Anda di halaman 1dari 22

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

RPS 13
“MEMBANGUN SISTEM INFORMASI”

Dosen Pengampu : Gede Suparna, SE., MS.

Oleh Kelompok 12 :
Ni Luh Putu Prawerti Widhari 1707521077
Ni Made Anais Sri Wandari 1707521089

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
PENDAHULUAN

Saat membangun sistem informasi kita akan berhadapan dengan bagaimana


membangun dna mengembangkan sistem tersebut dalam suatu organisasi. Dan bagaimana
organisasi dapat mengoptimalkan sistem tersebut saat mengaplikasikannya ke organisasi.
Semakin lama semakin berkembang pula sistem-sistem yang ada. Ini membuat pihak
perusahaan harus terus mengperbarui sistem mereka agar organisasi mereka tidak menjadi
tertinggal dan membuat pekerjaan yang dilakukan oleh pihak organisasi tidak bekerja secara
optimal. Maka di makalah ini kami akan membahas sedikit tentang bagaimana membangun
suatu sistem informasi yang baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. SISTEM SEBAGAI PERUBAHAN YANG DIRENCANAKAN DALAM


PERUSAHAAN
Membangun sebuah sistem informasi yang baru merupakan salah satu jenis dari perubahan
organisasi yang terencana. Karena dalam membuat suatu sistem informasi yang baru
membutuhkan lebih dari software dan hardware. Ketika kita merancang sebuah sistem
informasi yang baru maka kita juga mendesain ulang suatu organisasi tersebut. Seorang
percancang sistem harus benar-benar memahami bagaimana sebuah sistem akan
mempengaruhi proses bisnis secara spesifik dan organisasi itu sendiri.

Pengembangan Sistem dan Perubahan Organisasional


Teknologi informasi dapat mendorong perubahan organisasi. Ada 4 macam perubahan
struktur organisasi yang dapat dipengaruhi oleh teknologi informasi: 1) automation,
2) rationalization, 3) business process redesign, dan 4) paradigm shifts. Masing-masing
mempunyai resiko dan imbalan yang berbeda.

Gambar 1. Perubahan Organisasional Yang Membawa Resiko dan Imbalan

1. Otomatisasi, penerapan pertama dari teknologi informasi yang melibatkan penugasan


para karyawan untuk mengerjakan tugas mereka dengan lebih efektif dan efesien.
Memberikan kasir (teller) bank akses yang lebih cepat atas catatan tabungan konsumen,
dan mengembangkan jaringan reservasi nasional bagi para agen ticket pesawat terbang
merupakan contoh dari automasi pada masa awal.
2. Rasionalisasi prosedur, adalah pelurusan prosedur operasional yang standar.
Rasionalisasi Prosedur biasanya ditemukan dalam program untuk pembuatan seri
perbaikan kualitas yang berkelanjutan dalam produk. Sebagai contoh sistem
moneygram untuk pengiriman uang secara global yang efektif bukan hanya karena
menggunakan teknologi komputer semata, tetapi perusahaan juga menyederhanakan
proses bisnis bagi kegiatan operasional administrasinya. Saat menjalankan program
rasionalisasi prosedur kita akan menjumpai manajemen kualitas data (TQM) dan six
sigma.
3. Merancang ulang proses bisnis, yang mana proses bisnis akan dianalisis,
disederhanakan, dan dirancang ulang. Prosedur rasionalisasi dan rancangan ulang
proses bisnis terbatas pada bagian spesifik dari sebuah bisnis. Sistem informasi yang
baru pada akhirnya dapat mempengaruhi rancangan dari sebuah organisasi dengan
merubah bagaimana organisasi tersebut keluar dari bisnis tersebut atau bahkan sifat dari
bisnis itu sendiri.
4. Pergeseran paradigma, melibatkan pemikiran kembali sifat bisnis dan sifat organisasi.

Perancangan Kembali Proses Bisnis


Manajemen proses bisnis menyediakan berbagai alat dan metodologi untuk menganalisis
proses yang ada, merancang proses yang baru dan mengoptimalkan proses tersebut. Perusahaan
yang menjalankan menejemen proses bisnis melalui langkah berikut:
1. Mengidentifikasi proses untuk perubahaan
Salah satu penetapan strategi yang paling penting dimana sebuah perusahaan dapat
membuat untuk tidak memutuskan bagaimana menggunakan komputer untuk
memperbaiki proses bisnis, tapi memahami bisnis apa yang butuh untuk diperbaiki..
2. Menganalisis proses yang telah ada.
Proses bisnis yang ada harus termodel dan terdokumentasi, memperhatikan input,
output, sumber daya, dan urutan aktivitas. Tim yang merancang akan
mengidentifikasikan tugas-tugas yang memerlukan banyak kertas, kemacetan, dan
ketidakefisienan lainnya.
Gambar 13.2 menggambarkan proses untuk membeli sebuah buku pada sebuah toko.
Bayangkan yang terjadi jika seorang pelanggan mengujungi toko dan mencari buku sendiri.
Jika ia menemukannya maka ia akan memberikannya kepada petugas kasir dan membayarnya
dengan kartu kredit, uang tunai, atau cek. Jika konsumen tidak dapat menemukan lokasi dari
buku, maka dia harus bertanya kepada petugas toko buku tersebut untuk melakukan pencarian
rak buku atau memeriksa catatan persediaan toku buku untuk melihat apakah masih ada stok
atau tidak. Jika petugas menemukan buku tersebut, maka konsumen akan membelinya dan
kemudian meninggalkan toko buku. Jika buku tidak tersdia di toko tersebut, maka petugas akan
bertanya mengenai memesan buku tersebut untuk konsumen dari gudang toko buku atau dari
distributor buku atau penerbit. Ketika buku yang dipesan telah sampai di toko buku, maka
karyawan toko buku akan menelpon konsumen untuk memberitahukan informasi tersebut.
Kemudian konsumen akan datang ke toko buku lagi untuk mengambil buku dan membayarnya.
Jika toko buku tidak dapat memesankan buku tersebut untuk konsumen, maka konsumen akan
mencoba pergi ke toko buku lainnya. Anda dapat melihat bahwa proses ini membutuhkan
banyak langkah dan konsumen akan memerlukan banyak perjalanan ke toko buku.

1. Merancang proses yang baru.


Suatu proses yang ada dipetakan dan diukur dalam kurun waktu dan biaya, tim
perancang proses akan mencoba memperbaiki proses yang ada dengan merancang yang
baru.

Gambar 13.3 mengilustrasikan bagaimana proses membeli buku dapat


dirancang ulang dengan memanfaatkan internet. Konsumen dapat mengakses toko
secara online di internet dari komputernya. Dia dapat mencari dari katalog toko buku
online untuk buku-buku yang ia inginkan. Jika buku tersedia, konsumen dapat
melakukan pemesanan secara online, memasukan informasi kartu kredit dan alamat
pengiriman, dan buku akan dikirim ke alamat rumah konsumen, jika toko buku tidak
memiliki buku yang diinginkan, maka konsumen dapat memilih toko buku online
lainnya dan mencari buku tersebut kembali. Proses ini jauh lebih sedikit langkah
daripada membeli buku tersebut di toko buku fisik, yang memerlukan lebih sedikit
upaya dari pihak konsumen, dan memerlukan sedikit staf penjualan pada layanan
konsumen. Proses baru ini, oleh karenanya jauh lebih efisien dan menghemat waktu.
2. Mengimplementasikan proses yang baru.
Suatu proses yang telah termodel dan dianalisis, harus diterjemahkan ke dalam sebuah
kesatuan prosedur dan aturan kerja yang baru. Sebagaimana bisnis mulai menggunakan
proses tersebut, maka permasalahan menjadi terselesaikan dan teratasi.
3. Pengukuran yang terus menerus.
Suatu proses yang telah diimplementasikan dan dioptimalkan, membutuhkan
pengukuran yang berlanjut. Karena proses mungkin akan memburuk.

Alat Bantu untuk Manajemen Proses Bisnis


Lebih dari 100 perusahaan software menyediakan perlatan untuk menunjang berbagai
aspek dari manajemen proses bisnis, termasuk IBM, Oracle, dan TIBCO. Peralatan ini
membantu mengidentifikasi bisnis dan memproses dokumen yang memerlukan perbaikan,
menciptakan model perbaikan proses, menangkap dan melaksanakan aturan bisnis untuk
melakukan proses, dan mengintegrasikan sistem yang ada untuk mendukung proses yang baru.
Peralatan software manajemen proses bisnis juga menyediakan analitik untuk memverifikasi
pelaksanaan proses yang telah diperbaiki dan untuk mengukur akibat dari perubahan proses
terhadap indikator pelaksanaan bisnis.
Beberapa peralatan dokumen dan monitor proses bisnis untuk membantu perusahaan
mengidentifikasi ketidakefisienan, menggunakan software untuk menghubungkan dengan
sistem yang lain yang digunakan oleh perusahaan tersebut untuk proses tertentu untuk
mengidentifikasi titik kesalahan. Selain itu peralatan juga mengotomatisasi beberapa bagian
dari proses bisnis dan melaksanakan aturan bisnis sehingga kinerja pekerja dalam proses lebih
efektif dan efisien. Fungsi ketiga yaitu peralatan membantu bisnis mengintegrasikan sistem
mereka yang ada untuk mendukung proses perbaikan.

B. IKHTISAR PENGEMBANGAN SISTEM


Sebuah sistem informasi dibentuk sebagai solusi bagi perusahaan untuk menyelesaikan
berbagai masalah yang dihadapi. Pengembangan system adalah kegiatan yang menghasilkan
solusi terstruktur dengan aktivitas-aktivitas yang berbeda. Aktivitas tersebut terdiri dari analisis
sistem, perancangan sistem, pemrograman, pengujian, konversi, serta produksi dan
pemeliharaan.

Gambar 13.4 Proses Pengembangan Sistem


Analisis Sistem
Analisis sistem adalah analisis masalah yang dicoba diselesaikan perusahaan dengan
sistem informasi. Tahap ini terdiri atas pendefinisian masalah, identifikasi penyebab, pencarian
solusi, dan identifikasi kebutuhan informasi yang harus dipenuhi oleh suatu solusi sistem.
Analis sistem membuat peta proses dari perusahaan dan sistem yang sudah ada,
mengidentifikasi para pemilik dan pengguna data primer bersama dengan perangkat keras dan
lunak yang sudah ada. Analis sistem kemudian membuat perincian masalah dari sistem yang
sudah ada. Dengan mempelajari dokumen, lembar kerja, dan prosedur; mengamati proses
sistem; dan mewawancarai para pengguna utama dari sistem, analis dapat mengidentifikasikan
masalahnya dan sasaran-sasaran yang akan dicapai suatu solusi. Sering kali solusinya
mengharuskan dibuatnya system informasi baru atau memperbaiki yang sudah ada. Analis
sistem akan meliputi study kelayakan untuk menentukan apakah solusinya layak, atau dapat
dicapai, dari sisi finansial, teknis, dan organisasional. Studi kelayakan akan menentukan
apakah sistem yang diusulkan adalah investasi yang baik, apakah teknologi yang dibutuhkan
oleh sistem tersedia dan dapat ditangani oleh spesialis sistem informasi perusahaan, dan apakah
perusahaan dapat menangani perubahan-perubahan yang dibawa oleh sistem tersebut.
Menentukan Kebutuhan Informasi
Tugas analis sistem yang dapat dikatakan paling menantang adalah mendefinisikan
kebutuhan-kebutuhan informasi yang spesifik yang harus dipenuhi oleh solusi sistem yang
dipilih. Pada tingkatan paling dasar,kebutuhan informasi dari sistem baru meliputi identifikasi
siapa yang membutuhkan informasi apa, di mana, kapan, dan bagaiman caranya. Analis
permintaan mendefinisikan dengan cermat sasaran-sasaran dari sistem yang baru atau yang
telah dimodifikasi dan mengembangkan penjelasan terperinci dari fungsi yang harus dijalankan
oleh sistem yang baru. Kesalahan analisis kebutuhan adalah penyebab utama kegagalan sistem
dan tingginya biaya pengembangan sistem. Beberapa masalah tidak membutuhkan solusi
sistem informasi tetapi membutuhkan penyesuaian dalam manajemen, pelatihan tambahan,
atau perbaikan prosedur organisasional yang sudah ada. Jika masalahnya berkaitan dengan
informasi, analisis sistem mungkin masih diperlukan untuk mendiagnosis masalahnya dan
mendapatkan solusinya.

Desain Sistem
Anallisis sistem menggambarkan apakah yang harus dilakukan oleh suatu sistem untuk
memenuhi kebutuhan informasi, dan desain sistem (system design) memperlihatkan
bagaimana sistem akan memenuhi sasaran ini. Perancang sistem memerincikan spesifikasi
sistem yang akan menjalankan fungsi yang diidentifikasikan dalam analisis sistem.
Spesisifikasi-spesifikasi tersebut akan menanganni semua komponen manajerial,
organisasional, dan teknologikal dari solusi sistem.
Peranan dari Para Pengguna Akhir
Kebutuhan informasi pengguna mendorong upaya untuk membangun sistem secara
keseluruhan. Para pengguna harus memiliki kendali yang memadai atas proses desain untuk
memastikan bahwa sistem akan mencerminkan prioritas bisnis mereka dan kebutuhan
informasi, bukan bias dari staf teknikal. Dalam mengerjakan desain akan meningkatkan
pemahaman dari para pengguna dan penerimaan sistem.

Menyelesaikan Proses Pengembangan Sistem


Langkah-langkah dalam proses pengembangan sistem akan menerjemahkan spesifikasi
solusi dan menerapkannya agar dapat bekerja terdiri atas :
a) Pemrograman
Dalam taham pemrograman (programming) spesifikasi sistem dipersiapkan,
sselama tahap perancangan diterjemahkan kedalam pernagkat lunak kode program.
Saat ini, banyak organisasi yang tidak lagi megerjakan pemrograman mereka sendiri
untuk sistem-sistem yang baru. Malahan, mereka membeli perangkat lunak yang
memenuhi kebutuhan akan suatu sistem yang baru dari sumber-sumber eksternal, misal
paket perangkat lunak dari pemasok perangkat lunak komersial, layanan perangkat
lunak dari penyedia layanan aplikasi, atau melakukan perusahaan alih daya yang
mengembangkan aplikasi perangkat lunak khusus bagi para klien mereka.
b) Pengujian
Pengujian penerimaan menyediakan serifikasi final yang mana system ini
digunakan dalam suatu pengaturan produksi.Dengan cara pengujian system dievaluasi
oleh pengguna dan dikaji oleh manajemen dan apabila semua puhak sudah merasa puas
maka system akan diterima secara formal untuk instansi. Rencana pengujian yang
dirancang oleh system dan pengguna yang berfungsi untuk persiapan serangkaian
pengujian.
Konversi merupakan suatu proses perubahan dari system yang lama menuju
system yang baru. Ada 4 sistem yang harus dilakukan:
1) Strategi pararel
Sistem yang pontensial dijalankan bersama-sama pada suatu waktu hingga
setiap orang meyakini salah satu fungsi yang baru dan dikenal.pendekatan ini ada
pendekatan yang konversi yang paling aman karena ketika terjadi kesalahan atau
gangguan maka system lama masih dapat dicadangkan.
2) Strategi pemangkasan secara langsung
Sistem ini menggantikan keseluruhan system lama ke system yang baru pada hari
yang telah ditunjukkan.Ini adalah pendekatan yang beresiko karna tidak terdapat
system lain yang dicadangkan.
3) Strategi penelitian percobaan
Strategi ini memperkenalkan suatu system yang baru hanya area yang terbatas dari
organisasi tersebut.Ketika versi percobaan ini berhasi maka akan dipasang dari
keseluruhan pad bagian dari organisasi.
4) Strategi pendekatan bertahap
Memperkenalkan suatu system yang baru secara bertahap,baik dari fungsi atau
dengan unit organisasi.
c) Produksi dan Pemeliharaan
Sistem yang baru dipasang atau diselesaikan maka dikatakan berada dalam
Produksi,dan kemudian akan dikaji ulang untuk menentukan seberapa baik ini telah
memenuhi tujuan awalnya dan untuk memutuskan apakah terdapat perbaikan atau
modifikasi yang diperintahkan.Setelah system terpasang dengan baik maka harus
dipelihara sementara itu berada dalam produksi untuk memperbaiki
kesalahan,memunuhi persyaratan atau meningkatkan efisiensi pemrosesan.

Permodelan dan Perancangan Sistem: Metodologi yang Terstruktur dan Berorientasi


pada Objek
1. Metodologi Terstruktur
Metode ini digunakan untuk Dokumentasi menganalisis dan merancang system
informasi.metode pengembangan terstruktur ini bersifat beriontasi proses,berfokus
terutama kepada pemodelan proes atau tindakan mengambil,menyimpan,manipulasi,dan
menditribusikan data seiring data tersebut mengalir melului suatu system.Metode-metode
ini mesisahkan data dari proses-proses.
Gambar 13.6 menunjukkan suatu diagram alur data yang sederhana bagi sistem
pendaftaran program universitas dalam bentuk mail. Kotak yang berbentuk lingkaran
merepresetansikan proses yang mana menggambarkan transformasi data. Kotak yang
berbentuk persegi merepresentasikan suatu entitas eksternal, yang mana merupakan
pencetus atau penerima informasi yang ditempatkan di luar cakupan sistem yang dibuat
model. Persegi panjang yang terbuka merepresentasikan penyimpanan data, yang mana
baik persediaan data secara manual atau otomatisasi. Anak panah merepresentasikan alur
data, yang mana menunjukkan pergerakan di antara proses, entitas eksternal, dan
penyimpanan data. Mereka terdiri atas paket data dengan nama atau konten dari tiap-tiap
alur data yang terdaftar di samping anak panah.
Diagram alur data ini memperlihatkan bahwa mahasiswa memasukkan formulir
pendaftaran dengan nama, nomor identifikasi, dan jumlah mata kuliah yang ingin mereka
ambil. Dalam proses 1,0, sistemnya memastikan bahwa setiap mata kuliah yang dipilih
masih terbuka, dengan merujuk file kuliah dari universitas tersebut. File ini membedakan
mata kuliah yang masih terbuka dari yang telah dibatalkan atau penuh (ditutup). Proses
1.0 kemudian menentukan pilihan mana saja yang dapat diterima atau ditolak. Proses 2.0
mendaftarkan mahasiswa ke dalam mata kuliah yang telah diambilnya. Proses ini
memperbarui file kuliah universitas tersebut dengan nama mahasiswa dan nomor
identifikasi dan menghitung ulang jumlah anggota setiap mata kuliah. Jika jumlahnya telah
mencapai maksimum, mata kuliah tersebut ditutup. Proses 2.0 juga memperbarui file
master mahasiswa milik universitas dengan informasi mahasiswa baru atau perubahan
alamat mahasiswa. Proses 3.0 mengirimkan surat konfirmasi pendaftaran yang
menyertakan daftar mata kuliah yang telah diambil oleh mahasiswa tersebut, dan
memberitahukan pilihan mata kuliah yang tidak dapat diambilnya.
Diagram ini dapat digunakan untuk menggambarkan proses tingkat tinggi dan juga
tingkat rendah. Melalui diagram alur data yang bertingkat, proses yang rumit dapat
dipecah-pecah menjadi tingkatan-tingkatan perincian yang lebih lanjut. Seluruh sistem
dapat dibagi ke dalam beberapa subsistem dengan diagram alur data tingkat tinggi. Setiap
subsistem selanjutnya dapat dibagi lagi menjadi subsistem tambahan dengan diagram alur
data tingkat dua, dan subsistem di tingkat ini dapat dipecah-pecah lagi sampai ke tingkatan
perincian yang paling rendah.
Alat bantu lainnya bagi analisis terstruktur adalah kamus data (data dictionary), yang
mana berisi informasi mengenai bagian data individual dan pengelompokan data di dalam
suatu sistem (lihat Bab 6). Kamus data merupakan konten alur data dan penyimpanan data
sehingga para pembangun sistem memahami dengan tepat bagian dari data yang mereka
isi. Spesifikasi proses (process specifications) menggambarkan transformasi yang terjadi
di dalam level diagram alur data yang terendah. Mereka mengekspresikan logika bagi tiap-
tiap proses.
Dalam metodologi terstruktur, desain perangkat lunak akan dibuat model dengan
menggunakan diagram struktur dengan hierarki. Diagram struktur (structured chart)
adalah diagram dari atas ke bawah, memperlihatkan tiap-tiap level desain, hubungannya
dengan level-level lainnya, dan tempatnya dalam keseluruhan struktur desain. Desain yang
pertama mempertimbangkan fungsi utama dari program atau sistem, kemudian
memecahkan fungsi ke dalam subfungsi, dan menguraikan tiap-tiap subfungsi hingga level
rincian yang terendah telah tercapai. Gambar 13.7 memperlihatkan level diagram struktur
yang tinggi bagi suatu sistem penggajian.
2. Pengembangan Berorientasi Objek
Pengembangan berorientasi obek menangani permasalahan permodelan data dengan
baik,dan mereka juga memperlakukan data dengan proses sebagai entitas yang terpisah
secara logis. Pemodelan berorientasi objek berdasarkan pada konsep kelas dan turunan.
Pengembangan berorientasi objek lebih berulangdan bertahap dari pada pengembangan
terstruktur.
Sistem informasi diimplementasikan dengan menerjemahkan desain kedalam kode
program yang akhirnya berfokus pada objek. Sistem baru dapat dibuat dengan
menggunakan beberapa objek yang ada, mengubah beberapa objek lainnya, dan
menambahkan beberapa objek yang baru. Kerangka kerja berorientasi objek dikembangkan
menyediakan aplikasi setengah jadi yang dapat dipakai ulang.

3. Rekayasa Ulang Perangkat Lunak Berbantuan Komputer


Rekayasa ulang perangkat lunak berbantuan komputer menyediakan peralatan
perangkat lunak untuk mengotomatisasi metodologi yang baru dijelaskan untuk
mengurangi jumlah kerja repetitif yang harus dilakukan oleh pemrogram. Perangkat CASE
juga memfasilitasi pembuatan dokumentasi yang jelas dan koordinasi upaya tim
pemrogram.

C. PENDEKATAN ALTERNATIF DALAM MEMBANGUN SISTEM


Sistem-sistem berbeda dari segi ukuran dan kompleksitas teknologinya dan dari masalah
perusahaan yang dipecahkannya. Sejumlah pendekatan pengembangan sistem telah
dikembangkan untuk menangani dengan perbedaan-perbedaan ini. Bagian ini menjelaskan
metode-metode alternative berikut: siklus hidup sistem tradisional, pembuatan prototype, paket
aplikasi perangkat lunak, pengembangan oleh pengguna akhir, dan alih kontrak.

Siklus Hidup Sistem Tradisional


Siklus hidup sistem adalah metode pengembangan sistem informasi yang paling tua.
Metodologi siklus hidup adalah pendekatan bertahap untuk membangun sistem, membagi
pengembangan sistem menjadi tahapan-tahapan yang formal. Para spesialis pengembangan
sistem mempunyai pendapat berbeda tentang bagaimana membagi tahapan pengembangan
sistem, tetapi mereka secara umum bersesuaian dengan tahapan-tahapan pengembangan sistem
yang baru saja dijelaskan.
Siklus hidup system digunakan untuk pengembangan system yang besar dan rumit yang
membutuhkan keperluan analisis yang tepat dan formal, spesifikasi yang telah ditentukan
sebelumnya, dan kendali yang keta tatas proses-prosesnya.

Membuat Prototipe
Pembuatan prototipe terdiri dari membangun suatu sistem percobaan dengan cepat dan tidak
mahal bagi para pengguna akhir untuk melakukan evaluasi. Dengan berinteraksi dengan
prototipe, maka para pengguna dapat memperoleh gagasan yang lebih baik mengenai
kebutuhan informasi mereka.
Prototipe adalah versi sistem informasi atau bagian dari sistem yan sudah dapat berfungsi,
tetapi dimaksudkan hanya sebagai model awal saja. Setelah beroperasi, prototipe akan lebih
jauh diperhalus hingga cocok sekali dengan kebutuhan penggunanya. Ketika rancangannya
telah difinalisasi, prototipe dapat dikonversi menjadi sistem produksi yang jauh lebih baik.

Tahap-tahap dalam pembuatan prototipe :


Tahap 1: mengidentifikasi kebutuhan dasar dari pengguna. Perancang system bekerja cukup
lama dengan pengguna untuk mendapatkan informasi kebutuhan dasar pengguna.
Tahap 2: mengembangkan prototipe awal. Perancang system menciptakan suatu prototipe yang
bekerja dengan cepat dengan menggunakan alat bantu untuk menghasilkan perangkat
lunak dengan segera.
Tahap 3: menggunakan prototipe. Pengguna didorong untuk bekerja sama dengan system untuk
menentukan seberapa baik prototipe dalam memenuhi kebutuhannya dan untuk
memberikan saran-saran untuk meningkatkan prototipe.
Tahap 4: merevisi dan memperbaiki prototipe. Pembuat system mencatat semua perubahan
yang diminta oleh pengguna dan menyempurnakan prototipe sesuai dengan yang
diminta.
Setelah prototipe di revisi, siklusnya kembali ke langkah 3. Langkah 3 dan 4 diulangi
terus hingga penggunanya merasa puas. Ketika tidak ada pengulangan lagi yang diperlukan,
maka prototipe yang telah disetujui kemudian menjadi prototipe operasional yang melenhkapi
spesifikasi final untuk penerapan kadangkala prototipe diambil sebagai versi produksi dari
system.

Keuntungan dan kerugian pembuatan prototipe


Pembuatan prototype paling bermanfaat ketika terdapat beberapa ketidakpastian tentang
kebutuhan atau solusi rancangannya, dan sering digunakan untuk merancang sistem informasi
antarmuka pengguna akhir (end-user-interface), atau bagian dari sistem yang berinteraksi
dengan pengguna, seperti tampilanonline dan layar masukan data, laporan, atau halaman web.
Karena pembuatan prototype mendorong pengguna akhir terlibat secara mendalam di seluruh
siklus hidup pengembangan sistem, maka pembuatan prototype lebih berpeluang menghasilkan
sistem yang memenuhi kebutuhan pengguna.
Namun, pembuatan prototipe secara cepat melupakan langkah-langkah yang penting dalam
pengembangan system. Jika prototipe sempurna bekerja dengan benar, pihak manajemen
mungkin tidak merasa perlu melakukan pemograman ulang, perencangan ulang, atau
dokumentasi dan pengujian yang lengkap untuk membuat sebuah system produksi yang baik.
Beberapa system yang dibuat secara terburu-buru mungkin akan mengalami kesulitan dalam
mengakomodasi jumlah data yang besar atau jumlah pengguna yang banyak dalam sebuah
lingkungan produksi.

Pengembangan Oleh Pengguna Akhir


Beberapa jenis sistem informasi dapat dikembangkan oleh pengguna akhir dengan sedikit
bantuan formal dari spesialis teknis, atau bahkan tidak sama sekali. Fenomena ini disebut
pengembangan oleh pengguna akhir. Rangkaian peranti lunak yang dikategorikan sebagai
bahasa generasi keempat membuat hal ini mungkin dilakukan. Bahasa generasi keempat adalah
peranti lunak yang membuat pengguna akhir dapat membuat laporan atau mengembangkan
aplikasi peranti lunak dengan sedikit bantuan teknis atau tidak sama sekali. Beberapa perangkat
generasi keempat ini juga meningkatkan produktivitas programmer professional. Sistem
pengembangan oleh pengguna akhir dapat diselesaikan lebih cepat dari pada dikembangkan
dengan siklus hidup sistem yang konvensional. Dengan memberikan kemampuan kepada para
pengguna untuk menentukan kebutuhan bisnis mereka sendiri, pengumpulan kebutuhan
menjadi lebih baik, dan tingkat keterlibatan pengguna menjadi lebih tinggi, dan mereka jadi
lebih puas dengan sistemnya. Komputasi pengguna akhir juga membawa resiko bagi
perusahaan karena berlangsungnya di luar mekanisme yang tradisional untuk manajemen dan
kontrol sistem informasi. Ketika sistem dibuat dengan cepat, tanpa adanya metodologi
pengembangan yang formal, pengujian dan dokumentasi mungkin tidak dilakukan dengan
memadai. Terdapat tujuh kategori Bahasa generasi keempat:
1) Alat bantu perangkat lunak PC. Paket perangkat lunak aplikasi bertujuan umum bagi
PC.
2) Bahasa Queri. Bahasa untuk memperoleh kembali data yang disimpan dalam database
atau file. Mampu mendukung permintaan atas informasi yang belum dtentukan
sebelumnya.
3) Pembuat laporan. Mengambil data dari file atau database untuk membuat laporan
tertentu dalam berbagai format yang tidak secara rutin diproduksi oleh system
informasi.
4) Bahasa grafis. Mengambil data dari file atau database dan menampilkannya dalam
format grafis.
5) Pembuat aplikasi. Berisi modul pemograman yang dapat menghasilkan aplikasi-
aplikasi yang lengkap, termasuk situs web sehingga sangat mempercepat proses
pembangunan. Pengguna dapat menentukan apa yang harus dilakukan, dan pembuat
aplikasi akan membuat kode pemograman yang tepat untuk proses masukan, validasi,
pembaruan, pemrosesan, dan pelaporan.
6) Paket aplikasi perangkat lunak. Program perangkat lunak yang dijual atau disewakan
oleh vender komersial yang menghilangkan kebutuhan perangkat lunak yang
dikembangkan sendiri sesuai kebutuhan.
7) Bahasa pemrograman tingkat tinggi. Membuat kode program dengan perintah-perintah
yang lebih sedikit daripada Bahasa umunya seperti COBOL atau FORTRAN.
Dirancang khusus sebagai perangkat produktivitas untuk pemrograman professional.

Paket Aplikasi Perangkat Lunak dan Alih Daya


Perusahaan dapat menyewa perangkat lunak dari penyedia layanan aplikasi, membeli paket
perangkat lunak dari vendor komersial, atau mendapatlan aplikasi berdasar permintan yang
dikembangkan oleh perusahaan luar secara alih daya.

Paket perangkat lunak aplikasi


Jika sebuah paket perangkat lunak dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan perusahaan,
maka perusahan tidak perlu membuat perangkat lunak sendiri. Perusahaan dapat menghemat
waktu dan uang dengan menggunakan program jadi , yang telah dirancang dan diuji
sebelumnya, yang terdapat dalam paket perangkat lunak. Jika sebuah perusahaan mempunyai
kebutuhan tersendiri yang tidak dapat dipenuhi oleh paketpersngkat lunak, maka ada banyak
paket perangkat lunak yang memberikan kemampuan penyesuaian. Fitur penyesuaian
(customization) membuat paket perangkat lunak dapat dimodifikasi untuk memenuhi
kebutuhan tersendiri tanpa menghilangkan integritas paket tersebut.
Ketika solusi paket peranti lunak telah dipilih, perusahaan tidak lagi mengendalikan proses
perancangan sistem secara keseluruhan. Alih-alih menyesuaikan spesifikasi rancangan sistem
secara langsung dengan kebutuhan pengguna, upaya perancangan akan meliputi mencoba
menyesuaikan kebutuhan pengguna dengan cara kerja paket dan paketnya tidak bisa
disesuaikan, perusahaan harus beradaptasi dengan paket tersebut dan mengubah prosedur-
prosedurnya.

Alih daya
Jika perusahaan tidak ingin menggunakan sumber daya internalnya untuk membangun atau
mengoperasionalkan sistem infomasi, maka perusahaan dapat melakukan alih daya pekerjaan
kepada organisasi eksternal yang mengkhususkan diri pada menyediakan layanan tersebut.
Alih daya dalam negeri sangat didorong oleh kenyataan bahwa perusahaan alih daya
memiliki keahlian, sumber daya, dan aset yang tidak dimiliki oleh para klien mereka.
Memasang sistem manajemen rantai pasokan yang baru dalam suatu perusahaan yang sangat
besar membutuhkan untuk merekrut tambahan antara 30-50 orang dengan keahlian-keahlian
tertentu dalam perangkat Junak manajemen rantai pasokan, yang memperoleh lisensi dari
pemasok. Ketimbang merekrut karyawan baru yang permanen, sebagian besar dari mereka
memerlukan pelatihan ekstensif dalam paket perangkat lunak, dan kemudian melepaskan
mereka setelah sistem yang baru telah terpasang. akan lebih masuk akal, dan sering kali lebih
murah, untuk melakukan alih daya pekerjaan ini selama periode 12 bulan. Dalam kasus alih
daya luar negeri (offshore outsourcing), maka keputusan akan cenderung lebih didorong oleh
biaya. Seorang pemrogram yang terampil di India atau Rusia akan memperoleh sekitar USD
$10.000-$20.000 per tahun, dibandingkan dengan $73.000 per tahun bagi pemrogram di
Amerika Serikat. Internet dan teknologi komunikasi yang berbiaya murah secara drastis telah
menurunkan biaya dan kesulitan dalam mengoordinasikan kerja dari tim global di lokasi yang
jauh. Sebagai tambahan pada penghematan biaya, banyak perusahaan yang melakukan alih
daya ke luar negeri yang menawarkan aset dan keahlian teknologi berkelas dunia. Tingkat
inflasi atas upah di luar Amerika Serikat akhir-akhir ini telah mengikis beberapa dari
keuntungan tersebut, dan beberapa pekerjaan telah dipindahkan kembali ke Amerika Serikat.
Namun demikian, terdapat peluang yang sangat kuat di mana pada suatu titik tertentu dalam
karier Anda, Anda akan bekerja dengan para pelaku alih daya di luar negeri atau tim-tim global.
Perusahaan Anda sangat mungkin memperoleh manfaat dari alih daya jika memiliki waktu
untuk mengevaluasi semua risiko dan untuk memastikan bahwa alih daya sangat sesuai dengan
kebutuhan khususnya. Banyak perusahaan yang melakukan alih daya atas aplikasinya harus
memahami proyek sepenuhnya, meliputi kebutuhannya, metode implementasi, manfaat yang
diharapkan, komponen biaya, dan metrik untuk mengukur kinerja. Banyak perusahaan yang
meremehkan biaya untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi para pemasok jasa teknologi
informasi, untuk beralih ke pemasok yang baru, untuk meningkatkan metode pengembangan
perangkat lunak internal untuk menyamakan dengan para pemasok a daya, dan untuk
memantau para pemasok untuk memastikan bahwa mereka memenuhi kewajiban dalam
kontraktual mereka. Perusahaan perlu mengalokasikan sumber daya untuk keperluan
dokumentasi, mengirimkan RFP, menangani biaya perjalanan, melakukan negosiasi kontrak,
dan manajemen proyek. Para ahli menyatakan bahwa ini memerlukan waktu antara 3 bulan
hingga 1 tahun untuk sepenuhnya memindahkan pekerjaan kepada mitra di luar negeri dan
memastikan bahwa pemasok memahami bisnis Anda sepenuhnya. Alih daya di luar negeri
mendatangkan biaya-biaya tambahan untuk mengatasi perbedaan- perbedaan budaya yang
mengeringkan produktivitas dan berurusan dengan permasalahan sumber daya manusia, seperti
misalnya memecat atau merelokasi para karyawan dalam negeri. Semua biaya yang
tersembunyi tersebut akan melemahkan beberapa manfaat yang diharapkan dari alih daya.
Perusahaan, khususnya harus berhati-hati ketika menggunakan para pelaku alih daya untuk
mengembangkan atau untuk menjalankan aplikasi yang memberikan beberapa jenis
keunggulan yang kompetitif.

D. PENGEMBANGAN APLIKASI BAGI PERUSAHAAN DIGITAL


Organiasi perlu untuk dapat menambahkan, mengubah, dan menghentikan teknologi
mereka dengan sangat cepat untuk menanggapi peluang-peluang yang baru, meliputi
kebutuhan untuk menyediakan aplikasi bagi platform mobile. Perusahaan mulai menggunakan
proses pengembangan yang lebih cepat, lebih formal yang menyediakan solusi dengan cepat.

Pengembangan Aplikasi Cepat (RAD)


Alat bantu perangkat lunak yang berotientasi pada objek, perangkat lunak yang dapat
dipakai ulang, pembuatan prototipe, dan perangkat bahasa generasi keempat membantu para
pembangun sistem melakukan pekerjaan sistem lebih cepat dari pada jika mereka
menggunakan metode pengembangan sistem dan peralatan peranti lunak yang tradisional.
Pengembangan aplikasi cepat digunakan untuk mengembangkan proses pembuatan sistem
yang dapat dilangsungkan dalam waktu yang sangat singkat. Desain aplikasi gabungan
digunakan untuk mempercepat pembuatan kebutuhan informasi dan mengembangkan
rancangan sistem awal. Pengembangan yang gesit menitikberatkan pada pengiriman perangkat
lunak kerja yang cepat dengan membagi suatu proyek yang besar kedalam serangkaian
subproyek baik yang berulang dan terus-menerus.

Pengembangan Berbasis Komponen dan Layanan Web


Pendekatan perangkat lunak atau pengembangan berbasis komponen suatu sistem yang
dapat dibuat dengan merakit dan mengintegrasikan komponen-komponen perangkat yang
tersedia. Ini mempermudah perusahaan dalam menjalankan bisnis dengan e-commerce
Layanan web memungkinkan untuk membuat sistem baru yang menghubungkan satu
sistem dengan sistem lainnya. Dimana mempermudah perusahaan dalam menyelesaikan
transaksi rumit dan dapat menghemat biaya saat membangun sistem dan membuka peluang
baru untuk bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan lainnya.

Pengembangan Aplikasi Mobile


Memungkinkan pelanggan untuk melakukan transaksi dengan menggunakan mobile
yang setiap orang selalu menggunakannya. Pembuatan aplikasi merupakan upaya dari
perusahaan untuk mempermudah pelanggan melakukan transaksi. Ada 3 platform untuk
aplikasi mobile: iPhone/iPad, Android, dan Window Phone. Dengan adanya Desain Web
Responsif memungkinkan situs web menyesuaikan sendiri tata letaknya
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Ada 4 perubahan yang mungkin terjadi yakni otomatisasi, rasionalisasi dari prosedur,
perancangan ulang proses bisnis, dan pergeseran paradigma. Banyak perusahaan yang telah
beralih ke manajemen proses bisnis yang mana berguna untuk mempromosikan majememn
kualitas total (total quality management- TQM) dan six sigma, dengan harapan dapat mencapai
kesempatan maksimum.
Analisis sistem, desain sistem, pemograman, pengujian, konversi, produk, dan pemeliharaan
merupakan aktivitas utama pengembangan sistem merupakan aktivitas utama di
pengembangan sistem dimana ini membantu dalam memcahkan permasalahan dengan
memberi solusi.
Metodologi terbagi atas terstruktur dan objek. Dimana membahas tentang bentuk proses dan
data secara terpisah. Diagram alur data merupakan alat bantu analisis terstruktur, bagan struktur
alat bantu mempresentasikan perangkat lunak, permodelan berorientasi objek berdasarkan
konsep kelas dan turunan.
Metode tertua itu adalah siklus hidup sistem yang sangat kaku dan mahal. Portotipe
membangun sistem dengan cepat dan tidak mahal. Paket perangkat lunak memungkinkan
mengembangkan secara khusus suatu sistem. Pada pengembangan pengguna akhir terkadang
tidak selalu memnuhi standar kualitas dan sulit dikendalikan. Alih daya menggunakan pemasok
luar untuk menjalankan sistem informasi perusahaan yang terkadang membuat perusahaan
tidak punya kendali atas sistem.
Saat perusahaan beralih ke desain aplikasi cepat (RAD), desain aplikasi gabungan (JAD),
pengembangan gesit, dan komponen perangkat lunak. RAD menggunakan perangkat lunak dan
alat bantu generasi keempat untuk membuat sistem cepat. Pengembangan yang gesit
memungkinkan membagi proyek dengan cepat. Dan komponen perangkat lunak
menggabungkan sistem tanpa memperhatikan platform teknologi. Pengembangan aplikasi
fokus pada fleksibelitas.
DAFTAR PUSTAKA

Laudon, Kenneth C dan Laudon, Jane P. 2001. Sistem Informasi Manajemen: Mengelola
Perusahaan Digital Edisi 13. Terjemahan oleh Lukki, Merry dan Ratna. Jakarta:
Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai