Anda di halaman 1dari 22

MENGOBSERVASI

(MEMBAU, MENGECAP DAN MERABA/MERASA)


Dosen Pengampu :
Retno Herrani Setyati Catarina M. Biotech
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas laporan praktikum Pendekatan Ilmiah
Dasar

Disusun oleh :
Made Gandaninata Putri 181434015
Bima Singgih A 181434031
Irene Ria Sukartana 181434067

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FALKUTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

YOGYAKARTA SEPTEMBER 2018


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan kekayaan alam. Hal ini
tentunya didukung oleh iklim tropis yang dimiliki Indonesia sehingga memungkinkan
adanya keanekaragaman tumbuhan hidup dan berkembang. Sebagian dari tumbuh-
tumbuhan tersebut merupakan tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk mengobati
berbagai penyakit, tumbuhan tersebut biasa disebut sebagai tanaman obat.
Di Indonesia ada banyak sekali jenis-jenis rimpang. Rimpang (rhizoma) adalah
saah satu tanaman yang tumbuh dan terdapat di dalam tanah, bercabang-cabang dan
tumbuh secara horizontal (mendatar), dan dari ujungnya dapat tumbuh tunas yang
muncul di atas tanah dan dapat tumbuh menjadi individu baru. Rimpang memiliki
banyak manfaat selain sebagai bahan masakan, rimpang juga dapat dimanfaatkan
sebagai bahan obat untuk menyembuhkan penyakit. Contoh dari tanaman rimpang,
yaitu jahe, kunyit, kencur, temulawak, kunci dan lain-lain.
Selain rimpang, ada pula tanaman yang dimanfaatkan bagian daun atau
batangnya sebagai bahan masakan maupun bahan obat. Contohnya sereh, daun sirih,
daun salam, dan lain-lain. Praktikum ini sangat bermanfaat karena kita dapat
mengetahui perbedaan dan manfaat dari berbagai jenis rimpang dan tanaman yang
dapat digunakan bagian batang maupun daunnya.

1.2 Tujuan
1) Obyek di lingkungan sekitar yang sering dimanfaatkan sebagai zat aditif alami
atau obat dibau dan dicap dengan teliti
2) Obyek yang telah diobsevasi dapat dideskripsikan
3) Obyek di lingkungan sekitar ditinjau dari bau/rasa dan suhu dapat diidentifikasi
4) Hasil observasi secara lisan dan tertulis dapat di laporkan dengan jujur

1
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Observasi dan Metode Observasi


Observasi adalah mengumpulkan data atau keterangan yang harus dijalankan
dengan melakukan usaha-usaha pengamatan secara langsung ke tempat yang akan
diselidiki.(Arikunto,2006)
Metode observasi ialah pengamatan langsung menggunakan alat indera atau
instrument sebagai alat bantu untuk penginderaan suatu subjek atau objek yang juga
merupakan basis sains. Metode observasi sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa
ingin tahu siswa. Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi.
Dengan metode observasi siswa menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek
yang dianalisa dengan materi pembelajaran yang dibawakan guru.(Kurniawan, 2011)

2.2 Pengertian Rimpang


Rimpang adalah suatu sumbu batang yang tumbuh secara horizontal tepat atau
sedikit di bawah permukaan tanah. Beberapa tanaman memiliki rimpang gemuk dan
berdaging, sementara yang lain memiliki rimpang kurus langsing. Seperti halnya
batang lain, rimpang memiliki sejumlah buku dan ruas. Tunas tajuk dan bunga dan
akar adventif muncul dari setiap buku. Reproduksi tanaman melalui rimpang adalah
mudah. Pada waktu tertentu selama setahun ketika tanaman tidak tumbuh aktif,
rimpang dapat dipotong menjadi sejumlah potongan sepanjang beberapa inci dan
ditanam. Sejumlah tanaman bernilai ekonomi penting dibiakkan melalui rimpang
misalnya pisang, pakuan, jahe, dan rumputan. (Dja’far Shiddieq dkk, 2018)

2
2.3 Pengertian Daun
Daun adalah bagian yang sangat penting bagi tumbuhan. Sering kali pada saat
kita melihat pohon, bagian utama yang kita lihat adalah daunnya, bagaimana
bentuknya, apa warnanya, dan rimbun atau tidak. Daun memang umumnya berwarna
hijau, tetapi pada beberapa tumbuhan, daunnya tidak hijau seluruhnya.
2.4 Khasiat Tanaman Herba
Bagian tanaman yang biasanya digunakan sebagai obat, diantaranya akar (akar
ginseng dan akar pasak bumi), rimpang (kunyit, jahe, kencur, dan lengkuas), batang
(brotowoli), daun (daun dewa, katuk, dan sirih), bunga (melati), buah (belimbing
wuluh dan jeruk nipis), kulit buah (mahkota dewa). Namun, ada pula pemanfaatan
obat dari seluruh bagian tanaman (meniran dan pegagan).
Keampuhan pengobatan herba banyak dibuktikan melalui berbagai pengalaman.
Berbagai macam penyakit yang sudah tidak dapat disembuhkan melalui pengobatan
alopati (kedokteran), ternyata masih bisa diatasi dengan pengobatan herba, contohnya
penyakit kanker dan kelumpuhan. Ada pula pengalaman yang membuktikan bahwa
untuk beberapa penyakit, ternyata pengobatan herba lebih efektif memberikan solusi
penyembuhan dibandingkan dengan pengobatan menggunakan bahan kimia.
Beberapa penyakit tersebut diantaranya penyakit cardiovascular penyakit yang
berhubungan dengan darah dan jantung) serta penyakit saraf.
Keunggulan pengobatan herba terletak pada bahan dasarnya yang bersifat alami
sehingga efek sampingnya dapat ditekan seminimal mungkin, meskipun dalam
beberapa kasus dijumpai orang-orang yang alergi terhadap herba. Namun, alergi
tersebut dapat juga terjadi pada pengobatan medis. Beberapa kasus menunjukkan
bahwa sebagian orang alergi atau timbul penolakkan terhadap obat-obat tertentu.
2.5 Pengertian Suhu
Suhu adalah ukuran panas atau dinginnya sutu benda. Definisi yang lebih tepat
menyatakan suhu adalah ukuran kelajuan gerak partikel-partike dalam suatau benda atau
ukuran energi kinetik rata-rata partike dalam suatu benda.alat untukmengukur suhu adalah
termometer.

3
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


Hari/tanggal : Kamis, 19 September 2018
Waktu : 07:00-09.00 WIB
Tempat : Laboratorium Biologi Kampus III Universitas Sanata
Dharma, Kabupaten Sleman, Daerah istimewa
Yogyakarta.

3.2 Alat dan Bahan


1. Alat
1) Cawan 20 buah
2) Botol/Labu kecil tertutup 20 buah
3) Botol/Labu besar tertutup 16 buah
4) Kartu/Label nama
5) Nampan 4 buah
2. Bahan

No. Rimpang Daun


1 Kencur Pandan wangi
2 Kunyit Suji/ Pandan Betawi
3 Jahe Jeruk Purut
4 Lengkuas Sereh
5 Lempuyang Sirih
6 Temu Lawak Katuk
7 Temu Hitam Salam
8 Temu Mangga Jambu Biji
9 Kunci Manis Jangan
10 Bengle Sledri

4
BAB IV
PROSEDUR

a. Kegiatan Membau dan Mengecap:


1) Dari obyek yang tersedia (beberapa macam rimpang dan daun), dicermati
bentuk dan warnanya.
2) Masing- masing obyek diambil fotonya sefokus mungkin sehingga tampak
masing-masing ciri khasnya.
3) Masing-masing obyek dicuwil/diremas sedikit secara bergantian dan
dicium baunya dan kecap rasanya
4) Semua hasil pengamatan, penciuman dan pengecapan pada tabel dan
dalam kehidupan sehari- hari ditulis masing- masing obyek dimanfaatkan
untuk apa.
5) Selanjutnya bahan yang sama (dalam bentuk potongan kecil- kecil dan
dimasukkan dalam botol tertutup) di identifikasi dengan cara dicium.
6) Berdasar pendeteksian bau tersebut masing masing itu obyeknya apa.

b. Kegiatan Merasa (Medeteksi suhu) :


1) Pada 1 set botol/ labu (terdiri dari 4 botol dalam nampan) yang berisi air
dengan suhu yang berbeda beda, diraba dengan kedua telapak tangan.
2) Dari hasil perabaan kalian tingkatan suhunya diurutkan dari yang paling
rendah ke paling tinggi.

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data A
Membau dan mengecap Rimpang
Manfaat
No. Nama rimpang Morfologi Warna Bau Rasa
1. Kaemferia  Bentuk  Warna Menyeng Pengar  Obat masuk
galangal memanjang kulit at (khas dan angin
 Ukuran coklat kencur) sedikit  Obat batuk
kecil dan pedas pada anak
 Tekstur coklat & balita
kulit kasar kemerah  Penyedap
 Kulit an masakan
berlapis dan  Warna  Minuman
bersekat daging tradisional/
 Terdapat rimpang jamu
umbi pada putih  Bahan
ujung kream kosmetik
 Akar timbul

2. Curcuma  Bentuk  Warna Menyeng Pahit  Obat


zanthorriza bulat kulit at / tajam  Sumber
seperti coklat karbohidrat
bengkoang  Warna  Penyedap
 Ukuran daging masakan
besar rimpang dan
 Tekstur kuning minuman
kulit kasar keorange  Bahan
 Kulit an pewarna

6
berlapis,  Semakin alami
dengan pola tengah makanan
sejajar warna dan
 Tunas daging kecantikan
timbul semakin
 Akar timbul coklat
3. Alpinia galanga Memiliki  Kulit Tidak Agak Bumbu
ruas-ruas luar menyeng pedas dapurObat
coklat at, sedap meredakan
 Tekstur
pucat batuk, luka
kasar
 Bagian bakar,
karena
dalam sebagai obat
berserat-
putih diare
serat
 Rimpang
besar
4. Zingiber  Bentuk  Warna Menyenga Pedas  Obat
officinale bulat kulit t / tajam  Penyedap
memanjang coklat dan khas masakan
, tebal dan  Warna dan
lebar daging minuman
 Ukuran rimpang  Minuman
bervariasi putih tradisional/j
 Tekstur kream amu
kulit kasar  Aromatik
 Akar timbul

7
5. Curcuma longa  Memiliki  Kulit Tidak Hambar  Bumbu
ruas-ruas luar menyeng dapur
 Tekstur coklat at  Pewarna
halus muda makanan
 Bercabang  Bagian  Obat
dalam meredakan
jingga diare,
muda penyakit
asam
lambung,
mengurangi
gas pada
pencernaan

6. Boesenbergia  Bentuk  Warna Harum Agak  Obat


rotunda bulat, kulit dan khas pahit  Penyedap
dikelilingi coklat masakan
anak  Warna  Minuman
rimpang daging tradisional
yang rimpang /jamu
memanjang putih
 Tekstur kream
kulit kasar
 Kulit
berlapis dan
bersekat
 Terdapat
umbi pada
ujung

8
 Akar timbul

4.2 Data B
Membau dan mengecap Daun

No. Nama daun Morfologi Bau Rasa Manfaat

1. Psidium guajaya  Tulang daun Bau khas Sepat  Sebagai obat


menyirip jambu, diare, demam
 Tepi daun tidak berdarah, luka,
bergelomban menyengat dan mencegah
g kecil infeksi
 Ujung daun
lancip

2. Dracaena  Tulang daun Tidak Hambar  Dapat digunakan


angustifolia sejajar menyengat sebagai pewarna
 Tepi daun makanan alami
rata  Obat penawar
 Ujung daun racun,
lancip melancarkan
 Tekstur pencernaan,
halus meredakan
nyeri haid

9
3. Syzigium polyanthum  Daun tunggal Harum Menyeng  Obat
 Tulang daun dan khas at dn agak  Penyedap
masakan
menyirip pahit
Minuman
 Tepi daun
tradisional/
tidak
jamu
bergerigi
 Epidermis
atas halus
dan licin
 Epidermis
bawah kasar,
karen tulang
dan dan
serat-serat
daun timbul

4. Cinnamomum  Tulang daun Tidak Hambar  Obat


burmani melengkung menyengat mengurangi
 Tepi daun masalah
rata, ujung lambung,
daun lancip mengurangi
 Tekstur licin resiko diabaetes
dan halus

10
5. Sauropus andragynus  Tulang daun Tidak Hambar  Melancarkan
menyirip menyengat tetapi ASI
 Warna sedikit  Sebagai bahan
epidermis pahit, makanan,
atas hijau tua, seperti  Sebagai obat
dan mint pelangsing,
epidermis antidiabetes,
bawah hijau mencegah
muda osteoporosis,
 Tepi daun mengobati sakit
rata, ujung flu
daun lancip
 Daun
majemuk
tingkat satu
ganjil

6. Pandanus  Tulang daun Harum, Pahit  Pewarna


amaryllifolius sejajar menyengat makanan,
 Daun  Pengharum
berwarna makanan,
hijau  Obat
 Ujung daun menurunkan
lancip demam,
 Tepi daun menetralkan
halus, racun
 Memiliki
serat

11
7. Piper betle  Daun tunggal Tajam dan Pedas dan  Obat
 Tulang daun khas sangat  Kelengkapan
upacara adat
melengkung pahit
 Minuman
 Bentuk daun tradisional/
bulat oval jamu

seperti
jantung
 Tepi daun
tidak
bergerigi
 Epidermis
atas halus
dan licin
 Epidermis
bawah kasar,
karen tulang
dan dan
serat-serat
daun timbul

8. Citrus hystrik  Tulang daun Harum Pedas dan  Bumbu dan


menyirip asam ketir menambah
 Epidermis aroma masakan
atas warna  Mengatasi
hijau tua influenza, stress
 Epidermis  Sebagai
bawah hijau antibiotik,
muda

12
9. Cymbopogen citrates  Daun Harum Pahit  Penyedap
panjang, makanan,
tulang daun membantu
sejajar, ujung sistem
daun lancip, pencernaan,
tepi daun menurunkan
rata, terdapat berat badan,
trikoma, mengalahkan
berwarna insomnia
hijau

10 Apium graveolens  Ujung daun Harum Pahit  Penyedap


lancip makanan
 Tulang daun  Menyehatkan
menjari pertumbuhan
 Daun rambut
majemuk  Menurunkan
tingkat satu kolesterol
ganjil
 Tepi daun
bergerigi
meruncing-
runcing

13
4.3Data Verbal
a. Rimpang dan Daun

No. Nomor Gelas Keterangan

1. Gelas 4 Dingin

2. Gelas 1 Hangat

3. Gelas 2 Panas

4. Gelas 3 Sangat Panas

b. Gelas Labu

No. Rimpang/ Daun No. Rimpang/ Daun No. Rimpang/ Daun

1. A. Daun suji 8. H. Daun manis jangan 15. O. Kunci

2. B. Daun sirih 9. I. Daun sereh

C. Daun jeruk
3. 10. J. Daun seledri
nipis

4. D. Daun jambu 11. K. Temulawak

5. E. Daun salam 12. L. Laos

6. F. Daun pandan 13. M. Jahe

14
7. G. Daun katuk 14. N. Daun kunyit

4.4 Pembahasan
Melalui kegiatan observasi dengan metode membau, mengecap, dan
meraba/merasa, dengan menggunakan obyek alam yaitu rimpang dan daun. Kami
dapat mengetahui perbedaan morfologi antar rimpang, dapat mengetahui warna kulit
dan warna daging antar rimpang, dan dapat mengetahui bau dan juga rasa antar
rimpang. Serta kami dapat mengetahui berbagai manfaat dari jenis-jenis rimpang.
Berikut adalah contoh dari rimpang yang kami amati, yaitu :

1. Kencur

Morfologi :
 Bentuk memanjang
 Ukuran kecil
 Tekstur kulit kasar
 Kulit berlapis dan bersekat
 Terdapat umbi pada ujung
 Akar timbul

Warna :

 Warna kulit coklat dan coklat kemerahan


 Warna daging rimpang putih kream

Bau dan Rasa :


 Baunya menyengat (khas kencur)
 Rasanya pengar dan sedikit pedas.
Manfaat dari Kencur :
 Sebagai bahan obat masuk angin
 Sebagai obat batuk pada anak & balita

15
 Penyedap masakan
 Minuman tradisional/ jamu
 Bahan kosmetik

2. Jahe
Morfologi :
 Bentuk bulat memanjang, tebal dan lebar
 Ukuran bervariasi
 Tekstur kulit kasar
 Akar timbul
Warna :
 Warna kulit coklat
 Warna daging rimpang putih kream
Bau dan Rasa :
 Menyengat/tajam dan khas
 Pedas
Manfaat dari Jahe :
 Sebagai obat masuk angin
 Penyedap masakan dan minuman
 Minuman tradisional/jamu
 Aromatik
Selain morfologi rimpang, kami juga dapat mengetahui morfologi antar daun, bau
dan rasa antar daun, serta manfaat daun sebagai tanaman obat. Contoh dari daun yang
kami amati, yaitu :
1. Daun Katuk
Morfologi :
 Tulang daun menyirip
 Warna epidermis atas hijau tua, dan epidermis bawah hijau muda

16
 Tepi daun rata, ujung daun lancip
 Daun majemuk tingkat 1 ganjil
Bau dan Rasa :
 Baunya tidak menyengat
 Rasanya hambar tetapi sedikit pahit, seperti mint
Manfaat dari Daun Katuk :
 Melancarkan ASI
 Sebagai bahan makanan
 Sebagai obat pelangsing, antidiabetes, mencegah osteoporosis, mengobati
sakit flu.

2. Daun Sledri
Morfologi :
 Ujung daun lancip
 Tulang daun menjari
 Daun majemuk tingkat 1 ganjil
 Tepi daun bergerigi meruncing-runcing
Bau dan Rasa :
 Baunya harum
 Rasanya pahit

Manfaat dari Daun Sledri :


 Penyedap makanan
 Menyehatkan pertumbuhan rambut
 Menurunkan kolesterol

17
Melalui kegiatan observasi dengan metode meraba dan merasa, dengan
menggunakan obyek gelas labu yang diisi air. Dan kami mendapatkan data gelas yang
memiliki suhu terendah atau dingin adalah gelas nomor IV dan suhu tertinggi atau
panas adalah gelas nomor III. Kami tidak bisa menentukan nilai suhu secara
kuantitatif atau secara tepat, tetapi hanya bisa menentukan nilai suhu suatu benda
secara relatif dengan menggunakan perasaan. Karena pada dasarnya suhu hanya dapat
diukur dengan termometer.
Melalui kegiatan observasi dengan metode membau, dengan menggunakan obyek
alam yaitu rimpang dan daun. Kami bisa menggunakan alat indra penciuman untuk
menebak rimpang atau daun apakah yang terdapat di dalam gelas uji. Karena masing-
masing daun dan rimpang memiliki bau yang khas.

18
BAB V
KESIMPULAN

1) Setelah dibau dan dicap dengan teliti obyek di lingkungan sekitar(rimpang


dan daun) yang sering dimanfaatkan sebagai zat aditif alami/obat tersebut
memiliki bau yang tajam/menyengat dan ada yang tidak tajam, serta
masing-masing obyek memiliki aroma khas tersendiri. Dan memiliki rasa
yang khas yang dimiliki oleh rimpang dan daun tersebut.
2) Setelah diobservasi obyek dapat dideskripsikan. Ciri-ciri rimpang secara
umum yaitu berukuran kecil, berbentuk bulat dan memanjang, memiliki
ruas-ruas sebagai tempat munculnya tunas dan akar baru, bertekstur kasar,
dan berwarna coklat tanah, warna bagian dalam rimpang bervariasi ada
putih, kuning, dan jingga. Sedangkan ciri-ciri daun secara umum yaitu
berwarna hijau, memiliki tekstur yang licin maupun kasar(bertrikoma),
tepi daun yang tidak bergerigi maupun bergerigi, memiliki bentuk dan
tulang daun yang bervariasi. Serta keduanya bisa dimanfaatkan untuk obat
tradisional maupun bumbu masakan.
3) Setelah diidentifikasi dan dirasakan menggunakan indra peraba(telapak
tangan), air yang ada di dalam gelas labu memiliki tingkatan suhu yang
bervariasi. Dengan menggunakan indra peraba kami tidak bisa
menentukan secara kuantitatif atau secara tepat nilai suhu suatu benda,
tetapi hanya dapat menentukan nilai suhu suatu benda secara relatif
dengan menggunakan perasaan.

19
PUSTAKA ACUAN

https://books.google.co.id/books?id=EcZdDwAAQBAJ&pg=PA195&dq=rimpang+adalah&hl=i
d&sa=X&ved=0ahUKEwjkl5bo19XdAhVFRY8KHenZBHoQ6AEIMTAB#v=onepage&q=rimpang
%20adalah&f=false

https://www.scribd.com/doc/76122662/Rimpang-Atau-Rhizoma-Sesungguhnya-
Adalah-Batang-Beserta-Daunnya-Yang-Terdapat-Di-Dalam-Tanah

https://books.google.co.id/books?id=vjdjnTBp9fsC&printsec=frontcover&dq=DAUN+SIRI
H&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjhucyW2tPdAhVMP48KHSl4Cr4Q6AEIKTAA#v=onepag
e&q=DAUN%20SIRIH&f=false

20

Anda mungkin juga menyukai