Palmizal
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Jambi
palmizal @unja.ac.id
Abstrak : Berdasarkan pengamatan penulis di pusat pelatihan atletik junior Muaro Jambi, saat
materi lompat jauh atlet melakukan lompatan masih kurangnya kekuatan otot tungkai dan
kecepatan sprint. Atlet yang melakukan lompatan kurang mampu untuk mencapai hasil yang
maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh latihan Sprint dan Box Skip terhadap
kemampuan lompat jauh pusat pelatihan atletik junior Muaro Jambi. Penelitian dilakukan 3 kali
seminggu dengan frekuensi latihan 16 kali pertemuan. Penelitian ini dilakukan di lapangan lompat
jauh pusat pelatihan atletik junior Muaro Jambi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode eksperimen yang menggunakan uji hipotesis yaitu Uji-T. dengan jumlah sampel 27 siswa
dengan teknik pengambilan sampel yaitu dengan cara total sampling. Hasil Penelitian Berdasarkan
uji hipotesis yang dilakukan terhadap tes awal dan tes akhir kemampuan lompat jauh dalam analisis
data yang mengunakan uji-T di mana tes awal diperoleh rata-rata 3,85 poin dan tes akhir diperoleh
rata-rata 4,49 poin. Sedangkan Thitung sebesar 7,53774 bila di bandingkan dengan Ttabel sebesar
1,70562 dengan ini sudah jelas ada peningkatan di sebabkan tes awal dan tes akhir mempunyai
hasil yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat
dipahami bahwa Latihan Sprint dan Box Skip memberikan pengaruh terhadap peningkatan
kemampuan lompat jauh pada pusat pelatihan atletik junior Muaro Jambi.
7
Jurnal Prestasi Vol. 2 No. 3, Juni 2018 : 7-13 p-ISSN
ISSN : 2549
2549-9394
e-ISSN
ISSN : 2579-7093
istilah menyebut atletik adalah track and field kekuatan, kecepatan dan kelincahan dan lain
(Winendra, 2008:4) sebagainya, selain untuk sarana pendidikan juga
Menurut Yudha, (2001:2) bahwa atletik sebagai sarana penelitian bagi para ilmuan
merupakan kegiatan manusia sehari-harihari yang dapat (Djumidar, 2001:13)
dikembangkan menjadi kegiatan bermain dan
berolahraga yang diperlombakan dalam bentuk jalan, Lompat Jauh
lari, lompat dan lempar.sedangkan menurut Lompat jauh adalah suatu aktivitas dalam
Winendra, (2008:4) atletik adalah sekumpulan atletik dengan gerakan yang dilakukan di dalam
olahraga yang meliputi lari, jalan, lempar, dan lompatan untuk mencapai lompatan yang sejauh sejauh-
lompat, yang telah menjadi aktivitas
ktivitas olahraga tertua jauhnya. Gerakan lommpat jauh memperpadukan
dalam peradapan manusia. kecepatan, kekuatan, kelenturan, daya tahan dan
Jalan, lari, lompat dan lempar adalah bentuk ketepatan. (Aminudin, 2010: 17) Lompat jauh
kegiatan yang tidak ternilai artinya bagi manusia. merupakan salah satu nomor yang dipertandingkan
Semua gerakan ini termasuk dalam atletik, bahkan pada cabang olahraga atletik. Di sekolah
sekolah-sekolah
gerakan tersebut merupakan esensi dari semua olahraga ini telah menjadi bagian materi dari
cabang olahraga. Tentu saja, penguasaan teknik kurikulum pendidikan jasmani yang harus dipelajari.
dalam jalan, lari, lompat, dan lempar pada waktu itu Tujuan dari lompat
ompat jauh adalah melompat sejauhsejauh-
masih sangat sederhana. Demikian pula keadaan alat-
alat jauhnya dengan tahapan awalan, tolakan, melayang
alat dan fasilitas yang dipakai. Keadaan ini, tentu dan mendarat. (Djumidar, 2008:13)
sangat berbeda dengan perkembangan atletik modern Landasan lari untuk lompat ialah jarak tempuh
yang dikelola dengann memanfaatkan ilmu dan pelompat dari awal sampai ke balok tumpuan 45
teknologi. m,dan lebar nya 1,22 m serta harus bersih dari benda
Atletik merupakan sarana untuk pendidikan keras dan benda tajam.
jasmani dalam upaya meningkatkan daya tahan,
Teknik Lompat Jauh langkah yang tetap supaya dapat bertumpuh pada
Secara teknik lompat jauh gaya jongkok ada balok tumpuan dengan cepat. (Dikdik, 2010:66).
empat unsur yang terdiri dari : awalan, tolakan, sikap
Tolakan Tolakan merupakan peralihan dari lari ke
badan di udara, serta mendarat. Pada dasarnya
lompat yaitu menolak sekuat-kuatnya
kuatnya pada papan
keempat unsur itu tidak dapat dipisahkan satu persatu
tolakan dengan kaki ke atas (tinggi ke depan)
karena gerakan nya adalah gerakan yang membentuk
tumpuan atau tolakan kaki harus kuat agar tercapai
rangkaiaan gerak lompat jauh yang tidak terputus.
tinggi lompatan yang cukup, tanpa kehilangan
Disamping itu di pengaruhi oleh kecapatan
ecapatan awalan,
kecepatan maju. Tolakan kakiaki yang terkuat tidak
kekuatan tungkai tumpu, koordinasi sewaktu
boleh melewati papan tumpuan. Pencapaian kaki
melayang di udara dan mendarat. (Bellesteros,
adalah aktif dan cepat dengan suatu gerakan kebawa
1979:53).
dan kebelakang. Waktu bertolak dipersingkat,
pembengkokkan minimum dari kaki penumpu. Paha
Awalan Guna awalan atau ancang – ancang adalah
tungkai bebas didorong ke posisi horizontal ddan
untuk mendapat kecepatan yang setinggi-tinggi
setinggi nya
sendi-sendi
sendi pergelangan kaki, lutut dan pinggang
sebelum mencapai balok tolakan, seorang yang
ya ingin
diluruskan sepenuhnya. (Dikdik, 2010:66)
mencapai hasil yang baik dalam lompatan di tuntut
suatu lari dari awalan yang cepat dengan langkah-
langkah
8
Jurnal Prestasi Vol. 2 No. 3, Juni 2018 : 7-13 p-ISSN : 2549-9394
e-ISSN : 2579-7093
Melayang di Udara Melayang di udara juga sangat sesaat sebelum menyentuh pasir. Kemudian bila kaki
penting karena mempengaruhi jauh nya lompatan telah mendarat di pasir, duduklah atas kedua kaki.
seseorang. Sesudah bertolak, tariklah kaki bebas ke (Muhajir, 2007:49).
bawah dan kebelakang, pada saat yang sama, tariklah
kaki yang bertolak kedepan dan ke atas. (Muhajir, Mendarat Mendarat harus sedemikian rupa sehingga
2007:49) kaki yang diancangkan ke depan tidak menyebabkan
bahwa pelompat akan mendarat dengan pantatnya.
Mendarat Mendarat harus sedemikian rupa sehingga Tariklah lengan dan tubuh kedepan-bawah dan
kaki yang diancangkan ke depan tidak menyebabkan kebelakang. Luruskan kaki dan tekuk lagi sedikit
bahwa pelompat akan mendarat dengan pantatnya. sesaat sebelum menyentuh pasir. Kemudian bila kaki
Tariklah lengan dan tubuh kedepan-bawah dan telah mendarat di pasir, duduklah atas kedua kaki.
kebelakang. Luruskan kaki dan tekuk lagi sedikit (Muhajir, 2007:49).
9
Jurnal Prestasi Vol. 2 No. 3, Juni 2018 : 7-13 p-ISSN : 2549-9394
e-ISSN : 2579-7093
melakukan lompatan dapat maksimal. (Donald, menggunakan alat berupa kotak. Latihan ini
1992:48). dilakukan dengan cara meloncat ke atas kotak atau
Box skip merupakan program latihan untuk balok kemudian meloncat turun kembali ke depan
meningkatkan kekuatan otot tungkai menggunakan seperti sikap awal dengan menggunakan ke dua
alat, yaitu berupa sebuah kotak, dengan cara tungkai bersama-sama.
menggunakan tumpuan satu kaki secara bergantian Gerakan latihan box skip pertama posisi
kemudian melompat ke atas kotak lalu turun badan menghadap ke kotak kemudian mengambil
kembali dan melompat kembali ke kotak tersebut. aba-aba siap untuk meloncat ke kotak atau balok,
(Kosasih, 1985: 46) kaki agak ditekuk setelah sampai di atas kotak
Berdasarkan pendapat di atas dapat di kemudian jongkok sedikit dan langsung meloncat,
pahami bahwa box skip adalah salah satu latihan sedangkan kaki mendarat ketanah secara spontan.
plyometrik yang sering digunakan untuk Lakukan gerakan di atas secara berulang-ulang.
meningkatkan kekuatan otot tungkai dengan
Agar seseorang mampu melakukan lompat ini menggunakan rancangan one group pre test-
jauh yang baik, maka komponen otot kaki dan post test design yaitu satu kelompok yang diberikan
kecepatan lari haruslah baik serta kuat maka dari perlakuan terlebih dahulu diberi tes awal (pretest),
itu perlu dilatih dengan baik pula, dengan kemudian diberi perlakuan dengan memberikan
menambahkan suatu jenis latihan fisik yang suatu jenis latihan (treatment), dan dilakukan tes
terporgam dan continue, maka dapat erat kaitannya akhir (post-test).
terhadap peningkatan jauhnya lompatan dengan Pelaksanaan dari penelitian eksperimen ini
metode latihan yang digunakan, yaitu latihan sprint dilakukan dengan cara memberikan program
dan jumping terhadap kemampuan lompat jauh latihan kepada kelompok perlakuan yaitu dengan
pusat pelatihan atletik junior Muaro Jambi. Maka latihan yang terpogram dan continue.
hipotesis dalam penelitian ini adalah : “Terdapat
Pengaruh Latihan Sprint dan box skip Terhadap Populasi dan Sampel
Kemampuan Lompat Jauh Pada pusat pelatihan Populasi dalam penelitian ini adalah atlet
atletik junior Muaro Jambi”. pusat pelatihan atletik junior Muaro Jambi dengan
METODE jumlah populasi sebanyak 27 orang.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
Penelitian dilaksanakan di lapangan lompat adalah jumlah populasi atlet pusat pelatihan atletik
jauh pusat pelatihan atletik junior Muaro Jambi. junior Muaro Jambi sebanyak 27 atlet Putra dengan
Penelitian ini dilakukan lebih kurang selama 6 teknik pengambilan sampel total sampling.
minggu atau 16 kali pertemuan dengan frekuensi Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel
latihan 1 minggu 3 kali pertemuan. bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (x) yaitu
Penelitian ini termasuk penelitian latihan sprint dan box skip, serta variabel terikat (y)
eksperimen karena tujuannya adalah untuk melihat yaitu kemampuan lompat Jauh.
akibat dari suatu perlakuan. Rancangan penelitian
Keterangan:
Pre Test = tes awal lompat Jauh
Treatment = perlakuan latihan Sprint dan box skip
Post Test = tes akhir lompat Jauh
10
Jurnal Prestasi Vol. 2 No. 3, Juni 2018 : 7-13 p-ISSN : 2549-9394
e-ISSN : 2579-7093
11
Jurnal Prestasi Vol. 2 No. 3, Juni 2018 : 7-13 p-ISSN : 2549-9394
e-ISSN : 2579-7093
Harga f yang diperoleh dibandingkan dengan f lompat jauh pada atlet pusat pelatihan atletik junior
tabel (Fa (V1. V2) Muaro Jambi adalah sebesar 4,49 Poin maka hasil
Dan F1-a (V1 – V2 ) bila : tes akhir kemampuan lompat jauh dapat
F1-a (V1 – V2 ) < Fhitung < F1-a (V1 – V2 ) : varians nilai dikatagorikan baik.
homogen Jika dilihat dari hasil kemampuan lompat
1 1
F -a (V1 – V2 ) > Fhitung > F -a (V1 – V2 ) : varians nilai jauh pada atlet pusat pelatihan atletik junior Muaro
tidak homogen Jambi pada tes awal berjumlah 104,01 poin
dibandingkan dengan hasil tes akhir kemampuan
Uji Hipotesis (Uji T) lompat jauh pada atlet pusat pelatihan atletik junior
Muaro Jambi sebesar 121,27 poin terlihat tampak
Untuk menguji hipotesis digunakan uji perbedaan diantara kedua hasil tersebut. Hal ini
statistik. Keamanan dua rata-rata yang bertujuan dapat dilakukan dengan membandingkan tes akhir
untuk menentukan apakah hasil yang diperoleh dari dan tes awal terhadap thitung dalam taraf
latihan jumping berpengaruh terhadap jauhnya kepercayaan 0,05. Apabila thitung lebih besar dari
lompatan menggunakan pre-test dan post-test one ttabel ini berarti adanya perbedaan yang berarti dan
group design, maka pengujian hipotesis tersebut sebaliknya apabila thitung lebih kecil dari ttabel ini
digunakan uji-t. Uji hipotesis menggunakan uji-t berarti tidak adanya perbedaan yang berarti.
pada taraf kepercayaan 95% atau a = 0,05 dengan Analisis uji normalitas distribusi korvariabel
menggunakan rumus suharsimi Arikunto (2010: dengan menggunakan Latihan Sprint dan Box Skip
349) sebagai berikut : data pre-test dan post-test dianalisis dengan
statistik uji normalitas liliefors dengan taraf
Md signifikan yang digunakan sebagai dasar untuk
t = ––––––––– menolak atau menerima keputusan normal atau
∑
()
tidaknya suatu distribusi data adalah α = 0,05.
Membandingkan Lhitung dengan LTabel dengan
menggunakan kriteria; jika Lhitung lebih besar dari
Keterangan : Ltabel (Lo > Lt) berarti populasi berdistibusi tidak
T = jumlah t-test yang dicari normal, sebaliknya jika Lhitung lebih kecil dari
Md = Mean dari perbedaan pre test dengan pada Ltabel (Lo < Lt) berarti populasi berdistribusi
post test normal. Hasil data tes awal dan tes akhir Fhitung
Xd = Deviasi masing-masing subjek (d-Md) 1,17 < Ftabel 1,93 maka data dikatakan bersifat
∑X2d = Jumlah kuadrat deviasi homogen.
Untuk menguji hipotesis dilakukan
N = Subjek pada sampel
perbandingan antara thitung dengan nilai persentil
d.b = Ditentukan dengan N-1
dari distribusi untuk taraf nyata α = 0,05 dan
derajat kebebasan dk = N-1 diperoleh thitung =
HASIL DAN PEMBAHASAN 7,53774 dan ttabel = 1,70562 (Thitung > Ttabel)
dalam penelitian ini dapat dipahami bahwa “ada
Hasil penelitian ini akan digambarkan sesuai pengaruh Latihan Sprint dan Box Skip Terhadap
dengan tujuan dan hipotesis yang akan diajukan kemampuan lompat jauh pada atlet pusat pelatihan
sebelumnya. Hasil pengukuran kemampuan lompat atletik junior Muaro Jambi. Hasil data hipotesis
jauh pada atlet pusat pelatihan atletik junior Muaro thitung 7,53774 > ttabel 1,70562 maka hasil uji
Jambi dapat dilihat dan terangkum pada tabel hipotesis dapat diterima pada tingkat kepercayaan
sebagai berikut: 95%.
Dalam tes awal ini di dapat jumlah nilai Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti
keseluruhan kemampuan lompat jauh pada atlet mengkaji tentang peningkatan pada sampel yang
pusat pelatihan atletik junior Muaro Jambi adalah mulanya atlet pusat pelatihan atletik junior Muaro
104,01 poin, dengan demikian dapat dirata-ratakan Jambi tersebut pada kemampuan lompat jauh masih
kemampuan lompat jauh pada atlet pusat pelatihan kurang dan di bawah rata-rata dengan adanya
atletik junior Muaro Jambi adalah 3,85 poin maka perlakuan maka kemampuan lompat jauh pada
hasil tes awal kemampuan lompat jauh dapat sampel menjadi meningkat. Latihan sprint dan box
dikategorikan baik. Tes akhir penelitian ini yaitu skip dapat meningkatkan kemampuan lompat jauh,
tes yang dilakukan setelah atlet pusat pelatihan dari tes awal nilai tertinggi adalah sebesar 5,23
atletik junior Muaro Jambi tersebut diberi poin, dan yang paling rendah adalah sebesar 2,24
perlakuan atau di beri latihan, sehingga pada tes poin dengan rata-rata dari keseluruhan tes awal
akhir ini merupakan tes setelah melakukan latihan adalah 3,85 poin, selanjutnya pada tahap perlakuan
Sprint dan Box Skip terhadap kemampuan lompat (Treatment) pada sampel menggunakan latihan
jauh. Pada tes akhir ini di dapat jumlah 121,27 sprint dan box skip.
poin. Dengan demikian rata-rata kemampuan
12
Jurnal Prestasi Vol. 2 No. 3, Juni 2018 : 7-13 p-ISSN : 2549-9394
e-ISSN : 2579-7093
Setelah tahap perlakuan (Treatment) ini Dikdik Zafar. Sidik. 2010. Mengajar dan Melatih
selanjutnya ada tahap terakhir yaitu tes akhir Atletik.Bandung : Remaja Rosdakarya.
(Postest). Hasil postest yaitu dengan nilai yang
tertinggi adalah 5,65 poin dan yang terkecil yaitu Djumidar Mochamad A. Widya. 2008. belajar
3,37 poin dan rata-rata dari tes akhir yaitu berlatih gerak-gerak dasar atletik dalam
mengalami peningkatan 4,49 poin. bermain. : PT Raja Grafindo Persada.
Berdasarkan hasil analisis dari tes awal Jakarta
sampai tes akhir diperoleh harga thitung sebesar Hananto dkk. 2007. Pendidikan jasmani olahraga
7,53774 bila dibandingkan dengan ttabel 1,70562 kesehatan kelas V. Yudistira: Jakarta
Ini menunjukkan terdapatnya peningkatan yang
berarti. Dari analisis data yang dilakukan, ternyata Harsono. 1988. Coaching dan aspek-aspek
hipotesis alternatif (Ha) yang dikemukakan dalam psikologis dalam coaching : tambak
penelitian ini dapat diterima kebenarannya dengan kusuma. Jakarta
menunjukan tes awal dan tes akhir berbeda, dengan Kosasih. Engkos. 1985. olahraga teknik dan
kata lain terjadi peningkatan antara tes awal dan tes program latihan : Akademika Presindo.
akhir, dan dapat disimpulkan bahwa terdapat Jakarta
pengaruh latihan sprint dan box skip terhadap
kemampuan lompat jauh pada atlet pusat pelatihan Muhajir . 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan
atletik junior Muaro Jambi. Kesehatan : Erlangga. Jakarta.
Nossek. Yosep. 1982. Teori Latihan Umum.Afrika:
KESIMPULAN
LTD Lagos
Berdasarkan hasil dari analisis data, di Nurhasan. 2001. Tes dan pengukuran dalam
peroleh nilai Thitung sebesar 7,53774 dan nilai pendidikan jasmani : prinsip-prinsip dan
Ttabel sebesar 1,70562 dengan demikian maka penerapanya : direktorat jenderal
dapat di pahami bahwa penelitian ini ada pengaruh olahraga Jakarta.
latihan sprint dan box skip terhadap kemampuan
lompat jauh pada atlet pusat pelatihan atletik junior Suharno. 1985. Ilmu Kepelatihan Olahraga.:
Muaro Jambi. Yayasan STO. Yogyakarta
Sugito. Bambang. W. Ismaryati. 1993. Pendidikan
REFERENSI Atletik.. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Jakarta
Aminudin. 2010. Atletik dan Tekniknya. Quadra.
Jakarta. Indonesia Sudjana. 2005. metoda statistika : transito.
Bandung
Apriyadi Sompui. 2013. Pengaruh latihan Leg
bound dan box skip terhadap Sutio Kurniawan. 2012. Pengaruh Variasi Latihan
kemampuan lompat jauh pada siswa Incline Hop Terhadap Kemampuan
SMP Negeri 21 Banten. Lompat Jauh Pada Siswa Kelas V SD
Negeri 225/ IX Kota Tanggerang
Arikunto. 2006. Prosedur penelitian suatu
pendekatan praktek. PT. Rhineka karya. Tudor Bompa. O. 1994. Power training for sport.
Jakarta Canada. mocaic press.
Bellesteros Manuel Jose. 1979. Pedoman Dasar Winendra. Dkk. 2008. Seri Olahraga Atletik.:
Latiahan Atletik. Spanyol: Manual Pustaka Insan Madani. Yogyakarta
Didagsion DE Atletismo
Carr . A Gery. 2000. Atletik Untuk Sekolah Dasar.
Raja Grapindo Persada. Jakarta.
Chu. Donald. A. 1992. Jumping into plyometric.
Champaign. illinois: Human Kinetics
pub
Desmi Sartika. 2015. Perbandingan Pengaruh
Latihan Box Skip Dan Latihan
Incremental Vertical Hop Terhadap
Explosive Power Otot Tungkai Pada
Siswa Kelas X Putra Jurusan TKBB
SMK N 5 Pekanbaru
13