Anda di halaman 1dari 7

JUDUL

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG


Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang digunakan oleh semua mahluk
hidup bagian dalam maupun bagian luar, guna mencegah, meringankan, maupun menyembuh
penyakit. Secara umum menurut bentuk sediaannya, obat terbagi atas 3 macam yaitu sediaan
cair, sediaan semi padat dan sediaan padat. Dalam praktikum kali ini kami membuat salah satu
bentuk sediaan padat yaitu kapsul (Ansel, 1989).
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang
dapat larut. Cangakng kapsul umumnya terbuat dari gelatin; tetapi dapat juga terbuat dari pati
atau bahan lainnya yang sesuai (Dirjen POM, 1995).
Mengingat pentingnya pengetahuan mengenai cara pembuatan sediaan kapsul yang baik
dan benar serta, apa saja yang harus diperhatikan saat pembuatan kapsul maka dilakukan
praktikum ini.

I.2 TUJUAN
1. Mengetahui cara evaluasi kapsul.
2. Memahami parameter kualitas obat.
3. Melakukan uji kualitas kapsul.

I.3 MANFAAT
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami cara pembuatan kapsul dengan metode
tertentu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 PENGERTIAN KAPSUL


Menurut Dirjen POM (1979), kapsul adalah sediaan obat terbungkus cangkang kapsul, keras
atau lunak. Sedangkan menurut Ansel (2005), kapsul dapat didefinisikan sebagai bentuk sediaan
padat, dimana satu macam obat atau lebih dan/ atau bahan inert lainnya yang dimasukkan ke dalam
cangkang atau wadah kecil yang dapat larut dalam air.

II.2 CARA PEMBUATAN KAPSUL


Cara pembuatan kapsul menurut Syamsuni (2006), yaitu:
1. Tangan
Cara ini merupakan cara yang paling sederhana karena menggunakan tangan tanpa
bantuan alat lain. Cara ini sering dikerjakan di apotek untuk melayani resep dokter, dan
sebaiknya menggunakan sarung tangan untuk mencegah alergi yang mungkin timbul. Untuk
memasukkan obat kedalam kapsul dapat dilakukan dengan membagi serbuk sesuai jumlah
kapsul yang diminta. Selanjutnya, tiap bagian serbuk tadi dimasukkan kedalam badan kapsul
lalu ditutup.
2. Alat bukan mesin
Alat yang dimaksud ini adalah alat yang menggunakan tangan manusia. Dengan alat ini,
akan didapatkan kapsul lebih seragam dan pengerjaan yang dapat lebih cepat karena dapat
dihasilkan berpuluh-puluh kapsul. Alat ini terdiri atas dua bagian, yaitu bagian yang tetap dan
yang bergerak.
Cara pengisiannya yaitu :
1. Buka bagian-bagian kapsul
2. Badan kapsul dimasukkan ke dalam lubang pada bagian obat yang tidak bergerak/ tetap.
3. Taburkan serbuk yang akan dimaksudkan kedalam kapsul.
4. Ratakan dengan bantuan alat kertas film.
5. Tutup kapsul dengan cara merapatkan atau menggerakkan bagian alat yang bergerak.
3. Alat mesin
Untuk memproduksi kapsul secara besar-besaran dan menjaga keseragaman kapsul, perlu
digunakan alat otomatis mulai dari membuka, mengisi sampai menutup kapsul.
II.3 FORMULASI BAHAN
 Asam mefenamat 250mg
 Amylum maydis kering M40 10%
 Sodium starch glycolat 5%
 Avicel : lactose DC 2:1
 Mg. stearate 1%

II.4 PERHITUNGAN BAHAN


 Asam mefenamat 250 mg ⟶ 360mg × 300 kapsul = 108.000 mg = 108g
⟶ 250mg × 300 = 75000mg ~ 75g
 Amylum maydis 10% ⟶ 10 ⁄100 × 108𝑔 = 10,8𝑔
 Sodium starch glycolat 5% ⟶ 5⁄100 × 108𝑔 = 5,4𝑔
 Mg. stearate 1% ⟶ 1⁄100 × 108𝑔 = 1,08𝑔
 Lactosa : avicel = 2:1 ⟶ 108g – (75g+10,8g+5,4g+1,08g) = 15,72g
⟶ lactosa = 1⁄3 × 15,72𝑔 = 5,24𝑔
⟶ avicel = 2⁄3 × 15,72𝑔 = 10,48𝑔

II.5 MONOGRAFI BAHAN


 Asam Mefenamat
 Pemerian : Serbuk hablur, putih atau hampir putih; melebur pada suhu lebih kurang
230˚ disertai peruraian.
 Kelarutan : Larut dalam larutan alkali hidroksida; agak sukar larut dalam kloroform;
sukar larut dalam etanoldan dalam metanol; praktis tidak larut dalam air (Ditjen
POM,1995).- pKa : 4,2 (Moffat, et al, 1986).
 Kegunaan :Digunakan pada sakit yang ringan dan sedangtermasuk sakit kepala, sakit
gigi, sakit setelahoperasi dan melahirkan, dan dysmenorrhoea

 Amylum maydis
 Pemerian : Serbuk halus warna putih, tidak berbau, rasa lemah
 Penggunaan : Zat tambahan

 Sodium starch glycolat


 Pemerian : serbuk hablur putih atau putih kekuningan, tidak berbau, tidak berasa
hambar, serbuknya mudah mengalir, terdiri dari granul oval atau bulat, dengan
diameter 30-100µm
 Avicel
 Pemerian : Berupa serbuk kristal poros, putih, tidak berbau, tidak berasa, dan
memiliki aliran yang baik.
 Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, cairan asam dan kebanyakan pelarut organik,
sedikit larut dalam larutan NaOH 5% b/v.
 Kegunaan : Sebagai bahan desintegran.
 Laktosa
 Pemerian : Berupa serbuk atau massa hablur, keras, putih atau putih krem. Tidak berbau dan
rasa sedikit manis.
 Kelarutan : Mudah larut dalam air dan lebih mudah larut dalam air mendidih, sangat sukar
larut dalam etanol, tidak larut dalam kloroform dan dalam eter.
Hikroskopik : Stabil di udara, tetapi mudah menyerap bau dan tidak terpengaruh dengan
kelembapan suhu ruangan.
 Kegunaan : Sebagai bahan pengisi

 Mg stearate
 Pemerian : Berupa serbuk halus, putih dan voluminous, bau lemah khas, mudah melekat di
kulit, bebas dari butiran.
 Kelarutan : Tidak larut dalam air, dalam etanol,dalam ethanol 95% dan dalam eter. Sangat
larut dalam benzene panas dan ethanol (95%) panas.
 Kegunaan : Sebagai lubrikan

II.6 EVALUASI KAPSUL


Kapsul yang diproduksi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Keseragaman bobot
Uji keseragaman bobot dilakukan dengan penimbangan 20 kapsul sekaligus
ditimbang lagi satu per satu isi tiap kapsul. Kemudian timbang seluruh cangkang
kosong dari 20 kapsul tsb. Lalu dihitung bobot isi kapsul dan bobot rata – rata tiap isi
kapsul. Perbedaan bobot isi tiap kapsul terhadap bobot rata – rata tiap isi kapsul tidak
boleh melebihi dari yang ditetapkan pada kolom A dan untuk setiap 2 kapsul tidak
lebih dari yang ditetapkan pada kolom B.
Persyaratan :
Bobot rata – rata isi Perbedaan bobot isi kapsul dalam %
kapsul A B
120mg atau lebih ± 10% ± 20%
Lebih dari 120mg ±7,5% ± 15%

2. WAKTU HANCUR
Waktu hancur kapsul diuji sama seperti waktu hancur tablet

3. Disolusi
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa banyak presentasi zat aktif
dalam obat yang terabsorpsi dan mauk kedalam peredaran darah untuk memberikan
efek terapi. Persyaratan dalam waktu 30 menit harus arut tidak kurang dari 85% (Q)
dari jumlah yang tertera pada etiket.

Anda mungkin juga menyukai