Kondisi bangunan puskesmas harus bersih, nyaman, dan layak untuk dijadikan tempat pemberian
pelayanan kesehatan.
Ketersediaan listrik tentunya sangat penting, selain berhubungan dengan mudahnya pemberian
pelayanan kepada pasien juga untuk memberikan kenyamanan kepada pasien.
Ketersediaan alat-alat kesehatan yang sesuai standar sangat diperlukan, karena alat-alat tersebut sangat
dibutuhkan dalam menangani pasien secara umum, seperti stetoskop, timbangan, pengukur tekanan
darah, dan lain-lain.
5. Pelaksanaan perencanaan
Suatu perencanaan tentunya akan menjadi tidak berguna apabila tidak ada tindakan pelaksanaan. Oleh
karena itu setiap puskesmas wajib melaksanakan berbagai perencanaan yang terangkum dalam misi dan
visi puskesmas di setiap daerah.
Setiap puskesma biasanya mempunyai jargon bahwa daerah di sekitarnya terbebas dari jenis penyakit
tertentu, diare misalnya. Maka puskesmas yang ada di wilayah tersebut harus melakukan suatu upaya
agar masyarakat di sekitarnya terhindar dari penyakit diare. Misalnya dengan melakukan penyuluhan
melalui posyandu.
7. Pelaksanaan UKBM
Pelaksanaan UKBM dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat secara langsung yaitu melalui
posyandu.
Yang dimaksud dengan pertemuan berkala lintas sektor adalah adanya pertemuan-pertemuan dengan
berbagai elemen masyarakat dan lembaga pemerintahan lainnya untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, tingkat kesehatan masyarakat, maupun kemampuan
ekonomi masyarakat dalam melakukan tindakan-tindakan untuk mengurangi resiko medis.
Setiap puskesmas harus membina masyarakat dalam hal ini ibu-ibu PKK, agar dapat menciptakan
desanya sebagai desa siaga aktif apabila terjadi suatu wabah penyakit atau benca alam.
Ketersediaan air bersih sangat penting, terutama untuk keperluan MCK, memasak, dan keperluan medis
lainnya. Sangat tidak terbayang apabila di puskesmas tidak ada ketersediaan sumber air bersih.
Adanya tenaga kesehatan yang profesional merupakan hal yang harus mutlak ada pada setiap
puskesmas. Selain untuk mencegah malpraktek seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, juga untuk
mempercepat penangan pelayanan kesehatan.
Setiap puskesmas tentunya harus mempunyai persediaan obat-obatan yang memenuhi standar, baik itu
obat generik maupun obat-obat lainnya.
Hal yang tidak boleh diabaikan adalah tersedianya sarana transportasi seperti ambulan ataupun
kendaraan lain untuk operasional para pertugas di puskesmas. Ketersediaan ambulance akan
mempercepat dan mempermudah penangan pasien yang harus dirujuk ke rumas sakit tertentu dengan
cepat. Selain itu, ambulance akan sangat berguna untuk mengevakuasi para korban bencana atau
kecelakaan dengan cepat.
Suatu puskesmas yang tidak mempunyai kecukupan dana operasional tentunya akan mengalami
kesulitan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada warganya.
Upaya pelaksanaan kesehatan wajib dapat dilakukan melalui penyuluhan di posyandu atau di balai desa.
Setiap puskesmas diwajibkan untuk dapat melayani perawatan medis baik melalui jamkesmas maupun
biaya pribadi dengan baik tanpa adanya suatu perberdaan.
Untuk mengupayakan pelayanan puskesmas yang optimal, maka puskesmas harus mengetahui berapa
jumlah penduduk yang ada di sekitar wilayah kerjanya, sehingga dapat diketahui jumlah ideal tenaga
medis yang dibutuhkan.
Posyandu merupakan pusat pelayanan kesehatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Oleh
karena itu, pembinaannya sangat diperlukan agar menjadi posyandu-posyandu yang mandiri dengan
kader-kader yang memahami kesehatan dengan baik.