Anda di halaman 1dari 63

PERBEDAAN TEKANAN DARAH SEBELUM DAN SESUDAH

BEKERJA PADA PEKERJA BONGKAR MUAT


DI TERMINAL MOBIL BARANG (MOBAR)
KECAMATAN MEUREUBO
KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

OLEH

JAUHARI AMIR
NIM : 07C10104072

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH - ACEH BARAT
2013
PERBEDAAN TEKANAN DARAH SEBELUM DAN SESUDAH
BEKERJA PADA PEKERJA BONGKAR MUAT
DI TERMINAL MOBIL BARANG (MOBAR)
KECAMATAN MEUREUBO
KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

OLEH

JAUHARI AMIR
NIM : 07C10104072

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
Pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar Meulaboh

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH, ACEH BARAT
TAHUN 2013
ABSTRAK

Jauhari Amir, Perbedaan Tekanan Darah Sebelum Dan Sesudah Bekerja Pada
Pekerja Bongkar Muat Di Terminal Mobil Barang (MOBAR) Kecamatan
Meureubo Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013. Dibawah bimbingan Drs. Teuku.
Muslem Raden, M.Si dan Sufyan Anwar, SKM, MARS
Tekanan Darah Sering kali di pengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal,
karena semakin rendah tekanan darah semakin sehat pula untuk jangka panjang
kecuali dalam kondisi tertentu ketika darah sangat rendah juga merupakan bagian
suatu penyakit. Aktifitas fisik pekerja yang berlebihan juga merupakan salah satu
faktor penyebab tejadinya tekanan darah bisa meningkat.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan tekanan darah sebelum dan
sesudah bekerja pada pekerja bongkar muat di terminal mobil barang (MOBAR)
Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013.
Jenis penelitian bersifat eksperimental dengan desain cross sectional Sampel
berjumlah 30 orang, pengumpulan data dengan menggunakan instrumen berupa
kuesioner untuk aktifitas fisik dan pengukuran lansung tekanan darah dengan
menggunakan tensoval digital dan dianalisa dengan menggunakan uji Paired
Sempel T-test,penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2013.
Hasil analisisuji Paired T-test, uji perbedaan tekanan darah sistolik sebelum dan
sesudah bekerja diketahui bahwa nilai sig, sebesar0,000 atau lebih kecil dari 0,001
(p≤0,001). Sedangkan uji perbedaan tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah
bekerja, diketahui bahwa nilai sig, sebesar 0,013 atau lebih kecil dari 0,005 (p≤
0,005).
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan baik itu pada tekanan darah sistolik maupun pada
tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah bekerja.
Hendaknya pada saat melakukan aktivitas fisik berat para pekerja sebaiknya
memakai alat bantu lainnya yang bisa meringankan pekerja, sesering mungkin
meminum air untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang dan istirahat yang
cukup sehingga tekanan darah tidak melebihi batas normal.

Kata Kunci : Tekanan Darah, Aktivitas Fisik, Tekanan Sistolik, Tekanan


Diastolik.
LEMBARAN PENGESAHAN

Judul Skripsi : PERBEDAAN TEKANAN DARAH SEBELUM DAN


SESUDAH BEKERJA PADA PEKERJA BONGKAR
MUAT DI TERMINAL MOBIL BARANG (MOBAR)
KECAMATAN MEUREUBO KABUPATEN ACEH
BARAT TAHUN 2013

Nama Mahasiswa : JAUHARI AMIR


NIM : 07C10104072
Program Studi : ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Menyetujui,
Komisi Pembimbing

Ketua Anggota
Pembimbing I Pembimbing II

Drs.T. Muslem Raden, M.Si Sufyan Anwar, SKM.Mars


NIDN : 0114056301 NIDN : 0121067602

Mengetahui :

Dekan Fakultas Kesehatan Ketua Program Studi


Masyarakat Ilmu Kesehatan Masyarakat

Sufyan Anwar, SKM, MARS Citra Ovalisa Rahmi, SKM


NIDN :0121067602
LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi/ tugas akhir dengan judul :

PERBEDAAN TEKANAN DARAH SEBELUM DAN SESUDAH BEKERJA


PADA PEKERJA BONGKAR MUAT DI TERMINAL MOBIL BARANG
(MOBAR) KECAMATAN MEUREUBO KABUPATEN ACEH BARAT
TAHUN 2013

Yang disusun oleh :

Nama : JAUHARI AMIR

Nim : 07C10104072

Fakultas : Kesehatan Masyarakat

Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat

Telah dipertahankan didepan dewan penguji pada tanggal 7 September 2013 dan
dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

1. Drs.T. Muslem Raden, M.Si


(Dosen pembimbing ketua) ........................................

2. Sufyan Anwar, SKM, MARS


(Dosen pembimbing anggota) ........................................

3. dr. Nurdin, M.Sc


(Dosen penguji I) .......................................

4. Hasrah Junaidi, SKM


(Dosen penguji II) .......................................

Alue penyareng, 7 September 2013


Ketua Program Studi
Ilmu kesehatan masyarakat

Citra Ovalisa Rahmi, SKM


RIWAYAT HIDUP

Nama : Jauhari Amir


Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat Tanggal Lahir : Meulaboh, 11 April 1988
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat Rumah : Jl. Manekroo LK-IV Drien Rampak
Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten
Aceh Barat
Alamat Email : jauhari.amir@yahoo.com

Nama Orang Tua


Ayah : Amir C (Alm)
Ibu : Rohana
Alamat Orang Tua : Gampong Ikhulung Kecamatan Labuhan Haji
Barat
Kabupaten Aceh Selatan

Pendidikan Formal
1995 – 2001 : SD Negeri Pante Gaulima, Kecamatan
Labuhan Haji Barat Kabupaten Aceh Selatan
2001 - 2004 : SMP Negeri 1 Labuhan Haji Barat
2004 – 2006 : SMA Muhammadiyah, Meulaboh
2006 - 2007 : SMA Negeri 1 Labuhan Haji Tengah
2007 – 2013 : Fakultas Kesehatan Masyarakat
Administrasi Kebijakan Kesehatan
Universitas Teuku Umar
Ya Allah sepercik ilmu telah Engkau berikan kepada ku
Hanya sedikit yang aku ketahui dari yang Engkau miliki

“Dan seandainya semua pohon yang ada dibumi dijadikan pena, Dan lautan dijadikan tinta ditambah lagi tujuh
lautan sesudah itu, maka belum akan habislah kalimat-kalimat Allah yang akan dituliskan, sesungguhnya Allah
maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
(QS. Lukman: 27)

Alhamdulillah...
Sebuah langkah usai sudah, satu cita telah ku gapai, namun itu bukan akhir dari perjalanan melainkan awal dari
satu perjuangan...
Ibunda....
Do’a mu menjadikan ku bersemangat, kasih sayangmu yang membuat ku jadi kuat, hingga aku selalu bersabar
melalui ragam cobaan yang mengejar, kini cita2 dan harapan telah ku gapai...
Ayah...
Petuahmu bak pelita, menuntun ku dijalan-Nya, Peluhmu bagai air, menghilangkan haus dahaga hingga darahku
tak membeku dan raga ku belum berubah kaku...

Ayahnda & Ibunda Tersayang...


Ku tata masa depan dengan do’a mu ku gapai cita dan impian dengan pengorbananmu...

Dengan kerendahan hati yang tulus, bersama keridhaan-Mu ya Allah, Ku persembahkan karya tulis ini
untuk yang termulia, Ayahanda & Ibunda, Kakakku &,Serta Adikku dan juga keponakanku.Terima kasih atas
cintanya, semoga karya ini dapat mengobati beban kalian, walau hanya sejenak, semua jasa-jasa kalian tak kan dapat
kulupakan. Semoga Allah besrta kita semua.
Untuk tulusnya persahabatan yang telah terjalin, spesial buatnya sahabat-sahabatku,cek ki, vikar, Selamat,
Roni Pak bos, Safardi, Arifin dan semua teman-teman FKM-UTU Let ’07. Terima kasih Semoga persahabatan kita
menjadi persaudaraan yang abadi selamanya, Bersama kalian warna indah dalam hidupku, suka dan duka berbaur
dalam kasih, Serta terima kasih kepada Bang Aidil, motivasi dan kritikannya membuatku semakin semangat untuk
berjuang. Kesuksesan bukanlah suatu kesenangan, bukan juga suatu kebanggaan,Hanya suatu perjuangan dalam
menggapai sebutir mutiara keberhasilan.Semoga Allah memberikan rahmat dan karunia-Nya. Amiin…

Jauhari Amir
KATA PENGANTAR
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Puji syukur kepada Allah S.W.T, atas Rahmat dan karunia-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul : “Perbedaan Tekanan

Darah Sebelum dan Sesudah Bekerja pada Pekerja Bongkar Muat Di Terminal

Mobil Barang (MOBAR) Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat. Serta

tidak lupa pula shalawat beriring salam kita sampaikan keharibaan Nabi Besar

Muhammad S.A.W yang telah merubah pola pikir manusia dari alam kebodohan

hingga kealam yang berilmu pengetahuan di permukaan bumi ini.

Secara khusus, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak

terhingga kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta beserta keluarga yang telah

memberikan motivasi kepada penulis selama ini.

Selama penyusunan laporan penelitian skripsi/tugas akhir ini, penulis tidak

luput dari kendala maupun kesulitan, namun berkat ketabahan, bimbingan dan

dorongan dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih sebesar-

besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Alfian Ibrahim MS, selaku Rektor Universitas Teuku Umar

Meulaboh.

2. Bapak Sufyan Anwar, SKM, MARS, selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat dan juga sebagai pembimbing anggota, yang telah membantu

penulis dalam menyusun skripsi ini.

3. Bapak Drs.T. Muslem Raden, M.Si, selaku pembimbing ketua yang telah

meluangkan waktu dalam membimbing penulis untuk menyusun skripsi

ini,
4. Bapak dr. Nurdin, M.Sc dan Bapak Hasrah Junaidi, SKM, selaku penguji

yang sudah banyak membantu memberikan kritikan dan saran terhadap

perbaikan skripsi ini.

5. Ibu Citra Ovalisa Rahmi, SKM, selaku Ketua Program Studi Ilmu

Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar.

6. Seluruh Dosen dan Staf pengajar serta Civitas Akademika Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar Meulaboh yang telah

memberikan dorongan serta saran kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

7. Seluruh teman-teman khususnya Angkatan 2007, atas kerjasamanya dan

bantuan serta dukungan moralnya selama ini di kampus tercinta Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat

kekurangan dan kejanggalan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran

dan kritikan yang bersifat membangun demi perbaikan dan penyempurnaan

skripsi ini dimasa mendatang.

Akhirnya dengan satu harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis sendiri dan bagi semua kalangan yang membacanya, Aminn….

Meulaboh, 7 September 2013

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
HALAMAN TUJUAN ................................................................................... ii
ABSTRAK ...................................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ......................................................... v
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ vi
LEMBAR PERSEMBAHAN ........................................................................ vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1


1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
1.3.1 Tujuan Umum ........................................................................ 5
1.3.2 Tujuan Khusus ....................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
1.4.1 Manfaat Teoritis ..................................................................... 5
1.4.2 Manfaat Praktis ...................................................................... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 7


2.1 Pengertian Tekanan Darah............................................................... 7
2.2 Tekanan Darah Normal ................................................................... 8
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah ................................... 8
2.3.1 AktivitasFisik ......................................................................... 8
2.3.2 Stres dan Emosi ...................................................................... 9
2.3.3 Umur ...................................................................................... 9
2.3.4 Jenis Kelamin ......................................................................... 9
2.3.5 Status Gizi (Obesitas)............................................................. 9
2.3.6 Alkohol................................................................................... 10
2.3.7 Merokok ................................................................................. 10
2.4 Faktor yang Mempertahankan tekanan Darah ................................. 11
2.4.1 KekuatanMemompaJantung................................................... 11
2.4.2 Viskositas(Kekentalan)Darah ................................................ 11
2.4.3 Elastisitas Dinding Pembuluh Darah ..................................... 11
2.4.4 Tahapan Tepi (Resitensi Perifer) ........................................... 11
2.4.5 Keadaan pembuluh Darah Kecil Pada Kulit .......................... 12
2.5 Pengukuran Tekanan Darah............................................................. 12
2.6 Tekanan Darah Rendah ................................................................... 13
2.7 Tekanan Darah Tinggi ..................................................................... 14
2.8 Tekanan Panas ................................................................................. 15
2.8.1 Pengaruh Fisiologis Akibat Tekanan Panas ........................... 16
2.8.2 Aklimatisasi ........................................................................... 17
2.9 Beban Kerja .................................................................................... 18
2.10 Faktor Resiko .................................................................................. 20
2.11 Kerangka Teori ............................................................................... 21
2.12 Kerangka Konsep ........................................................................... 21
2.13 Hipotesis ......................................................................................... 22

BAB III. METODELOGI PENELITIAN ................................................... 23


3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian....................................................... 23
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 23
3.3 Populasi dan Sampel........................................................................ 23
3.3.1 Populasi .................................................................................. 23
3.3.2 Sampel .................................................................................... 23
3.4 Desain Penelitian ............................................................................. 24
3.5 Metode Pengumpulan Data ............................................................. 24
3.5.1 Data Primer ............................................................................ 24
3.5.2 Data Sekunder ........................................................................ 25
3.6 Definisi Operasional ........................................................................ 25
3.7 Aspek Pengukuran Variabel ............................................................ 26
3.8 Instrument Penelitian ....................................................................... 27
3.9 Teknik Analisis Data ....................................................................... 27
3.9.1 Analisa Univariat ................................................................... 27
3.9.2 Analisa Bivariat ...................................................................... 27

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 28


4.1 Gambaran Umum ............................................................................ 28
4.1.1 Karakteristik Subjek Penelitian .............................................. 28
4.1.2 Umur ...................................................................................... 29
4.2 Hasil Penelitian ................................................................................ 29
4.2.1 Analisa Univariat .................................................................. 29
4.2.2 Analisa Bivariat ...................................................................... 30
4.3 Pembahasan ..................................................................................... 31

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 36


5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 36
5.2 Saran ................................................................................................ 36

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Standar Tekanan Darah Normal .................................................... 8

Tabel 3.1 Definisi Operasional Varibel ......................................................... 23

Tabel 4.1 Distribusi Jumlah Pekerja Bongkar Muat di Terminal Mobil


Barang (MOBAR) Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh
Barat Tahun 2013........................................................................... 27

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian Berdasarkan Umur


Pekerja Bongkar Muat di Terminal Mobil Barang
(MOBAR) Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat ............ 28

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi berdasarkan Aktivitas Fisik pada


pekerja bongkar muat di Terminal Mobil Barang (MOBAR)
Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat ............................... 29

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Perubahan Tekanan Darah


Sistolik/Diastolik Sebelum dan Sesudah bekerja pada
pekerja Bongkar Muat di Terminal Mobil Barang
(MOBAR) ...................................................................................... 29

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Tekanan darah Sistolik/Diastolik


Sebelum dan Sesudah bekerja pada pekerja Bongkar Muat
di Terminal Mobil Barang (MOBAR) ........................................... 30

Tabel 4.6 Hasil Uji Tekanan Darah Sistolik Sebelum dan Sesudah
Bekerja pada pekerja Bongkar Muat di Terminal Mobil
Barang (MOBAR).......................................................................... 31

Tabel 4.7 Hasil Uji Tekanan Darah Diastolik Sebelum dan Sesudah
bekerja pada pekerja Bongkar Muat di Terminal Mobil
Barang (MOBAR).......................................................................... 31
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori ................................................................................ 20


Gambar 2.2 Kerangka Konsep ............................................................................ 21
Gambar 3.1 Desain Penelitian ............................................................................. 23
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner penelitian


Lampiran 2 : Tabel Skor
Lampiran 3 : Master Tabel Aktivitas Fisik
Lampiran 4 : Master Tabel Hasil Pengukuran Tekanan Darah
Sistolik/Diastolik Sebelum dan sesudah Bekerja.
Lampiran 5 : Hasil Uji Statistik Paired Sampel T-test
Lampiran 6 : Surat Keterangan Izin Penelitian dari FKM – UTU
Lampiran 7 : Surat Keterangan Telah Selesai Penelitian dari Serikat Pekerja
Aceh (SPA) Meureubo.
Lampiran 8 : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 50 Tahun 2012
Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
Lampiran 9 : Foto kegiatan penelitian
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya kesehatan tenaga pekerja sangat mempengaruhi

perkembangan ekonomi dan pembangunan nasional. Hal ini dapat dilihat pada

negara-negara yang sudah maju. Secara umum bahwa kesehatan dan lingkungan

dapat mempengaruhi pembangunan ekonomi. Dimana industrilisasi banyak

memberikan dampak positif terhadap kesehatan, seperti meningkatnya

penghasilan pekerja, kondisi tempat tinggal yang lebih baik dan meningkatkan

pelayanan, tetapi kegiatan industrilisasi juga memberikan dampak yang tidak baik

juga terhadap kesehatan di tempat kerja dan masyarakat pada umumnya.

Berdasarkan PeraturanPemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun

2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(SMK3) bahwa:

Globalisasi perdagangan saat ini memberikan dampak persaingan


sangat ketat dalam segala aspek khususnya ketenagakerjaan yang
salah satunya mempersyaratkan adanya perlindungan atas
keselamatan dan kesehatan kerja.Untuk meningkatkan efektifitas
perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja tidak terlepas dari
upaya pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja yang
terencana, terukur, terstruktur,dan terintegrasi melalui Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja guna menjamin
terciptanya suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat
kerja dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan
serikat pekerja/serikat buruh dalam rangka mencegah dan
mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta
terciptanya tempat kerja yang aman.

Dengan semakin meningkatnya perkembangan industri dan perubahan

dibidang pembangunan di Indonesia,di Provinsi Aceh juga melakukan perubahan-

perubahan dalam bidang pembangunan setelah pasca gempa dan gelombang


tsunami 26 Desember 2004, Dengan adanya perubahan tersebut maka

konsekuensinya terjadi perubahan pola penyakit/kasus-kasus penyakit yang

berhubungan dengan pekerjaan. Seperti faktor mekanik (proses kerja, peralatan),

faktor fisik (panas, bising, radiasi) dan faktor kimia. Masalah gizi pekerja juga

merupakan hal yang sangat penting yang perlu diperhatikan.Walaupun

mengetahui pendekatan pemecahan masalahnya namun hanya dari segi kuratif dan

rehabilitatif saja tanpa memperhatikan akan pentingnya promosi dan pencegahan.

Semua pekerjaan baik di sektor formal maupun di sektor informal

diharapkan untuk dapat menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Pekerja yang bekerja di sektor formal maupun informal mempunyai resiko yang

sama untuk mendapatkan gangguan kesehatan akibat dari pekerjaan. Gangguan

kesehatan dapat terjadi dimana saja, termasuk di lingkungan kerja, yang dialami

oleh para pekerja baik itu sebelum maupun sesudah bekerja khususnya diteminal

Mobil Barang (MOBAR) Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat. Namun

ini terjadi akibat ketidak seimbangan antara beban kerja, beban tambahan dari

lingkungan kerja serta kemampuan kerja.

Setiap pekerjaan merupakan suatu beban terhadap pelakunya, Beban

tersebut dapat berupa fisik, mental maupun sosial. Dan suatu pekerjaan biasanya

dilakukan dalam suatu lingkungan atau situasi, yang berakibat beban tambahan

pada jasmani dan rohani tenaga kerja (Notoatmodjo, 2006)

Berat ringannya beban kerja yang diterima oleh seorang tenaga kerja dapat

digunakan untuk menentukan berapa lama seorang tenaga kerja dapat melakukan

aktivitas pekerjaannya sesuai dengan kemampuan atau kapasitas kerja yang

bersangkutan. Dimana semakin berat beban kerja, maka akan semakin pendek
waktu kerja seorang untuk bekerja tanpa kelelahan dan gangguan fisiologis yang

berarti atau sebaliknya (Tarwaka, 2004).

Selain itu suhu, beban kerja dan makanan juga dapat berpengaruh pada

tekanan darah, Konsumsi garam memberikan efek langsung terhadap tekanan

darah, Kebiasaan merokok, alkohol, juga memiliki pengaruh terhadap tekanan

darah dan secara keseluruhan semakin banyak alkohol yang diminum semakin

tinggi tekanan darah seseorang. Minuman yang mengandung kafein juga dapat

mempengaruhi tekanan darah (Beavers, 2009)

Menurut hasil penelitian Fida haryati (2009), mengatakan bahwa terdapat

perbedaan tekanan darah yang signifikan pada pekerja sebelum dan sesudah

bekerja. Tekanan darah timbul ketika bersikulasi di dalam pembuluh darah,

Organ jantung dan pembuluh darah berperan penting dalam proses ini dimana

jantung sebagai pompa maskuler yang menyuplai tekanan untuk menggerakkan

darah, pembuluh darah memiliki dinding elastis dan ketahanannya yang kuat

(Hayens,2003).

Pekerjaan bongkar muat di terminal Mobil Barang (MOBAR) merupakan

suatu pekerjaan yang mengandalkan fisik pekerja, faktor penyebab yang terjadi di

terminal mobar seperti lingkungan kerja yang berada di luar ruangan dan

langsung terkena sinar matahari juga memberikan beban tambahan bagi para

pekerja bongkar muat.

Pekerjaan bongkar muat di terminal Mobil Barang (MOBAR) di

laksanakan oleh pekerja khusus bagian Transportasi Darat yang terdaftar sebagai

pekerja, Pekerjaan bongkar muat ini terhimpun dalam sebuah wadah berbentuk
koperasi yaitu Serikat Pekerja Aceh (SPA) dan bekerja sama dengan Pemerintah

Daerah Kabupaten Aceh Barat.

Kesiapan sumber daya manusiadan tenaga kerja bongkar muat di terminal

Mobil Barang (MOBAR) merupakan salah satu persyaratanyang telah di sepakati

bersama dalam 12 jam dengan menggunakan sistem borongan, bekerja sesuai

kesepakatan dengan pihak pengguna jasa.Sehinggamemungkinkan waktu kerja

melebihi 8 jam per hari.

Pada penelitian ini peneliti akan meneliti kegiatan bongkar muat pada

bagian Stevedoring yaitu pekerjaan bongkar muat barang dari truk Tronton ke truk

biasa dan sebaliknya dengan sift kerja yang berbeda yaitu sift pagi dan sift sore.

Hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan salah seorang pekerja bahwa

permasalahan yang timbul pada saat bekerjadi tempat tersebut seperti

halnyapekerja lebih sering merasakan ketidaknyamanan dalam bekerja akibat

aktifitas fisik yang berlebihan, suhu panas yang langsung dari sinar matahari,

peningkatan tekanan darah, waktu istirahat sangat sedikit, selain itu harapan

pekerja pada Pemerintah Daerah Aceh Barat supaya menyediakan tempat/ruangan

tertutup dan alat bongkar muat barang khusus supaya pekerja lebih mudah/aman

dalam kegiatan bongkar muat barang, hal seperti ini juga merupakan salah satu

pencegahan penyakit di lingkungan kerja dan supaya tidak membahayakan

kesehatan bagi pekerja.

Dari uraian di atas, penulis ingin melakukan penelitian yang akan di

tuangkan dalam sebuah karya tulis ilmiah yang berbentuk skripsi yang berjudul

Perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah bekerja pada pekerja bongkar muat
di terminal Mobil Barang (MOBAR) Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh

Barat.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan

adalah ”Bagaimanakah perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah bekerja

pada pekerja bongkar muat di terminal Mobil Barang (MOBAR) Kecamatan

Meureubo Kabupaten Aceh Barat tahun 2013 ?.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

“Perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah bekerja pada pekerja bongkar

muat di terminal Mobil Barang (MOBAR) Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh

Barat tahun 2013”

1.3.2 Tujuan Khusus

Untuk mengetahui perbedaan tekanan darah pada pekerja bongkar muat

Mobil Barang (MOBAR) sebelum dan sesudah melakukan bekerja.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Bagi penulis

Sebagai pengetahuan dan wawasan penulis dalam meneliti dan

menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan di Fakultas

Kesehatan Masyarakat.
2. Bagi lingkungan Akademik

Sebagai bahan referensi mahasiswa-mahasiswa di lingkaran kampus agar

dapat membantu proses perkuliahan.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Sebagai bahan masukan bagi pekerja bongkar muat di terminal Mobil

Barang (MOBAR) Kecamatan Meureubo agar dapat melakukan tindakan

pencegahan terhadap penyakit akibat lingkungan kerjasehingga

mendorong untuk melakukan pencegahan dan pengendaliannya.

2. Menjadi pedoman bagi tenaga kerja bongkar muat di terminal Mobil

Barang (MOBAR) Kecamatan Meureubo untukmengetahui bahaya akibat

Aktifitas fisik yang berlebihan yang bisa mempengaruhi tekanan darah.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Tekanan Darah

Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah dari sistem

sirkulasi atau sistem vaskuler terhadap dinding pembuluh darah (James J, 2008).

Tekanan darah adalah tekanan di dalam pembuluh darah ketika jantung

memompakan keseluruh tubuh. Umumnya semakin rendah tekanan darah,

semakin sehat pula untuk jangka panjang kecuali dalam kondisi tertentu ketika

tekanan darah sangat rendah hal ini merupakan bagian suatu penyakit (Beavers,

2009)

Darah mengambil oksigen dari dalam paru-paru. Darah yang mengandung

oksigen ini memasuki jantung dan kemudian dipompakan keseluruh bagian tubuh

melalui pembuluh darah yang disebut arteri. Pembuluh darah yang lebih besar

bercabang-cabang menjadi pembuluh-pembuluh darah yang lebih kecil hingga

berukuran mikroskopik, yang akhirnya membentuk jaringan yang terdiri dari

pembuluh-pembuluh darah yang sangat kecil yang disebut kapiler. Jaringan ini

mengalirkan darah ke sel-sel tubuh dan menghantarkan oksigen untuk

menghasilkan energi yang dibutuhkan demi kelangsungan hidup. Kemudian darah

yang tidak beroksigen kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena, dan

dipompa kembali ke paru-paru untuk mengambil oksigen lagi.Saat jantung

berdetak, otot jantung berkontraksi untuk memompakan darah ke seluruh tubuh.

Tekanan tertinggi berkontraksi dikenal sebagai tekanan sistolik. Kemudian otot

jantung rileks sebelum kontraksi berikutnya, dan tekanan ini paling rendah, yang
dikenal sebagai tekanan diastolik. Tekanan sistolik dan diastolik ini diukur ketika

memeriksakan tekanan darah.

Tekanan sistolik dan diastolik bervariasi untuk tiap individu. Namun,

secara umum diteapkan, tekanan darah normal orang dewasa ≥18 tahun adalah

120/80, angka 120 disebut tekanan sistolik, angka 80 disebut tekanan diastolik.

Tekanan darah seseorang dapat lebih atau kurang dari batasan normal, jika

melebihi nilai normal,orang tersebut menderita tekanan darah tinggi/hipertensi.

Sebaliknya, jika kurang dari jumlah normal orang tersebut menderita tekanan

darah rendah/hipotensi (Beavers, 2009)

2.2 Tekanan Darah Normal

Tabel 2.1. Standar tekanan darah normal

No Usia Diastole Sistole


1 Pada masa bayi 50 70-90
2 Pada masa anak 60 80-100
3 Masa remaja 60 90-110
4 Dewasa muda 60-70 110-125
5 Umur lebih tua 80-90 130-150
(Evelyn, 2009).

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah

Menurut Depkes RI (2006) Tekanan darah seorang pekerja sangat

bervariasi tergantung pada :

2.3.1 Aktivitas fisik

Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot

rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas/kegiatan sehari-hari


sangat mempengaruhi Tekanan darah, semakin tinggi kegiatan fisik yang

dilakukan tekanan darah semakin meningkat.

Adapun kategori aktifitas fisik yang sudah di tetapkan oleh WHO yaitu

Ringan, sedang, berat. Aktivitas fisik yang tidak ada (kurangnyaaktivitas fisik)

merupakan faktor risiko independen untuk penyakit kronis, dan secara

keseluruhan diperkirakan menyebabkan kematian secara global ( WHO, 2010).

2.3.2 Stres dan Emosi

Keadaan pikiran, perasaan takut, cemas, cenderung membuat tekanan

darah meningkat.

2.3.3 Umur

Tekanan darah akan cenderung tinggi bersama dengan peningkatan usia.

Umumnya sistolik akan meningkat sejalan dengan peningkatan usia, sedangkan

diastolik akan meningkat sampai usia 55 tahun, kemudian menurun lagi. Semakin

tua umur seseorang tekanan sistoliknya semakin tinggi. Biasanya dihubungkan

dengan timbulnya arteriosclerosis (Guyton & Hall, 2008).

2.3.4 Jenis kelamin

Tekanan darah pada perempuan sebelum menopause adalah 5-10 mmHg

lebih rendah dari laki-laki seumurnya, Tetapi setelah menopause tekanan

darahnya lebih meningkat (Pearce, 2009).

2.3.5 Status gizi (Obesitas)

Bila mempunyai ukuran tubuh termasuk obesitas memungkinkan

terjadinya peningkatan tekanan darah. Indeks Masa Tubuh yang kurang dari 18,5

Termasuk dalam kategori kurus, untuk IMT antara 18,5-22,29 termasuk dalam
kategori normal, untuk IMT 23,0-27,4 termasuk dalam kategori over weigh dan

untuk IMT lebih dari 27,5 termasuk dalam kategori obesitas (Ides H.T, 2007).

2.3.6 Alkohol

Pengaruh alkohol terhadap kenaikan tekanan darah telah dibuktikan.

Mekanisme peningkatan tekanan darah akibat alkohol masih belum jelas. Namun,

diduga peningkatan kortisol dan peningkatan volume sel darah merah serta

kekentalan darah berperan dalam menaikan tekanan darah.Beberapa studi

menunjukkan hubungan lansung antara tekanan darah dan asupan alkohol,

diantaranya melaporkan bahwa efek terhadap tekanan darah baru nampak apabila

mengkonsumsi alkohol sekitar 2-3 gelas ukuran standar setiap harinya (Depkes,

2006).

2.3.7 Merokok

Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2006) menjelaskan

bahwa:

Merokok meropakan salah satu kebiasaan hidup yang dapat


mempengaruhi tekanan darah. Rokok mengandung lebih dari
40000 komponen bahan kimia diantaranya adalah nikotin dan
karbonmonoksida. Nikotin dapat menyebabkan kerusakan lapisan
dalam pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah dan
kecanduan. Sedangkan karbonmonoksida dapat mengikat Hb darah
sehingga tubuh kekurangan oksigen dan dapat menyebabkan
penyumbatan pembuluh darah. Rokok mengandung nikotin yang
merupakan bahan pemberi kenikmatan pada rokok, yang dapat
meningkatkan denyut jantung, tekanan darah sistolik dan tekanan
darah diastolik.Peningkatan denyut jantung pada perokok terjadi
pada menit pertama merokok dan sesudah 10 menit peningkatan
mencapai 30%.
2.4 Faktor yang Mempertahankan Tekanan Darah

2.4.1 Kekuatan memompa jantung

Gerakan jantung terdiri atas dua jenis, yaitu kontraksi atau sistol dan

pengendoran atau diastol. Kontaksi dari kedua atrium terdiri serentak dan disebut

sistol atrial, pengendorannya adalah diastol atrial. Serupa dengan itu kontraksi

dan pengendoran ventrikel disebut juga sistol dan diastol ventrikel.

Kontraksi kedua atrium pendek, sedangkan kontraksi ventrikel lebih lama

dan lebih kuat. Dari ventrikel kiri adalah yang terkuat kerena harus mendorong

darah keseluruh tubuh untuk mempertahankan tekanan darah arteri sistemik.

Meskipun ventrikel kanan juga memompa volume darah yang sama, tetapi

tugasnya hanya mengirimkan ke sekitar paru-paru dimana tekanannya jauh lebih

rendah.

2.4.2 Viskositas (kekentalan) darah

Viskosias disebabkan oleh protein plasma dan jumlah sel darah berada di

dalam aliran darah. Setiap perubahan pada kedua faktor ini akan merubah tekanan

darah. Besarnya geseran yang ditimbulkan oleh cairan terhadap dinding tabung

yang dilaluinya berbeda-beda sesuai dengan viskositas cairan. Makin pekat cairan

makin besar kekuatan yang diperlukan untuk mendorongnya melalui pembuluh.

2.4.3 Elastisitas dinding pembuluh darah

Di dalam arteri tekanan lebih besar dari yang ada dalam vena sebab otot

yang membungkus arteri lebih elastis daripada yang ada pada vena.

2.4.4 Tahapan tepi (resitensi perifer)

Tahapan tepi adalah tahanan yang dikeluarkan oleh geseran darah yang

mengalir dalam pembuluh. Tahanan utama pada aliran darah dalam sistem
sirkulasi besar berada di dalam arteriol. Dan turunnya tekanan terbesar terjadi

pada tempat ini. Arteriol juga menghaluskan denyutan yang keluar dari tekanan

darah sehingga denyutan tidak kelihatan di dalam kapiler dan vena.

2.4.5 Keadaan pembuluh darah kecil pada kulit

Arteri-arteri kecil di kulit akan mengalami dilatasi (melebar) kalau kena

panas dan mengadakan kontraksi (megecil) apabila kena dingin, sehingga bekerja

seperti termostat yang mempertahankan suhu tubuh agar tetap normal. Kalau

arteri-arteri kecil ini mengalami dilatasi, tekanan darah akan turun. Oleh karena

itu panas akan menurunkan tekanan darah.Apabila tekanan darah turun, sel-sel

otak menjadi kurang aktif karena sel-sel ini tidak mendapatkan cukup oksigen dan

glukose yang biasanya tersedia (Pearce, 2009).

2.5 Pengukuran Tekanan Darah

Kebanyakan orang memeriksakan tekanan darahnya paling sedikit sekali

seumur hidupnya, baik dilakukan oleh dokter, bidan ataupun sendiri dengan

menggunakan alat khusus.

Meskipun metode yang ideal adalah mengukur tekanan darah di dalam

arteri, hal ini tidak dapat dilakukan secara mudah karena menggunakan

jarum.Namun, gambaran tekanan yang akurat saat darah sedang dipompakan

dapat diperoleh dengan pendekatan yang kurang invasif.

Biasanya seseorang diminta untuk duduk, pada lengan akan dililitkan

manset karet, kira-kira sama tingginya dengan jantung pasien. Pasien harus benar-

benar rileks dan lengan akan bertopang pada siku yang diletakkan di atas meja,

karena gerakan mengangkat tangan dapat menghasilkan pengukuran yang tidak

tepat.
Tekanan darah tiap orang sangat bervariasi, tekanan darah akan dapat

menigkat jika seseorang merasa cemas atau stres, jadi cobalah untuk serileks

mungkin ketika dilakukan pengukuran. Orang yang memeriksa tekanan darah

akan melilitkan semacam manset karet, bagian dari alat yang disebut

sphygmomanometer, di lengan dan memompanya dengan menggunakan sebuah

pompa tangan kecil untuk menghentikan sebentar aliran darah di lengan.

Stetoskop di tempelkan pada arteri tepat di bawah manset tersebut untuk

mendengarkan suara saat manset dikempiskan secara perlahan-lahan dan darah

mengalir kembali ke lengan.

Ketika manset dipompa sampai pada tekanan di antara tekanan sistolik dan

diastolik, darah dalam arteri mengalir dengan cepat pada tiap detak jantung.

Aliran inilah yang menimbulkan suara. Tekanan dalam manset ketika terdengar

pertama kali berkaitan dengan tekanan darah sistolik. Hilangnya suara berkaitan

dengan tekanan darah diastolik yang terjadi ketika jantung rileks.

Suara yang di dengar melalui stetoskop di timbulkan oleh pergolakan

darah di dalam arteri didepan engsel siku (denyut pada lengan atas), disebut suara

Korotkoff sebagai penghargaan kepada dokter tentara Rusia Nicolas Korotkoff,

yang pertama kali menggunakan cara ini pada tahun 1905.

2.6 Tekanan Darah Rendah

Tekanan darah rendah adalah kondisi abnormal dimana tekanan darah

seseorang lebih jauh dari pada biasanya, yang dapat menyebabkan gejala

pusing/tidak bisa berpikir secara jernih atau bergerak dengan mantap (light

headednees). Jika tekanan darah terlampau rendah maka aliran darah ke

jantung,otak dan organ vital lainnya tidak cukup.


Penyebab tekanan darah rendah antara lain “hipotensi ortostatik”.

Seharusnya pembuluh darah berespon terhadap gravitasi dengan dengan kontraksi

(menyempit), dengan demikian dapat meningkatkan tekanan darah, jika kita

berdiri dari posisi duduk atau berbaring.

Menurut yang dikemukakan oleh Beavers, 2009 dalambukunya Seri

Kesehatandan Bimbingan Dokter pada Tekanan Darahmengatakanbahwa:

“Hipotensi orstostatik” berarti pembuluh darah tidak di sesuaikan


terhadap posisi berdiri, sehingga terjadi penurunan tekanan darah.
Penyebab “hipotensi ortostatik” meliputi penyakit sistem saraf
seperti neoropati, istirahat di tempat tidur dalam waktu yang lama,
irama jantung yang tidak teratur, penyakit kencing manis, dimana
kerusakan saraf mengganggu refleks yang mengontrol tekanan
darah. Penyebab tekanan darah rendah lainnya adalah dehidrasi
(kekurangan cairan), reaksi tubuh terhadap panas, darah berpindah
ke pembuluh kulit, sehingga memicu dehidrasi, gagal jantung,
serangan jantung, perubahan irama jantung, pingsan (stres
emosional, takut, rasa tidak aman/nyeri), anafilaksis (reaksi alergi
yang mengancam jiwa), donor darah, pendarahan didalam tubuh,
kehilangan darah,kehamilan, etherosklerosis (pengerasan dinding
arteri).

2.7 Tekanan Darah Tinggi

Ukuran tekanan darah merupakan peramal harapan hidup yang sangat

akurat semakin tinggi tekanan darah akan semakin besar resikonya. Bahkan

mereka yang memiliki tekanan darah rata-rata pada suatu populasi memiliki

resiko menderita penyakit jantung yang agak lebih besar daripada mereka yang

memiliki tekanan darah lebih rendah. Karena itu sulit sekali untuk mencari

definisi hipertensi yang lebih sederhana.

Hipertensi disebut sebagai ‘pembunuh bisu’ karena biasanya tidak

menimbulkan gejala-gejala sampai pada tahap lanjut penyakit. Satu-satunya cara


untuk mengetahui apakah tekanan darah meningkat adalah dengan mengukurnya

menggunakan alat pengukur tekanan darah.

Pembuluh darah mirip dengan tabung karet yang mengalirkan darah terus

menerus ke manapun dibutuhkan. Arteri yang mengalirkan darah keluar dari

jantung, harus menahan tekanan yang tinggi ketika darah dipompakan ke luar.

Jika tekanan darah lebih tinggi daripada biasanya selama bertahun-tahun, seperti

pada hipertensi yang tidak diobati, pembuluh darah tersebut menjadi rusak.

Lapisan pada arteri dapat menjadi kasar dan tebal, dan pada akhirnya

menimbulkan penyempitan sehingga menjadi lentur daripada sebelumnya.Hal ini

dikenal sebagai arteriosklerosis. Jika arteri menjadi terlalu sempit, darah tidak

dapat malaluinya dengan benar dan bagian tubuh yang bergantung pada pada

arteri tersebut untuk mendapatkan darah mengalami kekurangan darah dan

oksigen yang dibutuhkan. Ketika arteri menyempit terjadi peningkatan

kecendrungan darah membeku (trombosit), yang dapat menyebabkan

penyumbatan total pada arteri sehingga bagian tubuh yang dilayaninya menjadi

mati. Jika jantung atau otak yang terkena dampaknya, bagian yang mati disebut

infark (Beavers, 2009).

2.8 Tekanan Panas

Tekanan panas adalah kombinasi dari suhu udara, kelembaban udara,

kecepatan gerakan udara dan suhu radiasi yang dihubungkan dengan produksi

panas oleh tubuh (Suma’mur, 2009).

2.8.1 Pengaruh fisiologis akibat tekanan panas

Secara lebih rinci gangguan kesehatan akibat pemaparan suhu panas yang

berlebihan dapat dijelaskan sebagai berikut:


1. Gangguan perilaku dan performansi kerja seperti, terjadinya kelelahan,

sering melakukan istirahat curian.

2. Dehidrasi, adalah suatu kehilangan cairan tubuh yang berlebihan yang

disebabkan baik oleh penggantian cairan yang tidak cukup maupun karena

gangguan kesehatan. Pada kehilangan cairan tubuh < 1.5 % gejala tidak

nampak, kelelahan muncul lebih awal dan mulut mulai kering.

3. Head rash, Keadaan seperti biang keringat/keringat buntat, gatal kulit

akibat kondisi kulit terus basah. Pada kondisi demikian pekerja perlu

beristirahat pada tempat yang lebih sejuk dan menggunakan bedak dan

penghilang keringat.

4. Head cramps. Merupakan kejang-kejang otot tubuh (tangan dan kaki)

akibat keluarnya keringat yang menyebabkan hilangnya garam natrium

dari tubuh yang kemungkinan besar disebabkan karena minum terlalu

banyak dengan sedikit garam natrium.

5. Heat syncope atau fainting. Keadaan ini disebabkan karena aliran darah ke

otak tidak cukup karena sebagian besar aliran darah dibawa ke permukaan

kulit atau perifer yang disebabkan karena pemaparan suhu tinggi.

6. Heat exhaustion. Keadaan ini terjadi apabila tubuh kehilangan banyak

cairan atau kehilangan garam. Gejala mulut kering, sangat haus, lemah dan

sangat lelah. Gangguan ini biasanya banyak dialami oleh pekerja yang

belum beraklimatisasi terhadap suhu udara panas (Tarwaka, 2004).

7. Heat stroke, terjadi bila sistem pengaturan tubuh gagal dan temperatur

tubuh meningkat sampai tingkat kritis. Kondisi ini disebabkan oleh

berbagai faktor dan keterjadiannya sulit diprediksi. Heat stroke adalah


keadaan darurat medis, tanda dan gejala utamanya bingung, prilaku

irasional, hilang kesadaran,sawan, kurang berkeringat (biasanya), kulit

panas dan keringat, temperatur sangat tinggi. Meningkatnya temperatur

metabolik akibat kombinasi beban kerja dan baban panas lingkungan, yang

keduanya turut memberi pengaruh terhadap heat stroke, juga sangat

bervariasi dan sulit memprediksinya.

2.8.2 Aklimatisasi

Aklimatisasi adalah suatu proses adaptasi fisiologis yang ditandai oleh

pengeluaran keringat yang meningkat, denyat jantung menurun, suhu tubuh

menurun. Proses ini biasanya memerlukan waktu 7-10 hari. Aklimatisasi dapat

pula menghilang ketika orang yang bersangkutan tidak masuk kerja selama

seminggu berturut-turut. Untuk menimbulkan aklimatisasi, faktor pembebanan

dan lama kerja perlu diperhatikan dengan cara sebagai berikut:

1. Hari pertama masuk kerja, pembebanan fisik dan lama bekerja usahakan

tidak melebihi 50% dari beban kerja yang sebenarnya.

2. Hari kedua kerja, beban kerja dan lama kerja di tambah 10% (=60%).

3. Hari ketiga dan seterusnya hingga hari ke enam pembebanan fisik dan

lama kerja mencapai 100% (Gempur & Santoso, 2004).

2.9 Beban Kerja

Berdasarkan keputusan Mentri Tenaga Kerja NO : 51 tahun 1999

menetapkan kategori beban kerja menurut kebutuhan kalori sebagai berikut:

1. Beban kerja ringan : 100-200 kilo kalori/jam

2. Beban kerja sedang : >200-350 kilo kalori/jam

3. Beban kerja berat :>350-500 kilo kalori/jam


Faktor yang mempengaruhi beban kerja, menurut Manuaba (2000) dalam

Tarwaka (2004) bahwa secara umum hubungan antara beban kerja dan kapasitas

kerja dipengaruhi berbagai faktor yang sangat kompleks, baik faktor eksternal

maupun faktor internal.

Beban kerja oleh faktor Eksternal adalah beban kerja yang berasal dari luar

tubuh pekerja, seperti:

1. Tugas-tugas (tasks) yang dilakukan baik yang bersifat fisik seperti, stasiun

kerja, tata ruang tempat kerja, alat dan sarana kerja, kondisi atau medan

kerja, sikap kerja, cara angkat angkut, beban yang diangkat-angkut, alat

bantu kerja, sarana informasi termasuk displai dan kontrol, alur kerja dan

lainnya. Sedangkan tugas-tugas yang bersifat mental seperti, kompleksitas

pekerjaan atau tingkat emosi pekerja, tanggung jawab terhadap pekerjaan

dan lain-lain.

2. Organisasi kerja yang dapat mempengaruhi beban kerja seperti, lamanya

waktu kerja, waktu istirahat, kerja bergilir, kerja malam, sistem

pengupahan, sistem kerja, musik kerja, model struktur organisasi,

pelimpahan tugas dan wewenang, dan lain-lain.

3. Lingkungan kerja yang dapat memberikan tambahan kepada pekerja

adalah :

a. Lingkungan kerja fisik seperti : mikroklimat (suhu udara ambien,

kelembaban udara, kecepatan rambat udara, suhu radiasi), intensitas

penerangan, intensitas kebisingan, vibrasi dan tekanan udara.

b. Lingkunan kerja kimiawi seperti : debu, gas-gas pencemar udara, uap

logam fume dalam udara.


c. Lingkungan kerja psikologis seperti : pemilihan dan penempatan tenaga

kerja, hubungan antara pekerja dengan pekerja, pekerja dengan atasan,

pekerja dengan keluarga dan pekerja dengan lingkungan sosial yang

berdampak kepada performansi kerja di tempat kerja.

Beban kerja oleh faktor Internal adalah yang berasal dari dalam tubuh itu

sendiri sebagai akibat adanya dari beban kerja eksternal yang meliputi:

a. Faktor somatis (jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, kondisi kesehatan,

status gizi).

b. Faktor psikis (motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan, kepuasan,

dan lain-lain.).

Berat ringannya beban kerja yang diterima oleh seorang tenaga kerja dapat

digunakan untuk menentukan berapa lama seorang tenaga kerja dapat melakukan

aktivitas pekerjaannya sesuai dengan kemampuan atau kapasitas kerja yang

bersangkutan (Tarwaka, 2004).

2.10 Faktor Resiko

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya tekanan darah terdiri dari

faktor resiko yang dapat dihindari dan faktor resiko yang tidak dapat dihindari.

Faktor resiko yang dapat dihindari antara lain : obesitas, konsumsi garam

berlebih,merokok,kopi dan alkohol. Sedangkan faktor resiko yang tidak dapat

dihindari yaitu faktor genetik.

Konsumsi garam yang tinggi selama bertahun-tahun dapat meningkatkan

tekanan darah karena meningkatnya kadar sodium dalam sel-sel otot halus pada

dinding arteriol. Kadar sodium yang tinggi ini memudahkan masuknya kalsium ke
dalam sel-sel tersebut. Hal ini menyebabkan arteriol berkontraksi dan menyempit

pada lingkar dalamnya.

Mereka yang memiliki berat badan berlebihan cenderung memiliki tekanan

darah yang lebih tinggi dari pada yang lebih kurus. Sebagian disebabkan karena

tubuh orang yang memiliki berat badan berlebih harus bekerja lebih keras untuk

membakar kelebihan kalori yang mereka konsumsi. Sebagian lainnya karena

mereka cenderung mengkonsumsi garam yang lebih banyak.

Jika kedua orang tua menyandang tekanan darah tinggi ataupun rendah,

maka kemungkinan anaknya akan menyandangnya juga. Penelitian menunjukkan

bahwa tekanan darah seorang anak lebih mendekati tekanan darah orang tuanya

dibandingkan dengan anak adopsi. Hal ini menunjukkan bahwa gen yang

diturunkan, bukan hanya faktor lingkungan saja yang berperan besar dalam

menentukan tekanan darah (Maya & Saridewi 2009).

2.11 Kerangka Teori

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dibuatlah Kerangka teoritis sebagai


berikut:

Depkes RI, (2006) James J, (2008)


Faktor Internal Tekanan darah
- Aktivitas fisik
- Stres dan Emosi
- Umur
- Jenis kelamin
- Status Gizi
(Obesitas)
- Alkohol
- Merokok

Suma’mur, (2009)
Faktor Eksternal
- Tekanan Panas
- Beban kerja Gambar 2.1Kerangka Teori
2.12 Kerangka Konsep

Agar penelitian di lapangan dapat dilaksanakan dengan mudah dan

sistematis, maka di buat kerangka konsep sesuai dengan teori yang dikemukakan

oleh Depkes RI (2006), James J (2008) dan Suma’mur (2009), maka disusunlah

kerangka konsep sebagai berikut:

Variabel Independen (Bebas) Variabel Dependen (Terikat)

Aktivitas fisik Tekanan Darah

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

2.13 Hipotesis

Hipotesis sementara untuk penelitian ini adalah terdapat perbedaan

tekanan darah sebelum dan sesudah melakukan aktivitas fisik/bekerja pada

pekerja bongkar muat di Terminal Mobil Barang (MOBAR) Kecamatan

Meureubo Kabupaten Aceh Barat. Hal tersebut kemungkinan besar dipengaruhi

oleh beberapa faktor baik internal maupun eksternal seperti yang telah diuraikan

pada penjelasan sebelumnya.


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat eksperimental dengan desain cross sectional

yaitu untuk mengetahui perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah bekerja

pada pekerja bongkar muat terminal mobil barang (MOBAR) Kecamatan

Meureubo Kabupaten Aceh Barat, karena adanya pengaruh variabel-variabel

sebab dan akibat yang terjadi pada objek penelitian di ukur atau dikumpulkan

dalam waktu bersamaan dan dilakukan pada situasi yang sama (Notoatmodjo,

2006)

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukandi lokasi bongkar muat di terminal Mobil Barang

(MOBAR) Serikat Pekerja Aceh (SPA) Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh

Barat. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada Tanggal 20-25 April Tahun 2013.

3.3 Populasi Dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pekerja bongkar muat di

terminal Mobil Barang (MOBAR) Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh barat

yang berjumlah 30 orang.

3.3.2 Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada

rumusan (Arikunto, 2006) yang menjelaskan bahwa apabila pengambilan sampel

pada subjek penelitian kurang dari 100, maka dapat diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi, metode pengambilan sampel dalam

penelitian ini menggunakan metode Total sampling dengan jumlah subjek 30

orang.

3.4 Desain penelitian

Populasi

Total Sampling

Subjek

Aktifitas Fisik

Tekanan DarahSistolik Tekanan DarahDiastolik


Sebelum dan Sesudah Sebelumdan Sesudah

Paired T.Tes

Gambar 3.1 Desain Penelitian

3.5 Metode Pengumpulan Data

3.5.1 Data primer

Data primer diperoleh melalui wawancara untuk melihat variabel aktivitas

fisik dan melakukan pengukuran lansung untuk melihat variabel yang

mempengaruhi tekanan darah sebelum dan sesudah bekerja.


3.5.2 Data sekunder

Data sekunder didapatkan melalui gambaran umum perusahaan yang

diperoleh dari pimpinan Perusahaan.

3.6 Definisi operasional

Tabel 3.1 Definisi operasional variabel

No Variabel Keterangan
Variabel Independen
1. Aktivitas fisik Definisi Aktivitas yang dilakukan di
lingkungan tempat kerja yang
mengakibatkan pengeluaran
energi.

Cara ukur Wawancara


Alat ukur Kuesioner
Hasil ukur 1. Ringan
2. Berat

Skala ukur Ordinal

Variabel Dependen
2. Tekanan Darah Definisi Tekanan darah adalah tekanan
yang dihasilkan oleh darah dari
sistem sirkulasi atau sistem
vaskuler terhadap dinding
pembuluh darah atau perubahan
nilai tekanan sistol dan diastol
yang diukur pada Pekerja,

Cara ukur Pengukuran


Alat ukur Tensoval Digital
Hasil ukur 1. Sistolik sebelum/sesudah
2. Diastolik sebelum/sesudah
Skala ukur Rasio
3.7 Aspek Pengukuran Variabel

1. Aktivitas fisik

Menurut WHO (2010) aktivitas fisik dibagi dalam kategori :

a. Aktivitas Ringan Jika Responden menjawab ≤ 5

b. Aktivitas Berat jika Responden menjawab > 5

2. Tekanan Darah

a. Sistolik Sebelum dan sesudah bekerja

b. Diastolik Sebelum dan sesudah bekerja

Cara kerja :

1. Pengukuran tekanan darah dilakukan oleh peneliti dan satu orang perawat

yang sudah berpengalaman untuk membantu dalam penelitian.

2. Setiap pekerja dilakukan pengukuran sebanyak dua kali yang mana

pengukuran dilakukan pertama sekali pada pagi hari saat pekerja tiba di

tempat kerja.

3. Pengukuran yang kedua dilakukan pada sore hari yaitu sesudah selesai

bekerja.

4. Pengukuran tekanan darah dilakukan pada pekerja yang tidak dalam

keadaan sakit dan berjenis kelamin laki-laki.


3.8 Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian merupakan peralatan untuk mendapatkan data sesuai

dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini peralatan yang digunakan untuk

pengambilan data adalah :

a. Stetoskop dan Sphygmomanometer Digital

b. Lembar isian data aktifitas fisik meliputi Nama, jenis Pekerjaan, Umur,

dengan cara pembagian kuesioner pada pekerja.

c. Tekanan sistolik sebelum dan sistolik sesudah bekerja, tekanan diastolik

sebelum dan diastolik sesudah bekerja.

3.9 Teknik Analisa Data

3.9.1 Analisa Univariat

Analisa univariat dalam penelitian ini yaitu hasil penelitian yang

didapatkan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan proporsi variabel

independen maupun variabel dependen.

3.9.2 Analisa Bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk menguji hipotesis diantara variabel yang

berhubungan namunmengalami dua perlakuan yaitu dengan menggunakan uji

statistik Paired T-test. Dengan menggunakan komputerisasi pada interpretasi

sebagai berikut :

1. Jika p value ≤0,01 maka hasil uji dinyatakan sangat signifikan.

2. Jika p value > 0,01 tetapi < 0,05 maka hasil uji dinyatakan signifikan.
3. Jika p value > 0,05 maka hasil uji dinyatakan tidak signifikan

(Handoko, 2008).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

Terminal bongkar muat Mobil Barang (MOBAR) terletak di Kecamatan

Meureubo Kabupaten Aceh Barat berdekatan dengan kantor Dinas Perhubungan

dan Kapolsek Meureubo. Terminal mobil barang merupakan sebuah Organisasi

pekerja buruh/koperasi yang dibentuk dengan nama Serikat Pekerja Aceh (SPA),

Tenaga kerja di Terminal bongkar muat merupakan tenaga kerja yang sudah

terdaftar di Serikat Pekerja Aceh (SPA) dan bekerja dengan sistem borongan

sesuai dengan perjanjian pihak pengguna jasa, juga bekerja sama dengan

Pemerintah Aceh Barat, dengan jumlah pekerja 30 orang di bagian transportasi

darat (Serikat Pekerja Aceh, 2013).

4.1.1 Karakteristik subjek penelitian

Adapun jenis tenaga kerja berdasarkan jumlah pekerja di terminal bongkar

muat mobil barang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Distribusi jumlah pekerja bongkar muat di terminal Mobil Barang
(MOBAR) Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013.
No Jenis Tenaga Kerja Frekuensi(N) Persentase(%)
1 Ketua Pelaksana 2 6,64
2 Sekretaris 2 6,64
3 Administrasi 2 6,64
4 Koordinator Lapangan 1 3,38
5 Anggota 23 76,7
Total 30 100
Sumber: Data Serikat Pekerja Aceh (SPA) 2013.

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jenis tenaga kerja berdasarkan susunan

jumlah pekerja yang ada di Terminal bongkar muat mobil barang.

4.1.2 Umur
Hasil wawancara peneliti dengan Sekretaris/Koordinator lapangan di

Terminal bongkar muatMobil Barang (MOBAR), diperoleh sebaran umur pekerja

sebagai berikut :

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi subjek penelitian berdasarkan umur pekerja


bongkar muat di terminal Mobil Barang (MOBAR).
No Umur Frekuensi(N) Persentase (%)
1 20-35 4 13,3
2 36-50 16 56,3
3 51-60 10 33,3
Jumlah 30 100
Sumber : Data Serikat Pekerja Aceh (SPA) 2013

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa ada 3 kelompok umur,

dimana kelompok umur yang paling banyak adalah kelompok umur 36 sampai 50

tahun dengan jumlah frekuensi 16 orang (56,3%). Sedangkan yang paling sedikit

adalah pada kelompok umur 20 sampai 35 tahun dengan frekuensi 4 orang

(13,3%).

4.2 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Terminal bongkar muat Mobil Barang

(MOBAR) Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat, Pada bulan Mei 2013.

Dari data yang dikumpulkan penulis, terdapat 30 sampel yang berdasarkan

populasi yang ada. Data yang dikumpulkan penulis melalui Kuesioner dan

wawancara serta melakukan pengukuran lansung tekanan darah sistolik/diastolik

pada pekerja dan diolah dengan menggunakan komputerisasi dengan metode uji

T-test.

4.2.1 Analisa univariat


1. Aktifitas fisik

Hasil penelitian yang dilakukan di terminal bongkar muat Mobil Barang

(MOBAR) Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat kategori aktivitas fisik,

maka dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi berdasarkan kategori aktifitas fisik pada


pekerja bongkar muat di terminal Mobil Barang (MOBAR)
Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013

No Aktifitas Fisik Frekuensi(N) Persentase (%)


1 Ringan 7 23,3
2 Berat 23 76,7
Jumlah 30 100
Sumber: Data primer diolah tahun 2013

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pekerja dengan kategori

aktivitas fisik berat yaitu berjumlah 23 orang (76,7%), sedangkan kategori

aktivitas fisik ringan berjumlah 7 orang (23,3%).

2. Tekanan darah

Hasil pengukuran tekanan darah sistolik/diastolik sebelum dan sesudah

bekerjapada pekerja bongkar muat di terminal Mobil Barang (MOBAR)dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi perubahan tekanan darah Sistolik/Diastolik


sebelum dan sesudah bekerja pada pekerja bongkar muat di terminal
Mobil Barang (MOBAR) Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh
Barat Tahun 2013
Perubahan Tekanan darah (mmHg)
Total
Tekanan Meningkat Menurun Tetap
Darah
N %
F % F % F %
Sistolik 6 20 23 76,7 1 3,3 30 100
Diastolik 10 34 18 60 2 6 30 100
Sumber : Data Primer diolah tahun 2013.
Dari hasil pengukuran tekanan darah pada 30 pekerja bongkar muat

terdapat hasil pengukuran tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah bekerja

sebanyak 6 orang (20%) mengalami peningkatan tekanan darah, 23 orang

(76,7%) mengalami penurunan tekanan darah. Sedangkan tekanan darah

diastoliksebelum dan sesudah bekerja yang meningkat sebanyak 10 orang (34%),

menurun 18 orang (60%).

4.2.2 Analisa Bivariat

1. Uji normalitas tekanan darah sistolik/diastolik sebelum dan sesudah.

Dari hasil tersebut pada penjelasan sebelumnya, maka normalitas tekanan

darah tersebut di uji dengan menggunakan uji kolmogorov –smirnov, yang mana

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.5 Hasil uji Normalitas tekanan darah Sistolik/Diasolik sebelum dan
sesudah bekerja pada pekerja bongkar muat di terminal Mobil
Barang (MOBAR).
Tekanan Tekanan Tekanan Tekanan
sistolik sistolik diastolik diastolik
sebelum sesudah sebelum sesudah
N 30 30 30 30
Normal parameter Mean 134,33 137,63 83,53 84,77
Std.Deviation 17,179 13,528 15,249 11,849
Most Extreme
Differences Absolutive ,098 ,119 ,177 ,126
Positive ,098 ,119 ,177 ,126
Negative -,066 -,095 -,106 -,092
Kolmogorov-Smirnov Z ,535 ,650 ,968 ,690
Asymp. Sig (2-tailed) ,937 ,792 ,306 ,727
a. Test distribusi is Normal

Dari hasil uji pada tabel di atas diketahui nilai Most Extreme Differences

Absolute merupakan nilai statistik D pada uji kolmogorov–smirnov, nilai D

terhadap masing-masing variabel di atas adalah 0.098 (tekanan sistolik sebelum

bekerja), 0,119 (tekanan sistolik sesudah bekerja), 0,177 (tekanan


diastoliksebelum bekerja), 0.126 (tekanan diastolik sesudah bekerja). Yang mana

nilai p-value>0,05 maka cukup bukti untuk diterima, dimana data terdistribusi

secara normal.

Nilai Z pada uji ini juga paling sering digunakan sebagai indikator, dimana

nilainya masing masing terhadap variabel diatas adalah 0,535 (tekanan sistolik

sebelum bekerja), 0,650 (tekanan sistolik sesudah bekerja), 0,968 (tekanan

diastolik sebelum bekerja), 0,690 (tekanan diastolik sesudah bekerja). Berarti nilai

P-value>0,05 maka dapat diterima bahwa data terdistribusi secara normal.

Tabel 4.6 Hasil uji tekanan darah Sistolik sebelum dan sesudah bekerja pada
pekerja bongkar muat di terminal Mobil Barang (MOBAR).

Tekanan Darah N Mean SD P-value


Sebelum 30 134,33 17,179
Sistolik 0,000
Sesudah 30 137,03 12,708

Dari hasilPaired sampel T-test pengukuran tekanan darahsistolikpada 30

pekerja bongkar muat terlihat bahwa rata-rata tekanan darah sistolik sebelum

bekerja adalah 134,33 dan rata-rata tekanan darah sistolik sesudah bekerja adalah

137,03. Dengan nilai P-value 0,000 lebih kecil dari 0,01 (P-value<0,01)

makasecara statistik ada perbedaan yang bermakna antara tekanan darah sistolik

sebelum dengan sesudah bekerja.

Tabel 4.7 Hasil uji tekanan darah Diastolik sebelum dan sesudah bekerja
pada pekerja bongkar muat di terminal Mobil Barang (MOBAR).

Tekanan Darah N Mean SD P-value


Sebelum 30 83,47 15,124
Diastolik 0,013
Sesudah 30 83,73 10,205

Dari hasil uji Paired sampel T-test pengukuran tekanan darah diastolik

pada 30 pekerja bongkar muat terlihat bahwa rata-rata tekanan darah diastolik
sebelum bekerja adalah 134,33 dan rata-rata tekanan darah diastolik sesudah

bekerja adalah 137,03. Dengan nilai P-value 0,013 lebih kecil dari 0,05 (P-

value<0,05) maka secara statistik ada perbedaan yang bermakna antara tekanan

darah diastolik sebelum dengan sesudah bekerja.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian pada 30 pekerja di terminal mobil barang

(MOBAR) Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat, didapat bahwa aktivitas

fisik memberi pengaruh terhadap tekanan darah. Dengan hasil yang diperoleh

melalui wawancara diantaranya aktivitas ringan berjumlah 7 (23,3%) pekerja

dengan aktivitas berat yang berjumlah 23 (76,7%), terlihat bahwa banyaknya

jumlah pekerja yang termasuk kedalam katagori aktivitas fisik berat pekerja

dibandingkan yang ringan.

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Depkes RI (2006)

bahwa aktivitas sehari-hari sangat mempengaruhi tekanan darah, karena semakin

tinggi kegiatan fisik yang dilakukan maka tekanan darah akan semakin

meningkat.

Dari hasil pengukuran tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah

menunjukkan bahwa terdapat 6 (20%) pekerja mengalami peningkatan tekanan

darah, 23(76,7%) pekerja mengalami penurunan tekanan darah.

Hasil uji statistik dengan menggunakan Paired sampel T-test didapat

bahwa rata-rata tekanan darah sistolik sebelum adalah 134,33 dan rata-rata nilai

tekanan darah sistolik sesudah adalah 137,03 dengan nilai P-value 0,000 lebih

kecil dari 0,01 (P-value<0,01), maka didapat hasil ada perbedaan tekanan darah
sistolik sebelum dengan sesudah bekerja pada pekerja bongkar muat di terminal

Mobil Barang (MOBAR).

Sedangkan untuk tekanan darah diastolik terlihat bahwa terdapat 10 (34%)

pekerja mengalami peningkatan tekanan darah, 18 (60%) pekerja mengalami

penurunan tekanan darah.

Hasil uji statistik dengan menggunakan Paired sampel T-test rata-rata

tekanan darah diastolik sebelum bekerja adalah 83,47 dan rata-rata nilai tekanan

darah diastolik sesudah bekerja adalah 83,73 dengan nilai P-value 0,013lebih

kecil dari 0,05 (P-value<0,05) maka didapat hasil ada perbedaan antara tekanan

darah diastolik sebelum dengan sesudah bekerja pada pekerja bongkar muat di

terminal Mobil Barang (MOBAR).

Banyak teori yang mengatakan bahwa keadaan pikiran juga berpengaruh

terhadap tekanan darah sewaktu mengalami pengukuran, seperti yang di

kemukakan oleh Beavers (2009) Stres bisa bersifat fisik maupun mental, namun

sulit untuk membedakannya, bentuk stress dapat berupa situasi yang mengancam

hidup atau masalah yang timbul. Yang terjadi adalah jantung berdenyut lebih kuat

atau lebih cepat. Kelenjar seperti tiroid dan adrenalin bereaksi dengan

meningkatkan pengeluaran hormon aktif mereka, sehingga kebutuhan otak akan

darah juga meningkat. (Guyton dan Hall, 2008)

Tekenan darah juga cenderung tinggi bersama dengan peningkatan usia,

umumnya sistolik akan meningkat sejalan dengan peningkatan usia, sedangkan

diastolik akan meningkat sampai usia 55 tahun, kemudian menurun lagi. Semakin

tua umur seseorang tekanan sistoliknya juga semakin tinggi.


Berdasarkan teori tersebut, maka peneliti beranggapan bahwa peningkatan

tekanan darah tidak hanya dipengaruhi oleh faktor aktifitas fisik ringan atau

beratnya saja, tetapi faktor lain juga bisa mempengaruhinya tergantung keadaan

normalnya tekanan darah seseorang. Hasil penelitian ini juga sudah sesuai dengan

penelitian sebelumnya yaitu penelitian Fida Haryati (2009) bahwa terdapat

perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah bekerja. Selain itu yang turut

mempengaruhi tekanan darah adalah emosi antara lain Perasaan takut, cemas,

yang mana cenderung membuat tekanan darah meningkat.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di terminal bongkar muat mobil

barang (MOBAR) Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat pada 30 orang

pekerja maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah bekerja

dengan nilai P-value 0,000 lebih kecil dari 0,01 (P-value<0,01). Dengan

demikian dapat dinyatakan bahwa tekanan darah sistolik bisa berubah

kapan saja baik itu sebelum maupun sesudah bekerja tergantung faktor

yang mempengaruhinya.

2. Terdapat perbedaan tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah bekerja

dengan nilai P-value 0,013 lebih kecil dari 0.05 (P-value<0,05). Dengan

demikian dapat dinyatakan bahwa tekanan diastolik juga bisa berubah

kapan saja asalkan tidak melebihi batas normalnya.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat diajukan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Hendaknya pada saat melakukan aktivitas fisik berat para pekerja

sebaiknya memakai alat bantu lainnya yang bisa meringankan pekerja,

sesering mungkin meminum air untuk menggantikan cairan tubuh yang

hilang dan istirahat yang cukup sehingga tekanan darah tidak melebihi

batas normal.
2. Supaya kedepannya penelitian tentang perbedaan tekanan darah sebelum

dan sesudah bekerja dapat lebih dikembangkan lagi dengan pengkajian

lebih lanjut terhadap variabel-variabel lainnya yang turut mempengaruhi

peningkatan tekanan darah pekerja bongkar muat, baik variabel internal

maupun eksternal lainnya yang mempengaruhi kenaikan tekanan darah.


DAFTAR PUSTAKA

Beevers, D.G. 2009. Seri Kesehatan Bimbingan Dokter Pada Tekanan Darah.
Dian Rakyat. Jakarta.

,2002,Tekanan Darah, Dian Rakyat, Jakarta.

Depkes RI. 2006. Modul Pelatihan Bagi Fasilitator Kesehatan Kerja. Depkes
RI: Pusat Kesehatan Kerja.

Depnaker. 1999. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor Kep-51/ Men/


1999Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Di Tempat Kerja.
Depnaker: Jakarta

Guyton. & Hall. 2008. Fisiologi dan Mekanisme Penyakit. EGC. Jakarta.
Cetakan keempat.

Handoko Riwidikdo. 2008. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia


Press, Pp: 12-29.

Haryati. Fida. 2010. Hubungan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Bekerja
Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat (Tkbm) Di Pelabuhan Belawan.
Skripsi/Tugas Akhir.Universitas Sumatra Utara. Medan.

Ides Haeruman Taufik. 2007. Pengaturan Berat Badan. Jakarta, Pt. Sagung Seto,
Pp: 151-561.

James Joyce Dkk. 2008. Prinsip-Prinsip Sains Untuk Keperawatan. Jakarta.


Erlangga, P: 141.

Maya. & Saridewi. 2009. Pengaruh Iklim Kerja Terhadap Tekanan Darah
Tenaga kerja (Studi pada Stasiun Ketel dan Stasiun Diffuser Pabrik
Gula Kedawung Pasuruan). Skripsi/Tugas Akhir. FKM-UNAIR.

Notoatmojdo, Sukidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Pt. Rineka Cipta:


Jakarta. Hal. 178-180.

,2006. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Cv.Rineka


Cipta.

Peraturan Pemerintah RI. 2012. Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan


Kerja (SMK3). Kementerian Sekretariat Negara RI. Jakarta.

Pearce, Evelyn. 2009. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Pt Gramedia


Utama: Jakarta.

Santoso. 2004. Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja. Jakarta: Prestasi


Pustaka.
Suharsini, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. pt
Rineka Cipta: Jakarta.

Suma’mur P.K. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes).

Tarwaka, Dkk. 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan


Produktivitas. Uniba Press. Cetakan Pertama. Surakarta. Hal. 97-101.

Serikat Pekerja Aceh. 2013. Profil Serikat Pekerja Aceh Kec. Meureubo Kab.
Aceh Barat. Meureubo.

WHO. 2010. Physical Aktivity Levels (PAL), Report of a WHO expert


committee. Word Health Organization Technical Report Series No. 854.
Geneva.
Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN

PERBEDAAN TEKANAN DARAH SEBELUM DAN SESUDAH


BEKERJA PADA PEKERJA BONGKAR MUAT DI TERMINAL
MOBIL BARANG (MOBAR) KECAMATAN MEUREUBO
KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013

No Responden : ..............................................
Umur Responden : ..............................................
Jenis Pekerjaan : ..............................................

I. Apapun jawaban yang Saudara berikan adalah pilihan Saudara sendiri tanpa
ada paksaan dari siapapun.
II. Petunjuk pengisian
1. Jawablah sesuai dengan pilihan Saudara.
2. Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom yang disediakan.
3. Keterangan :
a. P = Pernah
b. TP = Tidak Pernah
III. Variabel Aktifitas Fisik
Jawaban
No Pertanyaan
P TP
1 Selama bekerja apakah Saudara sering duduk?
2 Pada saat Saudara bekerja apakah sering berdiri?
3 Selama bekerja apakah Saudara sering berjalan?
4 Selama bekerja apakah Saudara mengangkat beban berat?
5 Apakah setelah bekerja Saudara merasa lelah?
6 Apakah setelah bekerja Saudara berkeringat?
7 Selama Saudara bekerja apakah sering beristirahat?
8 Selama ke tempat kerja apakah Saudara berjalan kaki?
9 Selama Saudara bekerja apakah Saudara sering minum air?
10 Apakah selama Saudara bekerja pernah merasa sakit?
Lampiran 2
TABEL SKOR
Skor
No Variabel yang diteliti No Urut Rentang
P TP
1 1 0
2 1 0 10+0
=5
3 1 0 2
4 1 0
5 1 0
1 Aktifitas Fisik
6 1 0 Berat > 5
7 1 0 Ringan ≤ 5
8 1 0
9 1 0
10 1 0
Lampiran 3
MASTER TABEL
AKTIVITAS FISIK

No Urut No Urut Pertanyaan Aktivits Fisik Jumlah


Keterangan
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nilai
1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 Berat
2 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 7 Berat
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Berat
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Berat
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 10 Berat
6 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 6 Berat
7 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 4 Ringan
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Berat
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Berat
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Berat
11 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3 Ringan
12 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 4 Ringan
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Berat
14 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 Berat
15 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 7 Berat
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Berat
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Berat
18 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 7 Berat
19 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 4 Ringan
20 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 7 Berat
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Berat
22 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 Berat
23 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 7 Berat
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Berat
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Berat
26 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 3 Ringan
27 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 3 Ringan
28 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2 Ringan
29 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 7 Berat
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Berat
Lampiran 4
MASTER TABEL
Hasil Pengukuran Tekanan Darah Pada Pekerja Bongkar Muat
Di Terminal Mobil Barang (MOBAR) Kecamatan Meureubo
Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013

Hasil Pengukuran Tekanan Darah (mmHg)


No Sistolik Diastolik
Sebelum Sesudah Selisih Sebelum Sesudah Selisih
1 154 160 -6 85 76 9
2 166 136 30 98 95 3
3 154 150 4 97 97 0
4 143 114 29 95 91 4
5 128 129 -1 98 96 2
6 124 130 -6 85 88 -3
7 115 128 -13 78 79 -1
8 132 126 6 82 75 7
9 146 148 -2 80 82 -2
10 152 153 -1 96 96 0
11 112 124 -12 79 95 -16
12 126 140 -14 70 71 -1
13 137 139 -2 80 72 8
14 125 128 -3 86 90 -4
15 121 134 -13 76 86 -10
16 145 146 -1 87 85 2
17 161 168 -7 140 88 52
18 131 137 -6 105 72 33
19 112 114 -2 68 69 -1
20 145 145 0 75 70 5
21 135 148 -13 84 92 -8
22 172 142 30 86 106 -20
23 133 135 -2 83 84 -1
24 130 127 3 78 80 -2
25 107 128 -21 67 90 -23
26 120 132 -12 67 69 -2
27 116 134 -18 63 72 -9
28 114 126 -12 67 72 -5
29 149 156 -7 74 84 -10
30 125 134 -9 75 90 -15
Jumlah 4030 4111 -97 2504 2512 -8
Rata-Rata 134,3 137 -2,7 83,5 83,7 -0,26
Keterangan :
( - ) Menurun ( + ) Meningkat
Correlations

Correlations Tekanan Sistolik Sebelum dan Sesudah

Tekanan darah Tekanan darah


Sistol Sebelum Sistol Sesudah
**
Pearson Correlation 1 ,675

Tekanan darah Sistol Sebelum Sig. (2-tailed) ,000


N 30 30
**
Pearson Correlation ,675 1
Tekanan darah Sistol Sesudah Sig. (2-tailed) ,000

N 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

Corelations Tekanan Diastolik Sebelum dan Sesudah

Tekanan darah Tekanan darah


Diastol Sebelum Diastol Sesudah
*
Pearson Correlation 1 ,423
Tekanan darah Diastol
Sig. (2-tailed) ,013
Sebelum
N 30 30
*
Pearson Correlation ,423 1
Tekanan darah Diastol
Sig. (2-tailed) ,013
Sesudah
N 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


Test Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Tekanan Darah sistol sebelum Tekanan Tekanan Tekanan aktivitas


Darah sistol Darah distol Darah distol fisik
sesudah sebelum sesudah pekerja

N 30 30 30 30 30
Mean 134,33 137,63 83,53 84,77 ,77
Normal
a
Std.
Parameters 17,179 13,528 15,249 11,849 ,430
Deviation
Absolute ,098 ,119 ,177 ,126 ,473
Most Extreme
Positive ,098 ,119 ,177 ,126 ,294
Differences
Negative -,066 -,095 -,106 -,092 -,473
Kolmogorov-Smirnov Z ,535 ,650 ,968 ,690 2,590
Asymp. Sig. (2-tailed) ,937 ,792 ,306 ,727 ,000

a. Test distribution is Normal.

T-Test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Tekanan darah Sistol Sebelum 134,33 30 17,179 3,136


Pair 1
Tekanan darah Sistol Sesudah 137,03 30 12,708 2,320

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Tekanan darah Sistol Sebelum


Pair 1 & Tekanan darah Sistol 30 ,675 ,000
Sesudah
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-tailed)
Mean Std. Std. Error 95% Confidence
Deviation Mean Interval of the
Difference
Lower Upper
P Tekanan -2,700 12,728 2,324 -7,453 2,053 -1,162 29 ,000
a darah Sistol
ir Sebelum -
1 Tekanan
darah Sistol
Sesudah

T-Test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean


Tekanan darah Diastol
83,47 30 15,124 2,761
Sebelum
Pair 1
Tekanan darah Diastol
83,73 30 10,205 1,863
Sesudah

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.
Tekanan darah Diastol
Pair 1 Sebelum & Tekanan darah 30 ,423 ,020
Diastol Sesudah
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-
Mean Std. Std. 95% Confidence tailed)
Deviation Error Interval of the
Mean Difference
Lower Upper
Pair Tekanan -,267 14,220 2,596 -5,576 5,043 -,103 29 ,013
1 darah Diastol
Sebelum -
Tekanan
darah Diastol
Sesudah
Lampiran 9

Gambar 1. Sabtu, 20 april 2013 13:58 WIB.

Gambar ini diambil pada saat wawancara dengan Koordinator lapangan sekaligus
pengisian Kuesioner Aktivitas Fisik di Loket Terminal Mobil barang Serikat
pekerja Aceh (SPA) Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat.

Gambar salah seorang pekerja sedang bongkar muat barang dari truk Tronton ke
truk biasa di lokasi Terminal MOBAR Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh
Barat.
Gambar 2. senin, 22 april 2013 08:00 WIB.

Gambar ini diambil pada saat pengukuran tekanan darah sebelum bekerja di lokasi
penelitian Terminal mobil barang Serikat Pekerja Aceh (SPA) Kecamatan
Meureubo Kabupaten Aceh Barat.

Gambar 3. senin, 22 april 2013 16:30 WIB.

Gambar ini diambil pada saat pengukuran tekanan darah sesudah bekerja di lokasi
Terminal mobil barang Serikat Pekerja Aceh (SPA) Kecamatan Meureubo
Kabupaten Aceh Barat.

Anda mungkin juga menyukai