Anda di halaman 1dari 8

1.

Kekuasaan dan Pengaruh


Konsep kekuasaan sangat penting untuk memahami bagaimana orang mampu saling
memengaruhi dalam organisasi (Mitzberg, 1983;Pfeffer, 1981,1992). Sedangkan pengertian
pengaruh menurut Norman Barry adalah pengaruh merupakan suatu tipe kekuasaan yang jika
seorang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk
bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang
mendorongnya. Sedangkan pengaruh menurut Uwe Becker adalah kemampuan yang terus
berkembang yang – berbeda dengan kekuasaan – tidak begitu terkait dengan usaha
memperjuangkan dan memaksakan kepentingan.

2. Tipe Dan Sumber Kekuasaan


Upaya untuk memahami kekuasaan biasaanya dengan menbedakan berbagai tipe
kekuasaan.Frenccha dan Raven(1959)membuat taksonomi untuk mengklafikasikan berbagai
tipe kekuasaan menurut sumbernya.Taksonomi ini memiliki lima tipe kekuasaan yang
berbeda(lihat tabel (6-1).
Taksonomi kekuasan french dan raven
 Kekuasaan memberi penghargaan (Reward power). Para target patuh terhadap perintah
untuk memperoleh penghargaan yang dikendalikan oleh agen.
 Kekuasaan memaksa ( power): para target patuh terhadap perintah untuk menghindari
hukuman yang dikendalikan oleh agen.
 Kekuasaan yang memiliki legitimasi (legitimate power); para target patuh karena
merekapercaya bawha agen memiliki untuk memerintah dan seorang target wajib
mematuhinya.
 Kekuasaan berdasarkan keahlian (Expert power) : para target patuh karena mereka
percaya bahwa magen memiliki pengetahuan khusus mengenai cara menyelesaikan
suatu pekerjaan
 Kekuasaan berdasarkan referensi (Referent power): para target patuh karena mereka
mengagumi atau mengenal agen dan ingin mendapatkan persetujuan agen.

tipe- tipe kekuasaan


1) KEKUASAAN POSISI
 Kekuasaan yang memiliki legitimasi
 Kekuasaan memberi penghargaan
 Kekuasaan memberikan memaksa
 Kekuasaan akan informasi
 Kekuasaan secara ekologisa
2) KEKUASAN PERSONAL
 Kekuasaan berdasarkan keahlian

 Kekuasaan Yang Memiliki Legitimasi


Hal yang ditolak kebenrannya oleh bawahan dalam melaksanakan perintah atau
permintaan yang memiliki legitimasi itu menurunkan kewenangan pemimpin dan
meningkatkan kemungkinan ketidakpatuhan dimasa datang. Perintah yang tidak dapat
dilaksanakna sebaiknya jangan diserahkan. Jika wewenang agen dal permintaan diragukan ,
perlu dilakukan verifikasi legitimasi taktik. Terkadang bawahan menunda melaksanakan
permintaan yang tidak biasa atau tidak menyenangkan untuk menguji apakah pamimpin benar-
benar serius dengan permintaannya. Jika pemimpin tidak menindaklanjuti permintaan awal tadi
dengan memeriksa apakah telah diselesaikan, bawahan dapat mengambil kesimpulan bahwa
permintaan tersebut mungkin dapat diabaikan .
 Kekuasaan memberi penghargaan
Kekuasaan memberi penghargaan adalah persepsi dari seorang target bahwa agen
mempunyai kendali terhadap sumber daya yang penting dan penghargaan yang diinginkan oleh
target. kekusaan memberi penghargaan itu berasal dari bentuk wewenag formal untuk
mengalokasikan sumber daya dan imbalan. Wewenang ini memiliki banyak variasi diantara
organisasi dan antara satu tipe posisi manajemen dengan posisi lainnya dalam organisasi yang
sama. pengendalian yang lebih banyak atas sumber daya yang langkah biasanya wewenangnya
lebih banyak dipegang oleh level eksekutif tinggi dari pada oleh manajer level rendah.
Eksekutif memiliki wewenang untuk membuat keputusan yang berkaitan dengan
pengalokasian sumber daya untuk berbagai subunit dan aktivitas , dan mereka juga memiliki
hak untuk meninjau dan menngubah keputusan pengalokasian sumber daya yang dibuat pada
level yang lebih rendah.
Ketika penghargaan sering digunakan sebagai sumber untuk mempengaruhi, orang
akan merasa hubungan mereka dengan pemimpin benar-benar didasarkan pada ekonomi
belaka. Mereka akan mengharapkan penghargaan setiap kali mereka diminta melaksanakn
sesuatu yang baru atau bukan hal yang rutin. Akann lebih memuaskan bilah kedua pihak
memandanng hubungan mereka berdasarkan kesetiaan dan persahabatan bersama.
Dibandingkan menerapkan penghargaan sebagi intensif secara impersonal dengan cara
mekanis, maka mereka harus lebih banyak digunakn dengan cara simbolis untuk menghargai
prestasi dan memberikan penghargaan secara pribadi untuk konstribusi khusus atau dukungan
yang diharapkan. Digunakan dengan car ini, kekuasaan memberi penghargaan dapat menjadi8
sumber untuk meningkatkan kekuasaan referensi dari waktu kewaktu (French & reven,1959).
 Kekusaan memaksa
Pemimpin yang menerapkan kekuasaan memaksa kepada bawahan membuat dasar
pada wewenang memberi hokum, yang memiliki variasi amat banyak pada berbagai organisasi
berada. Kekuasaan memaksa oleh pemimpin militer dan politik biasanyan lebih besar daripada
kekuasaan manajer suatu perusahan. Dalam dua abad terakhir, secara umum terjadi penurunan
penerpan legimitasi yang memaksa pada semua tipe pemimpin (katz&khan,1978). Sebagi
contoh manajer pernah mempunyai hak untuk memecat karyawan karenan berbagi alasan yang
mereka pikir benar. Seorang kapten kapal dapat memukul kelasinya yang tidak patuh atau
dianggap tiidak rajin dalam menjalankan tugasnya. Perwira militer dapt menghukum prajurit
karena dsisersi atau tidak mematuhi perintah dalam pertempuran. Sekrang ini, buentuk
kekuasaan memaksa telah dilarang atau dengan tegas dibatasi pada sebagian besar Negara.
Dalam hubungan yang sejajar, terdapat beberapa kesempatan untuk menerapkan
kekuasaan memaksa. Jika rekan sejawat tergantung pada bantuan manajer dalam melaksanakan
tugas pentingnya, manajer mungkin akan mengancam permintaannya. Akam tetapi karena
saling ketergantungan juga terdapat diantara meningkat , menjadi konflik yang tidak akan
menguntungkan pihak manapun.
 Kekuasaan berdasarkan Referensi
Kekuasaan berdasarkan referensi diperoleh dari keinginan orang lain untuk
menyenangkan seorang agen yang kepadanya mereka memiliki perasaan kasih, penghormatan,
dan kesetiaan yang kuat (French & Raven, 1959). Orang biasanya bersedia melakukan
bantuan khusus bagi orang teman, dan mereka akan lebih mungkin menjalankan permintaan
yang dilakukan oleh seseorang yang amat mereka hormati. Bentuk paling kuat dari kekuasaan
berdasarkan referensi melibatkan proses mempengaruhi yang disebut “identifikasi personal”.
Untuk memperoleh dan tetap mendapat persetujuan dan diterima oleh agen , target bersedia
melaksanakan apa yang diminta oleh agen, meniru perilaku agen, dan mengembangkan sikap
yang serupa dengan sikap yang diperlihatkan oleh agen tersebut.
 Kekuasaan berdasarkan Referensi
Pengetahuan dan ketrampilan yang relevan dengan tugas adalah sumber utama
kekuasaan personal didalam organisasi. Pengetahuan yang unik mengenai cara baik untuk
melaksanakan tugas atau menyelesaikan masalah penting memberikan pengaruh potensi
kepada bawahan, rekan sejawat dan atasan. Akan tetapi, keahlian merupakan sumber
kekuasaan hanya jika orang lain tergantung pada agen untuk memberikan saran. Kekuasaan
ini akan semakin besar bila masalah yang dihadapi oleh target hanya dapat diselesaikan oleh
agen. Ketergantungan akan meningkat ketika target tidak dapat dengan mudah.
Kekuasaan referensi biasanya lebih besar bagi seorang yang bersahabat , menarik
mempunyai daya tarik dan dapat dipercaya . Cara spesifik untuk memperoleh dan menjaga
kekuasaan berdasarkan referensi diringkas dalam Tabel 6-6. Kekuasaan berdasarkan referensi
akan meningkat dengan memperlihatkan perhatian terhadap kebutuhan dan perasaan orang
lain. Memperlihatkan kepercayaan dan penghargaan, serta memperlakukan orang secara adil.
Akan tetapi, untuk mencapai menjaga kekuatan keuasaan berdasarkan referensi biasanya
membutuhkan lebih dari sekedar pujian yang berlebihan, kebaikan dn daya tarik. Kekuasaan
berdasarkan referensi akhirnya tergantung pada karakter dan integritas agen. Dari waktu ke
waktu, tindakan akan lebih dari sekedar kata-kata, dan mengeksploitasi orang lain akan
kehilangan kekuasaan berdasarkan referensi. Integritas dapat diperlihatkan dengan kejujuran,
memperlihatkan konsistensi terhadap nilai-nilai.

Cara Memperoleh dan Menjaga Kekuasaan Berdasarkan Referensi


 Memperlihatkan tanggapan yang mendukung dan positif
 Memberikan dukungan dan bantuan
 Menggunakan bentuk mengambil hati yang halus.
 Membela dan mendukung setiap orang ketika dibutuhkan
 Melakukan bantuan yang tidak diminta
 Memberikan pengorbanan didi untuk memperlihatkan perhatian
 Memulai janji.
 Kekuasaan Berdasarkan Keahlian (Expert Power)
Pengetahuan dan ketrampilan yang relevan dengan tugas adalah sumber utama
kekuasaan personal di dalam organisasi. Pengetahuan yang unik mengenai cara terbaik untuk
melaksanakan tugas atau menyelesaikan masalah penting memberikan pengaruh potensi
kepada bawahan, rekan sejawat dan atasan. Akan tetapi, keahlian merupakan hanya jika orang
lain tergantung pada agar untuk memberikan saran. Kekuasaan ini akan semakin besar bila
masalah yang dihadapi oleh target hanya dapat diselesaikan oleh keahlian yang dimiliki oleh
agen. Ketergantungan akan meningkat ketika target tidak dapat dengan mudah.
Jadi, orang terkadang berusaha melindungi kekuasaan berdasarkan keahlian dengan
mempertahankan produser dan teknik tetap sebagai rahasia yang terselubung, dengan
menggunakan bahasa teknis sehingga pekerjaan kelihatan lebih sulit dan misterius, dan
menghilangkan sumber informasi alternative tentang produser kerja seperti kerja seperti
panduan tertulis, diagram, cetak biru dan program computer (Hickson el al, 1971)
 Kekuasaan Terhadap Informasi (Informastion Power)
Sumber kekuasaan lain yang juga penting adalah kendali atas informasi. Tipe
kekuasaan ini melibatkan akses terhadap informasi vital dan kendali atas distribusi informasi
kepada orang lain (Pettingrew, 1972). Beberapa akses untuk informasi merupakan hasil dari
kedudukan seseorang dalam jaringan komunikasi dalam organisasi. Posisi manajerial sering
kali memberikan kesempatan untuk mmendapatkan informasi yang tidak secara langsung
tersedia bagi bawahan atau rekan sejawat (Minzberg, 1973, 1983). Batasan posisi peran (seperti
pemasaran, pembelian, hubungan masyarakat) memberikan akses pada informasi penting
mengenai pristiwa dilingkungan eksternal organisasi. Akan tetapi, hal ini tidak hanya masalah
kedudukan pada posisi penting dan memiliki informasi yang seolah muncul begitu saja;
seseorang harus secara aktif terlibat dalam usaha membangun jaringan sumber informasi dan
mengumpulkan informasi tersebut dari mereka (Kottler, 1982).
Pemimpin yang mengendalikan arus informasi vital mengenai pristiwa diluar
organisasi memiliki sempatan untuk menginterprestasikan pristiwa ini untuk bawahan dan
mempengaruhi persepsi dan sikap mereka (Kuhn 1963). Najer mengubah. Beberapa manajer
mengubah informasi untuk membujuk orang lalin melakukan melakukan serangkaian tindakan
yang diharapkannya. Contoh informasi yang diubah adalah mengedit laporan dan dokumen
secara selektif, membiaskan inter prestasi data dan menyampaikan informasi yang salah.
Beberapa manajer menggunakn kendali mereka atas distribusi informasi sebagai sebuah cara
memperkuat kekuasaan mereka berdasrkan keahlian dan menigkatkan ketergantungan. Jika
pemimpin merupakan satu-satunya orang yang “mengetahui apa yang sedang terji.” Bawan
akan kekurangan bukti untuk membantah hak pimpinannya bahwa sebuah keputusan yang
tidak populer itu dibenarkan karena alasan tertentu. Selain itu, kendali atas informasi akan
memudahkan pemimpin untuk menutupi kekeliruan dan kesalahan yang sebaliknya akan
merendahkan citra keahlian yang decara hati-hati telah diperihara. (Pfeffer, 1977a)

Tabel 6-7 Panduan menggunakan Kekuasaan Berdasarkan Keahlian


 Menjelaskan alasan dari permintaan atau proposal dan mengapa hal tersebut penting.

 Memberikan bukti bahwa proposal itu akan berhasil dicapai.


 Jangan membuat pernyataan yang gegabah, sembarangan atau tidak konsisten.
 Jangan membesar-besarkan atau salah menerjamahkan kata.
 Dengarkan dengan serius orang yang memberi perhatian dan menyampaikkan
usulan.
 Bertindak yakin dan tegas dalam sebuah krisis.

Kendali atas informasi merupakan sumber pengaruh keatas dan keatas dan kebawah
dan kepada orang yang posisinya sejajar. Jika pemimpin benar-benar tergantung terhadap
bawahan menginterpretasikan analisis yang konples dari hasil informasi operasi, bawahan akan
dijadikan partisipasi langsung untuk membuat keputusan yang didasarkan pada analisi tersebut
(Korda, 1975). Akan tetapi meskipun tampa partisipasi langsung, seorang bawahan yang
memiliki kendali akan informasi akan mempengaruhi keputusan atasan.
 Kekuasaan Terhadap Ekologi (Ekologikal Power)
Kontrol terhadap lingkungan fisik, teknologi dan organisasi kerja memberikan
memberikan kesempatan tidak langsung untuk mempengaruhi orang lain. Karena perilaku
sebagian ditentuka oleh persepsi tentang kesempatan dan keterbatasan, perilaku tersebut dapat
diubah dengan membangun kembali situasinya (Cartwright, 1965). Bentuk pengaruh seperti
ini sering disebut “rekayasa situasi” atau “pengendalian secara ekologis.”
Salah satu bentuk rekayasa situasi adalah dengan memodifikasi rancangan pekerjaan
bawahan untuk meningkatkan motivasi bawahan (Oldham, 1980; Lawler, 1986). Pengelolaan
aktivitas pekerjaan dan rancangan struktur formal adalah bentuk lain dari rekayasa situasi.
Bentuk lain dari rekayasa situasi adalah kendali atas lingkungan fisik tempat kerja.
Sebagai contoh, pencahayaan atau suara pemberi tanda pada peralatan dapat digunakan untuk
memberitahu operator bahwa telah waktunya untuk melakukan perawatan yang diperlukan atau
mengingat operator untuk menghentikan pekerjaannya melakukan sesuatu karena bila
dilanjutkan akan mengakibatkan kecelakaan atau mesin akan rusak. Rancangan aliran
pekerjaan dan susunan fasilitas fisik menentukan karyawan mana yang saling berinteraksi dan
siapa yang mengambil tindakan insiatif terhadap siapa. Lini perakitan yang menggunakan
mesin menentukan kecepatan pekerjaan karyawan.

3. Taktik Mempengaruhi

Jenis perilaku yang digunakan secara sengaja untuk mempengaruhi sikap dan perilaku
orang lain orang biasanya disebut taktik pengaruh. Terdapat empat jenis taktik pengaruh dapat
dibedakan sesuai dengan tujuan utama masing-masing taktik. Beberapa taktik pengaruh
spesifik dapat digunakan lebih dari satu tujuan, tetapi tidak sama efektifnya untuk tujuan yang
berbeda.

Taktik Manajemen Kesan. Taktik ini dimaksudkan untuk memengaruhi orang agar menyukai
agen atau memiliki evaluasi yang menyenangkan terhadap agen. Contohnya mencakup
pemberian pujian atau bantuan yang tanpa syarat (tindakan mengambil hati), dan
membicarakan tentang kualifikasi atau pencapaian seseorang (promosi diri). Taktik ini bisa
digunakan pemimpin untuk mempengaruhi pengikut, atau oleh pengikut untuk mempengaruhi
pemimpin. Kesan taktik manajemen dapat digunakan oleh para pemimpin untuk
mempengaruhi pengikut, atau oleh pengikut untuk mempengaruhi pemimpin.

Taktik Politik. Taktik ini digunakan untuk mempengaruhi keputusan organisasi atau
mendapatkan keuntungan manfaat bagi individu atau kelompok. Salah satu jenis taktik politik
melibatkan upaya untuk mempengaruhi seberapa penting keputusan dibuat dan siapa yang
membuatnya. Contohnya termasuk mempengaruhi agenda rapat untuk memasukkan masalah,
atau mempengaruhi pembuat keputusan untuk menggunakan kriteria yang akan membuat
keputusan menjadi menguntungkan, atau memilih pembuat keputusan yang akan mengangkat
dan memperjuangkan kepentingan Anda. Taktik politik juga digunakan untuk bertahan
melawan lawan dan membungkam kritik. Beberapa taktik politik melibatkan penipuan,
manipulasi, dan penyalahgunaan kekuasaan, dan aspek etika kekuasaan dan pengaruh.

Taktik Proaktif. Taktik ini memiliki tujuan tugas langsung, seperti mendapatkan target untuk
melaksanakan tugas baru, mengubah prosedur yang digunakan untuk tugas saat ini,
memberikan bantuan pada proyek, atau mendukung perubahan yang diajukan. Taktik dapat
digunakan juga untuk menolak atau memodifikasi permintaan yang dibuat oleh seseorang yang
berusaha mempengaruhi Anda.

Taktik Pengaruh Reaktif. Taktik ini digunakan untuk menolak upaya pengaruh yang tidak
diinginkan atau untuk mengubah permintaan atau usulan agen agar lebih dapat diterima oleh
target. Dari perspektif pengamat, agen dan target memiliki peran yang saling bertukaran ketika
taktik reaktif digunakan. Penggunaan taktik pengaruh oleh kedua belah pihak merefleksikan
proses pengaruh timbal balik yang sebenarnya dan melibatkan banyak upaya memberi
pengaruh.

4. Kekuasaan Dan Perilaku Mempengaruhi


Studi yang menggunakan koesioner (Hinkin dan Scrieresheim,1990; Kapoor dan
Ansari 1988) atau peristiwa mempengaruhi ( Yukl, Kim & Falbe, 1996 ) menemukan bahwa
keuasaan dan perilaku mempengaruhi memiliki bentuk yang berbeda. Akan tetapi, hubungan
antara bentuk kekuasaan yang spesifik, perilaku mempengaruhi terdapat 5 tipe efek yang
memungkinkan dan kelimanya tidak mempunyai hubungan imbal balik.
Efek dari Kekuasaan dan Perilaku Mempengaruhi dari Agen pada Hasil Mempengaruhi
Kekuasaan agen dapat secara langsung mempengaruhi pilihan agen dalam memilih taktik
mempengaruhi. Beberapa taktik membutuhkan tipe kekuasaan yang khusus agar efektif, dan
pemimpin kekuasaan yang relevan akan lebih mungkin menggunakan taktik ini.
Bebrapa taktik mempengaruhi mungkin mempunyai efek terhadap sikap atau perilaku
target, tanpa melihat kekuasaan agen. Akan tetapi, sebagian besar usaha mempengaruhi, akan
tampak bahwa kekuasaan bertindak sebagai fariabel penengah untuk menungkatkan atau
menurunkan efektivitas taktik yang digunakan oleh agen. Efek penengah kekuasaan ini
kebanyakan terjadi pada tipe kekuasaan yang secara langsung relevan dengan taktik yang
digunakan dalam usaha mempengaruhi. Efek menengahi yang serupa barangkali terjadi pada
kekuasaan memberi penghargaan dan taktik pertukaran. Seorang agen yang memiliki
kekuasaan tinggi dalam memberi penghargaan akan mendapatkan lebih banyak keberhasilan
menawarkan sebuah pertukaran daripada agen yang memiliki kekuasaan yang rendah dalam
memberi penghargaan. Perhatikan bahwa persepsi target terhadap kekuasaan agen dalam
memberi penghargaan lebih penting daripada kendali agen yang sebenarnya terhadap
penghargaan itu.
Juga dimungkinkan bahwa kekuasaan agen dapat memperkuat keberhasilan dari taktik
mempengaruhi dimana kekuasaan tidak relevan secara langsung. Agen yang memiliki
kekuasaan yang kuat berdasarkan referensi mungkin akan lebih berhasil menggunakan persuasi
rasional untuk mendapatkan dukungan atas proposalnya. Agen yang memiliki kekuasaan
memaksa yang kuat mungkin akan lebih berhasil dalam memperoleh kepatuhan dari
permintaan yang sederhana, meskipun tidak menggunakan taktik tekanan atau pertukaran.
Kekuasaan berdasarkan keahlian akan meningkatkan kredibilas sebuah permintaan yang tidak
berhubungan dengan keahlian agen.

Analisis Kepemimpinan Mahatma Gandhi

Dalam setiap diskusi dan perbincangan, Mahatma Gandhi mampu mempengaruhi lawan bicara
dengan berbagai ideologi kemanusiaannya tanpa memaksakan pendapatnya namun ia mampu
menggiring mereka untuk mengerti pijakan Mahatma Gandhi dan bahkan setuju atas
pendapatnya. Inilah kemampuan verbal Mahatma Gandhi yang sangat luar biasa sebagai
seorang pemimpin dengan gaya transformasional. Degan contoh konkret dan terlihat, bahkan
ia melakukannya sendiri, Mahatma Gandhi memberi inspirasi tidak hanya berupa verbal tetapi
melalui contoh nyata yang membuat dunia melihat seorang pemimpin yang bukan bossy tetapi
pemimpin yang rendah hati dan mau bekerja sama dengan berbagai kelompok dan latar
belakang tanpa memandang perbedaan. Otoritas sebagai seorang pemimpin ia dapatkan dari
pengakuan para pengikutnya, rakyat India kalangan menengah ke bawah pada umumnya yang
mengalami ketidakadilan akibat kolonialisme. Namun berbeda dengan pemimpin lainnya,
otoritas ia gunakan untuk menjalankan amanat rakyat dan bekerja untuk kepentingan banyak
orang. .Mahatma Gandhi memandang bahwa setiap orang memiliki derajat yang sama. Ia hidup
secara sederhana dan melepaskan segala atribut kekayaan sebagai sebuah contoh seorang
pemimpin yang rendah hati dan membumi.

Taktik yang dimiliki oleh mahatma Gandhi itu sendiri adalah Taktik Manajemen
Kesan. Taktik ini bisa digunakan pemimpin untuk mempengaruhi pengikut, atau oleh
pengikut untuk mempengaruhi pemimpin. Kesan taktik manajemen dapat digunakan
oleh para pemimpin untuk mempengaruhi pengikut, atau oleh pengikut untuk
mempengaruhi pemimpin. Taktik Politik. Taktik ini digunakan untuk mempengaruhi
keputusan organisasi atau mendapatkan keuntungan manfaat bagi individu atau
kelompok. Salah satu jenis taktik politik melibatkan upaya untuk mempengaruhi
seberapa penting keputusan dibuat dan siapa yang membuatnya.

Contohnya saja Gandhi menerapkan sebuah prinsip perlawanan melawan


diskriminasi dan kolonialisme bernama Satyagraha, yaitu bentuk protes non-kooperatif
tanpa kekerasan. Konsep ini mungkin akrab di telinga kita sekarang dengan istilah “aksi
demonstrasi damai”, tapi bagi mereka yang hidup tahun 1906 yang lalu konsep ini
adalah gagasan nyeleneh, nyentrik, konyol, malah terkesan naif. Pengaruh Gandhi pada
masyarakat turunan India semakin terbukti ketika perang Boer kedua meletus yang
merupakan konflik militer antar Kerajaan Inggris dengan Republik Afrika Selatan.
Pada masa konflik tersebut, Gandhi memimpin gerakan relawan untuk membentuk
kesatuan medis dan supir ambulans yang beranggotakan warga turunan India. Gak
tanggung-tanggung Gandhi berhasil mengumpulkan 1.100 orang relawan yang terlatih
dan memiliki pengetahuan medis untuk mengobati korban perang. Kontribusi Gandhi
dan para relawan lainnya akhirnya berhasil mencuri hati pemerintah Inggris terhadap
warga keturunan India.

Keberhasilan Gandhi dalam mengangkat derajat keturunan India di Afrika


selatan inilah yang membuat dirinya semakin yakin bahwa dengan prinsip yang sama,
dirinya akan mampu membangun jembatan kemanusiaan antar manusia yang berbeda
budaya, agama, dan warna kulit… Keyakinan itu Gandhi bawa sampai dia kembali ke
India dengan membawa misi pembebasan. Tindakan sederhana Gandhi itu memicu
tindakan lain, ratusan ribu orang mulai memanen garam, dan mendistribusikan sebagai
komoditas mandiri di luar pemerintah Inggris. Aksi boikot produksi garam itu membuat
pabrik garam dan perdagangan Inggris kacau balau. Dalam watu sebulan Inggris lagi-
lagi menahan Gandhi dan memenjarakan 60.000 orang yang tidak melawan sama
sekali. Pada 20 Mei, dua ribu orang penganut prinsip ajaran Gandhi untuk tidak
melakukan kekerasan nekat mendekati pintu tambang garam Dharsana untuk
mengambil garam hak panen mereka.

Anda mungkin juga menyukai