ketersediaan bahan baku,lokasi dan
sumber bahan baku,lokasi pemasaran,sarana dan prasarana,ketersediaan tenaga
kerja dan areal pengembangan.Pemilihan lokasi yang tidak tepat akan
menyebabkan pemborosan – pemborosan seperti biaya pengangkutan dan
komunikasi,investasi sarana dan prasarana umum. Kesalahn pemilihan lokasi akan
menyebabkan biaya per unit produksi sangan besar sehingga daya saing
produknya berkurang.

Fasilitas persediaan dan masukan terdapat perencanaan fasilitas persediaan dan


masukan perlu mempertimbangkan fasilitas pergudangan ,pengengkatan,dan
aspek finansialnya(terutama jika harus menggunakan gudang manajemen
agribisnis sewaan dan lain – lain). Untuk hal ini,perlu diperhatikan fasilitas
persediaan bahan baku utama yang memerlukan tempat yang besar dengan
perlakuan – perlakuan khusus untuk menjamin tingginya mutu bahan baku
tersebut.

Perencanaan bahan pelengkap produksi pengolahan adalah bahan


tambahan yang dibutuhkan dalam proses pengolahan. Fasilitas persediaan untuk
bahan pelengkap tersebut juga perlu direncanakan,mengingat sifat – sifat bahan
pelengkap produksi pengolahan memerlukan perlakuan – perlakuan khusus untuk
mempertahankan kualitas. Beragamnya bahan pelengkap yang dibutuhkan dalam
proses pengolahan dan memerlukan penanganan yang berbeda yang menyebabkan
pengadaan dan pengelolaannya perlu direncanakan.

Perencanaan desain produksi sangat bergantung pada besar kecilnya


usaha,jenis usaha,teknologi yang digunakan dan intensitas penggunaan tenaga
kerja. Desain produkdi mencangkup hal – hal yang berhubungan dengan
perencanaan agregar implementasi,rekayasa dan teknologi dan penjadwalan
produksi.rencana agregat implementasi tersebut merupakan tahap – tahap yang di
lalui setelah keputusan investasi di ambil sampai saat sebelum memulai produkdi.

Pengorganisasian input – input dan sarana pengolahan semua sumber daya


produksi baik berup input – input maupun berupa fasilitas
produksi,diorganisasikan dengan baik sesuai dengan fungsi masing – masing.
Pengorganisasian dalam hal sumberdaya manusia dapat berupa penempatan setiap
personal pada posisi yang berupa penempatan setiap personal memiliki daskripsi
kerja yang jelas.

Pengorganisasian fasilitas produksi meliputi penyusunan tata letak mesin


mesin sesuai dengan tahapan produksi,penempatan fasilitas – fasilitas pada suatu
posisi yang efektif dan efisien serta pengalokasian fasilitas – fasilitas produksi
berdasarkan kebutuhan.

Kegiatan pengolahan dalam pelaksanaan proses produksi dalam


aroindustri didasarkan pada rencana produksi yang telah dibuat. Pada tahap ini
input – input yang telah direncanakan dan di sediakan di masukkan ke proses
produksi sesuai dengan jadwal,jumlah dan jenis.

Fungsi pengawasan lebih di tekankan pada bagaimana mengawasi


pelaksanaan rencana untuk menghindari terjadinya penyimpangan yang tidak
dinginkan dan agar proses produksi yang telah direncanakandapat berjalan sesuai
dengan yang di harapkan.
Fungsi evaluasi adalah melakukan penilaian terhadap pelaksanaan
produksi dan pencapaianhasil untuk keberhasilan pencapaian hasil untuk mengkaji
kelemahan – kelemahan atau keberhasilan pencapaian output yang telah
direncanakan.

Pengendalian berfungsi untuk lebih menekan pada upaya memberi umpan


balik terutama jika dalam pengawasan didapatkan suatupenyimpangan atau
keterpaksaan untuk mengadakan penyesuaian – penyesuaian yang diperlukan. Jika
hasil evaluasi didapatkan suatu peluang kegagalan harus segera diadakan
pengendalian untuk mengembangkan pada jalur yang benar.
DAFTAR PUSTAKA

http://almasdi.staff.unri.ac.id/files/2011/10/03-Manaj-Produksi
Pengolahan.pdf

https://jtp.ub.ac.id/index.php/jtp/article/view/577

https://id.wikipedia.org/wiki/Agroindustri

Anda mungkin juga menyukai