Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 1

Pertanyaan (oleh Uswatun Hasanah)

1. Bagaimana kaitan stressor fisik dengan fisioterapi?

Jawaban:

Stres fisik terjadi ketika tuntutan atau beban kerja berlebihan sehingga berdampak pada
tubuh yang dapat mengakibatkan menurunnya kekebalan tubuh dan berpotensi
menimbulkan kelelahan dan penyakit. Kelelahan akibat bekerja terbagi dua, yaitu
kelelahan umum dan kelelahan otot. Fisioterapis sendiri berperan dalam gangguan gerak
dan fungsi gerak. Ketika seseorang mengalami gangguan gerak dan fungsi gerak akibat
kelelahan otot sebagai dampak dari stressor fisik, maka disitulah fisioterapis dapat
mengambil peran. Tidak hanya itu saja, sebelum terjadi dampak dari stressor fisik,
fisioterapis dapat berperan dalam pemberian edukasi bagi para pekerja agar terhindar dari
gangguan gerak dan fungsi gerak selama bekerja.

2. Apa maksud dari “menurunnya ketajaman pengelihatan, kepekaan kontras, dan kecepatan
persepsi”?

Jawaban:

Penurunan ketajaman pengelihatan, penurunan kepekaan kontras, dan kecepatan persepsi


menjadi rendah terjadi akibat kelelahan mata. Kelelahan mata disebabkan oleh stress pada
fungsi penglihatan. Stress pada otot akomodasi dapat terjadi ketika seseorang berupaya
untuk melihat obyek berukuran kecil dan pada jarak yang dekat dalam waktu yang lama.
Pada kondisi demikian, otot-otot mata akan bekerja secara terus menerus dan lebih
dipaksakan, sehingga akan timbul kelelahan dan fungsi mata pun akan menurun. Tidak
hanya otot saja yang dapat mengalami kelelahan, saraf pada mata pun dapat terkena
gangguan sehingga menghambat proses persepsi pada mata.

Kelompok 3

Pertanyaan (oleh Nihlah Rahmadhani)


1. Bagaimana proses kebisingan mempengaruhi kelelahan kerja?
Jawaban:
Suara bising dapat menyebabkan gangguan fisiologis, psikologis, gangguan komunikasi,
dan ketulian. Saat suara bising terjadi di lingukungan kerja, maka otot-otot pendengaran
akan berkontraksi lebih kuat sehingga jika kondisi tersebut berlangsung dalam durasi yang
panjang, lama kelamaan otot pendengaran akan mengalami kelelahan. Selain itu,
kebisingan juga dapat mempengaruhi emosi seseorang sehingga orang yang emosi tidak
dapat melakukan pekerjaannya dengan maksimal dan mempengaruhi kekuatan fisik
pekerja.
2. Bagaimana cara agar faktor-faktor mengenai stressor fisik agar tidak menimbulkan
kelelahan kerja?
Jawaban:
Cara yang dapat dilakukan untuk menghindari kelelahan kerja akibat stressor fisik antara
lain menerapkan standar-standar yang telah ditentukan agar tercipta lingkungan yang
ergonomis, misalnya mengatur intensitas ruangan kerja sesuai aturan yang ditetapkan,
menerapkan penggunaan APD pada pekerja, dan lainnya.

Kelompok 6

Pertanyaan (oleh Mazdha Hartono)

1. Apakah ada kaitannya antara kelelahan kerja, stres kerja, dan beban kerja?
Jawaban:
Ketiganya memiliki hubungan yang signifikan. Apabila beban kerja pada pekerja sangat
besar, maka produktivitas pekerja akan menurun dan kemungkinan terjadinya stres kerja
pun semakin besar. Saat pekerja mengalami stres kerja, pekerja tersebut akan lebih mudah
mengalami kelelahan kerja.
2. Bagaimana manajemen antara ketiganya?
Jawaban:
Manajemen agar tidak terjadi stres kerja yaitu menetapkan beban kerja yang sesuai kepada
para pekerja, agar tidak menimbulkan stres kerja sehingga kelelahan kerja pun dapat
dihindari atau diminimalkan.
Kelompok 7

Pertanyaan (oleh Siti Nurul Jihad)

1. Berapa intensitas cahaya yang ergonomis bagi pekerja?

Jawaban:

Intensitas cahaya yang ergonomis tergantung kebutuhannya.


Area Kegiatan Tingkat Penerangan
Minimal (lux)
Penerangan darurat 5 lux
Penerangan untuk halaman dan jalan dalam lingkungan
20 lux
perusahaan
Pekerjaan yang membedakan barang kasar, seperti
50 lux
mengerjakan arang dan abu
Pekerjaan yang membedakan barang-barang kecil secara 100 lux
sepintas, seperti penggilingan padi
Pekerjaan membeda-bedakan barang-barang kecil agak
200 lux
teliti, seperti melapis perabot
Pekerjaan perbedaan yang teliti daripada barang-barang
300 lux
kecil, seperti pemeriksaan yang teliti, pembuatan tepung
Pekerjaan membeda-bedakan barang-barang halus
dengan kontras sedang dan dalam waktu yang lama,
500-1000 lux
seperti pemasangan yang halus, penjahit bahan-bahan wol
yang berwarna tua
Pekerjaan yang membedakan barang-barang yang sangat
halus dengan kontras yang sangat kurang untuk waktu
Minimal 1000 lux
yang lama, seperti pemasangan ekstra halus (arloji, dll),
pemeriksaan yang ekstra halus (ampul obat)

Antropometri sangat bermanfaat dalam dunia industri, namun ada kelebihan dan
kekurangan dari penggunaan antropometri. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan
antropometri.
1. Kelebihan Antropometri
Ada beberapa kelebihan dari penggunaan pengukuran antropometri, yaitu (scribd.com):
a. Prosedur yang digunakan sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam jumlah sampelcukup
besar.
b. Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli.
c. Alat yang digunakan murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dandibuat didaerah
setempat.
d. Metode ini tepat dan akurat.
e. Umumnya dapat mengidentifikasi status buruk, kurang baik danbaik, karenasudah ada batasan
yang jelas.
f. Dapat digunakan untuk pencegahan kelompok yang rawan terhadap gizi.
2. Kelemahan antropometri
Beberapa kelemahan dari penggunaan pengukuran antropometri, yaitu (scribd.com):
a. Tidak sensitive yaitu tidak dapat mendeteksi status gizi dalam waktu singkat,tidak dapat
membedakan kekurangan zat gizi tertentu, misal Fe dan Zn.
b. Faktor di luar gizi (penyakit, genetik dan penurunan penggunaan energi) dapat menurunkan
spesifikasi dan sensitivitas pengukuran antropometri.
c. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempengaruhi akurasi, dan validitas
pengukuran.
d. Kesalahan terjadi karena: pengukuran, perubahan hasil pengukuran(fisik dan komposisi
jaringan), analisis danasumsi yang keliru. Sumber kesalahan biasanya berhubungan dengan
latihan petugas yang tidak cukup, kesalahan alat, kesulitan pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai