Anda di halaman 1dari 5

RESUME Bab VII

PUSAT PERTANGGUNGAJAWABAN KEUANGAN

Dosen :
Gisti Riza Adistie, SE, MA.

Oleh :
Kristianus S. Berek (2017330069)
Julhermanto Limbong (2017330055)
Rhobi Surya Prahendra (2017330072)
Angga dwi Cahyo (2014330074)
Viktor N. Darmotiar (2017330059)
Sandra (2017330056)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS DR. SOETOMO
SURABAYA 2019
PUSAT PERTANGGUNGAJAWABAN KEUANGAN
A. Keunggulan Sistem Pengendalian Hasil Keuangan
a. Tujuan keuangan merupakan tujuan terpenting dalam organisasi yang berorientasi
laba
b. Pengukuran keuangan memeberikan sebuah ringkasan pengukuran kinerja dengan
menghitung semua efek dari seluruh inisiatif operasi pada berbagai tingkat yang
memungkinkan bebagai pasar, produk/jasa, atau aktivitas dalam satu (atau beberapa)
pengukuran.

B. Tipe Pusat Pertanggungjawaban Keuangan


Pusat Pertanggungjawaban Keuangan adalah pusat tanggung jawab ketika tugas itu
didefinisikan paling tidak dalam istilah khusus keuangan. Ada empat tipe dasar dari pusat
pertanggungjawaban keuangan, yaitu :
a. Pusat Investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang dupegang oleh manajer yang
bertanggung jawab baik untuklaporan laba rugi maupun laporan posisi keuangan line
items yang dibuat untuk menghasilkan return akuntansi (laba) dan investasi yang
dibuat untuk menghasilkan return tersebut.
b. Pusat Laba adalah pusat pertanggungjawaban ketika manajer bertanggung jawab pada
beberapa pengukuran la yang berbeda antara pendapatan yang dihasilkan dan biaya
yang menghasilkan pendapatan tersebut.
c. Pusat Pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban ketika manajer bertanggung
jawab untuk menghasilkan pendapatan sebagai pengukuran keuntungan dari output.
d. Pusat Biaya adalah pertanggungjawaban ketika manajer bertanggung jawab terhadap
beberapa elemen. Biaya adalah pengukuran keuangan dari input, atau sumber daya
yang digunakan oleh pusat pertanggungjawaban.

Variasi empat tipe pusat laba

Bagian laporan keuangan yang Pusat Pusat laba Pusat laba Pusat
terpilih laba tidak sebelum lengkap
kotor lengkap pajak
Laporan laba rugi
Pendapatan X X X X
Harga pokok penjualan X X X X
Laba kotor X X X X
Pengiklanan dan promosi X X X
Riset dan pengembangan X X
Laba sebelum pajak X X
Pajak pendapatan X
Laba setelah pajak X

C. Pemilihan Pusat Pertanggungjawaban Keuangan


Empat tipe pusat pertanggungjawaban keuangan dapat dikonsentrasikan dalam sebuah
hieraki yang mencerminkan luasnya pertanggungjawaban keuangan, atau sejumlah
bagian laporan keuangan yang dipegang secara bertanggung jawab oleh manajer seperti
yang ditunjukkan dibawah ini.

Presiden DIrektur
(IC)

Wakil DIrektur Wakil Direktur Penjualan Wakil DIrektur Wakil DIrektur


Pabrikasi dan Pemasaran Keuangan Administrasi
(CC) (RC) (CC) (CC)

D. Masalah Harga Transfer


Harga transfer secara langsung berhubungan dengan pendapatan dari penjualan
(penawaran) pusat laba, biaya dari pembelian (Penerimaan) pusat laba, dan
konsekuensinya pada kedua entitas laba. Pengaruh dari harga transfer sebagian besar
tergantung pada jumlah dan besarnya transfer internal relatif pada ukuran masing-masing
entitas.
a. Tujuan Harga Transfer
1. Harga transfer menyediakan sinyal ekonomi yang tepat, sehingga mampu
mempengaruhi manajer untuk membuat keputusan yang baik.
2. Harga transfer dan urutan pengukuran laba seharusnya memberikan informasi
yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja baik untuk pusat laba maupun
manajer mereka.
3. Harga transfer dapat ditentukan secara sengaja dengan memindahkan laba antara
lokasi perusahaan
b. Alternatif Harga Transfer
1. Harga transfer dapat didasarkan pada pasar. Harga pasar yang digunakan untuk
transfer internal dapat didaftarkan sebagai dari produk dan jasa , harga jual
sesungguhnya biaya entitas konsumen eksternal, atau harga ditawarkan pesaing.
2. Harga transfer dapat didasarkan pada biaya marginal yang diperkiraan sebagai
biaya variabel atau biaya biaya langsung dari produksi.
3. Harga transfer dapat didasarkan pada biaya penuh dari penyediaan produk dan
jasa.
4. Harga transfer dapat ditentukan dengan biaya penuh ditambah dengan markup.
c. Harga Transfer Berbasis Pasar
Kegunaan harga transfer berdasarkan pasar jelas terlihat pada kondisi persaingan
dibawah. Jika pusat laba penjualan tidak dapat memperoleh laba melalui penjualan
pada harga pasar eksternal, perusahaan lebih baik menutup pusat laba dan membeli
dari pemasok luar, hal ini juga berlaku pada yang lainnya.
d. Harga Transfer Biaya Marginal
Ketika produk dan jasa perantara bertukar secara internal pada biaya marginal, akan
mudah untuk menentukan kontribusi total yang dihasilkan oleh produk dan jasa akhir
untuk perusahaan secara keseluruhan.
e. Harga Transfer Biaya Penuh
1. Memberikan pengukuran kelangsungan hidup jangka panjang.
2. Transfer biaya penuh relatif mudah untuk diimplementasikan karena perusahaan
memiliki sistem dalam perusahaan untuk menghitung biaya penuh dari produksi
atau jasa.
f. Harga Transfer yang Dinegosiasi
Harga transfer yang dinegosiasi sering kali menyebabkan bebarapa masalah lain.
Negosiasi pada sejumlah transaksi yang memiliki potensi besar akan memakan biaya
mahal jika dikaitkan dengan manajemen waktu. Negosisasi kerap menimbulkan
konflik antara manajer pusat laba dan penyelesaikan dari konflik tersebut sering kali
memerlukan mediasi dari pihak manajemen perusahaan.
g. Variasi
Variasi dari satu atau lebih metode utama harga transfer :
1. Marginal cost plus a fixed lump-sum fee, didesain untuk mengimbangi pusat laba
penjualan untuk mengikat beberapa mengikat beberapa kapasitas tetap untuk
menghasilkan produk yang ditransfer secara internal. Masalah yang terkait adalah
manajer yang terlihat harus menentukan dasar dari lump-sum fee berdasarkan
estimasi kapasitas masing-masing konsumen internal yang akan dibutuhkan dalam
periode mendatang.
2. Dual transfer price , dalam kasus ini pusat laba penjualan dikreditan dengan harga
pasar tetapi, pusat laba pembelian hanya membayar biaya marginal dari produksi.
Keunggulan dari dual transfer price, yaitu :
 Manajer pada pusat laba penjualan dan pembelian menerima sinyal ekonomi
yang tepat untuk membuat keputusan.
 Dual transfer price hamper memastikan bahwa transaksi internal akan
berlangsung dan memungkinkan untuk memelihara integritas proses produksi
secara vertikal.

Sedangkan kelemahan dual transfer price adalah dapat menghancurkan entitas


internal yang tepat dari insntif ekonomi.

h. Penggunaan Simultan dari Beberapa Metode Harga Transfer


Salah satu respons potensial kebutuhan untuk memenuhi berbagai tujuan harga
transfer adalah untuk menggunakan metode harga transfer. Bagaimanapun, hampir
tidak mungkin untuk menggunakan dua metode harga transfer yang berbeda dan
secara simultan keduannya pembuatan keputusan dan tujuan evaluasi karena manajer
membuat keputusan dengan jelas terhadap apa yang akan dieavluasi. Tradeoff
biasanya merupakan hal yang tidak terelakkan.

Ketika perusahaan menggunakan metode harga transfer ganda, mereka biasanya


menggunakan satu metode untuk tujuan internal pembuatan keputusan dan evaluasi
dan metode lain untuk mempengaruhi laba fiskal di seluruh wilayah hokum.

Anda mungkin juga menyukai