Anda di halaman 1dari 12

Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

Penggunaan Sumber Belajar Media Massa Surat Kabar untuk


Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Masalah-
masalah di Lingkungat Setempat
(PTK di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cigabus, Kec. Taktakan
Kota Serang)

Siti Sischa Lusiana


Darmawan¹

Ita Rustiati Ridwan²

Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Kampus Daerah Serang

Universitas Pendidikan Indonesia

Email: sitisischa.lusiana@gmail.com

ABSTRAK
IPS merupakan pembelajaran yang berguna untuk memberikan informasi faktual dan teori-
teori yang berguna dalam kehidupan bermasyarakat.Namun pada kenyataannya di SD Negeri
Cigabus siswa kelas IV masih banyak yang kurang memahami pembelajaran IPS, sehingga siswa
seringkali hanya mendengarkan atau sekedar mengahafal pembelajaran IPS lalu kemudian
melupakan essensi dari pembelajaran tersebut.Hal tersebut juga mempengaruhi hasil belajar
siswa.Oleh sebab itu, makadilakukan penelitian tindakan kelas dengan memanfaatkan media massa
bentuk surat kabar sebagai sumber belajar dalam kegiatan belajar IPS. Penelitian ini dilakukan
dengan menunjuk kelas IV SD Negeri Cigabus sejumlah 35 siswa sebagai subjek.Penelitian
dilakukan dua tahap yakni pada siklus I dan siklus II. Hasil penelitian tindakan ini menunjukan
bahwa apabila menggunakan sumber belajar surat kabar maka hasil belajar siswa akan meningkat.
Pada pra siklus nilai rata-rata kelas adalah 51,7 yang berarti masih kurang karena KKM yang
ditetapkan sekolahadalah 64 dengan persentase 34,3% atau 12 siswa dari 35 siswa mendapat nilai
diatas standard yang ditetapkan sedangkan sisanya yakni sebanyak 23 siswa masih memperoleh
nilai kurang. Setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan sumber belajar surat kabar pada
siklus I nilai rata-rata kelas meningkat dari 51,7 ke 63,9, dengan persentase 71,42% atau sebanyak
25 siswa dari 35 siswa mendapat nilai diatas KKM sedangkan 10 siswa memperoleh nilai masih
rendah. Karena nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus I belum mencapai KKM, maka dilakukan
siklus II yang meningkatkan hasil belajar siswa yakni dari 63,9 menjadi 74,6 yang berarti telah
sesuai dengan nilai KKM yang ditetapkan, dengan persentase 97,14% atau hampir seluruh siswa
telah mencapai KKM.

Kata kunci : IPS, Surat Kabar, Hasil Belajar


Siti Sischa Lusiana, Darmawan, Ita Rustiati Ridwan. Penggunaan Sumber Belajar Media
Massa Surat Kabar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Masalah-
masalah di Lingkungat Setempat.

Use of Learning Resources Mass Media Newspapers to Improve


Learning Outcomes at Concept Social Problems in Local
Environment
(Classroom Action Research at Elementary School 4th grade
Cigabus State Primary School, district. Taktakan, Serang)
Siti Sischa Lusiana
Darmawan¹

Ita Rustiati Ridwan²

Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Kampus Daerah Serang

Universitas Pendidikan Indonesia

Email: sitisischa.lusiana@gmail.com

ABSTRACT
Social Sciencesis a useful learning to provide factual information and theories that are
useful in social life.But in the fact in Elementary School 4th grade Cigabus State Primary School
students still much less understand the social studies learning, so students just listen or just
memorize Social Sciences learning and then forgetting the essence of learning. It also affectsons
student learning outcomes. Based on that, classroom action research with utilizing mass media,
newspapers as a source of learning in social studies activities, so that children at age primary
school can increase they understanding on learning social studies on the concept social problems
in the local environment. This research was conducted by pointing at elementary school 4th grade
Cigabus number of 35 students as subjects. Research was conducted by two stages, that is cycle I
and the cycle II. The result of this action research shows that when using learning resources, the
newspaper will increase student learning outcomes. In the pra-cycle average value of the grade is
51.7, which means they are less because school assigned KKM amounted 64 with the percentage
34.3% or 12 students of 35 students have scored above from the required standard while the
remaining 23 students are still obtain less value. After apply classroom action research by using
resources learning newspapers in cycle I average value of class increased from 51.7 to 63.9, with
a percentage of 71.42% or as many as 25 students from 35 students have scored above the KKM
while 10 students received grades still low. Because the average value that was get on the cycle I
has not yet reached KKM, then do cycle II that increases the value of student learning outcomes
from 63.9 to 74.6, which means was appropriate with the KKM, with a percentage of 97.14% or
almost all students have reached KKM.

Key Words :Social Sciences, Newspapers, Learning outcomes


Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

Seperti yang telah diketahui tersebut peneliti ingin mencoba


bahwa kehidupan manusia kini tidak memanfaatkan media massa sebagai
bisa lepas dari kemajuan tekhnologi, sumber belajar dalam pembelajaran
bahkan hal ini sudah berlangsung IPS, agar anak usia sekolah dasar
sejak lama. Salah satu bentuk dapat memilih media massa mana
kemajuan teknologi tersebut adalah yang baik untuk dipelajari dan tidak
media massa. “Media massa adalah baik untuk dipelajari olehnya. Dalam
agensi atau lembaga penting yang Winataputera, dkk. (2015, hlm.9.31)
sangat berpotensi dalam “sumber belajar merupakan
mempengaruhi penikmatnya dan komponen belajar yang tidak hanya
masyarakat luas terutama pengaruh dapat berupa sumber bahan ajar dan
ini bisa positif, bisa negatif, dan media di kelas, melainkan semua hal
media bisa berfungsi atau yang yang dapat memperlancar
berdisfungsi tergantung pada proses dan pencapaian tujuan
penggunaan dan konteksnya” pembelajaran.” Dalam hal ini surat
(Zainuddin,2009, hlm.36).Dengan kabar adalah sebuah benda atau alat
perkembangnya teknologi yang digunakan untuk sebagai media
memberikn segala kemudahan dalam pembelajaran untuk membantu guru
pembelajaran, namun teknologi juga mencapai tujuan pembelajaran dan
memberikan dampak yang buruk merupakan hal yang cukup baru bagi
bagi perkembangan karakter anak apabila digunakan dalam
siswa.Hal ini dikarenakan, walaupun pembelajaran.
pada penayangannya media massa
mendapatkan izin penanyangan, Dalam Winataputera, dkk.
namun tetap saja ada beberapa berita (2015, hlm 1.5) dikatakan bahwa
dan informasi yang tidak pantas “Pembelajaran IPS sangat berguna
dilihat siswa sehingga dalam memberikan informasi faktual
memungkinkan siswa yang masih yang benar dan teori serta prinsip
mencari figur akan mencontoh hal yang berguna dalam pengambilan
yang buruk tersebut. keputusan”.Surat kabar merupakan
salah satu sumber informasi
Tidak semua yang ada pada elektronik yang banyak dijumpai
media massa itu buruk, akan tetapi dikalangan masyarakat. Surat kabar
ketidakmampuan anak usia sekolah dapat memberikan informasi faktual
dasar untuk menyaring informasi dan yang terkini pada setiap tampilannya
berita yang ada pada media masa berdasarkan fenomena yang terjadi
akan berpengaruh buruk bagi dalam kehidupan bermasyarakat,
pertumbuhan dan perkembangannya. maka dengan kemampuannya
Dalam pendidikan sendiri, tersebut surat kabar dapat
sebenarnya media massa memiliki memperbaharui informasi atau
pengaruh besar untuk kemajuan pengetahuan pembacanya baik secara
perkembangannya karena media langsung maupun tidak langsung,
massa dapat menyajikan pesan audio, sehingga dapat menunjang
visual, gerak, audio-visual ataupun pembelajaran siswa. Diketahui
audio-visual gerak yang membantu bahwa pembelajaran dan pendidikan
orang tua untuk menanamkan tidak akan berarti apa-apa apabila
pendidikan karakter secara tidak bernilai praktis atau dapat
berkesinambungan. Berdasarkan hal diterapkan dalam kehidupan sehari-
Siti Sischa Lusiana, Darmawan, Ita Rustiati Ridwan. Penggunaan Sumber Belajar
Media Massa Surat Kabar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep
Masalah-masalah di Lingkungat Setempat.

hari. Oleh sebab itu, pokok massa pada siswa kelas VI SD


pembahasan pembelajaran yang Negeri No. 101896 Kiri Hulu” yang
disampaikan tidak hanya bersifat berhasil meningkatkan motivasi serta
konseptual-teoritis, tapi haruslah hasil belajar siswa.
bermanfaat untuk kehidupan sehari-
hari. Namun berdasarkan observasi METODE PENELITIAN
yang dilakukan peneliti di SD Negeri
Dalam penelitian ini
Cigabus dalam pembelajaran IPS
digunakan pendekatan penelitian
pada siswa kelas IV ditemukan
dengan metode penelitian tindakan
berbagai persoalan dalam
kelas.Menurut Arikunto, dkk. (2013,
pembelajaran IPS, diantaranya yakni
hlm.3) “penelitian tindakan kelas
1) siswa kurang antusias pada
(PTK) merupakan suatu pencermatan
pembelajaran IPS, 2) metode
terhadap kegiatan belajar berupa
pembelajaran yang digunakan masih
sebuah tindakan.” Penelitian
berpusat kepada guru, 3) siswa masih
dilakukan di SD Negeri Cigabus
belum mampu memahami konsep
yangberlokasi di Jl. Takari KM.6
pembelajaran, 4) sumber belajar
Taktakan, Serang dengan subjek
yang digunakan guru tidak menarik
siswa kelas IV yang berjumlah 35
perhatian siswa. Selain itu, pada
siswa dengan 14 siswa perempuan
kegiatan observasi juga diketahui
dan 21 siswa laki-laki. Penelitian
bahwa pembelajaran yang
dilakukan pada tanggal 9 April 2016
didapatkan oleh siswa tidak terlalu
sampai tanggal 21 Mei 2016 dimana
bermakna baginya, karena siswa
pada pelaksanaanya dilakukan
kurang memahami pembelajaran
prasiklus, dilanjutkan dengan siklus I
tersebut. Hal ini dapat dilihat dari
dan berhenti di siklus IIatau jika
hasil belajar siswa mendapatkan
hasil belajar siswa sudah mencapai
nilai rata-rata di bawah KKM yang
80% lebih dari jumlah siswa.
ditetapkan oleh sekolah, yakni hanya
51,7 dari 64 dengan persentase Alat yang digunakan untuk
34,3% atau 12 siswa dari 35 siswa mengumpulkan data terkait hasil
mendapat nilai di atas KKM belajar siswa pada penelitian ini
sedangkan sisanya yakni sebanyak yakni menggunakan pedoman
23 siswa masih memperoleh nilai wawancara guru dan siswa, pedoman
dibawah KKM. observasi KBM guru dan pedoman
aktivitas belajar siswa, tes, serta studi
Diharapkan dengan
dokumentasi.Penelitian tindakan
digunakannya surat kabar sebagai
kelas yang dilakukan menggunakan
sumber belajar inidapat
model Kemmis dan Mc. Taggart
meningkatkan hasil belajar siswa.
dimana pada setiap siklusnya
Seperti penelitian sebelumnya yang
dilakukan empat langkah yakni
pernah dilakukan Piti Singarimbun
perencanaan, tindakan, observasi dan
dan Nenny Sapriani dalam penelitian
refleksi. Pada kegiatan pra siklus,
yang berjudul “Meningkatkan
peneliti melakukan wawancara
motivasi belajar IPS siswa dengan
dengan guru kelas dan beberapa
menggunakan sumber belajar media
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

murid mengenai pembelajaran IPS di Langkah selanjutnya apabila


kelas serta mengumpulkan data hasil telah didapatkan hasil maka
belajar siswa dalam pembelajaran ditentukan Pengolahan data yang
IPS dengan menggunakan sumber digunakan dalam melakukan analisis
belajar yang biasa digunakan guru, ada enam langkah seperti yang
dilanjutkan dengan megobservasi diuraikan oleh Sukmadinata (2010,
kegiatan pembelajaran IPS. Setelah hlm. 114) langkah-langkah tersebut,
ditemukan berbagai persoalan, maka antara lain: 1) perencanaan dimana
peneliti dan mitra membicarakan pada tahap ini peneliti menyusun
solusi yang tepat untuk rencana penelitian, menyusun
meningkatkan hasil belajar siswa pertanyaan-pertanyaan penelitian
sebagai bahan pada siklus I. Pada serta rencana pelaksanaan
siklus I dan II peneliti dan mitra pembelajaran yang akan digunakan
merencanakan kegiatan pada tahap selanjutnya.
pembelajaran dengan membuat 2)pengumpulan data, kegiatan ini
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, merupakan inti dari penelitian atau
mempersiapkan sumber belajar surat lebih pada tindakan penelitian. Tahap
kabar sebagai solusi meningkatkan ini terdiri dari tiga langkah yakni
hasil belajar siswa, mempersiapkan pengumpulan data awal, data dasar
materi ajar, menetapkan waktu, serta serta data penutup. 3) melengkapi
membuat alat evaluasi berupa soal. atau mengolah data, pada langkah ini
Peneliti juga mempersiapkan peneliti menganalisis hasil tindakan
instrumen penelitian yang akan penelitian, menginterpretasikan data
digunakan yakni, pedoman observasi serta mengembangkan prinsip-
KBM guru dan pedoman observasi prinsip.
aktivitas belajar siswa. Pada hari
yang telah ditentukan peneliti HASIL DAN PEMBAHASAN
melakukan tindakan sebagai model
Pada penelitian tindakan
dengan menggunakan RPP yang
kelas ini selain hasil belajar siswa,
sudah dibuat sebelumnya sesuai
dilakukan pula observasi terhadap
dengan langkah yang sudah
aktivitas belajar siswa serta KBM
disiapkan.Pada saat yang bersamaan
guru dalam mengajar. Penilaian
guru kelas sebagai mitra peneliti
proses pada aktivitas belajar siswa
melakukan observasi dalam
meliputi penguasaan materi,
pembelajaran dengan menggunakan
pemahaman pada metode yang
pedoman yang sudah disiapkan
diterapkan, pemahaman pada sumber
sebelumnya. Setelah pembelajaran
belajar yang disediakan, serta
mitra dan peneliti melakukan diskusi
antusias dan partisipasi pada saat
balikan membicarakan hasil tindakan
kegiatan pembelajaran. Keberhasilan
model (peneliti). Jika masih belum
peningkatan hasil belajar diukur
mencapai hasil maka dilanjutkan
dengan alat evaluasi berupa tes.
pada siklus selanjutnya dengan
mengulang tahap yang dilakukan Pada kegiatan pra siklus
pada siklus I. dilakukan observasi, wawancara,
pengumpulan data nilai awal hasil
pembelajaran IPS serta refleksi
Siti Sischa Lusiana, Darmawan, Ita Rustiati Ridwan. Penggunaan Sumber Belajar
Media Massa Surat Kabar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep
Masalah-masalah di Lingkungat Setempat.

terhadap hasil observasi dengan pembelajaran IPS, hanya saja


mendiskusikan solusi bersama guru dalam pembelajaran siswa kerap
kelas sebagai mitra untuk merasa bosan karena metode dan
melanjutkan tindakan selanjutkan sumber belajar yang kurang
yakni siklus I. Setiap kelompok inovatif.Setelah selesai melakukan
fokus melakukan tugasnya masing- wawancara, peneliti meminta data
masing didalam kelompoknya. Pada nilai IPS siswa kelas IV pada
siklus I dan siklus II kegiatan yang konsep masalah-masalah sosial di
dilakukan, antara lain rencana, lingkungan setempat kepada guru
tindakan, observasi dan kelas.Berdasarkan hasil observasi
refleksi.Tindakan penelitian terdiri wawancara serta pengumpulan data
dari a) kegiatan pendahuluan b) ditemukan bahwa siswa tidak turut
kegiatan inti dan c) kegiatan aktif dalam kegiatan pembelajaran
penutup. atau pembelajaran masih berpusat
pada guru, siswa masih belum
1.Pra Siklus mampu membedakan masalah
Kegiatan observasi dilakukan pribadi dengan masalah sosial,
peneliti dalam rangka penjajagan siswa masih belum mengetahui
untuk memperoleh data cara pemecahan masalah sosial dan
awal.Kegiatan pra siklus dilakukan pencegahannya, dan sumber
pada tanggal 23 April 2016.Peneliti belajar yang digunakan kurang
melakukan penjajakan dengan guru menarik perhatian siswa, sehingga
kelas dan meminta bantuan guru hal tersebut berpengaruh terhadap
kelas untuk menjadi mitra dalam rata-rata hasil belajar siswa yang
penelitian ini.Setelah berkenalan, masih kurang dari KKM yang
peneliti mewawancarai kegiatan ditetapkan sekolah.
pembelajaran IPS di kelas IV Pada kegiatan refleksi peneliti
dengan menggunakan sumber bersama dengan guru kelas
belajar yang biasa digunakan oleh berdiskusi dan mengevaluasi
guru.Hasil wawancara menunjukan pelaksanaan pembelajaran IPS,
bahwa pembelajaran berjalan kemudian membahas rencana
dengan pasif dan suasana kelas untuk menindak lanjuti hal-hal
tidak hidup, karena siswa kurang yang diperoleh pada saat kegiatan
tertarik dengan sumber belajar pra siklus. Dari kegiatan pra siklus
yang tidak inovatif.Jika peneliti menemukan bahwa a)
dikonversikan hasil wawancara kegiatan pembelajaran berjalan
dengan guru kelas mengenai dengan pasif, suasana kelas tidak
pembelajaran IPS di kelas IV hidup b) sumber belajar dan medi
(empat) pada konsep masalah- pembelajaran yang digunakan
masalah di lingkungan setempat kurang menarik perhatian siswa c)
tersebut termasuk kedalam katagori siswa belum berani
cukup.Selain itu, peneliti juga mengungkapkan pendapatnya d)
mewawancarai beberapa siswa, metode pembelajaran yang
hasil wawancara menyatakan digunakan tidak inovatif dan
bahwa siswa menyukai kreatif, masih berpusat pada guru
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

sehingga siswa hanya menerima sebelumnya.Seperti


informasi yang diberikan gurusaja. pembelajaran pada umumnya,
Hal-hal tersebut mempengaruhi hal pertama yang dilakukan
kemapuan siswa dalam memahami pada saat kegiatan
pembelajaran serta hasil pendahuluan adalah
belajarnya.Pada penelitian pra menyiapkan siswa agar siap
siklus didapat data nilai rata-rata untuk mengikuti kegiatan
hasil belajar siswa adalah 51,7 pembelajaran, berdoa
dengan persentase 34,3% atau sebelum belajar serta
hanya sebanyak 12 siswa dari 35 melakukan apersepsi dan
siswa mendapat nilai diatas KKM motivasi.Pada kegiata inti,
sedangkan 23 siswa masih peneliti memberikan sedikit
memperoleh nilai di bawah KKM. ulasan mengeni materi ajar,
KKM yang ditetapkan sekolah kemudian membagi siswa
untuk pelajaran IPS adalah 64. kedalam beberapa kelompok
dimana setiap kelompoknya
2. Siklus I terdiri 4-6 siswa. Selanjutnya,
Penelitian siklus 1 siswa ditugaskan untuk
dilaksanakan pada hari Rabu 27 mengerjakan Lembar Kerja
April 2016. Prosedur Kelompok (LKK) bersama
pelaksanaan pada siklus I adalah: kelompoknya dengan
a. Perencanaan menggunakan sumber belajar
Pada kegiatan ini peneliti surat kabar. Didalam lembar
merumuskan rencana kerja kelompok siswa
pelaksanaan pembelajaran ditugaskan untuk menemukan
(RPP) bersama dengan guru beberapa permasalahan sosial
kelas sesuai hasil observasi yang ada pada surat kabar
sebelumnya. Selain itu, yang disediakan berdasarkan
peneliti juga mempersiapkan fenomena faktual yang
komponen yang harus ada terbaru, dan siswa ditugaskan
dalam kegiatan pembelajaran untuk merangkum isi
yakni surat kabar sebagai permasalahan yang
sumber belajar yang akan ditemukan untuk diketahui
digunakan, mempersiapkan penyebab dan pencegahan
materi ajar, serta membuat atas permasalahan sosial
soal evaluasi. Peneliti juga tersebut. Pada kegiatan
mempersiapkan instrumen penutup peneliti bersama
penelitian yang akan siswa melakukan refleksi
digunakan yakni, pedoman mengenai pembelajaran yang
observasi KBM guru dan dipelajari dari kegiatan
pedoman observasi aktivitas pendahuluan, menyimpulkan
belajar siswa. materi pembelajaran serta
b. Tindakan memberikan evaluasi berupa
Kegiatan ini merupakan tes.
model dari perencaan yang c. Observasi
telah disiapkan
Siti Sischa Lusiana, Darmawan, Ita Rustiati Ridwan. Penggunaan Sumber Belajar
Media Massa Surat Kabar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep
Masalah-masalah di Lingkungat Setempat.

Pada saat dilaksanakan dengan sumber belajar yang


tindakan, peneliti meminta baru 2) sumber belajar surat
bantuan mitra untuk kabar telah sesuai diterapkan
melakukan observasi berdasarkan strategi yang
terhadap proses direncanakan 3) siswa masih
pembelajaran, pada tahap ini kurang berperan aktif dalam
juga peneliti mengumpulkan kegiatan pembelajaran serta
data nilai hasil belajar siswa belum berani
pembelajaran IPS pada siklus mengungkapkan pendapatnya
I dengan menggunakan surat di dalam kelompok. 4)metode
kabar sebagai sumber belajar. pembelajaran yang digunakan
Dari data yang dikumpulkan sudah mulai menarik
pada saat kegiatan observasi perhatian siswa 5) peneliti
diketahui bahwa nilai hasil masih belum mampu
belajar siswa mengalami mengendalikan kelas dengan
perubahan ke arah baik karena suasana yang
peningkatan, hal ini dapat baru. Oleh karena itu, peneliti
dilihat dari rata-rata nilai dan mitra peneliti kembali
yang didapatkan kelas membicarakan rencana untuk
meningkat dengan nilai pembelajaran selanjutnya
tertinggi 85 dan nilai yakni siklus II agar
terendah 45. Nilai mengalami meningkatkan pencapaian
peningkatan sebanyak 12,2 nilai hasil belajar siswa
dari 51,7 menjadi 63,9 sehingga nilai rata-rata kelas
dengan persentase 71,42% bisa mencapai KKM yang
atau 25 siswa dari 35 siswa ditetapkan sekolah dan
mendapat nilai di atas KKM, persentase jumlah siswa yang
sedangkan 10 siswa masih memperoleh nilai di atas
memperoleh nilai di bawah KKM mencapai 80% dari
KKM. Akan tetapi dari jumlah siswa serta untuk
kegiatan observasi juga meningkatkan aktivitas
didapatkan bahwa hasil belajar siswa dan KBM guru
observasi aktivas belajar dalam pembelajaran.
siswa dan KBM guru masih
kurang dari yang diharapkan. 3. Siklus II
d. Refleksi Pelaksanaan pada siklus II
Berdasarkan hasil observasi dilaksanakan pada hari Jumat
kegiatan siklus I peneliti dan tanggal 13 Mei 2016, langkah
mitra peneliti melakukan awal kegiatan ini adalah
refleksi terhadap kegiatan melakukan refleksi mengenai
tersebut, hasil refleksi pembelajaran pada pertemun
tersebut antara lain: 1) sebelumnya yakni siklus I,
kegiatan pembelajaran telah kemudian mengambil tindakan
berjalan dengan baik, akan sebagai berikut:
tetapi siswa kurang siap a. Perencanaan
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

Tidak berbeda dengan fenomena faktual yang


perencanaan pada siklus terkini, dan siswa ditugaskan
sebelumnya, pada tahap untuk merangkum isi
perencanaan ini dilakukan: 1) permasalahan yang
membuat rencana ditemukan untuk diketahui
pelaksanaan pembelajaran penyebab dan pencegahan
(RPP) 2) mempersiapkan alat permasalahan sosial tersebut,
dan media pembelajaran 3) 3) kegiatan penutup; pada
mempersiapkan materi ajar kegiatan ini peneliti bersama
dan surat kabar sebagai siswa melakukan refleksi
sumber belajar 4) pembelajaran dari awal
menetapkan waktu dan pembelajaran dan membuat
alokasi pembelajaran 5) kesimpulan, serta
membuat alat evaluasi berupa mengevaluasi siswa dengan
tes, serta 6) instrument memberikan soal.
penelitian, pedoman c. Observasi
observasi aktivitas belajar Dalam kegiatan observasi
siswa dan pedoman observasi mitra membantu
KBM guru. mengobservasi kegiatan
b. Tindakan pembelajaran yang
Secara garis besar langkah berlangsung, Hasil observasi
pembelajaran pada siklus II, menunjukan bahwa aktivitas
antara lain 1) kegiatan belajar siswa mengalami
pendahuluan; peneliti perubahan yang baik, karena
menyiapkan agar siswa siap siswaantusias dan ikut
untuk belajar dan berdoa, berperan aktif dalam kegiatan
melakukan apersepsi dan pembelajaran, mampu
motivasi. 2) kegiatan inti; menguasai konsep
pada kegitatan ini peneliti pembelajaran dan mahir
sedikit mengulas kembali memanfaatkan surat kabar
materi ajar, membagi siswa sebagai sumber belajar.
kedalam beberapa kelompok Selain itu, KBM guru atau
yang setiap kelompoknya peneliti sudah mengalami
terdiri dari 4-6 siswa dan peningkatan, peneliti sudah
menugaskan siswa mampu mengendalikan kelas
mengerjakan lembar kerja dengan baik dan menjalankan
kelompok (LKK) dengan rencana pembelajaran sesuai
memanfaatkan sumber dengan yang telah disiapkan.
belajar surat kabar. Didalam Berdasarkan hasil tes evaluasi
lembar kerja kelompok siswa siklus II dapat dilihat bahwa
kembali ditugaskan untuk dari jumlah siswa sebanyak
menemukan beberapa 35 siswa diukur dari nilai
masalah sosial pada surat rata-rata kelas mulai
kabar yang berbeda dari surat menunjukan nilai yang cukup
kabar yang digunakan baik dengan mendapatkan
sebelumnya berdasarkan nilai rata-rata kelas 74,6
Siti Sischa Lusiana, Darmawan, Ita Rustiati Ridwan. Penggunaan Sumber Belajar
Media Massa Surat Kabar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep
Masalah-masalah di Lingkungat Setempat.

dengan nilai tertinggi 90 dan dengan guru kelas sebagai


nilai terendah 60 yang berarti mitra. Jika pembelajaran
telah baik dengan persentase berjalan lancar sesuai dengan
97,14%. KKM yang yang direncanakan, maka
ditetapkan sekolah untuk siklus II dinyatakan
mata pelajaran IPS adalah 64. berhasil.Terlihat dari hasil
jika dibandingkan dengan belajar yang meningkat
siklus I hasil belajar siswa dibandingkan dengan siklus I
hanya mendapatkan nilai dan pra siklus.Dalam siklus II
rata-rata kelas 63,9 yang ini, setiap aspek yang dinilai
berarti masih kurang dari memiliki kualitas yang baik
KKM yang ditetapkan bahkan sangat baik. Hasil
sekolah dengan nilai tertinggi refleksi peneliti dengan mitra
85 dan terendah 40 serta antara lain: 1) pembelajaran
persentase 71,42%. Hal ini berjalan dengan baik, siswa
menunjukan perubahan telah mahir memanfatkan
dibandingkan dengan siklus I surat kabar sebagai sumber
yakni peningkatan sebanyak belajar 2) sumber belajar
25,72%. surat kabar telah sesuai
diterapkan berdasarkn
Diagram 3. Rekapitulasi strategi yang direncanakan 3)
Rata-Rata Nilai Hasil siswa antusias dan ikut
Belajar Siswa dalam berpartisipasi dengan aktif
Pembelajaran IPS dalam proses pembelajaran
Menggunakan Sumber serta telah berani
Belajar Surat Kabar mengungkapkan pendapatnya
di dalam kelompok 4)
Rata-rata peneliti telah mampu
mengendalikan kelas dengan
100
baik.
50 Faktor penghambat pada
0 penelitian ini adalah siswa
masih belum siap menerima
pra siklus 1 siklus 2 sumber belajar yang baru
siklus diterapkan dalam kegiatan
pembelajaran,sehingga
kadang kala siswa masih
d. Refleksi
merasa bingung untuk lebih
Secara umum pelaksanaan
membuka pemikirannya,
siklus II berjalan lancar dan
menyampaikan pendapat
hasil belajar siswapun rata-
yang dimilikinya.
rata sudah di atas KKM,
Dalam kegiatan penelitian
sehingga tidak ada
ini banyak sekali faktor yang
permasalahan yang harus
mendukung sehingga
didiskusikan antara peneliti
penelitian telah mencapai
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

keberhasialan, diantaranya KBM guru maupun aktivitas


adalah, guru kelas yang mau belajar siswa pada setiap
membantu peneliti sebagai siklusnya yang diikuti dengan
mitra peneliti, melakukan meningkatnya hasil belajar
observasi terhadap proses siswa.
penelitian dan membantu
memberikan arahan dan
pendapat yang sangat
bermanfaat pada saat
kegiatan refleksi serta siswa KESIMPULAN
kelas IV sebagai subjek yang
memiliki antusias yang tinggi Berdasarkan hasil dan
untuk mendapatkan pembahasan, dapat
pembelajaran baru yang disimpulkan bahwa:
menyenangkan. 1. Proses pembelajaran
Dari data yang terkumpul menggunakan sumber belajar
hasil belajar siswa yang surat kabar pada pembelajaran
mengalami peningkatan dari IPS dapat berjalan dengan baik
siklus I dan siklus II sejalan dan mampu meningkatkan hasil
dengan hasil observasi belajar siswa serta aktivitas
aktivitas guru dan aktivitas belajar siswa dan KBM guru.
belajar siswa yang dari siklus Proses belajar dapat berjalan
I dan siklus II mengalami baik dikarenakan perencaannya
peningkatan. Dari aktivitas pula yang baik.
belajar siswa saat 2. Penggunaan sumber belajar
pembelajaran dengan surat kabar pada pembelajaran
menggunakan sumber belajar IPS dapat meningkatkan hasil
surat kabar terlihat bahwa belajar siswa. Hal tersebut
siswa terlibat dan berperan dapat terlihat pada nilai hasil
aktif saat pembelajaran belajar siswa serta hasil
sehingga hal tersebut observasi aktivitas belajar
berpengaruh juga terhadap siswa yang dalam setiap
hasil belajarnya. Dengan siklusnya mengalami
demikian disimpulkan bahwa peningkatan. Pada pra siklus
pembelajaran IPS dengan persentase 34,3% atau 12 siswa
menggunakan sumber belajar mampu mencapai KKM
surat kabar dapat dengan rerata 51,7 (kurang),
meningkatkan hasil belajar pada siklus I terjadi
siswa dengan nilai rata-rata peningkatan yakni persentase
yang diperoleh siswa yaitu mencapai 71,42% atau 25
74,6 yang berarti hasilnya siswa telah mencapai KKM.
telah baik, antara hasil belajar Namun, rata-rata kelas yang
siswa dengan aktivitas guru diperoleh dari kegiatan siklus I
dan siswa memiliki kolerasi hanya mencapai 63,9(kurang)
yang sangat erat karena dan pada siklus II hasil belajar
adanya peningkatan nilai siswa mencapai 74,6 (baik)
Siti Sischa Lusiana, Darmawan, Ita Rustiati Ridwan. Penggunaan Sumber Belajar
Media Massa Surat Kabar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep
Masalah-masalah di Lingkungat Setempat.

dengan persentase 97,14% atau


hampir seluruh siswa
memperoleh nilai diatas KKM.

REFERENSI

Arikunto, Suharsimi. (2013).


Manajemen Penelitian. Jakarta:
PT Rineka Cipta

Sukmadinata, Nana Syaodih.


(2010). Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya

Winataputra, dkk. (2015).


Materi dan Pembelajaran IPS
SD. Banten: Universitas
Terbuka

Zainuddin.(2009). Peran Media


Massa dalam Proses
Pendidikan di
Masyarakat.Jurnal Pendidikan
dan Pembelajaran.[Online].
Diakses dari
http://journal.um.ac.id/index.ph
p/pendidikan-dan-
pembelajaran/article/view/2605
/588

Anda mungkin juga menyukai